spot_img
Latest Phone

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

Apple Intelligence Tambah Fitur Baru, Tapi Siri Masih Belum Cerdas

Telko.id - Dalam konferensi Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025,...

iOS 26 Resmi Dirilis: Desain Liquid Glass dan Fitur AI Terbaru

Telko.id - Apple baru saja meluncurkan iOS 26, yang...
Beranda blog Halaman 1092

Lagi Bermasalah, MIT Stop Kerja Sama dengan Huawei

Telko.id, Jakarta – Massachusetts Institute of Technology (MIT) menghentikan kerja sama dengan Huawei dan ZTE. MIT mempertimbangkan penyelidikan federal Amerika Serikat (AS) terhadap dugaan pelanggaran sanksi perusahaan teknologi asal China.

“MIT tidak menerima kerja sama baru atau memperbarui kerja sama dengan Huawei dan ZTE atau masing-masing anak perusahaannya. Ada investigasi federal soal pelanggaran pembatasan sanksi,” kata Wakil Presiden MIT, Maria Zuber, seperti dilansir Reuters.

Seperti dikutip Telko.id, Jumat (5/4/2019), ia menambahkan bahwa pihaknya akan meninjau ulang kolaborasi dengan lembaga asal Rusia dan Arab Saudi.

“Kami akan meninjau kembali kolaborasi dengan entitas-entitas itu ketika dibutuhkan,” terang Zuber.

{Baca juga: Amerika Tuduh Huawei Penipu dan Pencuri Teknologi}

MIT telah bergabung dengan daftar lembaga pendidikan kondang lain asal AS yang “membuang” peralatan telekomunikasi buatan Huawei. MIT juga melakukan hal serupa untuk perusahaan lain asal China demi menghindari kehilangan dana dari pihak federal.

Hubungan perusahaan teknologi asal China dengan AS memang kian panas. ZTE terpaksa menghentikan sebagian besar bisnis antara April dan Juli tahun lalu karena sanksi. Pejabat Departemen Perdagangan AS menyebut,  ZTE melanggar perjanjian.

Tak cukup, pejabat Departemen Perdagangan AS menyatakan pula bahwa ZTE diketahui secara ilegal mengirimkan barang-barang asal Negeri Paman Sam ke Iran dan Korea Utara. Sanksi akhirnya dicabut setelah ZTE membayar denda sebesar USD 1,4 miliar.

{Baca juga: Dianggap Tidak Aman, Inggris akan Cekal Perangkat 5G Huawei}

Bagaimana dengan Huawei? Konflik AS dan Huawei semakin panas sejak penangkapan bos Huawei,

Meng Wanzhou, di Vancouver, Kanada, pada Desember tahun lalu atas perintah AS. Bahkan, AS mengajak negara-negara sekutu untuk membokit Huawei. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

Jangkau Area Terluar, XL akan Gunakan Palapa Ring

0

Telko.id, Banyuwangi – Kehadiran Jaringan Palapa Ring juga dimanfaatkan XL Axiata. Operator yang identik dengan warna biru ini akan menggunakan jaringan serat optik tersebut untuk menjangkau area terluar di Indonesia.

Menurut Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya pihaknya akan mengintegrasikan jaringan Palapa Ring dengan jaringan serat optik mereka.

Saat ini, lanjut Yessie, XL telah menghadirkan layanan 4G di wilayah terluar Indonesia, tepatnya di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.

Bagi XL, kehadiran jaringan 4G ini merupakan bentuk merealisasikan komitmen melayani masyarakat Indonesia hingga ke pelosok daerah, termasuk pulau-pulau terluar yang masuk wilayah.

{Baca juga: Dua Tahun Lagi, XL akan Matikan Jaringan 2G}

“Untuk membawa traffic data lebih luas kita menggunakan jaringan siber optik Palapa Ring Barat ke Anambas,” kata Yessie pada acara Media Gathering, di Hotel Dialoog, Banyuwangi Kamis (04/04/2019)

Selain itu, menurutnya, XL juga akan memperluas layanan di Indonesia bagian timur. Saat ini XL telah melakukan perluasan jaringan dari Waingapu ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Rencananya, XL akan terus melakukan penetrasi jaringan di Ternate hingga Jayapura dengan menggunakan jaringan Palapa Ring Timur yang sebentar lagi akan rampung “Kita akan terus
melakukan pembangunan jaringan,” imbuhnya.

Perlu diketahui bahwa XL menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 7,5 triliun di tahun 2019. Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan data di luar Jawa, dan persiapan implementasi teknologi 5G.

Menurut Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamad Adlan Bin Ahmad Tajuddin, Capex XL di tahun ini naik dibandingkan tahun 2018 yaitu Rp 6,8 Triliun.

{Baca juga: XL Siapkan Capex Rp 7,5 Triliun untuk Jaringan Data di Luar Jawa}

Selain pengembangan jaringan di luar Jawa, XL juga akan berfokus pada fibernasi persiapan implementasi teknologi 5G, pendekatan konten strategi untuk segmen yang berbeda, serta meningkatkan kemitraan dengan penyedia smartphone untuk mendorong percepatan layanan 4G.

“Infrastruktur bukan cuma Base Transceiver Station (BTS), namun juga network trend dari segi pelanggan, dan kami konsisten untuk terus melakukan akselerasi,” ucap Ahmad Tajuddin.[NM/HBS]

Kualitas Video Huawei P30 Pro Lebih Jelek dari Seri Sebelumnya

Telko.id, Jakarta – Huawei P30 Pro memang dinobatkan sebagai “raja baru” untuk urusan fotografi versi DxOmark dengan skor 112 poin. Akan tetapi untuk urusan videografi, kualitas kamera Huawei P30 Pro masih kalah dibandingkan seri sebelumnya, Huawei P20 Pro.

Dalam review DxOmark, kualitas video Huawei P30 Pro diberi nilai 97 poin. Sementara Huawei P20 Pro, lebih baik dengan 98 poin.

Menanggapi soal penilaian DxOmark, VP Huawei, Bruce Lee akhirnya angkat bicara soal video P30 Pro.

{Baca juga: Review Huawei P30 Pro: Kamera Masih Jadi Andalan}

Dilansir dari Gizchina, Jumat (05/04/2019), ia mengatakan bahwa penilaian DxOmark untuk video relatif telah diperbaiki.

Namun, situs review kamera tersebut masih percaya bahwa mode perekaman video 4K masih menjadi tolak ukur penilaian. Berbeda dengan Huawei, mereka tidak menganggap video 4K sebagai mode default.

Sebab, Huawei menilai itu bukan pengaturan terbaik bagi pengguna. Sehingga mereka menetapkan perekaman video 1080p di 30fps menjadi mode standar untuk perekaman video di smartphone flagship-nya itu.

Beberapa waktu lalu, Huawei memang mengakui ada beberapa fitur kamera yang hilang dari P30 Pro. Salah satu fitur yang hilang adalah, tidak hadirnya opsi perekaman video 4K pada 60fps.

{Baca juga: Klaim “Terbaik”, Kamera Huawei P30 Pro Gak Punya 2 Fitur Ini}

Padahal, smartphone flagship lainnya sekelas Samsung Galaxy S10+ dan iPhone XS Max telah mendukung perekaman video 4K pada 60fps.

Huawei beralasan, video 4K hanya dapat dilihat di layar berukuran besar, dan kurang masuk akal apabila menambahkan opsi tersebut pada smartphone flagship terbarunya. Selain itu, Huawei menilai bahwa format 4K 60fps menghabiskan lebih banyak memori daripada video Full HD atau 4K 30fps.

Huawei sendiri sebelumnya harus menanggung malu, karena baru-baru ini iklan teaser untuk Huawei P30 Pro sebelum diluncurkan ketahuan menggunakan foto yang bukan hasil jepretan kamera smartphone flagship tersebut.

{Baca juga: Diluncurkan, Huawei P30 Pro Jagokan “Leica Quad Camera System”}

Setelah aksi tipu-tipu ini ketahuan, pihak Huawei buru-buru menambahkan catatan di sudut teaser tersebut, dengan dalih iklan ini sebatas karya kreatif mereka yang dimaksudkan untuk referensi saja.

Ini bukanlah aksi tipu-tipu pertama yang pernah dilakukan Huawei, dan ketahuan oleh publik. Sebelumnya, Huawei juga pernah ketahuan memanipulasi hasil foto Nova 3 sehingga tampak lebih bagus.

Dalam iklan berdurasi 30 detik, brand asal China ini memperlihatkan kemampuan kamera depan smartphone menengahnya yang dapat mengambil foto selfie di berbagai kondisi.

Tapi ternyata, hasil kamera yang ditampilkan bukan diambil menggunakan kamera depan Nova 3, melainkan kamera DSLR.

{Baca juga: Upss Ketahuan! Hasil Foto di Iklan Nova 3 Pakai DSLR}

Kasus yang sama juga pernah terjadi ketika mereka memperlihatkan kemampuan fotografi dari Huawei P9 di Google+. Huawei ketahuan setelah hasil foto Huawei P9 ternyata diambil oleh kamera Canon EOS 5D Mark III.

Melihat aksi tipu-tipu yang terus berulang dilakukan Huawei ini, banyak pengguna yang mulai mempertanyakan kredibilitas perusahaan asal Chima tersebut. Kenapa untuk pabrikan sekelas Huawei masih harus melakukan aksi memalukan seperti itu?

Rasa kurang percaya diri dengan hasil kamera produknya sendiri ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah kamera smartphone Huawei sudah terlalu buruk untuk ditampilkan, sehingga harus memakai foto palsu? (FHP)

Sumber: Gizchina

Ditipu Pakai iPhone KW, Apple Rugi Rp 12 Miliar

0

Telko.id, Jakarta – Meski kelihatannya tak masuk akal, tapi ini kejadian benar-benar nyata. Apple harus menanggung kerugian hingga miliaran rupiah karena ditipu oleh dua orang mahasasiwa asal China dengan menggunakan iPhone KW alias palsu. Nah, lho, kok Apple bisa kecolongan?

Adalah Yangyang Zhou dan Quan Jiang, dua mahasiswa asal China di Oregon, Amerika Serikat (AS), diduga menipu Apple dengan hanya bermodalkan iPhone abal-abal.

Kedua mahasiswa tersebut memanfaatkan program penggantian iPhone. Kerugian yang diderita Apple mencapai USD 895 ribu atau Rp 12,6 miliar.

Yangyang Zhou dan Quan Jiang sekarang harus menghadapi gugatan hukum di pengadilan federal AS, dengan tuduhan penipuan. Mereka melakukan aksi penipuan dengan cara memanfaatkan program penukaran iPhone menggunakan perangkat tiruan.

{Baca juga: Apple Tetap Layani Servis “iPhone KW”}

Pada 2017 lalu, Yangyang Zhou dan Quan Jiang diduga menyelundupkan ribuan iPhone tiruan ke AS dari China. Mereka lantas mengirimkannya ke Apple untuk diperbaiki atau diganti. Mereka mengaku iPhone KW tersebut dalam kondisi rusak dan tak bisa dinyalakan.

Dilansir The Verge, Yangyang Zhou dan Quan Jiang mengklaim garansi untuk 3.069 perangkat. Sialnya, dari jumlah itu, 1.493 di antaranya dikabulkan oleh Apple. Dengan harga perkiraan USD 600 untuk setiap iPhone, Apple mengalami kerugian nyaris USD 900 ribu, atau hampir Rp 12 miliar.

Yangyang Zhou, yang baru saja menyelesaikan kuliah jurusan teknik di Oregon State University, diduga merupakan otak pengiriman iPhone tiruan dari China ke AS. Seperti dikutip Telko.id, Jumat (5/4/2019), ia dan sang rekan lalu mengirimkan iPhone asli ke China.

Bagaimana dengan Quan Jiang? Ia masih kuliah di Linn Benton Community College. Ia bertugas menukar iPhone tiruan dengan iPhone asli ke gerai resmi Apple. Kabarnya, iPhone asli dikirim ke China dan dijual. Uang penjualan dikirimkan ke orangtua Quan Jiang.

Baca juga: Bos Apple Janji Update Selanjutnya Atasi ‘iPhone Lemot’

Dalam pembelaannya, Yangyang Zhou dan Quan Jiang mengaku tak mengetahui kalau ponsel yang ditukarkan ke Apple merupakan iPhone tiruan. Pegawai Apple pun tak bisa memverifikasi keaslian ponsel tersebut karena perangkatnya tak bisa dinyalakan.

Jika melihat kasus ini, kita jadi meras agak aneh, karena perusahaan sebesar dan secanggih Apple ternyata masih bisa dikibulin semudah itu. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Kualitas Video Huawei P30 Pro Lebih Buruk dari Seri Sebelumnya

0

Telko.id, Jakarta – Huawei P30 Pro memang dinobatkan sebagai “raja baru” untuk urusan fotografi versi DxOmark dengan skor 112 poin. Akan tetapi untuk urusan videografi, kualitas kamera Huawei P30 Pro masih kalah dibandingkan seri sebelumnya, Huawei P20 Pro.

Dalam review DxOmark, kualitas video Huawei P30 Pro diberi nilai 97 poin. Sementara Huawei P20 Pro, lebih baik dengan 98 poin.

Menanggapi soal penilaian DxOmark, VP Huawei, Bruce Lee akhirnya angkat bicara soal video P30 Pro.

{Baca juga: Review Huawei P30 Pro: Kamera Masih Jadi Andalan}

Dilansir dari Gizchina, Jumat (05/04/2019), ia mengatakan bahwa penilaian DxOmark untuk video relatif telah diperbaiki.

Namun, situs review kamera tersebut masih percaya bahwa mode perekaman video 4K masih menjadi tolak ukur penilaian. Berbeda dengan Huawei, mereka tidak menganggap video 4K sebagai mode default.

Sebab, Huawei menilai itu bukan pengaturan terbaik bagi pengguna. Sehingga mereka menetapkan perekaman video 1080p di 30fps menjadi mode standar untuk perekaman video di smartphone flagship-nya itu.

Beberapa waktu lalu, Huawei memang mengakui ada beberapa fitur kamera yang hilang dari P30 Pro. Salah satu fitur yang hilang adalah, tidak hadirnya opsi perekaman video 4K pada 60fps.

{Baca juga: Klaim “Terbaik”, Kamera Huawei P30 Pro Gak Punya 2 Fitur Ini}

Padahal, smartphone flagship lainnya sekelas Samsung Galaxy S10+ dan iPhone XS Max telah mendukung perekaman video 4K pada 60fps.

Huawei beralasan, video 4K hanya dapat dilihat di layar berukuran besar, dan kurang masuk akal apabila menambahkan opsi tersebut pada smartphone flagship terbarunya. Selain itu, Huawei menilai bahwa format 4K 60fps menghabiskan lebih banyak memori daripada video Full HD atau 4K 30fps.

Huawei sendiri sebelumnya harus menanggung malu, karena baru-baru ini iklan teaser untuk Huawei P30 Pro sebelum diluncurkan ketahuan menggunakan foto yang bukan hasil jepretan kamera smartphone flagship tersebut.

{Baca juga: Diluncurkan, Huawei P30 Pro Jagokan “Leica Quad Camera System”}

Setelah aksi tipu-tipu ini ketahuan, pihak Huawei buru-buru menambahkan catatan di sudut teaser tersebut, dengan dalih iklan ini sebatas karya kreatif mereka yang dimaksudkan untuk referensi saja.

Ini bukanlah aksi tipu-tipu pertama yang pernah dilakukan Huawei, dan ketahuan oleh publik. Sebelumnya, Huawei juga pernah ketahuan memanipulasi hasil foto Nova 3 sehingga tampak lebih bagus.

Dalam iklan berdurasi 30 detik, brand asal China ini memperlihatkan kemampuan kamera depan smartphone menengahnya yang dapat mengambil foto selfie di berbagai kondisi.

Tapi ternyata, hasil kamera yang ditampilkan bukan diambil menggunakan kamera depan Nova 3, melainkan kamera DSLR.

{Baca juga: Upss Ketahuan! Hasil Foto di Iklan Nova 3 Pakai DSLR}

Kasus yang sama juga pernah terjadi ketika mereka memperlihatkan kemampuan fotografi dari Huawei P9 di Google+. Huawei ketahuan setelah hasil foto Huawei P9 ternyata diambil oleh kamera Canon EOS 5D Mark III.

Melihat aksi tipu-tipu yang terus berulang dilakukan Huawei ini, banyak pengguna yang mulai mempertanyakan kredibilitas perusahaan asal Chima tersebut. Kenapa untuk pabrikan sekelas Huawei masih harus melakukan aksi memalukan seperti itu?

Rasa kurang percaya diri dengan hasil kamera produknya sendiri ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah kamera smartphone Huawei sudah terlalu buruk untuk ditampilkan, sehingga harus memakai foto palsu? (FHP)

13 September, Gearbox Software Rilis Bonderlands 3

Telko.id, Jakarta – Setelah beberapa bocoran dan video teaser, Gearbox Software akhirnya mengumumkan franchise game terbarunya, Borderlands 3, yang akan meluncur pada 13 September mendatang.

Menurut laporan Engadget, Borderlands 3 bisa dibilang yang tercepat dalam merilis game sejak kemunculan trailer pertamanya.

Game ini bakal dirilis pada 13 September 2019 untuk PS4 dan Xbox One, serta PC (Windows). Menariknya, Gearbox Software memilih mengeksklusifkan versi PC di layanan Epic Games Store, pesaing Steam.

Namun eksklusivitas ini tidak selamanya, hanya sampai 2020 saja. Setelah itu, akan tersedia di semua layanan distribusi digital.

Dari video trailer pengumuman yang baru dirilis semalam, lewat gaya visual grafis yang baru Borderlands 3 menawarkan banyak sesuatu baru.

{Baca juga: Gearbox Software Pamer Cuplikan Game Borderlands 3}

Hal baru tersebut ditekankan pada aspek senjata, karakter dan lokasi arena permainan. Beragam jenis loot dan ratusan senjata baru termasuk kehadiran robot suit serta kendaraan tempur. Di sisi karakter diperkenalkan empat karakter Vault Hunter terbaru.

Gearbox Software tidak memberikan penjelasan mengenai class dan skill dari Vault Hunter terbaru. Di dalam trailer, ada empat karakter bernama Moze, FL4K, Amara, dan Zane. Diperlihatkan musuh atau karakter antagonis utama Borderlands 3 ada Calypso Twin sesuai dengan video teaser sebelumnya.

Melihat jumlah karakter dan gaya pertempuran yang dilakukan bersama-sama, Borderlands 3 diduga masih menyediakan fitur co-op play atau menjalankan petualangan bersama pemain lain hingga maksimal empat pemain.

Namun, di situs 2K tersimpan deskripsi karakter Borderlands 3 yang tidak dijelaskan oleh Gearbox Software. Moza akan diperkenalkan sebagai class The Gunner. Karakter ini memiliki robot atau mech suit bersenjata bernama Iron Bear.

Karakter Amart dihadirkan sebagai class The Siren yang sudah ada sejak Borderlands pertama dengan kekuatan serangan fisik yang besar.

 {Baca juga: Cara Download Call of Duty Mobile di Smartphone Android}

FL4K dimasukkan ke class Beastmaster. Karakter ini memiliki hewan pendamping yang bisa diperintah untuk membantu menyerang musuh. Sementara Zane ada di class Operative, memiliki keahlian di teknologi persenjataan canggih.

Jadi dengan sistem kelas ala Borderlands, pemain masih akan disuguhkan gameplay loot-shooter dengan elemen RPG berupa tree skill untuk memaksimalkan kemampuan karakter yang dipilih.

Borderlands 3 juga masih membawa kelanjutan narasi atau cerita dari franchise sebelumnya lewat kehadiran karakter lama di dalam game ini. [BA/HBS]

Sumber: Engadget 

 

10 Smartphone Android Terkencang, Huawei P30 Pro Masih “Kedodoran”

0

Telko.id, Jakarta – AnTuTu baru-baru ini merilis daftar 10 smartphone Android terkencang untuk periode bulan Maret 2019. Posisi teratas diisi oleh smartphone bertenaga Snapdragon 855 yang menempati posisi tiga besar sebagai smartphone terkencang.

Di posisi pertama, muncul Xiaomi Mi 9 sebagai smartphone Android paling ngebut di bulan Maret 2019 dengan skor 371.423 poin.

Mengikuti di posisi kedua, ada Samsung Galaxy S10 dengan prosesor Snapdragon 855 dengan skor 358.845 poin, dan Vivo IQOO Monster dengan skor 356.004 poin di posisi ketiga.

{Baca juga: Diadu dengan Xiaomi Mi 9, Huawei P30 Pro “Kedodoran”}

Mengisi posisi 4 sampai 6, ada trio Samsung Galaxy S10 terbaru dengan prosesor Samsung Exynos 9820 (8nm). Masing-masing adalah Samsung Galaxy S10+ (332.118 poin), Samsung Galaxy S10 (328.446 poin), dan Samsung Galaxy S10e (327.205 poin).

Kemudian, Honor V20 dan Huawei Mate 20X yang dirilis tahun lalu menempati posisi ketujuh dan kedelapan. Keduanya merupakan smartphone dengan prosesor Kirin 980 dan memperoleh skor 301.003 poin serta 300.707 poin.

Yang cukup mengherankan justru Huawei P30 ProSmartphone flagship terbaru Huawei ini malah menempati posisi kedua dari belakang dengan skor 298.572 poin yang ditemani oleh Xiaomi Mi Mix 3 bermesin Snapdragon 845 dengan skor 296.972 poin.

Padahal jika melihat dapur pacunya, Huawei menggunakan prosesor 7nm mereka, Kirin 980. Bahkan, Huawei telah meningkatkan sistem cooling pada P30 Pro dengan memadukan film graphene serta pipa panas dengan ruang uap.

{Baca juga: Performanya “Loyo”, Xiaomi Ejek “Softcase” Huawei P30 Pro}

Pantas saja Xiaomi berani menyindir Huawei atas smartphone barunya tersebut. Ya, beberapa waktu lalu Xiaomi meledek Huawei lewat meme yang diunggah oleh salah satu akun Twitter resmi mereka.

Dalam meme tersebut, Xiaomi menggambarkan keheranan mereka terhadap seri Huawei P30 yang dinilai tidak punya peningkatan dalam segi performa, dan malah memberikan peningkatan pada casing tambahan bernama Glamorous Case bertakhtakan kristal Swarovski.

Berbeda dengan Xiaomi yang memutuskan untuk menggunakan seri prosesor terbaru dari Qualcomm, yakni Snapdragon 855 pada smartphone flagship terbarunya, seperti Xiaomi Mi 9 sampai Xiaomi Black Shark 2. (FHP)

Waah.. Ada Cewek Cantik di Game Baru PlayStation VR Ini

Telko.id, Jakarta – Sony Interactive Entertainment kembali merilis game baru. Game berjudul Everybody’s Golf VR ini merupakan game Virtual Reality (VR) untuk menambah koleksi game di konsol PlayStation VR (PS VR).

Game ini memiliki gameplay yang menarik. Para pemain akan disuguhkan pengalaman bermain golf sambil ditemani oleh seorang caddie cantik bernama Gloria yang akan memberikan tips dan trik untuk bermain golf, termasuk mengayunkan stik golf.

Dilansir dari Venture Beat, Jumat (05/04/2019), caddie ini bisa disesuaikan penampilannya tergantung keinginan para pemain.

{Baca juga: Iron Man VR Segera Nongol di PlayStation VR}

Gamers diberikan kebebasan untuk memilih kostum untuk Gloria. Selain Gloria, tersedia juga caddie laki-laki bernama Steve.

Game ini sendiri akan dirilis pada 21 Mei mendatang. Sony akan menggelar pre-order untuk game tersebut dalam beberapa jenis.

Untuk edisi Blu-Ray Disc, dibuka hingga tanggal 4 Juni 2019 dengan banderol mencapai Rp 429.000. Sementara untuk pembelian di Playstation Store hingga tanggal 20 Mei, akan diganjar bonus tema tambahan Seaside Course atau lapangan golf di tepi pantai.

Sony memang tengah menggenjot penjualan PlayStation VR. Terhitung, Sony telah menjual 4,2 juta PlayStation VR dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun sejak mereka meluncurkan konsol itu.

{Baca juga: Sampai Maret 2019, Sony Klaim Jual 4,2 PlayStation VR}

Angka ini bukan jumlah unit yang dikirimkan ke retailer atau penjual, tapi jumlah unit yang dijual oleh para penjual. Dengan kata lain, ada 4,2 juta orang yang memiliki PlayStation VR sekarang.

Penjualan tersebut dinilai tidak terlalu mengejutkan, apabila melihat penjualan PlayStation 4 yang mendekati 100 juta unit. Hingga kini, PlayStation VR bersaing cukup ketat dengan konsol seperti HTC Vive dan Oculus Rift. (BA/FHP)

Akun Instagram Pangeran Harry Ternyata Hasil “Bajakan”

Telko.id, Jakarta – Seorang instruktur pengemudi bernama Kevin Keiley kaget manakala tahu akun Instagram miliknya diambil dan diserahkan ke Pangeran Harry dan Meghan Markle. Merasa tak terima, ia pun kemudian koar-koar.

Sejak tiga tahun lalu, Kevin Keiley punya akun Instagram bernama @sussexroyal. Ia memilih nama tersebut karena mendukung tim sepak bola Reading FC.

Asal tahu saja, Reading FC mempunyai julukan Royals. Sementara itu, ia tinggal di Sussex.

Baru-baru ini, akun @sussexroyal miliknya mendadak berubah pemilik. Akun tersebut diberikan kepada Pangeran Harry serta Meghan tanpa izin Keiley. Instagram beralibi tidak melakukan kesalahan karena akun itu sudah tidak aktif.

{Baca juga: Pangeran Harry Gak Suka Fortnite, Terancam Diblokir?}

Dilansir DailyMail, Keiley baru tahu mengenai perubahan kepemilikan akun tersebut dari anaknya. Ia mengaku memang kurang aktif di Instagram. Kendati demikian, ia masih menggunakannya untuk mengikuti akun orang lain.

Sekadar informasi, titel kerajaan Pangeran Harry dan Meghan Markle adalah Duke dan Duchess of Sussex. Akun baru mereka, @sussexroyal, belum lama nongol dan memecahkan rekor karena mendapat satu juta pengikut dalam waktu singkat.

Kebijakan Instagram pun membuat Keiley berang. Tanpa konfirmasi, Instagram mengubah akun Instagram Kevin Keiley menjadi @_sussexroyal_.

“Saya harus berbicara dengan pihak Instagram,” ketus Keiley, dikutip Telko.id dari DailyMail, Jumat (5/4/2019).

Keiley menegaskan tak akan mengikuti akun kerajaan maupun milik Pangeran Harry dan Meghan Markle kalau nanti menggunakan Instagram lagi. Ia marah karena keluarga kerajaan telah bertindak sangat tidak sopan. “Tak punya tatakrama,” ujarnya kesal.

{Baca juga: Cuma Enam Jam, Instagram Pangeran Harry Pecahkan Rekor}

Sebelumnya dikabarkan, pasangan Meghan Markle dan Pangeran Harry membuat Instagram baru. Tak sampai satu hari, 1 juta pengikut pun mereka dapat. Sebelumnya, baik pangeran Harry maupun Markle hanya “numpang” di Instagram sang kakak, Pangeran William dan Kate Middleton.

Sontak saja, Instagram baru keduanya memecahkan rekor. Dipanggil @sussexroyal, akun itu kini telah diikuti oleh lebih dari satu juta orang kurang dari enam jam.

Menurut laporan Huffington Post, rekor tersebut mengalahkan idol asal Korea, Kang Daniel, yang sebelumnya meraup satu juta pengikut dalam waktu 11 jam. Hal itu disampaikan langsung oleh pihak Guinness World Records. [SN/HBS]

Sumber: Dailymail

 

Tesla Akui Masa Depannya Mengkhawatirkan, Kok Bisa?

Telko.id, Jakarta – Mobil Tesla dinilai masih sulit bersaing di pasar. Satu buktinya, penjualan mobil listrik Tesla pada kuartal I-2019 tercatat jatuh. Hal itu pun bakal berdampak negatif terhadap laba perusahaan milik Elon Musk tersebut.

Menurut laporan CNBC pada kuartal I-2109, secara global Tesla telah mengirimkan 63.000 kendaraan kepada konsumen. Namun, jumlah sebanyak itu masih 31 persen lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya.

“Karena volume pengiriman lebih rendah dan ada beberapa penyesuaian harga, kami memperkirakan laba bersih kuartal I-2019 akan terdampak negatif. Mengkhawatirkan,” terang pihak Tesla, dikutip Telko.id, Jumat (05/04/2019).

{Baca juga: Temukan Bug Tesla Model 3, Dua hacker Diganjar Mobil Baru}

Menurut mereka, pada kuartal I-2019 pengiriman kendaraan ke Eropa dan China mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, jumlahnya mencapai lima kali dari pengiriman puncak sebelumnya.

Akan tetapi, Tesla baru bisa mencatatkan setengah dari total pengiriman di dua pasar itu pada 10 hari sebelum akhir kuartal. Akibatnya, sebagian besar pengiriman kendaraan bakal bergeser ke kuartal II-2019 mendatang.

Di Amerika Utara, Tesla Model 3 masih menjadi sedan premium terlaris. Sayang, inventori Tesla Model 3 di Amerika Utara sangat rendah, mencapai dua minggu pasokan pada akhir kuartal I-2019 dibanding rata-rata industri tiga bulan.

{Baca juga: Fitur Autopilot Tesla Ternyata Gampang Ditipu, Ini Buktinya}

Belum lama ini, peneliti dari Tencent Keen Security Lab menyebut bahwa sistem Autopilot di Tesla mudah ditipu. Mereka mencoba menipu sistem itu dengan menaruh stiker di tanah. Gara-gara stiker di jalan, mobil melenceng dari jalur.

Peneliti dari Tencent Keen Security Lab juga menambahkan suara di penanda jalan. Sistem Autopilot di mobil Tesla pun beranggapan tidak ada jalur di jalan. Padahal secara teori, jalur palsu bisa diciptakan oleh oknum untuk tindak kejahatan. (SN/FHP)