spot_img
Latest Phone

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...
Beranda blog Halaman 3

Samsung Exynos 2600 Siap Diproduksi Massal, Chipset 2nm Pertama di Dunia

0

Telko.id – Samsung mengonfirmasi bahwa chipset Exynos 2600 akan menjadi System on Chip (SoC) seluler pertama di dunia yang diproduksi menggunakan proses 2nm.

Chipset ini telah menunjukkan peningkatan skor dalam tes benchmark Geekbench beberapa hari lalu dan kini dilaporkan siap untuk diproduksi massal. Keputusan akhir mengenai penggunaan chipset ini pada keluarga Galaxy S26 akan ditetapkan pada kuartal keempat tahun ini, antara Oktober hingga Desember.

Laporan terbaru dari Korea Selatan, tempat Samsung bermarkas, menyatakan bahwa proses produksi massal chipset Exynos 2600 telah rampung.

Namun, perusahaan masih mempertimbangkan apakah akan menggunakan chipset ini pada sebagian atau seluruh anggota seri Galaxy S26 yang akan datang.

Keputusan ini sangat dinantikan, mengingat Exynos 2600 diharapkan menjadi tanda kembalinya lini chipset Exynos ke smartphone flagship Samsung.

Keberhasilan Exynos 2600 akan menjadi kemenangan besar bagi lini SoC internal Samsung, terutama setelah kinerja mengecewakan dari pendahulunya, Exynos 2500.

Sumber industri menyebutkan kemungkinan besar Exynos 2600 akan digunakan setidaknya pada beberapa perangkat Galaxy S26 di wilayah tertentu.

Salah satu alasan optimisme ini adalah penambahan “heat pass block” baru yang diharapkan dapat mengatasi masalah generasi panas pada chip, karena komponen ini berfungsi seperti heat sink.

Kembalinya Exynos ke jajaran flagship Samsung merupakan langkah strategis yang telah lama dinantikan. Sebelumnya, Samsung diketahui menggunakan chipset dari vendor lain untuk beberapa seri andalannya.

Dengan teknologi 2nm, Exynos 2600 tidak hanya unggul dalam efisiensi tetapi juga diharapkan memberikan performa yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

Peningkatan performa dan efisiensi termal menjadi fokus utama dalam pengembangan Exynos 2600. Inovasi “heat pass block” menjadi salah satu solusi untuk mengatasi isu overheating yang sering dikeluhkan pada chipset generasi sebelumnya. Dengan demikian, Samsung berharap dapat memulihkan kepercayaan konsumen terhadap produk chipset buatannya.

Selain itu, Samsung juga terus berinovasi dengan menghadirkan perangkat yang didukung chipset unggulan, seperti Samsung Galaxy A51 5G yang menggunakan Exynos 980. Perangkat ini menjadi bukti bahwa Samsung serius dalam mengembangkan teknologi chipset untuk berbagai segmen pasar.

Tak hanya untuk smartphone, Samsung juga mengaplikasikan chipset andalannya pada perangkat tablet. Seperti Samsung Galaxy Tab S6 Lite yang tetap menghadirkan performa tangguh meski dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini menunjukkan komitmen Samsung dalam menyediakan teknologi terdepan bagi seluruh lini produknya.

Dengan persiapan produksi massal Exynos 2600, Samsung semakin memperkuat posisinya dalam persaingan industri chipset global. Langkah ini juga sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada vendor eksternal dan mengoptimalkan sumber daya internal.

Keputusan akhir mengenai implementasi Exynos 2600 pada Galaxy S26 akan menjadi penentu arah kebijakan Samsung ke depannya. Jika diputuskan untuk mengadopsi chipset ini, Samsung tidak hanya akan menghemat biaya produksi tetapi juga memperkuat identitas brand melalui teknologi in-house.

Selain fokus pada chipset flagship, Samsung juga terus menghadirkan inovasi pada perangkat entry-level. Seperti Samsung Galaxy J2 Core (2020) yang mengusung Android Go, memberikan pengalaman smartphone yang lebih ringan dan efisien bagi pengguna pemula.

Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, Samsung berharap Exynos 2600 dapat menjadi game changer dalam industri chipset seluler. Keberhasilan chipset ini tidak hanya penting bagi Samsung tetapi juga akan mempengaruhi tren teknologi secara global, terutama dalam hal efisiensi dan performa perangkat mobile. (Icha)

Infinix GT 30 Rilis Global 11 September dengan Warna Baru Shadow Ash

0

Telko.id – Infinix GT 30 akan segera meluncur secara global pada 11 September mendatang. Smartphone gaming ini sebelumnya telah tersedia di India dengan tiga pilihan warna, dan kini hadir dengan varian warna baru Shadow Ash untuk pasar global.

Menurut sumber terpercaya, model global produk ini akan memiliki spesifikasi yang sama dengan versi India. Perangkat ini telah mendapatkan sertifikasi “high-frame-rate” di sepuluh judul game populer, termasuk PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang.

Perangkat ini hadir akan ditenagai oleh chipset Dimensity 7400 dan menjalankan sistem operasi Android 15 berbasis XOS 15. Perangkat ini dilengkapi dengan RAM 8GB dan penyimpanan hingga 256GB. Layar yang digunakan berukuran 6,78 inci dengan teknologi AMOLED, refresh rate 144Hz, dan resolusi 1.224p.

Untuk daya tahan baterai, Infinix GT 30 mengusung kapasitas 5.500 mAh dengan dukungan pengisian daya cepat 45W. Di sektor kamera, smartphone ini memiliki tiga lensa: 64MP utama, 8MP ultrawide, dan 13MP untuk selfie.

Fitur unggulan lainnya termasuk LED yang dapat disesuaikan di panel belakang, Shoulder Triggers yang dapat dikustomisasi, pemindai sidik jari in-display, dual speaker dengan Hi-Res Audio, serta sertifikasi tahan debu dan air IP64.

Peluncuran global perangkat ini memperkuat posisi Infinix di segmen smartphone gaming. Sebelumnya, Infinix telah meluncurkan GT 30 Pro pada Mei lalu, yang juga ditujukan untuk para gamer.

Kehadiran smartphone ini di pasar global diharapkan dapat bersaing dengan perangkat gaming lainnya, seperti nubia Neo 3 Series yang menjadi smartphone resmi Garena Free Fire.

Selain fokus pada seri gaming, Infinix juga terus mengembangkan lini produk entry-levelnya, seperti Infinix Hot 60i dan Infinix Smart 10 yang menawarkan fitur menarik dengan harga terjangkau.

Dengan jadwal peluncuran yang telah ditetapkan, perangkat ini siap menghadirkan pengalaman gaming yang mulus dan andal bagi pengguna global mulai pertengahan September.

Poco C85 Resmi Dirilis, Identik dengan Redmi 15C 4G

0

Telko.id – Xiaomi sub-brand Poco secara resmi mengumumkan kehadiran Poco C85 pada 1 September 2025. Smartphone entry-level ini hadir tanpa dukungan 5G, mengandalkan chipset MediaTek Helio G81-Ultra yang dipadukan dengan RAM 6GB atau 8GB serta penyimpanan 128GB atau 256GB.

Poco C85 menawarkan layar LCD 6,9 inci dengan resolusi 720×1600 piksel, refresh rate 120 Hz, dan kecerahan puncak 810 nit. Di sektor kamera, perangkat ini dibekali kamera utama 50 MP dan kamera depan 8 MP. Baterai berkapasitas 6.000 mAh dengan dukungan pengisian daya 33W menjadi salah satu andalannya.

Poco C85 gets official with very familiar specs

Fitur lain yang turut disematkan termasuk sensor sidik jari samping yang terintegrasi dengan tombol power, jack audio 3,5 mm, serta sertifikasi tahan debu dan cipratan air IP64. Poco C85 memiliki dimensi 171,56 x 79,47 x 7,99 mm dengan bobot 205 gram, dan tersedia dalam pilihan warna ungu, hitam, dan hijau.

Yang menarik, Poco C85 ternyata identik dengan Redmi 15C 4G yang diumumkan pada awal Agustus lalu. Perbedaan hanya terletak pada branding dan pilihan warna, sementara spesifikasi teknis dan desainnya sama persis.

Meski menggunakan chipset MediaTek Helio G81-Ultra yang tergolong entry-level, performanya masih mampu bersaing dengan perangkat sejenis. Sebagai perbandingan, toko teknologi lokal bahkan menawarkan harga sekitar 65 euro untuk model Poco C65 dengan chipset yang disebut-sebut lebih unggul.

Strategi rebranding seperti ini bukan kali pertama dilakukan Xiaomi. Beberapa model sebelumnya, seperti Redmi 14C, juga menunjukkan pola serupa. Meski demikian, keputusan meluncurkan varian dengan nama berbeda namun spesifikasi mirip masih kerap memicu kebingungan di kalangan pengamat.

Dari segi desain, perangkat ini mengadopsi layout kamera belakang yang mirip dengan smartphone mid-range Xiaomi, memberikan kesan lebih premium dibandingkan kelas entry-level pada umumnya. Desain ini sebelumnya juga telah digunakan pada seri seperti Xiaomi 14T Series.

Poco C85 gets official with very familiar specs

Harga resmi Poco C85 belum diumumkan. Spekulasi beredar apakah harga akan dipatok sama atau bahkan lebih rendah dibandingkan Redmi 15C 4G. Jika mengikuti pola sebelumnya, kemungkinan besar harga akan bersaing ketat dengan varian Redmi.

Kehadiran Poco C85 kembali mengingatkan pada era Mi Max dengan layar besar, meski dengan segmentasi yang berbeda. Meski tidak sebesar Mi Max, layar 6,9 inci pada Poco C85 termasuk cukup luas di kelas entry-level.

Dengan spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, Poco C85 ditujukan untuk pengguna yang mengutamakan baterai tahan lama dan layar besar dengan harga terjangkau. Keberadaan jack audio 3,5 mm dan sertifikasi IP64 menjadi nilai tambah yang jarang ditemui di segmen harga serupa. (Icha)

HMD Pulse 2 Pro Bocor, Bawa Kamera 50MP dan Android 15

0

Telko.id – HMD Global kembali menjadi sorotan setelah salah satu ritel di Swiss secara tidak sengaja mempublikasikan detail lengkap mengenai smartphone terbarunya, HMD Pulse 2 Pro.

Bocoran ini muncul tepat sebelum ajang IFA 2025 yang akan digelar pekan ini. Perangkat dengan kode model TA-1687 ini hadir dalam dua pilihan warna, yaitu Hitam dan Hijau, serta membawa sejumlah peningkatan dibanding pendahulunya.

Perubahan paling mencolok terletak pada desain kamera belakang. HMD Pulse 2 Pro menggunakan camera island dengan dual-tone finish dan tata letak vertikal untuk dua sensor kamera serta LED flash.

Berdasarkan spesifikasi yang terungkap, perangkat ini mengusung kamera utama 50MP dengan fitur Optical Image Stabilization (OIS). Sementara itu, kamera selfie juga memiliki resolusi 50MP yang ditempatkan dalam punch hole pada layar IPS LCD berukuran 6,72 inci dengan resolusi FHD+.

Layar tersebut masih memiliki bezel bawah yang cukup terlihat. Dari sisi performa, HMD Pulse 2 Pro ditenagai oleh chipset Unisoc T615 yang dipadukan dengan RAM 6GB dan memori internal 128GB yang dapat diperluas via microSD.

Perangkat ini menjalankan sistem operasi Android 15 dan didukung baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan dukungan pengisian cepat, meskipun kecepatannya belum diungkap secara detail.

Dimensi fisik HMD Pulse 2 Pro adalah 166,14 x 76,58 x 8,3 mm dengan bobot 198 gram. Harga yang tercantum dalam listing ritel Swiss adalah CHF 169, atau setara dengan sekitar €180 atau $211. Meski demikian, harga ini kemungkinan akan berbeda ketika dijual di pasar global, termasuk Indonesia.

HMD Global dikenal dengan portofolio smartphone yang beragam, mulai dari perangkat entry-level hingga mid-range. Beberapa produk sebelumnya, seperti seri Crest, menawarkan spesifikasi yang lebih baik dengan harga yang bersaing.

Sebagai perbandingan, Oppo Reno 14 Series juga hadir dengan penawaran menarik di segmen serupa.

Meski HMD Pulse 2 Pro masih dikategorikan sebagai perangkat budget, kehadiran fitur seperti kamera 50MP dengan OIS dan Android 15 menjadi nilai tambah.

Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di segmen entry-level semakin ketat dengan kehadiran merek seperti vivo dan merek global lainnya.

Pengumuman resmi perangkat ini diprediksi akan dilakukan pada IFA Berlin dalam waktu dekat. Acara tahunan tersebut sering menjadi ajang peluncuran produk teknologi terbaru, termasuk smartphone dan perangkat IoT.

Selain HMD, sejumlah merek lain juga diperkirakan akan memperkenalkan inovasi terbaru mereka.

Dukungan sistem operasi Android 15 pada perangkat ini juga patut diperhitungkan, mengingat tidak semua perangkat entry-level mendapatkan pembaruan sistem operasi terbaru.

Hal ini sejalan dengan komitmen HMD dalam memberikan pengalaman software yang lebih baik kepada penggunanya.

Dari segi harga, HMD Pulse 2 Pro berada di kisaran yang bersaing dengan beberapa smartphone lain di pasaran. Sebagai contoh, Honor Magic7 Pro, yang juga baru-baru ini diluncurkan, menawarkan spesifikasi unggulan dengan harga sedikit lebih tinggi. Namun, pilihan konsumen akan sangat bergantung pada preferensi fitur dan kebutuhan harian.

Kehadiran HMD Pulse 2 Pro diharapkan dapat memperkaya pilihan smartphone budget dengan fitur terkini. Dengan dukungan kamera yang mumpuni dan sistem operasi terbaru, perangkat ini berpotensi menarik minat konsumen yang mengutamakan nilai tambah dalam pembelian smartphone. (Icha)

Tecno Spark Slim dan Pova Slim, Berdesain Tipis dengan Baterai Besar

0

Telko.id – Tecno secara resmi meluncurkan dua smartphone terbaru mereka, yaitu Tecno Spark Slim dan Tecno Pova Slim. Kedua perangkat ini hadir dengan desain yang sangat tipis, hampir menyamai versi konsep yang sebelumnya diperkenalkan.

Spark Slim memiliki ketebalan 5,93 mm dengan bobot 156 gram, sementara Pova Slim sedikit lebih tebal di 5,95 mm dengan berat yang sama. Keduanya menawarkan kapasitas baterai besar 5.160 mAh, yang menjadi sorotan utama dalam lini produk mid-range.

Untuk mencapai ketipisan ini, Tecno melakukan berbagai inovasi pada komponen internal. Mereka merancang ulang baterai, speaker, slot SIM, dan konektor USB Type-C yang hanya setebal 0,45 mm.

Ruang uap (vapor chamber) di dalam kedua ponsel ini memiliki ketebalan 0,3 mm, sedangkan baterai 5.160 mAh mereka setebal 4,04 mm. Teknologi proprietary Honeycomb space stacking juga digunakan untuk memaksimalkan efisiensi ruang internal.

Tecno Spark Slim and Pova Slim introduced with slim and light designs

Kedua smartphone ini dilengkapi dengan penutup belakang berbahan fiberglass berkualitas aerospace dengan ketebalan hanya 0,36 mm. Dari segi kamera, keduanya memiliki kamera utama 50 MP.

Namun, Spark Slim memiliki keunggulan tambahan berupa LED bar Mood Light dengan efek pencahayaan multi-scene dan animasi khusus untuk notifikasi.

Spesifikasi lainnya termasuk chipset Helio G200 untuk Spark Slim, sementara Pova Slim yang mendukung 5G dibekali MediaTek Dimensity 6400.

Kedua perangkat menampilkan layar AMOLED melengkung dengan refresh rate 144Hz dan kecerahan puncak 4.500 nits. Baterai 5.160 mAh mendukung pengisian daya kabel 45W dan pengisian daya terbalik kabel 10W.

Kedua ponsel juga dilengkapi dengan ketahanan air dan debu IP64, sistem operasi HiOS berbasis Android 15, serta suite AI dari Tecno. Rincian harga dan ketersediaan untuk kedua perangkat ini diharapkan diumumkan oleh Tecno dalam waktu dekat, kemungkinan akhir pekan ini.

Inovasi ketipisan dan kapasitas baterai besar pada Spark Slim dan Pova Slim menunjukkan bagaimana Tecno terus berkompetisi di segmen mid-range dengan fitur yang biasanya ditemukan pada perangkat flagship.

Seperti yang terlihat pada Honor Magic V5 Resmi: Smartphone Lipat Tertipis dengan Baterai Besar, tren desain tipis dengan daya tahan baterai yang lama semakin populer di kalangan produsen.

Tecno Spark Slim and Pova Slim introduced with slim and light designs

Perkembangan teknologi smartphone tipis dengan baterai besar tidak hanya terjadi pada perangkat lipat, tetapi juga pada model biasa, seperti yang juga terlihat pada OPPO Find N5: Smartphone Lipat Super Tipis yang Bikin Kerja Pebisnis Makin Efisien. Inovasi semacam ini semakin memenuhi kebutuhan pengguna akan perangkat yang nyaman dibawa namun tetap tahan lama.

Peluncuran Tecno Spark Slim dan Pova Slim ini juga mengukuhkan posisi Tecno sebagai salah satu pemain penting dalam industri smartphone global, khususnya di segmen mid-range yang sangat kompetitif.

Dengan fitur unggulan seperti layar AMOLED 144Hz dan kapasitas baterai besar, kedua model ini diharapkan dapat menarik perhatian konsumen yang mengutamakan desain dan performa.

Acara penghargaan teknologi seperti Indonesia Gadget Award 2024: Perayaan Kolaborasi dan Inovasi Teknologi Terbaik sering kali menampilkan inovasi serupa, di mana desain tipis dan baterai besar menjadi salah satu kriteria penilaian utama.

Kehadiran Spark Slim dan Pova Slim mungkin akan menjadi bahan pertimbangan dalam ajang serupa di masa depan.

Tecno Spark Slim and Pova Slim introduced with slim and light designs

Dengan semakin banyaknya pilihan smartphone tipis dan ringan di pasaran, konsumen kini memiliki alternatif yang lebih beragam. Tecno Spark Slim dan Pova Slim tidak hanya menawarkan desain yang menarik, tetapi juga performa yang mumpuni untuk penggunaan sehari-hari, mulai dari multimedia hingga gaming.

Keberhasilan Tecno dalam menghadirkan smartphone dengan desain ultra-tipis dan baterai besar dapat menjadi inspirasi bagi merek lain untuk terus berinovasi.

Dengan demikian, persaingan di industri smartphone akan semakin ketat, yang pada akhirnya menguntungkan konsumen dengan pilihan yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif. (Icha)

Realme 15T Hadir, Berbekal Baterai 7.000mAh dan Dimensity 6400

0

Telko.id – Realme secara resmi meluncurkan Realme 15T di India pada 2 September 2025 sebagai bagian ketiga dari seri Realme 15.

Ponsel ini hadir dengan layar AMOLED 6,57 inci beresolusi FHD+ dan refresh rate 120Hz, serta mendukung kecerahan puncak hingga 4.000 nits. Realme 15T juga dilengkapi kamera selfie 50MP dan sensor sidik jari optik di dalam layar.

Perangkat ini ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 6400 yang dipadukan dengan RAM 8GB serta opsi penyimpanan 128GB atau 256GB.

Meski memiliki baterai besar 7.000mAh seperti varian seri 15 lainnya, Realme 15T hanya mendukung pengisian cepat 60W, lebih rendah dibandingkan 80W pada model sejenis.

Realme 15T arrives with Dimensity 6400 and 7,000mAh battery

Pada sektor kamera belakang, Realme 15T mengusung konfigurasi dual kamera yang terdiri dari sensor utama 50MP dengan aperture f/1.8 dan sensor depth 2MP.

Ponsel ini juga telah mendapatkan sertifikasi ketahanan terhadap air dan debu dengan standar IP66/68/69, serta menjalankan Realme UI 6.0 berbasis Android 15.

Realme 15T tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu Flowing Silver, Silk Blue, dan Suit Titanium. Harga untuk varian 8GB/128GB dimulai dari INR 18.999 (sekitar Rp 3,8 juta), sementara versi 8GB/256GB dibanderol INR 22.999 (sekitar Rp 4,6 juta). Penjualan perdana di India dijadwalkan mulai 6 September 2025.

Kehadiran Realme 15T semakin memperkuat lini ponsel mid-range dengan fokus pada daya tahan baterai dan performa. Chipset Dimensity 6400 yang digunakan pada perangkat ini sebelumnya juga dapat ditemukan pada Infinix Hot 60i 5G, menandakan konsistensi performa yang dihadirkan MediaTek untuk segmen menengah.

Dengan kapasitas baterai 7.000mAh, Realme 15T bersaing ketat dengan ponsel-ponsel berdaya tahan tinggi lainnya di pasaran, seperti TECNO POVA 7 yang juga mengusung baterai besar.

Namun, keunggulan layar AMOLED dan refresh rate 120Hz menjadi nilai tambah bagi Realme 15T dalam menghadapi persaingan.

Meski pengisian cepat 60W terkesan lebih rendah dibandingkan seri sebelumnya, fitur ini tetap tergolong cepat dan memadai untuk penggunaan sehari-hari.

Realme juga memastikan bahwa perangkat ini telah dilengkapi dengan perlindungan terhadap air dan debu, menjadikannya lebih tahan dalam berbagai kondisi.

Peluncuran perangkat ini sejalan dengan strategi Realme dalam memperluas jangkauan produknya di India, salah satu pasar smartphone terbesar di dunia.

Dengan harga yang kompetitif dan spesifikasi yang menarik, perangkat ini diharapkan dapat menarik minat konsumen yang mengutamakan daya tahan baterai dan performa solid. (Icha)

Vivo X300 Pro Bakal Berbekal Kamera 200MP Eksklusif + CIPA 5.5

0

Telko.id – vivo memperkenalkan peningkatan signifikan pada sistem kamera flagship X300 Pro yang akan datang. Perangkat ini akan menggunakan sensor Sony LYT-828 1/1.3 inci, versi penyempurnaan dari LYT-818 yang digunakan pada seri X200, serta modul telephoto 200MP eksklusif dari Samsung bernama ISOCELL HPB “Thanos”.

Han Boxiao, eksekutif vivo, mengungkapkan melalui Weibo bahwa sensor 200MP tersebut “dikustomisasi secara mendalam” dan akan menjadi eksklusif untuk vivo.

Modul telephoto ini akan menggunakan lensa periskop 85mm dengan sensor 1/1.4 inci, menawarkan kemampuan zoom yang lebih unggul dibandingkan modul telephoto pesaing yang menggunakan sensor 50MP dengan lensa 70mm atau 120mm.

Selain sensor baru, vivo juga melakukan peningkatan besar pada optik X300 Pro. Sistem stabilisasi gambar optik (OIS) akan mencapai level stabilitas CIPA 5.5, meningkat dari CIPA 4.5 pada generasi X200.

Peningkatan satu stop penuh ini memungkinkan X300 Pro menggunakan kecepatan rana dua kali lebih lambat sambil tetap mempertahankan ketajaman gambar yang sama.

Lensa dengan lapisan ZEISS T* dan sertifikasi APO akan meminimalkan aberasi kromatik, sementara kaca fluorit digunakan untuk mengurangi dispersi cahaya. Kolaborasi dengan mitra juga menghasilkan peningkatan pada perangkat keras dan perangkat lunak untuk pelacakan fokus dan pemrosesan gambar yang lebih cepat.

Selain kamera, vivo X300 Pro dikabarkan akan dilengkapi dengan layar datar 6,8 inci beresolusi 1.5K, chipset Dimensity 9500, dan baterai berkapasitas besar 7.000mAh. Rilis seri X300 diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat, memperkuat posisi vivo dalam persaingan kamera flagship di pasar smartphone.

Kehadiran sensor 200MP eksklusif ini menandakan komitmen vivo dalam menghadirkan inovasi kamera terdepan. Sebelumnya, vivo X300 juga dikabarkan akan menggunakan kamera 200MP, menunjukkan fokus brand pada pengembangan fotografi mobile.

Dengan spesifikasi yang diungkapkan, perangkat ini diproyeksikan menjadi penantang serius di segmen smartphone kamera high-end. Pengguna yang mengutamakan fotografi mobile kini memiliki opsi tambahan dengan kemampuan teknis yang menjanjikan.

Informasi lebih lanjut mengenai tanggal rilis dan harga vivo X300 Pro di berbagai pasar, termasuk ketersediaan global seperti yang terjadi pada vivo V60, masih ditunggu pengumuman resmi dari vivo. (Icha)

Samsung Siap Rilis 50.000 Unit Ponsel Lipat Tiga Kali, Uji Pasar Dimulai

0

Telko.id – Samsung Electronics dikabarkan akan memproduksi sekitar 50.000 unit ponsel lipat tiga kali (trifold) dalam tahap awal peluncurannya, seperti dilansir dari etnews.com (02/09).

Langkah ini dianggap sebagai uji pasar untuk produk dengan form factor baru yang belum pernah dijual sebelumnya. Rencananya, produk ini akan diumumkan paling cepat bulan depan dan diluncurkan pada November mendatang.

Jumlah produksi 50.000 unit dinilai relatif kecil dibandingkan dengan model ponsel lipat Samsung sebelumnya. Sebagai perbandingan, saat meluncurkan Galaxy Fold pertama pada 2019, Samsung memproduksi 500.000 unit.

Keputusan memproduksi dalam jumlah terbatas ini menunjukkan kehati-hatian Samsung dalam menghadapi pasar yang masih belum familiar dengan perangkat lipat tiga kali.

Seorang sumber industri mengatakan, “Galaxy Z Fold 7 menunjukkan performa penjualan yang lebih baik dari perkiraan. Samsung tampaknya tidak ingin mengalihkan perhatian konsumen dengan meluncurkan produk baru dalam skala besar.”

Hal ini juga dilakukan untuk menghindari kanibalisme penjualan antara produk baru dan lini Galaxy Z Fold7 yang sudah mapan.

Ponsel lipat tiga kali ini akan menggunakan layar OLED “Flex G” yang dikembangkan oleh Samsung Display. Layar internal berukuran 9,96 inci, sementara layar eksternal berukuran 6,49 inci. Desainnya mirip dengan purwarupa “Flex G” yang telah dipamerkan di berbagai acara sebelumnya.

Pasar ponsel lipat terus berkembang dengan inovasi dari berbagai merek. Selain Samsung, perusahaan seperti Tecno dengan Phantom Ultimate 2 juga telah memperkenalkan konsep serupa.

Persaingan di segmen ini semakin ketat, terutama di pasar Asia seperti China, di mana Huawei dan Apple mendominasi penjualan smartphone.

Meski demikian, Samsung tetap fokus pada strategi bertahap. Produksi terbatas memungkinkan perusahaan menguji respons konsumen tanpa mengambil risiko besar.

Selain itu, teknologi baru yang digunakan pada ponsel lipat tiga kali ini diperkirakan akan meningkatkan biaya produksi, sehingga harga jualnya mungkin lebih tinggi daripada model lipat konvensional.

Keberhasilan Galaxy Z Fold7 menjadi pertimbangan penting dalam keputusan ini. Dengan penjualan yang stabil, Samsung tidak ingin mengganggu momentum positif dengan meluncurkan produk yang berpotensi mengalihkan perhatian.

Pendekatan ini juga memungkinkan Samsung mengumpulkan umpan balik dari early adopter sebelum melakukan produksi massal.

Peluncuran ponsel lipat tiga kali ini menandai babak baru dalam evolusi smartphone lipat. Sejak 2019, Samsung hanya memproduksi ponsel dengan satu lipatan.

Kini, dengan teknologi Flex G, Samsung membuka peluang untuk perangkat yang lebih fleksibel dan multifungsi.

Meski demikian, tantangan utama tetap pada adopsi konsumen. Penggunaan perangkat dengan tiga lipatan membutuhkan penyesuaian, dan belum jelas apakah fitur ini akan diterima secara luas.

Samsung berharap, dengan produksi terbatas, mereka dapat menguji pasar tanpa harus berinvestasi besar sejak awal.

Selain Samsung, merek lain seperti OPPO dengan seri A5i juga terus berinovasi, meski dengan pendekatan berbeda. Pasar smartphone Indonesia dan global terus berkembang dengan berbagai pilihan, dari perangkat lipat hingga smartphone dengan daya tahan baterai unggulan.

Dengan rencana produksi 50.000 unit, Samsung memasuki fase uji coba yang berisiko namun berpotensi membuka pasar baru. Keberhasilan produk ini dapat menentukan arah perkembangan ponsel lipat di masa depan, tidak hanya untuk Samsung tetapi juga untuk seluruh industri.

Vivo X Fold5 vs OPPO Find N5: Mana Ponsel Lipat Yang Terbaik?

0

Telko.id – Dua ponsel lipat terbaru dari China, vivo X Fold5 dan OPPO Find N5, telah resmi diluncurkan pada tahun 2025. Keduanya hadir dengan desain “buku” yang ringkas, namun dengan perbedaan signifikan dalam hal ketersediaan pasar. Jika dibandingkan vivo X Fold5 vs OPPO Find N5, siapa yang terbaik>

Jika vivo X Fold5 vs OPPO Find N5 dibandingkan, perbedaan utama lainnya terletak pada bobot dan desain. vivo X Fold5 menjadi ponsel lipat teringan di dunia dengan berat hanya 217 gram, bahkan lebih ringan dari iPhone 16 Pro Max yang berbobot 227 gram.

Sementara itu, OPPO Find N5 memiliki berat 229 gram. Kedua perangkat memiliki ketebalan sekitar 9 mm saat dilipat, menunjukkan kemajuan signifikan dalam ergonomi ponsel lipat.

Desain dan Pengalaman Pengguna

vivo X Fold5 unggul dalam hal kenyamanan genggaman berkat desain tepi yang melengkung lembut, memberikan sensasi nyaman tanpa rasa tajam.

Sebaliknya, OPPO Find N5 memiliki tepi yang lebih datar dan persegi, yang meskipun memudahkan saat membuka perangkat, dapat terasa sedikit tidak nyaman setelah penggunaan lama.

Dari segi estetika, vivo X Fold5 menampilkan desain maskulin dan proporsional dengan sudut layar dalam yang persegi. OPPO Find N5, di sisi lain, memiliki sudut layar dalam yang lebih membulat, menciptakan kontras dengan bingkai perseginya.

Perbedaan kecil namun penting terletak pada penempatan tombol. Tombol power dan volume pada OPPO Find N5 berada cukup tinggi, mengharuskan pengguna sedikit meregangkan jari. vivo X Fold5 menawarkan penempatan tombol yang lebih ergonomis.

Namun, OPPO Find N5 mempertahankan tombol geser fisik untuk mode getar, sementara vivo menggunakan tombol multifungsi serupa Action Button.

Dalam hal ketahanan, vivo X Fold5 memiliki keunggulan dengan sertifikasi tahan debu dan air IP58/IP59+, sedangkan OPPO Find N5 hanya memiliki IPX8/IPX9 untuk ketahanan air. Ini menjadi nilai tambah penting untuk keamanan penggunaan sehari-hari.

Layar dan Optimasi Perangkat Lunak

Kedua perangkat menggunakan panel LTPO OLED terbaik dengan dukungan 1 miliar warna, refresh rate 120Hz, dan kecerahan tinggi. vivo X Fold5 memiliki kecerahan puncak hingga 4.500 nits untuk layar dalam, dibandingkan 2.100 nits pada OPPO Find N5. Meski demikian, dalam kondisi penggunaan normal, keduanya menawarkan visibilitas luar ruangan yang sangat baik.

Perbedaan mencolok terletak pada lipatan dan engsel. Layar vivo X Fold5 terasa lebih rata saat dibuka, sementara OPPO Find N5 masih memiliki sedikit lengkungan di area lipatan.

Engsel vivo juga lebih fleksibel, memungkinkan perangkat dibuka dan ditahan pada sudut sangat sempit, sedangkan engsel OPPO cenderung menutup sendiri pada sudut sempit.

Dalam hal optimasi perangkat lunak untuk layar besar, keduanya berkinerja sangat baik. Hampir semua aplikasi populer di Indonesia berjalan optimal pada kedua perangkat.

Namun, pada saat evaluasi, vivo X Fold5 mengalami masalah dengan aplikasi Facebook yang tampilannya membesar dan memenuhi layar, belum dioptimalkan seperti pada OPPO Find N5. Masalah ini kemungkinan bersifat sementara dan akan diperbaiki melalui pembaruan perangkat lunak.

Perkembangan ponsel lipat semakin menarik perhatian pengguna, terutama dengan ancaman kehilangan pengguna iPhone ke ponsel lipat seperti Galaxy dan Pixel. Teknologi layar juga terus berkembang, di mana panel AMOLED terbukti dapat membuat smartphone lebih tahan lama untuk bermain game.

Kamera

Keduanya unggul dalam hal kualitas kamera dibandingkan ponsel lipat lainnya. vivo X Fold5 lebih baik dalam menangani pemotretan HDR dan kondisi cahaya sulit, mempertahankan detail di area terang dan gelap tanpa overexposure.

OPPO Find N5 unggul dalam zoom, terutama pada jarak jauh, dengan detail lebih tajam dan pemrosesan warna lebih baik.

Untuk pemotretan close-up, vivo X Fold5 kembali unggul berkat jarak fokus dekat yang lebih baik, menghasilkan ketajaman superior.

Dalam mode portrait dengan bokeh, keduanya berkinerja setara dengan pemisahan subjek dan latar belakang yang alami dan akurat.

Kinerja dan Baterai

vivo X Fold5 menggunakan chip Snapdragon 8 Gen 3, sementara OPPO Find N5 dilengkapi Snapdragon 8 Elite, chip terbaru dari Qualcomm. Perbedaan tidak hanya pada kinerja, tetapi juga pengendalian suhu.

Dalam pengujian, vivo X Fold5 menunjukkan pemanasan yang nyata selama pemotretan, sementara OPPO Find N5 tetap dingin.

Untuk baterai, vivo X Fold5 memiliki kapasitas lebih besar (6.000 mAh vs 5.600 mAh), tetapi OPPO Find N5 menawarkan pengisian nirkabel lebih cepat (50W vs 40W). Keduanya mendukung pengisian cepat kabel 80W.

OPPO Find N5 juga memiliki keunggulan dalam konektivitas dengan dukungan eSIM, memudahkan pengguna yang membutuhkan multiple nomor.

Kedua ponsel lipat ini menawarkan keunggulan masing-masing. vivo X Fold5 cocok untuk pengguna yang mengutamakan desain ringan, kenyamanan genggaman, dan layar dengan lipatan lebih rata.

Sementara OPPO Find N5 menawarkan pengalaman lebih stabil dengan kontrol suhu superior, dukungan eSIM, dan desain yang memudahkan pembukaan perangkat. (Icha)

Telkom Gelar Aksi Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi Yogyakarta

0

Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menggelar program Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi, Bantul, DI Yogyakarta, pada Sabtu (23/8).

Kegiatan ini melibatkan 50 relawan karyawan TelkomGroup dari seluruh Indonesia dan berhasil mengumpulkan 150 kg sampah plastik.

Program ini merupakan bagian dari komitmen Telkom terhadap keberlanjutan lingkungan dan budaya employee volunteering. Telkom berkolaborasi dengan Social Event POISE Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan IEEE Indonesia dalam pelaksanaannya.

Selain beach clean-up, rangkaian kegiatan meliputi pelatihan waste management bersama ISI Yogyakarta dan Telkom University, pelatihan fotografi dan ekowisata bersama Komunitas Fotografi Telkom, penanaman 150 pandan laut, serta pelepasan 100 tukik.

Pantai Pelangi dipilih sebagai lokasi karena menjadi titik pendaratan empat jenis penyu, terutama penyu lekang yang sering bertelur pada periode April–Oktober. Menurut penggiat konservasi setempat, setiap sarang penyu lekang bisa berisi 80–140 butir telur, dengan jumlah sarang yang terus meningkat setiap tahun.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menegaskan, “Melalui program TJSL, khususnya inisiatif employee volunteering, kami ingin karyawan Telkom tidak hanya hadir sebagai pekerja, tetapi juga sebagai bagian dari solusi bagi tantangan lingkungan dan sosial.”

Karyawan TelkomGroup Jakarta Venny yang turut serta sebagai relawan menyampaikan, “Ikut serta dalam Penyu-lamat 2025 ini jadi pengalaman yang luar biasa. Biasanya saya sehari-hari sibuk dengan pekerjaan, tapi kali ini bisa langsung turun ke lapangan, membersihkan pantai, menanam pandan laut, sampai melepas tukik ke laut.”

Content image for article: Telkom Gelar Aksi Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi Yogyakarta

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Ir. Fenti Yusdayati yang hadir mewakili Bupati Bantul mengapresiasi kegiatan ini. “Apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya Penyu-lamat kepada Telkom dan seluruh pihak yang terlibat. Kegiatan hari ini menjadi bukti nyata hasil kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Program Penyu-lamat 2025 sejalan dengan upaya Telkom dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 (Climate Action), poin 14 (Life Below Water), dan poin 15 (Life on Land).

Inisiatif ini juga memperkuat komitmen perusahaan dalam membangun keberlanjutan melalui inovasi dan kolaborasi.

Kegiatan employee volunteering seperti ini telah menjadi bagian dari strategi Telkom dalam memperkuat engagement karyawan.

Sebelumnya, Telkom juga telah menggelar berbagai program serupa, seperti penanaman 10.000 bibit pohon dan mangrove untuk menjaga keanekaragaman hayati.

Partisipasi aktif karyawan dalam program lingkungan menunjukkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya konservasi. Program seperti ini tidak hanya memberi manfaat bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kepemimpinan karyawan, sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap perusahaan.

Content image for article: Telkom Gelar Aksi Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi Yogyakarta

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah, dengan produksi mencapai sekitar 69,9 juta ton per tahun (KLHK, 2023). Hanya 9–10% sampah yang dikelola dengan baik, sementara sisanya berpotensi mencemari sungai dan laut.

Polusi ini mengancam satwa laut, termasuk penyu yang enam dari tujuh spesiesnya hidup di perairan Indonesia.

Upaya konservasi seperti yang dilakukan Telkom sejalan dengan inisiatif perusahaan telekomunikasi lainnya di Indonesia. Seperti program konservasi laut yang diluncurkan Indosat di Jembrana Bali, kolaborasi antar-sektor semakin memperkuat dampak positif bagi lingkungan.

Melalui program Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025, Telkom membuktikan bahwa komitmen terhadap lingkungan diwujudkan melalui aksi nyata.

Keterlibatan berbagai pihak, dari karyawan, komunitas, akademisi, hingga pemerintah daerah, menciptakan program yang terarah, berdampak, dan berkelanjutan untuk keberlangsungan ekosistem pesisir.

Program employee volunteering Telkom tidak hanya fokus pada lingkungan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Seperti yang dilakukan Telkomsel melalui program Baktiku Negeriku 2025 untuk digitalisasi desa, menunjukkan pendekatan holistik dalam tanggung jawab sosial perusahaan. (Icha)