Telko.id – Pelanggan paskabayar, berbeda dengan pelanggan prabayar. Jika pelanggan parabayar cenderung banyak sekali program dan benefit lebih yang diberikan operator. Tapi kini tidak lagi. Khusus bagi pelanggan paskabayar Telkomsel tidak ‘dianaktirikan’ lagi. Sudah ada paket layanan paskabayar dengan benefit premium bernama Halo Kick!
Pelanggan yang mengaktifkan paket ini dapat menikmati berbagai keuntungan lebih, antara lain berupa layanan 4G LTE dan konten hiburan dengan kuota yang lebih besar, serta bonus Telkomsel POIN dan saldo TCASH dengan jumlah yang lebih banyak.
Paket Halo Kick! menyediakan kuota data 4G hingga 50 GB dan kuota data reguler hingga 20 GB. Paket ini juga memberikan kuota spesial untuk menikmati konten video di aplikasi HOOQ dan Viu melalui layanan VideoMAX, serta konten musik di aplikasi LangitMusik Premium, JOOX, Smule, Guvera, Prambors FM, dan Gen FM melalui layanan MusicMAX dengan kuota hingga 70 GB.
Benefit lain dari Paket Halo Kick! adalah Telkomsel POIN dengan jumlah hingga 2.500 POIN dan saldo TCASH dengan nominal hingga Rp 350.000. Di samping itu, pelanggan juga memperoleh bonus pemakaian telepon hingga 1.000 menit dan bonus SMS hingga 2.000 SMS yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan semua pelanggan kartuHalo, simPATI, Kartu As, dan LOOP di seluruh Indonesia. Seluruh keuntungan layanan Halo Kick! tersebut berlaku untuk pemakaian selama 30 hari dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 100.000.
“Paket Halo Kick! memberikan berbagai benefit yang lebih maksimal serta lebih lengkap dibandingkan layanan paskabayar yang tersedia di pasar saat ini. Kami berharap Paket Halo Kick! dapat membuat pelanggan semakin nyaman dalam menikmati beragam manfaat yang dihadirkan,” ujar Nirwan Lesmana, Vice President Brand & Communications Telkomsel menjelaskan.
Pelanggan dapat melakukan pengecekan sisa penggunaan kuota layanan dalam paket ini dengan mengakses aplikasi MyTelkomsel yang bisa diunduh secara gratis di Google Play Store bagi pengguna perangkat Android maupun Apple App Store bagi pengguna perangkat Apple. Selain itu, pelanggan juga bisa menghubungi *111# atau *889#. Untuk berlangganan kartuHalo dengan Paket Halo Kick!, pelanggan cukup mendaftar di kantor pelayanan GraPARI terdekat.
Kenyamanan pelanggan kartuHalo dalam menikmati berbagai manfaat Paket Halo Kick! didukung jaringan berkualitas milik Telkomsel melalui penggelaran lebih dari 124.000 base transceiver station (BTS), termasuk lebih dari 5.200 eNode B (BTS 4G), yang tersebar di seluruh Indonesia. (Icha)
Telko.id – Kehadiran Xiaomi beberapa tahun lalu cukup mengagetnya banyak orang. Langsung menlonjak dan melibas beberapa merek global lain di pasar. Namun, namanya bisnis, produsen asal Cina ini juga sempat melemah. Tahun 2017, tidak akan terlalu agresif karena akan melakukan beberapa langkah strategis yang diperlukan.
“Kami akan memperlambat laju ekspansi bisnis dan merombak strategi ritel online yang menjadi fokus kami. Dengan kondisi ini, kami akan menargetkan penjualan lebih dari 100 miliar Yuan atau sekitar US$14 Miliar, kata Lei Juni, Chief Executive Xiaomi, seperti dilansir dari Bloomberg News.
Langkah Xiaomi yang akan dilakukan pada 2017 ini akan meliputi peningkatan empat kali lipat jaringan toko untuk 200 outlet, memperluas pasar secara global dan memperdalam penelitian kecerdasan buatan dan keuangan secara online. Dalam memo yang diposting di akun WeChat nya, pengusaha miliarder mengakui perusahaannya telah mencoba untuk tumbuh terlalu pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2014 lalu, value dari Xiaomi senilai $ 45 milyar. Hal ini menjadikannya salah satu perusahaan starups terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan Apple Inc, perusahaan ini memperoleh pendapatan dua kali lipat pada tahun 2014 dan mencapai puncaknya di pasar smartphone Cina.
Sayang, pada 2015 mampu disusul oleh pesaing lokalnya yakni Oppo dan Huawei Technologies. Saat itu, Lei menetapkan target 100 miliar Yuan namun tidak tercapai.
Keberhasilan Xiaomi ini dikarenakan menerapkan model penjualan hanya melalui jalur online. Tentu langkah ini mampu mengurangi biaya yang sangat signifikan. Kesuksesan inilah yang kemudian banyak ditiru. Itu sebabnya, pada tahun ini akan melakukan pendekatan yang mirip dengan saat pertama kali masuk ke pasar. Rencananya, tahun 2017 ini akan membangun jaringan sekitar 54 outlet di seluruh negeri.
“Yang terburuk sudah berakhir,” kata Lei dalam memo tersebut. “Sementara menciptakan pertumbuhan yang ajaib dalam sejarah modern bisnis tidak mudah. Di sisi lain, po, kita tidak terjawab di daerah potensi pertumbuhan juga. Itu sebabnya kita harus memperlambat kecepatan kami, dan serius belajar dari kesalahan kita. “Lei tidak menawarkan spesifik seperti apa mungkin melambat.
Xiaomi mendapat investasi sebesar US$ 1,1 miliar pada 2014. Termasuk dari GIC Pte., All-Stars Investment Ltd dan DST. Perusahaan ini sekarang mengandalkan India untuk perkembangan selanjutnya yang mampu menyumbangkan penjualan lebih dari U$ 1 miliar pada 2016.
Bisnis Xiaomi sendiri tidak hanya smartphone. Tetapi juga menjual berbagai jenis gadget elektronik dan peralatan. Mulai dari pembersih udara ke Vacuums robot, yang dibuat oleh apa yang disebut ekosistem-mitranya. “Penjualan melalui manufaktur dan branding mitra seperti itu melebihi 15 miliar yuan pada 2016, kata Lei.
“Xiaomi adalah sebuah perusahaan dengan ambisi besar. Kami tidak akan puas menjadi hanya pembuat smartphone e-commerce, “katanya. “The e-commerce hanya strategi kini sudah tidak cukup lagi karena penjualan online hanya membutuhkan 10 persen dari total penjualan ritel, setelah semua,” tutup Lei. (Icha)
Telko.id – Trafik data seluler setiap waktu nya terus meningkat. Demikian juga dengan XL Axiata Tbk. Di mana setiap bulan penggunaan data rata-rata per pelanggan mencapai 6,5 GB. Itu sebabnya XL menerapkan strategi untuk maksimalkan frekuensi yang dimiliki dengan mengimplentasikan teknologi modulasi 4×4 MIMO 256 QAM (Quadrature Amplitude Modulation).
Langkah ini harus dilakukan XL karena perusahaan ini kini fokus untuk menjadi perusahaan digital. Jadi salah satu cara yang diambil adalah dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan 4G LTE yang kini semakin menjadi kebutuhan pelanggan untuk beraktifitas di dunia digital baik bagi kebutuhan personal maupun bisnis.
Teknologi modulasi 4×4 MIMO 256 QAM ini mampu meningkatkan kecepatan sebesar 30% diatas teknologi 4×4 MIMO yang sudah diterapkan oleh XL saat ini, hingga mencapai lebih dari 360 Mbps untuk lebar spektrum yang sama (20 MHz). XL meyakini, pada layanan 4G LTE, kecepatan dan kapasitas yang semakin baik akan memperbesar manfaat positif layanan 4G bagi pelanggan dan masyarakat penggunanya.
“Secara teknis, keunggulan yang bisa XL dapatkan dari penerapan teknologi modulasi 256 QAM adalah peningkatan kapasitas dan peningkatan kecepatan downlink akses hingga 30% dengan lebar pita spektrum yang sama,” ujar Rahmadi Mulyohartono, VP LTE XL menjelaskan.
Rahmadi menambahkan bahwa “Perbedaan teknologi ini dengan MIMO 4×4 (4T4R) yang telah diimplementasikan oleh XL sebelumnya adalah pada teknologi modulasi yang digunakan yaitu 256 QAM. Dengan hanya melakukan software upgrade, teknologi modulasi 256 QAM ini memberikan peningkatan kecepatan throughput data hingga 30% diatas dari teknologi sebelumnya yang berbasis modulasi 64 QAM,”.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari teknologi yang diterapkan oleh XL ini adalah pelanggan yang sudah menggunakan device yang support. Sayangnya, device atau smartphone yang support teknologi modulasi 4×4 MIMO 256 QAM belum banyak. “Masih smartphone dengan kelas premium saja yang support. Namun, hal itu lebih disebabkan karena pilihan produsen smartphone karena dari chipset Qualcomm sudah dukung teknologi tersebut sebenarnya,” ujar Shannedy Ong, Country Manager Qualcomm Indonesia.
Walau demikian, pelanggan yang belum menggunakan device yang support tersebut, tetap akan merasakan manfaatnya. Setidaknya akan memperoleh peningkatan kecepatan download sampai 65%, untuk downlink mencapai 40%, lalu daya tangkap indoor lebih kuat 8 kali karena ada penguatan hingga 3dB.
Penerapan teknologi modulasi 256 QAM ini kini sedang dalam persiapan, dan akan diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan akan kapasitas dan kualitas layanan ke pelanggan. Dalam persiapan ini, XL didukung pula oleh Ericsson dan Huawei. Untuk Ericsson di wilayah Jabodetabek, DIY dan Jawa Tengah. Sedangakan Huawei kebagian wilayah Bandung, Surabaya dan Denpasar.
XL 4×4 MIMO 256 QAM
Sejak komersialisasi layanan 4G LTE, XL juga telah melakukan persiapan teknis untuk penerapan sejumlah teknologi guna meningkatkan kualitas layanan XL 4G LTE mulai dari Carrier Aggregation(CA), License Assisted Access (LAA), dan kini Modulasi LTE 256 QAM. XL sudah mulai menerapkan teknologi 4.5G 4×4 MIMO di Jabodetabek, Bandung, DIY dan Jawa Tengah, Surabaya, dan Denpasar.
Dengan penerapan sejumlah teknologi mutakhir untuk meningkatkan kualitas layanan 4G tersebut ternyata memberikan hasil. Antara lain berupa terus meningkatnya trafik layanan 4G oleh pelanggan XL sepanjang 2016. Jika pada Juni 2016 trafik sekitar 107 TB per hari, maka terus meningkat menjadi 605 TB di Desember 2016. Peningkatan trafik 4G ini seiring dengan semakin baiknya kualitas layanan berupa koneksi yang semakin cepat dan stabil, serta terus meningkatnya jumlah pelanggan yang beralih ke 4G.
Hal tersebut yang membuat XL yakin bahwa langkah yang diambilnya untuk upgrade jaringan ini sudah sesuai. Namun, XL tidak akan serta merta mengimplementasikan di semua wilayah. Ada prioritas yang ditentukan berdasarkan trend data.
Sementara itu, mengenai rencana pengembangan layanan XL 4G LTE di tahun 2017, XL akan terus membawa layanan ini ke lebih banyak kota lagi, termasuk kota-kota kecil dan di luar Jawa. Pengembangan layanan ini ke wilayah yang lebih luas dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia sesuai dengan visi XL untuk menyediakan layanan internet cepat guna membantu masyarakat Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas hidup.
Sudah terbukti, berbagai kegiatan ekonomi dan sosial bisa ditingkatkan kinerja dan produktivitasnya melalui layanan internet cepat. Selain itu, penetrasi layanan internet cepat juga untuk mendukung percepatan pembangunan oleh pemerintah, sesuai dengan visi Indonesia Broadband Plan (IBP).
Seiring dengan perluasan layanan 4G tahun ini, maka XL juga berharap akan bisa meningkatkan jumlah pelanggan sepanjang tahun 2017 ini. Untuk itu, selain menyediakan jaringan yang berkualitas dan perluasan wilayah layanan, XL juga akan melanjutkan berbagai program yang terkait dengan penyediaan ekosistem 4G yang lebih lengkap dan menarik bagi pelanggan dan masyarakat. Selain itu, layanan mobile broadband atau MBB juga akan terus digiatkan. (Icha)
Telko.id – Pendapatan dari operator dan vendor Cloud, termasuk Amazon Web Services, Microsoft, IBM, Rackspace dan Salesforce, dalam enam layanan cloud kunci dan segmen pasar infrastruktur telah tumbuh sebesar 25% pada tahun 2016. Nilainya mencapai US$ 148 Miliar. Hal ini disampaikan oleh perusahaan analis berdasarkan Synergy Research Group, seperti dilansir dari Computerworld.
Keenam segmen pasar cloud kunci tersebut adalah infrastructure-as-a-service (IaaS), platform-as-a-service (PaaS), hosted private cloud, enterprise software-as-a-service (SaaS), unified communications-as-a-service (UCaaS), public cloud dan private cloud.
Menurut data penelitian baru dari Synergy Research, segmen IaaS & PaaS mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 53%. Hal ini diikuti oleh layanan infrastruktur private cloud host di 35%, dan setelah itu, perusahaan software-as-a-service di 34%.
Pada tahun 2016, pengeluaran untuk layanan awan telah menyusul belanja hardware infrastruktur cloud dan perangkat lunak, mencatat Synergy Research Group. Secara agregat, pasar layanan cloud sekarang tumbuh tiga kali lebih cepat dari perangkat keras infrastruktur awan dan perangkat lunak pasar.
Walau demikian, pasar cloud ini masih menemui hambatan. “Hambatan utama dalam adopsi cloud adalah persepsi yang ada saat ini adalah berdasarkan pengalaman masa lalu. Terutama tentang public cloud,” sekarang hampir sesuatu dari masa lalu, terutama di sisi awan publik ” ujar Jeremy Duke, pendiri dan kepala analis, Synergy Research Group menjelaskan.
Pemimpin Pasar Cloud Pada Tahun 2016
Perusahaan-perusahaan yang tampil menonjol berdasarkan catatan Synergy Research Group di tahun 2016 ini adalah Amazon Web Services, Microsoft, HPE, Cisco, IBM, Salesforce dan Dell EMC.
Selama periode Q4 2015 untuk Q3 2016, total belanja pada perangkat keras dan perangkat lunak untuk membangun infrastruktur cloud melebihi US $ 65 miliar. Yang mendominasi adalah pembelanjaan untuk private cloud. Hampir menyumbangkan setengah dari total pembelanjaan cloud tersebut jauh diatas public cloud. Namun, public cloud dari pertumbuhannya jauh lebih cepat.
Investasi dalam infrastruktur oleh penyedia layanan cloud membantu para vendor Cloud untuk memperoleh pendapatan hampir US$ 30 miliar dari jasa infrastruktur cloud (IaaS, PaaS, host layanan cloud pribadi) dan lebih dari US$ 40 miliar dari SaaS perusahaan. Selain itu untuk mendukung layanan internet seperti pencarian, jejaring sosial, email dan e-commerce.
Di sisi lain, UcaaS yang memiliki pasar yang berbeda ternyata juga terus berkembang dan mengendalikan beberapa perubahan radikal dalam komunikasi bisnis.
“Kami mencatat bahwa pada 2015, cloud masih menjadi mainstream dan saya akan mengatakan bahwa 2016 adalah tahunnya yang cloud. Di mana, cloud mulai mendominasi banyak segmen pasar TI,” kata Jeremy Duke, Pendiri dan Kepala Riset Synergy Research Group menjelaskan. \
Jeremy menambahkan bahwa “Pasar cloud masih memilikik hambatan utama. Yakni untuk adopsi cloud sekarang hampir sesuatu dari masa lalu, terutama pada sisi awan publik. Teknologi Cloud sekarang menghasilkan pendapatan besar bagi vendor teknologi dan penyedia layanan cloud dan belum ada masih banyak tahun pertumbuhan yang kuat ke depan”. (Icha)
Telko.id – Sesuai dengan peraturan kementerian No.48/PERMEN-KP/2015 yang mewajibkan setiap kapal perikanan berukuran lebih besar dari 5GT yang beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) untuk memasang transmitter SPKP yang dilengkapi dengan logbook. Indosat melihat peluang besar ini.
Untuk itu, Indosat Ooredoo Business bersama dengan SISFO meluncurkan inovasi baru berupa solusi Sistem Pemantau Kapal atau Vessel Monitoring System (VMS) yang pertama di Indonesia. Solusi VMS ini memenuhi (comply) PERMEN-KP juga menjawab kebutuhan komunikasi yang murah guna menghubungkan antar nelayan di kapal ke kapal lain atau ke darat.
Layanan VMS ini terdiri dari perangkat junction box, access point, transmitter hybrid dan monitor, berbeda dengan solusi lain yang hanya menyediakan informasi seperti jenis ikan dan peraturan di perangkat mobile/smartphone. Solusi VMS akan menginformasikan pergerakan kapal dan aktifitasnya, informasi produksi tangkap ikan termasuk informasi keselamatan dan kondisi kapal kepada pemilik dan pihak yang berkepentingan.
Solusi VMS juga dilengkapi dengan dengan sistem e-logbook yang mencatat spesifikasi alat penangkap ikan, area operasi penangkapan ikan dan produksinya secara real-time. Dengan fitur tersebut dan penggunaan jaringan hybrid selular dan satelit, pemerintah akan mendapatkan informasi aktifitas kapal yang akurat. Sementara bagi nelayan, VMS sekaligus memberikan solusi komunikasi antar kapal dan kapal ke darat yang efisien.
Selaras dengan kemajuan teknologi digital yang dapat merelovusi ekonomi, maka pemanfaatan teknologi di bidang perikanan dan kelautan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat khususnya nelayan.
“Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indosat Ooredoo siap untuk mendukung industri perikanan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital. Bekerja sama dengan SISFO, kami bangga dapat ikut mensukseskan program pemerintah dan membantu para nelayan dengan Vessel Monitoring System, solusi teknologi IOT buatan anak bangsa Indonesia untuk bidang perikanan tangkap yang pertama ada di Indonesia”, ungkap Hendra Sumiarsa, Division Head M2M and IoT Solutions Indosat Ooredoo.
Bersama dengan SISFO, untuk tahap pertama, Indosat Ooredoo siap untuk mendistribusikan solusi VMS di lima pelabuhan perikanan besar di Indonesia yaitu Probolinggo, Bitung, Karangsong, Belitung dan Pekalongan dengan estimasi 5.000 kapal penangkap ikan.
“Fishtech – mungkin menjadi istilah tepat dengan adanya penerapan teknologi digital di industri perikanan. Dengan kapal yang terkoneksi, kita dapat memanfaatkan informasi pergerakan kapal dan produksinya secara real-time. Ke depan, kita akan melengkapi solusi bagi industri perikanan dengan ekosistem digital yang akan memudahkan proses hulu ke hilir di industri perikanan sehingga dapat meningkatkan perekonomian di industry perikanan”, pungkas Hendra Sumiarsa. (Icha)
Telko.id – Setelah rumor tentang prosesor terbarunya berkembang seminggu terakhir ini, Qualcomm pun mengumumkan secara resmi di CES 2017. Namun, CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf tidak terlalu banyak menyoroti spesifikasi Snapdragon 835 tetapi lebih memaparkan pada masa depan “5G”.
“Kami sedang merancang dan membangun sebuah dunia yang belum dapat dibayangkan, ” kata Mollenkopf memaparkan, seperti dikutip dari RCR Wireless News.
Mollenkopf menambahkan bahwa prosesor yang dibuat Qualcomm ini dibangun untuk LTE “kelas gigabit” dan akan membawa “pengalaman seperti serat-ke koneksi nirkabel.”
Rencananya, Snapdragon 835 akan dipasangkan dengan Qualcomm 5G modem, X50, yang mendukung band spektrum 28 GHz untuk diuji coba pada jaringan Verizon Wireless dan AT & T. Uji coba ini akan dimulai pada akhir tahun ini dan awal tahun depan.
Menurut Mollenkopf, Qualcomm dan vendor chip lain melihat ada tiga kelas utama 5G. Pertama, pengalaman perangkat mobile yang lebih luas dan virtual reality. Ke dua, koneksi mesin di mana-mana melalui sensor. Ke tiga koneksi ultra low-latency. Qualcomm sudah mempersiapkan produk yang dapat diandalkan untuk semua moment konektivitas mobile.
Qualcomm memprediksikan bahwa 5G akan menghasilkan nilai ekonomi sebesar $ 3,5 triliun dan 22 juta lapangan kerja baru pada 2035 mendatang.
Proses Snapdragon 835 sendiri adalah platform mobile pertama yang diproduksi secara komersial denga menggunakan proses node FinFET 10nm, yang memungkinkan untuk kinerja dan efisiensi daya yang unggul. Snapdragon 835 dirancang untuk mendukung generasi pengalaman hiburan dan layanan cloud connected untuk konsumen premium dan perusahaan perangkat, termasuk smartphone, VR / AR kepala-mount display, kamera IP, tablet, mobile PC dan perangkat lain yang menggunakan berbagai OS. Termasuk Android dan Windows 10 dengan dukungan untuk Win32 aplikasi. (Icha)
Telko.id – Ketika Trump naik menjadi president Amerika Serikat berbagai pendapat bermunculan. Salah satunya adalah pada industri teknologi. Berdasarkan survei dari Burson-Marsteller, Age of Trump Technology Policy, terungkap ada optimisme di kalangan elit teknologi terhadap keadaan negara dan kondisi ekonomi saat ini dan di masa depan. Namun di sisi lain, masyarakat malah menunjukkan kecemasan.
Berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dikeluarkan oleh firma komunikasi international, Burson-Marsteller, dan firma riset Penn Schoen Berland (PSB), 75% elit teknologi Amerika Serikat berpendapat bahwa masa depan industri teknologi Amerika Serikat akan menjadi lebih cerah dibandingkan dengan 59% masyarakat yang berpendapat sebaliknya. Hasil penelitian yang bertajuk “Burson-Marsteller Age of Trump Technology Survey” juga mengungkapkan bahwa 59% elit teknologi percaya bahwa pemerintahan Trump akan menguntungkan bagi industri teknologi, sedangkan hanya 50% masyarakat yang berpendapat serupa.
73% elit teknologi percaya industri teknologi akan mampu berkontribusi dalam membuka lapangan kerja, sementara hanya 63% masyarakat berpendapat demikian. Lima puluh sembilan persen (59%) elit teknologi percaya keadaan ekonomi akan semakin baik di bawah kepempimpinan Presiden Trump. Hanya 46% masyarakat yang berpendapat serupa mengenai prospek ekonomi Amerika Serikat dalam pemerintahan Presiden Trump. Selain itu, 88% elit teknologi dan 76% masyarakat yakin bahwa industri teknologi untuk berperilaku secara bertanggung jawab dan untuk kepentingan terbaik bagi publik Amerika Serikat.
Peserta penelitian “Burson-Marsteller Age of Trump Technology Survey” terdiri dari 1.000 peserta dari kalangan masyarakat awam di Amerika Serikat, 500 elit teknologi yang dilakukan secara terpisah dan terdiri dari pekerja perusahaan-perusahaan teknologi atau perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di bidang tersebut. PSB melakukan penelitian terebut mewakili Burson-Marsteller sejak 6 hingga 13 Desember 2016.
Dari penelitian tersebut ada delapan puluh persen (80%) elit teknologi mengatakan industri teknologi adalah industri terpenting bagi perekonomian Amerika Serikat. Sedangkan, walau 67% masyarakat juga melihat pentingnya industri teknologi, tetapi para responden lebih berpendapat bahwa industri kesehatan (75%) dan energi (73%) lebih penting dari teknologi.
Para elit teknologi juga memperlihatkan bahwa kemungkinan besar RRC (57%) dan Jepang (46%) menjadi negara yang akan sangat mungkin melesat melewati Amerika serikat dalam bidang kesuksesan teknologi.
Di sisi lain, para elit teknologi memiliki kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi yang didasari oleh kepercayaan mereka akan kurangnya usaha pemerintahan Trump dalam melindungi konsumen. Kunci dari teknologi adalah keamanan data korporasi (30%), keamanan data pemerintahan (27%), dan perlindungan terhadap privasi konsumen (25%).
Kekhawatiran yang sama juga dimiliki oleh masyarakat awam, dalam responnya terhadap tingkat prioritas, mereka menjawab kepentingan data pemerintahan di posisi atas dengan 43%, peretasan dengan 40%, dan perlindungan terhadap privasi konsumen dengan 38%.
Bagaimana Dengan Perusahaan Teknologi di Indonesia?
Masyarakat awam di Indonesia memiliki persepsi positif yang kuat terhadap perusahaan-perusahaan teknologi, yang mana 97% masyarakat awam memiliki persepsi positif terhadap mereka dan 59% menganggap perusahaan teknologi sebagai yang paling dihormati. Bahkan 89% responden menganggap bahwa perusahaan teknologi dipersepsikan sebagai kekuatan positif dalam mendorong ekonomi dan terciptanya lapangan kerja.
Penelitian ini dilakukan pada pertengahan tahun 2014 dan melibatkan 1,000 responden dari masyarakat awam dan 75 eksekutif (level direktur atau diatasnya/C-Suite) di Indonnesia mengenai persepsi mereka terhadap perusahaan melalui penelitian unggulan global, The Corporate Perception Indicator.
Pemerintah Indonesia juga semakin lebih menaruh penekanan terhadap teknologi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan rata-rata tahunan di angka 7% dan melihat industri teknologi sebagai salah satu sektor pendorong di tahun-tahun mendatang. Jokowi juga mengklaim Indonesia dapat menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2020 – dengan omset sebesar USD 130 miliar per tahun, dibandingkan dengan omset saat ini yaitu USD 18 miliar. (Asia Nikkei Review, 2016).
Sebagian besar kemajuan teknologi yang dilakukan melalui kerja-sama dengan perusahaan-perusahaan telah mendorong kota-kota di seluruh nusantara untuk bersiap menuju pengembangan dan menciptakan konsep kota cerdas (Smart City). Setelah Jakarta, kota-kota lain seperti Yogyakarta, Bandung, Buleleng (Bali), dan Bekasi menggulirkan layanan seperti e-government, pelaporan and observasi pelayanan masyarakat secara online, aplikasi informasi perkotaan yang terintegrasi, dan lainnya.
Pembangungan kota cerdas di Indonesia mencakup pengembangan ekonomi kreatif, UKM, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan daerah, kebudayaan dan pariwisata, promosi industri, perdagangan, lingkungan, dan taman kota serta sanitasi. (Icha)
Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau agar setiap pengguna internet penyebaran konten bermanfaat. Ia berharap hal itu akan dapat membuat dunia maya lebih sehat dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. ”Daripada memilih atau menyebarkan konten yang tidak bermanfaat dan tidak benar dan bisa menimbulkan gibah. Alangkah lebih baik membuat konten yang bermanfaat. Misalkan kalau ahli masak, atau menjahit kemudian bisa posting hasilnya dan disampaikan kepada orang lain melalui konten,” tuturnya dalam Deklarasi Masyarakat Indonesia Anti Hoax di Areal Car Free Day, Jakarta, Minggu (8/1/2017) seperti dikutip dari berita Kominfo.
Menurut Rudiantara, pemerintah memberikan perhatian terhadap kemunculan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya atau hoax. “Pemerintah concern terhadap merebaknya hoax di berbagai media sosial. Pemerintah bukan tidak ingin dikritik, kritik akan diterima oleh Pemerintah. Tetapi yang terutama adalah bagaimana Indonesia ini memiliki dunia maya yang lebih sehat, lebih bermanfaat, serta berkualitas bagi seluruh masyarakat, termasuk saya sendiri selaku menteri,” jelasnya.
Lebih lanjut Menkominfo menyatakan setiap kritik terhadap pemerintah akan diterima asalkan tidak mengandung provokasi. “Apabila masyarakat ingin mengkritisi Pemerintah, misalnya saya selaku Menkominfo, boleh tanyakan kenapa pembangunan infrastruktur telekomunikasi lama dan terlalu birokrasi. Itu merupakan kritik. Akan tetapi, jika sifatnya bukan kritik yang mengandung provokasi, propaganda, dan agitasi. Itu hoax, tidak ada kebenarannya,” tuturnya.
Menteri Rudiantara menegaskan upaya pemerintah dalam menanggulangi hoax di berbagai situs dan media sosial dilakukan melalui penapisan atau pemblokiran. “Ini merupakan langkah akhir. Kenapa harus diblokir? Ukuran keberhasilan Pemerintah bukan karena jumlah banyaknya situs yang telah diblokir, akan tetapi bagaimana masyarakat diharapkan bisa menapis sendiri sebelum menyampaikan, mendistribusikan konten itu. Pemerintah bukan senang, justru sedih, kenapa situs sedemikian sangat banyak?” paparnya.
Sementara itu, Cendikiawan Muslim, Komaruddin Hidayat mengatakan hoax sangat berbahaya bagi masyarakat, itu ibarat narkoba dan pornografi. Menurutnya, masyarakat harus menyadari jika hoaxdibiarkan akan dapat membuat masyarakat itu sendiri hancur. “Hoax merupakan pembunuhan karakter yang ingin menjatuhkan dan memanipulasi dan dalam konteks agama sangat jelas, adalah fitnah. Hoax merupakan sikap mental yang menghilangkan sikap integritas dan fairness. Media massa, dunia pedidikan dan orang tua harus bangkit harus menyadarkan hal ini,” tegas Hidayat.
Penggagas Acara Deklarasi Masyarakat Anti Hoax sekaligus Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho mengatakan kegiatan deklarasi merupakanaksi simpati untuk mengajak seluruh masyarakat peduli dan bersama-sama memerangi penyebaran informasi hoax yang marak di media sosial. “Banyak informasi hoax yang viral di medsos kemudian memicu keributan bahkan merembet menjadi kerusuhan fisik. Hal ini menghabiskan energi, namun juga berpotensi mengganggu keamanan nasional,” tandasnya.
Deklarasi Masyarakat Indonesia Anti Hoax dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Kominfo, antara lain Sekretaris Jenderal Farida Dwi Cahyarini, Dirjen Aptika Samuel Abrijadi Pangerapan, Dirjen IKP Rosarita Niken Widiastuti, SesDitjen Aptika Mariam F Barata. Hadir pula Duta Anti Hoax, artis Olga Lydia, sineasNia Dinata, psikolog Ratih Ibrahim serta sejumlah pimpinan operator telekomunikasi. (Icha)
Telko.id – Hutchinson 3 Indonesia memilih 4 ide bisnis terbaik dari program Festival #Ambisiku yang sudah berlangsung dari 16 September hingga 9 Oktober 2016 lalu di tiga kota. Yang terpilih adalah Mengundang.co dari Bandung, SellBuyTime dari Jakarta, WI4GO dari Yogyakarta dan SoKu.id dari Solo.
Ke empat pemilik ide bisnis ini terpilih dari 225 proposal ide yang masuk selama program Festival #Ambisiku. Dan rencananya akan masuk dalam Boot Camp selama 4 hari. Dalam Boot Camp ini, para pemilik ide akan dibimbing untuk menyusun rencana bisnis dalam kurun waktu 2 tahun. Dilengkapi dengan SWOT analysis atau strength, weakness, opportunities dan threats. Setelah itu harus mempresentasikan pada direksi Tri yang nantinya akan menentukan konsep dan format dukungan yang akan diberikan Tri pada para pemilik ide tersebut.
“Bentuknya seperti apa? Masih belum tahu. Pada tahap awal ini baru akan membuat rencana pengembangan bisnis hingga 2 tahun. Setelah itu baru akan diberikan bantuan. Bentuknya bisa macam-macam. Seperti funding, networking, hingga resource lain yang dimiliki Tri dan bisa dipakai mereka,” ujar Wahyudin Adikusumah, Human Resources Director Tri menjelaskan.
Saat ini, memang generasi sekarang memiliki keuntungan dalam berbisnis dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena tersedia berbagai teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana pedukung.
“Namun ternyata, hal tersebut tidak cukup kuat mendorong para generasi muda untuk berwirausaha. “Bahkan data pemerintah tahun 2016 menunjukan bahwa dari total jumlah penduduk 250 juta jiwa, jumlah wirausahawan belum mencapai target ideal sebesar 2%,” kata Wahyudin.
Wahyudin pun menambahkan bahwa dengan adanya program Festival #Ambisiku ini dapat menjadi salah satu jalan bagi generasi muda untuk berani melangkiah berwirausaha. Hal ini juga menjadi komitmen Tri untuk pemberdayaan anak muda Indonesia yang akan terus berlanjut di tahun 2017. (Icha)