spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1376

Telkomsel Siagakan BTS Mobile Combat 4G LTE di Lokasi Wisata

0

Telko.id– Sukses menggelar pengamanan lonjakan trafik komunikasi di momen mudik dan arus balik Lebaran, Telkomsel juga telah melakukan sejumlah langkah antipasti untuk menghadapi lonjakan trafik khususnya komunikasi data untuk melayani kebutuhan pelanggan yang akan menikmati masa libur khususnya pasca Lebaran di sejumlah titik destinasi wisata di wilayah operasional Area Jabotabek dan Jabar.

Antisipasi dengan memperkuat kualitas jaringan dan penyediaan titik Posko Layanan selama momen Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2016 tidak hanya dipusatkan di titik transit tempat berkumpulnya para pemudik, seperti Rest Area, Terminal, Stasiun dan Pelabuhan, namun juga di sejumlah titik destinasi wisata seperti pusat perbelanjaan atau Mall, taman rekreasi, obyek wisata alam seperti pantai, taman hiburan, resort/ tempat penginapan yang biasanya dimanfaatkan para pelanggan baik pemudik maupun yang tidak mudik untuk berlibur bersama keluarga atau kerabat menikmati masa liburan pasca Lebaran.

Di wilayah operasional Area Jabotabek dan Jabar sendiri, Telkomsel telah mendeteksi sekitar 128 titik destinasi wisata yang menjadi Point Of Interest (POI) yang akan mengalami lonjakan trafik komunikasi pada masa libur Lebaran mulai tanggal 6-17 Juli 2016 nanti, terutama pada saat memasuki akhir pekan.

Untuk itu, sebagai langkah awal mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi, terutama data yang akan banyak digunakan oleh para pelanggan untuk mengakses internet dan social media baik untuk unduh foto maupun streaming, sejak awal Ramadhan Telkomsel telah menyiagakan sejumlah compact mobile base station (Combat) atau mobile BTS 4G di lokasi destinasi wisata, seperti di Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Margasatwa Ragunan, Pantai Sawarna Banten, Pantai Anyer dan Carita, obyek wisata Ujung Genteng, Taman Rekreasi Lembang, dan Pantai Pangandaran.

Telkomsel telah memprediksi puncak lonjakan trafik komunikasi di titik destinasi wisata wilayah operasional Area Jabotabek dan Jabar terjadi pada akhir kemarin pada tanggal 9 dan 10 Juli 2016. Pada momen tersebut, di wilayah Jabotabek kenaikan trafik komunikasi data tertinggi terjadi di obyek wisata Pantai Sawarna di Kabupaten Lebak-Banten, dengan kenaikan mencapai 878% dan obyek wisata Ujung Genteng di Sukabumi yang mencapai 170% dibandingkan hari biasa.

Sedangkan di wilayah operasional Regional Jawa Barat, dari 22 titik destinasi wisata yang telah dideteksi Telkomsel akan menjadi tempat favorit pelanggan menikmati libur Lebaran, kenaikan trafik komunikasi data tertinggi dikontribusi dari obyek wisata Darajat di Garut sebesar 428% serta wisata alam Kawah Putih dan Situ Patenggang di Bandung Selatan yang mencapai 443%.

Untuk penempatan BTS Mobile Combat Telkomsel di titik destinasi wisata, trafik penggunaan layanan data tertinggi terjadi di titik obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah untuk wilayah Jabotabek, sedangkan di Jawa Barat trafik layanan data BTS Mobile Combat tertinggi dikontribusi dari titik obyek wisata Pantai Pangandaran.

Tren pelanggan yang sudah mengoptimalkan layanan data untuk menikmati komunikasi selama liburan di obyek wisata juga telah diantisiasi Telkomsel dengan menghadirkan sejumlah Posko Wisata Telkomsel Siaga yang menyediakan beragam produk dan layanan mulai dari yang kebutuhan dasar seperti penjualan kartu perdana dan isi ulang hingga layanan penjualan paket internet dengan kuota khusus, serta aktivasi digital money TCASH dan migrasi uSIM 4G LTE Telkomsel yang cukup mendapat sambutan yang baik dari pelanggan yang memanfaatkan kehadiran Posko Wisata Telkomsel Siaga tersebut untuk kenyamanan berkomunikasi selama menikmati liburan.

Selama momen Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini juga, secara kualitas tingkat keberhasilan untuk delivery layanan komunikasi juga secara umum baik. Tingkat kesuksesan layanan data dan SMS mencapai lebih dari 99%, sementara tingkat kesuksesan layanan suara di atas 98%. Hadirnya 76 unit BTS Mobile Combat, di mana 19 di antara berada wilayah operasional Area Jabotabek dan Jabar, terbukti sukses mengantisipasi kebutuhan tambahan kapasitas jaringan guna meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi dan mengakses layanan data.

Menyambut momen Lebaran tahun ini, sebelumnya Telkomsel telah melakukan optimalisasi dan peningkatan kualitas jaringan mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran, diantaranya dengan membangun 623 base transceiver station (BTS) baru dan memodernisasi 486 BTS. Selain itu, Telkomsel juga meng-upgrade 1.052 BTS serta 75 base station controller (BSC) dan radio network controller (RNC). (Icha)

Telkomtelstra Dorong Industri Perbankan Hadapi Momentum Fintech

0

Telko.id – Perusahaan penyedia layanan Managed Solutions, Telkomtelstra mendorong pelaku industri perbankan untuk menghadapi momentum fintech di industri Tanah Air dengan turut menyediakan ekosistem IT pendukung di sektor keuangan digital.

Menurut studi McKinsey (2016), salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perbankan dalam menghadapi pertumbuhan fintech adalah dengan membangun ekosistem digital perbankan atau Fintech melalui digitalisasi secara end-to-end serta menyempurnakan pengalaman pelanggan dengan teknologi terkini.

Penggunaan infrastruktur teknologi informasi yang tepat dinilai akan membantu perbankan untuk mengoptimalkan produktifitasnya serta fokus dalam memenuhi pergeseran kebutuhan nasabah di tengah dunia digital yang kian meningkat.

Untuk melengkapi ekosistem IT pendukung di sektor perbankan digital, Telkomtelstra menghadirkan infrastruktur teknologi informasi dengan jangkauan jaringan yang luas serta kombinasi kapabilitas kelas dunia dan keahlian lokal yang memahami pasar Indonesia, sehingga para pelaku industri perbankan di Indonesia memiliki kesiapan yang mantap menghadapi fintech dan mampu menangkap berbagai peluang di sektor keuangan di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, maraknya pertumbuhan start-ups fintech tidak hanya dinilai sebagai inovasi teknologi untuk metode pembayaran alternatif yang lebih praktis dan aman, tetapi juga sebagai salah satu solusi untuk mendorong inklusivitas keuangan di dalam negeri.

Keberhasilan penerapan fintech dengan infrastruktur teknologi informasi yang tepat akan mendukung perbankan untuk memainkan peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan lebih banyak masyarakat Indonesia melalui sektor keuangan.

Pada tahun 2015 saja, investasi di perusahaan fintech di Asia-Pasifik mengalami peningkatan sebesar empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 4,3 miliar dolar AS. Sementara di awal tahun 2016, sektor ini menerima investasi sebesar 5,3 miliar dolar AS, mewakili 50% dari seluruh investasi pada kwartal pertama di Asia-Pasifik (Accenture FinTech and the Evolving Landscape, 2016).

Tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi untuk pembayaran ritel, kini investasi fintech telah tumbuh dengan diversifikasi yang beragam serta melibatkan berbagai elemen di sektor layanan keuangan, terutama industri perbankan.

Sebagai dampak dari pertumbuhan perusahaan rintisan (start-up) fintech yang pesat di Indonesia, para pelaku industri perbankan tidak lagi dihadapkan dengan persaingan antar perbankan, namun persaingan ini telah bertransformasi menjadi persaingan teknologi antar pelaku industri keuangan.

“Transformasi digital menjadi aspek yang sangat krusial bagi perbankan di Asia-Pasifik guna mengamankan profit serta menjaga pertumbuhannya di persaingan industri yang semakin ketat,” kata Telkomtelstra melalui keterangan resmi, Senin, (11/7).

Hutchison 3 Indonesia Sukses ‘Arungi’ Mudik Lebaran

0

Telko.id – Hutchison 3 Indonesia sukses mengarungi lonjakan traffik pada mudik Lebaran tahun ini, dengan melayani 55.5 juta pelanggan di 2.280 kecamatan tanpa hambatan selama Idul Fitri  2016.  Seperti diketahui, mudik Lebaran menjadi tradisi pada saat perayaan Idul Fitri di Indonesia. masyarakat  Indonesia mudik ke kota halamannya untuk bisa bersilahturahmi dengan keluarga.

Menjaga kenyamanan pelanggan, Tri tidak hanya meningkatkan seluruh kapasitas jaringannya, tetapi juga memberikan tarif yang sama dengan hari biasa kepada pelanggan agar seluruh pelanggan Tri bebas berkomunikasi dengan orang yang mereka cintai.

Perayaan hari raya umat Muslim ini selalu disertai dengan peningkatan trafik di jaringan Tri. Berdasarkan keterangan pers yang diterima tim Telko.id (11/7),  Lonjakan trafik terjadi pada layanan data dan telepon hampir di seluruh kota  di Indonesia dengan kemampuan Tri melayani dengan success rate baik telepon, SMS, dan data yang mendekati 100%.

Pihak Tri menyebutkan, tren trafik tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun lalu yang umumnya seluruh trafik  layanan mulai melonjak di H-3. Yang berbeda tahun ini adalah layanan telepon yang  mengalami peningkatan mulai H-10. Sementara puncak lonjakan trafik layanan telepon terjadi pada 30 Juni 2016, seiring dengan dimulainya arus mudik khususnya di  pintu keluar Brebes (Brexit) yang mengalami kepadatan arus lalu lintas dengan jumlah lonjakan trafik terjadi hingga 600%.

Secara umum peningkatan trafik telepon mencapai 30% dibandingkan trafik hari biasa,  hal ini dipicu oleh penawaran paket Bebas Bicara Tri yang memberikan tarif hemat bersilaturahmi lewat telepon ke semua nomor tujuan di Indonesia dan di luar negeri.   Sementara lonjakan layanan data terjadi mulai H-3, meningkat 30% dibandingkan Lebaran tahun lalu.

Sekadar informasi, jaringan Tri setiap harinya menghantarkan trafik layanan data sekitar 1500 Tb/hari. Sedangkan peningkatan trafik data pada Lebaran tahun ini didominasi oleh aktivitas pelanggan yang menyampaikan ucapan Lebaran dan aktivitas lainnya melalui sosial media facebook dan twitter, juga instant messenger WhatsApp.  Trafik layanan telepon dan data kembali normal pada H-1. Sementara untuk wilayahnya,  lonjakan trafik terjadi di kota-kota tujuan mudik di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera.

“Cara komunikasi masyarakat Indonesia telah lama berubah dari telepon ke data juga dari SMS ke aplikasi OTT.  Sekitar 90% pelanggan data kami menggunakan OTT messaging seperti Whatsapp, Line dan lain sebagainya, juga media sosial seperti Facebook. Pelanggan kami juga menikmati kemudahan berkomunikasi selama Ramadhan dan Idul Fitri  untuk semua layanan dengan 1 tarif yang lebih simpel dan hemat mulai dari telepon ke semua operator dalam dan luar negeri, sosial media, instant messenger, streaming film dan beragam konten Islami.  Selain itu,  kami juga telah mengimplementasi sistem Customer Experience Management (CEM) yang memungkinkan pelanggan Tri menikmati kualitas komunukasi data kami dengan minimum latensi.  Dengan teknologi terdepan yang kami pergunakan saat ini, kami telah meningkatkan layanan komunikasi data di situasi komunikasi padat seperti Idul Fitri ini” ujar Randeep Sekhon, Presiden Direktur Tri.

Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, Tri telah mempersiapkan seluruh infrastruktur dan kapasitas jaringan agar pelanggan Tri dapat dengan nyaman berkomunikasi, khususnya di kota-kota yang menjadi tujuan mudik dan wisata. Untuk layanan data, Tri telah meningkatkan kapasitas jaringan untuk mampu menampung lonjakan trafik di semua layanan.

Tri juga telah melakukan peningkatan kualitas jaringan di sepanjang jalur pantura, jalur selatan dan jalur penghubung lainnya. Sementara itu, untuk antisipasi lonjakan trafik pada saat puncak mudik, peningkatan kapasitas juga telah dilakukan di ruang dan fasilitas umum seperti terminal dan pelabuhan, bandara udara, dan stasiun kereta api. Peningkatan kapasitas jaringan juga didukung oleh penambahan sejimlah mobile BTS disepanjang jalur mudik di pulau Jawa,

Jaringan Tri diperkuat oleh hampir 40.000 BTS, hampir 19,000  diantaranya adalah BTS 3G dan 4G, serta jaringan fiber optic yang membentang sepanjang 14.000 km.

 

Susul Ooredoo, Giliran Telenor Gelar 4G di Myanmar

0

Telko.id – Telenor menjadi operator seluler kedua setelah Ooredoo, yang telah resmi meluncurkan layanan 4G di Myanmar. Dimulai dari di ibu kota Nay Pyi Taw.

Diungkapkan sang CEO, Petter Furberg, setelah Nay Pyi Taw, perusahaan juga akan terus menguji 4G di kota-kota lain, dan secara progresif akan menggelarnya secara nasional.

“Sementara pengguna Telenor di Nay Pyi Taw kini dapat menikmati layanan 4G, kami bertujuan untuk memperluas layanan ke kota-kota lainnya secara bertahap. Untuk menghadirkan lyanan kecepatan tinggi 4G di seluruh negeri, Telenor akan membutuhkan lebih banyak spektrum,” katanya.

Untuk itu, Ia menambahkan, perusahaan tengah melihat peluang ke depannya untuk berpartisipasi dalam lelang spektrum yang rencananya akan digelar Union Government akhir tahun ini.

“Karena ledakan pertumbuhan data dan meningkatnya permintaan data oleh warga Myanmar, kami percaya hal itu sangat diperlukan untuk memperluas layanan 4G kami di seluruh Myanmar,” imbuhnya seperti dilaporkan Telecomasia, Senin (11/7).

Dia mencatat bahwa 60% dari 16 juta pelanggannya kini merupakan pengguna data, dan bahwa Telenor memiliki jaringan internet terbesar di Myanmar dengan lebih dari 5.800 menara di seluruh negeri.

“Myanmar sedang mengalami pertumbuhan pelanggan mobile yang tinggi dan kami juga melihat permintaan yang lebih tinggi untuk data mobile,” kata Petter. “Layanan 4G kami adalah salah satu langkah penting lainnya dalam perkembangan sektor telekomunikasi Myanmar yang pesat.”

Eropa Ungkap Rencana Besarnya Terkait 5G

0

Telko.id – Sejumlah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Eropa belum lama ini telah mengesahkan perjanjian terkait pengembangan dan penyebaran 5G di benua tersebut. Perusahaan berjanji untuk meluncurkan 5G di setidaknya satu kota di setiap negara Uni Eropa pada tahun 2020.

Ke-17 operator yang meliputi BT, Deutsche Telekom, Telecom Italia dan Vodafone, berjanji untuk meluncurkan 5G di setidaknya satu kota di setiap negara Uni Eropa pada tahun 2020. Perjanjian yang disebut ‘5G Manifesto’ ini menjadi respon atas panggilan Komisi Eropa terkait rencana aksi 5G sebelumnya di Mobile World Congress 2016.

“Saya sangat menyambut 5G Manifesto dan diskusi hari ini dengan kelompok industri tingkat tinggi,” kata Komisi Eropa untuk Ekonomi Digital dan Masyarakat Gunther Oettinger. “Ini akan membantu kita fokus pada tuas kunci untuk memastikan kepemimpinan digital Eropa di 5G. Saya akan datang dengan %G Action Plan pada musim gugur.”

Dalam laporan ini, para operator mengklaim bahwa peluncuran 5G di setiap negara Uni Eropa pada tahun 2020 tidak akan mungkin jika aturan net neutrality tidak dilonggarkan oleh Komisi. Aturan saat ini mencegah pembayaran prioritas lalu lintas web, pemblokiran tidak adil dan kecepatan koneksi throttling.

“Pedoman net neutrality saat ini menciptakan ketidakpastian yang signifikan di sekitar pengembalian investasi 5G,” kata manifesto. “Karena itu investasi mungkin akan tertunda kecuali regulator mengambil sikap positif terhadap inovasi dan menaatinya.”

Laporan juga menyerukan pembuatan aturan main untuk layanan komunikasi OTT seperti Skype dan WhatsApp dan operator. Demikian dilansir dari GTB, Senin (11/7).

Tips & Trik Perusahaan Telko Hadapi Digital Transformation

Telko.id – Transformasi digital mungkin akan terlihat sebagai moment yang ccukup menakutkan bagi operator telekomunikasi, namun tren ini juga akan memberikan dampak positif bagi tiap operator, jika mereka berada di tempat yang memudahkan transisi.

Dilansir dari RCRWirelles (11/7) transformasi digital akan menyapu ruang tersisa di industri telekomunikasi yang tadinya ditempati oleh para operator tradisional dan tren ini harus dimanfaatkan oleh mereka untuk mengambil keuntungan baru, seperti model bisnis berbasis web yang akan menjadi lebih kompetitif dalam menghadapi rival lama dan baru.

Namun, kekhawatiran mengenai transisi ini tetap ada. Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh IDC atas nama Amdocs mengungkapkan bahwa meskipun memiliki kemampuan teknologi yang kuat, apakah penyedia layanan yang bersangkutan dapat menerapkan transformasi digital cukup cepat. Secara global, sekitar 69% dari eksekutif percaya bahwa industri komunikasi memiliki kemampuan teknologi yang kuat, tetapi akan sulit untuk menyelesaikan proyek transformasi digital dalam tempo yang cepat dan 64% percaya transisi ini bisa dilampaui oleh industri lain.

Survei juga mencatat pemimpin bisnis dan TI melihat sesuatu secara berbeda ketika menghadirkan strategi transformasi digital yang jelas. Kurangnya strategi yang jelas adalah salah satu kendala terbesar yang bisa memperlambat atau benar-benar menggagalkan upaya tersebut. kekhawatiran lain yang diidentifikasi oleh survei ini seperti, tingkat adopsi saluran digital yang rendah , lingkungan sistem multivendor; terlalu banyak proses manual; dan platform lawas menahan kemajuan.

Menurut survei IDC, 50% dari tingkat Chief dan pembuat keputusan senior lainnya yang diwawancarai memprediksi akan membawa perusahaan mereka lebih dari lima tahun untuk menyelesaikan perjalanan digital mereka. Di Amerika Utara, sekitar 35% dari eksekutif bersama prediksi ini, sementara 68% di Karibia dan Amerika Latin memperkirakan transisi ini akan mengambil setidaknya lima tahun.

kelincahan bisnis, keterampilan digital baru dan pengalaman pelanggan omnichannel dipandang sebagai kemampuan yang paling penting untuk bertahan hidup di era digital, menurut para eksekutif yang diwawancarai. Lebih lanjut, survey tersebut juga mencatat bahwa penggerak utama untuk memungkinkan penciptaan dan pelaksanaan strategi transformasi digital adalah ketersediaan keterampilan yang tepat untuk menciptakan strategi digital, ketersediaan keterampilan yang tepat untuk merancang dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan serta memanfaatkan pengalaman pelanggan sebagai prinsip desain untuk pengembangan produk dan layanan.

Adapun prioritas bisnis, responden mencatat kebutuhan untuk kelincahan bisnis akan meningkatkan pendapatan dari layanan dan produk yang ada, dan untuk memberikan pengalaman omnichannel seluruh layanan dan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Meskipun masih berbentuk kekhawatiran, analis terus menyoroti kebutuhan para operator telekomunikasi untuk merangkul masa depan dan beradaptasi dengan tren yang baru atau mereka akan tertinggal dari kompetitor dan bahkan pemain baru.

“Telco menghadapi sejumlah tantangan utama karena mereka mengalami transformasi digital, yang paling penting bagaimana menggeser budaya, bukan hanya teknologi,” jelas Susan Welsh de Grimaldo, director of wireless operator strategies at Strategy Analytics.

Susan menambahkan, “Menjaga fokus pada dampak pada pengalaman pelanggan sejalan dengan transisi peluang pertumbuhan bisnis, dan menunjukkan dampak awal penghematan biaya. Kegagalan untuk mengubah strategi dapat menyebabkan penyusutan bisnis, meninggalkan uang di atas meja dan bahkan kehilangan bisnis karena kalah dari para pesaing. ”

Mengatasi hal tersebut, berikut tips dan trik yang telah kami sediakan berdassarkan laporan dari RCR Wirelles seperti,

Buat ekosistem terbuka

Penyedia layanan digital melampaui teknologi domain tertentu yang dapat menghambat perubahan dan bermitra dengan vendor yang menawarkan layanan seperti backup awan, kolaborasi, atau file sharing tools. Untuk mendorong perubahan, membuat katalog ekosistem terpadu yang bekerja di sistem dan mitra yang ada, memungkinkan Anda untuk membangun produk dan proses di berbagai layanan digital.

Memberdayakan tenaga penjualan

Mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan menempatkan mereka menjadi prioritas utama. Merupakan sebuah hal penting bahwa platform yang memprediksi tindakan terbaik berikutnya untuk tenaga penjualan dalam memberikan penawaran secara real time. tenaga penjualan menjadi penasehat terpercaya dalam siklus penjualan customer-centric ini. Platform ini juga harus memasukkan ahli subjek dari mitra Anda untuk membantu menjual, dan beradaptasi serta melaksanakan proses penjualan yang tepat untuk bisnis Anda.

Smash silo TI

Sementara banyak operator yang terbelenggu oleh bisnis dan dukungan sistem operasi lambat, operator perlu menggunakan proses manajemen untuk menavigasi silo sistem. Akibatnya, tenaga penjualan harus mampu mengkonfigurasi, harga dan mengutip kontrak kompleks untuk layanan digital dengan tablet atau perangkat mobile.

Dapatkan 360 derajat customer view

Tradisional TI melihat pelanggan di silo oleh saluran, end-to-end visibilitas membantu mengidentifikasi masalah potensial awal dan memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi di saluran mereka sukai. Plus, siapa pun di setiap departemen (tidak hanya layanan pelanggan) dapat mengatasi masalah pelanggan.

Setidaknya sedikit tips ini bisa menjaga perusahaan telekomunikasi untuk tetap bertahan dalam menghadapi tren digital transformation yang akan hadir di beberapa waktu kedepan.

Apa beda TDD dan FDD di 4G LTE

1

Telko.id – Penerapan layanan 4G LTE di Indonesia saat ini sudah cukup besar penyebarannya. Hal ini terlihat dari semakin luasnya coverage para operator penyelenggara layanan generasi keempat ini.

Bukan hanya itu, ketersediaan smartphone yang mendukung layanan ini dengan harga terjangkau juga semakin menjamur di Indonesia, baik secara resmi ataupun melalui jalur black market. Namun, tulisan kali ini tentu tidak akan membahas mengenai kasus black market tersebut.

Meski telah banyak yang menggunakan jaringan 4G LTE, nyatanya tidak banyak juga masyarakat umum yang belum mengetahui apa itu FDD, TDD serta perbedaan kedua teknologi tersebut dan pengaruhnya pada kecepatan 4G yang mereka miliki. Namun, anda tidak perlu khawatir, karena tim Telko.id telah menyiapkan ulasan mengenai FDD dan TDD serta perbedaanya yang dirangkum dari berbagai sumber.

LTE itu sendiri adalah kependekan dari Long Term Evolution, yang sering disebut sebagai teknologi 4G LTE. LTE sendiri mempunyai dua cara pengantaran yang dikenal dengan istilah FDD dan TDD.

FDD

FDD sendiri merupakan kependekan dari Frequency Division Duplexing. FDD ini mempunyai cara pengantaran data dengan menggunakan dua buah channel yang berbeda antara transmit dan receive.

Metode ini digunakna oleh mayoritas operator penyelenggara 4G di Indonesia dan banyak negara Asia Tenggara. Di Indonesia, praktis hanya Bolt! saja yang tidak menggunakan teknologi FDD.

Teknologi ini juga memiliki beberapa keunggulan seperti lebih jarang terkena gangguan interferensi dan resepsi penerimaan yang baik.

Cara kerja FDD sendiri diklasifikasikan sebagai sistem full duplex. Ini berarti bahwa baik upload maupun download selalu tersedia. Karena FDD menggunakan dua saluran yang berbeda untuk mengunduh dan mengunggah data.

TDD

Berbeda dengan FDD, TDD adalah kependekan dari Time Division Duplexing, dimana data diantarkan dan diterima dalam satu channel frekuensi yang sama, hanya dengan pemisahan jeda waktu yang singkat.

Teknologi TDD sendiri sangat cocok untuk data yang dikirimkan secara asimetris, misalnya untuk browsing internet, video surveillance atau broadcast. TDD dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk bagian yang membutuhkan lebih banyak bandwidth, sehingga menyeimbangkan beban data.

Keunggulan cara ini, karena pengiriman dan penerimaan data hanya menggunakan satu channel, maka kapasitas yang tersedia bisa menjadi lebih besar dibanding FDD.

Lebih lanjut, Duplexing sendiri merupakan istilah di mana sebuah smartphone dapat menerima dan mengirim data dalam waktu yang bersamaan. Berbeda dengan Simplexing dimana kegiatan menerima dan mengirim data tidak bisa dilakukan dalam waktu yang sama. seperti halnya pada Walkie-talkie.

Singkat cerita, LTE FDD-membutuhkan dua kanal frekuensi, satu untuk downlink dan satu lagi untuk uplink. Frekuensi carrier ini masing-masing dinamakan frekuensi radio EARFCN (E-UTRA Absolute Frequency Channel Number). Sebaliknya, LTE TDD-hanya memiliki satu EARFCN.

Implementasi di Indonesia

Seperti telah dijelaskan diatas, rata-rata operator di Indonesia menggunakan teknologi LTE-FDD, seperti XL, Indosat, Telkomsel serta Hutchison 3 Indonesia.

Sementara operator Bolt masih setia dengan menggunakan teknologi LTE-TDD yang hanya memiliki lisensi di wilayah Jabodetabek serta Medan.

Sedangkan Smartfren cukup unik, sampai dengan saat ini saja mereka masih menjadi satu-satunya operator yang menggunakan kedua teknologi ini, baik itu TDD maupun FDD. Yang mana hal tersebut dihasilkan dari kekayaan spektrum yang mereka miliki pada band FDD dan TDD.

Selain FDD dan TDD, LTE juga mempunyai varian lain, yaitu LTE Advanced. LTE Advanced merupakan pengembangan lanjutan dari teknologi LTE yang memungkinkan jaringan memiliki pencapaian coverage area yang lebih besar, lebih stabil dan lebih cepat.

Biasanya pengembangan ini dicapai di antaranya dengan penggunaan teknik multi antena (MIMO), dan penambahan Relay Nodes.

Beberapa operator seperti di Korea Selatan dan Jepang sudah menggunakan teknologi ini. Hasilnya yang terlihat adalah transmit data yang lebih cepat.

Jika biasanya pada LTE Standard hanya mampu menyentuh kecepatan download real sekitar 10-100 Mbps, dengan teknologi LTE Advance kecepatan tersebut meningkat menjadi 100-300Mbps. LTE Advanced sendiri sering juga disebut 4G+

Daftar Band 4G LTE di Indonesia

Berikut ini daftar band frekuensi LTE di Indonesia yang kami rangkum dari berbagai sumber:

Telkomsel: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

Indosat Ooredoo: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

XL Axiata: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

Hutchison Tri Indonesia: B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

Smartfren: B5 FDD LTE frekuensi 850 Mhz / B40 TDD LTE frekuensi 2.300 MHz

Bolt!: B40 TDD LTE frekuensi 2.300 MHz

Sejatinya, kecenderungan frekuensi FDD adalah coverage, karena biasanya mereka menyediakan cakupan yang luas. Namun, FDD biasanya menyediakan kapasitas yang tergolong sempit.

Sementara untuk TDD, mereka lebih memanjakan penggunanya dengan alokasi kapasitas yang besar, namun mereka memiliki kecenderungan dengan cakupan signal yang tidak terlalu luas.

*Dari berbagai sumber*

Huawei Dorong Operator Gunakan Spektrum C Band

0

Telko.id – China Mobile dan Huawei telah menyelesaikan demonstrasi live pertama dari sistem TD-LTE end-to-end yang beroperasi pada band spektrum 3,3 GHz hingga 3.4GHz.

Sekadar informasi, demonstrasi yang dilakukan di ‘markas’ global TD-LTE Initiative di Shanghai ini menggunakan produk jaringan milik Huawei yang dimodifikasi secara komersial agar mampu menggabungkan spektrum 3,5 GHz TD-LTE.

Dilaporkan TelecomAsia (11/6), pada bulan November tahun lalu, Spektrum yang berdekatan dengan 300 MHz C-Band telah ditandai untuk digunakan pada jaringan 4G di 45 negara di wilayah termasuk APAC, Afrika dan Amerika Latin.

Semua sistem komersial yang beroperasi di C-Band saat ini menggabungkan teknologi TD-LTE untuk peningkatan efisiensi spektral pada pita frekuensi tinggi. Beberapa negara seperti China juga ikut mempromosikan agar mengalokasikan frekuensi 3,3-GHz ke 3.4-GHz untuk menggunakan TD-LTE.

“GTI berkomitmen untuk kemajuan perencanaan spektrum C-Band yang konsisten di seluruh dunia dan 3,5 GHz Interest Group didirikan pada tahun 2013   dengan cepat berakselerasi di dalam industri,” kata Huawei dalam sebuah pernyataan.

“Lebih dari 40 operator global, dengan lebih dari 60 model terminal komersial, saat ini mengintegrasikan penyebaran jaringan komersial dan pra-komersial pada band 3,5 GHz. GTI akan terus bekerja sama dengan mitra industri global untuk mempromosikan perencanaan C-Band TDD yang berorientasi dan memberikan kontribusi untuk memajukan pelaksanaan di tingkat nasional ke dalam organisasi standar spesifikasi 3GPP internasional,” Tambah pernyataan tersebut.

Alibaba Group Hadirkan Mobil Internet

0

Telko.id – Alibaba Group telah mengumumkan peluncuran OS’Car, yakni sebuah mobil internet pertama yang diproduksi secara massal dan didukung oleh sistem operasi Smart Car dari YunOS.

Perusahaan telah mengembangkan OS’Car RX5 dan bekerjasama dengan SAIC Motor Corp. Mobil terbaru ini akan didukung oleh platform berbasis cloud yang memungkinkan pengguna melakukan streaming data, pemodelan dan pelaporan untuk meningkatkan pengalaman berkendara.

YunOS sendiri juga akan menyediakan beebrapa fitur untuk si pengemudi, seperti smart map dengan pelacakan lokasi akurat tanpa Wi-Fi atau GPS, serta layar terintegrasi termasuk kaca spion cerdas untuk mengemudi yang lebih aman.

Kendaraan juga mendukung perintah suara – bahkan modus audio utama untuk mengendalikan sistem. Hal ini dapat secara otomatis mengenali pengemudi melalui smartphone atau smartwatch dan menyediakan layanan personalisasi seperti salam atau musik yang disukai.

“Apa yang kita ciptakan bukanlah ‘internet di dalam mobil’, melainkan ‘mobil di dalam internet’. Ini merupakan tonggak penting dalam industri otomotif. sistem operasi pintar menjadi mesin kedua mobil, sedangkan data adalah bahan bakar baru, “kata Alibaba Group chairman Dr Wang Jian seperti dilaporkan TelecomAsia (11/6).

“Ke depan, mobil akan menjadi platform penting untuk layanan internet dan inovasi hardware cerdas. Kami akan merangkul dunia di mana semuanya terhubung erat. “

Sekadar informasi, YunOS sendiri telah dirancang sebagai platform terbuka untuk mendukung hardware dan layanan dari pihak ketiga. Dengan hal ini, tentunya akan semakin membuka peluang bagi perusahaan lain untuk menciptakan produk baik hardware maupun software agar mampu memperkuat ekosistem.

Telkomsel Siagakan BTS 4G di Exit Tol Brebes Timur Untuk Hadapi Arus Balik

0

Telko.id – Telkomsel terus bersiaga untuk menjamin kualitas layanan komunikasi pada arus balik Lebaran 2016 yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Minggu (10/7). Telkomsel siap melayani area-area yang menjadi titik keramaian arus balik lebaran 2016 melalui posko pemantauan jaringan dan para petugasnya yang beroperasi selama 24 jam. Hal ini untuk memastikan agar kenyamanan dan kualitas layanan bagi para pelanggan dalam berkomunikasi tetap terjaga ketika melakukan perjalanan panjang.

Penyiagaan jaringan yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari sebelum periode mudik Lebaran difokuskan di area-area jalur balik utama yang dilalui para pemudik seperti Jawa Tengah, Jawa Barat serta di lokasi-lokasi tempat berkumpulnya para pemudik, di antaranya bandara, terminal, stasiun, dan pelabuhan (BTSP).

Di titik-titik yang sebelumnya mengalami kenaikan trafik yang cukup signifikan saat momen mudik dan lebaran seperti di exit tol Brebes Timur, exit tol Pejagan, dan Terminal Wates (Yogyakarta) Telkomsel terus memantau terjaganya kualitas jaringan. Bahkan di wilayah exit tol Brebes Timur, Telkomsel menyiapkan tambahan 13 BTS 4G untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan menggunakan layanan data.

Dari sisi pelayanan pelanggan, tidak lupa sebanyak 809 Posko Siaga hadir di jalur mudik, BTSP, dan lokasi wisata yang siap melayani kebutuhan komunikasi pelanggan. Untuk arus balik, posko utama Telkomsel berada di tol Cikampek arah Jakarta, yaitu KM 62 dan KM 42 yang akan melayani pemudik yang melakukan perjalanan panjang. Di posko-posko tersebut, selain menyediakan pulsa dan paket Internet, pemudik juga dapat melakukan migrasi simcard 4G dan aktivasi TCASH. Tentunya di lokasi-lokasi tersebut ketersediaan kapasitas jaringan terus dipantau ketat, agar pelanggan dapat terus ber-Internetan.

Hasil pemantauan di H+2 Lebaran memperlihatkan adanya kenaikan trafk layanan data di Rest Area yang mengarah ke Jakarta, dengan rata-rata naik sekitar 40%. Kenaikan tertinggi di jalur Timur, terjadi di Tol Cipularang Rest Area KM72B, sebesar 56%, sementara di jalur Barat Kenaikan tertinggi berada di Tol Merak Rest Area KM45, yakni sebesar 49%.

Layanan data memang merupakan layanan dengan kenaikan trafik yang paling tinggi selama momen lebaran, dimana kenaikan tercatat sebesar 78% (dibandingkan tahun 2015) menjadi sekitar 2.700 TB (Terabyte) saat malam takbiran. Jika dibandingkan dengan hari normal 2016, layanan ini mengalami kenaikan sekitar 17%.

Secara umum pada periode libur Lebaran pelanggan memanfaatkan layanan data untuk mencari informasi dengan web browsing, mengunggah foto dan status ke media sosial, berkomunikasi menggunakan pesan instan, serta menikmati hiburan lewat video streaming dan online games.

Secara kualitas, tingkat keberhasilan untuk delivery layanan komunikasi juga secara umum baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kesuksesan layanan data dan SMS mencapai lebih dari 99%, sementara tingkat kesuksesan layanan suara di atas 98%. Hadirnya 76 unit compact mobile base station (Combat) atau mobile BTS di titik-titik yang membutuhkan tambahan kapasitas jaringan juga meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi dan mengakses data.

Untuk mengantisipasi lonjakan trafik di momen Lebaran tahun ini, sebelumnya Telkomsel telah melakukan optimalisasi dan peningkatan kualitas jaringan mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran, diantaranya dengan membangun 623 base transceiver station (BTS) baru dan memodernisasi 486 BTS. Selain itu, Telkomsel juga meng-upgrade 1.052 BTS serta 75 base station controller (BSC) dan radio network controller (RNC).

Menyadari kebutuhan komunikasi juga amat diperlukan oleh pihak kepolisian dan pemerintah daerah, sebelumnya Telkomsel telah melakukan kerjasama untuk dukungan komunikasi kepada instansi terkait. Seperti mendukung Operasi Ramadiniya 2016 yang dilakukan Polda Jabar, khususnya pada dukungan layanan 4G untuk fasilitas RTMC Polda Jabar. Selain itu juga bantuan ratusan fasilitas komunikasi meningkatkan koordinasi para petugas korlantas.

Di Jawa Tengah, Telkomsel menjalin kerjasama dengan Kepolisian Daerah untuk memberikan informasi seputar aktivitas mudik di wilayah tersebut melalui website www.mampirjateng.com. Persemian layanan ini pun sebelumnya dilakukan di Pos Terpadu Gerbang Pintu Keluar (Exit) Tol Brebes Timur, yang merupakan salah satu titik dengan kepadatan pemudik yang sangat tinggi. (Icha)