spot_img
Latest Phone

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...
Beranda blog Halaman 1453

Bantu Operator Berhemat, Facebook Kenalkan OpenCellular

0

Telko.id – Facebook belum lama ini telah meluncurkan platform akses nirkabel open source, yang dipanggil OpenCellular. Lewat platform ini, Facebook bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang terjangkau yang memiliki kemampuan untuk memperluas kapasitas dan membuat biaya lebih efektif untuk perusahaan telekomunikasi dalam menyebarkan jaringannya ke daerah terpencil.

Dilaporkan GTB, Rabu (13/7), sistem ini terdiri dari dua subsistem utama, yakni tujuan umum dan komputasi berbasis-band (GBC) dengan sistem kekuatan yang terintegrasi dan rumah tangga, dan frekuensi radio (RF) dengan analog front-end terintegrasi.

Platform ini dapat digunakan untuk mendukung berbagai pilihan komunikasi, dari jaringan dalam kotak untuk jalur akses, “mendukung segalanya dari 2G ke LTE,” kata perusahaan. Desain industri dan mekanik perangkat disebut-sebut mampu menahan kondisi yang keras, seperti angin kencang dan suhu ekstrim.

Menurut Facebook, biaya infrastruktur sipil dan infrastruktur pendukung seringkali lebih besar dari biaya jalur akses selular itu sendiri.

“Dengan OpenCellular, kami ingin mengembangkan teknologi baru yang terjangkau yang dapat memperluas kapasitas dan membuatnya lebih hemat biaya bagi operator untuk menggelar jaringan di tempat-tempat di mana cakupan langka,” kata Facebook.

“Dengan open-sourcing desain hardware dan software untuk teknologi ini, kami berharap dapat mengurangi biaya operator dan membuatnya dapat diakses oleh peserta baru.”

Untuk menjalankan misinya ini, Facebook akan dibantu oleh anggota Telecom Infra Project (TIP), inisiatif Facebook yang bertujuan untuk mempertemukan operator, system integrator, penyedia infrastruktur dan perusahaan teknologi lainnya.

Juli lalu, perusahaan mengungkap drone bertenaga surya pertamanya yang berencana untuk menyediakan akses internet di bagian terpencil dunia.

Cellnex Telecom Akuisisi 100% Saham Sarana Menara di PNBV

0

Telko.id – PT Sarana Menara Nusantara dan Management Tower Europe telah sepakat untuk menjual 100 persen sahamnya di Protelindo Netherlands BV (PNBV) kepada Cellnex Telecom. Transaksi ini melibatkan investasi sebesar €109 juta (US$ 121.1 juta) dan integrasi 261 situs telekomunikasi Protelindo yang ada ke dalam portofolio Cellnex.

Sarana Menara, melalui unit usahanya Protelindo Luxembourg, memiliki 56 persen saham dari Protelindo Netherlands BV, sementara Management Tower Europe memiliki sisanya, yakni 44 persen.

Dalam keterangannya, wakil presiden Sarana Menara Adam Ghifari mengatakan bahwa penjualan PNBV diharapkan untuk menciptakan struktur yang lebih ramping serta arus modal yang kuat untuk mendukung ekspansi.

“Penawaran Cellnex adalah hal menarik dan transaksi yang menguntungkan bagi kami,” kata Ghifari.

Untuk Cellnex, konsolidasi menara ini diperkirakan berkontribusi sekitar € 8 juta terhadap EBITDA 2017 perusahaan.

Dilaporkan Dealstreetasia, Rabu (13/7), ke-261 menara yang dikelola oleh PNBV ini terletak di daerah dekat dengan koridor jalan utama (sekitar 80 persen), sementara 20 persen sisanya berada di daerah perkotaan dan pedesaan. Rasio tenancy rata-rata menara adalah 1.88.

Menurut CEO Cellnex Telecom Tobias Martinex, transaksi ini akan memperkuat posisi perusahaan di Eropa dengan mengintegrasikan aset yang memberikan arus kas jangka panjang yang stabil dan dapat diprediksi.

“Kami bergabung ke pasar dengan kehadiran operator jaringan telekomunikasi independen yang mapan, dengan potensi untuk menangkap sinergi antara jaringan yang sudah digulirkan …” katanya.

Baru-baru ini, Cellnex menandatangani kesepakatan dengan perusahaan telekomunikasi Perancis Bouygues Telecom untuk akuisisi 230 menara telekomunikasi seharga € 80 juta. Operator Spanyol ini juga membeli aset menara dari WIND di Italia Maret lalu, meningkatkan portofolionya menjadi 15.120 menara.

Pada penutupan kuartal pertama 2016, Cellnex membukukan 41 persen pertumbuhan pendapatan menjadi €165 juta dan 26 persen peningkatan EBITDA menjadi € 63 juta.

Lindungi Data Konsumen, Komisi Eropa Gunakan Skema Ini

0

Telko.id – Komisi Eropa telah resmi mengadopsi kerangka kontroversial ‘Privacy Shield’ yang dimaksudkan untuk menggantikan perjanjian Safe Harbour sebelumnya.

Kedua skema tersebut sejatinya menutupi transfer data antara Uni Eropa dan Amerika Serikat, dengan keseimbangan antara gerakan bebas dari data dan perlindungan individu yang sulit untuk diseerang. Privacy Shield memiliki banyak kritikus yang berasumsi tidak dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh Save Harbour. Terlepas dari itu semua, Komisi Eropa telah memutuskan untuk menggunakan skema ini ke depan sebagai langkah antisipasi.

“Kami telah menyetujui Privacy Shield yang baru untuk Uni Eropa-AS hari ini. Ini akan melindungi data pribadi dari orang-orang kami dan memberikan kejelasan untuk bisnis. Kami telah bekerja keras dengan semua mitra kami di Eropa dan di Amerika Serikat untuk mendapatkan kesepakatan ini dan telah melakukannya sesegera mungkin. Data mengalir di antara dua benua sangat penting untuk masyarakat dan ekonomi kita bersama, sekarang kita memiliki kerangka kerja yang kuat guna memastikan transfer ini berlangsung dengan baik dan dalam kondisi yang aman,” ujar Andrus Ansip, Commission VP for the Digital Single Market, seperti dilaporkan Telecoms(13/7).

Privasi Shield sendiri merupakan sistem baru yang kuat untuk melindungi data pribadi dari Eropa dan menjamin kepastian hukum untuk bisnis. Solusi ini  membawa standar yang kuat untuk penegakkan perlindungan data yang lebih baik, pengamanan pada akses pemerintah, dan ganti rugi lebih mudah bagi individu dalam kasus pengaduan.

Kerangka yang baru juga akan mengembalikan kepercayaan konsumen ketika data mereka ditransfer melintasi Atlantik.

“Kami telah bekerja sama dengan otoritas perlindungan data Eropa, Parlemen Eropa, Member State dan rekan-rekan di Amerika Serikat untuk menempatkan pengaturan dengan standar tertinggi untuk melindungi data pribadi Eropa,” ucap Věra Jourová, Commissioner for Justice, Consumers and Gender Equality.

Sementara itu, Jan Philipp Albrecht dari Green Party MEP mengungkapkan bahwa kerangka Privacy Shield tampaknya tidak mengatasi masalah yang digariskan oleh Pengadilan Eropa, khususnya hak-hak individu dari konsumen masih terlalu lemah dan langkah-langkah untuk lapisan pengawasan masih ‘diam ditempat’.

Ia menambahkan, “Dalam konteks ini, Komisi seharusnya tidak hanya menerima jaminan dari pemerintah Amerika Serikat tapi harus bersikeras pada perbaikan dalam jaminan perlindungan data konsumen Eropa,” tambahnya.

Well, entah mana yang lebih baik, tapi setidaknya pemerintah Eropa telah memiliki langkah konkret untuk perlindungan data konsumen sekaligus menganggap privasi konsumen merupakan barang yang ‘mewah’.

Deutsche Telekom, Huawei, Audi dan Toyota Uji Coba LTE Vehicle di Jerman

0

Telko.id – Otomotif adalah salah satu industri yang menjadi sasaran dalam pengembangan 5G. Tentu dengan harapan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan pada penggunannya. Keungulan 5G yang menjanjikan Ultra-low latency dan reliability yang tinggi pada teknologi 5G radio access, ditambah dengan peningkatan broadband dan dukungan IOT yang besar membuat ada peluang untuk mengembangkan autonomous driving dan aplikasi yang berkaitan dengan keselamatan.

Dengan peluang bisnis yang besar itu maka tak heran, kini semakin banyak produsen mobil, operator dan vendor teknologi yang melakukan uji coba. Seperti yang dilakukan oleh Deutsche Telekom, Huawei, Audi dan Toyota yang melakukan uji coba LTE-Vehicle di Jerman.

LTE-V, juga dikenal sebagai LTE Vehicular atau LTE-V2X yang merupakan varian dari LTE dan saat ini sedang dilakukan standarisasi oleh 3GPP. Update terakhir adalah Release 14. Istilah “V2X” itu sendiri meliputi baik Vehicle-To-Kendaraan dan komunikasi Kendaraan-To-Infrastruktur.

Uji coba oleh Deutsche Telekom dan mitra ini dilakukan di jalan tol A9 di Jerman, dekat kota Ingolstadt, seperti yang disampaikan dalam release yang dikeluarkan oleh operator di Eropa tersebut. Deutsche Telekom pun telah dilengkapi infrastruktur LTE nya dengan hardware LTE-V dari Huawei untuk mendukung skenario percobaan. Demikian juga dengan Audi, Toyota dan produsen mobil lainnya yang telah melengkapi kendaraan uji coba dengan hardware LTE-V yang dikembangkan oleh Huawei. Maklum saja, Huawei saat ini menjadi salah satu vendor teknologi yang cukup agresif dalam pengembangan LTE-V yang menggunakan WiFi 802.11p IEEE.

Uji coba ini dilakukan untuk melihat berbagai kemungkinan dari sisi pengguna. Mulai dari aplikasi yang terhubung dengan keamanan. Seperti peringatan jika ada potensi tabrakan atau jika ada pejalan kaki. Sampai menyesuaian dalam strategi mengemudi yang memungkinkan untuk menghemat bahan bakar dan lainnya. Semua skenario akan diuji di lapangan.

Hasil dari uji coba ini akan menjadi masukan untuk menentukan standarisasi dari LTE-V ini. Selanjutnya, semua pihak yang melakukan uji coba akan memberikan kontribusinya dalam mendefinisikan persyaratan untuk di rilis dalam proyek 3GPP selanjutnya. Dengan tujuan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang muncul saat autonomous driving sudah diaplikasikan pada era 5G di 2020 nanti. (Icha)

Pengguna Smartfren Manfaatkan VoLTE Untuk Bersilaturahmi ?

0

Telko.id – Salah satu layanan teranyar Smartfren yakni Voice Over LTE (VoLTE) mengalami peningkatan pada musim mudik Lebaran tahun ini. Layanan yang bekum genap setahun diluncurkan secara komersial ini nyatanya dimanfaatkan oleh para masyarakat khususnya pengguna Smartfren untuk melakukan panggilan video dengan kerabat mereka.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima tim Telko.id (12/7), VoLTE Smartfren mencatat peningkatan sebesar 37,72% untuk video call bila dibandingkan dengan hari-hari biasa. Hal ini ternyata tidak berbanding lurus dengan voice call, pasalnya jumlah trafik mereka harus turun sebesar -17,44%.

Statistik ini sejatinya menunjukan bahwa pengguna lebih tertarik memanfaatkan fitur video call yang disajikan oleh VoLTE milik Smartfren. Selain itu, hal ini juga menunjukan bahwa semakin banyak pengguna Smartfren yang memiliki smartphone native VoLTE atau aplikasi Smart VoLTE, karena fitur video call hanya bisa dinikmati oleh pengguna Smartfren saja.

Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren menuturkan, “kami juga melihat ada tren baru dalam berkomunikasi yaitu menggunakan video call dibandingkan voice call, terlihat dari adanya peningkatan trafik VoLTE. Tentunya kami sangat senang, karena teknologi yang kami sediakan ini dapat membantu mereka yang terpisah jarak untuk tetap bersilaturahmi dan bertatap muka menggunakan video call” tuturnya.

Selain itu, untuk menjaga kenyamanan pengguna, Selama bulan Ramadhan Smartfren telah melakukan 2 langkah. Pertama adalah dengan melakukan monitoring dan penanganan gangguan selama 24 jam mulai dari H-14 hingga  H+14 Idul Fitri.

Smartfren juga melakukan back up sistem di wilayah yang diprediksi memiliki trafik tinggi seperti di stasiun,  dengan menyediakan 265 unit BTS baik fixed & temporary di sepanjang jalur mudik, dan 176 unit BTS di kota kota yang memiliki trafik tinggi.

Sementara itu, memanfaatkan momen mudik Lebaran tahun ini, Smartfren juga mencoba untuk menjaring para pengguna baru dengan menghadirkan promo bagi pelanggan baru MiFi.

Cukup dengan membeli kuota sebesar 30 GB seharga Rp. 300.000,- pelanggan akan langsung mendapatkan Andromax M2Y MiFi. Promo ini sejatinya berlaku hingga 30 Desember 2016 mendatang.

Jika dilihat lebih dalam, sejatinya peningkatan penggunaan video call dari Smartfren melalui VoLTE sangat memungkinkan. Pasalnya, pihak Smartfren sendiri memberikan banyak gratis bonus telpon ke sesama pengguna Smartfren dan karena video call melalui VoLTE saat ini hanya bisa digunakan ke sesama pengguna mereka. Jadi wajar saja jika terdapat peningkatan trafik di sektor ini.

Seperti diketahui, sampai dengan bulan Mei 2016 saja, jumlah subscriber VoLTE mereka telah menyentuh angka 50 ribu subscriber. Smartfren juga mengharapkan adanya peningkatan subscriber sebesar 2 kali lipat pada mudik Lebaran tahun ini. Jika melihat pertumbuhan pada video call tadi, bukan tidak mungkin hal tersebut bisa terealisasi.

Efisiensi, Tiga Operator China Lakukan Ini

0

Telko.id – Tiga operator telekomunikasi terbesar di China telah ditengahi kesepakatan yang akan melihat mereka membayar biaya yang lebih rendah untuk  sewa ruang menara, hal ini disebabkan oleh penciptaan aset menara mereka secara patungan pada akhir tahun lalu.

Dilansir TotalTelecom (13/7), ketiga operator ini melakukan penghematan besar dan kuat yang berasal perjanjian baru dengan perusahaan patungan China Tower.

China Mobile, China Unicom dan China Telecom mengeluarkan pengajuan bursa merinci biaya terbaru mereka untuk mendapatkan akses ke menara yang kini dipegang oleh China Tower.

Pada dasarnya, pengajuan menunjukkan bahwa operator akan menerima diskon besar dan kuat pada biaya sewa untuk menara secara bersama oleh dua atau lebih perusahaan telekomunikasi. Selain itu, terdapat juga biaya yang terpisah dari jadwal untuk akses ke menara yang ada pada China Tower pada tahun lalu dan untuk menara baru, serta terdapat pula tarif yang berbeda untuk menara yang sudah menerima penawaran sebelum penciptaan perusahaan patungan China Tower ini.

Dengan strategi seperti ini, para analis meyakini bahwa ketiga pemain besar di negeri Tionkok ini berhasil menghadirkan efisiensi pada anggaran belanja modal san pemeliharaan mereka.

Bahkan, menurut South China Morning Post melaporkan bahwa pemain terbesar di pasar mobile mereka yakni China Mobile akan melakukan penghematan sebesar 2,4 miliar yuan atau setara dengan € 325 juta pada tahun ini, sementara saingan mereka yakni China Unicom dan China Telecom akan menghemat masing-masing CNY1.9 miliar dan CNY1.8 miliar.

Laporan tersebut juga menempatkan keuntungan EBITDA tahunan untuk tiga perusahaan pada angka 1% untuk China Mobile dan 2% untuk China Unicom dan China Telecom.

Sekadar informasi, aset menara gabungan dari perusahaan telekomunikasi ini Telcos gabungan aset menara mereka untuk membuat China Tower pada bulan November silam, kemudian Joint Venture mengambil alih aset senilai CNY213.9 miliar dan saat ini memberikan izin sewa kepada tiga operator tersebut.

Sekadar mengingatkan, beberapa bulan lalu, dua pemain besar di industri telko Indonesia yakni XL Axiata dan Indosat Ooredoo juga membuat perusahaan patungan dengan kepemilikan saham sebesar 50:50 dengan nama perusahaan tersebut adalah One Indonesia Synergy.

Selama Lebaran, Trafik Data Smartfren Naik 2x Lipat

0

Telko.id – Sebagai operator 4G di Indonesia, ajang mudik Lebaran tentunya dimanfaatlan betul oleh Smartfren. Operator selular yang bermarkas di Jalan Sabang ini nyatanya mengalami peningkatan cukup drastis dari sisi trafik data.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima tim Telko.id (12/7), peningkatan trafik data Smartfren mencapai 160,74% jika dibandingkan dengan hari raya Idul Fitri di tahun 2015. Peningkatan terjadi pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Berdssarkan laporan tersebut juga Smartfren mampu menjaga kestabilan jaringan mereka pada mulai H-1 hingga H+1.

Meski mengalami peningkatan trafik data yang cukup sognifikan, namun untuk tahun ini Smartfren mengalami penurunan dalam hal voice dan sms, masing-masing  -40,55% untuk voice serta -22,47% untuk SMS.

“Trafik voice serta SMS memang mengalami penurunan karena masyarakat lebih memanfaatkan sarana social messenger seperti Line, BBM, serta Whatsapp untuk mengirimkan ucapan lebaran,” Ujar Merza Fachys, selaku Presiden Direktur PT. Smartfren Telecom.

Sekadar informasi, Selama bulan Ramadhan Smartfren memastikan pelanggan mendapatkan komunikasi yang prima. Pasalnya, operator telah melakukan 2 langkah yakni dengan melakukan monitoring dan penanganan gangguan selama 24 jam mulai dari H-14 hingga  H+14 Idul Fitri, serta Smartfren juga melakukan back up sistem di wilayah yang diprediksi memiliki trafik tinggi seperti di stasiun,  dengan menyediakan 265 unit BTS baik fixed & temporary di sepanjang jalur mudik, dan 176 unit BTS di kota kota yang memiliki trafik tinggi.

Dengan demikian, di lokasi dengan kemacetan lalu lintas yang tinggi seperti disepanjang tol Pejagan – Brebes Timur, kota Tegal hingga ke kota Pekalongan pelanggan smartfren masih dapat memanfaatkan layanan data, voice dan SMS dengan baik tanpa gangguan yang berarti.

Selain itu, berkaca dari pengalaman tahun tahun sebelumnya dimana para pemudik mengalami kemacetan di rute mudiknya, Smartfren juga tak ketinggalan menghadirkan promo bagi pelanggan baru MiFi. Cukup dengan membeli kuota sebesar 30 GB seharga Rp. 300.000,- pelanggan akan langsung mendapatkan Andromax M2Y MiFi. Sekadar informasi, Promo ini berlaku hingga tanggal 30 Desember 2016 mendatang.

Ini Dia Alasan Kenapa Blackberry Classic ‘Dimatikan’

0

Telko.id – QWERTY keypad milik Blackberry sempat jadi fenomena yang luar biasa di Indonesia maupun dunia. Desain yang sempat ngetren itu ternyata tidak membuat produsen asal Amerika ini bisa bertahan lama di industri handset. Bahkan beberapa tahun belakangan ini terus mengalami penurunan. Terlibas oleh ‘serbuan’ Android. Akhirnya, Blackberry pun memutuskan untuk ‘mematikan’ desain QWERTY keypad ini.

“Kami tidak akan meneruskan Blackberry Classic. Untuk beberapa tahun lalu, Blackberry Classic dan BBOS sudah menjadi portfolio kami, bahkan menjadi device unggulan untuk bekerja dan melebihi dari ekspektasi konsumen. Tapi, kini pasar sudah berubah. Kami pun sudah siap berubah sehingga kami dapat memberikan sesuatu yang lebih baik lagi pada konsumen. Terutama dalam hal security dan pengalaman kami dalam memproduksi smartphone yang produktif bagi konsumen,” ujar Ralph Pini, Chief Operating Officer and General Manager  Devices BlackBerry menjelaskan dalam blog resmi Blackberry.

Pini menambahkan bahwa ada tiga elemen penting untuk membuat sukses bisnis device Blackberry. Pertama, memperluas pilihan produk untuk konsumen. Kedua,  memanfaatkan pengalaman Blackberry yang tidak tertandingi dan kemampuan dalam keamanan. Ketiga, membangun silsilah BlackBerry.

“Semua itu membuat kami tetap fokus dan memperkuat komitmen kami untuk mensukseskan Blackberry 10 dan device Android,” ujar Pini optimis.

Pini menyatakan bahwa Blackberry akan tetap inovasi dan mengeluarkan lini produk dengan teknologi terkini. Blackberry juga akan tetap mendukung Blackberry 10 dengan software update dan bulan depan akan mengeluarkan versi terbaru yakni versi 10.3.3. Selanjutnya, akan ada update kedua yang akan dikeluarkan pada tahun depan. (Icha)

Cicil Utang, Telefonica Lepas 1,5% Saham di China Unicom

0

Telko.id – Telefonica memotong kepemilikan sahamnya di China Unicom sebagai bagian dari rencana pengurangan utang. Operator asal Spanyol ini menjual 1,51% sahamnya dengan harga € 322 juta atau setara Rp 4.6 Triliun.

Setelah penjualan ini, saham Telefonica di China Unicom kini menjadi sekitar 1%.

“Telefonica mempertahankan komitmennya untuk membentuk aliansi strategis dengan China Unicom. Hal ini diperkuat melalui kerjasama di bidang digital seperti joint venture big data antara kedua perusahaan baru-baru ini,” kata Telefonica, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Totaltelecom, Selasa, (12/7).

Telefonica dan China Unicom membentuk usaha patungan pada bulan Januari lalu, yang memungkinkan Telefonica menawarkan layanan big data-nya di Cina.

Kedua perusahaan telah bekerja sama pada berbagai ‘inisiatif digital’ sejak tahun 2009. Pada bulan September 2015, misalnya, Telefonica dan China Unicom membuat kesepakatan kerjasama cloud yang menyediakan akses ke masing-masing pusat data.

Terakhir kali Telefonica menjual sahamnya di China Unicom adalah pada bulan November 2014. Operator Spanyol itu memotong kepemilikan sahamnya menjadi 2,5% dari 5%, menghasilkan € 687 juta untuk mendanai akuisisi.

Saat itu, perusahaan baru saja menutup akuisisinya atas E-Plus di Jerman dan sedang dalam proses mencaplok penyedia fixed-line Brazil, GVT.

Namun kali ini Telefonica memerlukan uang tunai untuk mengurangi utang bersihnya sebesar € 50.21 miliar pada akhir Maret.

Platform IOT AT & T Akan Bantu Dunia Restoran

0

Telko.id – Platform Internet Of Things milik AT & T akan menyediakan konektivitas untuk Squadle Checklists, solusi yang membantu merampingkan manajemen restoran. Platform yang dinamakan AT & T Control Center akan membantu pelanggan Squadle ini memantau segala sesuatu dari suhu makanan yang didinginkan untuk kemajuan karyawan pada tugas-tugas sehari-hari.

“Restoran cepat saji rata-rata dijalankan di atas kertas. Solusi terhubung ini menggantikan metode usang yang berpotensi tidak akurat, “kata Le Zhang, pendiri dan CEO dari Squadle seperti dilaporkan RCRWirelles (12/7).

Squadle sendiri menciptakan alat untuk manajer yang memungkinkan mereka dapat memantau alur kerja di properti atau melalui cloud. Dalam hal ini, solusi akan disesuaikan untuk kebutuhan manajer restoran.

“Dalam dunia restoran yang serba cepat, kelincahan bahkan lebih penting, jaringan nirkabel AT & T akan membantu Squadle memberikan pengalaman manajemen restoran sederhana dan lebih handal.” ujar Joe Mosele, VP of IoT Solutions at AT&T.

Selain menggunakan jaringan AT & T untuk konektivitas, Squadle ini menggunakan platform yang dibuat di AT & T Control Center . AT & T platform akan memberikan pengguna visibilitas ke aktivitas dan status kartu SIM pada AT & T jaringan nirkabel.

Para analis mengatakan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, IOT platform cenderung menjadi bagian yang lebih besar dari pendapatan kue IOT dari konektivitas itu sendiri.

“Konektivitas akan menjadi elemen kecil dari itu, bahkan jika kita mengamati beberapa peningkatan konektivitas [average revenue per user] di beberapa operator,” kata analis Saverio Romeo dari Beecham Research.

Romeo menambahkan, “Perusahaan mulai menghargai konektivitas aset dan data yang mampu diproduksi oleh konektivitas ini, jadi pasti hal ini menyebabkan beberapa peningkatan konektivitas ARPU, tapi inti sebenarnya dari kesempatan di IOT sekitar data yang dihasilkan dalam lingkungan di mana kita dapat menghubungkan, dan penggunaan data ini melalui aplikasi dan IOT adalah dunia jasa dan layanan akan dikembangkan berkat data. ” tutupnya.