spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1214

Pelancong Meningkat, Bisnis Online Travel Melesat

Telko.id, Jakarta – Industri perdagangan digital terutama di sektor online travel semakin tumbuh. Berdasarkan data yang dirilis ShopBack, tahun 2018 terjadi peningkatan penjualan online travel tersebut melalui platform mereka hingga 260%.

Berdasarkan rilis yang diterima Tim Telko.id pada Kamis (14/03/2019), sektor online travel menyumbang lebih dari 38% dari ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun lalu. Sektor ini menyumbang sekitar USD$ 78 miliar atau Rp 1,11 triliun.

Head of Business Development ShopBack Indonesia, Yolanda Margaretha menilai bahwa hal ini menunjukan bahwa produk travel memang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.

“Volume pemesanan online travel menunjukan pertumbuhan yang luar biasa di tahun 2018, dengan peningkatan hingga 260%. Hal ini menunjukan semakin banyak pengguna yang membeli produk online travel di platform ShopBack,” ujar Yolanda.

{Baca juga : Harbolnas Bawa Transaksi ShopBack Melesat 3 Kali Lipat}

Yolanda juga menambahkan saat ini pembelian melalui desktop masih menjadi pilihan orang ketika memesan tiket. Namun seiring berkembangnya teknologi smartphone, pengguna mulai berpindah ke aplikasi mobile untuk melakukan transaksi.

“Tingkat pertumbuhan aplikasi ponsel setidaknya 1,5 kali lebih cepat ketimbang desktop di tahun 2018. Jika tren ini terus berlanjut aplikasi mobile akan jauh melampaui desktop sebagai platform terkemuka dalam transaksi online travel di kuartal-kuartal mendatang,” tambah Yolanda.

ShopBack pun memberikan penawaran yang menarik bagi masyarakat yang suka liburan. Mereka menawarkan promo dengan memberikan cashback hingga 7,5% untuk setiap pemesanan akomodasi di platform ShopBack.

Bahkan dalam periode tertentu pengguna bisa mendapatkan cashback hingga 10%. Pada keterangannya, ShopBack juga mengelompokan tipe-tipe pelancong berdasarkan perilaku mereka memesan.

{Baca juga: Pesan Tiket Wisata Kini Bisa Lewat Traveloka}

Kategori pertama adalah Pelancong Spontan. Untuk tipe ini merupakan mereka yang memesan dan melakukan perjalanan kurang dari satu hari.

“Yang tergolong tipe ini termasuk mereka yang suka melakukan perjalanan bisnis atau mereka yang sangat membutuhkan liburan dengan waktu yang cepat,” kata Yolanda.

Kategori kedua adalah traveller “Menit Terakhir”. Kategori ini adalah orang yang suka memesan tiket atau kamar dalam kurun waktu seminggu sebelum waktu perjalanan. Biasanya traveller ini menggunakan platform desktop dan aplikasi ponsel secara berimbang.

Kategori terakhir adalah Pelancong Terencana. Mereka sudah mempersiapkan, memesan akomodasi serta membeli tiket perjalanan lebih dari seminggu sebelum keberangkatan. Biasanya ada 67% pelancong dari tipe ini melakukan perjalanan ke luar negeri dengan durasi yang cukup panjang.

Walaupun memiliki perilaku yang berbeda, menurut Yolanda, ketiga tipe tersebut memiliki nilai rata-rata transaksi yang  berimbang. “Ketiga pelancong cenderung berimbang berkisar Rp 6.700.00 hingga Rp 6.900.000,” tutup Yolanda. [NM/HBS]

Oppo F11 dan Oppo F11 Pro, Apa Bedanya?

0

Telko.id, Jakarta – Selain membawa Oppo F11 Pro ke Indonesia, Oppo juga membawa “versi standar” dari seri tersebut, yakni Oppo F11. Karena merupakan versi yang standar, maka Oppo mematok harga yang lumayan terjangkau untuk smartphone ini.

Harga Oppo F11 hanya berkisar Rp 3,9 jutaan atau selisih Rp 1 juta dari harga Oppo F11 Pro yang dilepas Rp 4,9 jutaan. Lantas, selain harga, apa saja perbedaan antara Oppo F11 Pro dengan Oppo F11?

Menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, ada beberapa perbedaan pada kedua smartphone tersebut. Perbedaan yang paling kentara terdapat pada segi desainnya.

Oppo F11 tidak mengusung teknologi Rising Camera seperti F11 Pro, tapi tetap mengadopsi desain layar berponi atau notch dengan gaya Waterdrop Notch. Layarnya berukuran 6,53 inci beresolusi Full HD+ (2340 x 1080 piksel) dengan aspek rasio 19,5 : 9 dan dilapisi Gorilla Glass 5.

{Baca juga: Oppo F11 Pro Resmi Melenggang di Indonesia}

Begitu juga dengan body bagian belakangnya. Smartphone ini tidak diberikan pilihan warna seperti F11 Pro, namun mempunyai dua warna berbeda yaitu Fluorite Purple, dan Marble Green.

Untuk spesifikasinya, Oppo F11 dan F11 Pro sama-sama ditenagai oleh prosesor MediaTek Helio P70, serta mengandalkan dua kamera beresolusi masing-masing 48MP sebagai lensa utamanya dengan aperture f/1.79, dan 5MP lensa depth.

Sementara kamera depannya, beresolusi 16MP aperture f/2.0. Namun untuk besaran RAM dan ROM serta kapasitas baterainya, keduanya punya konfigurasi yang berbeda.

Oppo F11 mengusung RAM 4GB, ROM 128GB serta baterai berkapasitas 4,020 mAh. Sedangkan F11 Pro, mempunyai RAM 6GB, ROM 64GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh dengan teknologi VOOC Flash Charge 3.0.

“Pro itu harganya lebih tinggi, dan versi Pro juga khusus untuk orang yang punya kemampuan finansial lebih daripada orang yang jadi target market F11 biasa,” ucap Aryo, saat ditemui usai acara peluncuran Oppo F11 Series di Jakarta, Rabu (13/03/2019).

{Baca juga: Masuk Indonesia, Oppo F11 Pro Dibanderol Rp 4,9 Juta}

“Dengan memori internal 64GB pada F11 Pro, sebenarnya konsumen bisa membeli memory card, dan lainnya. Sementara F11 buat masyarakat yang lebih umum di mana biasanya pengguna menggunakan seadanya smartphone,” lanjutnya.

Perbedaan lainnya adalah ketersediaan dan penjualan perdananya. F11 Pro akan tersedia secara resmi pada 14 sampai 22 Maret mendatang di seluruh gerai resmi Oppo Indonesia dan berbagai situs e-commerce Indonesia. Sementara untuk penjualan perdana, akan dilakukan pada 23 Maret mendatang.

Sedangkan F11, mulai dapat dipesan pada 1 April mendatang, dan dijual perdana pada 19 April 2019. (FHP)

Edan! EA Bayar Ninja Rp 14 Miliar untuk Apex Legends

Telko.id, Jakarta – Saat merilis Apex Legends pada bulan lalu, Electronic Arts (EA) membayar Tyler “Ninja” Blevins untuk mempromosikan game battle royale shooter terbarunya itu. Kabarnya, Ninja dibayar USD 1 juta atau Rp 14 miliar untuk mempromosikan game pesaing PUBG itu.

Ninja promosi melalui siaran langsung dan media sosial supaya Apex Legends menjadi populer. Asal tahu saja, Ninja memiliki 13,6 juta pengikut di Twitch dan juga lebih dari 4 juta pengikut di Instagram dan 13,2 juta pengikut di Facebook.

Dilansir Reuters, dikutip Telko.id, Kamis (14/3/2019), juru bicara EA mengatakan bahwa perusahaan tidak memberikan komentar tentang perjanjian dengan konten kreator yang bekerja sama saat peluncuran Apex Legends.

Bukan hal yang aneh bagi perusahaan untuk meminta konten kreator mempromosikan game baru. Apalagi, konten gaming populer di YouTube lebih dari 10 tahun lalu. Sejak itu, perusahaan sering pakai kreator konten untuk promosi.

{Baca juga: Gokil! Pendapatan Industri Game Kalahkan Industri Film Hollywood}

Sekarang, pengaruh kreator konten gaming menjadi semakin kuat seiring popularitas layanan live streaming atau siaran langsung seperti Twitch. Kemungkinan besar, promosi game baru lewat kreator konten menjadi strategi yang banyak digunakan.

Namun, baru pertama kali ini muncul informasi tentang jumlah uang yang didapatkan oleh influencer seperti Ninja untuk mempromosikan game baru. Selain Ninja, EA juga bekerja sama dengan Michael “Shroud” Grzesiek dan Jack “CouRage” Dunlop.

EA mengklaim, cara tersebut membantu meningkatkan popularitas Apex Legends. Hanya dalam waktu satu bulan, pengembang Respawn mengatakan bahwa jumlah pengguna Apex Legends telah mencapai 50 juta, baik di konsol maupun PC.

Meski begitu, Respawn semakin gencar melawan pemain curang atau cheater game dalam game Apex Legends. Respawn mengklaim telah memblokir ratusan ribu cheater di platform game pesaing PUBG itu.

Dengan menggunakan teknologi Easy-Anti-Cheat, Respawn berhasil memblokir lebih dari 355 ribu cheater yang banyak bermain di perangkat komputer PC.

{Baca juga: Respawn Blokir 355 Ribu Cheater Game Apex Legends}

Respawn memang peduli dengan lingkungan bermain Apex Legends. Mereka berencana untuk menambahkan fitur Report yang akan terkoneksi dengan Easy-Anti-Cheat. Selain itu, mereka juga akan meningkatkan personil anti-cheat yang ada.

Selain itu, Respawn juga baru saja mengumumkan bahwa minggu depan akan resmi bekerja sama dengan perusahaan teknologi AMD, untuk mengatasi stabilitas dan kinerja. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

Bocor, Begini Tampang iPhone dengan iOS 13 dan Dark Mode

0

Telko.id, Jakarta – Apple dikabarkan tengah mengembangkan mode gelap atau Dark Mode pada sistem operasi generasi terbarunya, iOS 13. Hal ini didukung oleh bocoran gambar terbaru yang menampilkan iPhone dengan mode ini.

Gambar tersebut menampilkan iPhone dengan latar belakang berwarna hitam, namun dengan ikon aplikasi berwarna sesuai dengan estetika ceria yang diusung oleh iOS. Hal ini akan memudahkan pengguna dalam menemukan aplikasi yang diinginkan.

Menurut Phonr Arena, kemunculan gambar iPhone menggunakan Dark Mode ini juga mendukung rumor yang menyebut Apple akan membekali iPhone terbarunya dengan panel layar OLED. Dark Mode pada iOS 13 ini akan mengusung ide serupa dengan mode yang diperkenalkan Apple di macOS pada tahun 2018 lalu.

Sebagai informasi, iOS 13 merupakan update besar untuk sistem operasi Apple dan diperkirakan akan diumumkan bersamaan dengan iPhone XI pada bulan September 2019 mendatang, meski akan tersedia terlebih dahulu dalam versi beta.

{Baca juga: Yess! Apple Hadirkan Dark Mode di iOS 13}

Sistem operasi versi sebelumnya, iOS 12, dirilis ke publik pada 12 September tahun 2018, namun dengan sejumlah versi beta yang tersedia untuk pengembang dan peminat pada sekitar bulan Juni.

Bocoran gambar ini juga menampilkan iPhone generasi terbaru, XI, hadir dengan tiga kamera di bagian belakang. Belum tersedia informasi terkait fungsi masing-masing lensa kamera, meski umumnya terdiri dari lensa reguler, wide-angle, dan telefoto.

Sementara itu, desain bagian depan iPhone terbaru ini tampil serupa dengan generasi sebelumnya, dengan poni di bagian atas layar. Namun desain ini dilaporkan telah memasuki masa akhir popularitasnya, dan mulai tergeser oleh kehadiran layar penuh dengan lubang kamera depan.

Rumor terbaru mengindikasikan bahwa Apple akan mengurangi ukuran poni pada model iPhone selanjutnya atau menghilangkan poni sepenuhnya. Untuk versi tanpa poni, Apple diperkirakan akan mengusung lubang untuk kamera depan, atau hadir dengan kamera di bawah layar.

{Baca juga: iPhone 7 Plus Jadi Perangkat Pertama yang Disambangi iOS 13}

Sebelumnya, Apple mengumumkan bahwa perusahaannya akan menghelat acara pers pada tanggal 25 Maret 2019 mendatang, seperti yang telah dirumorkan sebelumnya. Pada acara tersebut, Apple diperkirakan akan mengumumkan earphone Bluetooth terbarunya.

Pada ajang SXSW di Austin, Texas, Warren secara eksplisit menyebut Apple juga harus memisahkan bisnis miliknya, dan tidak dapat menjalankan Apple Store serta mendistribusikan aplikasi di dalamnya. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena 

Acer Predator Triton 500, Laptop Tipis dengan RTX 2080

0

Telko.id, Jakarta – Selain membawa laptop gaming konvertibel Acer Predator Triton 900, Acer juga membawa laptop tipis dengan spesifikasi sama kuatnya, yakni Acer Predator Triton 500. Menurut Dimas Setyo, Presales Manager Acer Indonesia, laptop ini punya desain yang tipis dengan bobot yang ringan.

Diklaim, Predator Triton 500 hanya memiliki ketebalan mencapai 17,9 mm dengan bobot hanya 2,1 kg saja.

“Ini jadi laptop gaming ultra-thin dengan RTX 2080,” klaim Dimas di acara Hands-on Acer Predator Triton 900, di Jakarta, Kamis (14/03/2019).

{Baca juga: Waah… Laptop Gaming Ini Bisa Berubah Jadi Tablet Terkencang}

Tidak seperti Predator Triton 900, laptop gaming ini memiliki desain seperti laptop gaming kebanyakan yang cukup kaku. Predator Triton 500 mengusung layar berukuran sedang, tepatnya 15,6 inci beresolusi Full HD dengan dukungan refresh rate hingga 144 Hz dan Nvidia G-sync.

Secara spesifikasi, laptop gaming ini juga mengusung spesifikasi yang hampir sama dengan Predator Triton 900. Laptop tersebut ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-8750H, GPU GeForce RTX 2060 6 GB GRRD6 / GeForce RTX 2080 8 GB GDDR6, RAM 2*16 GB / 2*8 GB DDR4, dan ROM 2*256 GB PCIe NVMe SSD RAID 0.

Predator Triton 500 juga sudah didukung dengan sistem pendingin yang sama dengan seri 900. Sebab, laptop gaming itu punya bilah kipas yang disebut Acer sebagai Bionic Blade.

“Laptop ini punya port display yang lengkap, ada HDMI 2.0, Mini DP, dan Thunderbolt 3.0 sehingga pengguna dapat menghubungkan laptop ke 3 monitor dengan resolusi 4K,” jelas Dimas.

{Baca juga: Hands-on Acer Predator Thronos: Kursi Khusus “Gamers Sultan”}

Laptop gaming tersebut telah tersedia di Indonesia. Ada dua varian yang disediakan Acer berdasarkan tipe GPU yang digunakannya.

Harga Acer Predator Triton 500 dengan GeForce RTX 2060 mencapai Rp 34,9 jutaan. Sedangkan varian dengan GeForce RTX 2080 akan dilepas dengan harga mulai Rp 53,4 jutaan. (FHP)

Waah… Laptop Gaming Ini Bisa Berubah Jadi Tablet Terkencang

0

Telko.id, Jakarta – Ketika laptop gaming identik dengan desain yang cukup terlihat kaku, Acer langsung membuktikan diri dengan memperkenalkan laptop gaming Acer Predator Triton 900 di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2019 beberapa waktu lalu. Laptop tersebut punya desain konvertibel yang bisa mengubahnya menjadi tablet terkencang.

Menurut Dimas Setyo, Presales Manager Acer Indonesia, pengguna dimungkinkan untuk menyesuaikan layar atau mode penggunaan dari Predator Triton 900 karena desainnya yang konvertibel.

Konstruksi engselnya dikemas dengan kuat dan dibangun menggunakan mesin CNC,” katanya di acara Hands-on Acer Predator Triton 900, di Jakarta, Kamis (14/03/2019).

{Baca juga: Pentingnya Kompetisi eSports di Indonesia Menurut Acer}

Laptop gaming ini menawarkan empat mode penggunaan, yakni Notebook Mode, Tablet Mode, Ezel Mode, dan Display Mode.

Notebook Mode, sesuai namanya memungkinkan pengguna untuk menggunakannya seperti laptop pada umumnya. Sementara Tablet Mode, mengubah laptop gaming ini menjadi sebuah tablet dengan layar touchscreen berukuran besar dan punya spesifikasi kencang.

Sedangkan Ezel Mode, membuat layar laptop menjadi sedikit lebih ke depan agar dapat dioperasikan dengan mudah menggunakan jari tangan. Terakhir Display Mode yang memudahkan pengguna untuk memutar layar ke belakang.

Acer Predator Triton 900 sendiri mengusung layar IPS touchscreen 17,3 inci beresolusi UHD 4K yang telah mendukung Nvidia G-sync.

Untuk spesifikasinya, laptop gaming ini ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-8750H atau Intel Core i9-8950H, GPU Nvidia GeForce RTX 2080 8 GB GDDR6, RAM 2*16 GB DDR4, ROM 2 * 512 GB / 2 * 256 GB PCIe NVMe SSD, dan sistem operasi Windows 10 Home.

{Baca juga: Hands-on Acer Predator Thronos: Kursi Khusus “Gamers Sultan”}

“Laptop ini punya bilah kipas pendingin yang terinspirasi dari sayap burung hantu yang senyap dan kuat. Kami menyebutnya Bionic Blade,” jelasnya.

“GPU Nvidia RTX 2080 dilengkapi dengan AI agar layar bisa menampilkan gambar dengan baik dalam waktu yang cepat,” tambah Dimas.

Seperti laptop gaming pada umumnya, Predator Triton 900 juga memiliki mechanical keyboard low-profile yang didukung teknologi anti-ghosting dan punya fitur RGB di tiap tombolnya.

{Baca juga: Laptop Gaming dengan Prosesor 12nm Dirilis, Acer Predator Helios 500}

Untuk kepuasan telinga para gamers, Acer menyematkan teknologi Waves NX. Teknologi ini dapat aktif ketika pengguna menggunakan headphone. Ketika diaktifkan, Waves NX akan mengaktifkan kamera laptop untuk mengetahui posisi pengguna agar dapat menghasilkan audio yang bagus dan pas.

Acer Predator Triton 900 akan segera dijual di Indonesia pada April 2019 mendatang, dan dibanderol dengan harga yang cukup menguras kantong. Sebab, harga Acer Predator Triton 900 mulai dari Rp 69,9 jutaan. (FHP)

Ada Fitur Geo dan Peningkatan Kamera di Update Twitter

Telko.id, Jakarta – Twitter melakukan pembaruan secara besar-besaran untuk platform Android dan iOS. Meski belum ada info resmi terkait perubahan terbaru ini, namun rumornya perubahan yang akan dihadirkan dalam update Twitter adalah peningkatan kamera dan fitur Geo.

Melansir Engadget, perubahan pertama yang akan dihadirkan oleh Twitter dalam pembaruan selanjutnya adalah terkait foto dan video. Twitter akan melakukan pembaruan kemampuan kamera.

Dikutip Telko.id, Kamis (14/3/2019), lewat pembaruan tersebut, Twitter ingin mempermudah fitur memotret momen dan berbagi konten media secara lebih cepat. Perbaikan itu membuat pengguna lebih fleksibel.

{Baca juga: Twitter Versi Web Punya Interface Baru dan Emoji Baru}

Nantinya, pengguna bisa memotret dan berbagi foto maupun video hanya dengan gestur usap dan sejumlah ketukan linimasa di halaman Home. Tak cukup, pembaruan Twitter pun menghadirkan layout media baru.

Ada pula fitur anyar yang secara otomatis akan merekomendasikan tanda pagar berbasis lokasi. Fitur Geo versi baru itu hanya akan berfungsi saat berlangsung pertandingan olahraga di Amerika Serikat dan acara besar lain.

Twitter mengklaim akan memperluas lokasi dukungan untuk fitur tersebut pada masa depan. Menurut informasi, perubahan kemampuan Twitter akan digulirkan ke perangkat Android dan iOS dalam beberapa hari ke depan.

{Baca juga: Gawat! Retweet Orang Tak Dikenal Nongol di Linimasa Twitter}

Sebagai awalan, fitur Geo versi anyar hanya berlaku untuk para pengguna Twitter di Amerika Serikat. Kendati demikian, Twitter akan mengkaji kehadirannya untuk seluruh pengguna di dunia setelah resmi rilis ke publik.

Sebelumnya, Twitter telah memperbarui proses untuk melaporkan tweet yang membagikan informasi pribadi. Pembaruan ini memungkinkan pengguna menentukan jenis konten apa yang melanggar privasi dan mana yang tidak.

Update terbaru diumumkan pada Kamis lalu, dalam tweet saluran Twitter Safety mencakup GIF yang menunjukkan proses setiap langkah. Dengan update tersebut, pengguna akan memiliki opsi untuk menentukan apakah tweet mengungkapkan informasi atau tidak.

{Baca juga: Twitter Perbarui Fitur Pelaporan untuk Lindungi Pengguna}

Informasi tersebut meliputi kontak, rumah, atau alamat fisik, informasi keuangan, dan ID yang dikeluarkan pemerintah atau nomor ID.

Twitter mengatakan dalam sebuah tweet, fitur teranyarnya itu akan membantunya bergerak lebih cepat dalam meninjau tweet yang dilaporkan. [SN/HBS]

Sumber: Engadget

Popularitas iPhone di China Meredup, Ini Buktinya

0

Telko.id, JakartaPopularitas iPhone di China kemungkinan bakal terus meredup. Alasannya, semakin hari semakin sedikit masyarakat di negara tersebut yang mencari informasi tentang iPhone di Baidu, mesin pencarian China.

Dilansir Business Times, Longbow Research mengungkapkan bahwa jumlah pencarian iPhone di Baidu turun 48 persen pada Februari 2019. Pada Januari 2019, jumlah pencarian serupa di Baidu juga turun 50 persen.

Longbow Research menjelaskan, seperti dikutip Telko.id, Kamis (14/3/2019), penurunan pencarian soal Baidu di Baidu telah terjadi lima kali berturut-turut. Saat harga iPhone dipangkas, ketenarannya justru kiran drop.

“Pemangkasan harga iPhone tidak menghentikan tren pencarian di China. Sebaliknya, penurunan berlanjut ketika penjualan dari pemasok pada Februari 2019 memburuk,” kata analis Longbow Research, Shawn Harrison.

{Baca juga: Penjualan iPhone di China Terancam Anjlok, Kenapa?}

Longbow Research meyakini, tren pencarian di Baidu merupakan indikasi jumlah permintaan iPhone di China. Tren pencarian memiliki korelasi 74 persen terhadap perubahan penjualan iPhone per tahun selama empat tahun.

Tren pencarian di Baidu memiliki pula korelasi 82 persen dengan pengiriman iPhone ke China. Penjualan iPhone di China turun lima persen dari tahun ke tahun pada Februari 2019 dan lebih dari 30 persen pada Januari 2019.

“Tanpa akselerasi permintaan iPhone, kami tidak melihat katalis dalam waktu dekat untuk mendorong kenaikan signifikan Earning Per Share. Popularitas iPhone di China bisa saja meredup,” kata Harrison.

{Baca juga: Begini Cara Apple Genjot Penjualan iPhone di China}

Sebelumnya, penjualan iPhone di China dikabarkan sedang tersendat karena sejumlah masalah. Salah satunya, peningkatan nilai tukar dolar AS, yang memaksa Apple untuk menjual iPhone XR dengan harga lebih tinggi daripada Huawei Mate 20 Pro.

Sebagai tanggapan terkait peningkatan nilai tukar dolar AS, Apple melakukan pemangkasan harga jual iPhone keluaran 2018 di China. CEO Applem Tim Cookm turut mengumumkan perubahan yang akan dilakukan Apple pada 2019.

Apple dan Ant Financial Services Group China dilaporkan bekerja sama menawarkan cicilan tanpa bunga kepada masyarakat untuk membeli iPhone. Metode tersebut bukanlah hal baru untuk konsumen di AS.

{Baca juga: Cuci Gudang! Apple Jual Murah iPhone SE}

Asal tahu saja, di AS sebagian besar iPhone dibeli melalui metode cicilan bebas bunga dengan kurun waktu selama 24 bulan. Namun, di China, metode itu baru pertama kali ditawarkan kepada masyarakat untuk memperoleh iPhone. [SN/HBS]

Sumber: Business Times