spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1496

Telefonica Bikin Perusahaan Patungan Dengan China Unicorm

0

Telko.id – China Unicom dan Telefonica mendirikan perusahaan patungan untuk menyediakan layanan Big Data di Cina.

Kemitraan ini merupakan langkah cerdas untuk mengembangkan teknologi digital, itu akan menyediakan layanan digital dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi dasar milik China Unicom  yang stabil dan luas serta kaya akan pengalaman dan pasar dan tentunya akan ditopang oleh teknologi ‘mature’ milik Telefonica di layanan Big Data seperti Smart Steps.

Dilansit dari Mobile World Live, perusahaan patungan ini akan dikelola dengan mekanisme berorientasi pasar,  dengan pembagian kepemilikan masing-masing 55/45 untuk China Unicom dan Telefonica.

Grup telekomunikasi di Eropa dan Amerika Latin menyebutkan ini adalah langkah pintar dengan menggunakan anonymised, agregat dan ekstrapolasi jaringan data untuk memberikan lokasi dan gerakan wawasan dengan cepat.

Diharapkan perusahaan patungan ini dapat digunakan secara luas di Cina, di daerah-daerah seperti konstruksi transportasi dan operasi, perencanaan kota, manajemen pariwisata, keamanan publik, pengendalian risiko keuangan, real estate dan analisis ritel serta wawasan konsultasi bisnis dan statistik makro.

Dikatakan bahwa upaya ini akan lebih meningkatkan penyebaran China Unicom di pasar big data dan memberikan Telefonica akses ke potensi yang luar biasa dari pasar data yang besar Cina.

Telefonica dan China Unicom telah bekerja sama pada sejumlah inisiatif bersama, seperti aliansi strategis yang dibentuk pada tahun 2009 dan bekerja sama di sektor M2M dan pengadaan handset.

Rampungkan Proses Penawaran, Nokia Kuasai 80% Saham Alcatel-Lucent

0

Telko.id – Proses akuisisi Alcatel-Lucent oleh Nokia perlahan tapi pasti telah menemui titik akhir. Hal ini ditandai dengan telah rampungnya proses penawaran saham yang diajukan, membuat Nokia kini memegang hampir 80% dari saham A-Lu.

Akuisis Alcatel ini secara tidak langsung akan menempatkan Nokia ke posisi yang lebih kuat untuk bersaing dengan dua perusahaan besar lainnya, yakni Ericsson dan Huawei untuk menyediakan peralatan telekomunikasi.

Sebagai informasi, Alcatel-Lucent terdaftar di bursa saham Prancis dan AS, proses lebih rumit yang berbelit-belit tentu saja dibutuhkan oleh satu perusahaan multinasional publik untuk mengakusisi perusahaan ini. Dalam hal ini otoritas pasar saham Perancis, Autorite des Marchés Pemodal, adalah fasilitator utama dan menjadi pengawas atas semua proses akuisisi.

“Kami sangat senang bahwa tawaran itu telah berhasil, dan bahwa investor Alcatel-Lucent berbagi keyakinan kami dalam masa depan perusahaan gabungan,” kata Rajeev Suri, Presiden dan CEO Nokia seperti dilansir Telecoms, Selasa (5/1).

Ia menambahkan, Nokia akan bergerak cepat untuk menggabungkan dua perusahaan dan melaksanakan rencana integrasi. “Pada 14 Januari 2016, Nokia dan Alcatel-Lucent akan menawarkan gabungan portofolio end-to-end di berbagai lingkup dan skala untuk memenuhi kebutuhan pelanggan global kami. Kami akan memiliki R&D dan kemampuan inovasi yang tak tertandingi, yang akan kami gunakan untuk memimpin dunia dalam menciptakan teknologi dan layanan generasi berikutnya,” katanya.

Sementara Nokia ingin segala sesuatunya cepat bergulir pada tahun 2016 ini, sejarah menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama mungkin akan dihabiskan dengan melakukan hal-hal yang membosankan seperti pengintegrasian, perampingan dan kegiatan perusahaan lainnya.

Menyusul proses ini, bisa dipastikan pesaing Nokia akan memanfaatkannya untuk meningkatkan produk end-to-end mereka juga.

True Telecom Akan Hadirkan 4G di 850 Mhz Pada Q3

0

Telko.id – Operator terbesar ketiga di Thailand yakni True, diperkirakan akan meluncurkan layanan 4G pada pita frekuensi 850MHz di Q3 tahun ini setelah regulator telekomunikasi menyetujui upgrade jaringan 3G yang saat ini beroperasi dalam kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi miliki negara yaitu CAT Telecom.

Dilansir dari Mobile World Live, True memiliki perjanjian penjualan kembali dengan CAT Telecom. Perjanjian ini setidaknya akan mendanai upgrade jaringan 4G pada 15MHz spektrum milik CAT dan diizinkan untuk menyewa hingga 80 persen dari kapasitas kerja sampai 2025. Selain itu, True juga telah telah menginstal hampir 14.000 BTS 3G pada 850MHz band frekuensi rendah.

Selain spektrum 850MHz, True sejatinya memiliki 15MHz spektrum 2.1GHz serta 15MHz dari 1.8GHz dan 10MHz dari 900MHz yang mereka hasilkan dari proses lelang pada bulan November dan Desember lalu. Operator mengakuisisi dua blok spektrum 4G dan menggelontorkan dana sebesar $ 3220000000.

Saat ini, True memiliki 22 persen pangsa pasar di Thailand dan 11 persen dari 18 juta pengguna mereka telah beralih ke jaringan 4G, menurut GSMA Intelligence. Sementara operator terbesar kedua di Thailand dtac memiliki sekitar 2,2 juta sambungan 4G, yang mencakup 8,6 persen dari total pelanggan mereka.

Sementara itu, CAT bertujuan untuk meng-upgrade 20MHz spektrum 1.8GHz yang tidak terpakai untuk 4G. Dtac memiliki konsesi dari perusahaan yang dikelola negara untuk menggunakan 50MHz dari 1.8GHz spektrum, yang berakhir pada 2018, namun telah meluncurkan layanan hanya pada 25MHz.

Sementara itu, CAT diberikan 5MHz dari spektrum yang tidak terpakai ke Penyiaran dan Telekomunikasi Komisi Nasional untuk lelang 4G pada bulan November dan telah meminta regulator untuk menggunakan 20MHz tersisa untuk menawarkan layanan 4G sendiri.

Tahun 2019, VoLte akan Tumbuh Sebanyak 100 Persen

0

Telko.id – Pengguna Voice over LTE (VoLTE) di dunia akan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada periode 2014 hingga 2019 mendatang, terhitung pertumbuhan tersebut dapat menyentuh angka 100 persen. Meningkatnya pertumbuhan VoLte diprediksi karena meningkatnya adopsi jaringan 4G LTE di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Infiniti Research ini menyebutkan bahwa implementasi jaringan layanan VoLTE juga tumbuh 36 persen.

Lebih lanjut, Infiniti memprediksi bahwa layanan VoLTE akan mengantongi pendapatan sebesar US$ 120 miliar pada 2020, dengan lebih dari 12 persen dari layanan video call dan layanan tambahan lainnya.

Sekadar informasi, VoLTE merupakan layanan voice yang berbasis LTE. Volte yang merupakan kependekan dari Voice Over LTE ini memanfaatkan jaringan LTE untuk berkomunikasi melalui media voice dan juga memungkinkan penggunaan video call. Layanan ini sejatinya mirip dengan apa yang ditawarkan oleh OTT seperti Whatsapp, BBM dan Line, namun VoLte memiliki kualitas suara yang sangat baik bila dibandingkan tiga OTT tersebut.

Faktor lainnya yang mendorong pertumbuhan tinggi ini adalah meningkatnya pengapalan smartphone LTE dan permintaan pasar akan layanan suara berkualitas tinggi.

Menurut riset ini, kawasan Asia Pasifik menjadi pasar menjanjikan untuk layanan LTE. Pasalnya, adopsi LTE di kawasan tersebut baru memasuki fase awal, seperti dikutip dari laman Telecom Asia.

Di Indonesia sendiri, layanan VoLTE belum dapat diimplementasikan dikarenakan ekosistem handsetnya yang belum tersedia. Namun, beberapa operator seperti Smartfren menjanjikan layanan dan handset yang mendukung VoLTE bakal hadir pada 2016 mendatang. Sementara operator lain seperti XL nampaknya lebih condong mengarah ke RCS (Rich Communication Suite) yang tidak memerlukan penggantian handset.

Selain permasalahan handset, belum tersedianya layanan VoLte di Indonesia dikarenakan belum adanya aturan regulasi mengenai tarif interkoneksi antar operator lain.

Libur Panjang, Layanan Data XL Naik 72 Persen

0

Telko.id – Liburan panjang 2015 dilalui PT XL Axiata Tbk (XL) dengan sukses. Paling tidak, dalam hal pelayanan. Jaringan perusahaan dikabarkan sama sekali tidak mengalami gangguan teknis akibat kenaikan trafik penggunaan semua layanan. Kapasitas jaringan XL telah mampu menampung trafik kenaikan semua layanan di semua wilayah, terutama layanan data.

Dalam keterangan tertulisnya, (5/1), XL mengatakan bahwa trafik penggunaan layanan data meningkat selama masa liburan sepanjang dua pekan terakhir Desember 2015 hingga 3 Januari 2016. Selain itu, XL juga menjaga kualitas layanan dengan seksama sehingga pelanggan bisa mendapatkan manfaat yang tetap maksimal dari layanan XL selama liburan.

“Tahun ini periode liburan cukup panjang, hampir sekitar 2 pekan. Di situ juga ada dua hari besar, Natal dan Tahun Baru. Kita bisa saksikan masyarakat melakukan pergerakan untuk berlibur di berbagai daerah. Kami paham benar, saat ini eranya orang mendokumentasikan apa saja yang dilihat dan dirasakan lalu menyebarkannya ke komunitasnya melalui layanan data dan internet. Karena itu, kami benar-benar menjaga kinerja jaringan secara prima bisa melayani pelanggan,” ungkap Chief Services Management Officer XL, Yessie D. Yosetya.

Kenaikan trafik terutama terjadi pada akses layanan Data, terutama pada berbagai jenis layanan media jejaring sosial dan pengirim pesan instan. Kenaikan layanan meningkat selama periode liburan tersebut. Untuk layanan data, terjadi kenaikan rata-rata sekitar 72% dibandingkan periode tahun baru sebelumnya dan 35% dibandingkan dengan periode hari-hari biasa.

Pada penggunaan media jejaring sosial, terjadi kenaikan terutama pada Facebook sebesar 7% dan Path 11%.  Pada hari biasa, trafik Data sebesar 685 Terabytes.

Data XL menunjukkan, selama liburan terdeteksi terjadinya kenaikan trafik penggunaan layanan XL di daerah-daerah tertentu, terutama kota-kota tujuan wisata di Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, Bali. Lebih spesifik lagi, kenaikan trafik terjadi di lokasi-lokasi wisata. Di Jakarta antara lain di Ancol, Monas, dan TMII. Di Yogya terutama di sejumlah di Gunung Kidul. Bandung di Lembang dan lokasi belanja di dalam kota. Surabaya antara lain di Jembatan Suramadu dan kebun binatang. Bali di sejumlah pantai, juga di area Ubud.

Jaringan XL di seluruh wilayah layanan didukung lebih dari 56 ribu BTS, sebanyak sekitar 3 ribu di antaranya adalah BTS 4G LTE. Sementara itu XL jaringan backbone fiber optic terbentang sepanjang tidak kurang dari 37 ribu km yang menghubungkan pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke Bali-Lombok, Sumatera, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.

Warid Telecom Hadirkan 4G di 8 Kota di Pakistan

0

Telko.id – Penyebaran layanan internet 4G LTE di dunia sudah semakin merata. Tercatat banyak operator diseluruh dunia yang sudah menyelenggarakan layanan ini dan bahkan telah memperluas cakupan mereka ke beberapa wilayah di negara mereka.

Sama halnya dengan di negara timur tengah, Pakistan. Salah satu operator mereka yakni Warid Telecom telah meluncurkan layanan 4G LTE sejak Desember 2014 silam.

Dilansir dari telecomasia, Warid Telecom telah meluncurkan layanan 4G LTE di delapan kota terbaru di Pakistan, yaitu Kamoki, Muridke, Sargodha, Sahiwal, Okara / Okara Cantt, Gwadar, Turbat, dan Kasur.

Pelanggan di kota-kota  tersebut  ditawarkan tujuh hari internet gratis bersama dengan penggantian simcard 4G LTE gratis dan juga menghadirkan handset 4G LTE dengan harga yang lebih bersahabat dan ekonomis, hal tersebut diumumkan oleh Warid Telecom  dalam sebuah pernyataan.

Layanan 4G LTE Warid Telecom juga tersedia di semua area layanan di Motorway (M2), tambah perusahaan.

Seperti diketahui, Warid Telecom termasuk dalam The Abu Dhabi Group, salah satu grup terbesar di Timur Tengah. Warid Telecom menyediakan layanan GSM seluler di Pakistan dan Bangladesh dengan markas besarnya yang terletak di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab.

Setelah peluncuran komersial layanan 4G LTE  pada bulan Desember 2014 silam, Warid Telecom telah mencapai tonggak baru dalam kurang dari satu tahun dan memperluas jaringan 4G LTE untuk 30 kota Pakistan pada tahun ini.

Sekedar informasi, pada November tahun lalu telah memiliki pengguna sebanyak 192,917 user atau meningkat dari 174,727 user di bulan sebelumnya.

KuangChi Cloud Resmi di Terbangkan

Telko.id – Produk KuangChi Cloud resmi diterbangkan di Dongguan Eco Park. Penerbangan produk hasil karya dari KuangChi Science ini disaksikan oleh ratusan orang yang sedang mendaki di lokasi tersebut, termasuk juga disaksikan oleh Walikota Dongguan, Yuan Liu Baosheng dan ketua Kuangchi Ruopeng. Produk ini merupakan hasil dari komersial kontrak sebesar 180 juta HK$.

Penerbangan ini merupakan milestone untuk urban space technology. Dengan produk sepanjang 48 meter dan tinggi sekitar 20 meter mampu terbang 300 meter di atas tanah dengan menggunakan bahan bakar helium. Produk ini akan menyediakan komunikasi, akses internet serta mengkoleksi data dan analisa nya secara terintegrasi.

Dengan lisensi yang dimiliki untuk terbang di Eco Park, Cloud ini menjadi menara komunikasi tertinggi atau satelit yang terbang rendah. Cloud ini disambungkan dengan kabel sintetis ke tanah yang juga berfungsi sebagai portal untuk mengakses pusat prosesing data. Produk ini juga tahan air dan dirancang anti petir dan adanya perubahan tekanan dan temperature. Untuk menerbangkan pesawat ini dibutuhkan waktu 3 jam. Pesawat cloud ini mampu menahan angin kecepatan 20 meter per detik dan diterbangkan pada 25 meter per detik saat didaratkan.

“Sistem pada KuangChi Cloud ini dapat digunakan untuk survey geographic, traffic, pemantauan api, bencana alam dan misi penyelamatan,” ujar Luan Lin, Chief Technology Officer of KuangChi Science.

Teknologi dan peralatan yang digunakan dalam Cloud ini akan membantu menyelamatkan kehidupan Tian Zeming, yang selamat dari kecelakaan longsor dahsyat di Guangming, Shenzhen. Resolusi tinggi monitor multi-fungsi dari Cloud membantu menemukan bangunan terkubur di tanah longsor dan menyimpan catatan dari penggalian. Dengan bantuan monitor dan mini Cloud – versi kompak dari Cloud digunakan dalam keadaan darurat, tim penyelamat yang teridentifikasi lanjut Top 22 lokasi untuk penggalian. Tian ditemukan di sebuah bangunan di lokasi bernomor 1.

Cloud ini aman, hemat biaya dan ramah lingkungan. Bahkan, Cloud ini dapat naik hingga ketinggian antara 1.000 dan 2.000 meter di atas tanah yang membawa muatan 400 kilogram. Pesawat ini pun dapat disesuaikan untuk berbagai kebutuhan. Seperti, payload yang mencakup wireless base station, peralatan super Wi-Fi, TV dan radio transmitter, serta mampu digunakan dalam berbagai misi seperti telekomunikasi, perencanaan kota dan manajemen, pemantauan polusi udara dan pengawasan maritim.

Pada ketinggian tertentu, pesawat Cloud ini dapat mencakup jangkauan yang lebih luas dan lebih baik daripada mengirim sinyal ke sistem tanah. Dalam kasus di Dongguan ini, kapasitas system komunikasi Wi-Fi dapat mencakup radius 30 kilometer, dan total area yang tercakup bisa mencapai 3.000 kilometer persegi yang dikombinasikan dengan relay tanah.

Teknologi ini menggunakan Cloud yang mirip dikembangkan oleh Raytheon Company, kontraktor pertahanan AS. Namun, Raytheon adalah teknologi terbatas yang dipergunakan untuk kebutuhan militer. Sedangkan Cloud adalah yang pertama beroperasi didaerah sipil.

Selama test peluncuran di Shenzhen pada bulan Februari, Cloud berhasil melakukan tugasnya dalam cakupan komunikasi Wi-Fi, ground monitoring, dan pengumpulan data pemantauan maritime.

Dengan fungsi dan kinerja yang lebih stabil, sistem yang digunakan di Dongguan akan membantu memonitor PM 2,5 tingkat di udara, menjaga keamanan di daerah ramai dan pemantauan lalu lintas di perkotaan. Internet of Things dan cakupan Wi-Fi disediakan oleh sistem sehingga akan membuat hidup lebih mudah dan lebih baik bagi warga Dongguan.

Global Community of Innovation menyatakan bahwa inisiatif dari Cloud KuangChi ini merupakan upaya lain untuk membawa teknologi Sci-Fi yang membuah hasil. Para mitra GCI ini termasuk Martin Jetpack, Near Space Traveller, Space Levitation Station, Solarship, Zwipe, HyalRoute Broadband, Parallel World, iPhoton, Super WiFi dan Smart Structure. (Icha)

Wi-Fi Alliance Luncurkan Solusi Low Power Wi-Fi untuk IoT

Telko.id – WiFi adalah salah satu yang dimanfaatkan untuk tumbuh kembang nya Internet of Things. Dan baru saja Wi-Fi Alliance meluncurkan solusi daya rendah Wi-Fi yang disebut dengan Wi-Fi Halow. Wi-Fi HaLow ini didesain untuk dapat berkoneksi dengan teknologi IEEE 802.11ah.

Aliansi Wi-Fi ini mengatakan solusi akan Memanfaatkan frekuensi spektrum bawah 900 MHz untuk memungkinkan konektivitas daya rendah. Dengan menggunakan spectrum ini akan lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan spectrum tradisional di 2.4 GHz dan 5 GHz. Terutama lebih efektif ketika berada di dalam gedung atau ruangan.

Wi-Fi Halow diharapkan memiliki range yang lebih luas untuk membuat flexible IoT. Mulai dari smart homes, koneksi di kendaraan, digital healthcare, retail, agriculture, Smart City dan industry yang mengembangkan Internet of Things.

“Wi-Fi Halow cocok untuk memenuhi kebutuhan yang unik untuk smart home, smart city dan pasar industry karena memungkinkan beroperasi dengan daya rendah, mampu menembus dinding dan dapat beroperasi lebih lama ketimbang Wi-Fi yang sekarang ini,” ujar Edgar Figueroa, President and CEO WiFi Alliance menjelaskan.

Lebih lanjut, Edgar juga menyebutkan bahwa WiFi HaLow merupakan pengembangan dari Wi-Fi yang ada saat ini yang memungkinkan mengaktifkan aplikasi yang dioperasikan dengan menggunakan baterai dalam device yang kecil hingga skala yang lebih besar untuk indutsri.

Banyak perangkat yang mendukung Wi-Fi HaLow dan juga dapat beroperasi di 2.4 GHz dan 5 GHz, sama baik nya dengan di spectrum 900 MHz. Hal ini membuat device dapat berkoneksi dengan ekosistem Wi-Fi yang saat ini sudah ada di 6.8 miliar perangkat.

Seperti juga pada device berWi-Fi lainnya, perangkat Wi-Fi HaLow juga mendukung konektifitas IP-based yang mampu menghubungkan dengan Cloud dan akan mendorong potensial IoT lebih baik lagi. Kelebihan lain dari Wi-Fi HaLow adalah mampu melakukan konektifitas pada ribuan perangkat melalui single access point.

Teknologi ini disebut dapat mengakomodir multi-vendor interoperability dengan menggunakan Wi-Fi protocol yang sudah ada. Serta compatible dengan semua produk yang bersertifikat WiFi Alliance. Aliansi ini juga menyebutkan bahwa teknologi ini sama dengan level keamanan pemerintah dan sangat mudah untuk setup solusi Wi-Fi ini.

Pada saat peluncuran, organisasi ini juga mengumumkan katagori keanggotaan baru untuk memperluas konektifitas untuk banyak perangkat tradisional dengan teknologi rendah seperti pembersih vakum dan tombol-tombol pintu. (Icha)

Roadmap Microsoft Untuk BizTalk dan Azure di 2016

Telko.id – Microsoft baru saja menjabarkan stratregi 2016 khusus untuk Cloud dan server intergration nya. Termasuk di dalamnya adalah aplikasi BizTalk – integration server, Azure Stack dan Logic Apps technologies yang merupakan bagian dari Azure App Service.

Munculnya Cloud memang mengubah cara perusahaan dalam mengintegrasikan system yang ada karena harus mensinergikan berbagai system dari multi vendor.

“Biasanya, integtasi yang dilakukan pada system lokal adalah menggunakan system EAI atau (Enterprise Application Integration) or business to business (B2B), typically using EDI protocols such as EDIFACT or ANSI X12. Saat ini, banyak perusahaan yang berharap dapat melakukan integrasi dengan baik di luar firewall perusahaan, di mana sering kali Saas-based, API-centric provider menangani semua nya. Mulai dari data penjualan, invoice, email, social media.

Sayangnya, integrasi modern yang ada, sering kali tidak mengikut sertakan system computer perusahaan, tetapi hanya melalui devices. Memang meningkatkan mobilitas, tetapi ternyata membutuhkan pendekan yang berbeda. Perubahan tersebut menggunakan APIs yang express, ringan, modern, HTTP/REST – based protocol menggunakan JSON.

Microsoft berencana untuk meluncurkan release ke 1 dari BizTalk Server pada kuartal keempat 2016. Sebelum itu, di Q2 tahun 2016, Microsoft akan memperkenalkan BizTalk Server 2016. Diikuti dengan versi beta pada kuartal tiga. BizTalk Server ini mampu bekerja baik dengan Windows Server 2016 yang rencananya akan diluncurkan juga pada kuartal tiga. Kemudian juga dapat bekerja baik dengan SQL 2016, Office 2016 dan Visual Studia dengan versi terbaru. BizTalk yang diuncurkan tersebut juga akan mendukung SQL 2016 yang AlwaysOn di group dengan baik seperti dengan Azure.

Microsoft juga berencana untuk memperat integrasi antara BizTalk Server dan beragam konektor aplikasi interface program, seperti dengan slaesforce.dom dan office 365 untuk meningkatkan hybrid on-prem atau scenario Cloud. Selain itu, sebagai bagian dari Host Integration Server 2016, Microsoft juga merencanakan untuk memperbaharui dan meningkatkan kemampuan BizTalk untuk Informix, MQ dan DB2, serta perbaikan untuk intefrasi PowerShell.

Microsoft juga merencanakan untuk menyelenggarakan integration summit, yang akan disebut sebagai “Integrate 2016” pada kuartal dua 2016, seperti yang pernah di lakukan pada 2014 lalu.

Pada kuartal satu 2016, Microsoft akan meluncurkan preview dari Logic Apps Update. Dan, pada kuartal dua, Logic Apps akan tersedia untuk umum. Dan Microsoft juga akan meluncurkan preview Enterprise Integration Pack. Untuk preview Azure Stack dengan AppService akan dilakukan pada kuartal tiga ketika Enterprise Integration Pack sudah tersedia untuk umum. Dan Azure Stack sendiri baru akan tersedia pada kuartal empat 2016.

Azure Stack adalah kombinasi dari berbagai fitur pada Azure, termauk IaaS dan PaaS, Azure Pack dan Azure Service Fabric. Hal itu akan membawa Azure menjadi data center yang melayani pengguna secara privat. Microsoft juga akan meluncurkan persyaratan hardware yang dapat digunakan untik Azure Stack. (Icha)

Pelanggan Mobile di India Tembus 1 Miliar

0

Telko.id – Sepertinya tidak berlebihan jika India dimasukkan ke dalam daftar negara dengan penetrasi internet terbesar di 2016. Hal ini salah satunya ditandai dengan melonjaknya jumlah pelanggan ponsel di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir, menyusul kian murahnya tarif yang diberlakukan operator.

Menurut laporan phys.org, Senin (4/1), jumlah pelanggan seluler di India meningkat hampir 7 juta pada bulan Oktober dari bulan sebelumnya hingga melampaui satu miliar. Hal ini sebagaimana diungkapkan regulator telekomunikasi setempat, Rabu. Jumlah ini setara dengan apa yang dicapai China pada tahun 2012.

“Ini adalah masalah kebanggaan besar bagi kami. Ini menunjukkan India yang diberdayakan, India yang terlibat dan India yang familiar dengan teknologi,” ungkap Menteri Komunikasi dan IT India, Ravi Shankar Prasad.

“Ini akan berarti lebih banyak data, lebih banyak konektivitas pemerintah-ke-pemerintah, lebih banyak broadband,” tambahnya.

Namun, angka-angka ini tidak menunjukkan bahwa India memiliki satu miliar pengguna ponsel individu, karena banyak orang memiliki lebih dari satu koneksi.

Ponsel “Dual SIM” sangat populer, yang memungkinkan konsumen sadar biaya di negara tersebut menggunakan dua paket mobile yang berbeda untuk mendapatkan tarif termurah, misalnya untuk panggilan lokal ataupun nasional.

Dibukukannya angka satu miliar untuk pelanggan ponsel di India pada bulan Oktober, secara tidak langsung menggarisbawahi betapa pentingnya India sebagai pasar mobile yang tumbuh cepat, kedua terbesar di dunia setelah China.