spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1604

Kenalkan ‘Nemo’, Alat Uji 3 Carrier Aggregation dan LTE Cat 9

4

Telko.id – Dalam mengakses internet berkecepatan tinggi, bukan saja dari sisi jaringan yang memang mengadopsi teknologinya. Tetapi dari sisi handset juga harus memiliki kemampuan untuk membaca jaringan tersebut. Keduanya harus jalan seiring.

Banyak operator di dunia menggunakan beberapa frekuensi untuk melayani pelanggannya akan kebutuhan akses data secara cepat. Untuk itu dibutuhkan teknologi yang namanya Carrier Aggregation (CA) yang mampu bekerja dalam kombinasi band spectrum yang berbeda untuk membentuk saluran yang lebih besar dalam pengiriman data. Teknologi terkini di CA adalah 3-Carrier Aggregation. Dari sisi handset, perlu dilengkapi dengan Category 9 agar dapat membaca 3-carrier aggregation yang dimiliki oleh operator.

Nah, Anite, perusahaan global yang bergerak dibidang pengujian teknologi jaringan tanpa kabel mengumumkan bahwa mereka meluncurkan produk yang mampu melakukan pengujian terhadap jaringan yang menggunakan 3-Carrier Aggregation dan Category 9. Produk terbarunya, yakni Nemo Outdoor, Nemo Handy, dan Nemo Walker Air. Ketiga produk tersebut dapat bekerja baik di jaringan yang menggunakan 3 Carrier Aggregation (CA) dan Category 9. Pengujian dilakukan menggunakan smartphone terbaru Samsung yakni Samsung Galaxy S6 Edge+ dan Samsung Galaxy Note 5.

“Penting bagi operator yang mengimplementasikan teknologi seperti 3-carrier aggregation juga diadopsi oleh smartphone terkini. Untuk itu kami melakukan pengujian untuk mengakomodir kebutuhan para operator. Bukan hanya downlink dan uplink, tapi kami juga menguji untuk semua range radio,” ujar Kai Ojala, CTO Network Testing Business Anite menjelaskan.

Lebih lanjut Kai juga menyebutkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan yang pelanggan inginkan. Data pengukuran yang diperoleh bahwa produk besutan dari Anite tersebut dapat mengukur data kecepatan yang dapat diberikan oleh teknologi baru tersebut. Seperti apa produk yang dikeluarkan oleh Anite ini?

Nemo Outdoor adalah solusi test drive berbasis laptop untuk pengujian jaringan nirkabel yang mendukung semua teknologi jaringan utama dan lebih dari 300 terminal. Selain itu mampu melakukan scanning dari semua range frekuensi yang digunakan oleh operator.

Nemo-Outdoor

Sementara Nemo Walker Air adalah alat portabel untuk benchmarking dalam ruangan dan pengukuran multi-teknologi. Ini adalah sistem perbandingan dalam “ruangan” berbasis Android yang memungkinkan melakukan pengukuran disinkronisasi luas. Ini terdiri dari tablet induk dan sampai tujuh terminal uji terhubung melalui Bluetooth. (Icha)

Walker Air backpack_open_web

Sedangkan Nemo Handy adalah handheld yang paling banyak digunakan untuk menguji interface yang sesuai dengan kebutuhan para pelanggan, terutama dalam kecepataan realtime dengan menggunakan handheld yang beredar di pasar.

Nemo Handy

Ericsson dan Orange Bermitra untuk Uji IOT Selular

0

Telko.id – Vendor penyedia Infrastruktur, Ericsson bekerja sama dengan operator Orange meluncurkan tes untuk membuktikan bagaimana Internet Of Things akan berjalan lebih baik pada jaringan GSM dan LTE.

Dilansir dari Telecoms, (26/11), IOT adalah aspek kunci dari strategi pertumbuhan Orange yang akan bekerja untuk standarisasi jaringan seluler saat ini dan masa depan. Untuk dapat mengoptimalkan Internet of Things, pada akhir 2016 Orange dan Ericsson akan melakukan percobaan pertama mereka dari kombinasi jaringan 2G/4G.

Tiga bidang utama dari eksplorasi ini akan berupa upaya meningkatkan cakupan internet dalam ruangan, pemotongan biaya perangkat IOT dan peningkatan hidup baterai.

Ericsson dan Orange akan melakukan Extended Coverage GSM (EC-GSM) yang diuji coba di Perancis dengan menggunakan pita 900 MHz dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan perangkat hingga 20dB dan menciptakan peningkatan tujuh kali lipat dalam berbagai aplikasi tingkat rendah. Hal ini akan memperbanyak cakupan IOT Orange hingga mencapai smart meter di bawah tanah, dan sensor pertanian serta infrastruktur di daerah-daerah terpencil.

Ujicoba EC-GSM juga harus membantu menyederhanakan desain perangkat, menurunkan harga dan membantu menyediakan cakupan IOT nasional tanpa investasi hardware tambahan.

Sementara itu, percobaan LTE IOT diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efisiensi, perangkat sederhana dapat menerima sinyal pada satu antena, bukan dua, dan menggunakan setengah-duplex FDD. Jika berhasil, ini akan mengurangi biaya data sebanyak 60% pada LTE Cat 4.

Terkait rencana bisnis Orange, perusahaan telah memiliki skema “Essentials2020” yang juga menargetkan pendapatan sebanyak €600 juta dari sektor IOT pada tahun 2018 mendatang. Untuk merealisasikan target ini, Orange menyediakan solusi telekomunikasi di seluruh rantai industri seperti retail dengan menciptakan solusi Smart Stores, serta memberikan solusi untuk kesehatan, kesejahteraan dan Connected Home.

Alain Maloberti, SVP dari Orange Labs Networks menyebutkan, “IOT merupakan  kunci dalam rencana strategis Essentials2020 Orange, dan Perancis harus memainkan peran kunci dalam permulaan IOT di Eropa,” ucapnya.

Sementara itu, dalam kemitraan dengan pembuat chip Sequans, Ericsson juga akan menunjukkan efisiensi energi lebih pada jaringan GSM dan LTE dengan teknologi Power Saving Mode (PSM) yang dapat memperpanjang umur baterai sensor hingga 10 tahun.

Ericsson juga telah mengumumkan dua kemitraan pembangunan 5G baru, yakni dengan perusahaan telekomunikasi Ooredoo dan penelitian bersama 5G dengan perusahaan telekomunikasi Jepang yakni KDDI. [ak/if]

100 Jaringan di Seluruh Dunia Gunakan LTE Advanced

0

Telko.id – Asosiasi Perdagangan Industri Ponsel di Amerika Serikat mengatakan bahwa pasar LTE Advanced telah digunakan secara komersial pada 100 jaringan di 49 negara di seluruh dunia.

Menurut 4G Americas, saat ini ada setidaknya 430 jaringan LTE yang telah komersial bersama dengan 100 jaringan LTE-Advanced. Dengan total pelanggan saat ini sebanyak 907 juta pengguna dan diperkirakan akan mencapai 3,6 miliar pada tahun 2020. Demikian dilansir dari Telecoms, (26/11).

Di Amerika Serikat dan Kanada sendiri, ada sekitar 68 jaringan LTE komersial. AS memiliki tujuh penyedia LTE-Advanced komersial, seperti AT&T, Sprint, T-Mobile, Verizon Wireless dan RedZone, sementara Kanada memiliki tiga peyedia diantaranya Bell Mobility, Rogers dan Telus. Total pengguna saat ini adalah sebesar 219 juta pelanggan di Amerika Utara dan akan meningkat menjadi 392 juta pada tahun 2020 mendatang.

Namun, ada potensi yang lebih besar untuk pertumbuhan di Amerika Selatan, yang memiliki 71 jaringan LTE komersial di 25 negara. Saat ini ada sekitar 35 juta pengguna berbasis LTE di Amerika Latin dan diperkirakan akan bertambah banyak sedikitnya tujuh kali lipat menjadi 259 juta pada tahun 2020.

Sebagai informasi, Jaringan LTE-Advanced pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada bulan Juni 2013 lalu, dengan memanfaatkan Carier Agregation. LTE Advanced juga menjadi fitur teknologi yang paling populer sejak saat itu. Sementara itu, Nokia Networks dan Deutsche Telekom telah menjadi pemain industri terbaru yang mengumumkan sebuah inovasi teranyar dalam Carier Agregation.

Untuk Indonesia sendiri, Carier Agregation sejatinya telah dijalankan oleh Smartfren melalui dua carier mereka di frekuensi 2300 Mhz. Namun, ketersediaan perangkat yang terjangkau masih menjadi salah satu alasan mengapa mereka belum meresmikan teknologi ini secara komersial. [ak/if]

Rangsang Pertumbuhan Ecommerce, Festival Belanja Online Kembali Digelar

0

Telko.id – Festival Belanja Online 2015 kembali bergulir. Kegiatan ini diikuti oleh seabreg pemain ecommerce Indonesia selama 8 hari berturut-turut, terhitung mulai tanggal 25 November hingga 1 Desember 2015.

Muhammad arif, Perwakilan dari FBO2015 mengungkapkan, “Ini diluar dugaan kami karena tahun ini dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.

Selain menghadirkan diskon hingga 99%, dalam Festival Belanja Online tahun 2015 ini juga akan ad program shopping marathon yang diadakan mulai pukul 10 WIB hingga 16.00 WIB di setiap harinya, kecuali sabtu-minggu selama 8 hari tersebut.

Tahun ini, Festival Belanja Online (FBO)  lebih mengutamakan nilai edukasi kepada masyarakat Indonesia bahwa belanja online merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan penawaran terbaik. Pengguna juga akan mendapatkan harga serta diskon yang besar dalam ajang tahunan ini.

Hadirnya kupon voucher khusus yang dinamakan FBOKUPON15 juga dipercaya akan semakin memanjakan para konsumen untuk membeli berbagai produk dari berbagai ecommerce yang bergabung di dalam event ini.

Arif menambahkan, “Tahun ini FBO 2015 akan menjadi salah satu kegiatan online yang paling dinantikan karena ajang ini menawarkan potongan harga hingga 99 persen dan merupakan hal yang sangat dilewatkan, ” katanya.

Dalam kegiatan tahun ini, juga dihadirkan kegiatan donasi dengan menggandeng UNICEF sebagai partner penggalangan dana sosial dimana setiap konsumen yang berbelanja di setiap ecommerce yang tergabung akan secara langsung berdonasi kepada UNICEF.

Sementara itu perwakilan dari Blibli.com menyebut, saat ini perkembangan belanja sudah 5 kali lipat karena kini masyarakat sudah mulai belanja secara online. Ia juga menambahkan, saat ini telah tersedia sekitar 5000 merchant di Blibli.com. [ak/if]

Ruangguru.com Pertegas Ambisi untuk Tingkatkan Kualitas Pengajar

0

Telko.id – Memperingati Hari Guru Nasional, yang jatuh tepat hari ini (25 November), Ruangguru.com kembali mempertegas ambisinya untuk terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para pengajar di Indonesia. Ambisi itu diwujudkan baik dalam bentuk program pelatihan maupun program apresiasi yang telah dirancang khusus bagi para pengajar yang tergabung di platform Ruangguru.com.

Ruangguru.com sendiri merupakan startup teknologi lokal yang berfokus dalam penyediaan layanan pendidikan dan konten belajar yang berkualitas. Sejak dirilis pada April 2014 lalu, Ruangguru.com telah menjadi wadah bagi lebih dari 22,000 pengajar privat yang terdiri dari guru-guru berpengalaman, para mahasiswa berprestasi dari universitas ternama, serta kaum profesional dengan rekam jejak terpercaya yang senang mengajar dan ingin mencari penghasilan tambahan.

Jenis mata ajar yang ditawarkan pun sangat beragam, mulai dari pelajaran sekolah, persiapan ujian yang terstandarisasi (TOEFL, IELTS, SAT), musik, olahraga, bahasa asing, dan masih banyak lagi. Para pengajar di Ruangguru.com juga sudah cukup terkenal karena tingkat kualitasnya, terbukti dari sebanyak 95 persen pengajar yang bergabung dan mengajar di Ruangguru.com memperoleh rating sangat baik dari para murid.

Rosmiyana, Product Manager Ruangguru.com memaparkan visi Ruangguru.com, dimana salah satu yang utama adalah meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan meningkatkan kesejahteraan para pengajar.

“Kami meyakini bahwa tanggung jawab mendidik itu bukan hanya ditanggungkan kepada guru di sekolah saja namun siapapun. Selama ini kami mencoba memfokuskan upaya kami di area ini guna membuka akses kepada lebih banyak masyarakat umum maupun pendidik profesional agar bisa lebih terlibat aktif dalam mencerdaskan bangsa,” ungkapnya.

Rosmiyana menyayangkan persepsi yang kadung berkembang di masyarakat, bahwa kompensasi bagi profesi pengajar relatif tidak semenarik profesi lainnya. Menyadari hal tersebut, Ruangguru.com terus berupaya agar memunculkan berbagai mekanisme sumber penghasilan lain yang lebih adil dan juga menarik – seperti yang lakukan lewat marketplace guru privat Ruangguru.com.

Berbagai ini pun dilakukan startup ini untuk meningkatkan kualitas para guru, seperti menggelar pelatihan berkala bagi guru, program apresiasi prestasi, serta melengkapi para guru dengan berbagai tools yang memudahkan aktivitas mengajar dan pengembangan profesi mereka. “Misalnya, lewat platform tes.ruangguru.com dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk membantu guru-guru di sekolah mempersiapkan diri menghadapi Uji Kompetensi Guru (UKG) Nasional yang berlangsung selama November ini,” tambahnya.

Andika, salah satu pengajar bidang Bahasa Inggris dan Perpajakan di Ruangguru.com mengaku bahwa ia sangat tertarik dengan program mengajar yang ditawarkan oleh startup ini. Alasannya karena adanya seleksi kualitas pengajar berupa verifikasi latar belakang dan jadwal mengajarnya dapat disesuaikan dengan waktu kosong.

“Setelah memutuskan untuk bergabung pada September 2015, saya dapat menyalurkan passion saya dalam mengajar, serta mendapatkan penghasilan tambahan hingga Rp 12 juta/bulan. Bayangkan penghasilan tambahan yang mungkin diperoleh guru-guru berpengalaman, yang punya waktu lebih untuk mengajar. Ini akan sangat mendukung kesejahteraan mereka,” papar Andika.

Secara umum para pengajar di Ruangguru.com memang mendapatkan kompensasi yang cukup kompetitif dibandingkan tempat lainnya. Pada umumnya, upah guru privat di lembaga lain sangat flat dan ditetapkan oleh lembaga, rata-rata berkisar antara Rp 40.000 hinga Rp 65.000 per jam untuk kelas berkelompok. Sementara di Ruangguru.com, upah guru ditetapkan oleh guru sendiri, mulai dari Rp 50.000,- per jam.

“Saat ini secara agregat para pengajar di Ruangguru.com memperoleh upah sebesar Rp 98,000 per jam”, ujar Rosmiyana melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/11).

China Telecom Gandeng Alcatel-Lucent Perluas 4G LTE

0

Negara yang terkenal dengan julukan Negeri Tirai Bambu ini begitu agresif membangun Ultra Broadband selular di negaranya. Vendor jaringan yang dipilih, salah satunya adalah Alcatel-Lucent.

“Perjanjian ini melanjutkan hubungan kerjasama yang telah lama terjalin dengan China Telecom serta akan lebih memperkuat kepemimpinan kami di akses ultra-broadband selular. Di saat kebutuhan data terus meningkat di negara ini, kami akan membantu China Telecom memenuhi kebutuhan konsumennya yang terus meningkat akan layanan-layanan berkualitas top,” ujar YUAN Xin, Pimpinan dan CEO Alcatel-Lucent Shanghai Bell dalam releasenya.

Alcatel-Lucent akan membantu China Telecom memperluas penggelaran 4G LTE di 12 provinsi di Tiongkok, terutama di kota besar dengan PDB tertinggi di Negara tersebut. Di mana, kebutuhan akan layanan serta aplikasi ultra-broadband kualitas tinggi terus meningkat dengan pesat. Operator ini meningkatkan kapasitasnya agar dapat memberikan akses lebih cepat ke video, gambar, konten web interaktif serta aplikasi-aplikasi bandwidth tinggi lainnya untuk memastikan pengalaman internet serta hiburan berkualitas terbaik bagi para konsumennya.

Alcatel-Lucent juga akan menggelar kapabilitas Carrier Aggregation-nya. Komponen dengan standard LTE-Advanced ini memungkinkan radio-radio LTE mengkombinasikan beberapa pita frekuensi untuk meningkatkan kecepatan data serta menurunkan latensi dengan leluasa, memungkinkan penyelenggara layanan memberikan kecepatan unduh data hampir dua kali lebih cepat daripada yang telah ada saat ini.

Bagi Alcatel-Lucent, teknologi yang akan diimplementasikan adalah teknologi akses radio LTE 9926 eNodeB dan sekaligus juga memperkenalkan kapabilitas Carrier Aggregation LTE-Advanced untuk LTE FDD di kota-kota besar untuk pertama kalinya di Tiongkok.

Perjanjian ini lebih memperluas penggelaran layanan LTE yang telah diumumkan pada bulan Maret 2015 ketika China Telecom melanjutkan transformasi pengalaman ultra-broadband selular para pelanggannya.

Selain itu, Alcatel-Lucent pun dipercaya oleh China Telecom untuk mengelola kebutuhan data center di Beijing dan Guangzhou yang terus meningkat dengan menggunakan produk IP core Router XRS 7950 serta Service Router 7750.

Saat ini, Tiongkok memegang pimpinan di pasar broadband nirkabel, dan diharapkan akan mencatatkan hampir sepertiga pelanggan 4G LTE global pada tahun 2019. Untuk itu, China Telecom harus memastikan bahwa jaringan IP-nya memiliki skalabilitas serta fleksibilitas untuk mengelola pertumbuhan traffic data-nya di masa yang akan datang, memungkinkan perusahaan memberikan layanan 4G LTE kualitas tinggi, bahkan ketika perusahaan akan lebih memperluas jaringannya di masa mendatang.

“Alcatel-Lucent akan menyediakan portfolio IP routing-nya untuk memenuhi kebutuhan traffic masa depan, sambil secara efisien mendukung penyampaian layanan selular cloud. Pasar selular Tiongkok diharapkan mencatatkan pertumbuhan luar biasa dan penggunaan XRS 7950 serta SRs 7750 kami diharapkan dapat membantu China Telecom mengelola pertumbuhan tersebut dengan efisien serta fleksibel,” ujar Yuan Xin, Pimpinan dan CEO Alcatel-Lucent Shanghai Bell menjelaskan.

Saat ini, teknologi core dan edge routing Alcatel-Lucent sudah digunakan oleh China Telecom di provinsi Jiangsu dan Shanghai. Teknologi ini juga akan mengelola kenaikan traffic di beberapa data center urban di Beijing – ibu kota Tiongkok yang juga merupakan salah satu kota terpadat di dunia – serta hub finansial Guangzhou. Service Router 7750 Alcatel-Lucent akan digelar di tujuh provinsi besar. Seluruh proyek ini akan diselesaikan untuk persiapan layanan jaringan China Telecom di bulan Desember.

Dengan implementasi baru nya ini, maka Alcatel-Lucent akan menyediakan 25% kapabilitas jaringan core routing baru bagi China Telecom. Termasuk dukungan interkoneksi seluruh data center di Beijing dan Guangzhou. Alcatel-Lucent pun akan memberikan China Telecom 15 persen kapabilitas edge routing baru sesuai kontrak baru, termasuk penggelaran portfolio 7750 SR-nya di tujuh provinsi besar untuk meng-agregat traffic dari jaringan edge kota.

Dengan adanya implentasi portfolio IP Routing Alcatel-Lucent, termasuk XRS 7950 dan Service Router 7750 akan membantu China Telecom membangun jaringan IP berkinerja tinggi yang akan mendukung perluasan layanan 4G LTE dengan layanan berkualitas superior. Baik dari skala, efisiensi serta fleksibilitas terdepan di kelasnya untuk menangani berbagai kebutuhan jaringan. (Icha)

China Blokir Layanan Mobile dengan VPN

0

Telko.id – China telah mulai menindak warga di daratan yang mengakses konten online yang dibuat di luar perbatasannya. New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa beberapa warga di Xinjiang yang menggunakan perangkat lunak virtual private network (VPN) telah menerima akibat atas ketidakpatuhannya. Layanan mobile mereka dimatikan.

Polisi setempat mulai memutus konektivitas seluler minggu lalu untuk orang yang menggunakan aplikasi messaging dan software asing untuk menghindari filter internet China guna mendapatkan akses ke konten dan layanan internasional.

Diwartakan The Next Web, Rabu (25/11), warga negara yang terkena dampak dari ketetapan ini, yang ingin tetap anonim karena takut penganiayaan lebih lanjut, membagi pesan teks yang mereka terima dari operator selulernya.

“Atas pemberitahuan polisi, kami akan mematikan nomor ponsel Anda dalam dua jam ke depan sesuai dengan hukum. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi pada polisi cyber yang terafiliasi dengan kantor polisi di sekitar Anda sesegera mungkin,” demikian bunyi pesan teks itu.

Hingga berita ini diturunkan, tidak diketahui dengan pasti berapa banyak orang di Xinjiang telah terpengaruh tindakan ini. Pun demikian terkait kapan kira-kira mereka akan bisa memulihkan kembali nomornya. Operator seluler lokal menolak untuk berkomentar lebih jauh.

Sekaadar informasi, pemerintah China sejauh ini telah menghabiskan banyak waktu dan uang untuk mencegah penyebaran informasi yang dianggap “berbahaya bagi keamanan nasional.” Dimulai dari memberlakukan The Golden Shield Project pada tahun 1993, hingga kemudian disusul Great Firewall.

Langkah untuk memblokir konektivitas sinyal mobile dirasa sangat mendesak dalam upaya pemerintah untuk lebih erat mengontrol komunikasi melalui internet, apalagi setelah serangan teroris di Paris belum lama ini.

Gunakan Bola Lampu, LiFi 100 Kali Lebih Cepat dari WiFI

1

Telko.id – Alternatif super cepat untuk WiFi yang dikenal dengan sebutan ‘LiFi’ telah melewati proses penelitian di laboratorium dan akan masuk ke dunia nyata setelah startup asal Estonia, Velmenni mulai menawarkan secara komersial teknologi ini.

Velmenni  menggunakan LiFi untuk mengirim data hingga 1Gbps – lebih dari 100x lebih cepat daripada teknologi WiFi saat ini. Untuk menerapkan ini dalam dunia nyata, Anda dapat mengharapkan untuk mengunduh film definisi tinggi hanya dalam hitungan detik.

Manfaat utama dari LiFi adalah peningkatan privasi dan keamanan. Data dikirim pada kecepatan tinggi menggunakan Visible Light Communication (VLC) yang tidak dapat menembus dinding dan karena itulah kurang berisiko atas penyadapan serta menderita akibat interferensi dari perangkat lain.

LiFi dikembangkan oleh seorang Profesor bernama Harald Haas dari Universitas Edinburgh dan dalam kondisi laboratorium yang terkontrol peneliti telah mencapai kecepatan yang luar biasa, yakni 224Gbps.

“Kami sedang melakukan beberapa proyek percontohan dalam industri yang berbeda dimana kita dapat memanfaatkan teknologi VLC,” ungkap Deepak Solanki, CEO Velmenni, “Saat ini kami telah merancang solusi pencahayaan cerdas untuk lingkungan industri dimana komunikasi data dilakukan melalui cahaya. Kami juga melakukan proyek percontohan dengan klien swasta dimana kami menyiapkan jaringan LiFi untuk mengakses internet di ruang kantor mereka.”

Menggunakan bola lampu di sekitar rumah atau tempat kerja, LiFi dapat memberikan transmisi data kecepatan tinggi untuk akses internet atau penyebaran IOT. Tantangan terbesar bagi Velmenni, dan juga vendor-vendor lainnya yang ingin memanfaatkan teknologi LiFi, adalah menemukan cara untuk retrofit perangkat yang ada dengan teknologi baru untuk mencegah pembuatan infrastruktur baru.

“Yang perlu kita lakukan adalah memasukkan microchip kecil untuk setiap perangkat pencahayaan potensial dan ini kemudian akan menggabungkan dua fungsi dasar: pencahayaan dan transmisi data nirkabel,” kata Haas. “Di masa depan kita tidak akan hanya memiliki 14 miliar bola lampu, kita mungkin memiliki 14 miliar LiFi yang dikerahkan di seluruh dunia untuk masa depan yang lebih bersih, lebih hijau dan lebih cerah.”

Gandeng 5Gex, Huawei Coba Sederhanakan 5G

0

Telko.id – Salah satu vendor jaringan raksasa asal Tionkok, Huawei, nampaknya sangat serius untuk menyasar pasar 5G di dunia. Hal tersebut terlihat dengan usaha mereka menggandeng 5Gex guna menyederhanakan penerapan layanan 5G.

Huawei dan mitranya di Eropa bekerjasama untuk membuat infrastruktur 5G terpadu untuk dataran Eropa yang juga mendukung semua layanan cloud dan jaringan di masa depan.

5G Exchange Project (5Gex) yang diluncurkan pada bulan Oktober lalu bertujuan untuk menggunakan multi-domain orkestrasi untuk menciptakan software define Infrastructure. Dilansir dari Telecoms (24/11), proyek ini merupakan salah satu proyek pertama diluar 5G Public Private Partnership Eropa (5G-PPP) yang bertujuan untuk mendorong penelitian dan kerja sama global dalam mengelola permintaan nirkabel di masa depan.

Dalam rangka melakukan standarisasi pelayanan, Huawei bekerja sama dengan 16 mitra di Eropa, termasuk operator jaringan, vendor, UKM dan lembaga akademis untuk mendirikan Pan-European testbed yang nantinya akan mengevaluasi teknologi yang relevan. Hal ini juga ditujukan agar semua stakeholder mencapai skala ekonomi yang lebih baik.

Selama proyek ini berlangsung, berbagai operator dan vendor akan menjadi tuan rumah dan menghubungkan lokasi uji teknis yang beragam di seluruh Eropa.

Sementara untuk target sendiri, Huawei telah menetapkan waktu pengerjaan ini secepat mungkin dengan tenggat 90 hari 90 menit untuk bisa digunakan oleh pasar. Sedangkan langkah pertama akan membantu para peneliti Eropa dan mitra industri untuk menguji layanan 5G dan eksperimen mereka yang dikembangkan dalam kerangka 5G-PPP.

Sebagai informasi, 5G-PPP merupakan inisiatif bersama antara industri di Eropa seperti industri ICT dan Komisi Eropa. 5G-PPP akan menerima dana senilai €3,5 miliar dengan tambahan €700 juta dari dana Uni Eropa.

Sementara itu di Inggris, Huawei telah menginvestasikan dana senilai £5 juta di Surrey University Pusat Inovasi 5G (5GIC) sebagai bagian dari investasi besar mereka yang menyentuh angka $600 juta untuk penelitian 5G secara global pada tahun 2018 nanti. [ak/if]

XL ‘Ngebut’ dan Sudah Komersialkan 4G LTE di 11 Kota

0

Telko.id – Bak mobil yang berada di arena balap, begitu lampu hijau menyala, langsung tancap gas demi memenangkan pertandingan. XL pun tidak mau menunggu lama-lama. Begitu penataan frekuensi di 1800 Mhz selesai dan dapat lampu hijau dari pemerintah untuk komersialkan 4G LTE, XL langsung ngebut. Baru dalam kurun waktu satu minggu, XL sudah menambah 11 kota lagi untuk diberikan layanan 4G LTE nya.

“Kami tidak mau masyarakat menunggu terlalu lama untuk dapat menikmati layan 4G karena internet cepat sudah menjadi kebutuhan masyarakat luas. Apalagi, pemerintah juga mengharapkan ketersediaan layanan ini untuk mempercepat pembangunan di berbagai daerah,” ujar Yessie d. Yosetya menjelaskan.

Yessie menambahkan, saat ini XL juga sudah melakukan perubahan penggunaan alokasi frekuensi 4G LTE untuk kota Bogor dan Medan  dari sebelumnya frekuensi 900 MHz menjadi 1800 MHz untuk meningkatkan kualitas layanan (speed). Kami berharap layanan 4G LTE yang kami sediakan tersebut bisa membantu masyarakat di kota-kota tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan perkembangan ekonomi di daerah”.

Penambahan wilayah layanan XL 4G LTE secara komersial yang mencakup 11 kota tersebut meliputi Pekanbaru, Batam, Palembang, Purwakarta, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Pacitan, Madura, Banjarmasin, dan Manado. Penambahan layanan 4G LTE ke berbagai daerah tersebut memungkinkan dilakukan karena XL sudah menyiapkan infrastruktur dan teknologi sejak jauh-jauh hari. Karena itu pula, XL selalu langsung bisa mengkomersialkan layanan di satu kota besar begitu proses penataan frekuensi 1800MHz sudah selesai di suatu wilayah.

XL juga telah menyediakan ekosistem yang lengkap di kota-kota tersebut. Ekosistem yang tersedia akan memudahkan pelanggan beralih ke layanan 4G LTE. Pelanggan dengan mudah bisa mendapatkan paket bundling layanan XL 4G LTE dengan ponsel pintar berbagai tipe baik low end ataupun high end termasuk pula dengan cicilan harga yang terjangkau dan bervariasi. Begitu juga, sejak awal 2015 lalu XL telah menyelenggarakan program-program yang memudahkan pelanggan untuk beralih ke layanan 4G. kartu SIM XL kini tersedia di pasar juga sudah 4G ready.

XL juga menyelenggarakan berbagai program kemudahan lain, seperti program Tabungan Kuota 4G. Program ini menawarkan manfaat berupa tabungan kuota data 4G yang bisa dipakai saat layanan 4G tersedia.  Hanya dengan melakukan pembeliaan Paket Hotrod 4G, pelanggan akan memperoleh bonus kuota 4G secara langsung dan jika tidak digunakan, kuota ini dapat diakumulasi ke bulan berikutnya.

Meski terus memperluas wilayah layanan, namun XL juga berfokus pada kualitas layanan, agar layanan internet cepat ini benar-benar bisa memenuhi ekspektasi pelanggan dan masyarakat, terutama agar manfaat dari kehadiran teknologi ini bisa meningkatkan produktifitas penggunanya. XL memprediksi, begitu layanan  internet super cepat 4G LTE hadir di Indonesia, maka tuntutan pasar akan juga berubah.

Para pelanggan dan pengguna layanan mobile internet akan menghendaki kualitas yang benar-benar prima agar mereka bisa menikmati dan memanfaatkan layanan data secara maksimal. Akses pada layanan yang bersifat visual, terutama video akan terus meningkat. Video akan menjadi format layanan data untuk berbagai keperluan, baik untuk edukasi, promosi, presentasi, hingga hiburan.

Karena itulah, sejak awal XL mengambil pendekatan untuk langsung membangun layanan 4G LTE dengan standar mampu menghadirkan layanan “Extreme HD 360° Video”. Video ini menghadirkan tayangan yang tidak biasa. Sudut pandang video bisa mencakup 360°, yang hanya bisa dinikmati dengan kualitas internet yang benar-benar prima, baik secara kecepatan maupun kestabilan. Jadi, jika layanan internet super cepat XL mampu menghadirkan video jenis tersebut secara baik, maka juga akan unggul dalam menghadirkan jenis layanan data dan digital lainnya. Saat ini layanan 4G XL ditopang oleh lebih dari 3.000 BTS 4G. (Icha)