spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1208

Samsung Galaxy M20 vs Realme 3: Duel Smartphone Harga Rp 2 Jutaan

0

Telko.id – Kuartal pertama 2019 ini memang sangat menarik. Beberapa vendor berlomba membuat “gebrakan” di awal tahun dengan mengeluarkan beberapa seri smartphone, baik itu flagship maupun kelas menengah. Jika Anda ingin pilihan smartphone harga Rp 2 jutaan, mungkin Samsung Galaxy M20 dan Realme 3 bisa jadi pilihan yang menarik.

Samsung baru saja mengeluarkan Galaxy M20 dengan harga Rp 2.799.000. Sedangkan pendatang baru dari China, Realme mengeluarkan smartphone andalan terbarunya Realme 3 dengan banderol harga Rp 2.399.000.

Kedua Produk ini digadang-gadang mampu memikat pengguna smartphone di Indonesia, karena memiliki desain yang bagus dan performa tinggi, namuan ditawarkan dengan harga relatif murah. Apakah Galaxy M20 dan Realme 3 akan jadi pilihan smartphone Anda?

Sebelum menentukan pilihan, mungkin ada baiknya Anda harus tahu dulu apa keunggulan dari kedua smartphone tersebut. Untuk itu, tim Telko.id akan mengulasnya dalam review perbandingan antara Realme 3 dan Samsung Galaxy M20 berikut ini: 

{Baca juga : Review Realme 3: Desain Menarik, Performa Apik}

DESAIN

REALME 3 SAMSUNG GALAXY M20
Dimensi : 156.1 x 75.6 x 8.3 mm

Berat : 175 g

Dimensi : 156.4 x 74.5 x 8.8 mm

Berat : 186 g

Dari sisi desain memang kedua smartphone ini hadir dengan tampilan desain plus material body yang tidak jauh berbeda. Pada bagian depan, Galaxy M20 maupun Realme 3, hadir dengan material kaca yang dibalut dengan poni berdesain tetesan air. Sementara pada bagian belakangnya, kedua ponsel ini hadir dengan material plastik polycarbonat dengan finishing glossy yang membuatnya tampil berkilau seperti kaca.

Akan tetapi sedikit berbeda dengan Galaxy M20 yang hanya mengadopsi warna hitam dan biru, Realme 3 memiliki opsi warna yang lebih menarik dengan tampilan warna yang gradasi dengan dua tone hitam tebal ke bawah biru, dengan kombinasi warna ungu yang dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Kombinasi warna dengan gradasi seperti ini sedang menjadi tren pada smartphone masa kini. Hal ini tentunya menjadi nilai lebih bagi Realme 3 dalam menggaet minat konsumen milenial Tanah Air dengan tampilan lebih stylish.

Kedua smartphone ini memiliki panjang dan lebar body yang hampir sama. Namun dari sisi dimensi Realme 3 memiliki body yang sedikit lebih besar, namun lebih slim dengan tebal body hanya 8.3 mm saja. Sementara Galaxy M20 memiliki tebal body mencapai 8.8mm. Pantas saja Realme 3 memiliki bobot yang lebih ringan 11 gram dibandingkan dengan Galaxy M20.

{Baca juga : Hands-on Samsung Galaxy M20: Smartphone Berponi Khusus Milenial}

Meski kurang menggigit dari sisi tampilan warna yang ditawarkan, namun Galaxy M20 menawarkan fungsionalitas yang lebih baik dari sisi port USB yang ditanamkan. Galaxy M20 sudah membenamkan port USB Type-C 1.0 yang tentunya lebih unggul dibandingkan dengan port microUSB 2.0 yang tertanam pada Realme 3.

Realme 3
Samsung Galaxy M20

 

 

 

 

 

Kedua smartphone kelas menengah ini sama-sama membenamkan slot kartu SIM ganda dengan tambahan slot kartu microSD yang disediakan secara terpisah.

LAYAR

REALME 3 SAMSUNG GALAXY M20
Jenis : IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors                                  

Ukuran : 6.22 inches, 96.6 cm2                                 

Resolusi : 720 x 1520 pixels, 19:9 ratio (~270 ppi density)                                 

Ratio ke Body: 88,3%                     

Proteksi : Corning Gorilla Glass 3     

Jenis : PLS TFT capacitive touchscreen, 16M colors                                  

Ukuran : 6.3 inches, 97.4 cm2              

Resolusi :1080 x 2340 pixels, 19.5:9 ratio (~409 ppi density)                                 

Ratio ke Body: 83.6%                  

Proteksi :   Dragontrail Glass  

Berbicara soal layar, kedua smartphone ini memiliki kemiripan, dan sekilas agak susah dibedakan. Pada Realme 3 menggunakan layar IPS dengan ukuran 6,22 inci dengan resolusi layar masih HD+ yang sudah dilapisi dengan Corning Gorilla Glass untuk melindungi dari goresan. Layar ini menawarkan rasio screen-to-body sebesar 88,3% yang menghasilkan tampilan ekstra lebar, dan tampilan yang lebih efisien.

Namun teknologi layar yang tertanam memiliki perbedaan, Samsung mempercayakan PLS TFT resolusi Full HD berukuran 6.3 inci rasio 19.5:9. Galaxy M20 memiliki jarak tepi ke layar mencapai 83.6 % dengan pelindung Dragontrail Glass.

INTERFACE

REALME 3 SAMSUNG GALAXY M20
Android 9.0 (Pie); ColorOS 6 Android 8.1 (Oreo); Experience 9.5

Beda panel layar, berbeda juga dengan Interface keduanya. Realme 3 menggunakan basic sistem operasi Android 9.0 (Pie) yang dikombinasikan dengan ColorOS 6. Sedangkan Galaxy M20 masih menggunakan sistem operasi Android 8.1 Oreo dengan tampilan antarmuka yang lebih simple dan sederhana dengan UI Experience 9.5.

Kedua Interface ini memiliki keunggulan masing-masing yang tentunya memberikan pengalaman yang berbeda dalam menggunakannya. Namun secara sistem operasi Realme lebih ada peningkatan dengan menggunakan Android Pie.

{Baca juga: Horee! 5 Smartphone Nokia Ini dapat Update ke Android Pie}

PERFORMA

REALME 3 SAMSUNG GALAXY M20
Chipset : Mediatek MT6771 Helio P60 (12 nm)

CPU : Octa-core (4×2.0 GHz Cortex-A73 & 4×2.0 GHz Cortex-A53), Octa-core (4×2.1 GHz Cortex-A73 & 4×2.0 GHz Cortex-A53)

GPU : Mali-G72 MP3

RAM : 4GB

ROM : 64GB

Memori Eksternal : microSD, up to 256 GB (dedicated slot)

Chipset : Exynos 7904 Octa (14 nm)

CPU : Octa-core (2×1.8 GHz Cortex-A73 & 6×1.6 GHz Cortex-A53)

GPU : Mali-G71 MP2

RAM : 3GB

ROM : 32GB

Memori Eksternal : microSD, up to 512 GB (dedicated slot)

Secara kinerja, kedua smartphone ini memiliki performa yang berbeda. Galaxy M20 menggunakan chipset besutannya sendiri, yakni Exynos 7904, dengan pemrosesan 14nm sebagai dapur pacu utamanya.

Chipset ini memiliki dukungan prosesor dual quad-core yang memiliki clock speed mencapai 1.8GHz. Sementara untuk grafisnya adalah Mali-G71. Saat kami melakukan pengujian dengan menggunakan bechmark AnTuTu, Galaxy M20 mencatat skor 108904.

Antutu Samsung Galaxy M20
Antutu Realme 3

 

Sementara Realme 3 lebih mempercayakan chipset keluaran Mediatek, yakni Helio P60. Chipset ini juga memiliki konfigurasi prosesor dual quad-core, namun memiliki clock speed yang jauh lebih baik dibandingkan dengan chipset besutan Samsung, yakni 2.0GHz dengan pemrosesan 12nm.

Selain itu, grafis yang digunakan oleh Realme 3 juga sedikit diatas grafis yang digunakan Galaxy M20 yakni Mali-G72. Ketika kami coba melakukan uji bechmark mengunakan AnTuTu skor yang diperoleh 132851.

Sementara untuk memaksimalkan kinerjanya, kedua smartphone ini hadir dengan variasi RAM dan memory internal yang berbeda. Untuk Realme 3 yang kami miliki punya RAM 4GB dan ROM 64GB. Sedangkan Galaxy M20 didukung dengan RAM 3GB dengan memory internal 32GB.

{Baca juga : Tampilan Kece dan Punya Helio P60, Berapa Harga Realme 3?}

Keduanya juga sudah menyediakan slot kartu microSD tambahan yang hadir terpisah yang bisa dimaksimalkan pengguna untuk menyimpan beragam file tambahan.

KAMERA

REALME 3 SAMSUNG GALAXY M20
Kamera Belakang : 13 MP, f/1.8

2 MP, depth sensor

LED flash, HDR

1080p@30fps

Kamera Depan :13 MP, f/2.0

HDR

1080p@30fps

Kamera Belakang :13 MP, f/1.9,

5 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide)

LED flash, HDR

1080p@30fps

Kamera Depan : 8 MP, f/2.0

HDR

1080p@30fps

Masuk ke bagian kamera, kedua smartphone ini sama-sama dibekali dengan kamera ganda di bagian belakang dan single kamera pada bagian depan. Namun meski memiliki kemiripan, keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar pada besaran resolusi yang ditanamkan.

Samsung yang terlihat lebih fokus pada penggunaan kamera belakang, membenamkan kamera belakang Galaxy M20 dengan konfigurasi 13MP + 5MP, dimana kamera utama yang tertanam memiliki aperture f/1.9.

Sementara itu, kamera kedua di Galaxy M20 berfungsi untuk mengakomodasi pengambilan gambar dengan sudut lebar hingga 120 derajat. Galaxy M20 juga mengakodasi tampilan warna yang lebih tajam dengan hadirnya HDR.

Realme 3
Samsung Galaxy M20

 

 

 

 

 

 

Sedangkan Realme 3 dibekali kamera belakang dengan konfigurasi 13MP + 2MP. Kamera utama yang tertanam ini memiliki aperture yang lebih besar dibandingkan dengan Galaxy M20 yakni f/1.8. Sementara fungsi kamera kedua lebih untuk menghasilkan hasil foto dengan efek bokeh.

Samsung Galaxy M20
Realme 3

 

 

 

 

 

Realme 3 memiliki dua mode khusus baru, yakni mode Chroma Boost dan mode Nightscape. Chroma Boost adalah versi lanjutan dari mode HDR yang membuat foto lebih berwarna. Jika Anda berpikir warna foto yang diambil oleh mode normal atau mode HDR lebih gelap dari seharusnya, Anda dapat memilih Chroma Boost dan Nightscape untuk mengambil foto.

Samsung Galaxy M20
Realme 3

Untuk kamera depan, Realme 3 memiliki resolusi 13MP dengan aperture f/2.0. Yang kami sayangkan, tidak ada flash khusus untuk kondisi cahaya minim. Meski begitu, selfie terlihat masih cukup bagus, tajam dan detail. Kamera menghadap ke depan hasilnya cukup bagus, gambar berikut diambil secara terpisah pada mode automatic, mode Beauty dan mode potret.

Samsung Galaxy M20
Realme 3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sedangkan Samsung di bagian depan terdapat sensor 8MP dengan bukaan aperture 2.0. Meski memiliki resolusi yang tidak terlalu besar namun kamera depan ini sudah cukup untuk mengakomodasi kebutuhan selfie pengguna.

Sementara untuk fitur video, kemampuan merekam video Galaxy M20 dan Realme 3 sama-sama mampu merekam video dengan resolusi full HD 1080p, yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan aktivitas vlogging.

BATERAI

REALME 3 SAMSUNG GALAXY M20
Non-removable Li-Ion 4230 mAh battery Non-removable Li-Po 5000 mAh battery

Dari sisi daya, Galaxy M20 jauh lebih unggul dibandingkan dengan Realme 3. Samsung sudah membekali perangkatnya dengan baterai berkapasitas 5000 mAh yang menjanjikan daya tahan perangkat yang jauh lebih lama. Tak hanya itu, baterai yang tertanam juga sudah dikombinasikan dengan fitur pengisian baterai cepat.

Sementara itu, Realme 3 hanya dibekali dengan baterai berkapasitas 4230 mAh. Akan tetapi Realme 3 dapat secara dinamis menyesuaikan rasio kontras pada setiap konten yang ditampilkan, memastikan gambar terlihat jelas dengan tetap mempertahankan kecerahan rendah, mengurangi arus pada layar dan menghemat daya.

Perbedaan antara Mode Screen Battery Optimization hidup dan mati hampir tidak terlihat dalam penggunaan sehari-hari. Mode Screen Battery Optimization menyediakan mode Keseimbangan dan mode Efisiensi Energi Tinggi yang dapat dipilih pengguna untuk memperpanjang masa pakai baterai masing-masing sebesar 5% dan 10%.

FITUR TAMBAHAN

REALME 3 SAMSUNG GALAXY M20
Fingerprint (rear-mounted)

Accelerometer

Proximity

Compass

FM radio

Bluetooth 4.2

A2DP

LE HSPA 42.2/5.76 Mbps

LTE-A Cat6 300/50 Mbps;

Fingerprint (rear-mounted),

Accelerometer

Gyro

Proximity

Compass

FM radio

RDS recording

Bluetooth 5.0

A2DP

LE HSPA 42.2/5.76 Mbps

LTE-A (2CA) Cat12 600/50 Mbps

Sama-sama dibekali dengan fitur tambahan yang mirip, Realme 3 dan Galaxy M20 juga dibekali dengan beragam fitur tambahan yang menarik untuk memudahkan pengguna dalam beraktivitas. Kedua smartphone ini sudah dibekali dengan fungsionalitas dual-SIM dengan akses jaringan 4G LTE.

Selain itu, keduanya juga sama-sama dibekali dengan sensor sidik jari pada bagian belakang dan sudah dibenamkan beragam sensor penting seperti accelerometer, proximity dan compass. Namun, sedikit berbeda dengan Realme 3, Galaxy M20 juga menambahkan sensor gyroscope diperangkatnya.

Untuk multimedia, selain sudah dibekali dengan pemutar musik dan video, kedua smartphone ini juga sudah dibekali dengan fitur radio FM.

KESIMPULAN

Memang dari sisi  harga jual jelas berbeda antara Realme 3 dan Galaxy M20. Namun kedua smartphone ini menawarkan fitur dan spesifikasi yang tidak jauh berbeda alias berimbang. Menurut kami, Realme 3 unggul dari sisi tampilan desain, karena lebih apik dan stylish.

Sementara dari sisi performa, jika merujuk hasil benchmark serta spesifikasi, maka Realme 3 sedikit lebih unggul, meski untuk penggunaan sehari-sehari, performa Galaxy M20 juga sudah bagus. Namun untuk daya tahan baterai, Realme 3 masih belum mampu menandingi Galaxy M20.

Untuk kemampuan kamera, keduanya nampak berimbang, karena masing-masing memiliki nilai plus minus. Meski untuk mengambil foto dengan sudut lebar, memang sangat kami sukai daripada bokeh. Namun sekali lagi keberadaan Mode Chroma Boost dan Nightscape menawarkan fitur kamera belakang dengan kualitas yang sedikit lebih baik.

Nah, itu tadi perbandingan antara Realme 3 dan Galaxy M20. Tapi semua itu bergantung selera Anda sebagai pengguna. Manakah smartphone yang ingin Anda miliki, Galaxy M20 atau Realme 3? Keputusannya ada ditangan Anda. (MS)

Ma’ruf Amin Janji Ciptakan 3500 Startup, Apa Kata Menkominfo?

Telko.id,Jakarta- Menkominfo Rudiantara menanggapi terkait pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma’aruf Amin tentang janji untuk menciptakan 3500 Startup hingga tahun 2024. Rudiantara menilai janji tersebut bisa saja terjadi di masa mendatang.

Menurut Rudiantara, pemerintah ingin ribuan startup itu nantinya bisa lebih siap, seperti sudah melewati inkubasi dan akselerasi dari pemerintah.

“Jadi nanti mereka (startup) siap untuk pendanaan series berikutnya, bukan hanya berdasarkan seed capital. Karena kalau cuma seed capital udah ribuan sekarang,” ucap Rudiantara di Kantor Indosat Ooredoo, Jakarta, Senin (18/03/2019)

Saat ini, sambungnya, pemerintah masih melaksakan program Gerakan Nasional 1000 Startup. Menurut data terakhir, saat ini sudah ada 584 startup yang ikut proses dari Kominfo.

{Baca juga: Semarang Berpotensi Jadi Pusat Startup Digital}

Jika startup sudah melewati proses inkubasi dan akselerasi, maka mereka akan siap untuk mendapatkan pendanaan dari ventura agar perusahaan mereka bisa berkembang.

“Nanti dia masuk pendanaan level series E. Karena investor biasanya melihat apakah startup udah melewati inkubasi dan akselerasi. Nah yang ikut program 1000 startup itu sudah melewati proses itu,” tambah Rudiantara.

Seperti diketahui, Gerakan Nasional 1000 Startup sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh KIBAR sebagai penggagas dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

KIBAR adalah sebuah perusahaan yang bertujuan membangun ekosistem teknologi di Indonesia melalui inisiatif-inisiatif pembangunan kapasitas, mentoring, dan inkubasi di berbagai kota. Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital resmi diluncurkan sejak 17 Juni 2016.

Saat meluncurkan Gerakan Nasional 1000 Startup, Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa peluncuran program ini adalah bentuk pergerakan baru di industri digital di Indonesia.

Sebelumnya dalam acara Debat Cawapres semalam, Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin berjanji akan menumbuhkan 3500 startup di Indonesia hingga 2024. Ma’ruf mengatakan, Indonesia sejak dipimpin Presiden Joko Widodo pada 2014 telah mampu mengembangkan seribu startup di Indonesia.

{Baca juga: Tujuh Startup Lokal dapat Investasi Rp 710 Juta, Siapa Saja?}

“Sampai 2024, kita bisa menumbuhkan 3500 startup untuk membuka lapangan pekerjaan,” kata Ma’ruf dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). [NM/HBS]

Trik Akses WhatsApp Web di Smartphone Android

Telko.id – Seharusnya, WhatsApp Web hanya dapat diakses pada perangkat seperti PC dan laptop. Tapi ternyata, salah satu fitur andalan WhatsApp ini dapat diakses juga lewat smartphone Android. Bagaimana caranya?

Well, memang perlu trik khusus untuk dapat akses fitur itu di smartphone Android. Tapi jangan khawatir, karena tim Telko.id akan membagikan caranya untuk Anda.

Trik ini berguna untuk Anda, karena Anda dapat menjalankan dua akun WhatsApp di satu smartphone tanpa bantuan aplikasi apapun. Yuk simak triknya!

{Baca juga: Cara Menggunakan WhatsApp Web di Desktop}

Catatan: Trik ini hanya berlaku apabila Anda menggunakan dua smartphone. Sehingga dapat memindai dan mengakses WhatsApp Web dengan mudah.

  • Sebelum mengakses situs WhatsApp Web, sebaiknya hapus history dari browser smartphone yang akan Anda gunakan. Dalam trik ini, kami menggunakan Google Chrome.
  • Caranya, tekan tombol tiga titik bertumpuk di kanan atas layar. Kemudian, tekan tombol History, dan klik Clear browsing data.
  • Jika sudah, sekarang akses situs WhatsApp Web. Lalu, tekan tombol tiga titik bertumpuk di kanan atas layar, dan aktifkan toggle Desktop Site.

  • Otomatis, tampilan situs tersebut akan berubah dengan menampilkan QR Code yang biasanya muncul pada WhatsApp Web versi desktop.

  • Sekarang buka aplikasi WhatsApp pada smartphone lainnya. Langkahnya sama, tekan tombol tiga titik bertumpuk di kanan atas layar, dan tekan WhatsApp Web.

  • Selanjutnya, pindah QR Code yang muncul. Apabila proses pemindaian selesai, otomatis WhatsApp Anda akan “pindah” ke browser smartphone lainnya, yang berarti Anda memiliki dua akun WhatsApp di satu smartphone.

Mudah kan caranya? Selamat mencobanya, dan semoga bermanfaat ya! (FHP)

Keluar Penjara, Napi di Negara Ini Jadi Pintar Coding

Telko.id, Jakarta – Para narapidana di Inggris akan ditawari kesempatan untuk belajar kode pemograman komputer atau coding, sebagai bagian dari proyek baru. Proyek ini bertujuan untuk membantu para napi kembali ke dunia kerja saat mereka bebas.

Para napi yang dapat mengikuti proyek ini, harus mengikuti seleksi secara ketat. Proyek ini didanai oleh Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS), sebagai bagian dari upaya untuk membantu orang yang masuk dalam kelompok terpinggirkan untuk mendapatkan pekerjaan.

Uji coba ini akan dilakukan di HMP Humber, penjara kategori C di Yorkshire Timur, dan akan diperluas ke HMP Holme House, penjara kategori C di Stockton-on-Tees, County Durham.

Workshop dengan kode 4.000 ini dipimin oleh sukarelawan dan pakar industri yang akan melatih tahanan sebelum diizinkan bekerja pada proyek dunia nyata untuk klien eksternal.

Para napi mulai dilatih bekerja dengan klien pada hari pembebasan sementara, dengan harapan kerjasama akan berlanjut ketika masa hukuman mereka selesai.

{Baca juga: Robot Mungil Ini Bisa Ajari Anak-anak Cara Coding}

Program ini mencontoh proyek Last Mile di penjara San Quentin di California, yang telah membantu hampir 500 napi, di Amerika Serikat.

Menteri Industri Digital dan Kreatif, Margot James, mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menghentikan siklus reoffending dan aset berharga untuk mencegah residivisme.

Membekali para napi dengan keterampilan pengkodean akan membantu napi menemukan pekerjaan yang akan mengubah hidup dan memberi jalan menuju karier yang sangat bermanfaat.

“Kami memiliki ekonomi digital terkemuka di dunia dan pendanaan baru ini akan membantu orang yang keluar dari penjara sehingga mereka dapat diterima kembali ke komunitas lokal mereka serta menjadi dorongan bagi bisnis teknologi kami,” katanya.

Sementara itu, menteri penjara Rory Stewart mengatakan, Kode 4.000 adalah contoh bagus tentang apa yang dapat dicapai melalui pendidikan dan pelatihan di penjara.

“Ini tidak hanya membantu pelanggar mengubah kehidupan mereka tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat agar dapat diterima kembali,” tambahnya.

Selama pelatihan, para napi akan mendapatkan materi mengenai dasar-dasar HMTL, CSS dan Javascript, serta konsep yang lebih maju seperti Git, TDD dan MVC.

{Baca juga: Bos Apple: Mending Belajar Coding daripada Bahasa Inggris}

“Kami melihat kesuksesan demi kesuksesan,” kata Neil Barnby, seorang instruktur coding di HMP Humber.

“Saya menoleh ke belakang pada tahun-tahun ketika saya mengajar coding di penjara dan melihat saya memiliki peran dalam mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik,” kaya Barnby.

Sumber: Mirror.co.uk

Cara Menggunakan WhatsApp Web di Desktop

Telko.id – Salah satu fitur WhatsApp yang sering dimanfaatkan penggunanya adalah WhatsApp Web. Sekadar informasi, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengakses WhatsApp via desktop dengan membukanya menggunakan browser.

Perlu diketahui, saat ini hampir semua pengguna smartphone menggunakan WhatsApp sebagai sarana untuk memudahkan mereka menghubungi siapapun dengan mudah dan cepat.

Namun, tidak semuanya bisa menggunakan smartphone mereka setiap saat, karena sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk di depan PC ataupun laptop.

{Baca juga: Cara Mengetahui WhatsApp Diretas dan Pencegahannya}

Makanya, kehadiran WhatsApp Web sangat berguna bagi mereka yang tetap ingin mengakses WhatsApp tanpa harus menggunakan smartphone mereka. Nah, dalam tulisan kali ini tim Telko.id akan membagikan cara menggunakan WhatsApp Web di desktop. Yuk simak!

  • Pertama, akses situs WhatsApp Web di browser Anda. Bisa Mozilla Firefox, Opera, Google Chrome, sampai Microsoft Edge.

  • Kemudian, buka aplikasi WhatsApp di smartphone Anda.
  • Tekan tombol tiga titik bertumpuk di kanan atas layar, dan tekan WhatsApp Web.

  • Selanjutnya, pindah QR Code yang muncul pada browser desktop Anda menggunakan smartphone.

  • Apabila proses pemindaian selesai, otomatis WhatsApp Anda akan “pindah” ke browser desktop. Sehingga Anda dapat mengaksesnya tanpa harus menggunakan smartphone.

Bagaimana, mudah kan? Selamat mencobanya, dan semoga bermanfaat ya! (FHP)

Akun Bukalapak Dibobol Hacker, Ini Tanggapan Kominfo

Telko.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) angkat suara terkait peretasan 13 juta akun Bukalapak oleh hacker asal Pakistan bernama Gnosticplayers. Menurut Plt. Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu kasus ini sulit dibawa ke jalur hukum, karena belum ada peraturan yang menaungi kasus seperti ini.

Ferdinandus menambahkan bahwa Indonesia belum memiliki Undang-undang Perlindungan Data Pribadi yang bisa menjerat pelaku peretasan data pribadi.

Selain itu Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) belum secara mendetail membahas dan mengatur kasus peretasan.

“Masalahnya kita tidak punya Undang-undang Data Pribadi. Undang-undang Data Pribadi bisa kenakan pidana bagi yang bocorkan data, pihak-pihak yang terlibat,” ujar Ferdinandus di Jakarta, Senin (18/03/2019)

{Baca juga: Regulasi Perlindungan Data Pribadi Masih Belum Jelas}

Dia menambahkan bahwa naskah Rancangan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) sudah dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham). Rencananya mereka pada akhir Maret 2019 naskah tersebut akan dibawa ke Dewan Perwakilan Daerah (DPR).

“Naskah final dari pemerintah itu sudah. Itu ada di Kemenkumham, nanti dikirim lewat surat presiden ke DPR RI. Tinggal dikit lagi DPR, DPD, Presiden, Wakil Presiden dan Presiden kepada DPR RI,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa  13 juta akun Bukalapak diretas oleh hacker asal Pakistan bernama Gnosticplayers. Hacker itu mengklaim telah meretas puluhan situs populer dan menjual hasil retasannya di dark web. Yang mengejutkan, nama Bukalapak masuk ke dalam daftar situs yang ia retas.

{Baca juga: Akui Ada Upaya Peratasan, Bukalapak: Data Pengguna Aman}

Menurut The Hacker News, seperti dilansir Telko.id pada Senin (18/03/2019), Gnosticplayers telah meretas 890 juta akun pengguna dari 32 situs populer beberapa waktu lalu. Bukalapak mengakui bahwa memang ada upaya untuk peratasan pada beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, pihak Bukalapak telah memastikan tidak ada data pengguna yang penting seperti password, data finansial atau informasi pribadi pengguna yang berhasil didapatkan. [NM/HBS]

Dianggap Terlalu Jahat, Rape Day Ditarik dari Steam

Telko.id, Jakarta Valve kini memperketat kebijakannya terkait konten. Salah satunya adalah aturan yang melarang video game jahat dari Steam. Video game ‘ganas’ yang memungkinkan pemain berperan sebagai ‘pemerkosa dan pembunuh berantai’ dengan suasana sadis akan keca cekal.

Rape Day menjadi game pertama yang terkena aturan tersebut. Video game ‘ganas’ yang memungkinkan pemain berperan sebagai “pemerkosa pembunuh berantai serial” selama serangan wabah zombie ini, telah ditarik dari layanan hosting online-nya.

Game Rape Day ini mendorong pemain untuk melecehkan, membunuh, dan memperkosa perempuan secara verbal, dan berisi tema kekerasan fisik, kekerasan seksual, seks tanpa persetujuan, bahasa cabul, nekrofilia, dan inses.

Rape Day menjadi berita utama awal pekan ini, setelah diketahui bahwa game ini sedang ditinjau oleh Valve untuk dimasukkan dalam Steam, yang merupakan toko online terbesar di dunia untuk permainan PC.

Kini Valve telah menghapus Rape Day dari daftar Steam, dan mengonfirmasi bahwa tidak akan mendistribusikan game tersebut.

{Baca juga: Asyik! Pakai Steam Link Bisa Main Game di Televisi}

“Setelah menyelidiki fakta dan diskusi yang signifikan, kami pikir ‘Rape Day’ memakan biaya dan risiko yang tidak diketahui dan karenanya tidak akan ada di Steam,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Kami menghormati keinginan pengembang untuk mengekspresikan diri, dan tujuan Steam adalah untuk membantu pengembang menemukan audiens,” tambahnya.

Perusahaan mengatakan, pengembang telah memilih konten yang ‘bermasalah’, sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk membantu mereka.

Keputusan ini diambil setelah muncul kemarahan publik atas permainan yang dijadwalkan akan dirilis pada April tahun ini.

Valve sebelumnya mengumumkan  mengadopsi kebijakan “apa pun” yang berkaitan dengan konten di platform Steam, namun mengatakan bahwa mereka telah membuat pengecualian dalam kasus Rape Day.

Beberapa komentator online telah mengkritik Valve karena tidak bertindak tegas terhadap pengembangnya, Desk Plant.

Namun, Desk Plant tidak menyerah begitu saja dan mengklaim akan mencoba mencari cara alternatif untuk menjual dan memasarkan Rape Day.

“Langkah pertama adalah mengatur penjualan game di tempat lain,” tulis pengembang di website yang dipakai untuk mempromosikan game.

{Baca juga: Respawn Blokir 355 Ribu Cheater Game Apex Legends}

Langkah berikutnya, menjangkau pengembang berkualitas lain yang permainannya dilarang, termasuk konten pornografi dan segala hal yang ilegal, untuk mengatur situs khusus yang menjual game porno yang secara moral terlalu tercela untuk Steam.

“Ini akan sedikit memakan waktu, misalnya menemukan payment processor yang tepat untuk proyek semacam itu. Tapi jangan khawatir, itu akan terjadi,” katanya. [BA/HBS]

Sumber: Mirror.co.uk

Review Nokia 5.1 Plus: Murah, Tapi Gak

Telko.id, Jakarta – Nokia tampaknya memang akan fokus untuk terus meluncurkan smartphone menengah di Indonesia. Setelah Nokia 6.1 Plus yang dirilis September tahun lalu, brand yang kini berada di bawah naungan HMD Global itu mengawali tahun 2019 dengan meluncurkan Nokia 5.1 Plus.

Smartphone ini dibanderol dengan harga yang terjangkau untuk sekelas smartphone menengah. Sebab, HMD melepasnya dengan harga “cuma” Rp 2,5 jutaan saja, lebih murah daripada Nokia 6.1 Plus.

Tapi, apakah dengan harganya yang terbilang murah, Nokia 5.1 Plus perlu dipandang sebelah mata? Belum tentu, karena smartphone ini sebenarnya menawarkan sejumlah keunggulan yang jadi daya tarik utamanya.

{Baca juga: Review Nokia 6.1 Plus: Tangguh dengan Kualitas Khas Finlandia}

Nah karena itu, kali ini tim Telko.id akan melakukan review Nokia 5.1 Plus dengan mengulasnya secara mendalam dari mulai desain, spesifikasi, fitur dan sistem operasi, sampai ke kamera. Gak usah berlama-lama, yuk simak!

Desain

Sekarang Nokia mungkin “belum berani” bereksperimen soal desain ponsel buatannya, seperti saat brand asal Finlandia ini menjadi “raja ponsel” kala itu. Nokia seakan “main aman” dengan mengikuti tren desain smartphone masa kini.

Sebagai bukti, Nokia 5.1 Plus yang masih mengusung desain layar memanjang dan memiliki notch atau poni di bagian atasnya, mirip seperti Nokia 6.1 Plus. Akan tetapi, Nokia tetap setia mengerahkan kemampuannya untuk membuat seluruh smartphone-nya termasuk 5.1 Plus untuk memiliki build quality terbaik.

http://telset.id/

Nokia 5.1 Plus dibangun menggunakan frame berbahan dasar logam padat dan body berbahan polycarbonate yang dilapisi oleh kaca 2,5D yang melengkung di depan dan belakangnya. Dengan desain itu, 5.1 Plus otomatis nyaman digenggam dan digunakan.

Ketika kami menggunakannya sebagai daily driver selama beberapa minggu. Nokia 5.1 Plus memberikan kesan nyaman. Sebab, smartphone ini enak untuk digenggam menggunakan satu tangan. Ukurannya tidak terlalu besar, dengan layar berukuran 5,8 inci. Malah, smartphone ini punya feel seperti iPhone XS dengan ukuran layar yang sama.

http://telset.id/

Membahas soal desainnya, smartphone ini punya desain sederhana, tapi cukup membawa sedikit perbedaan yang menarik perhatian. Seperti bagian depan misalnya, terdapat logo “Nokia” di bawah layarnya yang seolah menegaskan bahwa “Hey ini lho smartphone Nokia dengan build quality terjamin”.

{Baca juga: Review Asus ROG Phone: Smartphone Gahar Khusus “Gamers Hardcore”}

Sama halnya dengan bagian belakang, Nokia 5.1 Plus tidak dikemas dengan desain yang mencolok, banyak gimmick hingga warna gradasi. Cukup tiga warna standar, yakni Gloss Black, Gloss White, dan Gloss Midnight Blue.

http://telset.id/

Di bagian ini, terdapat frame kamera dengan posisi vertikal di bagian tengah atas smartphone, yang digabungkan dengan LED Flash. Tepat di bawahnya, ada sensor sidik jari yang mudah dijangkau jari dan didesain seakan menyatu dengan warna body smartphone. Tak lupa, logo khas Nokia dan Android One juga terdapat di body belakang smartphone sebagai pelengkap.

Meski tampak sederhana, tapi entah kenapa, kami tetap menyukai desain sederhana dari smartphone ini. Bukan karena Nokia Fans nih, tapi karena brand ini sukses menjaga kualitas khas Finlandia untuk tetap hadir di seluruh produknya, termasuk Nokia 5.1 Plus.

Sehingga, dalam hal desain, Nokia 5.1 Plus boleh kami sebut sebagai smartphone yang khusus orang simple yang memperhatikan kualitas dari setiap produk yang dibeli dan digunakannya.

Layar

http://telset.id/

Sayang banget sih kalau bicara soal layar. Kenapa? Karena smartphone ini cuma punya layar berjenis IPS berukuran 5,8 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1520 piksel) dan aspek rasionya mencapai 19 : 9.

Memang secara kasat mata layar dengan resolusi HD+ dengan FHD+ cukup sulit untuk dibedakan. Tapi apabila digunakan untuk memutar video berkualitas Full HD (1080p) atau video YouTube, barulah terasa kekurangan dari layar HD+.

Tampilan video menjadi kurang maksimal, karena video atau film yang diputar terasa menurun kualitas gambarnya. Akan tetapi, untuk sebuah smartphone menengah dengan harga terjangkau, resolusi HD+ rasanya pas-pas saja. Apalagi sebenarnya kualitas layar smartphone ini sebenarnya cukup bagus.

Layar mampu mereproduksi warna dengan pas dan baik. Layar juga memiliki sudut pandang yang bagus, sehingga pengguna dapat dengan jelas melihat berbagai konten dari angle manapun.

{Baca juga: Review Oppo R17 Pro: Comeback yang Cantik dan Canggih}

Hanya saja, ada satu hal lainnya yang membuat kami kurang menyukai layar smartphone ini, yakni Adaptive Brightness yang gak terlalu pintar.

Memang, fitur ini bisa menyesuaikan intensitas cahaya layar sesuai kondisi lingkungan ketika pengguna menggunakannya, tapi kadang intensitas cahaya bakal redup atau terang sekali yang membuat mata kami kurang nyaman melihatnya. Semoga saja Nokia dengan cepat memberikan pembaruan software untuk memperbaiki kekurangan ini.

Spesifikasi

http://telset.id/

Nokia 5.1 Plus ditopang oleh spesifikasi yang bisa dibilang mumpuni untuk sebuah smartphone menengah. Smartphone ini dipersenjatai oleh prosesor octa-core 1,8 GHz MediaTek Helio P60, RAM 3 GB, ROM 32 GB, dan baterai berkapasitas 3,060 mAh.

Tunggu, pakai MediaTek? Nanti dulu jangan memandang sebelah mata kepada smartphone yang pakai SoC MediaTek. Sebab, banyak smartphone dengan prosesor buatan perusahaan asal Taiwan ini yang berkualitas dan bertenaga, salah satunya Nokia 5.1 Plus.

Nah, membahas soal MediaTek Helio P60, sebenarnya SoC ini punya performa yang 11 12 dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 636. Kalau Anda belum mengetahui Snapdragon 636 digunakan pada smartphone apa saja, biar kami yang menyebutkannya.

Smartphone dengan Snapdragon 636 yang ada saat ini di Indonesia seperti Asus ZenFone Max Pro M1, Asus ZenFone 5, Xiaomi Mi 6X, hingga “sang kakak”, Nokia 6.1 Plus.

Lantas bagaimana dengan kemampuan sebenarnya? Well, kami menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark versi 7 untuk mengetahui performanya secara angka. Berdasarkan aplikasi benchmark itu, Nokia 5.1 Plus memperoleh skor 119.633 poin.

http://telset.id/

Apabila dibandingkan dengan smartphone lain yang punya spesifikasi hampir setara seperti, Asus ZenFone Max Pro M1, Asus ZenFone 5, Xiaomi Mi 6X, hingga Nokia 6.1 Plus, smartphone ini bisa unggul dari beberapa kompetitornya. Berikut perbandingannya:

http://telset.id/

Selain melakukan benchmark, kami juga “menyiksa” smartphone ini dengan menjalankan lebih dari satu aplikasi secara bergantian, sekaligus bermain game dengan grafis berat seperti PUBG. Yap, tipikal smartphone menengah dengan body polycarbonate yang glossy langsung terasa.

Sebab, rasa hangat langsung terasa oleh tangan kami ketika bermain game dalam waktu yang lama. Cukup mengganggu, tapi secara overall smartphone ini terasa tetap bertenaga.

{Baca juga: Review Realme 3: Desain Menarik, Performa Apik}

Sisi baterai menjadi salah satu hal yang kami suka dari smartphone ini. Meski baterainya berkapasitas cukup kecil, yakni 3,060 mAh, tapi smartphone ini punya ketahanan baterai yang patut untuk diacungi jempol.

Berdasarkan pengujian kami, smartphone mampu bertahan hingga 23 jam dan screen on-time 3 jam 58 menit, dengan sisa baterai sekitar 14%.

Namun, ada satu kekurangan yang kami dapatkan dari sektor baterai 5.1 Plus, yakni baterainya yang belum didukung oleh teknologi fast charging. Sehingga untuk mengisi baterai berkapasitas kecil ini dari 10% hingga penuh, dibutuhkan waktu sampai 1 jam 47 menit.

http://telset.id/

Fitur dan Sistem Operasi

http://telset.id/

Nokia 5.1 Plus berjalan di atas sistem operasi berbasis Android One (Android 9 Pie). Karena berjalan di Android One, otomatis smartphone pun memiliki tampilan standar Android yang mirip dengan user interface (UI) smartphone Google, seperti Google Pixel 3.

Android One juga didesain Google untuk memiliki sistem navigasi yang lebih naturan dan nyaman untuk digunakan. Sistem operasi ini pun dapat menunjang performa smartphone, karena Google telah memaksimalkan sistem operasi tersebut untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Ada beberapa fitur bawaan yang ada di dalamnya, salah satunya adalah Adaptive Battery. Fitur ini, membuat sistem mampu mempelajari kebiasaan pengguna ketika menggunakan smartphone-nya, untuk menyesuaikan pengaturan smartphone yang pas demi menghemat daya baterai. Fitur inilah yang membuat baterai smartphone bisa lebih tahan lama.

Selain itu, sistem operasi ini pun dijanjikan mendapatkan pembaruan sampai 2 tahun ke depan, dan pembaruan security patch  selama 3 tahun setiap bulannya. Dengan kepastian tersebut, maka besar kemungkinan smartphone akan mendapatkan sistem operasi Android Q.

Kamera

http://telset.id/

Nokia 5.1 Plus punya kamera ganda di bagian belakangnya dengan resolusi masing-masing 13MP aperture f/2.0 dan 5MP lensa depth yang dapat membantu pengguna mengambil foto bokeh. Untuk smartphone kelas menengah, kamera Nokia 5.1 Plus punya hasil bidikan yang cukup berkualitas, apalagi ketika pengaturan HDR diaktifkan.

Foto yang dihasilkan punya komposisi warna yang akurat, dengan ketajaman detail yang cukup baik. Tapi dengan syarat penting, yakni pencahayaan ketika memotret mendukung.

Sebab, ketika digunakan untuk memotret di kondisi pencahayaan yang kurang atau low-light, hasil foto terbilang punya kualitas yang cukup buruk karena terganggu oleh banyaknya noise pada foto. Kamera juga seakan kesulitan mencari titik fokus yang baik ketika memotret di kondisi low-light. Berikut beberapa hasil fotonya:

Sedangkan kamera depannya, 5.1 Plus mempunyai kamera dengan resolusi 8MP aperture f/2.2. Ada beberapa fitur yang dibawa Nokia ke dalamnya, seperti Bothie yang bisa mengaktifkan kamera depan dan belakang secara bersamaan, sampai Portrait Lighting yang memberikan efek studio pada foto pengguna.

{Baca juga: Review Xiaomi Mi 8 Lite : Tangguh untuk Kelas Menengah}

Sekadar informasi, Bothie atau DualSight memungkinkan pengguna untuk mengambil foto atau video menggunakan kamera depan dan belakang secara bersamaan. Fitur ini berguna sekali bagi pengguna yang senang menangkap momen ala vlog.

Sebab, mereka bisa melakukan selfie, sambil memperlihatkan suasana yang ditangkap oleh kamera belakang dalam satu foto atau video. Selain itu, pengguna juga bisa melakukan live streaming di YouTube dan Facebook dengan fitur Bothie. Cukup standar lah bagi pengguna yang suka mengambil foto selfie.

Kesimpulan

http://telset.id/

Nokia 5.1 Plus adalah opsi super terjangkau bagi pengguna yang ingin memiliki smartphone menengah dengan kemampuan mumpuni. Di rentang harga Rp 2,5 jutaan, smartphone ini menawarkan banyak hal kepada pengguna yang meminangnya.

Build quality terbaik ala brand asal Finlandia, lalu spesifikasi dan kameranya yang juga terbilang lumayan mumpuni untuk menunjang berbagai aktivitas digital para penggunanya. So, smartphone ini lebih worth to buy daripada “sang kakak”, Nokia 6.1 Plus yang dihargai Rp 3 jutaan. (FHP)

Akui Ada Upaya Peratasan, Bukalapak: Data Pengguna Aman

Telko.id, Jakarta – Bukalapak mengakui bahwa memang ada upaya untuk peratasan pada beberapa waktu lalu. Akan tetapi, tidak ada data penting seperti password, data finansial atau informasi pribadi pengguna yang berhasil didapatkan.

Seperti diketahui sebelumnya, 13 juta akun Bukalapak diretas oleh hacker asal Pakistan bernama Gnosticplayers. Hacker itu mengklaim telah meretas puluhan situs populer dan menjual hasil retasannya di dark web. Yang mengejutkan, nama Bukalapak masuk ke dalam daftar situs yang ia retas.

Dihubungi tim Telko.id via pesan singkat, CEO dan Founder Bukalapak, Acmad Zaky menyatakan bahwa pihaknya selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak.

Itu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna e-commerce tersebut, sekaligus memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan.

{Baca juga: 13 Juta Akun Bukalapak Diretas dan Dijual di Dark Web}

“Upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital,” katanya kepada tim Telko.id, Senin (18/03/2019).

Lantas ia menghimbau kepada para pengguna untuk lebih memperhatikan keamanan dalam bertransaksi. Caranya, dengan mengganti password secara berkala dan mengaktifkan fitur Two-Factor Authentication (TFA).

“Fitur yang diperuntukan mencegah jika ada penggunaan atau penyalahgunaan data penting dari device yang tidak dikenali,” jelasnya.

Zaky juga menambahkan bahwa para pengguna perlu menjaga kerahasiaan password dan menggunakan security guide yang sudah disediakan oleh Bukalapak. Untuk mengakses security guide Bukalapak, pengguna harus mengakses situs ini.

{Baca juga: Hacker Curi Data 127 Juta Orang dari Delapan Situs}

Sebelumnya, seperti dilansir dari The Hacker News, Gnosticplayers telah meretas 890 juta akun pengguna dari 32 situs populer beberapa waktu lalu. Kemudian, ia menjual ratusan juta akun pengguna tersebut pada 6 dark web dalam empat putaran.

Tiga putaran di antaranya telah dilakukan pada bulan lalu pada dark web bernama Dream Market. Pada putaran keempat, ada 27 juta akun pengguna yang siap dijual dari 6 situs lainnya. Berikut rincian dari keenam situs itu:

  • Youthmanual – platform perkuliahan dan karier Indonesia, 1,12 juta akun
  • GameSalad – platform belajar online, 1,5 juta akun
  • Bukalapak – situs jual-beli online, 13 juta akun
  • Lifebear – situs notebook dari Jepang, 3,86 juta akun
  • EstanteVirtual – toko buku online, 5,45 juta akun
  • Coubic – jadwal janjian, 1,5 juta akun

Hacker ini menjual masing-masing database curian secara terpisah di situs Dream Market. Bila ditotal, harganya mencapai 1,2431 bitcoin atau setara dengan USD 5000 (Rp 72 jutaan). (FHP)

13 Juta Akun Bukalapak Dicuri dan Dijual di Dark Web

Telko.id, Jakarta – 13 juta akun Bukalapak diretas oleh hacker asal Pakistan bernama Gnosticplayers. Hacker itu mengklaim telah meretas puluhan situs populer dan menjual hasil retasannya di dark web. Yang mengejutkan, nama Bukalapak masuk ke dalam daftar situs yang ia retas.

Menurut The Hacker News, seperti dilansir Telko.id pada Senin (18/03/2019), Gnosticplayers telah meretas 890 juta akun pengguna dari 32 situs populer beberapa waktu lalu.

Kemudian, ia menjual ratusan juta akun pengguna tersebut pada 6 dark web dalam empat putaran. Tiga putaran di antaranya telah dilakukan pada bulan lalu pada dark web bernama Dream Market.

Putaran pertama Gnosticplayers menjual 620 juta akun dari 16 situs. Lalu, dilanjutkan lagi dengan menjual 127 juta akun dari 8 situs, dan diakhiri dengan penjualan 92 juta akun dari 8 situs.

Hacker tersebut menyatakan, ia sedang bersiap untuk menjual 27 juta akun pengguna yang berasal dari 6 situs lainnya pada putaran terakhir. Berikut rincian dari keenam situs itu:

  • Youthmanualplatform perkuliahan dan karier Indonesia, 1,12 juta akun
  • GameSaladplatform belajar online, 1,5 juta akun
  • Bukalapak – situs jual-beli online, 13 juta akun
  • Lifebear – situs notebook dari Jepang, 3,86 juta akun
  • EstanteVirtual – toko buku online, 5,45 juta akun
  • Coubic – jadwal janjian, 1,5 juta akun

Hacker ini menjual masing-masing database curian secara terpisah di situs Dream Market. Bila ditotal, harganya mencapai 1,2431 bitcoin atau setara dengan USD 5000 (Rp 72 jutaan).

Pada tiga putaran awal, kebanyakan situs yang diretas mengakui bahwa terjadi pencurian data. Besar kemungkinan, data yang dijuak Gnosticplayers di putaran keempat pun benar-benar valid.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Bukalapak masih belum memberikan pernyataan resminya soal kasus ini. Namun untuk berjaga-jaga, sebaiknya bagi Anda yang jadi pengguna dari situs yang masuk daftar peretasan untuk segera mengganti password. (FHP)