spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1274

Lampu Zombie Ini Cegah Pejalan Kaki Ketabrak

Telko.id, Jakarta – Pemerintah Kota Tel Aviv, Israel memasang lampu LED khusus di trotoar jalan raya. Lampu tersebut bernama Lampu Zombie yang berfungsi untuk melindungi para pejalan kaki yang berjalan tanpa bisa lepas dari penggunaan ponsel.

Kepala Divisi Manajemen Lalu Lintas Kota Tel Aviv-Yafo, Tomer Dror mengatakan, lampu itu dipasang di trotoar sebelum penyeberangan jalan atau zebra cross. Dengan begitu, mereka yang masih sibuk mengoperasikan ponsel tahu kapan berhenti.

“Lampu lalu lintas Zombie sengaja kami pasang untuk meminimalisasi potensi kecelakaan antara kendaraan bermotor dengan pejalan kaki yang kerap lalai di persimpangan jalan,” kata Tomer Dror, seperti dikutip Telko.id dari Reuters, Jumat (15/03/2019).

{Baca juga: Di China Ada Jalur Khusus Pejalan Kaki Sambil Main Ponsel}

Ia menyampaikan, lampu bergaris akan menjadi hijau ketika aman untuk berjalan. Kemudian, lampu Zombie akan berwarna merah saat pejalan kaki harus berhenti. Sistem kerjanya seperti traffic light atau lampu lalu lintas di setiap persimpangan jalan raya.

Menurut Tomer Dror, untuk saat ini program percontohan Lampu Zombie masih terbatas di persimpangan tunggal di pusat Tel Aviv. Pemerintah kota berencana memperluas penggunaan Lampu Zombie jika memang terbukti berfungsi efektif.

{Baca juga: Google Mulai Uji Fitur Baru Google Maps Berteknologi AR}

Sekadar informasi, sistem serupa juga telah diterapkan oleh pemerintah Australia, Singapura, dan Belanda. Sejauh ini, laporan menyebut, sejumlah warga yang mengaku kecanduan bermain ponsel juga menyambut baik keberadaab lampu tersebut.

“Menurut saya, ini sesuatu yang luar biasa. Sebagai seseorang yang kecanduan ponsel dan sepanjang hari mata terpaku di layar, saya pikir keberadaan Lampu Zombie bisa mengurangi jumlah kecelakaan pejalan kaki,” kata seorang warga Tel Aviv, Shai Levi. (SN/FHP)

Facebook dkk Down, Telegram Dapat “Durian Runtuh”

Telko.id, Jakarta – Telegram bak mendapat durian runtuh dari kasus Facebook down yang dibarengi juga oleh WhatsApp dan Instagram down. Sebab, Telegram mendapat limpahan tiga juga pengguna Telegram baru atas kasus tersebut.

“Mereka membuat akun Telegram dalam waktu 24 jam,” kata pendiri Telegram, Pavel Durov, melalui kanal miliknya, seperti dikutip Telko.id dari TechCrunch, Jumat (15/03/2019). Namun, ia tak menjelaskannya secara rinci.

Meski begitu, ia sempat meledek Facebook. Ia mengungkit pernyataan CEO Facebook, Mark Zuckerberg terkait fokus perusahaan ke persoalan privasi.

{Baca juga: Setelah Gmail Down, Giliran Instagram dan Facebook Down}

“Kami menawarkan privasi yang sebenarnya,” ujarnya menyindir.

Seorang narasumber Telegram mengatakan bahwa masalah di layanan raksasa media sosial ini adalah sebuah keuntungan. Menurutnya, masalah seperti yang dialami media sosial itu selalu menambah pengguna baru untuk Telegram.

Kendati demikian, ia menambahkan, ada alasan lain kenapa jumlah pengguna Telegram bertambah. Ia menyebut bahwa sekarang masyarakat mulai terganggu dengan banyaknya data pribadi yang Facebook kumpulkan.

{Baca juga: Dash Text Integrasikan WhatsApp dan Telegram, untuk Apa?}

Satu tahun lalu, Telegram mengkalim memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan. Telegram punya masalah pemblokiran di beberapa negara, seperti Rusia, Iran, dan China, karena menolak permintaan kunci enkripsi.

Di Rusia, pemerintah setempat juga berusaha untuk memperketat aturan internet dengan regulasi baru. Peraturan seperti itu bisa membuat masyarakat semakin tertarik dengan Telegram. Facebook tak menanggapi klaim Telegram. (SN/FHP)

13 Stasiun MRT Baru Ada BTS Telkomsel

0

Telko.id, Jakarta – Mulai tanggal 12-24 Maret 2019, PT MRT Jakarta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas transportasi publik tersebut secara cuma-cuma dengan menjajal trayek Lebak Bulus – Bundaran Hotel Indonesia (HI). Masyarakat hanya perlu mendaftarkan diri melalui laman www.ayocobamrtj.com untuk keperluan itu.

Mengutip laman resmi, masyarakat harus memasukkan secara jelas identitasnya dengan mencantumkan nomor ponsel dan e-mail saat melakukan registrasi pada laman www.ayocobamrtj.com. Kemudian, menunggu proses verifikasi untuk bisa melangkah ke proses selanjutnya.

Animo masyarakat lumayan tinggi menjajal transportasi baru ini. Mengutip siaran pers yang dikeluarkan MRT Jakarta pada 8 Maret 2019, hingga pukul 19.00 WIB sebanyak 166.523 orang telah melakukan pendaftaran. Artinya, total kuota publik tersisa sebanyak 119.077 orang dari 285.600 orang. Stasiun MRT Bundaran HI masih menjadi pilihan terbanyak untuk stasiun keberangkatan dengan jumlah 41.826 orang pendaftar.

{Baca juga : MRT Singapura Adopsi Teknologi AI}

Berdasarkan pantauan di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, sejumlah masyarakat terlihat mulai mengabadikan pengalamannya menggunakan transportasi ini, mulai dari berfoto selfie hingga berfoto bersama teman atau keluarga. Mereka mulai mengabadikan momen tersebut mulai dari pintu masuk hingga masuk ke dalam kereta.

Hal yang lucu mulai terjadi ketika kereta mulai bergerak. Netizen banyak yang berteriak kehilangan sinyal, terutama bagi pengguna non Telkomsel. “Aduuh sinyal hilang,” teriak peserta yang kelihatan panik karena sedang Live Streaming.

Namun, bagi netizen yang menggunakan layanan Telkomsel terlihat tenang dan masih asyik live streaming atau bermedia sosial.

Sinyal seluler mulai hadir bagi semua netizen kala kereta berada di ruang terbuka dan suasana pun kembali riuh karena merasa kembali ke peradaban. Jika dihitung sejak dari Bundaran HI, selepas stasiun Senayan, kereta berada di atas tanah alias tak di dalam tunnel.

Secara terpisah, Direktur Jaringan Telkomsel Bob Apriawan menyatakan sejauh ini memang hanya Telkomsel yang sudah memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati MRT Jakarta.

{Baca juga : Telkomsel Jamin Penataan Ulang Frekuensi Tak Ganggu Layanan}

“Total ada 74 sector dengan 222 NE BTS mixed 2G, 3G, dan 4G. Untuk 4G kita pakai carrier aggregation  LTE FDD 1800 dan LTE TDD 2300 dikombinasikan,” jelasnya.

Manager External Media Relations Telkomsel Singue Kilatmaka menambahkan perseroan lumayan serius melayani kebutuhan masyarakat yang akan menggunakan MRT karena moda  tersebut diperkirakan akan menjadi primadona baru transportasi masyarakat metropolitan.

“Di Jakarta kita ada 7,8 jutaan pelanggan. Perkiraan kita nanti load trafik akan tinggi saat pagi dan sore jelang malam. Layaknya di Singapura atau Hong Kong, pengguna MRT kan tetap mau eksis selama di jalan. Kami selalu setia menemani pelanggan,” katanya.

Sementara, Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengakui pihaknya kebanyakan menerima keluhan sinyal telepon seluler pada saat ratangga melintas di rel bawah tanah.

“Jadi untuk evaluasi kami kebanyakan mengenai sinyal ponsel di bawah masih belum stabil,” ujar Kamaluddin. (MS)

Ngeri! Ternyata Indonesia Urutan ke-6 Yang Diserang Mobile Malware

Telko.id – Berdasarkan laporan Kaspersky Lab yang bertajuk Evolusi Mobile Malware 2018, terungkap bahwa jumlah serangan menggunakan perangkat lunak berbahaya pada mobile hampir dua kali lipat hanya dalam kurun waktu setahun. Dan terungkap juga bahwa Indonesia berada di peringkat ke-6 di antara negara-negara dengan jumlah pengguna terbanyak yang diserang mobile malware tahun lalu, yaitu sebesar 34,84%, atau setara dengan tiga dari sepuluh pengguna seluler di Indonesia.

Ini membuktikan bahwa pelaku kejahatan siber menganggap Indonesia sebagai target yang cukup empuk dalam jenis ancaman tersebut.

Secara dunia, pada tahun 2018 ada 116,5 juta serangan, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 66,4 juta pada tahun 2017.

Meskipun lebih banyak perangkat yang diserang, jumlah file malware justru semakin menurun, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa kualitas mobile malware menjadi lebih berdampak signifikan dan tepat sasaran.

Semua itu, menurut laporan Kaspersky Lab terjadi karena teknologi semakin andal dimana peran smartphone dalam proses bisnis dan kehidupan sehari-hari tumbuh dengan cepat. Sebagai bentuk respon, para pelaku kejahatan siber lebih fokus pada bagaimana mereka mendistribusikan malware dan vektor serangan yang akan digunakan.

Terlebih, kunci dari keberhasilan serangan bagi para penjahat siber adalah pemilihan saluran tepat untuk mendistribusikan malware kepada pengguna dan seberapa besar perangkat yang terinfeksi. Sekaligus juga menjadi sasaran untuk mengambil keuntungan bagi para pengguna smartphone yang tidak memasang solusi keamanan.

Keberhasilan strategi distribusi ditunjukkan tidak hanya oleh peningkatan serangan, tetapi juga jumlah pengguna unik yang diserang oleh malware. Pada tahun 2018 angka pengguna yang diserang naik 774.000 dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 9.895.774.

Di antara keseluruhan ancaman yang ada, pertumbuhan paling signifikan adalah serangan dengan menggunakan Trojan-Droppers, yang meningkat hampir dua kali lipat dari 8,63% menjadi 17,21%. Jenis malware ini dirancang untuk menembus perlindungan sistem dan menyalurkan semua jenis malware di sana, mulai dari Trojan perbankan hingga ransomware.

“Kami berharap masyarakat Indonesia lebih meningkatkan lagi perhatiannya terhadap ancaman siber ini. Termasuk juga meningkatkan pengetahuannya. Dan, instal solusi keamanan yang andal sebelum terlambat,” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager di Kaspersky Lab SEA.

Viсtor Chebyshev, pakar keamanan di Kaspersky Lab menjelaskan juga bahwa pada tahun 2018 ini, pengguna perangkat mobile menghadapi sebuah serangan siber terberat yang mungkin pernah ada.

Sepanjang tahun ini, kami mengamati teknik terbaru dalam menginfeksi perangkat seluler seperti pembajakan DNS, bersama dengan peningkatan fokus pada skema distribusi yang semakin canggih, seperti spam SMS. Tren ini menunjukkan semakin meningkatnya kebutuhan akan solusi keamanan seluler untuk dipasang pada telepon pintar – demi melindungi pengguna dari upaya serangan berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat, dari manapun sumbernya.

Temuan lain dalam laporan Evolusi Mobile Malware 2018 meliputi:

  1. Pada tahun 2018 produk Kaspersky Lab melindungi 80.638 pengguna di 150 negara dari mobile ransomware , dengan 60.176 sampel mobile Trojan ransomware yang terdeteksi
  2. Pada tahun 2018, peningkatan lima kali lipat dalam serangan menggunakan penambang mata uang asing crypto pada mobile telah diobservasi
  3. Pada tahun 2018, 151.359 paket instalasi untuk Trojan mobile banking terdeteksi, dimana 1,6 kali lebih banyak dari tahun sebelumnya

Untuk melindungi perangkat Anda, pakar keamanan Kaspersky Lab menyarankan beberapa hal berikut:

  1. Hanya memasang aplikasi mobile yang diperoleh dari situs penjualan resmi, seperti Google Play di perangkat Android atau App Store di iOS
  2. Memblokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal pada pengaturan ponsel cerdas Anda
  3. Jangan melewati isian persyaratan dan persetujuan pada perangkat, karena ini dapat memberikan kesempatan bagi para pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan mereka secara bebas
  4. Instal pembaruan sistem dan aplikasi segera setelah pilihan tersebut tersedia, pembaruan dapat menghindari kerentanan dan menjaga perangkat terlindungi. Perhatikan bahwa pembaruan sistem OS seluler tidak boleh diunduh dari sumber eksternal (kecuali jika Anda berpartisipasi dalam pengujian beta resmi). Pembaruan aplikasi hanya dapat diinstal melalui situs penjualan resmi
  5. Gunakan solusi keamanan yang dapat diandalkan untuk perlindungan komprehensif dari berbagai ancaman, seperti Kaspersky Security Cloud. (Icha)

 

Bos Penting Facebook Mengundurkan Diri, gara-gara Zuckerberg?

Telko.id, Jakarta – Dua bos Facebook mengundurkan diri pada Kamis (14/03) kemarin. Raksasa media sosial ini kehilangan Chief Product Officer Facebook, Chris Cox dan Vice President WhatsApp, Chris Daniels.

Mundurnya dua petinggi Facebook ini terjadi satu minggu setelah CEO Facebook, Mark Zuckerberg menyatakan bahwa mereka akan fokus pada aplikasi pengirim pesan pribadi dan konten sementara.

Sebab, Zuckerberg meyakini bahwa para pengguna Facebook akan lebih sering untuk mengirimkan pesan melalui aplikasi messaging daripada mengunggah konten ke beranda Facebook mereka.

{Baca juga: Ini Resolusi Bos Facebook di 2019}

Dilansir Telko.id dari CNET, Jumat (15/03/2019), Cox adalah salah satu eksekutif paling penting yang telah bekerja di Facebook selama 13 tahun.

Dalam sebuah catatan yang Zuckerberg berikan pada para karyawan, dia menjelaskan bahwa Cox telah membahas rencananya untuk keluar dari Facebook beberapa tahun lalu. Penyebabnya, Cox ingin membuat sesuatu yang baru.

Namun pada 2016, dia memutuskan untuk tetap bertahan dan membantu membuat Facebook menjadi lebih baik. Cox sendiri bertanggung jawab atas beberapa produk utama Facebook, termasuk News Feed.

Selain itu, ia juga memimpim tim desain, produk, sampai menjadi sosok yang berpengaruh di tim kepegawaian Facebook. Ia juga punya wewenang untuk mengawasi strategi yang bakal digunakan untuk aplikasi-aplikasi di bawah Facebook.

{Baca juga: Desain Antarmuka Facebook Bakal Dominan Putih?}

Lantas apa penyebab utama dua petinggi penting ini keluar dari Facebook? Berdasarkan sumber yang mengetahui tentang hal ini, Cox dan Daniels memutuskan keluar karena ada perbedaan pendapat dengan Zuckerberg.

Daniels misalnya, ia tidak senang dengan keputusan Facebook untuk menggabungkan Facebook Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Begitu juga dengan Cox beradu pendapat dengan Zuckerberg terkait rencana Facebook untuk menggabungkan aplikasi messaging di bawah Facebook.

Facebook tidak mengumumkan pengganti Cox. Tapi, Zuckerberg sudah mengumumkan bahwa Will Cathcart akan menggantikan Daniels untuk memimpin WhatsApp. Sementara Fidji Simo akan menjadi bos dari aplikasi Facebook. (BA/FHP)

Stop Kecurangan, Grab Luncurkan ‘Grab Defence’

0

Telko.id – Bukan rahasia lagi, bahwa dalam dunia digital ini, transaksi palsu dan manipulasi sering terjadi. Bukan hanya pada platform e-commerce, tetapi juga di ride-hailing maupun di pemesanan perjalanan. Tentu hal ini memberikan pengaruh nagtif pada ekonomi digital yang sedang digalakan oleh pemerintah. Itu sebabnya, Grab meluncurkan Grab Defence. Perangkat teknologi anti kecurangan terbaru untuk bantu mitra atasi tindak kecurangan.

Apalagi, berdasarkan sebuah riset, bisnis e-Commerce di Asia Tenggara rata-rata kehilangan sekitar 1,6% dari pendapatan mereka akibat tindak kecurangan. Itu sebabnya, Grab melakukan investasi besar untuk pengembangan sistem yang lebih kuat untuk tangkal berbagai tindakan kecurangan yang saat ini marak terjadi.

Salah satu teknologi yang digunakan adalah machine learning serta kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi dan mencegah kecurangan pada platform Grab.  Hasilnya, penelitian independen oleh Spire Research and Consultingmenemukan bahwa tingkat penipuan pada layanan pemesanan transportasi Grab hanya sebesar 1 per enam saja dibanding pesaing utamanya.

Rangkaian perangkat Grab Defence itu sendiri akan menjadi bagian dari strategi GrabPlatform, sebuah platform terbuka milik Grab dan serangkaian API (application programming interface) untuk membantu mitra mengintegrasikan layanan mereka dengan Grab. Untuk saat ini, rangkaian perangkat Grab Defence baru tersedia untuk mitra strategis terpilih di Indonesia. Baru pada kuartal kedua dan akan diluncurkan ke seluruh mitra pada akhir tahun ini.

“Setiap hari machine learning kami menganalisis jutaan data secara real-time untuk mendeteksi pola kecurangan, baik yang telah ada maupun yang baru. Tindak kecurangan akan terus berevolusi, oleh karena itu kami membangun algoritma yang juga dapat berevolusi dan mempelajari polanya sehingga kita bisa selangkah lebih maju dari pelaku kejahatan,” ujar Wui Ngiap Foo, Head of User Trust at Grab menjelaskan.

Wui juga menambahkan bahwa kecurangan itu tidak hanya terjadi di industri ride-hailing, tapi sudah menjadi masalah besar bagi pemain ekonomi digital secara keseluruhan. Itu sebabnya, Grab juga ingin berbagi keahliannya dengan para mitra yang mungkin menghadapi masalah yang sama. Kita harus bahu-membahu mengatasi masalah ini demi tercapainya ekosistem teknologi yang lebih kuat dan terpercaya di Asia Tenggara.

Di Indonesia, Grab sudah melihat bagaimana sindikat kejahatan mendapatkan keuntungan secara ilegal dengan menggunakan aplikasi GPS palsu, atau aplikasi yang telah dimodifikasi serta metode lainnya untuk mencuri insentif hasil kerja keras mitra pengemudi dan menciptakan pengalaman buruk bagi pengguna di platform Grab.

“Itu sebabnya, Kami telah meluncurkan kampanye Grab Lawan Opik! tahun lalu di Indonesia untuk memerangi order fiktif dan mencanangkan Grab FairPlay yang mendorong mitra pengemudi kami untuk melaporkan tindak kecurangan yang terjadi dalam ekosistem Grab,” ujar Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia menjelaskan.

Bahkan, Rizky menambahkan juga, Grab sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menangkap puluhan orang yang terbukti melakukan kecurangan di platform nya.

Di tengah upaya untuk mengurangi tingkat kecurangan di platform itulah Grab Defence hadir bagi para mitra stretgis. “Tentu hal ini akan lebih menciptakan perkembangan ekositem teknologi yang sehat di Indonesia,” ujar Rizky optimis.

Layanan Grab Defence terdiri dari tiga fitur utama dan masing-masing fitur dapat berfungsi secara terpisah:

Event Risk Management Suite

Ini merupakan paket komprehensif yang akan memungkinkan pelaku bisnis untuk menilai risiko dari suatu peristiwa atau transaksi. Terdiri dari serangkaian API untuk mengevaluasi risiko yang didukung oleh machine learning yang dapat digunakan kalangan pebisnis untuk memprediksi risiko secara real-time; menetapkan sejumlah tolok ukur kecurangan (Rules Engine) sesuai dengan model bisnis dan kebutuhan; perangkat investigasi dan analisis perilaku untuk menyelidiki perilaku-perilaku mencurigakan sekaligus meningkatkan kebijakan dan aturan.

Entity Intelligence Services

Layanan ini menggunakan database Grab serta keahlian dalam mengidentifikasi berbagai jenis entitas pelaku kejahatan (seperti nomor telepon, alamat e-mail, dan lain-lain) untuk memprediksi potensi risiko kepada semua pengguna yang berinteraksi dengan platform tersebut. Sebagai contoh, pelaku bisnis dapat menggunakan layanan ini untuk mendapat informasi nilai risiko dari pengguna baru. Jika angka prediksi risikonya rendah, mereka bisa memilih untuk mengizinkan pengguna masuk ke aplikasi tanpa harus melalui sejumlah langkah tambahan, atau menawarkan promo/insentif tertentu.

Device & Network Intelligence Services

Layanan ini bisa mendeteksi pelaku kejahatan dengan menggunakan data dari perangkat pengguna. Manfaat lainnya adalah layanan ini bisa membantu pelaku bisnis menjaga diri mereka dari pembuatan akun palsu akibat perangkat yang berpindah tangan, dan bahkan mendeteksi jika aplikasi mereka telah terdampak serangan siber.

Layanan Grab Defence bekerja berdasarkan grafik informasi risiko dan kecurangan Grab. Miliaran transaksi terjadi setiap tahunnya dalam berbagai vertikal di bawah platform Grab. Transaksi yang terjadi ini memberi gambaran dan pemahaman lebih baik bagi Grab mengenai pelaku kejahatan di Asia Tenggara, dan bagaimana tindak kecurangan bekerja.

“Setiap bisnis yang melakukan transaksi online akan diuntungkan dengan adanya Grab Defence. Teknologi unik yang kami bangun, berikut grafik informasi yang kami miliki, dapat menjadi tambahan berharga meskipun telah ada sistem anti-fraud/anti kecurangan sebelumnya. Kita semua memiliki peran penting dalam menurunkan tingkat kecurangan di Asia Tenggara. Kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak akan membantu kita mencapai hal tersebut lebih cepat,” tutup Wui Ngiap Foo. (Icha)

Nyaris Saja! Pria Ini Selamat dari Tembakan Panah Berkat iPhone

Telko.id, Jakarta – iPhone berhasil menyelamatkan penggunanya dari tembakan panah. Peristiwa berbahaya ini terjadi pada Rabu (13/03) di Nimbin, New South Wales utara, Australia.

Dilansir dari Metro, Jumat (15/03/2019), peristiwa berbahaya ini berawal ketika pria berusia 43 tahun yang tidak disebutkan namanya baru saja masuk ke pekarangan rumahnya di Nimbin Road.

Di sana, ia melihat seorang pria berdiri di luar pekarangannya sambil membawa busur dan anak panah. Merasa curiga, ia mengeluarkan iPhone miliknya untuk mengambil foto pria bersenjata tersebut yang diduga sedang membidiknya.

{Baca juga: Hebat! Apple Watch Kembali Selamatkan Nyawa Pengguna}

Lantas, pria bersenjata ini menembakkan panah ke arah korban hingga anak panah tersebut menembus iPhone dan mengenai dagunya. Beruntung, korban hanya mengalami luka ringan, sehingga tidak memerlukan perawatan medis.

Pelaku yang berusia 39 tahun, kemudian ditangkap oleh petugas kepolisian setempat di lokasi kejadian. Pelaku selanjutnya, dibawa ke Kantor Polisi Nimbin dan didakwa atas penyerangan mengunakan senjata yang mengakibatkan orang lain terluka.

Pelaku penyerangan dibebaskan dengan jaminan bersyarat dan akan disidang di pengadilan pada 15 April 2019 mendatang. Untuk diketahui, Apple tidak secara khusus memproduksi iPhone sebagai perangkat yang mampu menghentikan proyektil. Namun dengan peristiwa ini, seolah bahwa iPhone merupakan salah satu smartphone yang tangguh.

{Baca juga: Nyaris Tenggelam, Turis di Jepang Selamat Berkat iPhone}

Sebelumnya, seorang wanita bernama Rachel Neal nyaris tenggelam. Namun, nasibnya masih beruntung, karena berhasil selamat berkat iPhone.

Saat kejadian, Rachel membawa iPhone miliknya yang dibekali teknologi antiair alias water resistant. Tak tunggu lama, ia memakai perangkat tersebut untuk menghubungi bala bantuan. (BA/FHP)

Cara Mudah Download dan Install Android Q di Smartphone

Telko.id – Meski masih banyak pengguna Android yang menantikan kehadiran pembaruan Android 9 Pie di smartphone-nya, Google malah telah merilis versi Beta 1 Preview dari Android Q. Raksasa pencarian ini juga sekaligus mengizinkan pengguna untuk download dan install Android Q pada smartphone mereka.

Android Q sendiri diperkirakan akan diluncurkan secara resmi pada akhir tahun ini. Sistem operasi itu diharapkan membawa banyak perubahan serta fitur baru di dalamnya.

Lantas, bagaimana cara download Android Q dan menggunakan versi Beta 1 Preview tersebut di smartphone? Well, Google memberikan beberapa syarat terlebih sebelum Anda menggunakan Android Q Beta 1 Preview.

{Baca juga: Google Siapkan Gestur Navigasi Baru di Android Q}

Google hanya mengizinkan smartphone Pixel saja yang dapat mencobanya. Dari Google Pixel seri pertama sampai Google Pixel 3 XL. Jika Anda memiliki salah satu di antaranya, yuk ikuti tips dari tim Telko.id untuk download Android Q dan install Android Q versi Beta 1 Preview.

  • Pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengakses situs Android Beta Program.
  • Selanjutnya, tekan tombol Opt-in. Setelah itu smartphone Anda akan langsung masuk ke Android Beta Program.

  • Kemudian, Anda diwajibkan untuk membaca dan menyetujui syarat dan ketentuan. Pastikan juga Anda mengkil Join Beta.
  • Sekarang, gunakan smartphone Anda untuk akses SetingsSystemAdvancedSystem Updates. Tekan tombol Restart Now untuk meng-install Android Q Beta 1 Preview.

Perlu diingat, karena Android Q masih dalam tahap pengembangan, jadi Anda akan menemukan banyak bug ketika menggunakan sistem operasi tersebut. So, selamat mencobanya ya! (FHP)

Duh! 35.000 Restoran di China Delivery Makanan Pakai Aplikasi Palsu

Telko.id, Jakarta – Ternyata, jasa pengiriman makanan di China menyimpan banyak masalah. Ada 35.000 restoran di negara tersebut yang secara ilegal menggunakan aplikasi palsu atau tidak memiliki lisensi resmi.

South China Morning Post melaporkan, Administrasi Pengawasan Pasar Beijing di China pun menyalahkan pihak penyedia aplikasi karena tidak memiliki sistem inspeksi yang ketat untuk meninjau para vendor.

China memang telah lama dirongrong oleh keberadaan sumber makanan palsu. Ada beras dan susu bubuk palsu, minyak goreng daur ulang, bahkan makanan cepat saji yang tercemar alias mengandung racun.

Jelas saja, hal itu membuat pemerintah China mulai memperhatikan keamanan pangan. Bahkan, dikutip Telko.id dari CNET, Kamis (14/3/2019), otoritas setempat menggunakan teknologi blockchain untuk mencegah penipuan makanan.

{Baca juga: Alibaba Buka Jasa Antar Makanan Pakai Drone}

Sayang, restoran yang menggunakan lisensi palsu belum 100 persen teridentifikasi. Namun demikian, aplikasi pengiriman seperti Meituan Dianping dan Deliveroo versi China, telah berjanji untuk memperkuat sistem.

Mereka juga akan menerapkan asuransi keamanan makanan bagi pengguna. Bersama platform Alibaba Ele.me, Meituan Dianping dan Deliveroo versi China menguasai 98 persen layanan pengiriman makanan di China.

Bertolak belakang dengan kasus di China, FedEx Corp pada musim panas tahun ini berencana menguji robot pengiriman barang ke rumah. Perusahaan jasa pengiriman barang tersebut bermitra dengan Walmart Inc dan Pizza Hut.

{Baca juga: Domino Kirim Pesanan Pizza Pakai Mobil Otonom}

FedEx Corp bahkan siap melayani pengantaran secangkir kopi hingga jarak terdekat dengan pintu rumah konsumen. FedEx menjamin keamanan konsumen berkat bekerja sama dengan DEKA Development & Research Corp. [SN/HBS]

Sumber: CNET

PodZeroes, Pod Otonom untuk Penyandang Tunanetra

Telko.id, Jakarta – Sebuah perusahaan bernama Aurrigo meluncurkan uji beta untuk pod otonom atau tanpa pengemudi bernama PodZeroes. Perusahaan bekerja sama dengan Blind Veterans UK untuk mengangkut penyandang tunanetra di tempat rehabilitasi.

Produsen pod driverless yang berbasis di Inggris ini mengumumkan, bahwa pada minggu ini mereka telah mengembangkan pod otonom yang dirancang khusus bagi mereka yang buta.

PodZeroes yang dapat berjalan tanpa pengemudi ini mulai menjalani pengujian musim semi ini di pusat rehabilitasi.

{Baca juga: Google Hadirkan Aplikasi Pemandu Jalan untuk Tunanetra}

Dalam uji coba ini, PodZeroes mengangkut hingga empat veteran tentara sekaligus dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan 15 mph.

PodZero dilengkapi dengan pencahayaan yang lebih terang dibandingkan pencahayaan kendaraan angkutan umum.

Aurrigo berharap pod ini tidak hanya bermanfaat bagi para tunanetra di pusat rehabilitasi, tetapi juga bisa menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kemandirian orang yang memiliki masalah mobilitas.

Selama enam bulan perusahaan melakukan tes untuk mengamati dan menilai bagaimana pengendara tunanetra bekerja dengan pod dan aplikasinya di dunia nyata.

{Baca juga: MIT Berhasil Ciptakan Wearable Untuk Membantu Tunanetra}

Dari hasil tes, akan dilakukan perbaikan yang dibutuhkan kemudian akan diimplementasikan pada model generasi berikutnya.

Pod Aurrigo secara resmi memulai pengujian beta, pada April tahun ini dan berlanjut selama enam bulan berikutnya. [BA/HBS]

Sumber: The Star