spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1704

Gapai ASEAN, China Unicom Bangun Kabel Bawah Laut Internasional

0

Jakarta – Operator seluler asal Tiongkok, China Unicom dikabarkan tengah membangun kabel bawah laut internasional. Operator ini mengklaim sistem tersebut merupakan kabel bawah laut internasional pertama China.

Menurut Jiang Zhengxin, Vice General Manager China United Telecommunications, yang tak lain merupakan induk usaha dari China Unicom, sejumlah upaya telah dilakukan China Unicom untuk merealisasikan proyek ini. Salah satunya adalah dengan menggandeng operator telekomunikasi Myanmar.

Zhengxin menyebutkan, seperti dilansir dari Telecompaper, Rabu (16/9/2015), sistem kabel ini akan membawa aliran informasi dan data antara China dan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). Sebuah kabel tanah antara China dan Myanmar juga tengah dalam pembangunan dengan investasi yang diperkirakan mencapai USD Rp 50 juta.

Kabel komunikasi bawah laut, seperti diketahui, merupakan kabel yang diletakkan di bawah laut untuk menghubungkan telekomunikasi antar negara-negara. Komunikasi kabel bawah laut pertama membawa data telegrafi. Generasi berikutnya membawa komunikasi telepon, dan kemudian data komunikasi. Seluruh kabel modern menggunakan teknologi optik fiber untuk membawa data digital, yang kemudian juga untuk membawa data telepon, internet, dan juga data pribadi.

Lakukan Ini ketika Anak Anda Hobi Bermain Internet

1

Jakarta – Perkembangan internet yang sangat cepat seakan merubah pola fikir serta kebiasaan setiap orang di dunia. Tak terkecuali anak kecil, jika melihat pada beberapa tahun silam, anak kecil yang berusia 8 hingga 12 tahun lebih suka bermain bersama teman mereka ketimbang duduk manis di depan layar komputer. Namun saat ini, kebiasaan anak tersebut menjadi berubah dan mereka cenderung lebih betah berlama-lama di dunia maya dan berselancar dengan menggunakan akses internet.

Sejumlah orang tua pun mengizinkan jika anaknya sering bermain internet dan cenderung memberikan kebebasan kepada mereka. Namun sayang, kebebasan yang diberikan itu tidak diiringi dengan pengetahuan yang cukup mengenai keamanan berinternet.

Tanpa orang tua sadari, sebenarnya banyak sekali bahaya yang mengintai anak mereka ketika bermain internet seprti, cyber bullying, mengakses konten yang berbau kekerasan, pornografi serta SARA dan propaganda, bahkan sang anak juga dapat disusupi oleh Hacker yang mencoba meretas IP Adress dari komputer si anak.

Untuk menghindari anak dari bahaya internet, berikut adalah beberapa tips untuk memberikan internet sehat kepada anak.

  • Memberikan edukasi kepada sang anak tetang bahaya online
  • Gunakan perangkat lunak Parental Control untuk membuat batasan mengenai apa saja yang diperbolehkan, berapa lama waktu (dan kapan) yang mereka bisa habiskan untuk online, konten apa saja yang diblokir serta jenis kegiatan apa yang harus diblokir (chat room, forum, dan lain-lain). Filter Parental Control dapat dikonfigurasi dengan profil komputer yang berbeda-beda, dan memungkinkan Anda untuk menyesuaikan filter bagi anak-anak Anda yang berbeda usia.
  • Lindungi komputer Anda dengan menggunakan perangkat lunak keamanan Internet.
  • Menetapkan dasar aturan yang jelas tentang apa yang mereka bisa dan tidak bisa lakukan ketika online dan menjelaskan mengapa Anda memberlakukan hal tersebut kepada mereka. Anda juga harus meninjau ulang kembali aturan ini kepada anak Anda ketika mereka beranjak dewasa.
  • Jangan lupa dengan smartphone anak Anda. Perangkat ini adalah komputer canggih dan bukan sekadar telepon saja. Kebanyakan smartphone kini disertai dengan fitur Parental Control dan penyedia perangkat lunak keamanan yang dapat menawarkan aplikasi untuk menyaring konten tidak pantas, pengirim pesan SMS gangguan, dan lain-lain.

Demikianlah beberapa tips yang kami hadirkan untuk Anda, bagi anda yang mempunyai tips lain atau pengalaman tentang bahaya internet, silahkan memberikan komentar pada artikel ini. (AK/HZ)

Ketika Paparan Bahan Kimia Memaksa Karyawan Samsung Duduk di Kursi Roda

0

“Sebuah kursi roda terlipat rapi bersandar di dekat pintu masuk sebuah apartemen di Chuncheon, Korea. Itu adalah kursi roda Han Hye Kyung, seorang mantan pekerja di sebuah perusahaan elektronik yang diduga menderita kanker otak akibat paparan bahan kimia di tempat kerjanya.”

Tercatat, 10 tahun sudah, sejak tumor ganas yang berdiam di otaknya diangkat, dan Han pun mulai menjalani rehabilitasi di rumah sakit. Di apartemen kecil miliknya, yang dihuni peralatan seperti kulkas, kompor, wastafel dan kulkas kedua untuk menyimpan kimchee – hidangan sayuran pedas yang difermentasi – Han merenungkan kemalangannya.

“Jadi pada awalnya saya pikir itu adalah nasib saya,” kata wanita muda dengan rambut hitam seperti ekor kuda ini. “Saya mencoba untuk menghibur diri. Tapi seiring waktu berlalu, saya marah, apa yang bisa say katakan? Ini adalah kesalahan Samsung. Samsung yang harus disalahkan. ” Han mengucap.

Han adalah satu diantara ratusan mantan karyawan Samsung yang mempercayai bahwa kanker yang dialaminya adalah disebabkan oleh paparan bahan kimia beracun di tempat kerjanya. Seperti diketahui, tuduhan tersebut pernah dilontarkan para pekerja di Amerika Serikat sekitar 2 dekade lalu.

Menurut sebuah laporan advokasi, tercatat lebih dari 70 pekerja di Korea Selatan meninggal akibat kanker.

Sementara itu, Samsung mengatakan bahwa pabrik-pabrik mereka dinyatakan aman dan menyangkal jika para pekerjanya muak dengan pekerjaan mereka. Tapi para mantan pekerja Samsung telah memenangkan kasus pengadilan secara signifikan dan mendorong perusahaan untuk membuat permintaan maaf secara publik untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap karyawan yang sakit bahkan sekarat.

Pada bulan Agustus silam, Samsung sepakat untuk mengumpulkan dana sebesar USD 85.800.000 dan memberikan bantuan keuangan kepada pekerja tersebut beserta keluarganya. “Kami memberikan dukungan keuangan ini terlepas dari apakah mungkin ada korelasi antara lingkungan kerja dan penyakit karyawan,” tutur perwakilan perusahaan elektronik itu dalam sebuah pernyataan.

Seperti kebanyakan karyawan di Samsung, Han direkrut di sekolah tinggi selama ujian musim semi tahunan oleh perusahaan pencari pekerja baru. Sebanyak 200.000 orang mendaftar untuk mengikuti tes setiap tahunnya, dan hanya orang-orang dengan nilai tertinggi lah yang ditawarkan pekerjaan tersebut.

Han mulai bekerja di Samsung pada tahun 1996 dengan rencana besar. Dia akan bertahan setidaknya lima atau enam tahun untuk mengumpulkan uang dan kembali ke rumah untuk membuka toko dengan ibunya.

Pekerjaan itu dilakukannya berulang-ulang. Dia terpaku pada kabel dan potongan elektronik dalam sebuah papan sirkuit. Dengan menggunakan krim dia kemudian belajar untuk melakukannya lebih baik lagi.

Kertas masker tipisnya tidak menjaganya dari asap yang dihasilkan, dan dalam beberapa bulan ia mengidap gejala seperti flu dan masalah dengan siklus menstruasi.

Para dokter tidak bisa menunjukkan masalah atau menormalkan siklus tersebut, dan setelah hampir enam tahun, ia akhirnya berhenti dari pekerjaannya. Kesehatan tidak membaik bahkan ia mulai mengalami masalah dengan keseimbangan. Pada bulan Oktober 2005, sekitar empat tahun setelah ia berhenti, MRI mengungkapkan ada sebuah tumor di otaknya. Saat itu, Han berusia 28 tahun.

“Saya tidak tahu tentang tumor di otak saya sebelum operasi,” kata Han. “Saya tahu tentang hal itu setelah operasi, jadi ketika saya terbangun saya menemukan bahwa tubuh saya tidak seperti orang normal. Saya menemukan diri saya telah menjadi orang yang cacat,” tuturnya.

Han tinggal di Chuncheon hanya untuk beberapa bulan saja. Dia tidak bisa berjalan dan berjuang untuk berbicara. Dia juga mendapat latihan dan fisioterapi serta belajar menggunakan komputer. Han menginginkan Samsung untuk bertanggung jawab atas tumor yang dideritanya.

Kurangnya keterbukaan terhadap bahan kimia

Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah bahan kimia yang digunakan untuk membuat ponsel, TV layar datar, tablet atau komputer, tetapi tentunya tidak sedikit. Dr Thomas Gassert, seorang dokter kesehatan kerja dan lingkungan dari University of Massachusetts Medical School dan Harvard University School of Public Health, mengatakan bahwa puluhan ribu bahan kimia digunakan dalam industri elektronik, namun hanya sebagian kecil saja yang telah diuji untuk toksisitas.

Ini menciptakan masalah bagi para pekerja yang membuat gadget elektronik. Jika mereka sakit, mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk mengidentifikasi penyakitnya karena mereka sering tidak tahu mengenai nama-nama zat yang ada di lingkungan kerja mereka.

Pihak perusahaan beralasan bahwa mereka telah memberikan masker, respirator dan peralatan lainnya, serta otomatisasi dan sirkulasi udara yang melindungi para pekerja. Mereka juga mengatakan telah memeriksa pabrik-pabrik mereka di Asia untuk memastikan bahwa aturan keselamatan diikuti oleh setiap pabrik. Setiap perangkat tidak dibuat dalam satu tempat. Komponen semikonduktor penting dari ponsel dan komputer diproduksi di pabrik-pabrik khusus. Sementara layar dan casing dibuat di tempat lain. Perusahaan sendiri mengaku bahwa mereka tidak dapat memeriksa semua situs-situs tersebut.

Sementara itu, permintaan untuk produk elektronik terus berkembang. Para konsumen kini tak lagi menunggu hingga handsetnya rusak untuk kemudian mencari pengganti, melainkan jauh sebelumnya. Bahkan saat handset itu masih dalam keadaan baik sekalipun. Di sini, setiap perangkat yang diupgrade memerlukan penggunaan bahan kimia baru yang lebih banyak dan kesemuanya hampir tidak diuji.

Sebagian besar produk elektronik saat ini dibuat di Asia, dimana pemerintah bersaing untuk menawarkan upah minimum terendah serta pajak dan tanah termurah, dalam banyak kasus, hukum peraturan mengenai buruh dan perlindungan kesehatan kerja juga lemah.

Sanjiv Pandita, selaku Direktur Eksekutif dari Asia Monitor Resource Centre, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Hong Kong dengan fokus pada isu-isu perburuhan mengatakan bahwa Industri elektronik merupakan keprihatinan besar, karena sebagian besar pekerjanya adalah perempuan muda dan dari daerah pedesaan.

“Kami tidak mengetahui orang-orang yang sekarat dari kanker atau dimana mereka berada,” katanya. “Sebagai contoh, jika Anda melihat sebuah pabrik di Shenzhen (China), dan jika seseorang sakit, mereka akan dikirim kembali ke kampung halamannya dan kami tidak lagi menempatkan mereka di statistik tersebut. Hal yang sama terjadi di Vietnam serta Filipina. Tapi itu bukan berarti masalah tersebut tidak ada. Itu berarti kita sedang duduk di atas bom waktu. ”

Elektronik booming di Vietnam

Vietnam adalah tujuan terbaru untuk industri elektronik. Sejak 2009, Samsung telah menginvestasikan miliaran dolar dan saat ini hampir 20 persen dari ekspor Vietnam. Sementara itu, Samsung memiliki dua pabrik di dekat Hanoi Utara yang mempekerjakan 80.000 orang. Di Kota Ho Chi Minh di Selatan, satu pabrik sedang dalam operasi dan yang kedua sedang dalam pembangunan.

Samsung tidak sendirian. Intel Corporation kini memproduksi 80 persen unit CPU mereka di Vietnam. Foxconn memiliki enam pabrik yang membuat komputer, ponsel pintar, dan komponen. Ratusan pemasok yang lebih kecil dan sub-kontraktor juga telah mengikuti di belakangnya.

Sementara itu, Vietnam memiliki populasi muda dengan permintaan yang sangat besar untuk pekerjaan baru. Pada tahun 2014 saja, 42 persen dari pekerja Vietnam berada di bawah usia 25 tahun.

The Center for Development and Integration, yakni sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Hanoi, memantau ledakan elektronik yang terjadi di Vietnam. Direktur perusahaan, Duong Viet Anh, khawatir bahwa Vietnam tidak memiliki pengalaman untuk mengontrol dan mengelola industri semacam ini. “Ini terjadi begitu cepat, dan Pemerintah tidak punya waktu untuk menempatkan kesehatan dan keselamatan pekerja di tempat pertama,” tuturnya.

Sebuah studi yang dilakukan di tiga pabrik baru-baru ini, dengan sekitar 200.000 pekerja, terutama wanita antara usia 18 dan 30 tahun, menemukan bahwa pekerja secara rutin memiliki jam kerja 12 jam per hari dan tidak memiliki pengetahuan tentang jenis bahan kimia yang mereka gunakan. Banyak dari mereka menderita sakit kepala dan pusing, dan beberapa memiliki masalah reproduksi, kata Duong. Sejumlah perempuan berhenti dari pekerjaan mereka setelah mendengar dari orang lain yang mengalami keguguran.

“Pemerintah berpikir bahwa pekerja-bekerja ini bekerja di sebuah ruangan yang sangat bersih yang sangat aman,” kata Duong. “Tapi dari penelitian kami, kami melihat bahwa terdapat elektronik yang tidak aman.”

Dominasi Samsung di Korea

Korea adalah rumah dari Samsung Electronics, yang kehadirannya dirasakan di mana-mana. Ada blok apartemen dengan nama Samsung. Pun demikian kapal dan peralatan militer dengan lebel sama, Samsung. Samsung memproduksi bahan kimia dan menjual asuransi, sekuritas dan kartu kredit.

Perusahaan ini memulai bisnisnya pada 1938, dengan menjual ikan kering, sayuran dan buah. Dalam beberapa tahun itu, Samsung telah pindah ke manufaktur pabrik tepung dan mesin penganan. Pada tahun 1970-an, Samsung mulai membuat televisi. Dan tidak sampai 20 tahun, mereka telah menjadi sebuah perusahaan internasional dan pemimpin dalam produksi elektronik.

Hari ini, Samsung Electronics Korea memiliki lebih dari 90.000 karyawan dan setengah juta di seluruh dunia. Demikian dilansir dari laman public integrity, (11/9/2015).

Pada suatu malam di bulan Maret, diadakan acara peringatan  di di pusat kota Seoul. Tujuannya adalah untuk mengingat seorang wanita muda, Hwang Yu-mi, yang meninggal delapan tahun yang lalu karena Leukemia Mielositik akut.

Orang duduk di atas bantal tipis di trotoar, minum teh panas untuk tetap hangat. Ada testimonial dari para pekerja dan keluarga mereka, dengan latar belakang puisi dan musik. Paling mengejutkan adalah foto-foto dari para pekerja sebagian besar adalah perempuan, yang meninggal karena Leukemia dan kanker otak, kanker payudara dan kanker paru-paru. Mereka tergolong berusia muda, yakni, 21, 24, hingga 28 tahun.

Peringatan ini diselenggarakan oleh Hwang Sang-ki untuk menghormati putrinya, Yu-mi, dan memberikan perhatian terhadap penyakit di kalangan pekerja elektronik lainnya, yang sebagian besar telah dipekerjakan oleh Samsung. Ketika rekan kerja Yu-mi , Yi Sook-Young, juga meninggal, Hwang mengatakan, dia pikir pasti ada hubungannya.

“Tapi saya tidak memiliki informasi tentang pabrik, dan semua yang saya tahu pada waktu itu adalah mereka menggunakan beberapa bahan kimia, dan saya mendengar bahwa beberapa bahan kimia dapat berbahaya,” katanya.

Hwang tidak tahu berapa banyak pekerja yang sakit. Dia menceritakan kisahnya kepada pendukung untuk Kesehatan dan Hak Rakyat di Industri Semikonduktor (SHARPS), sebuah kelompok yang memayungi organisasi nirlaba dan relawan. Dengan bantuan dokter dan pengacara, SHARPS mulai mengumpulkan nama-nama pekerja yang telah meninggal dan penyebab kematiannya. Database mereka mencakup lebih dari 300 kasus dan penyebab yang paling banyak adalah Samsung.

Sebuah permintaan maaf publik

Setelah kematian Yu-mi, sang ayah, Hwang Sang-ki, mengajukan klaim kepada Korea Workers’ Compensation and Welfare Service. Sebuah badan kesejahteraan dan kompensasi para pekerja di Korea, atau lebih simpelnya, ini adalah Depnakernya Korea Selatan.

Badan itu mengatakan tidak ada bukti bahwa Yu-mi terkena Leukemia karena pekerjaannya dan menolak klaim tersebut. Dengan bantuan SHARPS, Hwang mengajukan ke pengadilan pada tahun 2011 dan mendapat keberuntungan, yakni sebuah dokumen internal Samsung yang bocor ke administrator SHARPS, Lee Jong-ran.

“Ini menunjukkan daftar yang tepat dari bahan-bahan beracun yang digunakan dalam setiap proses dalam pabrik, tidak semua bahan tetapi yang utama, dan mereka benar-benar sangat beracun,” kata Lee.

Daftar tersebut meliputi bahan kimia seperti hidrogen klorida, amonia, benzena, asam fluorida, asam sulfat dan trichloroethylene.

SHARPS menemukan seorang ahli untuk melihat daftar itu dan bersaksi tentang bahaya bahan kimia. Pengadilan setuju untuk mendengarkan keterangan dari karyawan Samsung yang bekerja di area yang sama dengan Yu-mi. Setelah pekerja menceritakan kisah mereka, pengadilan pun membatalkan keputusan layanan kompensasi itu.

Tiga hakim mengatakan, “eksposur yang lama untuk berbagai bahan kimia beracun selama (Yu-mi) dipekerjakan memunculkan atau setidaknya mempercepat perkembangan Leukemia myeloid akut yang dideritanya. Dengan demikian, hubungan kausal proksimat … tampaknya cukup. ”

Layanan kompensasi mengajukan banding. Samsung mendapat persetujuan dari pengadilan untuk campur tangan di tingkat banding dan menyewa beberapa pengacara Top di Negerinya.

Pada bulan Mei 2014, setelah bertahun-tahun mengabaikan peringatan dan demonstrasi, wakil ketua Samsung, Kwon Oh-Hyun, mengajukan permintaan maaf publik di TV nasional.

“Kami menyesal bahwa solusi untuk masalah rumit ini belum ditemukan pada waktu yang tepat, dan kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengungkapkan permintaan maaf tulus kami kepada orang-orang yang terkena dampak,” katanya. “Kami harus menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu, dan kami merasakan penyesalan yang mendalam bahwa kami gagal untuk melakukannya dan mengungkapkan permintaan maaf tulus kami.”

Samsung berjanji untuk menghentikan intervensi dalam kasus-kasus pengadilan yang diajukan terhadap layanan kompensasi dan kompensasi pekerja yang sakit serta keluarga mereka yang meninggal, termasuk ayah Yu-mi, Hwang Sang-ki, dan Han Hye Kyung, wanita muda dari Chuncheon yang memiliki tumor otak.

Ditanya bagaimana Samsung melindungi pekerja dari bahaya kimia, Park Ji Yun selaku Juru Bicara Samsung mengatakan, “Kami tengah mengatur paparan kimia selama proses manufaktur dari penyimpanan ke pembuangan. Semua karyawan Samsung menerima informasi selama pelatihan dan diamanatkan tentang bahan kimia yang mereka tangani termasuk kemungkinan bahaya yang ditimbulkan oleh zat tersebut,” tuturnya.

Samsung menolak untuk memberikan salinan mengenai bahan-bahan kimia berbahayanya, dengan mengatakan dalam email bahwa kebijakan dan praktik internal tidak bisa dibagi. Mereka tidak menjelaskan mengapa rincian tentang pelatihan keselamatan kimia perlu dirahasiakan.

Ditanya mengapa Samsung memberikan kompensasi kepada mantan karyawan mereka, Park menjawab, “Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Bukan karena kami memiliki mandat hukum atau pengadilan memerintahkan untuk melakukannya atau bahkan bukti ilmiah untuk menghubungkan penyakit ini ke tempat kerja.”

Pada bulan Agustus 2014, Pengadilan Tinggi Seoul menolak banding layanan kompensasi dan memerintahkan untuk memberikan upah yang hilang dan biaya pemakaman untuk keluarga dari dua mantan pekerja Samsung yang meninggal karena Leukemia. Hwang Sang-ki percaya keputusan akan mengubah cara klaim kompensasi.

Meskipun Samsung memberikan dana bantuan keuangan bulan lalu, namun para aktivis tetap tidak puas. Perusahaan menolak gagasan untuk membayar  sebuah yayasan nirlaba yang akan mengawasi program bantuan dan mengembangkan langkah-langkah untuk mencegah penyakit di tempat kerja. Sebuah komite mediasi tidak mengikat telah meminta perusahaan untuk mempertimbangkan kembali. [AK/IF]

2016, XL Targetkan 10 Juta Pelanggan 4G LTE

0

Jakarta – Belum maksimalnya implementasi 4G LTE di tanah air tak lantas menyurutkan langkah XL untuk merangkul lebih banyak pengguna 4G. Meretas jalan salah satunya dengan meluncurkan “Paket Tabungan Kuota 4G”, operator seluler yang identik dengan warna biru ini bahkan optimis bisa mencapai target 8 hingga 10 juta pelanggan 4G LTE hingga tahun 2016.

Jumlah itu kita targetkan tercapai saat semua deployment 4G LTE selesai. Karena sampai akhir tahun inikan deployment-nya baru di kota-kota besar,” ungkap Roy Wisnhu Wibowo, GM Packet Data XL, saat ditemui usai acara peluncuran “Paket Tabungan Kuota 4G” yang berlangsung di Senayan City, Jakarta, Senin (14/9/2015).

XL sendiri, seperti diketahui, saat ini telah melayani sekitar 1,2 juta pelanggan 4G LTE yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Lombok dan Medan. Di Jakarta sendiri, XL tengah memaksimalkan jaringan 4G LTE-nya di sejumlah titik. Dimulai dari Kelapa Gading, berlanjut di sepanjang jalan Sudirman, dan kemudian bergerak ke daerah Bogor dan Tangerang Selatan.

Saat ini, seperti ditambahkan Roy, meskipun 6 sampai 10 persen pelanggan XL telah menggunakan perangkat dengan kemampuan 4G, namun masih banyak diantara mereka yang belum mengunakan jaringan 4G. Alasannya sederhana, kartu sim yang digunakan masih merupakan kartu sim lama, dan bukannya Usim (kartu sim untuk 4G).

Jadi meskipun mereka beli HotRod, mereka tidak bisa menggunakan jaringan 4G,” katanya.

Hingga akhir tahun ini, Roy memperkirakan akan ada kenaikan jumlah pelanggan 4G sebanyak 10 persen dari total pelanggan existing XL yang kini berjumlah 45 juta pelanggan. “10 persen dari 45 juta, itu artinya sekitar 4,5 juta pelanggan,” pungkasnya.

XL disebutnya akan menambah panjang daftar kota-kota yang akan menikmati layanan 4G LTE nantinya. Setidaknya hingga 30 kota pada akhir tahun 2016.

Perkuat Ekosistem 4G LTE, XL Hadirkan “4G Tank”

0

Jakarta – Menyiapkan ekosistem jelang komersialisasi layanan 4G LTE tampaknya menjadi perhatian tersendiri bagi sejumlah operator di tanah air. Tak terkecuali PT XL Axiata Tbk (XL), yang kali ini hadir dengan layanan terbarunya, Paket Tabungan Kuota 4G atau dikenal dengan sebutan “4G Tank”.

Mulai bisa didapatkan sejak 12 September 2015, Paket Tabungan Kuota 4G ini secara tidak langsung menjadi jawaban XL atas kuota pelanggan yang tidak terpakai.

“Jadi dengan Paket Tabungan Kuota 4G ini kita memberi kesempatan bagi pelanggan-pelanggan yang belum memiliki perangkat 4G, maupun yang belum memiliki sim card 4G untuk bisa menikmati jaringan 4G sampai dengan akhir tahun,” demikian diungkapkan Roy Wisnhu wibowo, GM Data Package XL dalam acara peluncuran yang berlangsung di XL Xplor, Senayan City, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Program ini pada dasarnya merupakan bentuk apresiasi XL kepada pengguna setianya dengan menawarkan manfaat berupa tabungan kuota data 4G sejak saat ini, yang bisa dipakai saat nanti layanan 4G sudah bisa diakses.  Paket “Tabungan Kuota 4G” dapat dinikmati seluruh pelanggan XL prabayar.

Saat ini, paket HotRod dengan Tabungan Kuota 4G tersedia dalam 3 paket bulanan, yaitu Paket Hotrod 60ribu, 2GB dengan tambahan kuota 4G 500MB, Paket Hotrod 120ribu, 6GB dengan tambahan kuota 4G 1,5GB, dan Paket Hotrod 240ribu, 15GB dengan tambahan kuota 4G 3GB.

Selanjutnya guna lebih menjangkau seluruh pelanggan XL, dalam waktu dekat seluruh paket bulanan HotRod mulai dari harga paling hemat 25ribu akan memiliki Tabungan Kuota 4G

Agar pelanggan dapat terus menikmati bonus kuota 4G dari Paket Tabungan Kuota 4G, maka bonus kuota ini dapat diakumulasikan ke bulan berikutnya apabila masih terdapat sisa kuota dari bulan sebelumnya, hingga akhir tahun 2015.

“Jadi kalau sampai akhir tahun, katakan saja sampai Desember, beli paket 15GB 10 kali, berarti dia memiliki kuota 3 x 10 yang bisa digunakan sampai dengan akhir tahun,” tambah Roy.

Bagaimana cara mendapatkannya? Cukup mengaktifkan paket HotRod yang sudah ada atau dengan melakukan pembeliaan Paket Hotrod 4G melalui UMB *123*50# atau aplikasi MyXL. Setelah itu pelanggan akan memperoleh bonus kuota 4G secara langsung. 

Pelanggan dapat melakukan pembelian Paket Tabungan Kuota 4G XL di seluruh Indonesia. Bonus kuota 4G ini dapat digunakan di area jaringan 4G XL, yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Jogjakarta, Medan, Surabaya, Denpasar dan Mataram.

 

Cloud Computing, Apa dan Mengapa?

0

Pada era big data seperti sekarang ini, kita tentunya sudah sangat akrab dengan istilah Cloud Computing. Bahkan hampir setiap smartphone kelas menengah hingga premium pun memberikan sebuah fitur untuk para pengguna mereka mengakses cloud. Sebut saja, Iphone dengan Icloud nya, kemudian Asus dengan Asus web storage mereka, hingga Xiaomi yang mulai “pede” memperkenalkan MiCloud andalannya.

Namun, sebagian pengguna smartphone di Indonesia belum benar-benar memahami apa itu cloud serta fungsi dari fitur itu sendiri. Untuk lebih memperbaharui informasi kita seputar cloud, simak ulasan yang telah kami himpun berikut ini.

Apa itu Cloud Computing ?

Cloud Computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) sendiri merupakan istilah lain dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.

Seperti halnya awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Sederhana nya, cloud merupakan sebuah server yang kita sendiri para penggunanya tidak mengetahui bentuk fisiknya dan tidak seperti rak server konvensional yang cukup menguras tempat.

Sementara untuk komputasi awan sendiri adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”)  tanpa mengetahui apa saja yang terdapat di dalamnya, atau  infrastruktur teknologi apa yang mendukungnya.

Jika ditanya, apakah cloud computing membutuhkan akses internet? Jawabannya ya, tentu saja akses internet dibutuhkan, karena membutuhkan jalur internet dan juga data untuk mengakses server pada cloud tersebut.

Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.

Jenis-Jenis Layanan Cloud Computing

Seperti halnya sebuah layanan, Cloud Computing biasanya juga memiiliki range layanan tertentu yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah jenis-jenis atau service model dari layanan cloud secara umum.

  • Internet as a Service

IaaS adalah sebuah model layanan dimana penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server, penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server.

Contoh: Penyedia layanan hosting (Neohoster, GoDaddy, dll), vCloud Express Services (misalnya BlueLock, Hosting.Com, Melboure IT, Terremark), Private cloud yang di-deploy dan di-manage oleh sebuah departemen IT sebagai layanan kepada bisnis unit lainnya (pelanggan di dalam sebuah organisasi), Azure Service dengan VM role.

  • Platform as a Service (PaaS)

PaaS adalah model layanan yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing, deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan software environment (Operating System)

Contoh: Windows Azure Platform, Google App Engine, VMforce.com

  • Software as a Service (SaaS)

SaaS adalah model layanan dimana pelanggan cloud menggunakan aplikasi yang sudah disediakan dalam cloud. SaaS adalah bentuk cloud yang paling umum digunakan saat ini

Contoh: Office 365, Salesforce.com, Hosted Exchange, Salesforce.com

Contoh Implementasi Cloud

Contoh pengaplikasian dari cloud computing sebenarnya telah kita gunakan dikeseharian kita, namun terkadang kita sendiri yang kurang menyadari akan hal itu. Sebagai contoh sederhana, ketika kita mengupload foto ke facebook atau sosial media yang lain, kita tidak pernah memikirkan bagaimana dan dimana facebook menyimpan foto kita, namun kita masih bisa melihat dan mengakses foto kita bahkan mengunduh nya kembali ke komputer atau device pribadi lainnya. Tentunya hal tersebut membutuhkan koneksi jaringan internet. Beberapa contoh lain seperti Dropbox, google drive, dan masih banyak lagi penyedia jasa layanan storage lainnya.

Layanan Cloud juga terbagi menjadi tiga golongan, yaitu Private Cloud, Public Cloud, serta Hybrid Cloud.

1. Public Cloud

Public Cloud adalah layanan  infrastruktur yang disediakan off-site melalui Internet. Public Cloud ini menawarkan level yang tinggi dari efisiensi share resources. Namun, mereka juga lebih rentan dari pada private Cloud. Public Cloud adalah pilihan yang tepat dengan kondisi seperti, beban kerja standar untuk aplikasi yang digunakan oleh banyak orang, seperti e -mail. Pengguna memerlukan kapasitas tambahan. Banyak eksekutif departemen TI mengkhawatirkan keamanan Public Cloud dan kehandalannya.

Luangkan waktu untuk memastikan bahwa Anda memiliki perencanaan yang baik untuk masalah keamanan, atau penghematan biaya jangka pendek, karena jika tidak hal ini bisa berubah menjadi mimpi buruk jangka – panjang bagi perusahaan anda.

2. Private Cloud

Private Cloud adalah salah satu layanan di mana infrastruktur diselenggarakan di private network. Private Cloud ini menawarkan tingkat keamanan dan kontrol yang tinggi, tapi perusahaan harus tetap membeli dan memelihara software dan infrastuktur, yang mana hal itu bisa menguras biaya. Jika sebuah perusahaan bergerak di bidang perbankan atau menghadirkan jasa telekomunikasi, maka private cloud adalah solusi yang tepat untuk menjamin data anda.

3. Hybrid Cloud

Hybrid Cloud mencakup berbagai pilihan public and private dengan beberapa penyedia. Dengan men-share hal-hal di atas Hybrid Cloud, Anda menjaga setiap aspek di bisnis Anda dalam lingkungan yang seifisien mungkin. Anda harus mentrack berbagai platform security yang berbeda dan memastikan bahwa semua aspek dari bisnis Anda dapat terhubung satu sama lain. Berikut adalah beberapa situasi di mana lingkungan hybrid adalah pilihan yang terbaik.

  • Perusahaan Anda ingin menggunakan aplikasi SaaS tetapi mengkhawatirkan keamanan. Vendor SaaS Anda dapat membuat Privat cloud hanya untuk perusahaan Anda di dalam firewall mereka. Mereka menyediakan  virtual private network ( VPN ) untuk keamanan tambahan.
  • Perusahaan Anda menawarkan layanan yang disesuaikan untuk pasar vertikal yang berbeda. Anda dapat menggunakan Public Cloud untuk berinteraksi dengan klien tetapi menyimpan data mereka dijamin dalam private cloud. Persyaratan manajemen Cloud Computing menjadi jauh lebih kompleks bila Anda perlu mengelola private, public, and traditional data centers bersama-sama. Anda harus menambahkan kemampuan untuk penyatuan environments ini.

Masalah yang dihadapi dalam pengimplementasian Cloud

Dunia komputasi awan merupakan dunia baru karena tidak semua orang mengetahui teknologi baru tersebut. Karena masih baru tersebut muncul beberapa masalah dalam pengenalannya ke dunia luar.

Contohnya komputasi awan merupakan sarana penyimpanan data melalui jaringan internet maka internet wajib bagi pemakai komputasi awan apabila terjadi masalah dalam internet maka akan menyebabkan komputer tersebut menjadi lambat karena proses yang terlalu lama. Masalah lain adalah jika suatu perusahaan menggunakan komputasi awan dalam penyimpanan datanya maka akan sangat tergantung pada vendor (penyedia layanan komputasi awan) karena perusahaan tersebut tidak mempunyai server langsung dalam komputasi awan dan juga apabila vendor mempunyai layanan backup yang buruk atau server pada vendor rusak akan menyebabkan kerugian besar pada perusahaan tersebut karena semua data yang tersimpan pada vendor akan mengalami masalah.

Jika ingin menggunakan komputasi awan juga harus tersedia bandwidth yang besar karena data yang keluar masuk dalam sebuah akun tidak sedikit, maka dari itu dibutuhkan bandwidth yang berukuran besar agar mampu menampung data yang ditransfer.

Masalah keamanan dan privasi menjadi masalah baru karena jika kita sudah meletakkan suatu data dalam internet maka itu bisa dilihat oleh masyarakat luas apabila data tersebut sangat rahasia maka bisa menyebabkan kefatalan dalam mengelola sesuatu.

Selain itu belum banyak dukungan dari berbagai pihak karena beberapa masalah dalam komputasi awan. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena masih barunya teknologi komputasi awan dalam penyimpanan sebuah data dalam internet.

Masalah lain yang dapat timbul selain diatas adalah dengan banyak para peretas yang muncul dari berbagai dunia dalam meretas internet membuat vendor harus berhati-hati dalam mengelola sumber daya yang dipakai dalam komputasi awan.

*dari berbagai sumber*

Indigo Incubator, Wadah Bagi Para Startup Temukan Jati Diri

0

Tahun ini banyak startup-startup yang bermunculan. Banyak juga para investor yang tidak segan-segan menginvestasikan dana mereka untuk perkembangan para startup tadi. PT. Telkom Tbk, selaku perusahaan Telekomunikasi terbesar di Indonesia mencoba merangkul dan membuka potensi para startup di Indonesia dalam rangka menjalankan program CSR mereka.

Startup sendiri merupakan perusahaan rintisan baru. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Melalui Indigo Incubator, PT. Telkom Tbk mencari dan menggali serta mengembangkan jati diri para startup yang disaring di beberapa wilayah di Indonesia. Indigo incubator sendiri merupakan program apresiasi kepada startup/entrepreneur yang dinilai berhasil membuat ide, produk, maupun bisnis digital inovatif yang diinginkan pelanggan (right product), serta mendorong tumbuhnya digitalpreneur baru dalam industri digital.

Indigo incubator telah menggelar roadshow di 8 kota besar di Indonesia,yakni Bandung, Surabaya, Medan, Jogjakarta, Malang, Makassar, Balikpapan dan Denpasar serta kickoff pada tahun ini dimulai di Jakarta . Sementara untuk lokasi inkubasi, Indigo membagi lokasi inkubasi di tiga tempat yakni berada di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Pada tahap inkubasi tahun ini, Indigo telah  memilih 14 startup dan membagi mereka di tiga kota tersebut. Berikut daftar para startup serta lokasi inkubasinya :

Bandung Digital Valley (BDV) diisi oleh 6 Tim :

  • Amtiss
  • Venuekita
  • Pershoenalize
  • Modegi
  • PasarLaut
  • EduShare

Jogja Digital Valley (JDV) diisi oleh 4 Tim :

  • Layerfarm
  • GoPos
  • DecaDeco
  • Pora

Jakarta Digital Valley (JakDV) diikuti oleh 4 Tim :

  • Amrse
  • Privyget
  • Goers
  • AppAja

Para startup mulai inkubasi pada tanggal 27 Juli 2015 setelah libur Idul Fitri. Hari pertama para startup langsung diisi dengan kegiatan mentoring langsung dengan para mentornya masing-masing. Saat ini para startup dalam fase melakukan produk validasi. Ini akan berlangsung kurang lebih selama 3 bulan kedepan. Sebelumnya para startup diberikan tugas untuk memilih metrics dan mulai membuat prototyping produknya.

Pada tanggal 31 Juli 2015 para startup melakukan morning glory pertama. Morning Glory merupakan sesi saring yang diikuti oleh seluruh startup. Setiap startup mempresentasikan singkat mengenai produk, revenue model, metrics yang dipilih dan currect condition (terkait produk dan tractionnya). Sementara para mentor dan startup yang lainnya memberikan masukan. Morning Glory berlangsung setiap hari jumat disetiap minggu dan dilakukan di ke-3 lokasi inkubasi.

Masa inkubasi akan berlangsung hingga bulan November mendatang, pada masa inkubasi para startup akan mendapatkan funding sebesar  250 juta rupiah. Pada tahap ini juga para startup mendapatkan mentoring serta akan di berikan masukan untuk mengembangkan aplikasi mereka.

Sampai tiba bulan desember, para startup akan bertemu dengan para investor untuk mendemonstrasikan program dan aplikasi yang mereka ciptakan selama masa inkubasi pada saat demo day.

OpenBTS, Apakah Itu?

0

Untuk sebagian orang, mungkin belum mengetahui apa itu open BTS. Walaupun sudah sering mendengar dari beberapa media dan praktisi IT, namun banyak juga yang tidak tahu pengertian sesungguhnya dari Open BTS tersebut dan apa kegunaan nya bagi industri telekomunikasi Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu, salah satu praktisi IT ternama di Indonesia, Onno W. Purbo pernah memeragakan cara membuat dan mengoperasikan Open BTS tersebut pada salah satu ajang di Bali. Nah, apa sih sebetulnya OpenBTS tersebut? Simak ulasannya berikut ini?

Pengertian OpenBTS

Open BTS adalah sebuah aplikasi yang berjalan pada platform linux. Open BTS sejatinya merupakan sebuah aplikasi yang opensource namun dalam pengadaan alatnya/hardwarenya harus membeli. Open BTS sebenarnya tidak berbeda jauh dengan BTS(Base Transceiver Station) pada umumnya.
Open BTS menggunakan perangkat keras yang bernama USRP(Universal Software Radio Peripheral) untuk memancarkan signal jaringan standar selular (GSM).

Komponen dasar sistem Open BTS relatif sederhana di bandingkan BTS yang sebenarnya dan cara kerjanya hampir mirip. Open BTS dalam penggunaannya dapat digunakan di daerah yang terpencil dan terisolir dari listrik maupun koneksi internet.

Sementara itu, USRP sendiri berfungsi sebagai transceiver(pemancar dan penerima) sinyal GSM. Untuk penomoran dan manajemen lalu lintas suara(voice) digunakan aplikasi Asterisk(protokol VoIP SIP). Fungsi Asterisk mirip perangkat MSC(Mobile Switching Center) pada sistem GSM. Karena itu Asterisk juga disebut soft switch karena berbasis piranti lunak. Sedang untuk SMS memakai aplikasi Jabber protokol XMPP. Semua aplikasi ini free dan open source.

Mengenai jangkauan, OpenBTS ini bisa menjangkau hingga radius 20 km sehingga socok untuk diterapkan di wilayah pelosok yang tidak terjangkau jaringan seluler. Selain itu, SIM card yang sudah tidak terpakai juga bisa digunakan di OpenBTS ini.

Legalkah ?

Ketika praktisi Onno w.Purbo mencoba mengimplementasikan OpenBTS di Indonesia, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menilai penggunaan teknologi Open BTS masih terlarang karena belum ada regulasi yang mengaturnya secara detail.

Namun, Jika mengacu pada Undang Undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pasal 3; telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa. Termasuk dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Pasal 6. Dari pembeberan pasal-pasal dari regulasi di atas, jelas bahwa penyelenggara jasa teleponi dasar dapat dilakukan oleh non-operator asal ada ijin menteri.

Sistem kerja OpenBTS

Skema kerja dari OpenBTS adalah OpenBTS mengganti infrastruktur tradisional dari operator GSM, dari Base Transceiver Station (BTS) ke belakangnya. Dari yang biasanya traffik diteruskan ke Mobile Switching Center (MSC), pada OpenBTS trafik di terminasi pada box yang sama dengan cara mem-forward data ke Asterisk PBX melalui SIP dan Voice-over-IP (VoIP). Sementara itu, referensi air interface (Um) menggunakan software-defined radio (SDR) pada Universal Software Radio Peripheral (USRP) USB board.

Penerapan OpenBTS

Penerapan pertama dari OpenBTS adalah ketika dipasang di sebuah negara kecil yang bernama Niue pada 2010 silam. Niue adalah sebuah negara yang sangat kecil dengan penduduk sekitar 1700 orang yang tidak menarik bagi penyelenggara telekomunikasi mobile. Struktur biaya OpenBTS sangat cocok untuk Niue yang sangat mendambakan layanan selular tapi tidak bisa membeli sistem base station GSM konvensional. Di papua juga merupakan lokasi penerapan OpenBTS. Tercatat sejak tahun 2014, Kurtis Heimerl membangun OpenBTS di salah satu daerah terpencil dekat wamena.

Demikianlah sedikit informasi mengenai OpenBTS. Jika memang anda memiliki informasi lebih detail mengenai OpenBTS, silahkan submit komentar di kolom komentar yang sudah disediakan.

Bandung ICT Expo, Sinergikan Komunitas IT Untuk Pacu Industri

0

Bandung – Salah satu pameran teknologi yang cukup dilirik oleh para investor yaitu Bandung ICT Expo pada akhir pekan ini akhirnya dibuka. Di hadiri oleh para pemangku kepentingan, dosen, serta perusahaan yang bergerak dibidang IT, Bandung ICT Expo memamerkan hasil karya para mahasiswa dari Telkom University. Bertempat di Telkom University atau yang dulu dikenal dengan sebutan STT Telkom, kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa exhibitor yang juga pemain lama dalam pasar ICT di Indonesia.

Selain tentunya dihadiri oleh beberapa perusahaan yang berada di bawah naungan PT. Telkom Tbk, serta beberapa pemain lama seperti, Huawei, ZTE serta Alcatel Lucent. Beberapa perusahaan yang bermarkas di Bandung seperti PT Len Nusantara juga ikut ambil bagian dalam perhelatan ini.

Bukan hanya itu, para mahasiswa Telkom University juga tidak mau kalah dalam berunjuk gigi pada kegiatan ini, berbagai karya penelitian, pengembangan informasi, seni dari para rektor serta mahasiswa dihadirkan pada pegelaran ini.

Salah satu inovasi dari mahasiswa Telkom adalah aplikasi artificial intelegent shalat, aplikasi unik ini menghadirkan tata cara sholat secara visual yang berjalan pada smartphone dan tablet berplatform android.

Kegiatan ini sendiri mengangkat tema “strengthening collaborative innovation for community and industry” dengan maksud dapat mendorong para komunitas IT dalam bersinergi untuk memacu perkembangan industri ICT di Tanah Air.

Kegiatan ini berlangsung hingga hari sabtu tanggal 12 Septrember 2015, bertempat di convention hall kampus Telkom. Bandung ICT Expo juga menampilkan rangkaian seminar, presentasi produk&talkshow, pemberian penghargaan creative industry, serta ICT Creative Contest.

“Potensi ini harus disalurkan melalui berbagai jalan, antara lain dengan menambahkan jaringan yang luas dan erat dengan dunia industri, kami sadar, hubungan yang erat ini harus tetap terjaga,  sebagai langkah untuk mendorong perkembangan dunia ICT di tanah air dan memperluas jaringan,” jelas Prof. Ir. Mochamad Ashari, Rektor Telkom University.

Beliau juga mengungkapkan harapannya bahwa gelaran bandung ICT Expo ini dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat luas mengenai pentingnya teknologi informasi untuk mendorong daya saing industri kreatif serta kesiapan menghadapi MEA.

Di hari terakhir, akan ada award dari PT Telkom kepada para industry kreatif yang bergerak di bidang ICT, selain itu masih ada juga beberapa talkshow dari Telkom Foundation serta Telkom Indonesia.

Mengintip Kesiapan Ekosistem Industri Telekomunikasi di Era 4G

0

Jakarta – Sejak awal tahun ini sejatinya 4G LTE telah di gaungkan, namun hingga kuartal terakhir di tahun ini saja, jaringan super cepat generasi terbaru itu nyatanya belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia.

Beberapa faktor yang menyebabkan lemah nya implementasi ini diantaranya adalah jaringan 4G pada operator seluler belum sepenuhnya maksimal, selain itu, ketersediaan smartphone 4G LTE dengan harga yang terjangkau juga cukup langka di Indonesia.

Alexander Rusli selaku CEO dari PT. Indosat Tbk mengungkapkan jika LTE Indosat pada frekuensi 1800 Indosat akan sangat ready dan beliau juga mengungkapkan tidak ada masalah untuk 4G LTE. “ Persiapannya sudah dari dua tahun lalu, sekarang tinggal di-on-kan, dan mulai tahun ini sudah siap dioperasikan sesuai kebijakan pemerintah,’ungkap Alex.

Alex menambahkan, “Jika operator yang terus di genjot untuk teknologi 4G namun vendor ponsel tidak bergerak cepat, maka teknologi ini tidak akan berjalan dengan baik, sehingga kedua-duanya harus saling mendukung,”

Sehingga Alex berharap, kejelasan pemerintah yang menyatakan penggunaan teknologi 4G-LTE resmi pada November tahun ini,  semua sudah berjalan beriringan,baik kesiapan oprator dan ketersediaan ponsel yang mendukung teknologi 4G.

Jaringan
Tidak hanya operator, vendor penyedia jaringan menjadi pihak yang sibuk melakukan berbagai persiapan. Bahkan mereka paling awal, karena layanan 4G bertumpu pada kesiapan teknologi jaringan yang disediakan mereka.

Handset
Pihak yang juga tidak ketinggalan di Era 4G , yaitu vendor handset. Salah satu yang disoroti yaitu mengenai tren penggunaan smartphone yang semakin kepada layanan akses data, terutama akses ke media sosial.

Menurut penuturan Janto Djojo, Chief Marketing Officer Wiko Mobile Indonesia yang hadir pada acara diskusi tersebut, meski jumlah netizen lokal terus mengalami kenaikan, namun hanya 26 persen yang mengakses social media. Ini yang kemudian membuka ruang lega bagi pengguna yang belum menyentuh media sosial agar ikutan kecanduan berselancar di dunia maya.

Sebagai perbandingan, sebanyak 50 persen netizen Singapura sudah melek social media. Namun karena jumlah penduduknya tidak sepadan dengan Indonesia, maka hitungan angka pengguna jejaring sosialnya masih berada di bawah.

Paska memasuki era 4G LTE, Janto menilai bahwa harapan untuk terus menumbuhkan pengguna internet, terutama sosial media, sangat besar. Akan tetapi, harus membawa hal yang produktif. “Jangan sampai memberikan ke masyarakat malah dampak yang buruk,” ujar pria berkacamata tersebut.