spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1700

Oracle Jualan Data Analitik untuk Perusahaan Telekomunikasi

0

Jakarta – Raksasa perangkat lunak, Oracle baru-baru ini meluncurkan portofolio produk barunya yang disebut Oracle Communications Analytics. Solusi ini ditujukan untuk para penyedia komunikasi.

Dilansir dari Telecoms (6/10), portofolio tersebut meliputi empat solusi, diantaranya Oracle Communications Customer Experience Analytics, Oracle Communications Network Assurance Analytics, Oracle Communications Analytics Big Data Platform, dan Oracle Communications Analytics Diameter Adapter.

Keempat solusi tersebut datang dengan keunggulannya  masing-masing. Solusi Customer Experience Analytics, misalnya, dirancang untuk menawarkan bagian customer care sekumpulan informasi dan analitik di satu tempat  yang sangat berguna. Solusi Network Assurance Analytics menawarkan wawasan ke dalam kinerja jaringan Diameter. Solusi Plattform Analytics Big Data melakukan apa yang biasanya dilakukan oleh platform big data lainnya, sedangkan Adapter Big Data dirancang untuk memberikan informasi dalam bentuk data yang besar.

 

“CSP memiliki keuntungan – mereka memiliki banyak data tentang bagaimana jaringan mereka beroperasi dan jenis pengalaman yang didapat pelanggan,” kata Doug Suriano, GM Oracle Communications.

Namun, seperti ditambahkannya lagi, tanpa tools analisis dan big data yang tepat, data tersebut akan tetap terpakai dan terkunci didalam berbagai sistem. “Portofolio Oracle Communications Analytics kami yang diperluas dirancang dengan memikirkan tantangan ini, menawarkan keahlian Oracle yang lebih luas dalam big data juga pemahaman khusus industri dari pasar komunikasi,” ungkapnya.

Oracle sendiri sejatinya telah menghadirkan beberapa solusi untuk big data. Ada setidaknya 5 solusi, dan untuk yang terbaru ini mereka memanfaatkan big data untuk menciptakan solusi data analitik.

Stop Cyberbullying, Kaspersky Lab Rangkul Organisasi Anti Bully

0

Jakarta – Survei membuktikan, hampir seperempat (22%) orang tua merasa khawatir tidak bisa mengontrol apa yang dilihat dan dilakukan anak-anaknya pada saat online, dan hampir setengahnya (48%) merasa khawatir anak-anak mereka kemungkinan menghadapi cyberbullying.

Berkaca dari penelitian tersebut, Kaspersky Lab baru-baru ini mengumumkan kemitraannya dengan ENABLE (European Network Against Bullying in Learning and Leisure Environments) dalam rangka membina inovasi TI muda serta mengatasi isu global bullying. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga turut mendukung acara Hackathon yang digelar ENABLE.

Hadir sebagai bagian dari Europeran Coding Week 2015, yakni sebuah ajang coding yang akan mempertemukan 80-100 orang, termasuk anak-anak muda, ahli dan pembuat kebijakan bidang pendidikan, hak-hak anak dan anti-bullying, ENABLE Hackathon akan berlangsung pada 13 Oktober.

ENABLE Hackaton sendiri mendorong anak-anak muda, berusia 9-17 tahun, bekerja sama dalam tim untuk merancang sebuah aplikasi atau alat kreatif, yang dapat membantu mengurangi tindak bullying.

Sebagai mitra terkait, Kaspersky Lab akan memilih tim yang membawa terobosan terbaru dalam hal solusi teknologi terhadap bullying. Tim yang menang akan  mendapatkan hadiah berupa kunjungan ke pabrik dan museum Ferrari di Maranello, Italia, untuk kemudian bertemu dan menyapa langsung pembalap Scuderia Ferrari Formula One.

PrintDalam keterangan tertulisnya, Senin (5/10), Janice Richardson, Senior Advisor di European Schoolnet, sekaligus mantan co-ordinator Insafe Network dan co-ordinator dari ENABLE mengungkapkan rasa senangnya atas keterlibatan Kaspersky Lab dalam perhelatan ini. Menurutnya, Kaspersky Lab tidak hanya memiliki pengetahuan teknis yang luar biasa, tetapi juga paham akan pentingnya mengurangi tindak bullying – khususnya cyberbullying – di seluruh dunia.

Kami ingin melihat anak-anak muda mengembangkan keterampilan online mereka, sementara kami juga membantu mereka untuk memahami dinamika yang terjadi di bullying serta memberikan pengarahan kepada mereka ketika bekerja dalam tim supaya dapat menemukan solusi kreatif untuk menghentikan tindak bullying ini,” katanya.

Hal senada diuraikan David Emm, Kepala Peneliti Keamanan, Global Research and Analysis Team, Kaspersky Lab. Menurutnya, membuat internet menjadi tempat yang lebih aman merupakan komitmen perusahaan. Bullying – terutama cyberbullying dianggap sebagai masalah yang sangat serius yang memiliki implikasi sosial dan emosional. Oleh karena itu, mendidik serta memberikan dukungan kepada anak-anak dan orang tua mereka dalam memerangi ancaman yang mereka hadapi ketika online sangatlah penting.

Dengan mendukung Hackathon, kami memiliki kesempatan lain untuk melakukan hal itu. Kaspersky Lab juga merupakan sponsor resmi tim balap Scuderia Ferrari Formula One, jadi kami merasa senang untuk memberikan hadiah fantastis bagi tim pemenang dari anak-anak muda di acara tersebut,” bebernya.

Kaspersky Lab secara teratur bekerja sama dengan organisasi-organisasi seperti European Schoolnet, yang terbukti berhasil melawan cyberbullying. Di bulan Maret 2015 perusahaan menyelenggarakan panel tingkat tinggi untuk memperdebatkan masalah ini pada Mobile World Congress di Barcelona.

Perusahaan juga berkomitmen untuk menyumbangkan satu Euro ke Insafe Helpline Fund untuk setiap Kaspersky Total Security – Multi-Device yang terjual secara online di Eropa selama bulan Desember 2014, dengan jaminan demi mengamankan minimum sumbangan yang diperlukan untuk memenuhi tambahan 9.000 panggilan mengenai masalah online, seperti cyberbullying dan penyiksaan, pada tahun 2015.

5G Baru akan Komersial 2025!

0

Belum lagi 4G LTE di Indonesia komersial secara keseluruhan di Bumi Pertiwi ini, isu 5G sudah mulai didengungkan oleh para perusahaan jaringan. Bahkan beberapa Negara sudah mulai mengadakan uji jaringan. Seperti DoCoMo, operator besar di Jepang.

Berdasarkan hasil kajian dari dari Jupiter Research, akan ada 240 juta koneksi 5G pada 2025 mendatang. Dan pendapatan yang akan dicapai adalah lebih dari 65 miliar US$. Dengan pertumbuhannya mencapai 266% antara 2020 sampai 2025.

Melihat dari angka yang disuguhkan oleh Jupiter Research ini tentu cukup menggiurkan. Walau demikian, lembaga riset ini mengingatkan bahwa data tersebut hanya merepresentasikan 3% dari koneksi Global Mobile. Artinya, setelah 2025, 5G ini akan jauh lebih besar lagi menghasilkan revenue untuk operator. Di sisi lain, tentu konsumen pun akan mendapatkan pengalaman baru dalam melakukan komunikasi.

International Telecommunication Union (ITU) sendiri, sebagai organisasi telekomunikasi dunia baru akan mengkomersialkan 5G pada tahun 2010. Lembaga ini akan mengatur teknis sistem radio untuk memfasilitasi 5G dengan mempertimbangkan persyaratan jangkauan dari skenario masa yang komprehensif, termasuk teknologi antar generasi. Dengan demikian, 5G akan dapat berkembang perpindahan konsumen ke teknologi baru ini juga dapat berjalan mulus.

Teknologi 5G ini menawarkan kecepatan setidaknya10Gbps dan menggunakan frekuensi 6-100Ghz. Teknologi ini akan menyediakan efisiensi spectral yang tinggi, latency dan memiliki sistem untuk meningkatkan kapasitas. ITU menyatakan bahwa komersial 5G ini baru dapat dilakukan setelah 2020. Baru pada 2025 adopsi besar-besaran terjadi.

Dengan adanya teknologi 5G ini maka para produsen sudah bersiap-siap. Selain untuk mempermudah dalam konektifiti, juga akan mengadopsi Internet of Everything (IoE) yang mampu melakukan koneksi antara decives, Appliances, Vehicles dan infrastruktur di Smart Home dan Smart Cities.

Indonesia sendiri, saat ini masih konsentrasi untuk mengimplemntasikan 4G. “Penerapan teknologi 5G makan waktu lama karena belum adanya model bisnis 5G yang siap digunakan Indonesia,” ujar Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika

usai konferensi Indosat IDByte 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2015).

Rudiantara baru akan memikirkan implementasinya setelah model bisnisnya sudah ada. “Kami belum memiliki model bisnisnya. Kalau model bisnisnya sudah ada, baru kita laksanakan. Bahkan Jepang membangun teknologi 5G dengan target selesai pada 2020. Mereka ingin memanfaatkan teknologi tersebut untuk Olympic dan Paralympic,” imbuhnya. (Icha)

 

 

Data Pelanggan Hilang, CEO T-Mobile Naik Pitam

0

Jakarta – CEO T Mobile, John Legere, mengaku geram dengan pelayanan yang diberikan Experian, sebuah perusahaan layanan informasi yang selama ini menjadi mitranya. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggal lalai hingga bisa menyebabkan sekitar 15 juta data  pelanggan di AS dicuri.

Informasi profil tersebut terkait dengan siapa saja yang pernah menggunakan layanan T-Mobile dan termasuk data tentang pemeriksaan kredit pada pengguna dan pembiayaan perangkat.

“Jelas saya sangat marah dengan pencurian data ini,” kata John Legere dalam surat langsungnya kepada pelanggan.

Lebih jauh, seperti dilansir dari Telecoms, (5/10), Legere juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian menyeluruh terkait hubungannya dengan Experian.

“Sekarang kekhawatiran utama saya adalah setiap konsumen yang terpengaruh. Saya ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa sistem  T-Mobile atau jaringan adalah bagian dari industri ini dan tidak melibatkan nomor kartu pembayaran atau informasi rekening bank,” ungkapnya.

Data yang dicuri termasuk nama, tanggal lahir, alamat dan nomor Jaminan Sosial. Untungnya tidak ada transaksi pembayaran kartu atau informasi akuisisi perbankan.

Disisi lain, pihak Experian menyebutkan bahwa mereka sejatinya menjaga data yang bersifat rahasia itu. “Kami mohon maaf atas kekhawatiran dan stres yang disebabkan oleh persoalan ini, “kata Craig Boundy, CEO dari Experian Amerika Utara.

“Kami mengambil langkah-langkah untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada mereka yang terkena insiden ini dan akan terus berkoordinasi dengan penegak hukum selama penyelidikan.” tambahnya.

Experian mengatakan butuh tindakan segera setelah menemukan pelanggaran ini, dengan cara mengamankan server, dan memulai penyelidikan. Hal ini juga langsung dilaporkan ke penegak hukum di AS dan penegakan hukum internasional.

Sebagai kompensasi, setiap pelanggan yang mungkin telah dipengaruhi telah ditawarkan dua tahun layanan monitoring kredit dan resolusi identitas gratis di program Experian’s Protect My ID.

Cara Baru Hacker Lumpuhkan Platform Android

0

Jakarta – Sistem Operasi Android tak bisa dipungkiri menjadi salah satu platform dengan tingkat kerentanan yang rendah terhadap infeksi virus ataupun malware. Pola open source yang diadopsi seolah menjadi celah tersendiri bagi para hacker untuk menyelipkan virus di dalam aplikasinya.

Kasus terdekat mengenai rentannya platform besutan Google ini adalah hadirnya bug Stagefright pada pesan teks yang ditemui pada Juli lalu dan dinilai sebagai lubang besar dalam keamanan Android. Bug Stagefright 2.0 ini konon dapat mempengaruhi kinerja smartphone, khususnya yang dirilis mulai tahun 2008 silam.

Seperti dilansir dari Telegraph (4/10), para hacker memiliki cara baru untuk membobol sistem keamanan pada Android, yakni dengan cara memasukan jenis malware yang mirip seperti lagu atau video.

Dengan menggunakan fungsi preview untuk mendengarkan atau menonton video, seperti membuat file MP3 atau MP4, hacker bisa mengakses kode perangkat Android dan membuat perubahan dari jarak jauh, dengan hanya mengirimkan sebuah MMS pada sistem smartphone dalam bentuk video. File MMS itu bahkan tidak perlu sampai dibuka oleh para pengguna untuk bisa memberikan dampak kepada smartphone. Para hacker juga bisa menghilangkan MMS yang mereka kirimkan setelah serangan dilancarkan.

Itu artinya, tanpa diketahui sebab yang jelas, semua notifikasi untuk pesan-pesan multimedia yang belum Anda baca bisa hilang dengan sendirinya. Tanpa Anda sadari, para penjahat siber tersebut akan memiliki akses menuju kamera, microphone, dan berbagai data-data penting lainnya.

Beruntung, karena kelemahan ini tidak akan sampai membeberkan keseluruhan data yang Anda miliki, meski tetap saja akan merugikan para pemilik smartphone. Terlebih, para penjahat siber ini juga bisa melacak keberadaan para korban.

 

Bayangkan, jika di saat yang bersamaan hacker dan korban berada di jaringan Wi-Fi publik yang sama, sebut saja di sebuah kedai kopi, maka para hacker dapat langsung meggetahui siapa pemilik ponsel Android yang dimaksud.

Jualan Internet.org, Indosat Sasar Pedagang Pasar

0

JakartaSepertinya tidak berlebihan jika kita menyebut bahwa layanan internet kini telah digunakan oleh berbagai kalangan. Tak hanya lagi sekadar pekerja kantoran, tetapi juga masyarakat luas, tak terkecuali pedagang di pasar. Tak heran, jika Indosat kemudian mulai melihat pegadang pasar tradisional sebagai target potensialnya.

Untuk memudahkan penjualan layanan internetnya ke pasar ini, Indosat pun menggandeng APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) dan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman  Bersama (Memorandum of Understanding/MoU).

MoU APPSI2APPSI sendiri merupakan asosiasi yang mewadahi pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing, menciptakan pengelolaan pasar yang profesioanl dan menyediakan tempat usaha yang layak yang akan meningkatkan kesejahteraan puluhan juta pedagang pasar.

Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses internet melalui layanan internet.org bagi para pedagang pasar di Indonesia. Para pedagang dapat memperoleh kemudahan dalam mengakses berbagai informasi lainnya seperti berita umum, info kesehatan, info lapangan pekerjaan, info pendidikan, info layanan publik, dan ke depannya info harga komoditas pokok harian, dimana informasi tersebut dapat membantu pedagang pasar di Indonesia dalam memonitor harga komoditas.

 ”Kami berharap internet.org yang kami hadirkan melalui kerjasama ini akan memudahkan para pedagang  pasar dalam memperoleh informasi dan mendukung kegiatan perdagangan mereka, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/10).

Harapan yang sama diutas Ketua APPSI Supriyatno. Menurutnya, kerjasama dengan Indosat ini akan membantu APPSI dalam memberikan kemudahan akses Internet bagi para pedagang pasar di Indonesia.

“Kami sangat senang dengan kerjasama ini dan kami berharap kerjasama ini akan membantu upaya kami untuk terus berjuang meningkatkan daya saing dan kesejahteraan para pedagang pasar,” katanya.

Seperti diketahui, internet.org adalah sebuah inisiatif dari Facebook yang bertujuan untuk membuat akses iInternet tersedia bagi dua pertiga populasi dunia yang belum terhubung dengan internet.

Di Indonesia, Indosat adalah operator pertama yang menyediakan akses internet mudah tanpa pulsa bagi masyarakat Indonesia. Indosat menyediakan akses internet tanpa pulsa melalui layanan internet.org baik untuk pelanggan IM3 & Mentari (prabayar) maupun pelanggan Matrix (paskabayar).

Perbesar Kontribusi Bagi Masyarakat, XL Hadir di Pulau-pulau Terluar

0

Sinabang – PT XL Axiata Tbk (XL) kembali memperbesar kontribusi bagi masyarakat melalui layanan telekomunikasi dan digital. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan membangun dan mengoperasikan infrastruktur di daerah terpencil dan perbatasan, termasuk pulau-pulau terluar.

Sebagai bagian dari implementasi visi tersebut, XL menambah infrastruktur jaringan data dan internet di Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam.

Dalam keterangan tertulisnya, (10/3) Presiden Direktur XL Dian Siswarini mengatakan bahwa peresmian ini merupakan bagian dari peringatan HUT XL ke-19 yang jatuh pada Oktober 2015. XL sendiri sudah melayani warga Simeulue sejak September tahun 2008.

Apa yang kami lakukan di sini merupakan bagian dari upaya kami dalam membantu menyediakan infrastruktur yang bisa menjembatani pembangunan hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk pulau-pulau terluar,” katanya. “Apalagi di sini juga ada pangkalan TNI AL yang menjaga wilayah kedaulatan NKRI. Kami sangat berharap, layanan XL akan bisa ikut mendukung kegiatan masyarakat setempat yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.”

Diharapkan, dengan penambahnya BTS 3G di wilayah ini tak hanya akan membantu masyarakat untuk mampu lebih terjembatani dalam mengakses informasi, tetapi juga akan bisa mendukung promosi daerah.

Pulau yang memiliki jumlah penduduk kurang dari 90 ribu jiwa tersebut memiliki sejumlah potensi besar, antara lain di bidang pariwisata, berupa ombak bagus yang cocok untuk olahraga selancar (surfing). Ombak di Simeulue sudah dikenal di antara para peselancar asing, dan secara rutin mereka juga datang ke sana. Selain itu, pulau ini juga memiliki potensi besar di bidang perikanan, salah satunya dalam budidaya udang lobster. Di perkebunan, warga secara turun-temurun antara lain menanam cengkeh.

Ke depan, dalam mengembangkan kontribusi perusahaan bagi masyarakat di daerah terpencil dan pulau-pulau terluar, XL juga akan menerapkan layanan digital yang mampu memaksimalkan pemberdayaan potensi masing-masing daerah. Sebagai contoh, saat ini XL emiliki aplikasi “mFish” yang terbukti mampu membantu nelayan di sejumlah daerah. Bekerjasama dengan daerah tertentu XL antara lain juga menjalankan program Xmart Village dan XmartCity.

Saat ini. XL juga melayani masyarakat di pulau-pulau terluar seperti Pulau Weh – Sabang (NAD), Nias (Sumut), Kepulauan Natuna (Kepri), sejumlah pulau yang berbatasan dengan parairan Singapura dan Malaysia (Kepri), Sebatik (Kaltara), juga Biak (Papua). Sementara itu, di perbatasan darat dengan negara tetangga, layanan XL ada di Entikong (Kalbar), Jayapura dan Merauke (Papua).

Blackberry Catat Trend Positif di Q2 Tahun Fiskal 2016

0

BlackBerry mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal kedua tahun fiskal 2016 yang berakhir pada 29 Agustus 2015. Pendapatan non-GAAP untuk kuartal kedua tahun fiskal 2016 adalah $ 491juta dengan pendapatan GAAP dari $ 490juta. Pendapatan Non-GAAP untuk perangkat lunak dan jasa  sebesar $ 74juta, meningkat 19% dibandingkan Q2 FY15 didorong oleh pertumbuhan dari pendapatan lisensi perangkat lunak sebesar 33%.

Pendapatan GAAP mencerminkan pencatatan akuntansi untuk pembelian sebagai pendapatan tertahan terkait dengan akuisisi WatchDox. Rincian pendapatan untuk triwulan ini adalah sekitar 15% untuk perangkat lunak dan jasa, 41% untuk hardware, dan 43% untuk biaya akses layanan (SAF). BlackBerry mendapatkan 2.400 pengguna enterprise baru di kuartal ini. Sekitar 60% dari lisensi terkait dengan penawaran ini  merupakan lisensi untuk multi-platform.

Selama kuartal kedua, Perusahaan mencatatkan pendapatan dari hardware  dari penjualan lebih dari 800.000 ponsel pintar BlackBerry dengan ASP sekitar $ 240.

“Saya yakin pada strategi kami dan peningkatan yang berkesinambungan, tergambar pada empat kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan dua digit dari pendapatan lisensi perangkat lunak dan enam kuartal berturut-turut mendapatkan arus kas bebas positif,” kata Executive Chairman dan Chief Executive Officer John Chen .

Dalam rangka memperluas kepemimpinan Blackberry di perangkat lunak dan layanan multi-platform, perusahaan Amerika ini juga melakukan investasi secara strategis  dan organik melalui produk dan layanan baru yang tersedia pada platform BES, dan melalui akuisisi seperti ATHOC dan Good Technology.

Pada saat yang sama, Blackberry juga fokus untuk membuat kemajuan lebih cepat untuk mencapai profitabilitas dalam bisnis handset nya. Yakni dengan meluncurkan Blackberry Priv. Perangkat Android yang diberi nama berdasarkan  warisan dan misi penting BlackBerry untuk melindungi privasi pelanggannya. Priv menggabungkan yang terbaik dari sistem keamanan BlackBerry dan produktivitas dengan ekosistem aplikasi mobile yang besar yang tersedia pada platform Android.

Dengan semua langkah strategis tersebut, Blackberry berharap terjadi pertumbuhan dari pendapatannya setiap kuartal hingga akhir fiscal 2016. (Icha)

Gandeng CDT, Hitachi Ingin Kembangkan Sayap di Indonesia

0

Jakarta – Hitachi Data Systems Corporation (HDS), anak perusahaan dari Hitachi, LTd baru-baru ini mengumumkan secara resmi kemitraannya dengan Central Data Technology (CDT), sebuah mitra solusi lengkap dan distributor IT di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk terus mengembangkan bisnisnya dengan jangkauan yang lebih luas di Indonesia, dengan cara memperluas potensi pasar yang ada di luar Jakarta.

CDT dikenal sebagai distributor yang selalu memberikan nilai tambah dan menawarkan solusi yang paling lengkap untuk meningkatkan produktivitas serta mampu memberdayakan pelanggannya untuk mengelola informasi, mengutamakan proses bisnis dan mengurangi biaya dan kompleksitas pengelolaan infrastruktur IT. CDT telah menjadi penyedia solusi terkemuka, baik di ranah database, server, sistem storage, dan peripheral IT di Indonesia.

Penunjukkan CDT sebagai distributor kedua HDS Indonesia adalah bagian dari strategi bisnis HDS Indonesia untuk memperluas cakupan pasar di Indonesia. HDS Indonesia masih menargetkan pertumbuhan yang signifikan dari berbagai macam sektor di Indonesia, antara lain sektor pemerintahan, perbankan, telekomunikasi, komersial dan media.

HDS Indonesia yakin bahwa bila perusahaan memiliki distributor yang solid sebagai mitra strategisnya, maka ini akan menjadi strategi yang efektif untuk melakukan penetrasi pasar dan memperluas cakupan pasar di Indonesia.

Melalui kemitraan strategis dengan CDT, HDS Indonesia akan terus meningkatkan pertumbuhannya dengan menargetkan kota-kota besar di luar Jakarta, sekaligus menyediakan solusi lengkap yang hanya dapat disediakan oleh perusahaan dengan portofolio lengkap seperti CDT, sehingga mampu mendorong dan mempercepat pertumbuhan di pasar Indonesia.

Suresh Nair, Managing Director, HDS Indonesia mengungkapkan, “Tujuan kami adalah untuk membantu pelanggan kami mendapatkan lebih banyak dengan amunisi yang lebih sedikit. Kami juga berharap bahwa dengan teknologi kami, para pelanggan mampu melakukan terobosan inovasi bisnis, yang dapat berujung pada inovasi sosial.”

Lebih lanjut Suresh menambahkan, bahwa CDT memahami filosofi HDS dan terbukti dapat diandalkan karena pengalamannya yang sudah begitu banyak bekerja di dunia distribusi di masa lalu.

“CDT memiliki momentum kinerja yang sangat baik, dengan cakupan yang kuat yang ada di seluruh pasar di Indonesia. Dengan portofolionya yang sangat luas, CDT menjadi mitra sempurna yang akan mampu membawakan solusi lengkap yang dihadirkan oleh HDS. Sebagai distributor dengan reputasi yang selalu membawakan nilai tambah, kami berharap bahwa kolaborasi yang baik akan dapat tercipta sehingga kami dapat mencapai kesuksesan bersama,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Hitachi Data Systems Corporation adalah perusahaan yang memberikan layanan teknologi informasi, jasa, dan solusi informasi yang membantu bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan ketangkasan IT, sekaligus berinovasi dengan informasi untuk menciptakan perbedaan di dunia. Produk, jasa dan solusi HDS dipercaya oleh perusahaan terkemuka dunia, termasuk lebih dari 70% perusahaan yang masuk di dalam daftar Fortune Global 100.

Blokir Iklan, Digicel Gunakan Teknologi Milik Shine

0

Jakarta – Digicel telah menandatangani kontrak dengan Shine Technology asal Israel untuk menyebarkan perangkat lunak pemblokiran iklan startup tersebut pada jaringan mobile-nya di pasar Karibia dan Asia Pasifik.

Dalam pernyataan bersama yang dibuat baru-baru ini, perusahaan mengatakan bahwa perangkat lunak pertama akan digunakan di Jamaika, dengan rencana untuk menggelarnya ke pasar nasional lainnya di seluruh Karibia dan di kawasan Asia Pasifik dalam beberapa bulan mendatang.

Software pemblokiran iklan telah digunakan secara luas pada komputer desktop selama beberapa tahun, tetapi penggunaan mobile masih terbilang langka dan Digicel adalah operator seluler pertama yang bermitra dengan Shine. Shine sendiri memiliki Horizon Ventures, sebuah perusahaan dana investasi milik orang terkaya di Hongkong, Li Ka-shing sebagai pemegang sahamnya.

Dalam pernyataan bersama mereka, kerjasama ini khususnya menjadikan Google, Facebook dan Yahoo sebagai target, mengatakan mereka mengambil sikap dan sengaja memblokir iklan di situs yang dimiliki oleh raksasa internet dalam upaya untuk memaksa mereka agar memberi bagian dari pendapatan mereka.

“Dengan iklan memakan sebanyak 10 persen paket data pelanggan, langkah ini akan memungkinkan pelanggan untuk menelusuri web mobile dan aplikasi tanpa gangguan dari pesan iklan yang tidak diinginkan,” kata mereka, seperti dilaporkan Telecompaper, Jumat (2/10).

Pimpinan Digicel, Denis O’Brien, bahkan lebih terang-terangan, menuduh perusahaan ini tanpa malu-malu menggunakan usaha dan investasi dari operator jaringan seperti Digicel untuk mencari uang bagi dirinya sendiri.