spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1281

Review Realme 3: Desain Menarik, Performa Apik

Telko.id – Pada 2018 lalu, Realme telah merilis dua seri smartphone di Indonesia, yakni Realme 2 dan Realme 2 Pro. Kedua smartphone ini berhasil menyita perhatian konsumen Indonesia yang menginginkan produk terjangkau dengan kualitas baik.

Di awal 2019, Realme kembali meluncurkan smartphone anyarnya, Realme 3, yang membawa tampilan desain berbeda, prosesor yang lebih baik dan dual kamera di belakang.

Dengan beberapa fitur unggulan tersebut, bisakah Realme 3 menjadi pilihan pengguna untuk smartphone dengan harga di bawah 2 jutaan rupiah?

{Baca juga: Realme C1 (2019) Diluncurkan, Apa Saja Peningkatannya?}

Nah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai Realme 3, baik dari sisi desain dan performanya, berikut ini review lengkap Realme 3 yang telah disajikan tim Telko.id. Cekidot!

Desain

Foto : Helmi / Telko.id

Struktur bodi yang menyerupai sandwich dan tersusun oleh layar, frame, dan cover belakang, merupakan rancangan yang paling banyak diadopsi oleh sebuah smartphone. Terlepas dari fleksibilitasnya yang tinggi, tiga lapisan tersebut akan menghasilkan bentuk desain yang terlihat terpisah pada setiap komponennya.

Untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik dalam genggaman pengguna dan konsistensi visual yang nyaman dan enak dillihat, Realme 3 menggunakan konsep unibodi yang menghilangkan bingkai tengah. Hal ini membuat garis samping bodi yang nyaris tak terlihat, sehingga membuat keseluruhan bodi ponsel terlihat lebih halus, lebih ringan, dan lebih tipis.

Hasilnya, tidak ada lagi pemisah yang dihasilkan dari penggunaan bahan yang berbeda. Tentunya ponsel ini menawarkan rasa sentuhan halus dan sangat cocok di genggaman tangan untuk memberikan pengalaman lebih nyaman.

Untuk bagian belakangnya terbuat dari plastik tetapi hadir dengan gradasi premium. Kami telah mendapatkan varian gradien biru kalau diamati ada perubahan dalam kondisi pencahayaan yang cukup dan sedikit memutar produk ke berbagai arah untuk menunjukkan perubahan efek dari gradien biru berubah ke ungu yang berkilau.

Di bagian belakang, Realme 3 menempatkan dua kamera dan LED yang diatur secara vertikal di sudut kiri atas, sementara di sudut kiri bawah ada logo Realme. Smartphone ini juga dilengkapi dengan sensor sidik jari di bagian tengah. Kami sebenarnya lebih suka pemindai sidik jari ditempatkan di belakang, karena penempatan sensor nyaman untuk jari telunjuk ketika menyentuhnya. Terlebih lagi, Realme 3 juga membawa dukungan face unlock juga.

{Baca juga : Realme 2 Pro, Smartphone Menengah dengan “Sentuhan” Flagship}

Seperti kebanyakan smartphone pada umumnya, speaker handset diletakkan di bagian bawah. Begitupub port pengisian daya dan jack earphone 3.5mm ada di bagian bawah perangkat.

Kami suka ponsel ini dilengkapi dengan jack earphone 3.5mm, karena memberi pilihan untuk menggunakan earphone Bluetooth atau headset kabel. Bagi mereka yang membenci saat baterai headphone Bluetooth habis, opsi kabel selalu jadi pilihan yang menyenangkan.

Layar

Foto : Helmi / Telko.id

Realme 3 hadir dengan HD Full screen 6,22 inci dengan Gorilla Glass 3, memiliki resolusi 720 x 1520 piksel. Layarnya memang tidak setajam atau sedetail smartphone flagship kelas atas, tetapi menawarkan warna dan sudut pandang yang bagus. Muncul dengan rasio aspek 19:9, ponsel ini menawarkan pengalaman nyaman melihat layar.

Dengan sedang ngehits-nya layar notch, sebagian besar smartphone kini mengadopsi desain notch seperti iPhone X, atau dengan model layar water drop (tetes air). Realme 3 mengadopsi layar tetes air yang seperti OPPO R17 Pro. Dibandingkan dengan notch besar, kami lebih suka layar ini, karena jauh lebih kompak. Sayangnya, tidak ada lampu LED notifikasi pada layar Realme 3.

{Baca juga : Realme C1 Dirilis di Indonesia, Harganya Rp 1 Jutaan}

Karena menggunakan layar water drop berukuran 6,22 inci dan bezel 2,05mm, Realme 3 menawarkan rasio screen-to-body sebesar 88,3% yang menghasilkan tampilan super lebar, dan tampilan yang jauh lebih efisien. Tampilan ini memberikan pengguna pengalaman visual terbaik saat melihat gambar dan menonton video.

Kinerja

Foto : Helmi / Telko.id

Realme 3 didukung oleh prosesor Helio P60 dengan pemrosesan 12nm dan dengan ARM Mali-G72 MP3 GPU pada 800MHz / 900MHz untuk menjamin kinerja yang lancar. Smartphone ini dilengkapi dengan RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB. Anda tidak akan merasakan kinerja yang lelet di Realme 3, berkat chipset ini. Performa apik Realme 3 dapat tergambar dala skor benchmark AnTuTu yang mencapai 132.851.

Seperti diketahui, Helio P60 mengadopsi struktur 8-inti dan dilengkapi dengan empat inti Cortex-A53 dan empat inti Cortex-A73, dengan kecepatan clock P60 hingga 2.0GHz. Realme 3 dilengkapi dengan ARM Mali-G72 MP3 GPU pada 800MHz / 900MHz untuk menjamin kinerja yang lancar.

Helio P60 juga dilengkapi dengan sistem CorePilot 4.0 yang berfungsi untuk manajemen penggunaan aplikasi dan memungkinkan adanya alokasi sumber daya perangkat yang lebih baik dan penggunaan yang lebih stabil.

Kamera

Foto : Helmi /Telko.id

Realme 3 dilengkapi dengan kamera belakang ganda AI 13MP + 2MP dengan aperture f / 1.8 dan kamera selfie 13MP dengan f / 2.0 di depan. Ada banyak mode kamera pada perangkat ini, tetapi kami masih tetap lebih suka menggunakan mode otomatis. Alasan utamanya adalah, foto-foto dalam mode otomatis terlihat tajam dan detail.

Dengan pengenalan objek, kamera Realme 3 melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk menganalisis subjek dan menyesuaikan keseimbangan warna yang baik. Jika ingin mengubah gaya foto, Anda bisa menggunakan filter yang sudah ada fasilitasnya.

{Baca juga : Realme Siapkan Pesaing Redmi Note 7, Realme 3?}

Gambar-gambar di bawah ini diambil di siang hari yang cerah. Seperti yang dapat Anda lihat, gambar tampak bagus dan menunjukkan detail yang sangat baik dan fokus pada jarak dekat. Bokeh latar belakang juga terlihat cukup bagus. Begitupun keseimbangan warnanya tak bisa dibilang jelek.

Jika Anda akan mengambil gambar pada hari yang cerah, Anda mungkin harus menyesuaikan kecerahan di jendela bidik untuk menghindari cahaya berlebih. Tetapi secara umum, mode otomatis cukup baik pada sebagian besar kesempatan yang kami ambil.

Realme 3 memiliki dua mode khusus baru, yakni mode Chroma Boost dan mode Nightscape. Chroma Boost adalah versi lanjutan dari mode HDR yang membuat foto lebih berwarna. Jika Anda berpikir warna foto yang diambil oleh mode normal atau mode HDR lebih gelap dari seharusnya, Anda dapat memilih Chroma Boost untuk mengambil foto. Lihatlah perbandingannya, gambar menjadi lebih cerah daripada gambar lainnya secara keseluruhan.

Nightscape
Chroma Boost

 

 

 

 

 

 

Namun, gambar yang diambil oleh Chroma Boost tidak sedetail gambar yang diambil oleh mode HDR. Kami juga mengambil gambar dengan mode Chroma Boost + HDR untuk dibandingkan, dan itu ternyata menjadi gambar terbaik. Karena gambar tidak diekspos berlebihan, detailnya lebih baik daripada mode lainnya.

Chroma Boost + HDR

Sedangkan mode Nightscape memiliki konfigurasi meningkatkan hasil foto pada kondisi cahaya yang kurang. Dengan bantuan AI, sinergi multi-frame dan algoritma anti-shake, mode Nightscape akan secara signifikan meningkatkan kualitas gambar dikondisi kurang cahaya.

Di bawah ini kami juga mencoba mengambil foto dengan menggunakan zoom 1x, 2x dan 4x. Berfokus pada empat foto yang secara keseluruhan, kinerjanya tidak buruk, namun foto sedikit kabur.

1X
2X
4X

Kamera Depan

Realme 3 memiliki kamera selfie 13MP dengan aperture f / 2.0. Yang kami sayangkan, tidak ada flash khusus untuk kondisi cahaya minim. Meski begitu, selfie terlihat bagus, tajam dan detail. Kamera menghadap ke depan luar biasa, gambar berikut diambil secara terpisah pada mode automatis, mode Beauty dan mode potret.

Dibandingkan dengan foto pertama, lingkaran hitam dan noda kulit dihilangkan di foto kedua. Seperti namanya, mode Beauty benar-benar membuat kulit wajah kami menjadi halus.

Interface dan OS

Foto : Helmi / Telko.id

Realme 3 berjalan pada versi ColorOS 6.0 di atas Android 9 Pie, yang berbeda dari model Realme 2 yang menjalankan ColorOS berdasarkan Android Oreo. Antarmuka misalnya, buka halaman aplikasi dengan semua aplikasi hanya dengan menggesekkan layar dari garis abu-abu dengan panah putih mengarah ke atas maka mempermudah Anda mencari aplikasi yang diinginkan.

{Baca juga : Hadang Realme, Xiaomi Jadikan Redmi Merek Independen}

Lalu ada layer transparan yang diatur di sisi kanan tepi layar, yang menawarkan Anda untuk memilih cepat Aplikasi. Ini interface yang user freindly bagi kami. Kenapa? Misalnya, ketika kami bepergian dan kami memegang pegangan dengan tangan kiri, kami dapat menggunakan fitur ini dengan mudah untuk memilih aplikasi yang ingin digunakan. Menggeser layar ke bawah ada Notification Center dan pusat pengaturan sederhana. Ponsel ini jelas mudah digunakan, bahkan dengan satu tangan.

 

Baterai

Realme 3 dilengkapi dengan baterai besar 4230 mAh, dan membutuhkan waktu sekitar 3 jam 2 menit untuk mengisi daya dari 4% hingga penuh. Sebenarnya, kami pikir waktu pengisian akan terlalu lama, tetapi konsumsi daya yang rendah dan kapasitas baterai yang besar membantu kami dengan baik.

 

Daya tahan baterai pada ponsel ini cukup baik – tidak ada masalah untuk penggunaan sehari-hari. Anda dapat dengan mudah melanjutkan penggunaan karena hasil hitung yang kami lakukan Screen on time bisa mencapai hampir 11 jam. Ini jelas merupakan nilai tambah, karena kami benci membawa power bank.

Kesimpulan

Realme 3 dibanderol dengan harga Rp 2,399,000 juta dengan RAM 4GB dan ROM 64GB. Untuk harga tersebut, ponsel ini menawarkan banyak nilai lebih. Secara pribadi, Realme 3 telah menawarkan lebih dari yang kami harapkan. Kami suka desain, bodinya yang ringan, performa keseluruhan yang hebat, dan kameranya. Kami juga suka fakta bahwa memegang handset di satu tangan sudah cukup nyaman.

Kameranya juga tidak buruk, terutama mengingat harganya. Foto siang hari tajam dan penuh warna. Juga, Nightscape, bila digunakan dengan tepat, membuat perbedaan besar dalam fotografi waktu malam.

Tapi kami berharap pengisian baterainya bisa lebih cepat. Tetapi setidaknya baterai yang besar tidak akan membuat kami sering mencari pengisi daya! Selain itu, kami lebih suka jika layarnya memiliki tampilan FHD ketimbang HD. Semoga kedua kelemahan dari Realme 3 ini dapat ditingkatkan pada generasi berikutnya. (MS)

 

Kelebihan

Kekurangan

  • Desain yang menakjubkan
  • Layar besar dengan bezel minimum tipis
  • Performa apik
  • Daya tahan baterai sangat baik
  • Pengalaman dan kualitas kamera cukup baik
  • Harga bersahabat
  • Resolusi Layar HD
  • Pengisian baterai lama
  • Masih port MicroUSB
  • Tidak ada NFC
Foto : Helmi / Telko.id

Realme Rilis Smartphone Mumpuni nan Kekinian, Realme 3

0

Telko.id, Jakarta – Realme resmi membawa smartphone terbarunya di Indonesia yang ditujukan bagi kaum muda, Realme 3. Smartphone ini mengusung desain kece dan spesifikasi mumpuni, meski kenyataannya masuk ke segmen kelas menengah.

Realme 3 mengadopsi desain kekinian karena dilapisi oleh warna gradasi dengan teknik pewarnaan khusus. Diklaim, mereka menghasilkan warna gradasi menggunakan 8 alat penyemprot cat yang dikendalikan untuk melakukan 3 kali proses penyemprotan.

Selain itu, smartphone ini memiliki layarnya dengan desain dewdrop berukuran 6,22 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1520 piksel). Desain dewdrop sendiri mirip seperti desain waterdrop seperti Oppo F9, Oppo R17 Pro, dan lainnya.

{Baca juga: Realme Siapkan Pesaing Redmi Note 7, Realme 3?}

“Realme 3 memiliki desain warna gradasi yang berbeda. Desainnya pakai konsep 3D Gradient yang bagus,” kata Felix Christian, Product Manager Realme Indonesia di acara peluncuran Realme 3 di Jakarta, Selasa (12/03/2019).

Realme menyematkan dapur pacu cukup berperforma pada Realme 3. Smartphone ini ditenagai oleh prosesor octa-core 2.0 GHz MediaTek Helio P60, RAM 3GB/4GB, ROM 32GB/64GB, dan baterai berkapasitas 4,230 mAh.

Spesifikasi tersebut dinilai mampu menopang seluruh proses yang berjalan di atas sistem operasi ColorOS 6 berbasis Android 9 Pie. Sistem operasi itu punya pengalaman khas sistem operasi Android Pie murni.

Dengan Helio P60 daya baterai jadi lebih hemat dan efisien,” jelasnya.

Di sektor kameranya, Realme 3 memiliki kamera ganda di bagian belakangnya. Resolusinya masing-masing 13 MP aperture f/1.8 dan 2MP lensa depth. Kamera ini telah didukung oleh fitur berbasis Artificial Intelligence (AI), seperti AI Scenes Recognition yang dapat mengenali 13 skenario berbeda dan 100 kombinasi skenario foto secara otomatis.

{Baca juga: Realme C1 (2019) Diluncurkan, Apa Saja Peningkatannya?}

Sementara kamera depannya, beresolusi 13MP aperture f/2.0 yang juga didukung fitur berbasis AI bernama AI Beauty 2.0 yang dapat menyesuaikan efek cantik kepada wajah pengguna secara otomatis.

“Ada beberapa fitur di kamera Realme 3, yaitu Chroma Boost dan Nightscape” ujar Felix.(FHP)

Rudiantara Rayu Singapura Investasi di Indonesia

Telko.id, Jakarta – Menkominfo Rudiantara merayu para pengusaha dari negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, khususnya Singapura, untuk segera berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang ekonomi digital.

Hal ini dikemukakan Rudiantara dalam ajang Regional Investment Forum (RIF) 2019 di ICE, BSD, Tanggerang Senin (11/03/2019) kemarin. Ia menganjurkan mereka untuk segera berinvestasi supaya, tidak kehilangan peluang dan kereta.

“Silakan, jadilah tamu kami. Segera berinvestasi di Indonesia. Jika tidak, Anda akan kehilangan peluang. Maybe it is the last train for investment,” kata Rudiantara di hadapan para pengusaha.

Bukan tanpa alasan, menurut Menkominfo, saat ini Indonesia memiliki potensi besar terutama dalam bidang ekonomi digital. Bahkan ia menyampaikan optimistismenya akan tercapainya market size Indonesia lebih dari USD $ 150 miliar atau Rp 2134 triliun pada tahun 2025.

{Baca juga: Rudiantara: Pemerintah Siap Dukung Kandidat Unicorn ke-5}

“Hasil riset Google dan Temasek menyatakan Indonesia memiliki market size ekonomi digital mencapai USD 27 miliar dan berpotensi menjadi USD 100 miliar pada tahun 2025. Sekarang saja sudah mencapai USD 70 miliar, saya optimistis akan bisa tercapai USD 100 miliar pada tahun 2020,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, perusahaan seperti Google pun sudah melakukan investasi di Indonesia. Saat ini Google banyak berinvestasi di Go-Jek, tetapi masih terbuka peluang investasi bagi pengusaha Singapura di bidang turisme atau pariwisata.

“Tahun lalu berdasarkan data Persatuan Hotel Republik Indonesia, ada sekitar USD 100 juta yang berputar di area turisme. sekitar USD 6 juta sampai USD 7 juta ada di hotel berbintang. Belum lagi hotel melati yang menyewanya pun melalui aplikasi digital,” paparnya.

{Baca juga: Investasi Asing di Unicorn, Rudiantara: Yang Untung Masyarakat}

Kominfo sendiri tengah berupaya menyediakan akses internet cepat yang merata ke seluruh kabupaten di seluruh Indonesia melalui jaringan Palapa Ring.

“Palapa Ring dibangun untuk menyatukan kabupaten dan kota dengan jaringan backbone internet cepat. Integrasi semua pada pertengahan tahun ini. Kemudian kita juga membangun talenta digital untuk memperkuat ekosistem,” ungkap Rudiantara.

Terakhir Rudiantara mengajak investor dari negara ASEAN untuk cepat membangun ASEAN. Ia mengingatkan pendiri ASEAN yang menginginkan negara-negara di kawasan ini saling melengkapi agar bisa membuat ekonomi regional meningkat.

{Baca juga: Rudiantara: Forward Pesan WhatsApp Dibatasi untuk Redam Hoaks}

“Jika bukan kita yang mengembangkan, nanti pasti akan ada negara luar yang akan masuk. Oleh karena itu kita harus terbuka dan complymentary one another,” ajak sang menteri yang kerap disapa Chief RA itu. [NM/HBS]

Menkominfo ‘Buka Pintu’ Bagi Investor Asing Masuk Indonesia

Telko.id – Hasil riset Google dan Temasek menyatakan Indonesia memiliki market size ekonomi digital mencapai USD 27 miliar dan berpotensi menjadi USD 100 miliar pada tahun 2025. Saat ini, ekonomi digital Indonesia  sudah mencapai USD 70 miliar. Tahun 2020, pemerintah optimistis akan bisa tercapai USD 100 miliar.

Untuk itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak pengusaha dari Singapura dan negara tetangga yang hadir dalam ajang Regional Investment Forum (RIF) 2019 untuk segera berinvestasi di Indonesia.

“Silakan, jadilah tamu kami. Segera berinvestasi di Indonesia. Jika tidak anda akan kehilangan peluang. Maybe it is the last train for investment,” ungkap Rudiantara dalam pertemuan Misi Bisnis Ekonomi Digital KBRI Singapura dalam ajang RIF 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (11/03/2019).

Bukan tanpa alasan, menurut Rudiantara saat ini Indonesia memiliki potensi besar terutama dalam bidang ekonomi digital. Bahkan ia menyampaikan optimistismenya akan tercapainya marketsize ekonomi digital Indonesia lebih dari USD 150 miliar pada tahun 2025.

Menurut Rudiantara, Google banyak berinvestasi di GOJEK, dan masih terbuka lagi peluang investasi di area turisme atau pariwisata.

“Tahun lalu berdasarkan data Persatuan Hotel Republik Indonesia, ada sekitar USD 100 juta yang berputar di area turisme. sekitar USD 6 sampai 7 juta ada di hotel berbintang. Belum lagi hotel melati yang menyewanya pun melalui aplikasi digital,” paparnya mengupas potensi ekonomi digital di sektor pariwisata.

Menteri Kominfo juga menunjukkan harapan pemerintah berkaitan dengan pengembangan financial technology (fintech). Menurutnya saat ini fintech masih bergerak di produk dan pasar yang eksisting.

“Pemerintah menginginkan perkembangan keuangan inklusif bagaimana fintech bisa menjangkau orang yang belum memiliki rekening bank. Pemerintah mempromosikan adanya layanan ke unbank people,” jelasnya.

Meski demikian, Menteri Kominfo menyatakan pemerintah telah melakukan persiapan untuk mengatasi beberapa masalah dalam pengembangan fintech di Indonesia.

“Dominan peer to peer lending dan ada risiko Ads provlem yang harus diperhatikan pemerintah. OJK dan Bank Indonesia pun harus memfasilitasi dengan sistem rating kredit,” jelasnya.

Sementara Kementerian Kominfo sendiri menurut Rudiantara, berupaya menyediakan akses internet yang merata ke seluruh kabupaten di seluruh Indonesia melalui jaringan Palapa Ring. “Kami juga sedang mengupayakan akses subsidi transaksi dan data cost kepada fintech. Itu fasilitasi dalam pembangunan fintech di Indonesia,” jelas Rudiantara.

Menurut Rudiantara, pengembangan fintech di Indonesia tidak terlalu banyak diregulasi. “Kami tidak sekadar berpikir ou of the box, bahkan sekarang no box. Bagaimana bisa mendorong bisnis yang tidak feasible di luar Jawa. Peer to peer lending saja nilainya lebih dari Rp23 triliun,” paparnya.

Membangun dan memfasilitasi ekonomi digital di Indonesia menurut Rudiantara tidak mudah. Ia tidak berupaya membandingkan dengan Singapura, pasalnya Indoensia adalah negara kepulauan.

“Palapa Ring dibangun untuk menyatukan kabupaten dan kota dengan jaringan backbone internet cepat. Integrasi semua pada pertengahan tahun ini. Kemudian kita juga membangun talenta digital untuk memperkuat ekosistem,” ungkap Rudiantara mempromosikan kesiapan Indonesia.

Menurutnya perusahaan teknologi saat ini tidak perlu bingung mencari atau memperkerjakan talenta digital dari luar negeri. “Indonesia anak mudanya bagus. Pemerintah pun menyiapkan agar mereka menguasai artificial intelegence, big data analytic, robotic, cloud computing dan keterampilan digital melalui Digital Talent Scholarship,” jelas Rudiantara.

Lebih dari 40 universitas dan perusahaan IT global terkemuka ikut mendukung Digital Talent Scholarship. Talenta digital yang dididik itu akan mendapatkan sertfikasi dari perusahaan IT global. Bahkan Rudiantara menyatakan telah mengakomodasi sekolah coding Paris 42 yang tidak mensyaratkan gelar akademisi.

“Kami melakukan studi tiru. Dengan Paris 42, siapapun bisa ikut, asalkan lulus tes. Kami membawanya ke Jakarta, ke Indonesia agar bisa memperkuat keterampilan anak muda Indonesia,” jelasnya.

Menteri Rudiantara mengajak investor dari negara ASEAN untuk cepat membangun ASEAN. Ia mengingatkan pendiri ASEAN yang menginginkan negara-negara ASEAN saling melengkapi agar bisa membuat ekonomi regional meningkat.

“Jika bukan kita yang mengembangkan, nanti pasti akan ada negara luar yang akan masuk. Oleh karena itu kita harus terbuka dan complymentary one another,” ajaknya.

RIF 2019 ini digelar oleh BKPM sebagai upaya mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020. Ajang promosi investasi tahunan itu mempertemukan pelaku ekonomi digital dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, serta pelaku usaha dan investor dari dalam maupun luar negeri.

Tahun ini acara yang bertema “Indonesia’s Digital Drive: Utilizing Digital Technology in Developing Regional and Tourism Investment Opportunities”. Melalui tema itu, pemerintah akan mengungkap strategi dalam mendukung pengembangan ekonomi digital dan pariwisata di Indonesia.

Dalam diskusi di Misi Bisnis Ekonomi Digital KBRI Singapura itu, Menteri Kominfo menyaksikan penandatanganan tiga MoU, yaotu MoU Penyediaan Pelatihan IT antara PT Rising Innovation Ventures dan Glexindo, Wecode Coding School antara SG Fintech Pte. Ltd dengan Rising Innovation  Ventures dan Co-working Space antara SG Fintech Pte. Ltd dengan Wecode Techno Preneur Hub.

Selain MoU Kerjasama Startup dengan pemerintah dan pelaku usaha juga digelar startup pitching di hadapan investor potensial, One-on-One Meeting dengan Investor Potensial, One-on-One Meeting dengan Pemerintah Daerah, dan Pameran untuk 10 Startup terpilih. (Icha)

 

 

 

Turun Takhta, Jumlah Subscriber PewDiePie Kalah dari T-Series

Telko.id, JakartaChannel YouTube dengan subscriber terbanyak, PewDiePie sempat turun takhta selama beberapa saat. Penyebabnya, jumlah subscriber PewDiePie berhasil dilewati oleh jumlah subscriber T-Series.

Hal itu diketahui dari siaran video buatan FlareTV yang menghitung jumlah pengikut dua channel tersebut secara real-time.

Subscriber T-Series sempat mencapai angka 88.903.882. Jumlah itu mengalahkan catatan PewDiePie yang mengoleksi 88.903.354. Pengguna Twitter dengan akun @loudmouthjulia jadi sosok yang mengabadikan momen kekalahan PewDiePie.

{Baca juga: Duh! Penggemar PewDiePie Hack Situs Wall Street Journal}

Namun, dikutip Telko.id dari CNET, Selasa (12/03/2019), PewDiePie tak butuh waktu lama untuk kembali merebut posisi puncak. Kini, ia memiliki subscriber lebih dari 88,972 juta, meninggalkan T-Series yang baru memiliki lebih dari 88,939 juta.

Ternyata, bukan kali ini saja youtubers bernama Felix Kjellberg itu sempat kehilangan takhta. T-Series pernah pula menyerobot posisi PewDiePie di tempat teratas akun paling banyak pengikut di YouTube. Kejadian itu berlangsung pada 22 Februari 2019 dan 9 Maret 2019 lalu.

{Baca juga: Giliran SPBU di Indonesia yang Diretas Penggemar PewDiePie}

PewDiePie sendiri telah memegang rekor sebagai channel YouTube dengan subscriber terbanyak sejak enam tahun lalu atau Desember 2013 silam. Saat itu, jumlah pengikut PewDiePie mencapai angka lebih kurang 18 juta.

Persaingan antara PewDiePie dan T-Series mulai memanas pada 2017. T-Series menorehkan 63 miliar view dari 100 ribu video yang disajikan di YouTube. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi di YouTube, jauh melampaui PewDiePie yang hanya punya 20 miliar view. (FHP)

Versi Baru Mi 9 Explorer Edition akan Dirilis, Segini Harganya

0

Telko.id, Jakarta – Xiaomi memastikan bahwa mereka akan segera menghadirkan versi terbaru dari Xiaomi Mi 9 Explorer Edition. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Xiaomi Product Director, Wang Teng Thomas sebagai tanggapan atas kekecewaan konsumen terhadap Mi 9 Explorer Edition.

Menurut GSMArena, seperti dikutip Telko.id pada Selasa (12/03/2019), sejumlah konsumen merasa kecewa karena Xiaomi tidak merilis Mi 9 Explorer Edition dengan versi RAM 8GB dan ROM 256GB.

Perlu diketahui, smartphone Xiaomi edisi spesial ini merupakan solusi bagi pengguna yang menginginkan besaran RAM dan kapasitas ROM yang besar. Sebab, Mi 9 Explorer Edition ditopang oleh RAM 12GB dan ROM 256GB.

{Baca juga: Review Asus ROG Phone: Smartphone Gahar Khusus “Gamers Hardcore”}

Menurut Thomas, nantinya smartphone dengan versi RAM dan ROM yang baru itu akan berada di antara seri Mi 9 standar dan Explorer Edition versi 12GB/256GB.

Smartphone ini nantinya akan dijual perdana pada akhir Maret 2019 mendatang, dan dibanderol dengan “cukup terjangkau” berkisar USD 535 atau Rp 7,6 jutaan.

Secara spesifikasi, smartphone ini mengusung mesin utama powerful karena menggunakan prosesor octa-core 2,84 GHz Snapdragon 855, baterai berkapasitas 3,300 mAh, dan sistem operasi MIUI 10 berbasis Android 9 Pie. Smartphone ini memiliki layar AMOLED berukuran 6,39 inci dengan resolusi FHD+ dengan Gorilla Glass 6 sebagai perlindungan layar.

{Baca juga: Xiaomi Mi 9, Smartphone Android Terkencang Saat Ini}

Sebelumnya, smartphone flagship terbaru Xiaomi, Xiaomi Mi 9 resmi menjadi smartphone Android terkencang versi AnTuTu Benchmark. Smartphone tersebut menggeser Nubia Red Magic Mars, yang sebelumnya menjadi smartphone terkencang di awal tahun.

Xiaomi Mi 9 mencatatkan skor 371.849 poin dan berhasil menduduki posisi pertama sebagai smartphone Android paling kencang. Di posisi kedua, ada Lenovo Z5 Pro GT yang juga menggunakan Snapdragon 855 dengan skor 353.469 poin. (FHP)

Ketika Kecerdasan Buatan Mengambil Alih Kinerja Smartphone

0

Telko.id – Bertahun-tahun yang lalu, mobile phone atau ponsel mungkin tak lebih dari sebuah alat komunikasi. Fungsinya untuk menelpon, berkirim pesan, dan sesekali browsing internet, meski masih dalam skala kecil. Belum ada 3G saat itu, apalagi 4G.

Namun demikian, semua berubah seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, ponsel menjadi semakin pintar – mungkin karena itu dalam perjalanannya berganti menjadi smartphone, dan tugasnya pun tak lagi sekedar menerima atau melakukan panggilan, tidak juga sekedar mengirim dan menerima pesan.

Lebih dari itu, ponsel menjelma menjadi perangkat yang sangat berguna dan dibutuhkan oleh manusia. Ini bisa digunakan untuk menjelajah internet melepas penat, bisa juga dijadikan partner dalam menuntaskan pekerjaan.

Fungsi smartphone kini kian bertambah, terlebih dengan dikenalkannya Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.

Smartphone kini bahkan menjadi ‘platform kecerdasan’ yang berusaha memahami perilaku pengguna dengan cara yang akan meningkatkan pengalaman pengguna semakin personal.

Diungkapkan perusahaan riset Gartner, AI akan menjadi salah satu fitur utama yang menjadi pembeda antar produsen smartphone, serta menjadi fitur yang esensial dalam menghadapi kompetisi pasar ke depan.

Gartner memprediksi, setidaknya 80% produsen akan mengusung kemampuan AI dalam setiap piranti smartphone-nya pada 2022,. Ini tentu saja meningkat pesat jika dibandingkan dengan data tahun 2017 yang baru mencapai 10% dari total smartphone.

Smartphone berbasis AI saat ini pun semakin mudah dijangkau dan didapatkan pengguna, diantaranya adalah seri V15 dari Vivo.

Pabrikan asal Tiongkok itu menempatkan berbagai fitur berbasis kecerdasan buatan untuk interaksi yang lebih baik, hasil kamera yang bisa diandalkan, hingga prosesor yang bekerja sesuai kebutuhan dan gaya hidup para pengguna.

Fitur kamera dalam hal ini menjadi salah satu sektor yang tidak bisa diabaikan. Bahkan sektor kamera menjadi “fitur pembunuh” di ranah selfie. Tak hanya berkat kamera pop up 32 MP yang dibawanya, Vivo juga mengandalkan AI Triple Camera atau tiga kamera sekaligus sebagai kamera utamanya.

{Baca juga: Dibalik Konfigurasi Triple Kamera Vivo V15}

Sesuai namanya, ketiga kamera ini telah didukung oleh teknologi berbasis AI untuk membantu pengguna menghasilkan foto terbaik di setiap momennya.

Tiga kamera tersebut masing-masing adalah lensa utama dengan sensor 12MP aperture f/1.78 dan teknologi Dual Pixel, lensa Super Wide-angle 120° beresolusi 8MP, dan lensa depth beresolusi 5MP untuk pengambilan foto bokeh.

Ada sejumlah fitur berbasis AI juga di dalamnya, yang memungkinkan pengguna dapat mengambil foto berkualitas dengan mudah.

Seperti AI Body Shaping yang memungkinkan pengguna menyesuaikan setiap aspek tubuh seperti pinggang, dan kaki. Kemudian ada AI Face Beauty, AI Portrait Lighting, sampai fitur Smart Framing, untuk membuat pengguna dapat mengambil foto ala profesional dengan baik.

{Baca juga: Punya Tampilan Keren, Ini 3 Keunggulan Kamera Vivo V15}

Di sektor baterai, Vivo membekali V15 tak hanya dengan baterai berkapasitas besar, yakni 4000 mAh, ada juga dukungan Android 9 Pie pada Funtouch OS 9.0 yang memaksimalkan penggunaan daya melalui fitur Adaptive Battery.

Adaptive Battery sendiri didukung oleh pembaruan pada kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang mempelajari kebiasaan mengenai penggunaan smartphone.

Selain itu, kemampuan deep convolutional neural net pada Adaptive Battery juga memprediksi fitur atau aplikasi yang akan dibuka pada beberapa jam ke depan sehingga telah mempersiapkan penggunaan daya serta slot memori dengan lebih strategis.

Bagi Anda penikmat game, tenang. Meski tidak secara khusus diperuntukkan bagi gamers, Vivo V15 unggul berkat dukungan AI.

Nah, jika pada V11 Pro dan V11 sebelumnya kita mengenal AI Game Mode yang memungkinkan pengguna mendapatkan pengalaman mobile gaming yang lebih maksimal dan bebas gangguan, di V15, Vivo menghadirkan kemudahan ini dengan lebih optimal melalui fitur Game Cube yang bisa langsung diaktifkan melalui shortcut interface. Bukan hanya dapat digunakan untuk aplikasi game, fitur Game Cube juga dapat diaktifkan untuk rangkaian fitur lain seperti aplikasi streaming, media sosial, hingga online marketplace sesuai keinginan pengguna.

{Baca juga: Gaming Test Vivo V15, Layakkah jadi Smartphone Gaming? }

Nah, buat Anda yang ingin merasakan secara langsung kemampuan AI Vivo V15, bisa langsung klik disini. Perangkat ini juga sudah dapat dibeli langsung mulai hari ini (12/3/2019), baik melalui e-commerce maupun Vivo Store, dan nikmati garansi resmi selama 18 bulan.

Dengan kecanggihan AI yang dimiliki oleh Vivo V15, harganya yang ditawarkan hanya Rp 4.399.000,-, dan sepanjang periode 5-31 Maret 2019 konsumen juga dapat menikmati paket penawaran KartuHalo Device Plan Lite atau Medium Khusus pembelian V15 di GraPARI, Erafone, Point200, Telesindo Shop, OkeShop, Global Teleshop, Megafon, Sellular Shop dan Apollo Store. (IF)

Oppo Reno Segera Dirilis, Andalkan Teknologi 10x Lossless Zoom

Telko.id, Jakarta – Baru-baru ini VP Oppo, Brian Shen mengumumkan kehadiran Reno yang jadi lini produk baru dari Oppo. Shen mengungkapkan kehadiran Oppo Reno lewat unggahan teaser-nya di situs Weibo.

Kehadiran smartphone pertama dari Oppo Reno juga diperkirakan akan terjadi tak lama lagi. Sebab, smartphone tersebut telah mendapatkan izin dari beberapa badan sertifikasi, seperti IMDA dari Singapura dan Bluetooth Special Interest Group (SIG).

Berdasarkan deskripsi yang didapat dari situs badan sertifikasi tersebut, terungkap bahwa smartphone dengan kode CPH1917 itu akan mengusung layar berukuran besar, tepatnya 6,4 inci dengan resolusi Full HD+.

Smartphone ini ditopang oleh mesin cukup mumpuni berupa prosesor octa-core Snapdragon 710, dan sudah berjalan di atas ColorOS 6.0 berbasis Android 9 Pie.

{Baca juga: 3 Keunggulan Smartphone Oppo Terbaru, Nomor 3 Tercanggih}

Oppo Reno nantinya akan menjadi smartphone dengan kemampuan mumpuni di sektor kameranya. Smartphone ini memiliki kamera ganda beresolusi 48MP dan 5MP, serta satu kamera berbentuk persegi yang dirancang menggunakan dua lensa “D-Cut” yang dirakit seperti periskop.

Sedangkan untuk kamera depannya, digunakan kamera depan beresolusi 16MP. Dilansir Telko.id dari Droidholic, Selasa (12/03/2019), Dengan konfigurasi tersebut, Oppo Reno diprediksi akan menjadi smartphone pertama yang memiliki teknologi 10x Lossless Zoom.

Sekadar informasi, teknologi ini diperkenalkan Oppo pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 di Barcelona, Spanyol. Teknologi ini merupakan hasil pengembangan dari teknologi 5x Lossless Zoom yang diperkenalkan pada gelaran MWC 2 tahun lalu.

{Baca juga: Berkualitas! Ini Hasil Foto Smartphone Oppo dengan 10x Lossless Zoom}

10x Lossless Zoom dinilai mampu memperbesar kesempatan bagi pengguna untuk mengambil foto berkualitas tanpa khawatir kehilangan kualitas aslinya. 10x Lossless Zoom menggabungkan struktur tiga lensa kamera, yakni lensa 16mm ultra-wide 120 derajat, kemudian kamera dengan sensor 48MP, dan lensa telephoto 160mm.

Ketiganya disusun secara horizontal, untuk membantu masuknya cahaya ke lensa. Dalam pengembangan kameranya juga, Oppo menggunakan solusi kaca prisma, untuk memberikan cukup ruang pada lensa ketika melakukan zoom yang mendalam.

Oppo sendiri memastikan bahwa smartphone barunya tersebut akan diluncurkan pada 10 April mendatang di sebuah acara khusus. Well, kita nantikan saja ya! (FHP)

Gadis 18 Tahun Tewas Usai Posting Foto Selfie di Instagram

Telko.id, Jakarta – Chloe Boniface, gadis berusia 18 tahun meninggal dunia beberapa jam setelah mengunggah foto selfie ke Instagram. Ia diduga terkena penyakit meningitis yang menyerang otak dan organ vitalnya ketika tidur.

Sebelumnya, ia sempat mengirimkan SMS ke ibunya, dan mengatakan bahwa ia sedang merasa kurang sehat. Chloe menghubungi ibunya dari kamar asramanya di Universitas Victoria di Wellington, Selandia Baru.

Kepada ibunya, ia mengeluhkan gejala mirip flu pada 7 November 2018 silam. Sang ibu, Tarsha Boniface mengatakan kepada mendiang putrinya, bahwa penyakitnya itu disebabkan karena kombinasi stres akibat ujian tahun pertama universitas dan kelelahan.

{Baca juga: Siaran Sambil Minum Miras Setiap Hari, Pria Ini Tewas}

Sementara dia terbaring di tempat tidur sambil menahan rasa sakit di kepala, Chloe berbagi foto selfie ke Instagram. Ia mengunggah foto yang memperlihatkan wajahnya yang tertutup sebagian oleh selimut sambil memalingkan muka dari kamera.

Ternyata, foto tersebut menjadi foto terakhir yang dia posting di media sosial. Infeksi yang mematikan menyebar dengan cepat, menyerang otak dan organ-organ vitalnya ketika dia tidur.

Sekitar pukul lima pagi, gadis yang bercita-cita menjadi seorang ahli biologi kelautan ini meninggal dalam tidurnya atau lima jam setelah dia membagikan foto selfienya ke Instagram.

Menurut pakar kesehatan, mahasiswa tahun pertama yang memilih tinggal di kampus dapat beresiko terkena penyakit ini. Sebab, mereka memiliki kebiasaan berbagi peralatan makan, minuman, dan rokok, yang memungkinkan kuman menyebar.

{Baca juga: Gara-gara Charger Palsu, Pria 24 Tahun Tewas Kesetrum}

“Ketika dia meninggalkan rumah untuk kuliah, kami telah berpesan tentang bahaya berjalan sendirian di malam hari dan menghindari minuman jika pergi ke klub. Kami tidak pernah sekalipun berpikir untuk berbicara mengenai meningitis dan gejalanya,” kata sang ayah, Ricky Boniface kepada Woman’s Day, seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (12/03/2019).

Akhirnya keluarga Chloe pun mengajukan petisi agar vaksin gratis diberikan kepada semua orang di bawah umur 20 tahun. Mereka mengatakan, mereka pasti akan mebayar biaya vaksin untuk Chloe seandainya mereka tahu dia berisiko terkena penyakit tersebut.

Penyakit ini sendiri paling umum menyebar melalui bersin, air liur dan batuk. Keluarga Chloe mengaku tidak percaya akan kehilangan Chloe secepat itu.

{Baca juga: Gamers Ini Nyaris Tewas Gara-gara Kecanduan Main PUBG}

“Kami tidak percaya hingga kami melihatnya di ranjang di Wellington. Ruam ungu ada di bagian dalam lengannya. Sesuatu yang memberi kami sedikit kedamaian adalah bahwa ia mati dalam tidurnya, ketika infeksi menyerang otaknya. Jadi mudah-mudahan dia tidak kesakitan,” ucap sang ayah.

Setelah kematian putrinya, ia berharap dapat membantu orang memahami bahwa penyakit yang membunuh Chloe mengancam orang dari semua lapisan masyarakat. Dia mengatakan, Chloe adalah wanita yang sehat yang tidak berasal dari keluarga miskin dan merawat dirinya sendiri. (BA/FHP)

Gamers Ini Nyaris Tewas Gara-gara Kecanduan Main PUBG

Telko.id, Jakarta – Kecanduan game, khususnya game online tentu bukan hal yang baik. Baru-baru ini, ada seorang gamers yang nyaris kehilangan nyawa akibat tergila-gila atau terlalu banyak main PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds).

Gamers asal India berusia 25 tahun tersebut tidak sengaja minum cairan acid atau asam, karena mengira cairan di botol tersebut adalah sebotor air mineral.

Menurut Dr. Manan Gogiya, dokter yang menyelamatkan nyawa pria asal Chhindwara ini menyatakan bahwa insiden itu terjadi ketika korban sedang bermain PUBG menggunakan smartphone di halaman.

{Baca juga: Duh! Kecanduan Game PUBG, Pelajar Tewas Gantung Diri}

“Sebotol cairan asam disimpan di dekatnya. Ketika sedang asyik bermain, dia tidak sengaja meminum cairan itu, karena mengira itu adalah air. Kondisinya memburuk dan dia dilarikan ke rumah sakit,” katanya, seperti dikutip dari TImes of India, Selasa (12/03/2019).

Gogiya yang melakukan operasi pada korban juga mengatakan, bahwa perut pasiennya itu penuh dengan luka di lambung, namum perlahan pulih setelah operasi. Parahnya, pengalaman mengerikan itu tidak membuat gamers tersebut jera. Sebab, selama dirawat di rumah sakit, ia tetap sibuk bermain game dan juga menyaksikan video via smartphone.

{Baca juga: Tak Dibelikan Ponsel untuk Main PUBG, Bocah Ini Gantung Diri}

“Bahkan selama perawatan, dia sibuk bermain game. Ketika dia tidak bermain, dia akan menonton film di smartphone-nya,” ungkapnya.

Sebelumnya, kematian yang diakibatkan kecanduan bermain game di daerah Buton Sulawesi Tenggara. Seorang siswa ditemukan tewas gantung diri setelah kecanduan bermain game online seperti PUBG, Clash of Clans, dan lainnya.

Seorang siswa ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan tergantung di pohon Kosambi di belakang SMAN 2 Kapontori, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (24/02/2019). Diduga siswa tersebut bunuh diri setelah mengenal game PlayerUnknown’s Battleground (PUBG). (BA/FHP)