spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1696

Ketika Layanan Pelanggan Tak Seindah Harapan

0

“Kita Tidak ingin hanya sekadar copy paste dari apa yang bisa ditemukan di luar, kemudian dibawa ke sini. Kita ingin membuat sesuatu di Indonesia, yang kemudian bisa Dibawa ke luar (negeri).”

Jakarta – Perubahan pola pikir dan kecenderungan menggunakan internet tak bisa dipungkiri menjadi pemicu utama munculnya banyak startup di luar sana, khususnya yang bergerak dan memanfaatkan industri IT sebagai dasar dari bisnis mereka. BULP, dalam hal ini hanyalah salah satunya. Ini adalah startup yang menjadikan dirinya sebagai wadah bagi para konsumen untuk menyuarakan aspirasi mereka. Dalam hal ini terkait pelayanan dari perusahaan-perusahaan penyedia layanan, seperti provider internet atau makanan siap saji.

Arie Nasution, Founder BULP mengungkapkan, butuh waktu kurang lebih satu tahun baginya hingga akhirnya dapat secara resmi memperkenalkan aplikasi ini. Diawali dari kumpul-kumpul bersama beberapa temannya, lalu muncullah ide untuk membuat sesuatu yang keren. Bukan sesuatu yang semata hasil copy paste dari apa yang bisa ditemukan di luar negeri, yang kemudian diterapkan di Indonesia. Melainkan sesuatu yang dibuat di Indonesia, yang nantinya akan bisa juga diaplikasikan di luar negeri.

Bulan puasa tahun lalu, diakui Arie membawa hikmah tersendiri bagi dia dan teman-temannya, khususnya terkait hadirnya BULP.

Jadi bulan puasa tahun kemarin tuh kulkas rumah tiba-tiba rusak. Kita cobalah tektok lah sama customer service-nya. Janji dateng minggu depan, ditunggu-tunggu ngga dateng, terus kita telpon lagi, janji dateng besok lusa, besoknya ngga dateng-dateng juga. Saat itu kita kesel banget sama satu brand ini,” terang Arie.

Rasa kesal yang lumrah, yang mungkin pernah dirasakan semua orang. Bedanya, alih-alih terus-terusan memendam emosi pada brand kulkas yang dimaksud, lulusan Universitas ITB ini lebih memilih untuk menjadikan rasa kesalnya itu sebagai pelajaran. Akhirnya, Arie dan teman-temanpun menjadikan ini sebagai tonggak munculnya BULP.

Bernaung dibawah sebuah perusahaan bernama PT Bina Usaha Lima Prima, BULP yang dibesut oleh lima sekawan – Arie, Dwi, Hasbi, Kahfi dan Ridwan – ini menjadi penghubung antara pihak perusahaan dan konsumen dalam menyampaikan aspirasi yang positif dan komprehensif.

Arie dkk kemudian memutuskan untuk membawa buah karyanya, yang bahkan belum jadi itu dan masih sebatas konsep, ke sebuah ajang Start up Asia, yang kala itu kebetulan digelar di Jakarta. Modalnya satu, nekat, tutur Arie.

Saat itu kita ingin tahu saja bagaimana pendapat orang-orang tentang aplikasi kami. Soalnya yang datang di acara itu kan banyak, ada investor, ada perusahaan, ada media, ada juga pengguna masyarakat,” ungkapnya.

Dan ibarat pepatah, tak ada usaha yang sia-sia. Tak lama setelah mempresentasikan produk mereka, Arie dkk pun akhirnya mendapat kabar baik. Beberapa investor mulai menunjukkan ketertarikannya pada BULP. Sepuluh orang diantaranya – yang membentuk konsorsium – bahkan benar-benar bersedia untuk memberikan dukungan. Nah, hal ini jugalah yang kemudian mendasari keputusan Arie dkk untuk tidak mengikuti kegiatan inkubasi yang kini marak diadakan oleh beberpa perusahaan TI terkemuka.

BULP, antara Keluhan dan eward

Visi dan misi dari BULP sederhana, yakni merangkul sebanyak-banyaknya perusahaan dari berbagai sektor untuk menggunakan jasa mereka. Jika saat ini setiap perusahaan menambahkan logo Facebook, Twitter dan Instagram di bawah logonya, Arie berharap di masa mendatang akan melihat logo BULP bertengger diantaranya.

Kami harapkan kedepannya akan ada logo kami disamping ketiga logo tadi. Dan bagi perusahaan yang tidak memasang logo itu artinya mereka tidak terbuka dengan aspirasi pelanggan,” tuturnya.

Diluncurkan dalam versi beta pertama kali pada Januari lalu, saat ini beberapa perbaikan pun mulai tampak pada BULP, entah itu yang berkaitan dengan bug, jumlah merchant yang lebih banyak ataupun reward yang kini lebih beragam. Seperti diketahui, BULP memungkinkan pengguna mengumpulkan poin dari setiap keluhan, kritik atau kesan yang mereka sampaikan, yang nantinya akan bisa ditukarkan dengan reward yang tersedia, seperti t-shirt, tiket nonton, voucher dan banyak lagi.

Dalam konteks aplikasi, BULP datang dengan real time analitic pada dashboard-nya yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai data insight dari konsumen. Hal ini tentunya akan membantu perusahaan untuk dapat berimprovisasi guna meningkatkan pelayanan mereka serta memberikan penyelesaian atas setiap masalah yang dihadapi, sebelum akhirnya membantu konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang baik.

Saat ini, Arie mengaku memiliki banyak rencana untuk mengembangkan BULP, termasuk didalamnya dengan menggandeng para opini leader seperti komunitas, perusahaan yang menjadi klien mereka ataupun organisasi-organisasi masyarakat seperti YLKI dan organisasi sejenisnya.

Sampai saat ini, BULP diakui Arie telah mendapatkan setidaknya 9000 feedback, dengan 6 perusahaan yang telah resmi menjadi klien-nya. Sementara untuk perusahaan-perusahaan yang belum menjadi klien – ada setidaknya 1000 perusahaan yang berasal dari 38 sektor di database mereka – BULP mencoba melakukan pendekatan dengan cara mengirimkan blasting email yang diharapkan akan menjadi acuan bagi perusahaan tersebut untuk kemudian mulai memikirkan BULP sebagai solusi. Melalui BULP, perusahaan tak hanya dapat mendengar kritikan dari masyarakat, tetapi juga saran, pujian dan hal positif lainnya. Beberaoa fitur pun dihdirkan di aplikasi ini, misalnya saja share, mee too dan fedback. Sebagai informasi, menurut riset BULP, 96% pengguna yang tidak puas dengan pelayanan masyarakat lebih memilih diam sementara 91% diantaranya lebih memilih tidak menggunakan jasa perusahaan tersebut.

Berkaca dari riset ini, hadirnya aplikasi BULP menjadi sebuah jawaban atas permasalahan tersebut. Pasalnya para pengguna yang menggunakan aplikasi ini diminta memberikan keluhan atau saran dan pujian mereka kepada salah satu perusahaan penyedia layanan jasa dan pengguna tersebut mendapatkan reward atas komentar yang mereka berikan.

Saat ini, BULP yang baru tersedia di platform Android – iOS menyusul, telah diunduh oleh setidaknya 2000 pengguna. Meskipun tidak semuanya aktif dalam menyuarakan aspirasi mereka.

4 Paket Hemat

Berbicara tentang strategi bisnis perusahaan, Arie mengungkapkan ada strategi khusus ya g diterapkan untuk dapat menjangkau para perusahaan dan end user. Mulai dari menggandeng komunitas, perusahaan dan organisasi lainnya hingga menggelar promo khusus bagi perusahaan yang ingin berlangganan BULP, dimana mereka akan memberikan layanan gratis sampai akhir tahun bagi perusahaan yang ingin mendapatkan dashboard. Menariknya lagi, setiap perusahaan yang ingin menggunakan jasa BULP juga tidak perlu lagi repot-repot menginstal aplikasi, karena dashboard yang mereka sediakan nantinya akan berbentuk web dan bukannya aplikasi.

Saat ini, penggodokan atas BULP masih dilakukan oleh Arie dkk. Tak hanya terkait aplikasi, tetapi juga satuan harga yang nantinya akan menjadi acuan saat aplikasi ini mulai digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Meskipun beberapa paket telah disediakan.

Fitur baca dan balas pesan bisa Anda temukan di pilihan paket pertama. Dimana perusahaan yang berlangganan paket ini hanya akan memiliki akses untuk membaca dan membalas setiap feedback yang datang kepadanya. Paket kedua memungkinkan pelanggan tak hanya sekadar membaca dan membalas pesan, tetapi juga mendapatkan data analisis dari letak demografis si pemberi feedback. Paket ketiga akan dilengkapi oleh fitur tren analitic, disamping tentunya fitur-fitur standar lainnya, dimana berbekal paket ini perusahaan dapat melakukan analisis berdasarkan tren yang ada dan sedang berkembang, seperti keluhan meningkat dan tren kerja menurun. Sementara paket keempat akan menghadirkan fitur analisis berdasarkan rekapitulasi, yang memungkinkan perusahaan dapat menganalis bagian mana yang perlu dievaluasi sedangkan BULP memberikan data dan fakta untuk perusahaan tersebut. Data ini akan diberikan dalam bentuk periodik setiap bulannya.

Keamanan Sekelas Facebook

Dikarenakan ini adalah sebuah startup, bukanlah sesuatu yang mengherankan jika BULP masih menggunakan public cloud sebagai server mereka. Salah satu alasan adalah karena investasi public cloud yang cukup terjangkau. Diakui Arie, yang memilih VPS dari perusahaan data center di Singapura, ia dan teman-temannya menghabiskan tak sampai Rp 1 juta untuk keperluan ini. “Jadi kalau ditanya kita kelurin berapa untuk BULP, praktis hanya untuk server saja,” jelasnya.

Untuk sistem keamanan, meski mengaku tidak bisa menjamin 100% aman, namun Arie dkk mengaku sangat berkonsentrasi untuk urusan yang satu ini. Untuk itu, langkah preventif pun mereka lakukan dengan bekerjasama dengan salah satu perusahaan penyedia solusi keamanan terbaik.

Kita concern banget dengan yang namanya security, maka dari itu kita saat ini telah bekerjasama dengan DigiCert yang juga menjadi mitra security dari Facebook dan Yahoo. Digicert yang nantinya akan mengurus security dari SSL kita,” pungkas Arie ketika ditemui tim Telkoid di kawasan SCBD, Jakarta belum lama ini.

Invasi dalam 5 tahun ke depan 

Saat ini, konsentrasi terbesar Arie dkk adalah merampungkan BULP hingga menjadi produk yang benar-benar jadi dan layak digunakan, baik itu di platform mobile ataupun desktop. BULP juga akan memperluas aksesnya ke berbagai jenis industri di Indonesia dalam setahun ke depan, dengan peningkatan analitik pada dashboard. Sementara dalam lima tahun mendatang, invasi ke luar negeri menjadi tujuannya. [AK/IF]

Malware Ini Sukses Sembunyikan Diri di Play Store

Jakarta – Sepertinya tidak berlebihan jika platform Android disebut-sebut sebagai salah satu platform yang paling rentan terhadap serangan malware. Pasalnya, bukan hanya tak sedikit kasus pencurian data yang menimpa pengguna Android di luar sana, toko aplikasi platform ini pun diketahui manjadi tempat bersembunyinya malware.

Seperti diketahui, aturan umum bagi pengguna Android adalah bahwa mereka yang tetap dengan Play Store Google akan aman dari malware dan bahaya lainnya. Namun, beberapa pengecualian tampaknya terjadi baru-baru ini.

Ghost Push, misalnya, malware trojan ini berhasil menyembunyikan dirinya di dalam aplikasi populer dan telah membuat jalan ke pasar aplikasi resmi Play Store.

Kode berbahaya ini ditemukan oleh Cheetah Ponsel pada 18 September lalu, dimana sampai saat ini malware tersebut berhasil menginfeksi 900.000 perangkat.  Angka ini termasuk smartphone dan tablet dari berbagai pasar dan produsen.

Dilansir dari Androidauthority (13/10), selain melewati langkah-langkah keamanan yang ditetapkan oleh Play Store dan pasar lain di Google, Ghost push mampu mendapatkan inti dan kontrol smartphone dan tablet secara penuh. Hal ini membuat malware ini sulit disingkirkan dari perangkat pengguna.

Beberapa aplikasi yang terinfeksi meliputi versi palsu dari Kalkulator, Smart Touch, Assistive Touch, Talking Tom 3, Easy Locker,  Privacy Lock dan lain-lain.

Setelah mendapatkan kontrol penuh atas perangkat, hacker China menjalankan operasi dengan mendorong instalasi aplikasi tanpa persetujuan pengguna dan itu bukanlah aplikasi gratis. Cheetah Ponsel memperkirakan bahwa Ghost telah mendapatkan penghasilan dari kejahatannya tersebut sekitar USD 4.050.000 per hari.

Saat ini, tak banyak yang mengkhawatirkan tentang hal ini, karena semua aplikasi berbahaya akan langsung diturunkan dari Google Play Store.

Seperti telah disebutkan di atas, ini adalah virus yang sangat jahat yang menempel pada ponsel internal pengguna. Kebanyakan perangkat lunak anti-virus bahkan tidak akan bekerja, akan tetapi Cheetah Mobile telah menciptakan alat khusus untuk membunuh Ghost Push. Aplikasi tersebut adalah Ghost Push Trojan Killer yang sudah tersedia di playstore.

Aplikasi ini juga bisa mendeteksi malware, sehingga Anda harus menjalankannya jika Anda telah memperhatikan aktivitas aneh pada smartphone Anda, atau jika Anda kebetulan telah mengunduh salah satu aplikasi yang terdaftar.

 

AT&T Bawa Jaringan 4G LTE ke Meksiko

0

Jakarta – Sudah lama hadir, namun AT&T akhirnya mengumumkan untuk membawa cakupan 4G LTE ke Meksiko. Pada akhir tahun 2015, perusahaan telekomunikasi itu berencana memiliki cakupan 4G LTE di Meksiko dengan cakupan mencapai total 40 juta orang.

Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini dibeli lisensinya oleh Lusacell dan Nextel Meksiko dalam satu tahun terakhir, dan kini kita dapat melihat hasil dari akuisisi mereka.

Para pelanggan Lusacell dan Nextel Meksiko saat ini sudah dapat menikmati layanan 4G LTE AT&T, dengan beberapa kota di Meksiko yang sudah tercakup didalamnya, meliputi Atlacomulco, Estado de México, Cuernavaca, Morelos, Cuautla, Morelos, Pachuca, Hidalgo, Tepeji, Hidalgo, Tulancingo, dan Hidalgo.

AT&T mengatakan pihaknya berencana untuk membawa cakupan 4G LTE miliknya ini untuk  75 juta pelanggan pada akhir 2016, dan total 100 juta orang di Meksiko pada akhir 2018. [AK/IF]

 

Susul Bank Swiss, Google Ikutan Danai Layanan Pesan Symphony

0

Jakarta – Penambahan investasi dari raksasa teknologi Google untuk sebuah modal yang didominasi oleh sebagian besar perusahaan keuangan dan usaha dari pendukung dipandang sebagai jalan dari Symphony untuk memperluas jaringan mereka diluar industri keuangan. Symphony sendiri merupakan sebuah startup, yang mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan USD 100 juta dalam pendanaan dari investor pendukung, termasuk Google.

Menurut Symphony, Google telah bergabung dalam pendanaan bersama dengan bank Swiss UBS, bank Perancis Natixis dan Societe Generale, dan perusahaan modal ventura LakeStar dan merus Capital, investor yang ada sebelumnyna.

Pendanaan terbaru ini dilaporkan membuat nilai Symphony menjadi USD 650 juta.

Perusahaan Silicon Valley diharapkan mendapatkan suntikan dana tunai untuk daya ekspansi di seluruh dunia dan upaya untuk memenangkan lebih banyak pengguna. Sebagai informasi, saat ini startup berjumlah lebih dari 40.000 di 100 negara.

CEO  Symphony, David Gurle menyebutkan, “Jumlah ini memberikan landasan untuk tetap fokus pada visi kami untuk menjadi standar bagi komunikasi bisnis dan memungkinkan perusahaan ini untuk mempercepat pertumbuhan secara global.”

Dilansir.dari phys (13/10), munculnya Symphony dengan menghasilkan biaya yang lebih rendah menjadi sebuah tantangan ke layanan pesan yang tengah dijalankan oleh Bloomberg, yang telah lama menjadi alat komunikasi standar industri untuk lembaga keuangan ini, baik itu produsen maupun klien.

Sebelum pendanaan baru, Symphony telah didukung oleh beberapa perusahaan keuangan global terbesar yang memperoleh akses ke layanan pesan melalui investasi mereka. Ikut andilnya perusahaan teknologi aksasa Google, tentunya akan semakin membuka jalan bagi Symphony untuk mengepakkan sayap mereka dan mencoba bermain di perusahaan yang bukan hanya keuangan.

Symphony telah membuat layanan tersedia untuk umum mulai tanggal 15 September.

Dalam posting blog-nya, Gurle menyebutkan, pendekatan yang unik dari segi arsitektur yang berbasis cloud dan dirancang untuk melindungi data dari ancaman cyber dan dimana pelanggan memiliki infrastruktur untuk mengenkrip data tersebut.

Lebih lanjut Gurle menambahkan, perusahaan telah memesan lebih dari USD 10 juta kontrak anak magang dalam beberapa bulan terakhir. [AK/IF]

 

Broadband Vodafone Kini Rambah 22 juta Tempat di Inggris

0

Jakarta – Perusahaan telekomunikasi asal Inggris, Vodafone baru-baru ini mengklaim telah melebarkan akses ke layanan broadband tingkat tinggi dengan potensi menjangkau 22 juta tempat di negara tersebut. Mereka membundel paket “kelas bisnis’-nya dengan kecepatan 76mbps dan gratis berlangganan Netflix selama satu tahun.

Vodafone menyebutkan, layanan yang tadinya hanya tersedia untuk pelanggan mobile existing itu kini tersedia juga untuk semua pelanggan potensial.

Penawaran tersebut meliputi router baru yang dapat memprioritaskan perangkat tertentu pada jaringan dan menawarkan kontrol keluarga yang mudah dikonfigurasi untuk mengelola akses ke konten pada wifi.

Menurut Cindy Rose, Direktur Konsumen Vodafone, mengendalikan pasokan broadband rumah dari smartphone dan tablet akan menjadi pembeda utama di sini. “Pengenalan Vodafone broadband rumah dan 4G ultrafast kami membuat Vodafone berada di posisi yang baik untuk memenuhi semua kebutuhan konektivitas pelanggan, baik di rumah dan di mana saja,” katanya.

Mode ‘plug-and-play’ dari router baru Vodafone juga akan mempermudah pelanggan untuk menggunakan serta mengelola fitur baru melalui aplikasi obile Vodafone Connect yang telah diperbarui. Penawaran baru untuk layanan pelanggan termasuk Boost, yang memungkinkan pelanggan untuk meningkatkan kinerja perangkat apapun dengan mengkonfigurasi jaringan untuk memprioritaskan lalu lintas. Lalu ada Beam, yang menggunakan teknologi Beamforming untuk memfokuskan sinyal Wi-Fi ke perangkat yang kompatibel di rumah dan berkonsentrasi pada kekuatan sinyal.

Dilansir dari Telecoms (13/10), salah satu pengaturan yang ada adalah pengaturan Keluarga yang memungkinkan anggota keluarga yang paling teknis melek untuk menyesuaikan pengalaman kelompok. Kontrol tersebut memungkinkan pengguna untuk mengelola dan mengatur batas waktu pada perangkat tertentu dan mengendalikan pasokan ketika wifi tersedia. Secara teori, ini dapat memungkinkan orang tua untuk menetapkan batas pada penggunaan anak-anak mereka dari wifi.

Fitur lain yang memungkinkan untuk akses wifi tamu juga akan diberikan. Aplikasi Connect juga menciptakan potensi untuk perangkat seperti printer, speaker dan telepon untuk dikelola oleh kepala rumah. Saat ini, Vodafone Connect memang baru tersedia untuk perangkat Android, namun ke depan Vodafone mengatakan bahwa ini juga akan tersedia untuk iOS.

Sebagai bentuk apresiasi kepada para pelanggannya, Vodafone rencananya akan memberi diskon £5 untuk broadband standar mereka, terlepas dari apapun paket mereka saat ini. [AK/IF]

SK Telecom & China Unicom Berkolaborasi Kembangkan 5G

0

Jakarta – SK Telecom dari Korea Selatan dan China Unicom telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk bekerja sama dalam perkembangan bisnis dan teknologi. Pakta ini mencakup berbagai teknologi dan pasar, termasuk 5G, roaming internasional, peralatan dan konten untuk menciptakan start-up dan mitra layanan.

Kedua perusahaan berencana untuk berbagi informasi dan melakukan studi bersama untuk standarisasi dan komersialisasi jaringan 5G. Mereka juga akan bersama-sama meluncurkan layanan roaming kompetitif sebagai aset pariwisata bagi kedua negara agar meningkat dan mendapatkan pelanggan yang lebih kompetitif dan membentuk operator seluler mereka.

Menurut Organisasi Pariwisata Korea, total 6.130.000 orang China mengunjungi Korea pada tahun 2014, sedangkan 4,18 juta warga Korea mengunjungi China pada tahun yang sama.

Penawaran kompetitif pada biaya roaming bisa menjadi “deal breaker” untuk perusahaan telekomunikasi di tahun-tahun mendatang.

Menurut Jang Dong-hyun, Presiden dan CEO dari SK pemahaman akan menjadikan SK Telecom dan China Unicom dapat menawarkan layanan yang berbeda dan inovatif kepada pelanggan.

Kedua perusahaan telekomunikasi tersebut juga akan berkolaborasi pada bisnis pertumbuhan baru lainnya, seperti OTT konten untuk jaringan mobile. Kedua perusahaan akan berbagi informasi pada platform teknologi mereka, dengan tujuan untuk meningkatkan pengiriman produk-platform dan jasa terkait dan OTT hiburan dan berita jasa. SK Telecom mengatakan mereka berharap dapat menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan teknologi di pasar China.

Selain itu, kedua perusahaan juga akan berbagi pengetahuan mereka dalam memelihara usaha dan memulainya di negara masing-masing serta akan membuat program inkubator usaha koperasi yang akan menemukan bakat dan mengembangkannya melalui proses pendanaan benih dan pengembangan produk.

“Kami akan terus melakukan upaya untuk mengembangkan peluang bisnis patungan yang baru,” kata Dong-hyun.

Dell Akuisisi EMC Senilai $67 Miliar

0

Dalam dunia usaha, untuk menjadi besar ada beberapa alternative cara. Salah satu yang sering digunakan adalah mengakusisi perusahaan lain. Langkah ini akan lebih mempercepat untuk menjadi besar. Tapi apakah langkah ini sesuai dengan proyeksi? Masih perlu proses dan tentu waktu.

Hal ini juga dilakukan oleh Dell, sebuah perusahaan asal Amerika yang mengakusisi EMC agar menjadi perusahaan yang lebih besar dalam hal Teknologi Enterprise dan Hybrid Data Center. Langkah strategis ini bernilai $67 Miliar dalam bentuk dana segar dan stock.

Kesepakatan ini diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2016 dengan pendanaan berasal dari Michael Dell, MSD Partners, Silver Lake dan Temasek. Termasuk juga dari utang pembiayaan, dana tunai dan stock. Dell dan partnernya akan mendapatkan 70% kepemilikan.

“Kesepakatan ini menandakan bahwa kami masuk ke era baru di IT landscape. Di mana bisnis ini jauh lebih besar skala usahanya dan begitu juga dengan peluang nya,” ujar Joe Tucci, EMC’s CEO yang masih akan menjabat hingga proses akuisisi ini selesai.

Tucci juga menjelaskan lebih lanjut dalam release yang dikeluarkan oleh Dell, bahwa perusahaan ini juga akan memiliki portfolio yang lengkap untuk masuk ke pasar IT.

 Kombinasi Dell dan EMC diharapkan akan menjadi pemimpin pasar di bidang Server, Storage, Virualization via VMware, Coverged Infrastruktur (EMC owns VCE), Hibrid Cloud, Mobile dan Securty via RSA yang dimiliki oleh EMC. Kombinasi perusahaan ini juga akan menjadi pemain Big Data lewat Pivotal unit. (Icha)

Bayar PBB di Yoygakarta Kini Bisa Lewat XL Tunai

0

Jakarta – PT XL Axiata, Tbk (XL) Central Region kembali memperluas kerjasama program Xmart City dengan pemerintah Kota Yogyakarta. Kali ini, kedua pihak bekerjasama dalam hal pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yang kini bisa menggunakan layanan XL Tunai.

“Melalui program Xmart City dan Xmart Village yang telah kami laksanakan di sejumlah daerah di Indonesia, XL ingin membantu pemerintah  dan masyarakat setempat untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki melalui teknologi digital, salah satu implementasinya adalah pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui XL Tunai,” ungkap Bambang Parikesit dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/10).

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa melalui program ini, XL Tunai diharapkan dapat memberikan solusi untuk meningkatkan tingkat pembayaran pajak sekaligus memudahkan masyarakat khususnya masyarakat Kotamadya Yogyakarta untuk melakukan pembayaran.

 

Untuk bisa melakukannya, pelanggan cukup menekan *123*120#. Setelah memasukan nomor ID pelanggan (NOP), pelanggan memilih periode pembayaran sekaligus jumlah pajak yang akan dibayar. Selanjutnya, pelanggan akan mendapatkan notifikasi SMS sebagai bukti pembayaran pajak dan bisa melakukan cetak nota sendiri dengan mengakses http://kotajpgja.xlpbb.v-tax.web.id/. Layanan ini sudah tersedia sejak 1 Oktober 2015.

Sebagai informasi, XL Tunai adalah suatu layanan Uang Elektronik dari XL yang memungkinkan pelanggan XL melakukan transaksi keuangan hanya dengan menggunakan ponsel. Jenis transaksi yang bisa digunakan beragam, mulai dari Beli Pulsa XL, Bayar Tagihan, Belanja di Toko, Belanja Online, hingga Kirim Uang Dalam Negeri dan Luar Negeri yang semuanya dapat dilakukan kapan saja maupun dimana saja.

Dengan XL Tunai, pelanggan bebas bertransaksi dengan mudah tanpa menggunakan uang tunai. Pelanggan XL diharapkan mendapatkan pengalaman bertransaksi jadi lebih mudah dan aman dengan menggunakan XL Tunai.

Kominfo Tertibkan Penjualan Alat Telekomunikasi Ilegal di Semarang

0

Jakarta – Kominfo beberapa waktu lalu telah melakukan penertiban atas alat telekomunikasi ilegal yang di jual bebas di Semarang dan sekitarnya. Kegiatan operasi penertiban dilakukan bersama tim gabungan yang terdiri dari Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Balmon SFR Kelas II Semarang, Korwas PPNS, Polda Jawa Tengah, Pomdam IV Diponegoro Jawa Tengah.

Operasi ini merupakan implementasi dari Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, dan Permen Kominfo Nomor 1 Tahun 2015 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi.

Ketiga regulasi tersebut pada intinya menyebutkan bahwa seluruh perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, digunakan, dan atau diperdagangkan di Indonesia harus memenuhi ketentuan persyaratan teknis yang berlaku dan lulus dalam pengujian yang dibuktikan terbitnya sertifikat perangkat telekomunikasi. Target operasi penertiban difokuskan terhadap beberapa lokasi yang menjual alat dan perangat telekomunikasi tidak bersertifikat dan pemberian label.

Melalui siaran pers di laman resmi Kominfo belum lama ini, Tim penertiban gabungan berhasil menyegel barang bukti sebanyak 21 (dua puluh satu) unit perangkat telekomunikasi dan diamankan di Balmon SFR Kelas II Semarang.

Alat-alat tersebut terdiri dari Perangkat GPS Track 1 unit, Perangkat Pemancar Radio Siaran (Rakita) 1 unit, Perangkat Jammer Seluler 1 unit, Handphone 16 unit, Handy Talkie 2 Unit. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan oleh PPNS Balmon SFR Kelas II Semarang.

Kegiatan monitoring dan penertiban alat dan perangkat telekomunikasi ilegal akan terus digalakan sebagai wujud komitmen Direktorat Jendral SDPPI untuk melindungi masyarakat dari timbulnya gangguan alat dan perangkat telekomunikasi yang tidak sesuai persyaratan teknis. [AK/IF]

Ini Solusi Dell Untuk Tingkatkan Produktivitas Bisnis

0

Jakarta – Dell kembali menghadirkan solusi untuk mengurangi resiko bisnis dan meningkatkan produktivitas. Kali ini lewat sebuah software bertajuk Dell One Identity Manager 7.0, yang memungkinkan organisasi untuk menggabungkan kebijakan keamanan, memenuhi standar compliance dan tata kelola, serta meningkatkan sistem keamanan bisnis, jangka pendek dan jangka panjang sekaligus.

Solusi ini juga memungkinkan tercapainya compliance melalui pengendalian akses dan pembagian tugas, visibilitas secara keseluruhan, dan kontrol yang dapat diatur sesuai identity intelligence dan tujuan bisnis dari si perusahaan.

Selama ini, departemen TI bertanggung jawab untuk semua elemen dari strategi keamanan organisasi. Beban TI bahkan lebih besar saat mengimplementasi IAM tradisional karena pmbangunan, penerapan dan pemeliharaannya memakan waktu dan biaya yang sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan unit bisnis yang berbeda-beda, departemen TI biasanya mengandalkan kebijakan keamanan dan tools yang sangat khusus dan terpisah, serta mengandalkan proses manual.

Beragam informasi dari unit yang berbeda tidak saja meningkatkan potensi serangan terhadap organisasi, tetapi juga akan berpengaruh negatif pada produktivitas pengguna. Jika pengguna berhasil menemukan cara membongkar fitur keamanan, lingkungan TI organisasi akan menjadi semakin rentan terhadap risiko, baik internal maupun eksternal.

Menjawab tantangan tersebut, solusi dari Dell ini menyederhanakan sistem IAM dan memfasilitasi sistem pengambilan keputusan keamanan yang lebih baik, sehingga organisasi dapat mengatur akses pribadi, mengatur identitas, mengamankan data, dan mengurangi resiko terhadap pusat informasi. Sistem ini juga memudahkan auditor dalam mendapatkan laporan tata kelola secara real-time dengan perincian sumber daya di lingkungan TI.

Melalui keterangan ttertulisnya, (12/10), Dell menjelaskan bagaimana solusi ini bekerja, bagaimana organisasi mendapat kemudahan strategi IAM secara terpusat dan konsisten berdasarkan kebutuhan bisnis, bukan berdasarkan kemampuan TI serta mereka dapat memadukan solusi modular yang terintegrasi ke dalam framework IAM tradisional.

Pengguna bisnis memperoleh manfaat dari fitur layanan mandiri (self-service) baru agar dapat dengan mudah mengelola identity lifecycle sehingga mengurangi beban tim TI. Dengan solusi arsitektur terotomatisasi ini, organisasi bahkan dapat menyederhanakan tugas utama IAM hingga hanya membutuhkan waktu atau biaya yang jauh lebih efisien dibandingkan solusi framework tradisional.

Beberapa fitur menarik juga dihadirkan pada solusi ini, seperti penyempurnaan heatmap, dashboard dan sistem pelaporan, Arsitektur ReST Terbaru, Web User Interface dengan dukungan HTML 5, Penyediaan dan sinkronisasi wizard, Pembagian komponen utama dan Pemisahan pada definisi pembagian kerja.

Mengenai ketersediaan, Solusi ini sudah tersedia di berbagai channel Dell diseluruh dunia. [AK/IF]