spot_img
Latest Phone

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...

Google Akhirnya Gabungkan Android dan ChromeOS, Apa Kelebihannya?

Telko.id - Google secara resmi mengonfirmasi rencana besar mereka...

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...
Beranda blog Halaman 921

Diprediksi Gak Laku, iPhone XR Ternyata Laris Manis

0

Telko.id, Jakarta – Penjualan duo smartphone Apple, iPhone 5c dan iPhone SE, ternyata tak sesuai harapan. Sebaliknya, tanpa diduga-duga, justru iPhone XR yang beberapa kali menjadi iPhone terlaris dengan menguasi penjualan per kuartal.

Menurut data terbaru dari CIRP, pada kuartal III-2019, lagi-lagi iPhone XR menjadi penyumbang terbesar bagi Apple. CIRP mengungkapkan, para periode itu, seri tersebut menjadi iPhone paling laris di Amerika Serikat.

Dilansir Ubergizmo, dikutip Telko.id, rabu (24/07/2019), CIRP mengklaim bahwa seri XR menyumbang 48 persen dari penjualan iPhone. Sebaliknya, sumbangsih iPhone XS dan iPhone XS Max sangat kecil.

{Baca juga: Situs Ini Jual Murah Casing Transparan untuk iPhone, Mau?}

Sekadar informasi, iPhone XR menjadi satu dari tiga iPhone yang dirilis oleh Apple pada 2018 dengan harga lebih terjangkau. Namun, pengamat Ming-Chi Kuo memperkirakan, penjualan iPhone itu tak laku pada 2019.

Ia mengemukakan, pada kuartal pertama I-2019, penjualannya bakal ada di rentang 38-24 juta unit, lebih rendah dari 2018 yang mencapai 50 juta unit. Penjualan iPhone secara keseluruhan pun akan drop.

Ia menambahkan, penjualan iPhone XS dan XR saat musim liburan juga tidak akan tertolong dengan proporsi penjualan iPhone model lama, yakni iPhone 7 dan iPhone 8. Tapi faktanya, iPhone itu masih laris manis.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}

Beberapa waktu lalu, jurnalis tekno Bloomberg, Mark Gurman, mengunggah gambar pecahan kaca di akun Twitter. Pecahan kaca berwarna-warni tersebut ia klaim sebagai casing iPhone XR 2. Jumlahnya ada lima buah.

Masing-masing berwarna hitam, putih, kuning, ungu, dan hijau. Ada dugaan, pecahan itu dibuang dari pabrik pembuat panel kaca. Kuat dugaan, warna baru ungu dan hijau akan menggantikan iPhone XR warna biru dan koral. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Tampil Seksi di YouTube, Kominfo Panggil Kimi Hime

Telko.id, Jakarta – YouTuber gaming, Kimi Hime dipanggil Kominfo. Pemanggilan tersebut terkait konten video dari Kimi Hime yang dianggap melanggar norma asusila di masyarakat.

Menurut Plt. Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu pemanggilan telah diajukan sejak Senin kemarin. Akan tetapi, menurutnya, belum ada tanggapan dari Kimi Hime sampai sekarang.

“Kami sudah memanggil sejak Senin 22 Juli 2019. Sampai sekarang belum ada tanggapan dari Kimi Hime,” ucap Ferdinandus kepada Tim Telko.id pada Rabu (24/07/2019).

Kominfo bukan tanpa alasan memanggil Kimi Hime. Hal ini dilakukan terkait laporan dari masyarakat bahwa konten-kontennya di Youtube melanggar kesusilaan karena acapkali berpenampilan seksi dalam konten-konten videonya.

{Baca juga: Kominfo Resmi Cabut Pembatasan Akses Media Sosial}

“Beberapa konten Youtube-nya dilaporkan oleh warga melanggar kesusilaan,” tambah Ferdinandus.

Kimberly Khoe, yang lebih dikenal dengan nama  Kimi Hime adalah Youtuber asal Indonesia. Kontennya pun berkisar mengenai aksinya dalam bermain game dan kehidupan sehari-harinya.

Namun, sosoknya menjadi kontroversial karena dirinya sering berpakaian seksi saat bermain. Saat ini YouTuber itu telah mengunggah 467 video dan memiliki 2,2 juta subscriber.

Nampaknya ini baru pertama kalinya Kominfo melakukan pemanggilan kepada Youtuber. Selama ini Kominfo sering memberikan surat, memanggil atau berdiskusi dengan platform media sosial untuk membahas isu-isu terkini.

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengaku telah menyurati bos Facebook, Mark Zuckerberg terkait “Dark Social Media“. Rudiantara ingin segera mengantisipasi fenomena yang sekarang telah ramai di dunia maya.

Sekadar informasi, dark social media merupakan istilah yang menggambarkan penggunaan media sosial secara serampangan. Untuk itu, Rudiantara berusaha melakukan langkah konkret, dengan menyurati bos Facebook sebagai salah satu strateginya.

{Baca juga: Marak “Dark Social Media”, Menkominfo Surati Bos Facebook}

Menurutnya, ia telah meminta Facebook agar pembukaan tiap akun pengguna yang referensinya di Indonesia harus menggunakan ponsel. Salah satu tujuannya, yakni menghindari pengguna medsos anonim alias tanpa identitas. (NM/FHP)

Layar Apple Watch 2020 Dibuat di Taiwan?

0

Telko.id, Jakarta – Apple kabarnya akan menggunakan layar Micro LED untuk smartwatch Apple Watch 2020. Apple segera menandatangani kerja sama dengan dua produsen asal Taiwan untuk pasokan layar tersebut.

Menurut Ubergizmo, dikutip Telko.id, Rabu (24/07/2019), dua perusahaan asal Taiwan yang bakal bekerja sama dengan Apple sebagai pemasok layar Micro LED untuk Apple Watch adalah Yu Chuang dan Sui Bao.

Sebelumnya, Yu Chuang dan Sui Bao juga telah menjalin kesepakatan dengan Samsung untuk memasok layar Micro LED. Sayang, menyoal kerja sama dengan Apple, Yu Chuang enggan berkomentar.

Berbeda dengan Sui Bao, perusahaan ini memang mengakui bahwa jalur produksi layar Micro LED buatannya sedang dalam pembahasan dengan satu produsen jam tangan pintar asal AS. Tapi, ia tak menyebut produsen itu adalah Apple.

Kemungkinan, Apple Watch berlayar Micro LED baru akan meluncur di pasaran pada 2020 mendatang. Hal tersebut kian menguatkan bahwa Apple akan menghadirkan produk berbeda pada tahun depan.

Sebelumnya, Apple menegaskan akan meminimalisasi kebocoran desain perangkat yang belum dirilis. Kalau sampai terjadi, Apple menganggapnya sebagai persoalan serius. Apple pun mulai mengantisipasi.

Apple membentuk Tim Keamanan Produk Baru atau NPS untuk memantau keamanan di pemasok global. Mereka bertugas menangkal kebocoran sesuatu yang telah dilakukan pengujian dengan cukup sukses.

Sayang, Apple tidak mengonfirmasi mengenai kabar tersebut. Yang jelas, perusahaan sebenarnya sudah berupaya mengantisipasi kebocoran sejak beberapa tahun lalu. Akan tetapi, kebocoran masih saja terjadi. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Xbox One S All-Digital Edition Pre-Order di Australia

Telko.id, Jakarta –  Setelah dirilis di Amerika Serikat dan negara lain pada bulan Mei 2019, Xbox One S All-Digital Edition akan dirilis di Australia dan Selandia Baru pada tanggal 1 Agustus 2019.

Sebelum itu, Microsoft mulai menerima pesanan di muka mulai 22 Juli. Konsol ini ditujukan untuk orang yang ingin beralih dari cakram dan menghemat pengeluaran uang.

{Baca juga: Ada Pakaian Baru Star-Lord di Game Fortnite}

Tidak ada disk drive di Xbox One S All-Digital Edition. Karenanya, menurut laporan Game Spot, Microsoft menjualnya hanya seharga AUD 350. Konsol memiliki hard drive 1 TB.

Konsol ini dilengkapi dengan salinan digital Minecraft, Forza Horizon 3, dan Sea of Thieves. Paket pembelian sudah termasuk keanggotaan Xbox Live Gold selama satu bulan.

Anda dapat memesan di muka sekarang dari berbagai outlet, termasuk Microsoft Store, JB Hi-Fi dan Harvey Norman. Xbox One S All-Digital Edition adalah bagian dari keluarga Xbox One.

Di Amerika Serikat, Xbox One S All-Digital Edition dijual turun menjadi USD 200. Satu pengecer video game terbesar di dunia, GameStop, tidak menjual sistem  karena kurangnya drive disk.

[Baca juga: Orang Ini Sukses Ubah Xbox One S Jadi Laptop]

Pengecer terus berbicara dengan Microsoft tentang bagaimana kedua perusahaan dapat bekerja sama untuk menjualnya. Sayang,  sampai sekarang, kesepakatan mereka belum terjadi. [BA/HBS]

Sumber : Game Spot

Go-Jek Berambisi Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

Telko.id, Jakarta – Go-Jek ingin terus mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi. Setelah berhasil menjadi ‘tuan rumah’ di negeri sendiri, layanan transportasi online ini berambisi ingin menjadi aplikasi terbesar di Asia Tenggara. Untuk itu, mereka telah melakukan ekspansi ke beberapa negara.

Menurut Presiden Gojek, Andre Soelistyo, bahwa dirinya mengklaim jika Gojek telah menjadi aplikasi terbesar di Indonesia. Maka kini saatnya mereka melakukan ekspansi keluar agar bisa menjadi aplikasi terbesar di Asia Tenggara.

{Baca juga: Solve, Logo Baru Gojek yang Tampil Lebih Segar}

“Gojek menjadi pemain aplikasi on demand terbesar di Indonesia. Misi ke depan adalah jangan cuma jadi aplikasi yang penggunanya terbesar di Indonesia, tetapi aplikasi yang penggunanya terbesar di Asia Tenggara,” kata Andre di Kantor Gojek, Jakarta Senin (23/07/2019)

Andre menjelaskan, bahw salah satu layanan Gojek, yakni Go-Food, telah menjadi layanan pengiriman makanan terbesar di Asia Tenggara. Bahkan jumlah pesanannya lebih besar dari pemain layanan pesan antar di India.

“Gojek telah menjadi largest food delivery  service di Asia Tenggara. Sepertinya ini juga lebih besar dari pemain di India juga, meskipun negara kita ini seperempat dari populasi India,” tambah Andre.

Pada kesempatan tersebut Andre juga memaparkan hasil ekspansinya di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand. Di Vietnam misalnya, layanan Go-Viet yang mereka luncurkan pada September 2018 lalu mendapatkan hasil yang positif.

Hal serupa terjadi di Singapura dengan layanan Gocar, dan Thailand dengan layanan serupa Gojek bernama GET. Di dua negara tersebut, layanan mereka juga mendapatkan feedback yang positif.

{Baca juga: Perjuangan Go-Jek dari Call Center Menjadi Perusahaan Decacorn}

Andre mengatakan, salah satu alasan mengapa layanan mereka cepat diterima di beberapa negara Asia Tenggara karena sebelum kehadiran Gojek, pemain di industri ini hanya satu saja. Sehingga, saat ada layanan lain, masyarakat di sana pun bisa menerimanya.

“Pas begitu kami launch, konsumen dan driver menerima kami. Jadi akses ke konsumen cepat sekali,” jelasnya. [NM/HBS]

Ada Pahlawan Baru Bernama ‘Stigma’ di Game Overwatch

Telko.id, Jakarta  – Jika Anda masih menikmati game Overwatch dan tidak keberatan melihat tambahan pahlawan baru dalam daftar, Anda beruntung. Sebab, Blizzard punya pahlawan baru bernama Stigma.

Menurut Ubergizmo, Blizzard telah secara resmi menyiapkan pahlawan baru untuk permainan dalam bentuk Sigma, tipe karakter ilmuwan gila. Pemain yang tertarik dapat menonton animasi pendek di video sebagai gambaran soal Sigma.

{Baca juga: Blizzard Janji Tindak Tegas Para Cheater Overwatch}

Tidak banyak yang diketahui tentang kemampuan karakter itu. Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa karakter tersebut mungkin dapat menggunakan set granat yang dapat melengkung atau bahkan mungkin balok anti-gravitasi.

Blizzard belum mengatakan, kapan karakter akan dirilis. Tapi, biasanya Blizzard menghadirkan karakter ke PTR tidak terlalu lama setelah pengumuman. Semoga pemain tidak perlu menunggu terlalu lama untuk karakter baru itu.

Sebelumnya, Blizzard berjanji akan menindak tegas para pemain cheater atau pemain curang. Blizzard mengatakan, cheater Overwatch sangat merugikan pemain lainnya dan merusak jalannya setiap pertandingan.

Menurut Game Director Blizzard, Jeff Kaplan, pihaknya akan secara otomatis menghentikan pertandingan jika terdeteksi adanya kecurangan. Meski demikian, ia tidak mengungkapkan secara detail mengenai metode pendeteksiannya.

{Baca juga: Blizzard Beri Percobaan Gratis untuk Overwatch}

Blizzard hanya menyatakan pelaku kecurangan akan ditindak tegas. Namun begitu, dengan pembaruan yang dihadirkan di game Overwatch, pemain tidak akan kehilangan poin SR dari pertandingan saat dihentikan. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Waduh! 10 Ribu Orang Indonesia Jadi Korban FaceApp Palsu

Telko.id, Jakarta – Aplikasi FaceApp tengah digandrungi netizen Indonesia. Namun di balik kegilaan itu ada bahaya yang mengancam jika tak waspada, karena kini sudah beredar aplikasi FaceApp palsu yang bernama FaceApp Pro. Apa bahayanya?

Menurut lembaga riset keamanan IT, ESET bahwa sudah ada lebih dari 10 ribu orang Indonesia yang tertipu dengan aplikasi abal-abal tersebut. ESET menjelaskan bahwa penipuan FaceApp bermula dari promosi iklan di video Youtube.

FaceApp Pro mempromosikan unduh gratis tautan di laman tersebut. Mereka menggunakan tautan unduhan yang diperpendek yang berfungsi untuk membuat pengguna menginstal berbagai aplikasi tambahan dari Google Play.

{Baca juga: Awas! Aplikasi FaceApp Pro Ternyata Mengandung Malware}

Menurut peneliti ESET, jenis penipuan semacam ini biasanya digunakan untuk menayangkan iklan, tautan yang dipersingkat dapat menyebabkan pengguna menginstal malware hanya dalam satu klik.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Telstet.id pada Selasa (23/07/2019), Youtube saat ini sudah menjadi acuan software, jika kita cari dengan kata kunci FaceApp Pro, maka akan menghasilkan banyak tautan video. Berdasarkan data statistik, banyak link yang mengarah ke aplikasi FaceApp Pro.

Parahnya, sejak 19 Juli 2018, sudah tercatat 10.737 orang Indonesia yang mengklik laman tersebut dan kemungkinan menjadi korban dari FaceApp palsu.

“Begitu korban mengklik untuk instalasi, maka apa saja bisa masuk ke dalam smartphone pengguna, termasuk malware perbankan, ransomware, pencuri data dan sebagainya,” tulis penjelasan ESET.

Menurut IT Security Consultant PT Prosperita ESET Indonesia, Yudhi Kukuh dunia maya memiliki dua sisi yang berlawanan, sesuatu yang kita anggap menyenangkan ternyata bisa membahayakan.

Berdasarkan pengalaman, Hyper pasti menarik scammers, dan semakin besar sensasinya, maka semakin tinggi risiko korban penipuan jatuh,” ucap Kukuh.

Kukuh menyarankan agar setiap kali bergabung dalam suatu hype, pengguna harus ingat untuk tetap pada prinsip-prinsip dasar keamanan seperti selalu mengunduh apps di tempat resmi yang telah disediakan.

{Baca juga: Awas! Ada Aplikasi FaceApp Palsu yang Merusak Smartphone}

Sebelumnya, Kaspersky juga mengidentifikasi, aplikasi itu menginfeksi pengguna dengan adware bernama MobiDash. Adware tersebut membuat simulasi seolah-olah aplikasi tidak berhasil terpasang.

Sejatinya dalam kondisi seperti itu, aplikasi sedang menginfeksi perangkat. Menurut peneliti keamanan Kaspersky, Igor Golovin, FaceApp palsu berpotensi semakin bergerilya dan memakan korban hanya dalam waktu singkat. [NM/HBS]

 

Moonton akan Investasi 111,7 Miliar untuk E-Sports Indonesia

Telko.id, Jakarta – Shanghai Moonton Technology berkomitmen untuk mengembangkan industri E-sports di Indonesia. Pengembang game Mobile Legends : Bang-bang ini akan melakukan investasi sebesar USD$ 8 juta atau Rp 111,7 Miliar untuk mengembangkan komunitas e-sports Mobile Legends disini.

Nantinya Moonton melalui Mobile Legends : Bang-bang Professional League Indonesia (MPL-ID) akan melakukan pengembangan e-sports baik di tingkat pemain ataupun penyelenggara.

“Kami ingin merangkul pertandingan pemain amatir dan gelaran pertandingan yang dilakukan oleh third party,” ucap Marketing Director MPL-ID, Dylan Chia di Jakarta, Selasa (23/07/2019).

{Baca juga: Tim eSport Rapper Drake Butuh Dana USD 25 Juta, Buat Apa?}

Selain itu Moonton juga akan mengembangkan aspek-aspek dalam industri e-sports seperti organisasi turnamen, pembawa acara, komentator dan berbagai perangkat turnamen baik di depan serta di belakang layar.

“Nantinya akan ada pencarian talent-talent untuk menjadi pembawa acara dan komentaror pertandingan,” tambah Dylan.

Kemudian Moonton juga akan meningkatkan kompetisi tim amatir yakni Mobile Legends : Bang-bang Intercity Championship. Nantinya akan ada perubahan seperti dukungan untuk turnamen antar kampus. “Kita perlu membangun ekosistem e-sports yan sukses mulai dari tingkat dasar,” tutur Dylan.

Selain itu investasi juga dilakukan untuk pendanaan riset. Moonton ingin melakukan riset terkait kebutuhan apa yang diminta oleh pemain untuk game Mobile Legends. “Kita akan melakukan riset untuk mengetahui apa kebutuhan dari pemain,” ujar Dylan.

Pada kesempatan tersebut MPL-ID kembali digelar untuk musim keempat. Musim ini penyelenggara mengadopsi model liga waralaba untuk membangun keamanan finansial dan industri e-sports di Indonesia.

{Baca juga: Cara Main Mobile Legends di Google Assistant}

Model liga waralaba ini menjadikan MPL-ID sebagai kompetisi e-sports pertama di Asia Tenggara yang mengusung konsep tersebut.  Adapun tujuan dari konsep waralaba ini dinilai akan mengatasi banyak masalah yang dihadapi peserta di musim sebelumnya. [NM/HBS]

Gadis 8 Tahun Jadi Korban Aplikasi Mesum di iPhone

Telko.id, Jakarta  – Sebuah keluarga di Carolina Utara, Amerika Serikat, mengingatkan soal bahaya aplikasi Santa. Katanya, aplikasi tersebut mengirim pesan tidak pantas ke anak perempuan mereka.

Aplikasi bernama lengkap Santa Call & Text You itu menampilkan gambar seorang pemberi hadiah berjanggut dan memungkinkan pengguna menerima panggilan telepon atau pesan dari Santa Claus.

{Baca juga: Viral Foto Anak Terjepit Eskalator, Bikin Ngeri!}

Kapala keluarga tersebut, Ashley Adams, mengatakan, setelah putrinya yang berusia delapan tahun mengucapkan “Hai” melalui aplikasi iPhone, muncul pertanyaan berupa “Apa yang kamu kenakan?”

“Saya benar-benar kaget,” kata Adams. Dilaporkan New York Post, ia lantas mengambil ponsel sang putri dan mengajukan beberapa pertanyaan mesum guna memancing respons lanjutan di aplikasi.

Seperti dikutip Telko.id, Selasa (23/7/2019), ia kemudian melaporkannya ke polisi dan menghubungi Apple. Namun, belum tahu tindakan apa yang dilakukan perusahaan terhadap aplikasi pihak ketiga.

Apple selama ini dikenal ketat dalam urusan aplikasi yang dijual di App Store. Terlebih, jika aplikasi tersebut bersinggungan dengan seks atau mesum. Nyatanya, Apple masih membuka celah untuk itu.

Bahkan, situs Sugarsugar.com kabarnya mendapatkan izin dari Apple untuk merilis aplikasi pencarian pekerja seks komersial alias PSK. Menariknya, mereka menamai aplikasi tersebut Dating App.

{Baca juga: Viral! Pose Ini jadi Gaya Andalan Selebriti di Instagram}

Aplikasi itu memudahkan para lelaki hidung belang untuk mendeteksi para pekerja tuna susila di sekitar lokasi. Berbasis GPS, pengguna tinggal mengoperasikannya dan mendapat informasi detail.

https://nypost.com/2019/07/22/family-says-santa-app-sent-inappropriate-text-to-young-girl/

Siapa Pesaing Terberat AS untuk Misi Pendaratan di Bulan?

Telko.id, Jakarta  – Ketika Neil Armstrong berhasil menginjakkan kaki di bulan pada 20 Juli 1969, masa depan misi penjelajahan berawak tampak menemui titik cerah. Namun, bulan tak lagi didarati manusia sejak Apollo 17 meledak pada Desember 1972.

Lima puluh tahun setelah kemenangan Apollo 11, perlombaan menuju ruang angkasa kian masif. Negara berlomba-lomba ingin menempatkan manusia kembali ke bulan. Bahkan, NASA merencakan misi pendaratan di bulan pada 2024 mendatang.

{Baca juga: Tahun 2024, Astronot NASA akan Tinggal di Bulan}

“Namun, saya ragu apakah misi pada 2024 bisa terealisasi,” kata Vahe Peroomian, profesor fisika dan astronomi di University of Southern California. Meski demikian, Amerika Serikat (AS) kini harus menghadapi persaingan lebih ketat dibanding 1960-an.

Pada tahun itu, praktis AS hanya bersaing dengan Uni Soviet. Akan tetapi, sekarang, Jepang menjadi ancaman. Awal tahun ini, Jepang menandatangani kontrak dengan Toyota untuk mengembangkan baling-baling enam roda guna misi berawak ke bulan.

Dilansir New York Post, Badan Antariksa Israel yang didanai oleh swasta dan bekerja sama dengan NASA juga berusaha untuk mendaratkan robot di bulan pada April 2019. Namun, robot tersebut mendarat di permukaan bulan ketika giroskop gagal.

Baru-baru ini, tepatnya pada 15 Juli 2019, India siap untuk meluncurkan misi tak berawak kedua ke bulan. Bahkan, misi itu sudah dilakukan pada Selasa (23/7/2019) waktu setempat. Namun, ancaman terbesar bagi AS tetaplah misi ke bulan oleh China.

{Baca juga: Edan! China akan Bikin Bulan Buatan Sendiri}

“Mereka mengalokasikan uang ke program luar angkasa,” kata Peroomian. Ia mencatat bahwa China baru-baru ini menyelesaikan pembangunan teleskop radio terbesar di dunia. Dikutip Telko.id, ia menyatakan, China mungkin benar-benar mengalahkan AS. [SN/HBS]

Sumber: NY Post