Telko.id – Menjawab tantangan global terhadap keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara konsisten mengintegrasikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) ke dalam setiap aspek bisnis dan operasional perusahaan, termasuk kegiatan internal.
Sebagai salah satu wujud komitmen tersebut, TelkomGroup menggelar kegiatan penanaman pohon sansevieria di lingkungan kantor yang dikenal sebagai tanaman penyerap polusi dan penghasil oksigen.
Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Bumi Sedunia yang dikemas dalam program “Jejak Hijau Srikandi”, diikuti oleh Srikandi TelkomGroup dan berlangsung di Telkom Landmark Tower, Jakarta, pada Selasa (22/4).
Srikandi TelkomGroup merupakan komunitas atau wadah bagi perempuan yang berkarya di lingkungan TelkomGroup guna mendorong pengembangan potensi dan pemberdayaan perempuan.
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menciptakan budaya kerja yang inklusif dan mendukung keberagaman, khususnya dalam aspek kepemimpinan dan partisipasi perempuan.
Selain sebagai bagian dari inisiatif komunitas, kegiatan ini juga mendukung implementasi program keberlanjutan TelkomGroup, GoZero% – Sustainability Action by Telkom Indonesia, khususnya dalam pilar Environmental.
Program GoZero% sendiri berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Save Our Planet, Empower Our People, dan Elevate Our Business, yang menjadi fondasi Telkom dalam menjalankan bisnis berkelanjutan dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.
Ketua Srikandi TelkomGroup Reni Yustiani mengatakan, “Jejak Hijau Srikandi merupakan wujud kontribusi nyata perempuan TelkomGroup dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan”.
Reni menambahkan bahwa ini adalah langkah kecil yang kami harap dapat memicu gerakan lebih luas di seluruh ekosistem TelkomGroup.
Aksi penghijauan ini juga merupakan bagian dari program tahunan Srikandi Telkom Menginspirasi, yang bertujuan memperkuat peran perempuan dalam membawa dampak positif, baik di lingkungan kerja maupun di tengah masyarakat.
Melalui program ini, para Srikandi TelkomGroup diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi langkah-langkah keberlanjutan secara inklusif dan berkelanjutan.
“Telkom percaya bahwa keberlanjutan adalah hasil dari kolaborasi seluruh elemen perusahaan, termasuk peran penting perempuan dalam mendorong perubahan,” ungkap Gunawan Wasisto Ciptaning Andri, VP Sustainability Telkom.
Melalui gerakan seperti Jejak Hijau Srikandi, menurut Gunawan, Telkom tidak hanya memperkuat implementasi ESG, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian dan tanggung jawab lingkungan ke dalam budaya perusahaan.
Melalui kegiatan ini, Srikandi TelkomGroup tidak sekadar menanam tanaman, tetapi juga menanamkan kesadaran kolektif akan pentingnya tanggung jawab terhadap lingkungan hidup sebagai bagian dari nilai-nilai dan transformasi budaya perusahaan.
Aksi ini menjadi refleksi nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya merupakan isu global, tetapi juga merupakan tanggung jawab personal dan institusional yang harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.
Penanaman Sansevieria menjadi simbol dari nilai-nilai yang diusung Srikandi, yaitu kuat, adaptif, dan memberi manfaat berkelanjutan bagi sekitarnya.
Kegiatan ini akan diimplementasikan secara bertahap oleh komunitas Srikandi di berbagai regional dan unit bisnis lainnya di lingkungan TelkomGroup.
Inisiatif ini mempertegas komitmen TelkomGroup dalam memperkuat sinergi menuju perusahaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. (Icha)
Telko.id – Bagi para profesional yang sering berinteraksi lintas negara, kendala bahasa kini bukan lagi penghalang. OPPO Find N5 hadir sebagai solusi cerdas dengan fitur real-time translation yang diperkuat teknologi AI terbaru dari OPPO.
Lewat layar lipat inovatif dan mode FlexForm khas Find N5, pengalaman menerjemahkan menjadi lebih praktis dan instan—baik melalui live conversation mode, on-screen translation, hingga camera translation.
Fitur real-time translation di OPPO Find N5 ini dirancang untuk mendukung komunikasi yang lebih lancar, natural, dan profesional kapan pun dibutuhkan.
Dalam conversation mode, dua orang dapat berbicara dalam dua bahasa berbeda secara langsung, dengan terjemahan instan yang muncul di masing-masing layar dalam bahasa yang mereka pahami.
Cukup buka aplikasi AI Translate, lipat Find N5 menyerupai huruf “L”, dan mulai percakapan tanpa perlu menunggu giliran berbicara atau bergantian melihat layar.
Tak ada lagi jeda canggung atau hambatan bahasa. Dengan Find N5, komunikasi jadi lebih cair, efisien, dan tanpa batas.
Kemudahan ini menjadi solusi nyata dalam banyak situasi seperti saat meeting dengan rekan kerja dari luar negeri, membantu turis yang tersesat, menghadiri seminar berbahasa asing, atau bahkan saat traveling dan harus bertanya arah. Semua dapat dilakukan hanya dalam satu perangkat, tanpa koneksi tambahan.
Find N5 tidak hanya mendukung percakapan dua arah. Fitur AI Translate juga memungkinkan pengguna menerjemahkan teks di layar, dokumen, dan bahkan melalui kamera.
Fungsinya pun luas, mulai dari menerjemahkan seminar satu arah, scan dan menerjemahkan menu restoran saat di luar negeri, hingga membaca dokumen penting dalam bahasa asing.
Saat ini, sistem ini mendukung lebih dari 20 bahasa, termasuk Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, Prancis, Arab, dan tentu saja Bahasa Indonesia.
Yang membuat teknologi ini semakin istimewa adalah desain Find N5 itu sendiri. Saat dibuka, perangkat ini memiliki layar dalam berukuran 8,12 inci yang lapang seperti tablet. Namun begitu dilipat, ukurannya setara dengan ponsel konvensional bahkan lebih tipis dari paspor dan lebih ringan dari powerbank mungil.
Dengan ketebalan hanya 4,2mm dalam posisi terbuka dan 8,93mm saat tertutup, serta bobot 229 gram, Find N5 mudah disimpan di saku jas atau celana tanpa terasa membebani.
OPPO Find N5 bukan sekadar smartphone lipat, tapi adalah alat komunikasi masa kini yang memahami kebutuhan manusia akan koneksi, efisiensi, dan kenyamanan.
Di tengah dunia yang semakin terhubung, OPPO percaya bahwa bahasa seharusnya tidak menjadi batas. Melainkan jembatan untuk saling memahami. (Icha)
Telko.id – Telkomsel dan PT Pegaunihan Technology Indonesia, anak usaha dari perusahaan manufaktur elektronik global Pegatron, resmi menandatangani sebuah Perjanjian Kerja Sama untuk menghadirkan solusi teknologi berbasis konektivitas 5G terkini yang mendukung implementasi kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi (IoT) tingkat tinggi di fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) di Batam (24/4).
Smart Factory yang dikelola oleh PT Pegaunihan Technology Indonesia ini menjadi bagian dari strategi transformasi digital Pegatron secara global dan bagian dari upaya Telkomsel mengakselerasi kemajuan industri manufaktur nasional.
PT Pegaunihan Technology Indonesia sendiri didirikan untuk memperluas jejak manufaktur Pegatron di Asia Tenggara.
Dengan jejak global di lebih dari 13 negara, Pegatron memiliki peran strategis dalam transformasi digital global, sekaligus menjadi katalisator utama dalam penciptaan ekosistem manufaktur yang tangguh, terhubung, dan berkelanjutan.
Dalam kolaborasi ini, Telkomsel, melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise yang fokus melayani pelanggan B2B, menyediakan solusi infrastruktur 5G Private Network Standalone (SA) untuk memastikan konektivitas yang andal dan aman di seluruh area produksi.
Selain itu, Telkomsel juga menyediakan hingga 1.200 kartu SIM untuk perangkat IoT yang akan terintegrasi dalam sistem Smart Manufacturing berbasis 5G, memungkinkan pemantauan kinerja mesin dan pengendalian proses produksi secara efisien dan real-time.
Telkomsel turut menghadirkan jaringan 5G Public Network guna mendukung produktivitas karyawan di Smart Factory Batam.
Menurut data Kementerian Perindustrian, sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan solid di tengah dinamika ekonomi global. Sepanjang 2024, investasi manufaktur mencapai Rp721,3 triliun – setara 42,1% dari total investasi nasional – tumbuh 20,8% year-on-year, serta menyerap lebih dari 2,45 juta tenaga kerja.
Dengan kontribusi 18,98% terhadap PDB nasional, sektor manufaktur telah menjadi penggerak utama perekonomian dan penyumbang lapangan kerja terbesar Indonesia.
Di acara peresmian Smart Factory tersebut, Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI, Setia Diarta, menyatakan, “Kami mengapresiasi langkah konkret Telkomsel dan Pegatron dalam menghadirkan teknologi digital berbasis konektivitas 5G untuk mempercepat transformasi di sektor manufaktur”.
Menurut Setia Diarta, sektor ini merupakan pilar strategis perekonomian Indonesia, dan transformasinya sangat krusial untuk memastikan daya saing nasional di tingkat global.
Ia pun menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendorong kemitraan serupa agar seluruh sektor industri, termasuk manufaktur, dapat memanfaatkan teknologi terkini secara optimal demi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Teknologi 5G Telkomsel diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong utama transformasi industri manufaktur.
Dalam 2025 Manufacturing Industry Outlook, Deloitte menempatkan 5G – bersama cloud dan generative AI – sebagai tiga teknologi dengan ROI (return on investment) tertinggi bagi pelaku manufaktur.
Lebih dari sepertiga produsen industri juga berencana mengadopsi 5G dalam satu hingga tiga tahun ke depan.
Dengan konektivitas yang andal dan latensi rendah, 5G Private Network memungkinkan integrasi ribuan sensor dan mesin secara real-time, mendukung otomasi, analitik, serta optimalisasi kualitas, efisiensi biaya, dan pemeliharaan prediktif.
Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, menjelaskan, “Menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Telkomsel dan Pegatron di Mobile World Congress (MWC) 2025 Barcelona Maret lalu, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung akselerasi transformasi digital sektor manufaktur di Indonesia”.
Menurut Wong Soon Nam, melalui solusi 5G Private Network yang Telkomsel rancang secara khusus, PT Pegaunihan Technology Indonesia dapat meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, dan daya saing untuk Smart Manufacturing di era Industri 4.0.
“Mengedepankan peran Telkomsel sebagai product powerhouse Telkom Group bagi pelanggan enterprise/bisnis (B2B), kami berharap inisiatif ini turut memperkuat ekosistem manufaktur nasional dan mendorong kemajuan teknologi di Indonesia,” lanjut Wong Soon Nam.
Strategi jangka panjang Pegatron mencakup kecerdasan buatan (AI), inovasi pekerjaan masa depan, peningkatan daya saing bisnis, kemitraan strategis, dan restrukturisasi organisasi.
Kolaborasi dengan Telkomsel menjadi contoh nyata dari komitmen strategi ini terhadap kemitraan berorientasi masa depan yang mempercepat kemajuan digital.
Smart Factory ini juga mengedepankan orientasi pelanggan, kinerja, keberlanjutan, kerja sama tim, kreativitas, analisis masalah untuk pengambilan keputusan, serta keterlibatan bisnis yang proaktif.
Dalam jangka panjang, Pegatron berkomitmen untuk menjajaki teknologi terdepan seperti Pegaverse, future mobility, advanced connectivity, sustainable living, dan robotics.
Direktur Pegaunihan Technology Indonesia, Andy Hsieh, menyampaikan, “Kolaborasi dengan Telkomsel sebagai pionir 5G di Indonesia menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Smart Factory yang benar-benar adaptif, terhubung, dan efisien”.
Menurut Andy, dengan jaringan 5G yang andal dan dukungan infrastruktur digital dari Telkomsel, kami mempercepat proses transformasi digital dalam rantai produksi, sekaligus mendorong pertumbuhan industri berbasis teknologi tinggi di Indonesia.
Selain meningkatkan daya saing manufaktur Indonesia, investasi ini juga menciptakan lapangan kerja, mendorong transfer teknologi, serta memperkuat posisi Indonesia dalam peta rantai pasok global.
Pegatron turut mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan digital dan teknis yang selaras dengan kebutuhan industri masa depan. (Icha)
Telko.id – Di tengah pesatnya pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia, ketimpangan akses pendanaan antara pelaku usaha laki-laki dan perempuan masih menjadi tantangan besar.
Data dari SheHacks Impact Report mencatat bahwa hanya 14% startup yang dipimpin oleh perempuan berhasil memperoleh pendanaan dari venture capital—angka yang belum sebanding dengan potensi besar kontribusi perempuan terhadap perekonomian nasional.
Menurut International Finance Corporation (IFC), sekitar 70% UMKM milik perempuan di Indonesia mengalami kesenjangan pembiayaan.
Sementara itu, McKinsey melaporkan bahwa hanya 11% posisi kepemimpinan di sektor teknologi dipegang oleh perempuan.
Ketimpangan ini bukan hanya soal akses modal, tetapi juga minimnya kepercayaan investor terhadap kemampuan perempuan sebagai founder.
Namun, SheHacks, program pemberdayaan perempuan berbasis teknologi yang digagas oleh Indosat Ooredoo Hutchison, menunjukkan arah yang berbeda.
Dalam lima tahun terakhir, SheHacks telah memberi wadah bagi lebih dari 34,000 perempuan untuk bertumbuh melalui berbagai program seperti Startup Lab, Ideation Lab, dan Innovate Lab.
Meski skor dampak SheHacks terhadap kemampuan peserta dalam mengakses pendanaan masih tergolong moderat (rata-rata 2,88 dari 5), dampak terhadap pertumbuhan bisnis dan perluasan pasar sangat terasa.
Sebanyak 25% peserta berhasil masuk ke lima pasar baru, dan hampir 80% startup peserta menciptakan lapangan kerja baru. Bahkan, beberapa startup binaan mencatat peningkatan pendapatan hingga tiga kali lipat.
Lebih dari sekadar program pelatihan, SheHacks menghubungkan peserta dengan mentor, investor, hingga peluang validasi internasional.
Pada tahun 2024, lima startup terpilih mendapat kesempatan mengikuti Validation Trip ke Sydney, Australia—sebuah terobosan yang membuka pintu kolaborasi lintas negara dan akses investor global.
“Melalui SheHacks, kami menyadari betapa kuatnya inovasi berbasis komunitas dalam menjawab kebutuhan nyata ibu menyusui.
Inisiatif ASI Camp yang kami jalankan berhasil menjangkau lebih dari 190 ibu dari 50 kota dan 3 negara, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya ASI dari 55% menjadi 89%.
Yang paling membahagiakan, 100% peserta merasa lebih termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif.
Perjalanan ini membuktikan bahwa dengan ekosistem yang tepat, sebuah ide sederhana bisa tumbuh menjadi gerakan yang memperkuat kesehatan ibu dan anak sejak dini.” ungkap Vidya Rahma H, CEO & Co- Founder Kutipan untuk DonASI.
Apa yang dilakukan SheHacks menjadi pembuktian bahwa ketimpangan gender dalam pendanaan bukan persoalan kapasitas, melainkan keterbatasan akses dan sistem yang belum inklusif.
Dengan upaya konsisten dan strategi yang tepat, perempuan Indonesia bukan hanya bisa bersaing, namun mereka juga bisa memimpin. (Icha)
Telko.id – Setelah sukses meluncurkan kembali IM3 Platinum sebagai layanan pascabayar terbaru tahun lalu, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), melalui brand IM3 resmi mengumumkan kerjasama strategis bersama Apple sebagai Official Telco dalam menghadirkan bundling eksklusif IM3 Platinum dengan iPhone 16.
Sebagai official telco partner Apple di Indonesia, IM3 Platinum memperkuat posisinya sebagai pelopor layanan pascabayar dengan pengalaman digital Next Level yang simpel, premium, dan eksklusif.
Peluncuran ini merupakan bagian dari komitmen IM3 menghadirkan menghadirkan teknologi terbaik berkelas dunia lebih dekat pada pelanggan IM3.
IM3 Platinum menghadirkan bundling iPhone 16 lengkap dengan kuota besar 200GB, serta cicilan terjangkau mulai dari Rp1,5 juta per bulan bersama Home Credit.
Produk bundling ini sudah mendukung layanan eSIM, memungkinkan pelanggan langsung terhubung tanpa kartu fisik, menjadikan pengalaman pelanggan lebih simpel, praktis, dan sesuai dengan gaya hidup digital masa kini.
Didukung oleh layanan premium, pelanggan IM3 Platinum dapat menikmati iPhone 16 dengan Platinum Network Experience berbasis AI yang mempermudah pelanggan terhubung dengan jaringan IM3 melalui akses prioritas.
Juga layanan Platinum Assistance yang memungkinkan pelanggan terhubung langsung ke call center dalam waktu maksimal 30 detik, tanpa perantara mesin penjawab.
“Kolaborasi ini adalah awal dari komitmen jangka panjang IM3 Platinum bersama Apple untuk terus menghadirkan inovasi dan solusi relevan bagi pelanggan Indonesia,” kata Ritesh Kumar Singh, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison menyampaikan.
Melalui bundling iPhone 16, Ritesh menambahkan bahwa akan menghadirkan layanan pascabayar premium yang sepadan dengan kecanggihan teknologi Apple—menjadikan IM3 Platinum sebagai pilihan utama bagi pelanggan yang mencari nilai lebih dalam satu paket eksklusif.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, IM3 Platinum dan Erajaya Group melalui iBox menggelar Platinum Day with iPhone 16: Next Level, Unlocked! pada 26–27 April 2025 di Main Atrium Senayan City, Jakarta.
Acara ini akan menjadi perayaan kolaborasi dua ikon industri dan dimeriahkan oleh Sal Priadi, yang hadir secara langsung untuk menyapa pelanggan IM3 Platinum di Platinum Lounge.
Masyarakat yang mengunjungi acara ini juga bisa mendapatkan berbagai promo menarik seperti Cashback Trade-in hingga Rp 1.5juta, spin wheel berhadiah senilai hingga Rp 2juta dan Gratis Apple Power Adapter untuk 1.000 pembeli pertama.
Joy Wahjudi, CEO Erajaya Digital turut menyampaikan,“Sebagai reseller Apple terbesar di Indonesia, yang juga telah menjalin kerjasama jangka panjang dengan IOH, iBox sangat menyambut baik kerjasama strategis antara IM3 Platinum dan Apple”.
Menurut Joy Wahyudi, kemitraan ini tidak hanya menjawab tingginya antusiasme masyarakat terhadap produk Apple, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kombinasi teknologi canggih dari iPhone 16 dan layanan premium IM3 Platinum.
Apalagi, dengan dukungan jaringan iBox yang tersebar luas di seluruh Indonesia, kami optimis bundling IM3 Platinum akan mempercepat penetrasi pasar iPhone 16 serta menghadirkan penawaran spesial yang lebih menarik.
“Ini merupakan solusi lengkap yang akan memberikan pengalaman eksklusif bagi seluruh pelanggan kami,” ungkap Joy menambahkan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan pengalaman Next Level di Platinum Day with iPhone 16, serta berbagai penawaran spesial yang menarik untuk semua variasi iPhone 16 termasuk iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro Max, iPhone 16, iPhone 16 Plus, dan iPhone 16e.
Variasi iPhone terbaru ini menjadi produk tercanggih yang pernah ada, menawarkan iPhone untuk setiap pengguna dengan Apple Silicon generasi terbaru, daya tahan baterai yang luar biasa, sistem kamera yang canggih, iOS 18, dan masih banyak lagi.
Bundling IM3 Platinum dengan iPhone 16 juga tersedia di berbagai mitra resmi seperti Digimap, iBox, dan Hello. (Icha)
Telko.id – Bayangkan Anda sedang berlibur di Barcelona, bertemu dengan penduduk lokal yang berbicara dalam bahasa Spanyol. Tanpa perlu membuka Google Translate, Anda bisa langsung memahami percakapan mereka—hanya dengan mengenakan kacamata.
Ini bukan adegan dari film sci-fi, melainkan realitas yang ditawarkan Ray-Ban Meta Glasses terbaru.
Meta baru saja mengumumkan serangkaian pembaruan signifikan untuk produk AR mereka, mulai dari fitur canggih hingga ekspansi pasar. Apa saja yang baru, dan bagaimana produk ini bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi sehari-hari?
Dari penerjemah real-time hingga integrasi Instagram, mari kita kupas tuntas inovasi terbaru dari kolaborasi Ray-Ban dan Meta ini.
Fitur Terbaru: Dari Penerjemah hingga Instagram
Fitur Live Translate yang sebelumnya hanya tersedia dalam mode Early Access kini resmi diluncurkan ke semua pasar.
Dengan mengunduh paket bahasa terlebih dahulu, pengguna Ray-Ban Meta Glasses bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol—tanpa perlu koneksi internet.
Ray-Ban Meta Glasses ini tidak hanya menerjemahkan ucapan lawan bicara secara audio, tetapi juga menampilkan transkrip terjemahan di ponsel Anda.
Selain itu, Meta kini mengintegrasikan Instagram secara langsung ke dalam kacamata. Anda bisa mengirim dan menerima pesan, foto, panggilan suara, atau video melalui perintah suara seperti, “Hey Meta, kirim pesan ke (IG yang dituju)”.
Menariknya, ketika berada di luar wilayah AS dan Canada, Anda juga bisa mengakses aplikasi musik seperti Spotify, Apple Music, Amazon Music, maupun Shazam. Anda pun bisa bicara pada Meta, untuk menyampaikan lagu apa yang akan didengarkan. Selama default bahasa Anda adalah bahasa Inggris.
Nah, karena ini kacamata, maka Anda pun bisa menanyakan sesuatu yang sedang dilihat pada Meta secara langsung Sesuai dengan yang Anda lihat. Percakapan juga bisa terus berlangsung, tapa harus direpotkan dengan mengatakan “hai Meta”.
Untuk desain, Ray-ban menawarkan varian baru untuk bingkai Skyler dan lensa kombonya. Ada Shiny chalky Grey dengan lensa Transition Shapphire yang memberikan Anda bingkai Skyler Abu-abu dengan lensa biru. Atau Skyler Shiny Black dengan lensa G15 Green atau dengan lensa clear.
Terakhir, kacamata ini akan hadir di lebih banyak wilayah lagi di India, Mexico, dan UEA. Sayang, tanggal pasti nya masih belum ada. (Icha)
Telko.id – Tidak meluncur bersama Vivo X200 dan Vivo X200 Pro pada November 2024 lalu, Vivo berencana memperkenalkan seri lainnya yaitu Vivo X200 Pro Mini di pasar India
Namun ada Bocoran terbaru yang mengindikasikan bahwa vivo tidak berhenti pada X200s dan X200 Ultra. Perusahaan ini dikabarkan sedang mempersiapkan vivo X200 FE, varian yang diramalkan akan menggantikan X200 Pro mini di pasar India. Apa saja yang bisa Anda harapkan dari ponsel ini?
Sebelumnya, beredar rumor bahwa vivo akan membawa X200 Pro mini ke India. Namun, tampaknya perusahaan memutuskan untuk mengubah rencana.
Seperti dilansir dan gsmarena.com, vivo memilih untuk merombak spesifikasi dan mengganti namanya menjadi X200 FE. Perubahan ini bukan tanpa alasan—dengan menyesuaikan fitur, vivo berpotensi menawarkan harga yang lebih kompetitif di pasar India yang sangat sensitif terhadap harga.
Lantas, apa yang membuat vivo X200 FE layak ditunggu? Mari kita selami lebih dalam spesifikasi dan strategi vivo dalam menghadapi persaingan di India.
Spesifikasi Unggulan vivo X200 FE
Berdasarkan bocoran terbaru, vivo X200 FE akan hadir dengan layar LTPO OLED berukuran 6,31 inci dan resolusi 1216×2640 piksel.
Layar ini tidak hanya menawarkan ketajaman visual tetapi juga mendukung refresh rate 120 Hz, memastikan pengalaman scrolling yang mulus.
Desainnya disebut-sebut memiliki tepi melengkung meski layarnya tetap flat, memberikan kesan premium tanpa mengorbankan kenyamanan genggaman.
Di sektor performa, vivo X200 FE diprediksi akan ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9400e. Meskipun belum resmi diumumkan, chipset ini diduga merupakan varian dengan performa sedikit lebih rendah dibandingkan Dimensity 9400 standar. Ini adalah langkah strategis vivo untuk menekan harga tanpa mengorbankan performa inti.
Sistem Kamera yang Dioptimalkan
Bagian kamera menjadi salah satu area yang mengalami penyesuaian. Dibandingkan X200 Pro mini, X200 FE hanya memiliki sistem kamera ganda di belakang:
Sensor utama 50 MP
Telefoto 50 MP
Kamera ultrawide yang biasanya ada di seri Pro tampaknya dihilangkan—sebuah pengorbanan yang mungkin dilakukan untuk mencapai harga target.
Untuk selfie, vivo tetap mempertahankan sensor 50 MP, memastikan kualitas foto depan yang memuaskan.
Dukungan Pengisian Cepat dan Strategi Peluncuran
Di sisi daya, X200 FE dikabarkan mendukung pengisian cepat 90W, sebuah fitur yang masih tergolong premium di segmen menengah atas.
Ini menjadi nilai tambah yang signifikan bagi pengguna yang sering bepergian dan membutuhkan pengisian baterai secepat mungkin.
Peluncuran X200 FE diprediksi akan berlangsung pada akhir Juni atau awal Juli 2025. Waktu peluncuran ini tampaknya sengaja dipilih untuk bersaing dengan produk sejenis dari merek lain yang biasanya ramai diluncurkan di paruh kedua tahun.
Dengan penyesuaian spesifikasi ini, vivo jelas sedang bermain cerdas di pasar India. Menghilangkan beberapa fitur premium mungkin menjadi langkah yang tepat untuk mencapai harga yang lebih terjangkau, sambil tetap mempertahankan performa inti yang diharapkan dari seri X200.
Bagaimana pendapat Anda tentang strategi vivo ini? Apakah pengorbanan beberapa fitur demi harga yang lebih baik adalah trade-off yang masuk akal? Kita tunggu saja pengumuman resmi dari vivo dalam beberapa minggu mendatang.
Telko.id – realme 14 Series 5G siap hadir di indonesia pada Selasa, 6 Mei 2025 mendatang. Seri ini akan menghadirkan realme 14 5G dan realme 14T 5G, dua perangkat yang dirancang untuk menjadi smartphone performance beyond limits untuk para gamers.
“realme 14 Series 5G menjadi bukti nyata komitmen kami untuk terus menghadirkan inovasi performa terbaik dan kembali ke era gaming di tahun 2025 di segmen mid-range,” sebut Krisva Angnieszca – Public Relations Lead realme Indonesia.
Menurut Krisva, melalui perangkat ini sebagai smartphone pertama di Indonesia yang ditenagai Snapdragon 6 Gen 4 dan juga desain Mecha, bisa memberikan performa gaming terbaik layaknya pro-player.
Merupakan smartphone pertama di Indonesia yang ditenagai oleh Snapdragon 6 Gen 4, realme 14 5G menjadi pionir dalam menghadirkan performa canggih dengan efisiensi daya tinggi dan dukungan untuk Generative AI (Gen AI) di segmennya.
Dengan fabrikasi 4nm, chipset “Next-Gen Performance for Everyone” Snapdragon 6 Gen 4 menawarkan peningkatan signifikan pada efisiensi daya dan performa CPU dan GPU dibandingkan generasi sebelumnya.
Keunggulan ini dipadukan dengan 6000mAh Titan Battery, yang akan menciptakan pengalaman mobile gaming lebih lama dan juga stabil.
Tak hanya performa, realme 14 5G juga mengusung desain futuristik bertema “Mecha” yang terinspirasi dari Mecha Warrior.
Desain ini tidak hanya memberikan tampilan stylish, tapi juga memperkuat identitas realme sebagai brand teknologi yang berani tampil beda, serta menjadi perpaduan antara desain dan performa yang bisa membawa victory di permainan.
Sementara itu, realme 14T 5G sebagai performa benchmark di kelasnya, akan hadir dengan dukungan chipset powerful Dimensity 6300 5G yang dirancang untuk memberikan performa paling stabil di kelasnya.
Semakin sempurna, kekuatan ini ditambah dengan daya tahan baterai impresif Baterai Titan 6000mAh dan pengisian daya cepat 45W Fast Charge, untuk mendukung aktivitas gaming juga multitasking sehari-hari.
Perangkat ini datang dengan misi menghadirkan “performa kelas turnamen” di kelas mid-range, memungkinkan anak muda menikmati game yang stabil dan tanpa lag.
Hal tersebut menjadikan seri ini pilihan terbaik bagi gamer dan pengguna aktif yang membutuhkan smartphone andal tanpa kompromi. (Icha)
Telko.id – Ingin foto malam dengan hasil yang bagus? Siapa yang tidak mau! Berikut adalah tips foto malam menggunakan Galaxy A56 5G.
Dengan pencahayaan yang unik dan atmosfer yang khas, momen-momen malam menghadirkan nuansa emosional yang sulit ditemukan di siang hari.
Dari city lights yang gemerlap, siluet jalanan yang misterius, hingga refleksi air yang estetik—semua menjadi bagian dari narasi visual yang powerful dan personal.
Nah, untuk mendukung ekspresi kreatif ini, Samsung menghadirkan Galaxy A56 5G, dengan fitur kamera canggih termasuk Nightography dan Awesome Intelligence.
Dengan perangkat ini, hasil foto dan video tetap tajam dalam kondisi cerah maupun minim cahaya, cocok untuk berbagai situasi.
“Melalui Galaxy A56 5G, kami ingin menghadirkan pengalaman mobile photography yang mumpuni di bermacam kondisi, termasuk low light atau malam hari” ujar Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia.
Dengan peningkatan kemampuan Nightography dan dukungan Awesome Intelligence, Ia menyakini pengguna bisa menangkap momen-momen malam yang penuh karakter dengan lebih kreatif dan autentik.
Menangkap keindahan malam bukanlah hal mudah. Tantangan pencahayaan rendah, noise berlebih, dan sulitnya mendapatkan fokus yang akurat seringkali jadi penghalang.
Di sinilah peran Galaxy A56 5G menjadi signifikan. Dibekali dengan triple kamera belakang yang berupa kamera utama 50MP dengan OIS, ultra-wide 12MP, dan makro 5MP.
Untuk selfie dan vlogging malam hari, kamera depan 12MP sudah didukung kemampuan Low Noise agar hasil foto jadi lebih tajam dan bebas noise, sementara Video HDR membuat video kamu tetap jernih walaupun di keadaan pencahayaan minim.
Street photographerdan Visual Storyteller, Akbar Nugroho yang dikenal dengan gaya foto natural dan reflektif turut memberikan pandangannya mengenai tren mobile photography yang saat ini menjadi bagian dari ekspresi diri dan bagaimana Galaxy A56 5G menjadi perangkat yang menjembatani kebutuhan teknis dan artistik Gen Z.
“Mobile photography itu soal kepekaan menangkap hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian. Bisa jadi hanya pantulan cahaya di jendela, atau gesture orang yang duduk di halte,” kata Akbar.
Bahkan, menurutnya, kamera Galaxy A56 5G punya karakter yang cepat, detail, dan tetap tangguh meski malam hari.
“Saya lihat anak muda sekarang senang mengeksplor gaya visual yang sangat beragam—dari yang minimalis sampai chaos yang teratur. Galaxy A56 5G jadi device penting karena momen istimewa nggak datang dua kali,” ujar Akbar menambahkan.
Lantas seperti apa gaya visual atau tren mobile photography yang seringkali diadopsi oleh Gen Z saat ini?
Keseimbangan Visual untuk Narasi Apik
Salah satu tren visual yang sedang tren saat ini adalah eksplorasi komposisi rapi dan terstruktur. Konsep ini banyak diaplikasikan untuk foto arsitektur, still life, hingga portrait dengan latar simetris.
Konten semacam ini memberi kesan ‘niat tapi effortless’—sesuai dengan selera anak muda yang mengutamakan estetika, namun tetap natural. Komposisi yang seimbang tidak hanya enak dilihat, tapi juga menyampaikan narasi visual secara lebih jelas dan mendalam.
Ciptakan narasi versi kamu dengan Galaxy A56 5G dengan cara:
Gunakan prinsip rule of thirds untuk menempatkan subjek pada salah satu titik potong garis
Manfaatkan leading lines untuk mengarahkan perhatian ke subjek utama
Hindari terlalu banyak distraksi di latar belakang agar foto terasa clean & balanced
Gunakan gridlines untuk menentukan komposisi foto
Tangkap Perspektif yang Lebih Luas dan Dramatis
Tren lain yang juga sering digandrungi oleh Gen Z adalah tren hasil foto ultrawide atau dikenal juga sebagai “foto 0,5x”.
Gaya visual ini seringkali digunakan untuk mengambil foto cityscape dramatis dan megah, terutama saat merekam suasana malam dengan gedung-gedung tinggi dan cahaya kota yang mencolok, momen bersama teman, atau interior dan arsitektur urban.
Sudut lebar ini menjadi favorit Gen Z karena menciptakan kesan dramatis dan dinamis, seolah mengajak audiens masuk ke dalam cerita visual mereka.
Selain untuk cityscape dan arsitektur, lensa 0.5x ultra-wide juga menjadi favorit Gen Z untuk selfie, terutama saat bareng teman atau di momen santai yang ingin tetap terlihat natural tapi tetap kekinian.
Tren selfie 0.5x ini menciptakan kesan lebih relaxed, spontan, dan tidak terlalu “posy”, sesuai dengan selera Gen Z yang menyukai konten autentik namun tetap estetik.
Untuk membantu menangkap perspektif yang lebih luas, Galaxy A56 5G sudah dilengkapi dengan sensor ultra-wide yang responsif dan bebas distorsi, sehingga hasil tetap natural, namun tetap mampu menangkap momen maupun perspektif ultra-wide yang diinginkan.
Caranya sangat mudah!
Ubah kamera ke mode 0.5x (Ultra-Wide) di kamera
Gunakan saat berada di tempat dengan ruang terbatas atau lanskap luas
Jaga agar horizon tetap lurus untuk hasil yang dramatis dan imersif
Eksperimen dengan sudut rendah atau tinggi untuk efek sinematik
Tips menggunakan lensa 0.5x untuk hasil foto sudut rendah dan tinggi
Sudut rendah bisa kamu gunakan saat sedang berada disebuah tempat yang memiliki latar belakang yang menarik, contohnya seperti gedung-gedung pencakar langit.
Dari sudut rendah ini, kamu bisa menangkap kemegahan dari gedung-gedung tersebut dan untuk mendapatkan kesan yang lebih dramatis, kamu juga bisa menggunakan lensa 0.5x dan obyek satu orang.
Selain sudut rendah, kamu juga bisa memanfaatkan sudut tinggi jika kamu ingin menangkap keramaian seperti keramaian jalan saat jam pulang kerja.
Kamu bisa menangkap momen tersebut dari sudut yang lebih tinggi, seperti di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau di lantai atas sebuah gedung.
Long Exposure, Ekspresi Artistik dalam Gerakan
Di tengah ritme hidup yang serba cepat, anak muda justru menemukan cara baru untuk memperlambat waktu melalui teknik long exposure.
Bagi mereka, fotografi bukan hanya soal menangkap satu momen diam, tapi juga tentang mengabadikan perjalanan waktu.
Teknik ini memungkinkan pengguna menciptakan karya visual yang unik, estetik dan penuh emosi: dari jejak cahaya kendaraan di malam hari, aliran air yang tampak seperti kabut halus, hingga siluet orang yang bergerak cepat membentuk bayangan artistik.
Visual seperti ini memberi kesan dramatis, seolah ada cerita tersembunyi di balik setiap gerakan yang terekam. Tak heran, long exposure kini menjadi salah satu gaya fotografi yang banyak dijadikan personal signature oleh para visual storyteller muda.
Dengan Galaxy A56 5G, eksplorasi long exposure jadi lebih mudah diakses. Melalui mode Pro, kamu bisa menyesuaikan shutter speed untuk menciptakan efek gerakan yang dramatis.
Selain itu, dukungan Night Mode mampu membantu menjaga kejernihan gambar walau tanpa tripod profesional. Cukup dengan smartphone, kreativitasmu jadi tidak terbatas.
Berikut adalah langkah-langkah mudahnya:
Masuk ke mode Propada kamera
Atur Shutter Speed jadi lebih lambat (Atur menjadi 0,5)
Atur ISO yang ada, sesuaikan dengan kondisi cahaya
Klik tombol foto dan tunggu hasilnya
Foto malam dengan fitur Pro Mode
Bermain Perspektif Baru lewat Reflection Photography
Bagi anak muda, keindahan tidak selalu ditemukan di tempat yang terang dan jelas, seringkali justru muncul dari sudut tak terduga.
Salah satu tren yang mencerminkan cara pandang unik ini adalah reflection photography, yaitu memanfaatkan pantulan sebagai elemen visual utama dalam foto.
Baik dari genangan air di jalan, kaca jendela gedung, hingga permukaan logam di ruang urban, semua bisa menjadi “kanvas kedua” yang menyajikan perpaduan antara realita dan ilusi dalam satu bingkai.
Tren ini disukai karena memberi kedalaman visual dan nuansa artistik yang kuat. Pantulan menciptakan simetri yang memikat, menghadirkan lapisan visual baru yang membuat audiens berhenti sejenak dan memperhatikan lebih dalam.
Dengan Galaxy A56 5G, eksplorasi gaya ini jadi makin mudah dan menyenangkan—bahkan saat kondisi cahaya menantang seperti malam hari atau golden hour.
Berkat dukungan HDR10+ dan kemampuan kamera untuk menangkap detail baik di area terang maupun gelap, kamu bisa mengabadikan pantulan yang tajam dan dramatis, tanpa kehilangan kealamian warnanya.
Pantulan tidak lagi sekadar efek, tapi menjadi bagian penting dari storytelling visual yang autentik.
Berikut adalah tips mudah untuk mendapatkan foto refleksi:
Cari tempat yang memiliki daya pantulan (genangan air atau kaca) dan kondisi pencahayaan yang bagus
Pastikan kamera menangkap pantulan yang ada pada genangan atau kaca dan objek yang ingin di foto
Sesuaikan pencahayaan dan komposisi sesuai selera, lalu jepret!
Minimalist Photography
Di tengah banjirnya konten visual yang serba ramai dan penuh efek, anak muda justru mulai mengapresiasi keindahan dari hal-hal yang sederhana.
Inilah yang melahirkan tren baru: minimalist photography—sebuah pendekatan visual yang mengandalkan satu objek kuat, latar bersih, serta palet warna yang tenang untuk menyampaikan pesan yang dalam dengan cara paling sederhana.
Tren ini bukan sekadar gaya, tapi juga bentuk pelarian dan pernyataan bahwa kesederhanaan bisa terasa powerful. Foto yang minim elemen memberi ruang bagi audiens untuk benar-benar fokus, merenung, dan meresapi makna yang ingin disampaikan.
Galaxy A56 5G hadir sebagai partner ideal untuk menangkap momen-momen semacam ini. Dengan kamera utama beresolusi tinggi 50MP dan fitur Portrait Mode, pengguna bisa menghasilkan foto dengan detail tajam dan efek kedalaman yang lembut—membuat subjek utama tampil awesome di tengah latar yang bersih.
Berikut adalah tips mudah untuk mendapatkan foto minimalis:
Cari spot yang memiliki latar belakang “Besar” dengan objek foto yang tidak berjumlah banyak
Atur komposisi foto menggunakan gridlines
Kunci fokus kamu ke objek foto, lalu jepret!
Edit konten agar sesuai tren
Setelah mengambil foto atau video, kamu bisa langsung mengedit konten dengan lebih mudah dengan fitur berbasis AI yang praktis dan efisien.
Best Face memungkinkan kamu memilih ekspresi terbaik dari beberapa frame foto bareng teman, jadi tidak ada lagi masalah mata tertutup atau ekspresi yang kurang pas.
Selain itu, kamu bisa menyesuaikan foto dengan Filter untuk memberikan nuansa warna yang sesuai dengan mood atau tren yang sedang kekinian, mulai dari tone warm, cold, hingga efek sinematik.
Tak ketinggalan, fitur Object Eraser memungkinkan kamu menghapus objek yang mengganggu, seperti orang yang tiba-tiba masuk frame, cukup dengan satu sentuhan.
Dengan kombinasi fitur-fitur canggih ini, kamu bisa tetap mengikuti tren dengan mudah, menghasilkan konten yang rapi, estetik, dan siap di posting langsung ke media sosial tanpa perlu repot. (Icha)
Telko.id – Bocoran terbaru, Samsung sedang bersiap meluncurkan Galaxy G Fold, smartphone tri-fold pertama mereka, pada kuartal terakhir 2025.
Tak sendirian, perangkat ini akan didampingi oleh varian lebih terjangkau seperti Galaxy Z Flip FE dan Galaxy Z Fold 7, menandakan strategi Samsung untuk menguasai pasar foldable dari segmen premium hingga mainstream.
Laporan eksklusif dari The Bell mengungkapkan bahwa rencana peluncuran Samsung mengalami perubahan jadwal.
Awalnya, Galaxy G Fold diprediksi meluncur pertengahan 2025, namun kini bergeser ke Q4—tepat saat musim belanja akhir tahun.
Perubahan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk bersaing ketat dengan Huawei Mate XT yang sudah lebih dulu memamerkan kemampuan tri-fold di pasar China.
Dinamika pasar foldable memang sedang memanas. Setelah sukses dengan seri Z Flip dan Z Fold, Samsung kini berambisi menciptakan kategori baru dengan Galaxy G Fold.
Pertanyaannya: bisakah inovasi ini memikat konsumen yang masih skeptis dengan daya tahan dan harga smartphone lipat?
Galaxy G Fold vs Huawei Mate XT: Pertarungan Teknologi Tri-Fold
Persaingan sengit antara Samsung dan Huawei memasuki babak baru. Huawei Mate XT, yang saat ini hanya tersedia di China, telah mencuri perhatian dengan desain tri-fold-nya. Samsung tak mau ketinggalan—Galaxy G Fold disebut akan menawarkan:
Layar lebih lebar saat dibentangkan penuh (spek tepat masih dirahasiakan)
Engsel generasi terbaru dengan ketahanan meningkat
Integrasi S Pen yang dioptimalkan untuk multitasking
Meski demikian, tantangan terbesar Samsung adalah harga. Sebagai perangkat ultra-premium, Galaxy G Fold diprediksi dibanderol jauh di atas $1.000.
Sementara itu, Huawei Mate XT dijual sekitar ¥16.999 (setara $2.350) di China—harga yang mungkin membuat konsumen berpikir dua kali.
Strategi Harga: Dari Premium Hingga Mainstream
Menariknya, Samsung tak hanya mengandalkan Galaxy G Fold. Rencana peluncuran bersamaan dengan Galaxy Z Flip FE (Fan Edition) menunjukkan strategi diversifikasi:
Segmen Premium: Galaxy G Fold untuk penggemar teknologi terkini
Segmen Menengah: Galaxy Z Fold 7 dengan harga lebih terjangkau
Segmen Entry-Level: Galaxy Z Flip FE di bawah $1.000
Analis pasar memperkirakan langkah ini sebagai respons atas melambatnya pertumbuhan penjualan foldable di 2024.
Dengan menawarkan pilihan harga berlapis, Samsung berharap bisa menjangkau lebih banyak konsumen—mulai dari profesional yang butuh produktivitas hingga generasi Z yang mengutamakan gaya.
Kendala dan Harapan Konsumen
Meski menjanjikan inovasi, teknologi tri-fold masih menyisakan tanda tanya. Beberapa kekhawatiran utama:
Daya tahan engsel dan layar dalam jangka panjang
Ketebalan perangkat saat dilipat tiga lapis
Optimasi software untuk layar ultra-lebar
Di sisi lain, kehadiran Galaxy Z Flip FE patut diapresiasi. Varian FE (Fan Edition) biasanya menawarkan spesifikasi inti flagship dengan harga lebih masuk akal—kombinasi sempurna untuk memperkenalkan teknologi foldable ke pasar massal.
Dengan jadwal peluncuran yang kini diprediksi Oktober-Desember 2025, Samsung memiliki waktu cukup untuk menyempurnakan Galaxy G Fold.
Pertanyaannya kini: apakah inovasi tri-fold ini akan menjadi game changer, atau sekadar eksperimen premium yang gagal menjangkau pasar mainstream? Jawabannya akan menentukan masa depan smartphone foldable di tahun-tahun mendatang. (Icha)