spot_img
Latest Phone

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...
Beranda blog Halaman 4

MODENA Luncurkan Layanan Berlangganan Air Bersih untuk Keluarga Sibuk

0

Telko.id – MODENA meluncurkan Seamless Go Subscription Service, layanan berlangganan elektronik rumah tangga yang dimulai dengan RO Water Purifier.

Layanan ini dirancang untuk mempermudah akses air bersih bagi keluarga modern dengan skema pembayaran bulanan yang terjangkau dan perawatan yang ditangani sepenuhnya oleh MODENA.

Menurut Teddy Wijaya, Vice President Marketing MODENA, layanan ini menghadirkan solusi praktis bagi keluarga sibuk yang seringkali kesulitan mengatur pasokan air bersih.

“Konsumen dapat menikmati air bersih langsung dari sumber air di rumah tanpa perlu repot dengan galon. Semua proses penggantian filter dan maintenance akan ditangani MODENA, cukup bayar per bulan dan tinggal pakai,” ujarnya.

Kebutuhan air bersih menjadi perhatian utama bagi keluarga Indonesia. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan setiap orang membutuhkan 2 hingga 4 liter air per hari.

Sebuah keluarga dengan 4 anggota membutuhkan hingga 10 liter air per hari, setara dengan 2-3 galon. Kebutuhan ini meningkat untuk keluarga dengan bayi atau lansia.

Seamless Go Subscription Service menawarkan tiga tipe RO Water Purifier. RO 5110 TEWH dirancang khusus untuk layanan berlangganan dengan desain compact yang cocok untuk apartemen atau ruang terbatas. Kapasitas tanki 5 liter dengan kecepatan filtrasi 100 GDP memastikan ketersediaan air bersih yang konsisten.

Content image for article: MODENA Luncurkan Layanan Berlangganan Air Bersih untuk Keluarga Sibuk

RO 8115 hadir dengan desain standing premium untuk keluarga yang mengutamakan estetika interior. Dengan kapasitas tanki 4,76 liter dan kecepatan filtrasi 75 GDP, produk ini menjadi pilihan ideal bagi keluarga design-centric.

Teknologi Reverse Osmosis (RO) menjadi dasar kerja purifier ini. Sistem filtrasi empat tahap menjamin kualitas air yang dihasilkan.

Tahap pertama melalui PP Filter menyaring partikel besar seperti aerosol dan logam. Tahap kedua menggunakan Carbon Filter untuk menyerap bau dan klorin.

Tahap ketiga melalui RO Membrane yang menstabilkan rasa air, sementara tahap keempat dengan Post Carbon Filter memurnikan air dari kandungan berbahaya.

PureTank™ UV-C Technology membunuh bakteri dan virus melalui sinar UV, memastikan air tetap higienis hingga ke tangki penyimpanan.

Harga berlangganan dimulai dari Rp240.000 per bulan, tergantung paket yang dipilih. Skema ini membantu konsumen mengontrol pengeluaran bulanan dengan biaya tetap dan terjangkau.

Layanan ini juga menghilangkan kekhawatiran perawatan perangkat, sehingga konsumsi air bersih di rumah menjadi lebih mudah dan konsisten.

Content image for article: MODENA Luncurkan Layanan Berlangganan Air Bersih untuk Keluarga Sibuk

MODENA berencana memperluas layanan berlangganan ini ke home appliances lainnya di masa depan. “Komitmen kami tidak berhenti di RO Water Purifier. Ke depannya, Seamless Go Subscription akan diperluas ke home appliances lain dengan skema berlangganan,” tambah Teddy Wijaya.

Inisiatif ini sejalan dengan perkembangan layanan berlangganan elektronik rumah tangga di Indonesia. Seperti yang sebelumnya diumumkan dalam peluncuran layanan berlangganan elektronik pertama, MODENA terus berinovasi menghadirkan solusi praktis bagi konsumen modern.

Layanan ini juga mendukung tren digitalisasi rumah tangga yang semakin berkembang. Seperti inovasi dari Acerpure yang menghadirkan rangkaian produk home appliance, MODENA turut berkontribusi dalam transformasi teknologi rumah tangga di Indonesia.

Dukungan infrastruktur jaringan juga menjadi faktor penting dalam pengembangan layanan berbasis langganan.

Seperti yang diungkapkan dalam kesiapan infrastruktur Telkomsel, konektivitas yang stabil diperlukan untuk mendukung layanan digital yang semakin kompleks.

Peluncuran Seamless Go Subscription Service menandai babak baru dalam industri elektronik rumah tangga Indonesia.

Layanan ini tidak hanya menyediakan solusi air bersih praktis, tetapi juga membuka peluang untuk model bisnis berlangganan di sektor home appliances lainnya. (Icha)

EdgeNext dan EDGE DC Kolaborasi Percepat Layanan Edge Cloud di Indonesia

0

Telko.id – EdgeNext, penyedia layanan edge cloud global berbasis di Singapura, mengumumkan kolaborasi strategis dengan EDGE DC (PT Ekagrata Data Gemilang), operator pusat data terkemuka di Indonesia.

Kerja sama ini menandai ekspansi EdgeNext ke pasar Indonesia dengan meluncurkan layanan edge cloud di fasilitas EDGE2 milik EDGE DC di Jakarta.

Kolaborasi ini memungkinkan EdgeNext menghadirkan layanan solusi edge cloud lengkap, termasuk CDN, streaming, keamanan, dan komputasi edge, kepada pelaku usaha dan penyedia layanan di Indonesia.

Stephanus Oscar, CEO EDGE DC, menyatakan, “Kami menyambut baik kehadiran EdgeNext di fasilitas EDGE2 kami. Kemampuan edge global mereka melengkapi misi kami dalam menghadirkan infrastruktur digital kelas dunia.”

Kemitraan menggabungkan infrastruktur edge global EdgeNext yang mencakup lebih dari 1.700 node di 300+ kota dengan lingkungan pusat data EDGE DC berperforma tinggi dan latensi rendah.

EDGE DC menyediakan layanan colocation dan akses ke Edge Peering Internet Exchange (EPIX), memungkinkan EdgeNext terhubung dengan berbagai jaringan dan penyedia layanan.

Indonet, perusahaan induk EDGE DC, turut mendukung konektivitas serat optik untuk memastikan akses cepat dan stabil.

Agus Ariyanto, Direktur Operasional Indonet, menegaskan, “Kami bangga mendukung peluncuran EdgeNext di Indonesia melalui konektivitas serat optik berkecepatan tinggi.”

Infrastruktur digital Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, didorong adopsi cloud, lonjakan konsumsi data, dan digitalisasi bisnis. Pasar pusat data nasional diperkirakan mencapai pendapatan USD 3,54 miliar pada 2025, dengan kontribusi infrastruktur jaringan sebesar USD 2,36 miliar. Layanan colocation diproyeksikan tumbuh 22,84% per tahun hingga 2030.

Lokasi strategis EDGE2 dekat dengan berbagai internet exchange dan operator utama menjanjikan konektivitas optimal, ideal untuk peluncuran layanan edge cloud EdgeNext.

Terence Wang, CEO EdgeNext, menjelaskan, “Indonesia adalah pasar penting dalam ekspansi kami di Asia Pasifik. Fasilitas EDGE DC menyediakan lingkungan ideal untuk layanan edge cloud kami.”

Kolaborasi ini memperkuat ekosistem digital Indonesia dengan integrasi layanan cloud edge, colocation, dan EPIX. Bersama-sama, kedua perusahaan menghadirkan konektivitas performa tinggi dan latensi rendah untuk aplikasi generasi selanjutnya.

Upaya ini sejalan dengan tren transformasi digital yang didukung oleh berbagai pemain teknologi, seperti yang terlihat dalam kerjasama Rakuten Cloud dan Alita.

Kehadiran EdgeNext di Indonesia juga mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung percepatan digitalisasi di kawasan Asia Tenggara.

Dengan dukungan infrastruktur andal dari EDGE DC dan Indonet, layanan edge cloud diharapkan dapat diakses lebih luas oleh berbagai sektor bisnis.

Inisiatif serupa dalam memperkuat infrastruktur teknologi juga dilakukan oleh perusahaan lain, termasuk Lenovo yang berkolaborasi dengan Ducati Corse dalam ajang balap MotoGP.

Sementara itu, inovasi terus didorong oleh pemain seperti Samsung yang telah memberikan kontribusi signifikan di Indonesia selama tiga dekade.

Kolaborasi EdgeNext dan EDGE DC menjadi langkah penting dalam menghadirkan layanan edge cloud generasi berikutnya ke Indonesia dan Asia Tenggara.

Kedua perusahaan berkomitmen menyediakan infrastruktur digital yang lebih cepat, aman, dan skalabel untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di kawasan ini. (Icha)

Hijra Bank dan Netzme Hadirkan QRIS Soundbox Syariah untuk UMKM

0

Telko.id – PT BPRS Hijra Alami (Hijra Bank) bersama PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) mengumumkan kolaborasi strategis untuk menghadirkan layanan pembayaran digital berbasis syariah melalui QRIS Soundbox Syariah.

Kolaborasi ini ditujukan untuk memperluas akses transaksi keuangan yang mudah, aman, dan sesuai prinsip syariah di Indonesia, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan pada acara Jakarta Halal Expo and Conference (JHEC) yang merupakan bagian dari Muslim LifeFest 2025, diselenggarakan pada 29–31 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang.

Momentum ini menandai dimulainya kerja sama dalam menghadirkan layanan pembayaran QRIS terintegrasi dalam ekosistem kedua platform.

Melalui kolaborasi ini, merchant yang menggunakan aplikasi Merchant QRIS Toko Netzme dapat menerima hasil transaksi pembayaran QRIS secara otomatis dan langsung di rekening syariah mereka di Hijra Bank.

Mereka juga mendapatkan fitur keamanan, kepraktisan, dan kenyamanan bertransaksi melalui QRIS Soundbox Syariah.

Dana hasil transaksi dapat langsung diakses dan digunakan oleh merchant melalui aplikasi Hijra Bank untuk kebutuhan operasional sehari-hari, yang sudah dilengkapi fitur QRIS pembayaran Hijra.

Jaringan merchant Hijra Bank juga dapat mengakses layanan QRIS hasil kolaborasi ini, menciptakan ekosistem pembayaran digital yang lebih luas, praktis, dan aman.

Content image for article: Hijra Bank dan Netzme Luncurkan QRIS Soundbox Syariah untuk UMKM

Presiden Komisaris Hijra Bank, Dima Audra Djani, menyatakan, “Hijra Bank berkomitmen menjadi mitra keuangan digital terpercaya yang mengedepankan prinsip syariah. Kerja sama dengan Netzme memperluas jangkauan layanan QRIS kami, sehingga semakin banyak merchant dan konsumen yang dapat menikmati manfaat transaksi yang sesuai dengan nilai-nilai islami.”

Presiden Direktur Netzme, Ferdy Yustianto, menyampaikan optimismenya, “Dengan memperkenalkan QRIS Soundbox Syariah, kami menghadirkan solusi pembayaran yang Islami, praktis, dan terpercaya, khususnya bagi pelaku UMKM. Fitur rekening syariah sebagai akses utama, konfirmasi suara, serta layanan responsif diharapkan membantu pelaku usaha mengelola bisnis secara efektif.”

Kolaborasi Hijra Bank dan Netzme diharapkan memberikan dampak signifikan bagi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Layanan QRIS yang mudah, cepat, efisien, dan berbasis syariah memungkinkan UMKM memperluas jangkauan pasar dan memperkuat daya saing di era digital.

Inisiatif ini sejalan dengan upaya meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia, mengikuti tren kolaborasi serupa seperti Flip dan Bank Aladin Syariah yang meluncurkan Super Flip, serta pengembangan Permata RDN Syariah berbasis teknologi.

Selain itu, layanan seperti E-mas dari Bank Mandiri Syariah turut mendorong adopsi produk keuangan syariah digital yang inovatif dan mudah diakses. (Icha)

Apple Terancam Kehilangan 30% Pengguna iPhone ke Ponsel Lipat Galaxy dan Pixel

0

Telko.id – Sebuah survei terbaru mengungkap bahwa Apple berisiko kehilangan 30,3% pengguna iPhone jika tidak segera merilis ponsel lipat hingga 2026.

Data dari SellCell menunjukkan bahwa 20,1% pengguna iPhone akan beralih ke Galaxy Z Fold atau Flip, sementara 10,2% lainnya mempertimbangkan beralih ke model lipat Pixel.

Survei ini melibatkan 2.000 pemilik iPhone di Amerika Serikat. SellCell, situs perbandingan harga yang membantu konsumen menjual perangkat elektronik bekas, menemukan bahwa meskipun 68,3% responden berencana meningkatkan ke iPhone 17 series, minat terhadap ponsel lipat Android cukup signifikan. Hanya 3,3% yang bersedia menunggu hingga Apple merilis iPhone lipat.

Faktor harga menjadi penghalang utama bagi pengguna iPhone yang ragu membeli model terbaru. Sebanyak 68,9% responden menyatakan bahwa harga tinggi iPhone 17 series adalah kendala terbesar.

Sementara itu, 16% mengeluhkan kurangnya inovasi dari Apple, dan 5% mengaku mempertimbangkan beralih ke Android.

Di sisi lain, desain ultra-tipis, warna baru seperti lavender atau oranye, serta peningkatan kapasitas baterai menjadi pendorong utama bagi 36% responden untuk membeli iPhone 17.

Lebih dari 53% tertarik dengan kapasitas baterai yang lebih besar, terutama jika iPhone 17 Pro Max memiliki baterai terbesar dalam sejarah iPhone.

Meskipun ada kekhawatiran tentang inovasi, 72,9% pengguna iPhone belum tentu beralih karena mengaku lebih puas dengan perangkat mereka dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, 27,1% meyakini bahwa Apple telah “kehilangan ketajamannya” dibandingkan pesaing.

Android semakin menarik bagi 51% pengguna iPhone, dengan alasan seperti AI (13%), harga lebih baik (11%), kamera unggul (11%), dan kehadiran ponsel lipat (9%). Sebanyak 49% tetap tidak tertarik dengan Android.

Tarif impor yang lebih tinggi juga mempengaruhi keputusan pembelian. Sebanyak 34% responden tetap akan membeli iPhone meski harganya naik, 37% menolak membeli jika harga meningkat, dan 29% akan memutuskan setelah melihat besaran kenaikan harga.

Rilis iOS 18 belum cukup menjadi daya tarik utama, karena hanya 7% responden yang tertarik membeli iPhone 17 karena fitur AI baru. Mayoritas justru menginginkan peningkatan desain dan baterai.

Apple diketahui sedang mengembangkan iPhone lipat yang kemungkinan menggunakan Touch ID alih-alih Face ID.

Namun, jika Apple baru merilisnya tahun 2026, seperti yang diperkirakan banyak analis, risiko kehilangan pengguna ke merek lain semakin besar.

Survei SellCell juga menunjukkan peningkatan minat upgrade dibandingkan tahun lalu. Sebanyak 68,3% berencana membeli iPhone 17 series, naik 10,3% dari survei tahun sebelumnya yang hanya 61,9%. iPhone 17 Pro dan Pro Max menjadi pilihan 38,1% responden, diikuti iPhone 17 biasa (16,7%) dan iPhone 17 Air (13,5%).

Dengan iPhone 13 dan model sebelumnya masih banyak digunakan, Apple perlu mempertimbangkan strategi harga dan inovasi untuk mempertahankan basis penggunanya. Ancaman peralihan ke Android, terutama untuk segmen ponsel lipat, tidak bisa diabaikan.

Pengguna iPhone juga semakin sadar akan privasi dan keamanan. Fitur seperti kemampuan memblokir gambar di Gmail pada perangkat iOS menjadi pertimbangan tambahan dalam loyalitas merek.

Survei ini memberikan gambaran jelas tentang dinamika pasar smartphone premium. Apple masih dominan, tetapi tekanan kompetitif dari Samsung dan Google semakin nyata, terutama di segmen ponsel lipat yang sedang naik daun. (Icha)

Apple Redesain iPhone 17 Pro Mirip Pixel 10, Begini Bocorannya

0

Telko.id – Apple dikabarkan akan melakukan perubahan desain signifikan pada iPhone 17 Pro dengan mengadopsi tampilan kamera horizontal seperti Google Pixel 10.

Langkah ini dianggap sebagai respons Apple terhadap meningkatnya popularitas seri Pixel, yang kerap disebut sebagai “iPhone-nya Android”.

Menurut laporan terbaru, Apple telah mempelajari tren pasar dan melihat bahwa desain Pixel memiliki daya tarik tersendiri.

Meski Pixel belum berhasil merebut pangsa pasar signifikan dari Apple atau Samsung, laporan menunjukkan bahwa banyak pengguna Pixel sebelumnya adalah pemilik iPhone.

Dengan desain baru ini, Apple berharap dapat mempertahankan pengguna setia dan menarik minat calon pembeli yang tertarik dengan estetika Pixel.

iPhone 17 Pro Pixel 10

iPhone 17 Pro akan menampilkan bilah kamera horizontal yang membentang di bagian belakang perangkat, mirip dengan desain yang telah menjadi ciri khas seri Pixel Google.

Perubahan ini menandai penyimpangan dari desain kamera persegi yang telah digunakan Apple sejak iPhone 11. Meski terkesan meniru, para analis menilai ini sebagai langkah strategis Apple dalam merespons preferensi konsumen.

Apple menghadapi tekanan untuk melakukan refreshing desain, mengingat iPhone belum mengalami perubahan besar sejak 2017.

Sementara itu, Google terus mendapatkan pujian untuk pendekatan desainnya yang konsisten dan berbeda. Desain horizontal kamera Pixel tidak hanya estetis tetapi juga fungsional, memberikan ruang lebih untuk komponen kamera yang lebih canggih.

Perubahan desain ini juga didukung oleh perkembangan teknologi chipset terbaru. TSMC memastikan produksi massal chip 2nm akan dimulai pada kuartal IV 2025, yang kemungkinan akan digunakan dalam iPhone 17 Pro. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan performa lebih baik dan efisiensi daya yang lebih optimal.

iPhone 17 Pro Pixel 10

Strategi Pasar Apple

Apple tampaknya belajar dari pengalaman peluncuran iPhone 16, di mana perusahaan mempromosikan fitur AI yang belum sepenuhnya siap. Keterlambatan dalam pengiriman fitur-fitur AI tersebut membuat Apple harus mengalihkan fokus ke pengembangan bahasa pemrograman Liquid Glass untuk iOS.

Dengan desain baru iPhone 17 Pro, Apple berharap dapat menarik perhatian berdasarkan keunggulan hardware, bukan hanya janji software.

Industri smartphone saat ini mengalami stagnasi dalam inovasi fitur tradisional. Keunggulan kamera Google dan software Apple yang selama ini menjadi andalan mulai kehilangan daya pembeda. Dengan menggabungkan desain seperti Pixel dengan hardware yang ditingkatkan dan antarmuka yang diperbarui, Apple berpotensi menarik baik penggemar Android maupun iOS.

Apple telah mengumumkan bahwa iPhone 17 akan dirilis pada 9 September, dengan iPhone 17 Air menjadi model andalan. Namun, perhatian justru tertuju pada iPhone 17 Pro yang diduga akan menjadi perangkat dengan perubahan desain paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Respons terhadap Tren AI

Google selama tiga tahun terakhir terlalu fokus pada fitur-fitur AI di Pixel, yang ternyata belum sepenuhnya memenuhi harapan. Chipset Pixel masih menjadi kendala, dan fitur AI yang dijanjikan seringkali tidak memberikan pengalaman yang sempurna. Apple melihat peluang ini dengan tidak menjadikan AI sebagai fokus utama pemasaran iPhone 17 Pro.

Alih-alih mengikuti hype AI, Apple mungkin akan memanfaatkan gerakan anti-AI yang mulai muncul. Perusahaan akan terus mengembangkan fitur AI di belakang layar, tetapi tidak menonjolkannya dalam kampanye pemasaran. Sebaliknya, Apple akan menekankan keunggulan hardware dan desain yang ikonik.

Perubahan desain iPhone 17 Pro ini juga bisa menjadi pertanda untuk model iPhone masa depan. Bocoran mengenai iPhone lipat Apple menunjukkan bahwa perusahaan akan menggunakan Touch ID, bukan Face ID, menandakan bahwa Apple tidak takut untuk bereksperimen dengan desain dan teknologi yang berbeda.

Langkah Apple untuk mengadopsi desain Pixel menunjukkan bahwa perusahaan tidak lagi menganggap ego merek sebagai hal utama. Dalam industri yang semakin kompetitif, kemampuan beradaptasi dengan tren konsumen menjadi kunci kesuksesan.

Desain baru iPhone 17 Pro bisa menjadi titik balik bagi Apple dalam mempertahankan posisinya di pasar smartphone premium.

Dengan peluncuran yang dijadwalkan dalam waktu dekat, dunia teknologi menantikan bagaimana respon konsumen terhadap perubahan desain yang cukup berani ini.

Apakah strategi Apple untuk “meniru” desain kompetitor akan berhasil, atau justru dilihat sebagai tanda keputusasaan, hanya waktu yang bisa menjawab. (Icha)

Xiaomi 16 Bakal Bawa Fitur Audio OZO dari Nokia

0

Telko.id – Xiaomi dikabarkan akan menghadirkan fitur audio canggih OZO Audio pada seri flagship terbarunya, Xiaomi 16. Fitur ini sebelumnya dikenal pada perangkat Nokia dan beberapa merek lain seperti Asus, Oppo, dan OnePlus.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa Xiaomi akan mengintegrasikan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas rekaman audio pada video.

OZO Audio merupakan rangkaian perangkat lunak yang mencakup beberapa fitur unggulan. Di antaranya adalah “Audio Zoom” yang memungkinkan pengguna fokus pada sumber suara tertentu, “Audio Windscreen” untuk mengurangi noise angin, dan “3D Audio” yang menangkap suara dengan lebih imersif dan spasial.

Teknologi ini awalnya dikembangkan untuk kamera 360 derajat Nokia sebelum diadopsi oleh smartphone.

Menurut laporan, fitur OZO Audio tidak hanya akan tersedia untuk Xiaomi 16 series, tetapi juga akan dihadirkan pada model flagship sebelumnya seperti Xiaomi 14 Ultra dan Xiaomi 15 series melalui pembaruan HyperOS 3.

Langkah ini dinilai sebagai upaya Xiaomi untuk mengejar ketertinggalan dalam hal kualitas audio, mengingat pesaing seperti Apple dan Google telah memiliki fitur serupa.

Apple, misalnya, telah lama memiliki “Audio Zoom” pada iPhone, yang secara otomatis meningkatkan suara objek yang diperbesar secara visual.

Sementara Google Pixel memiliki “Speech Enhancement” untuk meningkatkan kualitas suara dalam rekaman. Dengan menghadirkan OZO Audio, Xiaomi berharap dapat memberikan pengalaman rekaman video yang lebih baik kepada pengguna.

Xiaomi dikenal sering menghadirkan fitur flagship pada perangkat dengan harga terjangkau. Sebelumnya, perusahaan juga dikabarkan akan membawa smartphone flagship ke Indonesia, seperti yang terjadi dengan K20 Pro.

Selain itu, Xiaomi juga pernah merilis smartphone “rasa” flagship dengan harga sekitar Rp 4 jutaan, menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan teknologi terbaik untuk berbagai segmen pasar.

Integrasi OZO Audio pada Xiaomi 16 series dan model sebelumnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama bagi para pembuat konten.

Fitur ini tidak hanya meningkatkan kualitas audio, tetapi juga melengkapi sistem kamera pro yang telah menjadi andalan Xiaomi. Dengan demikian, pengguna dapat menghasilkan konten video dengan kualitas suara yang lebih baik dan minim gangguan.

Meskipun teknologi OZO Audio bukan hal baru, kehadirannya pada perangkat Xiaomi dinilai sebagai langkah praktis dan cerdas. Hal ini sejalan dengan strategi Xiaomi untuk terus berinovasi dan meningkatkan fitur pada perangkatnya.

Selain itu, pembaruan melalui HyperOS 3 juga menunjukkan komitmen Xiaomi dalam memberikan dukungan jangka panjang kepada pengguna setianya.

Xiaomi 16 series sendiri diprediksi akan rilis pada September mendatang, dengan membawa chipset Snapdragon 8 Elite 2.

Kehadiran fitur audio canggih ini semakin mengukuhkan posisi Xiaomi sebagai salah satu pemain utama di pasar smartphone global. Para penggemar dan calon pembeli tentu menantikan kehadiran seri terbaru ini dengan berbagai fitur unggulannya. (Icha)

China Kembangkan Chip 6G, Kecepatan 100 Kali Lebih Cepat dari 5G

0

Telko.id – China telah mengembangkan chip “all-frequency” pertama di dunia yang diproyeksikan untuk perangkat 6G.

Chip ini mampu memberikan kecepatan internet seluler lebih dari 100 Gbps di seluruh spektrum nirkabel konsumen, termasuk pita frekuensi yang digunakan di daerah terpencil dan perkotaan.

Dengan kecepatan ini, pengguna smartphone dapat mengunduh film HD 8K berukuran 50 GB hanya dalam hitungan detik.

Menurut jurnal Nature, chip ini mendukung seluruh rentang frekuensi dari 0,5 GHz hingga 115 GHz dalam satu komponen berukuran sebesar kuku jempol.

Shu Haowen, peneliti dari Peking University, menyatakan, “Satu chip sekarang menggantikan apa yang sebelumnya membutuhkan banyak perangkat khusus, benar-benar mencapai pemrograman serbaguna dan penyesuaian frekuensi dinamis.”

A worker examines chips in a foundry's molding room. | Image credit-unknown - China develops breakthrough chip for 6G that blows away today's 1Gbps peak consumer 5G experience

Perkembangan ini sangat signifikan mengingat saat ini perangkat berbeda beroperasi pada frekuensi yang berbeda.

Beberapa smartphone berjalan pada sinyal mid-band 3 GHz, sementara komunikasi satelit menggunakan high-band (mmWave) 30 GHz. Penggunaan 6G di masa depan untuk aplikasi seperti operasi holografik bahkan mungkin memerlukan sinyal pada pita 100 GHz.

Komponen baru yang dikembangkan di China tidak hanya mencakup semua frekuensi tersebut, tetapi juga dapat beralih secara mulus di seluruh spektrum dan mendukung komunikasi yang berjalan di atas mmWave dan terahertz. Kemampuan ini memungkinkan pengguna memiliki sinyal yang kuat di berbagai lingkungan, dari daerah pedesaan hingga perkotaan.

Profesor Wang Xingjun dari Peking University menekankan, “Ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi tantangan pengembangan 6G. Seiring dengan pertumbuhan permintaan perangkat terhubung yang cepat, jaringan generasi berikutnya harus memanfaatkan kekuatan dari berbagai pita frekuensi.”

Chip ini menghasilkan kecepatan data sekitar 100 kali lebih cepat dari puncak 5G konsumen di AS. Bagian fungsional chip berukuran 11 mm x 1,7 mm, dengan kualitas komunikasi yang stabil dan lancar di seluruh spektrum nirkabel.

Waktu tuning frekuensi 6 GHz, atau waktu yang dibutuhkan untuk beralih dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya, lebih cepat dari 180 mikrodetik.

Kecepatan data single-channel lebih cepat dari 100 Gbps. Sebagai perbandingan, kecepatan unduh rata-rata seluler di daerah pedesaan AS adalah 20 Mbps, sementara kecepatan unduh puncak untuk pengguna 5G di AS sedikit di atas 1 Gbps.

Artinya, chip baru ini dapat memberikan kecepatan unduh hampir 100 kali lebih cepat dari yang dialami beberapa pengguna smartphone di AS saat ini.

Chip ini juga memiliki fitur yang memungkinkannya menemukan “saluran bersih” jika ada situasi di mana frekuensi tertentu terhalang.

Langkah selanjutnya bagi tim yang mengerjakan chip ini adalah pengembangan modul komunikasi pintar plug-and-play yang akan berukuran sebesar drive USB dan dapat disematkan ke dalam smartphone, base station, drone, dan perangkat lainnya.

Perkembangan chip 6G ini juga dapat mengarah pada penciptaan jaringan nirkabel yang digerakkan oleh AI.

Seperti yang terjadi pada Xiaomi 15S Pro dengan Chipset Xring O1, inovasi chipset terus mendorong batas performa perangkat mobile.

Meskipun 6G tidak diharapkan mengambil alih di AS hingga 2030, perencanaan dan pertemuan yang diperlukan untuk menentukan standar generasi berikutnya konektivitas nirkabel telah dimulai. Organisasi seperti International Telecommunication Union (ITU-R) dan 3rd Generation Partnership Project (3GPP) telah mulai bekerja pada 6G.

Kemajuan China dalam pengembangan chip 6G ini menunjukkan potensi besar untuk memimpin dalam era jaringan generasi berikutnya. Seperti inovasi dalam Infinix GT 30 Pro dengan Chipset Dimensity 8350, terobosan teknologi selalu membawa dampak signifikan pada industri.

Dengan kemampuan untuk beralih di antara frekuensi secara mulus, pengguna akan dapat memiliki sinyal yang kuat di lingkungan apa pun.

Perangkat yang didukung chip ini dapat beralih dari menggunakan low-band di daerah pedesaan ke frekuensi mmWave di kota.

Meskipun smartphone saat ini sudah memungkinkan perpindahan serupa, sistem radio-frequency (RF) masih terdiri dari transceiver, penguat daya, dan modul antena untuk setiap rentang frekuensi terpisah.

Terobosan yang ditemukan di China memungkinkan komponen kecil seukuran kuku jempol untuk beroperasi pada seluruh rentang spektrum nirkabel dari 0,5 GHz hingga 115 GHz.

Hal ini dapat mengarah pada pengembangan perangkat mobile yang lebih kecil, serbaguna, dan lebih efisien daya, mirip dengan evolusi yang terlihat pada MacBook Air dengan Chip M4.

Pengembangan chip 6G ini tidak hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang efisiensi dan adaptabilitas. Kemampuan untuk beroperasi di seluruh spektrum frekuensi membuka peluang baru untuk aplikasi yang memerlukan bandwidth besar dan latensi ultra-rendah, seperti realitas virtual dan prosedur bedah holografik.

Dengan terobosan ini, China memperkuat posisinya dalam perlombaan teknologi 6G global. Namun, seperti yang selalu terjadi dalam industri teknologi, inovasi dari berbagai pihak akan terus mendorong kemajuan dan manfaat bagi pengguna di seluruh dunia. (Icha)

Huawei Unggul Tanpa Dukungan AS, Eksekutif Klaim Sukses Lawan Sanksi

0

Telko.id – Huawei berhasil bertahan dan berkembang meski menghadapi sanksi keras dari Amerika Serikat. Tao Jingwen, Presiden Bidang Kualitas, Proses Bisnis, dan Teknologi Informasi Huawei, menyatakan perusahaan telah membangun ekosistem mandiri yang sepenuhnya terlepas dari dukungan AS.

Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah acara di Guiyang, menegaskan ketahanan Huawei di tengah tekanan global, seperti dikutip dari phonearena.com (9/2).

Sejak 2019, Huawei dimasukkan dalam Entity List oleh Departemen Perdagangan AS, yang membatasi aksesnya terhadap teknologi asal AS.

Langkah ini memaksa Huawei untuk mengembangkan sistem operasi sendiri, HarmonyOS, serta layanan mobile mandiri.

Tao menegaskan, komitmen industri teknologi China untuk mandiri dipelajari melalui kemampuan Huawei bertahan tanpa pemasok AS.

Picture of HarmonyOS loaded on various Huawei devices.

HarmonyOS menjadi tulang punggung baru Huawei, menggantikan ketergantungan pada Android versi Google. Sistem ini dilengkapi dengan App Gallery sebagai alternatif toko aplikasi.

Meski kehilangan akses ke Google Play Store dan layanan default Android, Huawei berhasil membangun ekosistem aplikasi yang cukup kuat, terutama di pasar domestik China.

Dampak sanksi sempat terlihat ketika Huawei, yang pernah menjadi pengirim smartphone terbanyak di dunia pada kuartal kedua 2020, mengalami penurunan penjualan signifikan.

Namun, perusahaan bangkit dengan meluncurkan Huawei Mate 60 Pro pada Agustus 2023. Ponsel flagship ini ditenagai oleh chipset Kirin 9000S buatan SMIC, yang mendukung konektivitas 5G—sebuah terobosan setelah tiga tahun vakum.

Kemampuan Huawei merancang chipset secara mandiri menunjukkan ketahanan teknologi China di tengah tekanan global. Tao menyatakan bahwa pengalaman Huawei akan memungkinkan China melampaui AS dalam aplikasi kecerdasan artifisial, berkat ekonomi ekstensif dan skenario bisnis yang dimiliki.

Meski demikian, Huawei masih merasakan dampak sanksi AS, terutama di pasar luar China seperti Eropa. Kehilangan akses ke layanan Google tetap menjadi tantangan, meski Huawei Mobile Services telah dikembangkan sebagai pengganti. Qualcomm sempat mendapat izin untuk mengirim chipset ke Huawei, namun hanya versi 4G, bukan 5G.

Huawei terus berupaya kembali ke puncak pasar smartphone global, posisi yang pernah diraihnya sebelum sanksi berlaku penuh. Perusahaan juga aktif mengembangkan chipset AI, seperti Huawei Ascend 920, yang diyakini dapat bersaing dengan produk serupa dari Nvidia.

Di sisi lain, persaingan dengan merek seperti Samsung tetap ketat. Samsung kembali berjaya dan salip Huawei di pasar global, menunjukkan dinamika industri yang terus berubah.

Huawei juga melepas bisnis Honor untuk fokus pada strategi pemulihan, seperti diumumkan dalam keputusan jual bisnis Honor.

Dengan inovasi berkelanjutan dan fokus pada kemandirian teknologi, Huawei membuktikan bahwa perusahaan dapat bertahan bahkan tanpa dukungan dari pemasok AS. Tao menegaskan, langkah Huawei tidak hanya tentang bertahan, tetapi juga memimpin inovasi masa depan, termasuk dalam persaingan kamera ultra dengan merek-merek global.

Huawei terus memantapkan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri teknologi, dengan fokus pada pengembangan HarmonyOS, chipset mandiri, dan layanan AI. Langkah ini tidak hanya penting bagi Huawei, tetapi juga bagi masa depan teknologi China secara keseluruhan. (Icha)

vivo Y500 Resmi Rilis: Baterai 8.200mAh dan IP69

0

Telko.id – vivo secara resmi meluncurkan Y500, smartphone terbaru dari lini Y-series yang menjadi best-seller.

Ponsel ini menawarkan baterai berkapasitas sangat besar, 8.200mAh, serta sertifikasi ketahanan air dan debu IP68/IP69. Perangkat ini juga ditenagai chipset Dimensity 7300 dan mengusung fitur ketahanan fisik yang ditingkatkan.

Menurut pengumuman resmi vivo, Y500 dapat bertahan dalam kondisi terendam air hingga kedalaman 1,5 meter selama lebih dari 24 jam.

Selain itu, ponsel ini tahan terhadap semprotan air bertekanan dan suhu ekstrem hingga 80°C. Desain perlindungan jatuh 360 deraja dengan penyerap goncangan internal serta lapisan kaca Diamond Shield turut melindungi layar AMOLED 6,77 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120Hz.

vivo Y500 brings 8,200mAh battery, IP69 rating and Dimensity 7300

Baterai silicon carbon 8.200mAh pada Y500 memiliki kepadatan energi 847Wh/L. vivo mengklaim kapasitas tersebut cukup untuk penggunaan terus-menerus selama lebih dari 18,4 jam.

Pengisian daya didukung teknologi 90W wired charging dengan 24-level proteksi terhadap arus tinggi, tegangan, dan suhu perangkat.

Di sektor kamera, Y500 mengusung sensor utama 50 MP dengan aperture f/1.8 dan sensor depth 2 MP. Kamera depan 8 MP ditempatkan dalam punch hole. Perangkat ini menjalankan OriginOS 5 berbasis Android 15.

vivo Y500 brings 8,200mAh battery, IP69 rating and Dimensity 7300

vivo Y500 tersedia dalam pilihan warna Glacier Blue, Dragon Crystal Powder, dan Black. Versi 8/128GB dibanderol mulai CNY 1.399 (sekitar Rp 3,1 juta), sementara varian 12/512GB dijual seharga CNY 1.999 (sekitar Rp 4,4 juta). Penjualan terbuka di China dimulai pada 5 September 2025.

Kehadiran Y500 semakin mengukuhkan tren smartphone mid-range China yang fokus pada kapasitas baterai besar dan ketahanan fisik.

Sebelumnya, sejumlah vendor seperti realme dan OPPO juga telah meluncurkan perangkat dengan sertifikasi IP tinggi.

Belum diketahui apakah Y500 akan diluncurkan di pasar global. vivo biasanya mengikuti strategi bertahap untuk ekspansi global, seperti yang terlihat pada peluncuran vivo V60 yang baru saja memasuki pasar Malaysia.

vivo Y500 brings 8,200mAh battery, IP69 rating and Dimensity 7300

Persaingan di segmen mid-range semakin ketat dengan kehadiran Y500. Vendor lain seperti OPPO dan seri Reno juga terus menghadirkan inovasi serupa dengan harga kompetitif.

Ketersediaan Y500 saat ini masih terbatas di China. vivo belum memberikan konfirmasi resmi mengenai rencana peluncuran global untuk perangkat ini. (Icha)

Perbandingan Kamera Ultra: Huawei, Oppo, vivo, Samsung, Xiaomi Berebut Tahta

0

Telko.id – Lima smartphone flagship dengan label “Ultra” bersaing ketat dalam uji kamera mendalam yang dilakukan GSMArena.

Huawei Pura 80 Ultra, Oppo Find X8 Ultra, vivo X200 Ultra, Samsung Galaxy S25 Ultra, dan Xiaomi 15 Ultra diuji dalam berbagai kondisi pemotretan untuk menentukan ponsel berkamera terbaik paruh pertama 2025.

Meski dua di antaranya—Oppo Find X8 Ultra dan vivo X200 Ultra—hanya tersedia di Tiongkok, keduanya tetap menarik perhatian global berkat kemampuan kameranya.

Huawei Pura 80 Ultra menghadapi keterbatasan perangkat lunak dan keras akibat sanksi AS, namun tetap unggul dalam peringkat DXO Camera.

Sementara itu, Samsung dan Xiaomi menawarkan pengalaman software yang lebih lengkap dan mudah diakses secara global.

Ultra camera comparison

Spesifikasi kamera menjadi sorotan utama. Beberapa ponsel masih mempertahankan sensor utama tipe 1.0-inch, sementara vivo memilih pendekatan berbeda dengan focal length 35mm pada kamera utamanya.

Dalam hal telephoto, tren dual-tele semakin dominan, meski Huawei dan vivo memiliki pendekatan unik—Huawei dengan mekanisme pergeseran lensa dan vivo mengandalkan resolusi tinggi pada solusi telephoto tunggal.

Xiaomi mengadopsi filosofi “more is more” dengan menyertakan sensor yang sama pada setup dual-tele mereka.

Di sisi lain, kamera ultrawide mulai kehilangan popularitas, namun vivo menghidupkannya kembali dengan sensor setara kamera utama. Uji mencakup berbagai scenario: foto ultrawide, telephoto ekstrem, portrait, selfie, close-up, dan framegrab video.

Keterbatasan regional dan teknis tidak mengurangi kualitas hasil kamera. Pengguna vivo X200 Ultra melaporkan beberapa kendala, seperti tidak adanya rekaman 8K30 pada lensa ultrawide dan zoom, serta masalah filter AI yang mungkin memerlukan VPN. Namun, ini tidak mengurangi minat terhadap kemampuan fotografinya.

Perbandingan ini tidak dimaksudkan sebagai panduan pembelian, mengingat keterbatasan ketersediaan global beberapa model.

Namun, hasilnya memberikan gambaran jelas tentang inovasi terkini dalam fotografi smartphone. Oppo Find X9 Pro disebut-sebut akan menggunakan sensor baru, menunjukkan persaingan terus berlanjut.

Uji coba dilakukan dengan sample yang khusus direkam untuk artikel ini, menampilkan scene yang konsisten dengan review individual.

Pembaca didorong untuk melihat detail gambar secara mendalam, bukan sekadar tampilan layar penuh. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap ponsel memiliki keunggulan spesifik dalam kondisi tertentu.

Meski POCO C71 hadir dengan fitur menarik untuk segmen entry-level, pertarungan sesungguhnya terjadi di level flagship. Inovasi vivo dengan focal length 35mm dan pendekatan sensor ultrawide-nya patut dicatat sebagai pembeda signifikan.

Artikel GSMArena ini menekankan bahwa tidak ada jawaban mutlak tentang ponsel mana yang terbaik—setiap model unggul dalam aspek berbeda.

Hasil perbandingan memberikan perspektif komprehensif tentang state-of-the-art fotografi smartphone pertengahan 2025, dengan setiap manufacturer membawa keunikan dan filosofi desain masing-masing. (Icha)