Telko.id – Akhirnya Poco M7 Pro 5G mulai resmi menggelar first sale pada tanggal 7 April 2025 dengan harga perdana yang super ekstrem, yaitu Rp2.799.000!
“Hari ini, kita hadirin Poco M7 Pro 5G yang bisa dibeli semua Poco Fans dengan harga special,” Jeksen, Product Marketing Manager Poco Indonesia.
Poco M7 Pro 5G menghadirkan chipset Dimensity 7025-Ultra-nya plus fitur game turbo mode bikin ngebut abis, jadi sekarang saatnya puas-puasin ngelibas game-game seru kayak Mobile Legend, PUBG, atau Free Fire dengan setting grafis mentok kanan, tapi tetep smooth tanpa lag.
Apalagi, dengan touch sampling rate hingga 2160Hz bikin setiap sentuhan di layar super responsif, bahkan saat jari basah.
Pengalaman visual bakal makin imersif berkat layar AMOLED 120Hz dengan kecerahan puncak 2100 nits ditambah fitur eye-care.
Cocok buat nonton film atau main game berjam-jam tanpa bikin mata capek. Gak perlu takut lowbat, karena baterai 5110mAh siap nemenin lo seharian penuh.
Dan yang paling gokil, teknologi turbo charging 45W bikin ngisi daya dari 0 sampai 100% cuma butuh waktu kurang dari 60 menit!
Buat yang hobi foto-foto, kamera 50MP OIS Dual Camera-nya siap menghasilkan foto dan video yang jernih dan stabil.
Biar makin seru, jangan lupa cobain fitur Dynamic Shot, yang bisa merekam 1 detik sebelum dan sesudah lo mencet shutter. Hasilnya? Foto-foto keren yang bakal bikin feed media sosial makin kece!
Di periode Penjualan Perdana tanggal 7-25 April 2025, lo bisa dapetin Poco M7 Pro 5G dengan harga spesial Rp2.799.000. Dapat diperoleh di kanal penjualan resmi seperti Mi.com dan Poco Official Store di berbagai e-commerce favorit seperti Akulaku, Blibli, Lazada, Shopee, Tokopedia, hingga TikTok Shop.
Spesifikasi Poco M7 Pro 5G Layar: 6.67-inch FHD+ (1080×2400 pixels) AMOLED, refresh rate 120Hz, touch sampling rate 2160Hz, tingkat kecerahan hingga 2100 nits peak brightness, 10-bit color depth, dan dilindungi Corning Gorilla Glass 5 Chip: MediaTek Dimensity 7025 Ultra 6nm RAM: 8GB LPDDR4X Memori internal: 256GB dapat diperluas menggunakan microSD OS: Xiaomi Hyper OS berbasis Android 14 SIM Card: Hybrid Dual SIM (nano + nano / microSD) Kamera belakang: 50MP 1/1.95″ Sony LYT-600, aperture f/1.5; sensor depth 2MP dengan aperture f/2.4, LED flash Kamera depan: 20MP Fitur: In-display fingerprint sensor, Infrared sensor, 3.5mm audio jack, stereo speakers, Dolby Atmos, Hi Res Audio Certified, Dust and Splash resistant (IP64) Koneksi: 5G SA/NSA (n1/n3/n5/n8/n28/n40/n78 bands), Dual 4G VoLTE, Wi-Fi 802.11 ac (2.4GHz + 5GHz), Bluetooth 5.3, GPS + GLONASS, USB Type-C Baterai: 5110mAh (typical) battery with 45W fast charging Dimensi: 162.4×75.7×7.99mm; Berat: 190g
Telko.id – Samsung Electronics Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan industri teknologi melalui program unggulan Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6.
Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan AI dan IoT, sejalan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang pesat.
Berawal dari 10.623 yang mendaftar SIC Batch 6, setelah melalui beberapa tahap seleksi, sebanyak 500 peserta terbaik berhasil mengalahkan lebih dari 500 peserta lainnya setelah melalui proses seleksi ketat dalam stage 3 ini.
Tahap ini menjadi momentum krusial di mana mereka mendalami integrasi AI dalam IoT, dengan fokus pada penerapan Computer Vision, image processing menggunakan Python, serta eksplorasi Generative AI dalam pengembangan solusi inovatif.
Tidak hanya teori, peserta juga ditantang untuk menciptakan prototipe teknologi pintar yang berpotensi memecahkan masalah nyata dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Perjalanan proses kualifikasi peserta SIC Batch 6 dari tahap pendaftaran hingga Stage 3
“Kami bangga dengan pencapaian peserta Samsung Innovation Campus Batch 6 yang telah mencapai Stage 3. Ini menunjukkan bahwa mereka telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang solid di bidang AI dan IoT,” ujar Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing, Samsung Electronics Indonesia,
Apalagi, menurut Bagus, di era digital ini, kecerdasan buatan bukan hanya alat, tetapi mitra dalam mendorong inovasi.
Jadi, melalui Samsung Innovation Campus, Samsung ingin memastikan generasi muda Indonesia memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan industri, sehingga mereka siap berkontribusi dalam ekosistem teknologi yang semakin maju.
Di Stage 3, peserta mendapatkan pembelajaran yang komprehensif, meliputi:
Pengenalan Computer Vision – teknologi AI yang memungkinkan komputer memahami dan menafsirkan gambar serta video secara cerdas.
Generative AI dengan Python & Computer Vision for IoT – eksplorasi teknologi AI generatif dan pemanfaatannya melalui platform Gemini.
Retrieval-Augmented Generation (RAG) – teknik penggabungan model bahasa dengan pencarian informasi guna menghasilkan respons yang lebih akurat dan relevan berdasarkan data terkini.
Pendekatan progresif yang diterapkan dalam program ini menekankan kreativitas dan inovasi. Dari konsep Design Thinking hingga pembuatan prototipe, peserta dilatih untuk memahami bagaimana AI dapat mempercepat ide sekaligus memberikan wawasan berbasis data.
Namun, keunggulan AI tetap tidak dapat menggantikan peran manusia dalam menghadirkan kreativitas, empati, dan pemikiran strategis. Sinergi antara kecerdasan buatan dan kecerdasan manusia inilah yang menjadi kunci dalam menciptakan solusi inovatif di masa depan.
Di Stage 3, semakin terlihat bahwa AI menjadi aset luar biasa dalam mempercepat ide dan memberikan wawasan berbasis data. Namun, peran manusia tetap sangat diperlukan dalam menghadirkan kreativitas, empati, dan pemikiran strategis.
Ini membuktikan bahwa teknologi dan kemanusiaan bisa berjalan berdampingan dalam menciptakan inovasi.
Melalui SIC Batch 6, peserta mendapatkan pengalaman eksklusif dalam mengembangkan keterampilan teknologi masa depan, mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari ekosistem inovasi di Indonesia.
Antusiasme tinggi para peserta terlihat dari skor pre-test yang mencapai 99,4%, dengan rata-rata skor 92,94%, menegaskan kesiapan dan pemahaman mereka terhadap materi.
“Melalui seleksi ketat, peserta SIC Batch 6 yang melaju ke Stage 3 tidak hanya menunjukkan keunggulan teknis, tetapi juga dedikasi dan visi inovatif. Kami siap membimbing mereka dalam mengintegrasikan AI dan IoT guna menciptakan solusi yang membawa dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Mentor Hacktiv8.
Program SIC Batch 6 ini ditujukan untuk pelajar SMA, SMK, MA, dan mahasiswa (D3, D4, dan S1) dari perguruan tinggi yang masih aktif pada tahun ajaran 2024/2025.
Para peserta yang berhasil menyelesaikan program akan mendapatkan sertifikat, sementara pemenang akan menerima sertifikat dari institusi terakreditasi internasional.
Samsung berkomitmen untuk mendukung visi pemerintah dalam menciptakan generasi unggul di era digital. Dengan semangat inovasi yang tinggi, peserta SIC Batch 6 siap menghadapi tantangan berikutnya, mengasah keterampilan mereka, dan menjadi talenta masa depan yang berkontribusi bagi ekosistem teknologi Indonesia.
Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi investasi jangka panjang dalam membangun SDM unggul yang siap bersaing di tingkat global. (Icha)
Telko.id – Samsung Electronics Co, Ltd. meluncurkan visi “AI Home” yang telah diperbarui serta jajaran produk inovatif di acara peluncuran global, Welcome to Bespoke AI, di Seoul, Korea.
Dengan fokus untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih aman dan intuitif, Samsung memperkenalkan AI Home dengan fitur-fitur AI yang canggih dan berbagai perangkat baru yang sudah dilengkapi dengan layar.
Jeong Seung Moon, EVP dan Head of the R&D Team untuk Digital Appliance Business di Samsung Electronics, membuka konferensi pers global itu dengan memperkenalkan visi perusahaan menciptakan AI Home yang secara harmonis menghubungkan berbagai perangkat, dan sebagai hasilnya akan memenuhi berbagai kebutuhan pengguna di setiap ruangan di rumah.
“Melalui perangkat Bespoke AI kami, Samsung telah mewujudkan AI Home yang tidak hanya meningkatkan kenyamanan sehari-hari tetapi juga memungkinkan pengguna merasakan penghematan energi dan perawatan yang lebih mudah,” kata Jeong Seung Moon.
Ia pun menambahkan bahwa Samsung akan terus memperluas AI Home yang canggih ini ke lebih banyak rumah tangga, dengan memanfaatkan layarnya yang pintar, Bixby, dan keamanan Knox.
Jajaran Perangkat Bespoke AI Tahun 2025
Samsung meluncurkan perangkat Bespoke AI baru untuk tahun 2025
Pada acara ini, Samsung memperkenalkan perangkat-perangkat Bespoke AI tahun 2025, yang menghadirkan fungsionalitas yang baru dan lebih inovatif untuk memecahkan berbagai kesulitan yang dialami konsumen.
Inti dari visi baru ini adalah layar AI Home. Layar ini merupakan pengembangan dari inovasi layar AI Home yang pertama kali diperkenalkan pada tahun lalu, dan sekarang AI Home hadir dengan pilihan ukuran yang bervariasi dan tersedia pada berbagai produk baru, seperti Bespoke AI Refrigerator, Bespoke AI Laundry Vented Combo, Washer, dan Dryer.
Layar AI Home 9 inci pada jajaran produk kulkas Bespoke AI memberikan pilihan yang baru kepada konsumen, dengan menawarkan pengalaman seperti pada layar AI Family Hub yang lebih luas.
Peningkatan pada AI Vision Inside membuat pengaturan bahan makanan di dalam kulkas akan semakin mudah berkat adanya fitur-fitur baru seperti kemampuan pengenalan bahan makanan olahan secara otomatis pada model kulkas yang menggunakan AI Family Hub.
Sementara di layar AI Home 7 inci yang ada di Bespoke AI Laundry, pengguna dapat mengontrol siklus pencucian dan pengeringan secara mudah, serta memantau dan mengontrol perangkat lain yang terhubung.
Selain itu, perangkat Bespoke AI yang baru juga menghadirkan fitur-fitur canggih yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, Bespoke AI Refrigerator yang memanfaatkan AI untuk mendinginkan bagian dalam kulkas secara efisien, mendeteksi status terkini, dan memprediksi perubahan suhu internal supaya dapat melakukan menyesuaikan pendinginan secara efektif.
Bespoke AI Laundry sekarang memiliki fungsi-fungsi baru untuk meningkatkan kenyamanan konsumen, termasuk model baru yang sudah diperkuat fitur AI Wash+ dan AI Dry+ yang merupakan peningkatan dari fitur AI Wash dan AI Dry sebelumnya, serta model yang akan diluncurkan khusus untuk market Eropa, yaitu model yang menggunakan energi hingga 55% lebih sedikit daripada persyaratan minimum mesin cuci kelas A.
Selain itu, Samsung juga meluncurkan Bespoke AI Laundry Vented Combo terbaru, yang merupakan perangkat kombo dengan teknologi ventilasi (vent) pertama di kelasnya.
Mesin cuci ini secara signifikan mengurangi waktu pengeringan, menyelesaikan pencucian dan pengeringan hanya dalam waktu 68 menit dengan siklus Super Speed.
Samsung juga terus berinovasi pada jajaran produk vacuum cleaner atau penyedot debu. Penyedot debu tanpa kabel, Bespoke AI Jet Ultra, akan diluncurkan dengan kemampuan daya hisap yang terkuat di dunia, hingga 400W.
Fitur AI Cleaning Mode 2.0 yang telah ditingkatkan dapat mengklasifikasikan lingkungan yang lebih beragam seperti sudut dan jenis karpet untuk meningkatkan kinerja pembersihan.
Samsung juga meluncurkan Bespoke AI Jet Bot Steam Ultra. Penyedot debu ini tidak hanya didesain dengan kemampuan yang luar biasa, tetapi juga disempurnakan dengan AI Object Recognition untuk lingkungan yang rumit, di mana perangkat ini dapat mengenali rintangan bahkan yang sekecil 1 cm, dan bahkan cairan yang transparan untuk menghasilkan kualitas pembersihan yang lebih baik.
Dan ketika menemukan sudut atau dinding, sikatnya akan otomatis keluar, sehingga memungkinkan perangkat ini membersihkan area yang mungkin sulit dijangkau oleh robot penyedot debu pada umumnya.
Mudahan penggunaan, perawatan, dan hemat
Samsung menguraikan lebih lanjut tentang visi “AI Home” dan komitmennya untuk mengintegrasikan AI di seluruh pengalaman terkoneksi untuk memenuhi gaya hidup yang beragam – melalui manfaat utama dari prinsip Easy to User, Care, dan Saving.
Berkat layar AI Home, pengguna akan lebih mudah menggunakan berbagai fungsi yang ada di perangkat Bespoke AI mereka. Layar pintar ini akan menjadi pusat kendali yang lebih baik, bahkan dapat menghubungkan perangkat pihak ketiga melalui aplikasi SmartThings tanpa hub terpisah.
Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur seperti Daily Board di kulkas untuk menerima informasi-informasi personal dan mengatur hari mereka dengan lebih baik – atau menggunakan Map View untuk memantau dan mengontrol perangkat lain yang terhubung, secara mudah.
Fitur Bixby yang telah ditingkatkan juga akan memudahkan konsumen mengontrol berbagai perangkat melalui perintah suara dan meningkatkan kegunaan melalui fitur-fitur baru seperti Voice ID.
Fitur ini mempersonalisasikan layanannya dengan kemampuan mengenali suara yang memberikan perintah, secara otomatis beralih ke akun Samsung milik orang yang memberikan perintah tersebut, dan menampilkan kalender di layar.
Dan jika orang tersebut juga menggunakan opsi low vision pada smartphone Galaxy mereka, maka secara otomatis akan disinkronkan ke layar untuk tampilan yang lebih baik.
Layanan SmartThings terbaru juga diperkenalkan selama acara tersebut, termasuk Family Care, yang dapat mengirimkan alert atau peringatan kepada anggota keluarga lainnya jika pergerakan pengguna tidak terdeteksi pada waktu yang ditentukan, atau jika tidak ada aktivitas selama kurun waktu tertentu setelah aktivitas terakhir.
Robot penyedot debu juga dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda keadaan darurat, dan semua fungsi ini diproteksi dengan ketat oleh Samsung Knox.
Berikan Pengalaman yang Dapat Diandalkan
Untuk melengkapi visi “AI Home” pada tahun 2025, Samsung menyoroti bagaimana perusahaan mendorong batas-batas inovasi, memprioritaskan pengalaman tepercaya bagi para pengguna.
Pertama, Samsung akan menerapkan fitur Knox security yang telah disempurnakan di seluruh jajaran produknya sehingga pengguna dapat menikmati pengalaman AI Home dengan tenang.
Khususnya tahun ini, Trust Chain, yang merupakan bagian dari Knox Matrix, akan digunakan pada semua perangkat berkemampuan Wi-Fi yang akan diluncurkan pada tahun 2025. Pengguna dapat terus memantau status keamanan produk mereka secara real time melalui dasbor yang tersedia.
Knox Vault juga diterapkan pada perangkat rumah tangga untuk pertama kalinya untuk menyimpan informasi pengguna yang sangat sensitif, seperti kata sandi dan informasi otentikasi, di dalam chip hardware yang terpisah untuk memberikan perlindungan maksimal.
Selain itu, untuk melindungi dari potensi serangan kuantum di masa depan, keamanan Samsung juga dilengkapi dengan teknologi post-quantum cryptography (PQC), yang merupakan bagian dari Knox Matrix Credential Sync, pada produk-produk yang punya layar.
Prioritas utama lainnya bagi Samsung adalah memastikan bahwa konsumen dapat menggunakan fitur software terbaru pada perangkat lama mereka tanpa harus membeli yang baru.
Dengan Smart Forward, yakni layanan pembaruan software melalui SmartThings, Samsung terus memperbarui perangkatnya dengan fitur-fitur baru untuk meningkatkan pengalaman konsumen.
Samsung juga secara aktif meningkatkan pemeliharaan produk. SmartThings Home Care memanfaatkan teknologi AI untuk mendiagnosis status setiap perangkat yang terhubung, dan jika terdeteksi tanda-tanda kerusakan, maka akan mengirimkan notifikasi terlebih dahulu.
Selain itu, petugas support teknis dapat memberikan panduan tindakan dari jarak jauh berdasarkan hasil pra-diagnosis. Fitur support ini telah diperluas ke lebih banyak negara, termasuk Prancis, Belanda, dan Kanada, menyusul Korea dan Amerika Serikat.
Dengan mengintegrasikan semua inisiatif ini, Samsung bertujuan untuk menciptakan pengalaman rumah pintar yang lebih aman dan lebih dapat diandalkan, yang dapat dinikmati oleh konsumen dengan kenyamanan dan ketenangan pikiran. (Icha)
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa harga smartphone flagship terus melambung tinggi? Salah satu jawabannya terletak pada komponen paling mahal: layar OLED. Di balik kemewahan warna yang hidup dan konsumsi daya yang efisien, tersembunyi perang dagang sengit antara raksasa teknologi. Kali ini, Samsung dan BOE kembali berhadapan di pengadilan—bukan sekadar soal paten, tapi dugaan pencurian rahasia dagang yang bisa mengubah peta persaingan industri display global.
Kisah perseteruan kedua perusahaan bukanlah hal baru. Sejak 2022, Samsung dan BOE telah beberapa kali berurusan dengan hukum, terutama terkait pelanggaran hak paten teknologi AMOLED. Bulan lalu, Samsung memenangkan gugatan di US International Trade Commission (ITC). Kemenangan ini ternyata hanya awal. Dokumen pengadilan terbaru mengungkap tuduhan lebih serius: BOE diduga melakukan industrial espionage dengan mempekerjakan mantan insinyur Samsung Display dan mengakses data rahasia melalui mitra rantai pasokannya.
Menurut gugatan yang diajukan di US District Court for the Eastern District of Texas, BOE disebut telah mendapatkan informasi kritis untuk menyamai proses manufaktur Samsung di pabrik Chengdu. Tak hanya itu, data yang dicuri juga memungkinkan BOE mengembangkan micro-OLED—teknologi yang menjadi kunci augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Jika terbukti, ini bisa menjadi salah satu skandal pencurian kekayaan intelektual terbesar di industri elektronik.
Dibalik Layar: Strategi BOE yang Dianggap “Kotor”
Samsung dalam dokumen hukumnya menyoroti tiga taktik BOE yang kontroversial:
Poaching talenta kunci: Merekrut puluhan ahli OLED dari Samsung Display dengan tawaran gaji 2-3 kali lipat.
Operasi intelijen supply chain: Berkolusi dengan perusahaan pemasok bahan baku Samsung untuk mendapatkan spesifikasi material proprietary.
Reverse engineering masif: Menggunakan sampel panel Samsung yang dibeli melalui pasar sekunder untuk meniru struktur pixel dan sirkuit driver.
Seorang analis yang enggan disebutkan namanya dari Display Supply Chain Consultants (DSCC) memberikan analogi tajam: “Ini seperti menjiplak resep rahasia restoran bintang Michelin, lalu mengklaim itu kreasi sendiri. BOE memang berhasil memotong biaya R&D, tapi dengan risiko reputasi jangka panjang.”
Konsekuensi yang Lebih Besar dari Sekedar Ganti Rugi
Samsung tidak hanya menuntut kompensasi finansial. Mereka meminta pengadilan menerbitkan injunctions yang bisa memblokir impor panel BOE ke AS—langkah strategis mengingat 40% revenue BOE berasal dari pasar Amerika. Namun, dampaknya bisa lebih luas:
Pertaruhan dominasi pasar OLED: BOE saat ini pemasok utama layar iPhone 16 series. Jika kalah, Apple mungkin harus beralih ke LG Display atau kembali ke Samsung.
Efek domino ke vendor China seperti TCL dan Tianma yang juga mengadopsi teknologi serupa BOE.
Perlambatan inovasi karena perusahaan akan lebih fokus pada proteksi IP daripada pengembangan produk baru.
Yang menarik, Samsung sendiri sebenarnya tidak memproduksi OLED konvensional—hanya AMOLED. Fakta ini memunculkan spekulasi: apakah gugatan ini juga bentuk “pertahanan tidak langsung” terhadap LG Display yang masih unggul di segmen OLED besar untuk TV?
Masa Depan Industri Display: Perlukah Perlindungan Lebih Ketat?
Kasus Samsung vs BOE menjadi pengingat betapa rentannya rahasia industri di era globalisasi. Dengan margin profit panel OLED yang bisa mencapai 60%, godaan untuk mengambil jalan pintas memang tinggi. Namun sejarah membuktikan, perusahaan yang bertahan justru mereka yang berinvestasi pada inovasi asli—seperti Samsung dengan QD-OLED atau LG dengan teknologi MLA (Micro Lens Array).
Pengadilan Texas diperkirakan baru akan memulai persidangan awal Q3 2025. Satu hal yang pasti: hasil dari kasus ini tidak hanya akan menentukan nasib dua perusahaan, tapi juga mengubah cara seluruh industri melindungi kekayaan intelektual mereka di masa depan.
Pernahkah Anda membayangkan memiliki ponsel lipat yang tidak hanya kuat secara performa tetapi juga memukau dari segi desain? Bocoran terbaru tentang Motorola Razr 2025 sepertinya menjawab semua rasa penasaran itu. Setelah serangkaian leak sebelumnya, kini seluruh lineup Razr 2025 terungkap dari setiap sudut dan dalam berbagai pilihan warna yang memikat.
Motorola sepertinya tidak ingin banyak mengubah formula sukses mereka. Desain Razr 2025 tetap mempertahankan DNA klasiknya, tetapi dengan sentuhan modern yang lebih segar. Namun, jangan salah, meski terlihat familiar, ada beberapa kejutan yang siap membuat Anda terkagum-kagum.
Dari segi warna, Razr 2025 datang dengan opsi yang lebih berani dan beragam. Bocoran ini bukan sekadar gambar blur atau render, melainkan foto-foto nyata yang menunjukkan bagaimana ponsel ini akan terlihat di tangan pengguna. Jadi, apa saja yang berubah dan apa yang tetap sama? Mari kita telusuri lebih dalam.
Razr Plus 2025: Warna Baru dan Tombol Misterius
Razr Plus 2025, yang juga dikenal sebagai Razr 60 Ultra di pasar global, menjadi sorotan utama dalam bocoran ini. Ponsel ini akan hadir dalam tiga varian warna yang sangat menarik: merah, hijau, dan finishing bertekstur kayu. Bahkan, rumor menyebutkan bahwa varian warna pink juga sedang dalam pengembangan, melengkapi palet warna yang sudah sangat menarik ini.
Namun, yang paling menarik perhatian adalah penambahan tombol misterius di sisi kiri ponsel. Fungsi tombol ini masih menjadi teka-teki. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa tombol ini bisa dikaitkan dengan asisten AI Motorola, Moto AI, atau mungkin bisa dikustomisasi untuk membuka aplikasi tertentu. Apapun fungsinya, penambahan tombol ini sejalan dengan tren industri yang mulai mengadopsi tombol programmable, seperti Action Button pada iPhone 15 Pro dan Essential Key di Nothing Phone (3a) Pro.
Spesifikasi Unggulan Razr Plus 2025
Di bawah kap mesin, Razr Plus 2025 diprediksi akan ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite, yang menandakan lompatan besar dalam hal performa. Bocoran juga mengungkapkan bahwa ponsel ini akan memiliki layar penutup berukuran 4-inch yang membungkus kamera ganda, serta layar utama foldable AMOLED 6.9-inch yang sama dengan generasi sebelumnya.
Tidak hanya itu, Razr Plus 2025 juga dikabarkan akan menawarkan konfigurasi RAM hingga 18GB dan penyimpanan hingga 1TB, dengan versi tertentu bahkan bersertifikasi untuk 2TB. Yang lebih menggembirakan, baterainya akan ditingkatkan menjadi 4,500mAh, sebuah lompatan signifikan dari 4,000mAh pada generasi sebelumnya. Dengan upgrade ini, Motorola berpotensi mengungguli kompetitor terdekatnya, Samsung Galaxy Z Flip 6.
Razr 2025 Standar: Warna Cerah dan Performa Solid
Tak ketinggalan, varian standar Razr 2025 juga terlihat dalam bocoran ini dengan tiga warna vibrant: Gibraltar Sea, Lightest Sky, dan Spring Bud. Warna-warna ini sejalan dengan bocoran sebelumnya dan menawarkan pilihan yang lebih berani bagi pengguna yang ingin tampil beda.
Dari segi spesifikasi, Razr 2025 standar akan menggunakan chipset Dimensity 7400X, yang cukup tangguh untuk segmen mid-range. Layar penutupnya tidak sebesar versi Plus, tetapi desain ini memungkinkan Motorola untuk mempertahankan pola stylish di panel belakang, menambah nilai estetika.
Seperti saudaranya yang lebih premium, Razr 2025 standar juga akan memiliki opsi RAM hingga 18GB dan penyimpanan hingga 1TB, serta baterai 4,500mAh. Upgrade baterai ini menjadi kabar gembira bagi pengguna yang menginginkan daya tahan lebih lama.
Kapan Peluncuran dan Harganya?
Motorola dikabarkan akan meluncurkan seri Razr 2025 lebih awal dari biasanya tahun ini, meskipun tanggal pastinya masih dirahasiakan. Namun, ada spekulasi bahwa harga akan mengalami kenaikan, terutama di pasar Eropa. Bagaimana dengan pasar AS? Masih belum jelas, tetapi kenaikan harga mungkin tidak bisa dihindari mengingat upgrade signifikan yang ditawarkan.
Dengan semua bocoran ini, apakah Anda semakin tidak sabar untuk memiliki Razr 2025? Atau justru Anda lebih tertarik menunggu kompetitor seperti Samsung Galaxy Z Flip 7? Bagaimanapun, persaingan di pasar ponsel lipat semakin panas, dan konsumenlah yang akan menikmati manfaatnya.
Pernahkah Anda mencari smartphone dengan layar AMOLED berkualitas tinggi, kamera 108MP, dan performa tangguh—tetapi dengan harga yang tidak menguras kantong? Honor menjawab kebutuhan itu dengan meluncurkan Honor 400 Lite, varian terbaru yang menggabungkan fitur premium dan harga bersaing. Setelah absen dari seri Lite tahun lalu, Honor kembali dengan desain segar dan spesifikasi yang patut diperhitungkan.
Honor 400 Lite bukan sekadar upgrade minor. Ponsel ini membawa sejumlah peningkatan signifikan, mulai dari layar AMOLED 120Hz hingga chipset MediaTek terbaru. Yang menarik, Honor memilih pendekatan berbeda dalam desain kamera, meninggalkan bentuk oval yang khas dan beralih ke tampilan triangular yang lebih modern. Lantas, apa saja yang ditawarkan oleh ponsel ini?
Layar AMOLED 120Hz dengan Kecerahan Mencapai 3.500 Nits
Honor 400 Lite mengusung layar 6,7 inci beresolusi FHD+ dengan teknologi AMOLED. Layar ini tidak hanya menawarkan refresh rate 120Hz untuk pengalaman scrolling yang lebih halus, tetapi juga mencapai kecerahan puncak 3.500 nits—cocok untuk penggunaan di bawah sinar matahari langsung. Tambahan fitur pemindai sidik jari optik di bawah layar semakin melengkapi kemewahan perangkat ini.
Desain Kamera Triangular & Tombol AI Khusus
Honor 400 Lite menghadirkan perubahan desain yang mencolok pada modul kamera belakang. Alih-alih mempertahankan bentuk oval seperti pendahulunya, ponsel ini mengadopsi tampilan triangular yang lebih futuristik. Kamera utamanya beresolusi 108MP dengan aperture f/1.75 dan dukungan zoom 3x tanpa kehilangan detail. Sayangnya, lensa ultrawide hanya 5MP—pilihan yang mungkin mengecewakan bagi penggemar fotografi.
Fitur unggulan lainnya adalah tombol AI khusus di sisi kanan, tepat di bawah tombol power. Tombol ini tidak hanya berfungsi sebagai shutter kamera, tetapi juga dapat mengaktifkan pencarian visual untuk objek di sekitar Anda. Tekan lama, dan Honor 400 Lite akan memberikan informasi tentang apa yang Anda lihat.
Ditenagai Dimensity 7025-Ultra & Baterai 5.230 mAh
Di bawah kap mesin, Honor 400 Lite mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 7025-Ultra dengan pilihan RAM 8GB atau 12GB serta penyimpanan internal 128GB/256GB (non-ekspansif). Sistem operasinya adalah MagicOS 9.0 berbasis Android 15, menjanjikan pembaruan software yang lebih lama. Untuk daya tahan baterai, ponsel ini dibekali kapasitas 5.230 mAh dengan dukungan pengisian cepat 35W.
Harga & Ketersediaan
Honor 400 Lite tersedia dalam tiga pilihan warna: hijau, hitam, dan abu-abu. Di Austria, versi 8GB/256GB sudah bisa dipesan dengan harga pre-order €269 (sekitar Rp4,6 juta), sedangkan harga regulernya €299 (Rp5,1 juta). Pengiriman pertama diperkirakan mulai 8-9 April 2025. Honor juga berencana memperluas pasar ke negara lain dalam waktu dekat.
Dengan spesifikasi yang solid dan harga yang relatif terjangkau, Honor 400 Lite berpotensi menjadi pesaing serius di segmen mid-range. Namun, keputusan menggunakan lensa ultrawide 5MP mungkin menjadi titik lemah bagi mereka yang mengutamakan fotografi. Bagaimana menurut Anda? Apakah ponsel ini layak dipertimbangkan?
Pernahkah Anda membayangkan smartphone dengan kamera yang tidak hanya canggih tetapi juga memiliki desain yang berbeda dari biasanya? Bocoran terbaru mengindikasikan Oppo Reno14 Pro akan menjawab rasa penasaran tersebut. Dikabarkan sebagai penerus Reno13 Pro yang diluncurkan November lalu di China, Reno14 Pro diprediksi hadir dengan perubahan signifikan, terutama pada modul kamera belakang.
Oppo Reno13 Pro sebelumnya mencuri perhatian dengan tiga kamera belakang yang ditempatkan terpisah di dalam “camera island”. Namun, Reno14 Pro dikabarkan akan mengadopsi pendekatan baru: kamera utama dan ultrawide akan digabungkan, sementara kamera periskop telephoto diposisikan di atas lampu flash. Perubahan ini tidak hanya estetis tetapi juga bisa menandakan peningkatan performa fotografi.
Lantas, apa saja yang bisa kita harapkan dari Oppo Reno14 Pro? Mari kita telusuri lebih dalam berdasarkan bocoran yang beredar.
Desain Kamera yang Lebih Ergonomis
Bocoran render terbaru menunjukkan Oppo Reno14 Pro akan memiliki konfigurasi kamera belakang yang unik. Tiga kamera tersebut terdiri dari:
50MP utama dengan stabilisasi optik (OIS) untuk foto tajam bahkan dalam kondisi low-light.
50MP periskop telephoto dengan zoom optik 3.5x, menjanjikan detail yang lebih baik saat melakukan zoom.
8MP ultrawide, meski beberapa penggemar mungkin kecewa dengan resolusi yang masih di bawah standar 12MP.
Penempatan kamera utama dan ultrawide yang berdekatan bisa memudahkan pengguna saat beralih antara mode foto. Sementara itu, posisi kamera telephoto di atas lampu flash mungkin ditujukan untuk keseimbangan desain.
Dukungan Layar Flat dengan Refresh Rate 120Hz
Jika Reno13 Pro mengusung layar quad-curved, Reno14 Pro justru memilih layar flat OLED dengan refresh rate 120Hz. Keputusan ini mungkin mengejutkan, tetapi layar flat cenderung lebih tahan terhadap accidental touch dan lebih mudah dipasangi tempered glass. Dengan refresh rate tinggi, pengalaman scrolling dan gaming juga dijamin lebih smooth.
Tombol “Magic Cube” Misterius
Salah satu fitur menarik yang diungkap bocoran adalah kehadiran tombol “Magic Cube” di sisi kiri frame. Fungsi pastinya masih menjadi teka-teki, tetapi spekulasi mengarah pada:
Shortcut untuk mengaktifkan fitur kamera tertentu.
Tombol akses cepat untuk asisten suara atau mode gaming.
Kontrol khusus untuk aplikasi kreatif seperti video editing.
Oppo dikenal sering menghadirkan inovasi di segmen Reno, jadi tidak menutup kemungkinan tombol ini akan menjadi pembeda utama.
Dapur Pacu dan Ketahanan
Reno14 Pro dikabarkan akan mengusung sertifikasi ketahanan IP68/69, membuatnya lebih tahan terhadap air dan debu dibandingkan pendahulunya. Selain itu, smartphone ini diprediksi menjalankan Android 15 dengan antarmuka ColorOS 15. Yang menarik, Oppo akan mengganti Google Dialer dengan ODialer buatan sendiri, langkah yang mungkin bertujuan untuk integrasi lebih baik dengan ekosistem Oppo.
Dengan kombinasi bodi kaca dan frame logam, Reno14 Pro tetap mempertahankan kesan premium. Namun, harga yang belum diumumkan menjadi pertanyaan besar, mengingat Oppo Reno series kerap dijual dengan harga yang cukup tinggi untuk segmen mid-range.
Bocoran ini tentu masih perlu diverifikasi, tetapi jika Oppo Reno14 Pro benar-benar hadir dengan spesifikasi tersebut, bisa jadi pesaing serius di pasar smartphone mid-range. Kita tunggu saja pengumuman resminya dalam beberapa minggu ke depan.
Pernahkah Anda membayangkan smartphone Anda memiliki aroma khas yang memancarkan kesan personal dan unik? Infinix, brand yang dikenal dengan inovasinya, siap mewujudkan fantasi tersebut melalui Note 50s 5G+. Bocoran terbaru mengindikasikan ponsel ini akan diluncurkan di India pada 18 April 2025 dengan fitur revolusioner: scent-tech. Teknologi ini memungkinkan perangkat melepaskan wewangian dari panel belakangnya—sebuah terobosan yang belum pernah ada di pasar smartphone sebelumnya.
Konsep ponsel beraroma mungkin terdengar seperti gimmick, tetapi Infinix membawa pendekatan serius dengan memanfaatkan microencapsulation technology. Molekul wewangian terjebak dalam kapsul mikroskopis yang diinfuskan ke bagian belakang ponsel berbalut faux leather. Secara bertahap, aroma segar akan terlepas seiring penggunaan, dengan intensitas yang disesuaikan kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan. Menurut Anish Kapoor, CEO Infinix India, aroma ini bisa bertahan hingga enam bulan.
Desain dan Spesifikasi yang Menarik
Note 50s 5G+ tidak hanya mengandalkan keunikan scent-tech. Ponsel ini akan tersedia dalam tiga varian warna, tetapi hanya Marine Drift Blue yang dilengkapi teknologi aroma. Dari segi harga, Kapoor menyebutkan ponsel ini akan dibanderol di bawah INR 20.000 (sekitar Rp3,8 juta), menjadikannya opsi menarik di segmen mid-range.
Meski detail spesifikasi teknis belum sepenuhnya terungkap, desain faux leather dengan sentuhan aroma ini diprediksi menjadi daya tarik utama. Pengguna yang menginginkan pengalaman multisensori—tidak hanya visual dan taktil, tetapi juga penciuman—akan menemukan nilai tambah di sini.
Reaksi Publik dan Potensi Pasar
Respons netizen terhadap fitur ini beragam. Sebagian menganggapnya sebagai inovasi segar, sementara lainnya meragukan kepraktisannya. Seorang pengguna di forum teknologi berkomentar, “Motorola Edge 30 fusion saya masih beraroma setelah setahun lebih. Mungkin ini tren baru?”. Hal ini menunjukkan bahwa meski terdengar niche, scent-tech berpotensi menciptakan diferensiasi pasar.
Analis pasar memprediksi, jika diterima dengan baik, teknologi serupa bisa diadopsi merek lain. Namun, tantangannya adalah memastikan aroma tidak mengganggu atau memicu alergi. Infinix disebut telah memilih wewangian dengan komposisi hypoallergenic untuk meminimalisasi risiko tersebut.
Persaingan di Segmen Mid-Range
Note 50s 5G+ akan bersaing ketat dengan deretan ponsel seperti Oppo Find X8s, Vivo X200 Pro Mini, dan Xiaomi 15. Keunggulan scent-tech bisa menjadi senjata pamungkas untuk menarik konsumen yang mencari produk dengan identitas kuat. Namun, performa hardware dan kamera tetap menjadi faktor penentu utama.
Peluncuran April mendatang akan menjadi ujian apakah aroma benar-benar bisa menjadi unique selling point atau sekadar pembeda sementara. Satu hal yang pasti: Infinix berani mengambil risiko, dan itu patut diapresiasi.
Bagaimana dengan Anda? Tertarik mencoba smartphone yang tak hanya enak dipandang, tetapi juga harum?
Pernahkah Anda merasa layar utama iPhone Anda terlalu berantakan dengan aplikasi yang jarang digunakan? Atau mungkin Anda ingin memberikan sentuhan personal yang lebih kuat pada perangkat Anda? Dengan peluncuran resmi iOS 18, Apple memberikan lebih banyak kebebasan bagi pengguna untuk mengatur tampilan layar utama sesuai keinginan. Mulai dari menambahkan widget, mengatur ulang aplikasi, hingga menyembunyikan aplikasi yang tidak diinginkan—semuanya bisa dilakukan dengan mudah.
iOS 18 tidak hanya membawa pembaruan fitur, tetapi juga memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna dalam mengatur tata letak layar utama. Ini adalah langkah besar dari Apple untuk memenuhi kebutuhan personalisasi yang semakin diminati oleh pengguna iPhone. Dengan panduan ini, Anda bisa membuat layar utama iPhone Anda tidak hanya lebih rapi, tetapi juga lebih fungsional dan sesuai dengan gaya Anda.
Mari kita eksplorasi langkah-langkah praktis untuk mengoptimalkan layar utama iPhone Anda di iOS 18.
Cara Menambahkan, Mengedit, dan Menghapus Widget
Widget adalah salah satu fitur yang sangat berguna untuk mengakses informasi penting tanpa harus membuka aplikasi. Di iOS 18, Anda bisa menambahkan, mengedit, atau menghapus widget dengan lebih fleksibel.
Untuk menambahkan widget:
Tekan dan tahan area kosong di layar utama hingga ikon aplikasi bergoyang.
Ketuk tombol Edit di pojok kiri atas dan pilih Tambah Widget.
Gulir atau cari widget yang diinginkan, lalu ketuk.
Geser ke kiri atau kanan untuk memilih ukuran widget.
Ketuk Tambah Widget untuk menempatkannya di layar.
Seret ke posisi yang diinginkan, lalu ketuk Selesai.
Untuk mengedit widget:
Tekan dan tahan widget yang ingin diubah.
Ketuk Edit Widget (jika tersedia). Jika tidak, Anda bisa mengganti tata letak dengan menggeser ikon.
Atur pengaturan seperti kalender yang ditampilkan atau lokasi cuaca.
Untuk menghapus widget:
Tekan dan tahan widget.
Ketuk Hapus Widget, lalu konfirmasi.
Cara Memindahkan Aplikasi dan Widget di Layar Utama
Anda bisa dengan mudah mengatur ulang posisi aplikasi dan widget di layar utama untuk menciptakan tampilan yang lebih personal.
Tekan dan tahan aplikasi apa pun untuk membuka menu.
Pilih Edit Layar Utama, lalu seret aplikasi ke halaman lain dengan menggesernya ke tepi layar.
Ketuk Selesai setelah selesai.
Anda juga bisa menumpuk aplikasi untuk membuat folder secara otomatis.
Cara Mengubah Warna Ikon Aplikasi
Ingin tampilan yang lebih seragam? iOS 18 memungkinkan Anda mengubah warna ikon aplikasi untuk menciptakan kesan estetika yang lebih konsisten.
Tekan dan tahan layar utama, lalu ketuk Edit di bagian atas.
Pilih Sesuaikan untuk mengubah warna latar (gelap, terang, atau warna kustom).
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua ikon aplikasi bisa diubah warnanya.
Cara Mengunci atau Menyembunyikan Aplikasi
Keamanan adalah prioritas utama, terutama untuk aplikasi yang bersifat pribadi. Di iOS 18, Anda bisa mengunci atau menyembunyikan aplikasi dengan mudah.
Untuk mengunci aplikasi:
Tekan dan tahan ikon aplikasi yang ingin dikunci.
Pilih Wajibkan Face ID (atau Touch ID/Kode Sandi).
Konfirmasi pilihan Anda.
Untuk menyembunyikan aplikasi:
Tekan dan tahan ikon aplikasi yang ingin disembunyikan.
Pilih Sembunyikan dan Wajibkan Face ID (atau Touch ID/Kode Sandi).
Ketuk Sembunyikan Aplikasi.
Cara Mengatur Aplikasi dalam Folder
Folder membantu Anda mengelompokkan aplikasi sejenis dan mengurangi kekacauan di layar utama.
Untuk membuat folder:
Seret satu ikon aplikasi ke atas ikon lainnya, dan iOS 18 akan membuat folder secara otomatis.
Ketuk nama folder untuk menggantinya (misalnya, “Sosial” atau “Kerja”).
Tambahkan aplikasi lain jika diperlukan.
Untuk menghapus folder:
Keluarkan semua aplikasi dari folder, dan folder akan hilang secara otomatis.
Cara Menghapus Aplikasi
Jika Anda ingin membersihkan layar utama dari aplikasi yang jarang digunakan, iOS 18 menyediakan opsi untuk menghapusnya.
Untuk menghapus aplikasi dari layar utama (tanpa menghapusnya sepenuhnya):
Tekan dan tahan ikon aplikasi.
Ketuk Hapus Aplikasi.
Pilih Hapus dari Layar Utama.
Untuk menghapus aplikasi sepenuhnya:
Tekan dan tahan ikon aplikasi.
Ketuk Hapus Aplikasi.
Pilih Hapus Aplikasi, lalu konfirmasi.
Dengan panduan ini, Anda bisa membuat layar utama iPhone Anda di iOS 18 lebih personal, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Selamat mencoba!
Pernahkah Anda membayangkan harga iPhone melonjak hingga 34% hanya karena kebijakan tarif baru? Itulah yang sedang dihadapi Apple saat ini. Bocoran terbaru mengindikasikan raksasa teknologi asal Cupertino ini sedang merancang strategi besar untuk mengatasi lonjakan tarif impor dari China dan India yang diumumkan pemerintahan Trump.
Kebijakan kontroversial Trump ini mengenakan tarif 34% untuk produk impor dari China dan 26% dari India—dua negara yang menjadi tulang punggung produksi perangkat Apple. Lonjakan biaya ini diprediksi akan berdampak langsung pada harga jual produk Apple di pasar global, termasuk Amerika Serikat.
Namun, Apple tak tinggal diam. Menurut sumber terpercaya, perusahaan ini sedang memperluas fasilitas produksinya di Brasil sebagai solusi jitu menghindari tarif tinggi tersebut. Mengapa Brasil? Ternyata, negara ini hanya memberlakukan tarif impor sebesar 10%, jauh lebih rendah dibandingkan China atau India.
Ekspensi Strategis Apple di Brasil
Apple bukanlah pemain baru di Brasil. Perusahaan ini telah memproduksi iPhone 13, 14, dan 15 di pabrik lokal mereka. Namun, dengan rencana peluncuran iPhone 16, Apple dikabarkan akan melakukan ekspansi signifikan—termasuk memproduksi varian Pro di tanah Samba tersebut.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Selain menghindari tarif tinggi, produksi lokal di Brasil memungkinkan Apple untuk:
Memenuhi permintaan pasar Amerika Latin tanpa beban tarif impor
Mengekspor sebagian produksi ke AS dengan tarif jauh lebih rendah
Memperkuat posisi kompetitif di tengah ketatnya persaingan pasar smartphone global
Dampak Langsung pada Konsumen
Jika rencana ini berjalan mulus, konsumen bisa bernapas lega. Tanpa perlu menanggung beban tarif tinggi dari China atau India, harga iPhone 16 dan varian Pro-nya diprediksi akan lebih stabil dibandingkan jika diproduksi di negara-negara dengan tarif tinggi.
Namun, tantangan tetap ada. Restrukturisasi dan investasi tambahan di pabrik Brasil tentu membutuhkan biaya tidak sedikit. Pertanyaannya: Akankah Apple menyerap biaya ini, atau justru membebankannya ke konsumen dengan cara lain?
Yang pasti, langkah strategis Apple ini menunjukkan betapa kompleksnya rantai pasokan teknologi di era geopolitik yang fluktuatif. Perusahaan sebesar Apple pun harus terus beradaptasi dengan kebijakan perdagangan global yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Dengan sertifikasi yang sudah diperoleh sejak 2024, kolaborasi Apple dan Foxconn di Brasil diprediksi akan segera memasuki fase produksi intensif. Kabar baiknya, langkah ini tidak hanya menguntungkan Apple, tapi juga ekonomi Brasil yang akan mendapatkan suntikan investasi dan lapangan kerja baru.
Jadi, siap-siap menyambut iPhone 16 yang kemungkinan besar akan memiliki label “Made in Brazil”. Siapa sangka, tarif Trump justru membuka babak baru dalam peta produksi gadget global?