spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1519

Inilah Pandangan Regulator Tentang MVNO

0

Telko.id – MVNO atau Mobile Virtual Network Operation adalah salah satu model dari network sharing yang digadang-gadang dapat memberikan keuntungan serta efisiensi yang cukup tinggi. Selain MORAN dan MOCN, MVNO juga menjadi salah satu model yang tepat utuk diimplementasikan di Indonesia.

[Baca Juga : Mengenal MVNO dan Apa Manfaatnya Bagi Industri Telko]

Seperti diketahui, dalam MVNO Perusahaan penyedia layanan telekomunikasi atau Operator Mobile memberikan layanan komunikasi bergerak kepada pelanggannya tanpa harus memiliki infrastruktur jaringan sendiri, melainkan melakukan kerja sama dengan operator telekomunikasi yang ada  melalui pola MOU atau Minutes of Use, yang berarti membayar menit atau lamanya komunikasi yang digunakan oleh pelanggan.

Sekedar informasi, network sharing telah diimplementasikan oleh dua Operator besar di Indonesia yakni XL Axiata dan juga Indosat Ooredoo dengan menggunakan skema MORAN. Namun, Menurut Bos XL, Dian Siswarini, kalau bicara network sharing itu kan efisiensi, bukan siapa untung atau rugi.

“Skema MORAN kurang Joss, efisiensi yang ditawarkan hanya menghemat 20% sampai 30% belanja modal,” ungkapnya beberapa waktu lalu pada acara gathering XL.

Lantas, Bagaimana dengan pihak Regulasi?

Dalam Hal ini, Kominfo selaku regulator mengungkapkan, “perihal kebijakan MVNO akan sejalan dengan kebijakan efisiensi industri (Active Sharing) sampai pada konsolidasi industri,” ucap Rudiantara selaku Menkominfo kepada Tim Telko.id ketika di wawancarai melalui pesan singkat (10/3).

Sekedar informasi, salah satu sistem kerjasama MVNO adalah lewat MOU (minute of use) dengan pembayaran berdasarkan pada lamanya penggunaan jaringan. Dalam skema MVNO terdapat pemisahan tanggung jawab antara penyedia jaringan (network provider) dan penyedia layanan (service provider).

Pria yang sering disapa Chief RA ini juga mengungkapkan, bahwasanya prinsip kebijakan MVNO adalah meningkatkan pelayanan sekaligus meningkatkan efisiensi industri. Namun Ia mengungkapkan bahwa saat ini belum ada skema MVNO yang diterapkan oleh operator di Indonesia yang mengelar network sharing.

Sementara itu, hadirnya MVNO membawa potensi bisnis yang cukup luas. Penyedia jaringan dipastikan dapat menarik segmen pasar baru, sehingga bisa mengoptimalkan kapasitas jaringan yang ada. Dengan menggunakan kapasitas jaringan yang tersisa dapat diberdayakan lewat pola MVNO. Bahkan bukan tidak mungkin MVNO juga mengembangkan sistem jaringan tersendiri. Lepas dari potensi positif, MVNO juga bisa berdampak negatif jika tidak diatur dengan baik.

Sementara itu, disinggung mengenai pola lisensi regional untuk operator seluler, seperti halnya frekuensi 2.3 Ghz yang digunakan oleh Bolt!, Chief RA menyebutkan bahwa rencana alokasi spektrum frekuensi ini untuk cakupan nasional dengan alasan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi melalui skala ekonomi.

Mengenal MVNO dan Apa Manfaatnya Bagi Industri Telko

0

Telko.id – Sesuai dengan cita-cita dari Menkominfo Rudiantara yang ingin menciptakan efisiensi pada industri telekomunikasi Indonesia, tercetuslah sebuah inisiasi network sharing dengan berbagai model yang disediakan.

Sekedar informasi, Network Sharing merupakan mekanisme penggunaan bersama infrastruktur aktif telekomunikasi antaroperator telekomunikasi di suatu negara. Sejatinya terdapat lima model network sharing yakni, CME sharing, Multi Operator Radio Access Network (MORAN), Multi Operator Core Network (MOCN), Roaming serta Mobile Virtual Network Operator (MVNO).

Sementara yang sedang hangat dan dirasa paling cocok digunakan di Indonesia adalah MORAN dan MOCN, dengan XL Axiata dan Indosat Ooredoo yang telah mengaplikasikan MORAN pada skema Network Sharing mereka. Namun, MVNO juga sejatinya pernah diimplementasikan di Indonesia.

Berbicara mengenai MVNO, beberapa pengamat merasa model ini adalah model yang dapat menghasilkan efisiensi yang cukup tinggi di industri telekomunikasi di Indonesia, seperti halnya  yang dilakukan pada industri telelkomunikasi di Jepang pada tahun 2001 silam.

MVNO atau Mobile Virtual Network Operator sendiri merupakan penyelenggara jasa pelayanan telekomunikasi bergerak (Seluler atau FWA) dalam bentuk suara dan data, dimana penyelenggara tersebut tidak memiliki izin atas spekrum frekuensi atau lisensi jaringan akses. Dalam menjalankan usahanya, penyelenggara tersebut melakukan kerjasama dengan MNO (Mobile Network Operator) yang memiliki alokasi spektrum frekuensi serta lisensi jaringan akses.

[Baca Juga : Inilah Pandangan Regulasi Tentang MVNO]

Secara sederhananya, perusahaan penyedia layanan telekomunikasi atau Operator Mobile memberikan layanan komunikasi bergerak kepada pelangganya tanpa harus memiliki infrastruktur jaringan sendiri, melainkan melakukan kerja sama dengan operator telekomunikasi yang ada  melalui pola MOU atau Minutes of Use, yang berarti membayar menit atau lamanya komunikasi yang digunakan oleh pelanggan.

Di dalam MVNO itu terjadi pemisahan yang jelas antara tanggung jawab penyedia jaringan (Network Provider) dengan penyedia layanan (Service Provider). Jadi dalam hal ini si penyedia layanan hanya membeli kapasitas jaringan yang ada dari si penyedia jaringan. Nantinya akan dipakai untuk layanan komunikasi suara, data atau juga SMS.

Sistem kerjasama dalam pola MVNO bisa bermacam-macam, tergantung dari kesepakatan kedua pihak. Salah satu nya adalah lewat MOU (minute of use) dengan pembayaran berdasarkan pada lamanya penggunaan jaringan. Dalam skema MVNO terdapat pemisahan tanggung jawan antara penyedia jaringan (network provider) dan penyedia layanan (service provider).

MVNO pun harus mendapat sewa jaringan dari network provider, bukan penyelenggara layanan. Meski di Indonesia hampir semua network provider juga menjalankan peran sebagai penyelenggara layanan.

Bisnis Model MVNO :

Pada dasarnya MVNO adalah sebuah layanan bergerak yang menyewa atau memakai spektrum frekuensi milik MNO melalui suatu perjanjian bisnis. MVNO dalam hal ini dapat hanya berperan sebagai reseller dari MNO atau bisa membangun infrastrukturnya sendiri yang dibutuhkan sesuai dengan teknologi dan izin spektrum frekuensi yang dimiliki oleh MNO. Berdasarkan kondisi tersebut, MVNO secara bisnis model dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :

a. Reseller / Super Dealer
Pada tipe ini MVNO berkedudukan hanya sebagai reseller terhadap layanan bergerak (mobile service) dari MNO. MVNO tidak memiliki infrastruktur dan hanya sebagai kepanjangan tangan MNO, sehingga tanggung jawab pelanggan ada pada MNO.

b. Service Provider MVNO ( SP-MVNO )
MVNO mempunyai/membangun Infrastruktur sendiri yang terkait dengan system data base pelanggannya meliputi billing system, customer care, pusat pemasaran (marketing centre) dan pusat penjualan. Pada tipe ini MVNO masih terbatas menggunakan produk (wholesale) milik MNO.

c. Enhanced Service Provider MVNO ( ESP-MVNO )
Hampir mirip dengan SP-MVNO tetapi pada model ini MVNO tidak hanya menjual layanan seluler (mobile service) milik MNO tetapi juga menawarkan layanan tambahan milik MVNO itu sendiri.

d. Full MVNO
MVNO menyediakan dan membangun seluruh infrastruktur termasuk Core Network, Transmisi dan jaringan akses. MVNO hanya menyewa Lisensi akses spektrum frekuensi dari MNO.

Manfaat MVNO

Sejainya terdapat beberapa manfaat penerapan MVNO di Indonesia, seperti Pembangunan Infrastruktur (jaringan telekomunikasi) Nasional meliputi jaringan akses, transmisi (backbone) dan Core semakin cepat. Teledensitas dan pemerataan layanan suara dan data secara nasional akan semakin cepat terwujud. MVNO juga bisa menurunkan biaya investasi dan operasional MNO dan tentunya akan menciptakan segmentasi market, layanan, brand dan produk.

Demikianlah sekilas tentang pengertian MVNO dan apa manfaatnya untuk industri telko di Inonesia, bagaimana menurut anda? silahkan berkomentar di kolom komentar.

Manuver ZTE bikin China Kelabakan

0

Telko.id – Pemerintah China mengungkapkan ketidakpuasan mereka setelah departemen perdagangan Amerika Serikat ‘menampar’ ZTE dengan sanksi karena telah diduga menjual penggerak telekomunikasi untuk Iran.

Kementerian perdagangan Cina mengeluarkan pernyataan keras pada situs resmi mereka menyusul keputusan Amerika Serikat awal pekan ini yang meminta pemasok produk ZTE di seluruh dunia untuk mengajukan izin ekspor sebelum pengiriman setiap peralatan buatan Amerika Serikat atau bagian untuk perusahaan Cina.

“China mengungkapkan ketidakpuasan yang kuat dan secara tegas berada pada pihak oposisi tegas, langkah berbahaya Amerika Serikat ini akan mempengaruhi operasi normal perusahaan China,” ucap Kementrian Perdagangan China seperti dilaporkan dari MobileWorldLive (10/3).

Selain itu, China juga akan terus melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait masalah ini.

Dan Wang Yi, menteri luar negeri China juga mengangkat masalah ini sebagai masalah yang cukup serius dan dapat meningkatkan kecemasan pemerintah. Tanpa menyebutkan nama ZTE, Sang Menteri luar Negeri mengungkapkan bahwa hal ini merupakan pendekatan yang salah.

Sekedar informasi, sanksi internasional terhadap Iran telah mereda, mengikuti kesepakatan nuklir pada 2015 lalu. Namun, Amerika Serikat telah mempertahankan sanksi sendiri. Dengan sejumlah perusahaan Cina yang telah tertangkap, namun di sektor lain. Sementara kasus ZTE ini berubah menjadi kasus yang sangat high-profile.

Mengapa demikian? Tentu saja, pasalnya sekitar 10 hingga 15 persen dari komponen yang digunakan dalam peralatan jaringan dan smartphone ZTE datang dari vendor yang berbasis di Amerika Serikat, termasuk Qualcomm dan Altera.

Ingin Jadi Smart Nation, Sabah Gandeng Huawei

0

Telko.id – Pemerintah negara bagian Sabah, Malaysia baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan Huawei untuk mencapai target menjadi pusat ICT daerah dan juga Smart Nation.

Sebuah laporan di situs Huawei mengatakan kelompok kerja bersama akan dibentuk untuk mengawasi perjanjian kerjasama mereka dengan Negeri Jiran ini.

“Sangat penting bahwa Sabah mampu menyediakan konektivitas dan teknologi kelas dunia untuk memberdayakan Malaysia dan ini dapat dicapai melalui kolaborasi ini,” ucap Datuk Siringan Gubat, menteri pengembangan sumber daya dan teknologi informasi untuk Sabah.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Huawei juga akan menyediakan keahlian pada perencanaan negara yang cerdas, termasuk Smart Tourism, solusi safe city dan pengembangan bakat untuk memperkuat keamanan perbatasan Sabah dan mengembangkan industri kunci seperti pariwisata.

Sabah juga nantinya akan berkonsultasi dan memberikan rekomendasi untuk mengembangkan sektor utama mereka dan infrastruktur ICT masa depan yang terbaik dengan dukungan broadband berkecepatan tinggi. Bukan hanya itu, nantinya Sabah juga akan memiliki cakuoan nirkabel yang luas, link kapal selam baru serta pusat data kelas dunia.

“Dalam 10 tahun ke depan, industri ICT akan mengalami pertumbuhan eksponensial, yang akan membawa peluang luar biasa dan perubahan setiap industri,” ucap Abraham Liu, CEO Huawei Malaysia.

Dilansir dari TelecomAsia (10/3), Huawei berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah negara bagian Sabah untuk memungkinkan negara ini menjadi hub ICT dan smart nation regional.

Trafik XL Saat GMT Naik 40%

0

Telko.id – Saat fenomena Gerhana Matahari Total yang sangat jarang terjadi, tentu membuat masyarakat Indonesia sangat antusias. Dengan trend saat ini, maka mengunggah dan mengundug foto, video atau update media social pada momen ini pun terjadi lonjakan. Pada jaringan 2G, 3G dan 4G XL terjadi lonjakan sekitar 40% dibandingkan trafik rata-rata di hari biasa. Hal ini terjadi beberapa saat sebelum dan setelah proses gerhana tersebut.

“Seperti yang telah kami prediksi, fenomena GMT akan diabadikan oleh masyarakat luas, lalu mereka akan berbagi foto dan videonya mengenai gerhana tersebut ke mana saja. Selain GMT-nya sendiri, saya kira besarnya minat masyarakat untuk mengabadikan dan membagi foto dan videonya secara serentak di waktu yang hampir berbarengan ini merupakan salah satu fenomena tersendiri di era serba digital saat ini,” ujar Yessie D. Yosetya, Chief Service Management Officer XL menjelaskan.

Menurut Yessie, atas pertimbangan prediksi kebutuhan kapasitas jaringan yang memadai tersebut maka sejak jauh-jauh hari XL sudah menyiapkan jaringannya. Optimasi jaringan dilakukan di semua area yang menjadi perlintasan GMT, terutama di area-area yang ditetapkan menjadi lokasi pengamatan yang akan didatangi wisatawan.

Kenaikan trafik yang mencolok terlihat di beberapa area yang menjadi lokasi pengamatan utama GMT, antara lain di Belitung dan Palembang. Kedua area tersebut memang menjadi lintasan GMT. Di Palembang dan Palangkaraya terjadi kenaikan trafik lebih dari 30%, dan Balikpapan lebih dari 100%. Trafik data juga naik di Jakarta sebesar lebih dari 30%.

Di Belitung, lonjakan trafik sangat mencolok terjadi pada layanan 4G LTE, yaitu hingga 3350%. Untuk layanan 3G, trafik juga naik signifikan, yaitu mencapai 75%. Demikian juga pada pemakaian Data melalui jaringan 2G, trafik naik sebesar 85% di banding hari-hari biasa.

Dari data di atas terlihat bahwa pelanggan XL melakukan pengiriman materi foto dan video terkait GMT, sesuai dengan prediksi semula. Hal ini pula yang menjadi pertimbangan XL untuk mengoptimasi kualitas jaringan di lokasi-lokasi yang menjadi lintasan GMT. Lokasi yang XL perkuat jaringannya antara lain adalah Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Sampit, Balikpapan, Palu, dan Poso.

Khusus Belitung, sejak sepekan sebelumnya XL telah menggelar layanan 4G LTE, yang terutama meng-cover sejumlah lokasi wisata utama pulau tersebut yang sekaligus menjadi spot pengamatan GMT. Di Belitung, Bangka dan Palembang, lonjakan trafik terjadi selain karena pelanggan yang memang secara serentak mengabadikan membagi foto dan video secara bersamaan, juga karena kedatangan wisatawan dari luar wilayah ke area tersebut.

Di Belitung, selain pelanggan asli area tersebut juga berdatangan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri ke sana. Begitu juga dengan di area lintasan GMT lainnya. Di lokasi-lokasi yang menjadi titik pengamatan, ribuan orang, warga setempat berbaur dengan wisatawan menyaksikan fenomena alam tersebut, dan mengabadikannya dengan berbagai perangkat, termasuk gadget. Kemudian mereka serentak mengunggah foto dan video yang mereka buat. (Icha)

Layanan Data Melonjak, Telkomsel Sukses Kawal GMT di Belitung

0

Telko.id – Telkomsel sukses menjaga kualitas jaringan Internet cepat 4G LTE di Belitung saat momen Gerhana Matahari Total terjadi. Layanan Telkomsel 4G LTE beroperasi secara baik untuk melayani kebutuhan komunikasi berbasis layanan data dari para wisatawan yang datang baik dari dalam dan luar negeri. 

Tingginya penggunaan layanan data Telkomsel juga dapat terlihat dari melonjaknya angka peningkatan sebesar 387 persen dibandingkan dengan hari normal pada lokasi-lokasi pengamatan gerhana, dimana lokasi Pantai Kelayang & Tanjung Tinggi menjadi lokasi dengan kenaikan paling tinggi.

Lewat keterangan tertulisnya, Rabu (9/3), Direktur Network Telkomsel, Sukardi Silalahi mengatakan bahwa jaringan Telkomsel sukses mengawal Peristiwa Gerhana Matahari Total di Belitung dengan amat baik. “Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dan pelanggan tetap bisa menikmati layanan 4G Telkomsel dengan kualitas terbaik, sekalipun terjadi lonjakan trafik komunikasi di lokasi-lokasi yang dipadati oleh wisatawan,” ungkapnya.

Sukardi menambahkan bahwa sejak awal Telkomsel telah melakukan persiapan yang matang di Belitung untuk menjaga pengalaman pelanggan  tetap terjaga saat peristiwa Gerhana Matahari Total.

Hal ini sejalan dengan program broadband superiority Telkomsel yang telah dicanangkan sebelumnya dengan nama True Broadband Experience, dimana fokus utamanya adalah peningkatan kualitas jaringan guna meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam menikmati layanan data Telkomsel.

Selain peningkatan trafik layanan data, juga terjadi peningkatan roamers di Belitung dengan kenaikan sebesar 44 persen yang kebanyakan dari wisatawan mancanegara asal Malaysia, Singapura, Cina & Amerika Serikat.

Wisatawan yang hadir di Belitung dapat menikmati layanan Telkomsel 4G LTE yang hadir melayani 90 persen inner city Kabupaten Belitung serta Belitung Timur dan dapat ditemukan di berbagai lokasi utama seperti Bandara, Hotel BW, Bundaran Batu Satam, Pantai Tanjung Tinggi & Kelayang, dan Tanjung Pendam.

Dengan layanan Internet cepat ini, maka pelanggan dengan nyaman dapat melakukan berbagai aktivitas digitalnya seperti mengunggah berbagai foto dan video ke social media.

Secara total Telkomsel mengoperasikan sebanyak 15 BTS 4G di Belitung yang melayani pelanggan dengan kualitas layanan data terbaik saat terjadinya peristiwa Gerhana Matahari Total. Layanan Internet cepat Telkomsel 4G LTE yang digelar dengan frekuensi hingga 20 Mhz ini pun diharapkan akan memberikan pengalaman mobile digital lifestyle terbaik kepada pelanggan, dimana aktivitas menggunggah foto dan video akan terjadi dengan lebih cepat, sehingga pelanggan dapat berbagi momen istimewa peristiwa Gerhana Matahari Total secara real-time.

Huawei Akan Hadirkan Teknologi Internet Multi Gigabit

0

Telko.id – Huawei dan operator seluler Yunani, Cosmote telah menyelesaikan ujicoba lapangan dari teknologi backhaul nirkabel baru yang menggabungkan E-Band dan frekuensi microwave tradisional. Menurut mereka, ujicoba ini dinilai sukses.

Perusahaan melakukan pengujian teknologi super Dual Band dengan transmisi microwave milik Huawei. Dengan menggunakan obligasi spektrum pada band 6 GHz sampai 42 GHz secara bersama-sama ditambah lagi dengan frekuensi tinggi E-band yakni band 71 GHz hingga 86 GHz melalui teknologi agregasi link khusus.

Dengan mengambil keuntungan dari manfaat jarak jauh berkat gabungan dari frekuensi tradisional dan keuntungan kapasitas spektrum E-Band, sistem ini mampu menghasilkan transmisi multi-Gigabit untuk link yang melebihi 7 km. Seperti dilaporkan dari TelecomAsia (9/3).

“Huawei telah memulai kerjasama microwave dengan OTE Group, anggota dari Deutsche Telekom Group, sejak tahun 2009 dan kami sangat terhormat untuk menjadi mitra transmisi microwave Deutsche Telekom saat ini,” ucap Presiden Huawei untukbproduk microwave, Bob Chen.

“Deutsche Telekom dan Huawei bersama-sama akan fokus pada inovasi teknologi microwave dengan melihat potensi ke depan untuk LTE-Evo dan bahkan 5G,” tutup Chen.

Google ‘Pede’ Komersialisasi Loon Segera Terlaksana

0

Telko.id – Vice President Google Mike Cassidy percaya bahwa penyebaran komersial dari project Loon yang juga merupakan ambisi perusahaan sudah semakin dekat. Hal ini terlihat dari skeptisisme sekitar teknologi yang mulai menghilang.

Sekedar informasi, Cassidy adalah sosok yang juga mengepalai proyek balon inernet milik google ini mengungkapkan, “banyak orang yang mulai percaya dengan perusahaan, pada bulan lalu kami mengumumkan kesepakatan dengan Sri Lanka untuk mulai menguji teknologi sebagai bagian dari usaha patungan,” ucapnya seperti dilaporkan MobileWorldLive (9/3).

Sekedar informasi, Pada bulan Oktober silam Google juga telah membuat kemitraan Loon pertama di Indonesia dengan tiga operator besar Tanah Air yakni Telkomsel, Indosat dan XL Axiata untuk memberikan uji coba 4G di daerah terpencil di Nusantara. Selain itu, India juga dilaporkan sebagai agenda berikutnya dalam ujicoba Loon ini.

“Balon-balon saat ini telah terbang hampir 20 juta kilometer di seluruh dunia, beberapa balon sudah mengelilingi dunia sebanyak sembilan belas kali,” ujar Cassidy. “Dan kami sudah melakukan tes interoperabilitas lengkap dengan beberapa mitra telko kami,” tambahnya.

Cassidy juga mengatakan perusahaan kini bisa mendaratkan balon dalam 500 meter dari target setelah terbang 10.000 kilometer. Sementara untuk kecepatan download 50Mbps, saat ini didukung oleh balon 4G.

Namun, Cassidy belum dapat menempatkan jangka waktu tertentu untuk penyebarannya, dengan Loon yang berada di bawah segmen ‘peluncuran roket ke bulan’ perusahaan. Yakni laboratorium inovatif yang didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan proyek tertentu.

Disamping itu, Operator termasuk Vodafone, Telstra dan Telefonica juga telah menguji teknologi ini dan Cassidy mengatakan perusahaan telekomunikasi terbuka untuk ide Loon, yang digambarkan sebagai solusi teknologi rendah, mengingat penghematan biaya besar  berpotensi mendatangkan banyak profit dibandingkan dengan peluncuran infrastruktur tradisional di daerah pedesaan.

Khusus di Indonesia sendiri, sejatinya Pemerintah dalam hal ini Kominfo juga sedang menyelenggarakan proyek Palapa Ring, sebagai inisiasi untuk memberikan akses internet bagi daerah rural dengan menggunakan serat fiber.

Kominfo juga sedang mengusahakan untuk terbentuknya network sharing kepada para Operator Indonesia. Yang mana solusi ini juga dapat mempercepat penyebaran akses internet di wilayah terpencil di Indonesia.

Pertanyaannya saat ini, apakah Inisiasi dari Pemerintah dan Google ini akan saling bersinergi, atau justru akan saling tumpang tindih, kita tunggu saja.

Norton : Mayoritas Pengguna Internet Indonesia Rentan Terhadap Kejahatan Siber

Telko.id – Menurut survey yang dilakukan oleh Norton yang bertajuk Norton Cybersecurity Insight Report mengungkapkan bahwa 8 dari 10 pelanggan di Indonesia meyakini bahwa mereka akan mengalami kejahata online.

Selain itu, laporan ini juga mengungkapkan bahwa para konsumen meyakini informasi kartu kredit mereka lebih mungkin untuk dicuri saat belanja online daripada dari dompet mereka sendiri.

Sekira 55% konsumen percaya bahwa informasi kartu kredit mereka lebih mungkin dicuri setelah belanja online daripada dari dompet mereka, Sekitar 59% orang Indonesia percaya menggunakan Wi-Fi publik lebih berisiko daripada menggunakan toilet umum. Selain itu, 42% pengguna internet telah mengalami sendiri kejahatan cyber dalam satu tahun terakhir.

Choon Hoon Chee, Director, Asia Consumer Business, Norton by Symantec mengungkapkan, “Para penjahat siber menggunakan teknik yang semakin canggih untuk mencuri informasi pribadi konsumen, seperti password, informasi kontak, dan otentifikasi perbankan untuk mengisi pundi-pundi mereka,” ucapnya pada saat jumpa pers di Jakarta (8/3).

Ia menambahkan, pihaknya mendorong para konsumen yang berbelanja online untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi informasi mereka secara online dan tidak pernah merasa puas dengan keamanan.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa  Generasi Baby Boomers, yakni kelompok yang sering dianggap kurang melek teknologi, lebih memiliki keamanan berinternet dibandingkan dengan generasi Millennial,  dengan hanya 19% responden mengakui telah berbagi password.

Lahir di era digital, generasi Millennial, justru harus sering berhati-hati dengan 47% orang yang mengaku telah berbagi password dan melakukan aktivitas online lainnya yang berisiko. Kecenderungan berbagi password juga merupakan headline dari laporan ini. Dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia yang sering berbagi password akun pribadi ke orang lain. Meski memiliki password, namun password yang dipilih oleh pengguna juga cenderung simpel dan mudah ditebak. Hal inilah yang sejatinya mempermudah para hacker untuk mencuri data dan merugikan para korbannya.

Choon menyebutkan, konsumen Indonesia kehilangan sekitar 33 jam waktunya selama satu tahun terakhir untuk berurusan dengan dampak dari kejahatan online. Lebih lanjut, nominal  uang senilai 7,6 juta rupiah per korban dengan akumulasi sebesar 194,603,7 miliar rupiah merupakan jumlah nominal yang berhasil dikeruk oleh para hacker dari korbannya di Indonesia.

Laporan Norton juga menyebutkan bahwa, pengguna sejatinya peduli dan sadar terhadap kejahatan cyber, namun mereka cenderung terlalu percaya diri dengan perilaku keamanan online mereka. Ketika diminta untuk menilai langkah-langkah keamanan mereka, secara konsisten mereka memberi nilai A. Namun pada kenyataanya, sebagian besar tidak melakukan tindakan dasar keamanan online yakni penggunaan password.

Mengenai Validitas dari riset ini, Norton mengklaim telah menggunakan lebih dari 1000 pengguna smartphone di Indonesia dengan usia diatas 18 tahun.

Inilah Tips Dari Norton Untuk Menjaga Keamanan Data Pribadi

Telko.id – Norton sebagai Penyedia solusi antivirus yang juga merupakan anak dari perusahaan Symantec menrilis laporan tentang kecenderungan kejahatan siber di dunia dan Indonesia. Pada kegiatan Konferensi Pers di Jakarta (8/3), Norton memberikan beberapa tips agi pengguna agar menjaga keamanan akun mereka serta kartu kredit yang mereka punya.

Seperti diketahui, semakin banyaknya perangkat yang terhubung ke internet disertai dengan banyaknya akun pengguna yang disebar ke dunia maya, menjadikan sebuah peluang baru bagi para pennjahat siber untuk menjalankan aksi nya.

Choon Hoon Chee, Direktur Asia Consumer Business Norton mengungkapkan, “83% pengguna Smartphone memasang pasword pada perangkat mereka, but, 29% tidak memiliki pasword di laptop mereka, 37% tidak memiliki pasword di tablet mereka dan 41% tidak memiliki pasword di desktop mereka,” ucapnya.

Dari data diatas, sejatinya dapat disimpulkan bahwa kecenderungan pengguna terkesan ‘lalai’ dalam memproteksi perangkat mereka selai smartphone. Choon juga menyebutkan bahwa 80% pengguna tidak memiliki antvirus di laptop mereka. Serta 87% tidak memiliki antvirus pada tablet dan 79% tidak memiliki antivirus di desktop mereka. Bagi pengguna yang terbiasa berbelanja online, hal ini tentunya sangat membahayakan mereka. Pasalnya, ketidak hadiran antivirus dan internet security pada tablet dan laptop mereka

Namun, Ia juga memberikan tips kepada para pengguna yang hendak berbelanja online agar keamanan mereka tetap terjaga. berikut adalah bebrapa tips dari Norton.

Tetap waspada

Pengguna perlu waspada dan berhati-hati terhadap keamanan dan tidak memberikan data pribadi secara online. Mereka harus memberikan perhatian khusus pada password yang mereka gunakan dan membuat pasword tersebut secara lebih kompleks dan juga unik. Pada situs media sosial,  jika terdapat sebuah tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, pastikan Sebelum mengklik, arahkan mouse ke link untuk melihat tujuan.

Hindari apa yang tidak perlu

Berhati-hatilah saat menyimpan atau berbagi informasi kartu kredit Anda pada  situs pengecer, online shopping perdagangan, atau situs-situs jejaring sosial. Jika informasi pada situs web memiliki konten tidak masuk akal, maka ada kemungkinan mereka Selalu memantau keuangan Anda dan memberikan aktivitas yang tidak biasa. Jika ada biaya yang tidak Anda buat, segera laporkan ke layaan konsumen pda situs tersebut.

Melindungi perangkat Anda.

Karena lebih banyak rahasia Informasi dibagi dan disimpan melalui perangkat mobile, penting bagi konsumen untuk menambahkan keamanan untuk perangkat ponsel mereka agar data mereka terlindungi, dan juga untuk meindungi perangkat mereka ketika tercuri ataupun hilang. Norton Mobile Security melindungi perangkat mobile dengan mudah menggunakan layanan berbasis web.

Demikianlah beberap tips yang dihadirkan oleh Norton pada saat jumpa pers di Jakarta. sejatinya perlindungan terbaik untuk perangkat dan akun anda, bukanlah dari Antivirus semata. Namun, anda sebagai pengguna dan pemilik akun tersebutlah yang harus memproteksi dan memberikan kontrol terhadap diri sendiri. Sangat disarankan juga untuk berinternet sehat, denga tidak membuka situs-situs penyedia konten bajakan dan juga porno. karena di situs tersebut, sejatinya banyak bersarang malware yang dapat menjangkit perangkat anda.