spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1275

Bisa ‘Nobar’ Debat Capres via Election Tab di LINE Today

Telko.id, Jakarta – LINE Today meluncurkan fitur Election Tab menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Fitur yang menyasar pemilih muda ini memberikan aneka informasi seputar Pemilu 2019. Salah satunya yang seru adalah bisa nonton bareng (nobar) debat Capres dan Cawapres di aplikasi LINE Today.

Product Manager Line Indonesia, Andi Firmanata yang menjelaskan bahwa kegiatan nobar bisa dilakukan di fitur Live TV Debate dan Comments.

Melalui fitur ini pengguna dapat menyaksikan siaran langsung Debat Capres dan Cawapres dari Line Today bersama pengguna lain sambil saling melempar komentar.

“Kita broadcast secara live dan kolom komentar secara live,” tutur Andi, di Jakarta Kamis (14/03/2019).

Fitur lainnya yang tak kalah menarik adalah Live TV Debate Reminder dan Election Countdown and Reminder, yang terhubung dengan aplikasi kalendar di Android dan iOS.

Fitur tersebut akan mengingatkan pengguna untuk menyaksikan debat capres dan cawapres serta hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memakai hak pilihnya.

{Baca juga: Jelang Pemilu 2019, LINE Today Hadirkan ‘Election Tab’}

“Menjelang acara debat akan ada notifikasi di aplikasi supaya pengguna dapat menyaksikannya” ujar Andi.

Sebagai fitur yang bersifat informatif, Election Tab juga menghadirkan Check My TPS. Fitur ini  terhubung dengan website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengetahui lokasi TPS tempat pengguna akan memilih.

Fitur informatif lainnya adalah Check My Candidate. Dari sana, pengguna bisa mengetahui informasi calon DPR dan DPD yang bertarung di tanggal 17 April 2019 mendatang. “Di sini kita memberikan kandidat berdasarkan Daerah Pemilihan (Dapil) dan Partai,” kata Andi.

Dua fitur terakhir adalah User Polling dan Promotion Aggregator. Di User Polling, pengguna dapat mengikuti jejak pendapat dari yang sifatnya serius hingga terkesan bercanda. Sedangkan untuk Promotion Aggregator akan dirilis pada 14 April 2019 mendatang.

“Pengguna tinggal cek promosi selama pemilu 2019 nanti,” imbuhnya.

{Baca juga: Serius Garap Fintech, LINE Rangkul QUICPay+}

Menurut Managing Director Line Indonesia, Dale Kim, bahwa pemilih muda memiliki peranan penting sehingga mereka perlu diberikan informasi mengenai profil calon presiden, wakil presiden, anggota DPR dan DPD.

“Sebagai platform konten yang didominasi oleh pembaca generasi muda, Line Today memiliki peran besar dalam memberikan informasi dan edukasi mengenai Pemilu 2019 yang positif, seimbang dan mudah diakses,” tutup Dale. [NM/HBS]

Chrome Versi 73 Punya Fitur Dark Mode untuk macOS

Telko.id, Jakarta – Peramban alias browser Google Chrome versi 73 secara resmi hadir untuk semua pengguna. Peramban anyar itu membawa sejumlah perbaikan, termasuk Dark Mode atau mode gelap untuk macOS.

Dark Mode kali pertama diumumkan untuk Google Chrome pada bulan lalu. Google baru meresmikannya sekarang. Dengan Dark Mode, pengguna Google Chrome bisa secara otomatis menyesuaikan tema.

Dilansir The Verge, secara teknis, Google sebenarnya pernah menawarkan Dark Mode untuk Google Chrome. Raksasa mesin internet tersebut menawarkan Dark Mode di Chrome Web Store untuk sementara waktu.

Akan tetapi, seperti dikutip Telko.id, Kamis (14/3/2019), pembaruan yang sekarang dilakukan membuat Dark Mode paten di Google Chrome versi 73. Pengguna pun tak perlu susah payah untuk menyesuaikan tema.

{Baca juga: Yeay! Ada Dark Mode di Google Chrome}

Bagi non-penggemar Dark Mode, bisa menggunakan tema Google Chrome untuk membalik skema warna kembali ke gaya yang lebih terang. Satu-satunya cara untuk melakukannya dengan membalik seluruh OS ke Light Mode.

Sekadar informasi, Google belakangan gencar memperluas fitur Dark Mode ke layanan miliknya. Bahkan, Google dikabarkan juga akan menyematkan tema Dark Mode ke sistem operasi Android keluaran paling baru.

Google mengklaim, Dark Mode membawa segudang manfaat bagi pengguna. Selain ramah di mata, mode yang tengah diganderungi oleh para pengembang tersebut membantu pula penghematan daya baterai ponsel.

Sebelumnya, Google berencana menambahkan fitur Navigation Gesture ke Google Chrome untuk Android. Pengguna bisa kian leluasa melakukan skrol ke kanan dan kiri untuk mundur maupun maju viamenu  Browsing History.

Informasi tentang gestur mirip iOS di Google Chrome untuk Android hadir dari unggahan pengembang. Namun, fitur itu masih dalam tahap pengembangan dan belum siap untuk rilis.

Google Chrome untuk Android menawarkan gerakan vertikal kepada pengguna untuk melakukan penyegaran alias refresh. Menurut pengembang, Google tampaknya ingin gerakan berperilaku seperti Navigation Gesture di Chrome OS.

{Baca juga: Gestur Google Chrome untuk Android Bakal Mirip iOS}

Mengutip 9to5Google, karena masih banyak proses yang perlu dikerjakan, baru beberapa minggu lagi fitur Navigation Gesture mendarat di aplikasi Chrome Canary Android. Setelah tiba untuk pengujian, fitur harus diaktifkan dengan flag. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Jelang Pemilu 2019, LINE Today Hadirkan ‘Election Tab’

Telko.id, Jakarta Line Today meluncurkan fitur terbaru menjelang Pemilihan Umum (Pemilu 2019) bernama Election Tab. Fitur tersebut hadir untuk memudahkan para pemilih muda dalam mendapatkan informasi dalam pesta demokrasi tersebut.

Managing Director Line Indonesia, Dale Kim menilai bahwa pemilih muda memiliki peranan penting sehingga mereka perlu diberikan informasi mengenai profil calon presiden, wakil presiden, anggota DPR dan DPD.

“Sebagai platform konten yang didominasi oleh pembaca generasi muda, Line Today memiliki peran besar dalam memberikan informasi dan edukasi mengenai Pemilu 2019 yang positif, seimbang dan mudah diakses,” ucap Dale di Jakarta, Kamis (14/03/2019).

{Baca juga: LINE Rilis Game Destiny Child untuk Android dan iOS}

Sementara itu, Product Manager Line Indonesia, Andi Firmanata menambahkan bahwa ada beberapa layanan yang disiapkan hadir di Election Tab. Seperti misalnya fitur Live TV Debate dan Comments, Live TV Debate Reminder dan Election Countdown and Reminder, dan lainnya.

“Kita akan broadcast secara live dan kolom komentar secara live, dimana nanti menjelang acara debat akan ada notifikasi di aplikasi,” jelas Andi.

Sebagai fitur yang bersifat informatif, Election Tab juga menghadirkan Check My TPS yang terhubung dengan website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengetahui lokasi TPS tempat pengguna akan memilih.

{Baca juga: Serius Garap Fintech, LINE Rangkul QUICPay+}

Selain itu ada juga Check My Candidate. Dari sana, pengguna bisa mengetahui informasi calon DPR dan DPD yang bertarung di tanggal 17 April 2019 mendatang.

“Disini kita memberikan kandidat berdasarkan Daerah Pemilihan (Dapil) dan Partai,” kata Andi. [NM/HBS]

Pelancong Meningkat, Bisnis Online Travel Melesat

Telko.id, Jakarta – Industri perdagangan digital terutama di sektor online travel semakin tumbuh. Berdasarkan data yang dirilis ShopBack, tahun 2018 terjadi peningkatan penjualan online travel tersebut melalui platform mereka hingga 260%.

Berdasarkan rilis yang diterima Tim Telko.id pada Kamis (14/03/2019), sektor online travel menyumbang lebih dari 38% dari ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun lalu. Sektor ini menyumbang sekitar USD$ 78 miliar atau Rp 1,11 triliun.

Head of Business Development ShopBack Indonesia, Yolanda Margaretha menilai bahwa hal ini menunjukan bahwa produk travel memang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.

“Volume pemesanan online travel menunjukan pertumbuhan yang luar biasa di tahun 2018, dengan peningkatan hingga 260%. Hal ini menunjukan semakin banyak pengguna yang membeli produk online travel di platform ShopBack,” ujar Yolanda.

{Baca juga : Harbolnas Bawa Transaksi ShopBack Melesat 3 Kali Lipat}

Yolanda juga menambahkan saat ini pembelian melalui desktop masih menjadi pilihan orang ketika memesan tiket. Namun seiring berkembangnya teknologi smartphone, pengguna mulai berpindah ke aplikasi mobile untuk melakukan transaksi.

“Tingkat pertumbuhan aplikasi ponsel setidaknya 1,5 kali lebih cepat ketimbang desktop di tahun 2018. Jika tren ini terus berlanjut aplikasi mobile akan jauh melampaui desktop sebagai platform terkemuka dalam transaksi online travel di kuartal-kuartal mendatang,” tambah Yolanda.

ShopBack pun memberikan penawaran yang menarik bagi masyarakat yang suka liburan. Mereka menawarkan promo dengan memberikan cashback hingga 7,5% untuk setiap pemesanan akomodasi di platform ShopBack.

Bahkan dalam periode tertentu pengguna bisa mendapatkan cashback hingga 10%. Pada keterangannya, ShopBack juga mengelompokan tipe-tipe pelancong berdasarkan perilaku mereka memesan.

{Baca juga: Pesan Tiket Wisata Kini Bisa Lewat Traveloka}

Kategori pertama adalah Pelancong Spontan. Untuk tipe ini merupakan mereka yang memesan dan melakukan perjalanan kurang dari satu hari.

“Yang tergolong tipe ini termasuk mereka yang suka melakukan perjalanan bisnis atau mereka yang sangat membutuhkan liburan dengan waktu yang cepat,” kata Yolanda.

Kategori kedua adalah traveller “Menit Terakhir”. Kategori ini adalah orang yang suka memesan tiket atau kamar dalam kurun waktu seminggu sebelum waktu perjalanan. Biasanya traveller ini menggunakan platform desktop dan aplikasi ponsel secara berimbang.

Kategori terakhir adalah Pelancong Terencana. Mereka sudah mempersiapkan, memesan akomodasi serta membeli tiket perjalanan lebih dari seminggu sebelum keberangkatan. Biasanya ada 67% pelancong dari tipe ini melakukan perjalanan ke luar negeri dengan durasi yang cukup panjang.

Walaupun memiliki perilaku yang berbeda, menurut Yolanda, ketiga tipe tersebut memiliki nilai rata-rata transaksi yang  berimbang. “Ketiga pelancong cenderung berimbang berkisar Rp 6.700.00 hingga Rp 6.900.000,” tutup Yolanda. [NM/HBS]

Oppo F11 dan Oppo F11 Pro, Apa Bedanya?

0

Telko.id, Jakarta – Selain membawa Oppo F11 Pro ke Indonesia, Oppo juga membawa “versi standar” dari seri tersebut, yakni Oppo F11. Karena merupakan versi yang standar, maka Oppo mematok harga yang lumayan terjangkau untuk smartphone ini.

Harga Oppo F11 hanya berkisar Rp 3,9 jutaan atau selisih Rp 1 juta dari harga Oppo F11 Pro yang dilepas Rp 4,9 jutaan. Lantas, selain harga, apa saja perbedaan antara Oppo F11 Pro dengan Oppo F11?

Menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, ada beberapa perbedaan pada kedua smartphone tersebut. Perbedaan yang paling kentara terdapat pada segi desainnya.

Oppo F11 tidak mengusung teknologi Rising Camera seperti F11 Pro, tapi tetap mengadopsi desain layar berponi atau notch dengan gaya Waterdrop Notch. Layarnya berukuran 6,53 inci beresolusi Full HD+ (2340 x 1080 piksel) dengan aspek rasio 19,5 : 9 dan dilapisi Gorilla Glass 5.

{Baca juga: Oppo F11 Pro Resmi Melenggang di Indonesia}

Begitu juga dengan body bagian belakangnya. Smartphone ini tidak diberikan pilihan warna seperti F11 Pro, namun mempunyai dua warna berbeda yaitu Fluorite Purple, dan Marble Green.

Untuk spesifikasinya, Oppo F11 dan F11 Pro sama-sama ditenagai oleh prosesor MediaTek Helio P70, serta mengandalkan dua kamera beresolusi masing-masing 48MP sebagai lensa utamanya dengan aperture f/1.79, dan 5MP lensa depth.

Sementara kamera depannya, beresolusi 16MP aperture f/2.0. Namun untuk besaran RAM dan ROM serta kapasitas baterainya, keduanya punya konfigurasi yang berbeda.

Oppo F11 mengusung RAM 4GB, ROM 128GB serta baterai berkapasitas 4,020 mAh. Sedangkan F11 Pro, mempunyai RAM 6GB, ROM 64GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh dengan teknologi VOOC Flash Charge 3.0.

“Pro itu harganya lebih tinggi, dan versi Pro juga khusus untuk orang yang punya kemampuan finansial lebih daripada orang yang jadi target market F11 biasa,” ucap Aryo, saat ditemui usai acara peluncuran Oppo F11 Series di Jakarta, Rabu (13/03/2019).

{Baca juga: Masuk Indonesia, Oppo F11 Pro Dibanderol Rp 4,9 Juta}

“Dengan memori internal 64GB pada F11 Pro, sebenarnya konsumen bisa membeli memory card, dan lainnya. Sementara F11 buat masyarakat yang lebih umum di mana biasanya pengguna menggunakan seadanya smartphone,” lanjutnya.

Perbedaan lainnya adalah ketersediaan dan penjualan perdananya. F11 Pro akan tersedia secara resmi pada 14 sampai 22 Maret mendatang di seluruh gerai resmi Oppo Indonesia dan berbagai situs e-commerce Indonesia. Sementara untuk penjualan perdana, akan dilakukan pada 23 Maret mendatang.

Sedangkan F11, mulai dapat dipesan pada 1 April mendatang, dan dijual perdana pada 19 April 2019. (FHP)

Edan! EA Bayar Ninja Rp 14 Miliar untuk Apex Legends

Telko.id, Jakarta – Saat merilis Apex Legends pada bulan lalu, Electronic Arts (EA) membayar Tyler “Ninja” Blevins untuk mempromosikan game battle royale shooter terbarunya itu. Kabarnya, Ninja dibayar USD 1 juta atau Rp 14 miliar untuk mempromosikan game pesaing PUBG itu.

Ninja promosi melalui siaran langsung dan media sosial supaya Apex Legends menjadi populer. Asal tahu saja, Ninja memiliki 13,6 juta pengikut di Twitch dan juga lebih dari 4 juta pengikut di Instagram dan 13,2 juta pengikut di Facebook.

Dilansir Reuters, dikutip Telko.id, Kamis (14/3/2019), juru bicara EA mengatakan bahwa perusahaan tidak memberikan komentar tentang perjanjian dengan konten kreator yang bekerja sama saat peluncuran Apex Legends.

Bukan hal yang aneh bagi perusahaan untuk meminta konten kreator mempromosikan game baru. Apalagi, konten gaming populer di YouTube lebih dari 10 tahun lalu. Sejak itu, perusahaan sering pakai kreator konten untuk promosi.

{Baca juga: Gokil! Pendapatan Industri Game Kalahkan Industri Film Hollywood}

Sekarang, pengaruh kreator konten gaming menjadi semakin kuat seiring popularitas layanan live streaming atau siaran langsung seperti Twitch. Kemungkinan besar, promosi game baru lewat kreator konten menjadi strategi yang banyak digunakan.

Namun, baru pertama kali ini muncul informasi tentang jumlah uang yang didapatkan oleh influencer seperti Ninja untuk mempromosikan game baru. Selain Ninja, EA juga bekerja sama dengan Michael “Shroud” Grzesiek dan Jack “CouRage” Dunlop.

EA mengklaim, cara tersebut membantu meningkatkan popularitas Apex Legends. Hanya dalam waktu satu bulan, pengembang Respawn mengatakan bahwa jumlah pengguna Apex Legends telah mencapai 50 juta, baik di konsol maupun PC.

Meski begitu, Respawn semakin gencar melawan pemain curang atau cheater game dalam game Apex Legends. Respawn mengklaim telah memblokir ratusan ribu cheater di platform game pesaing PUBG itu.

Dengan menggunakan teknologi Easy-Anti-Cheat, Respawn berhasil memblokir lebih dari 355 ribu cheater yang banyak bermain di perangkat komputer PC.

{Baca juga: Respawn Blokir 355 Ribu Cheater Game Apex Legends}

Respawn memang peduli dengan lingkungan bermain Apex Legends. Mereka berencana untuk menambahkan fitur Report yang akan terkoneksi dengan Easy-Anti-Cheat. Selain itu, mereka juga akan meningkatkan personil anti-cheat yang ada.

Selain itu, Respawn juga baru saja mengumumkan bahwa minggu depan akan resmi bekerja sama dengan perusahaan teknologi AMD, untuk mengatasi stabilitas dan kinerja. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

Bocor, Begini Tampang iPhone dengan iOS 13 dan Dark Mode

0

Telko.id, Jakarta – Apple dikabarkan tengah mengembangkan mode gelap atau Dark Mode pada sistem operasi generasi terbarunya, iOS 13. Hal ini didukung oleh bocoran gambar terbaru yang menampilkan iPhone dengan mode ini.

Gambar tersebut menampilkan iPhone dengan latar belakang berwarna hitam, namun dengan ikon aplikasi berwarna sesuai dengan estetika ceria yang diusung oleh iOS. Hal ini akan memudahkan pengguna dalam menemukan aplikasi yang diinginkan.

Menurut Phonr Arena, kemunculan gambar iPhone menggunakan Dark Mode ini juga mendukung rumor yang menyebut Apple akan membekali iPhone terbarunya dengan panel layar OLED. Dark Mode pada iOS 13 ini akan mengusung ide serupa dengan mode yang diperkenalkan Apple di macOS pada tahun 2018 lalu.

Sebagai informasi, iOS 13 merupakan update besar untuk sistem operasi Apple dan diperkirakan akan diumumkan bersamaan dengan iPhone XI pada bulan September 2019 mendatang, meski akan tersedia terlebih dahulu dalam versi beta.

{Baca juga: Yess! Apple Hadirkan Dark Mode di iOS 13}

Sistem operasi versi sebelumnya, iOS 12, dirilis ke publik pada 12 September tahun 2018, namun dengan sejumlah versi beta yang tersedia untuk pengembang dan peminat pada sekitar bulan Juni.

Bocoran gambar ini juga menampilkan iPhone generasi terbaru, XI, hadir dengan tiga kamera di bagian belakang. Belum tersedia informasi terkait fungsi masing-masing lensa kamera, meski umumnya terdiri dari lensa reguler, wide-angle, dan telefoto.

Sementara itu, desain bagian depan iPhone terbaru ini tampil serupa dengan generasi sebelumnya, dengan poni di bagian atas layar. Namun desain ini dilaporkan telah memasuki masa akhir popularitasnya, dan mulai tergeser oleh kehadiran layar penuh dengan lubang kamera depan.

Rumor terbaru mengindikasikan bahwa Apple akan mengurangi ukuran poni pada model iPhone selanjutnya atau menghilangkan poni sepenuhnya. Untuk versi tanpa poni, Apple diperkirakan akan mengusung lubang untuk kamera depan, atau hadir dengan kamera di bawah layar.

{Baca juga: iPhone 7 Plus Jadi Perangkat Pertama yang Disambangi iOS 13}

Sebelumnya, Apple mengumumkan bahwa perusahaannya akan menghelat acara pers pada tanggal 25 Maret 2019 mendatang, seperti yang telah dirumorkan sebelumnya. Pada acara tersebut, Apple diperkirakan akan mengumumkan earphone Bluetooth terbarunya.

Pada ajang SXSW di Austin, Texas, Warren secara eksplisit menyebut Apple juga harus memisahkan bisnis miliknya, dan tidak dapat menjalankan Apple Store serta mendistribusikan aplikasi di dalamnya. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena 

Acer Predator Triton 500, Laptop Tipis dengan RTX 2080

0

Telko.id, Jakarta – Selain membawa laptop gaming konvertibel Acer Predator Triton 900, Acer juga membawa laptop tipis dengan spesifikasi sama kuatnya, yakni Acer Predator Triton 500. Menurut Dimas Setyo, Presales Manager Acer Indonesia, laptop ini punya desain yang tipis dengan bobot yang ringan.

Diklaim, Predator Triton 500 hanya memiliki ketebalan mencapai 17,9 mm dengan bobot hanya 2,1 kg saja.

“Ini jadi laptop gaming ultra-thin dengan RTX 2080,” klaim Dimas di acara Hands-on Acer Predator Triton 900, di Jakarta, Kamis (14/03/2019).

{Baca juga: Waah… Laptop Gaming Ini Bisa Berubah Jadi Tablet Terkencang}

Tidak seperti Predator Triton 900, laptop gaming ini memiliki desain seperti laptop gaming kebanyakan yang cukup kaku. Predator Triton 500 mengusung layar berukuran sedang, tepatnya 15,6 inci beresolusi Full HD dengan dukungan refresh rate hingga 144 Hz dan Nvidia G-sync.

Secara spesifikasi, laptop gaming ini juga mengusung spesifikasi yang hampir sama dengan Predator Triton 900. Laptop tersebut ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-8750H, GPU GeForce RTX 2060 6 GB GRRD6 / GeForce RTX 2080 8 GB GDDR6, RAM 2*16 GB / 2*8 GB DDR4, dan ROM 2*256 GB PCIe NVMe SSD RAID 0.

Predator Triton 500 juga sudah didukung dengan sistem pendingin yang sama dengan seri 900. Sebab, laptop gaming itu punya bilah kipas yang disebut Acer sebagai Bionic Blade.

“Laptop ini punya port display yang lengkap, ada HDMI 2.0, Mini DP, dan Thunderbolt 3.0 sehingga pengguna dapat menghubungkan laptop ke 3 monitor dengan resolusi 4K,” jelas Dimas.

{Baca juga: Hands-on Acer Predator Thronos: Kursi Khusus “Gamers Sultan”}

Laptop gaming tersebut telah tersedia di Indonesia. Ada dua varian yang disediakan Acer berdasarkan tipe GPU yang digunakannya.

Harga Acer Predator Triton 500 dengan GeForce RTX 2060 mencapai Rp 34,9 jutaan. Sedangkan varian dengan GeForce RTX 2080 akan dilepas dengan harga mulai Rp 53,4 jutaan. (FHP)