spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog

Berita Teknologi Hari ini : Mulai Dari 5G Hingga Teknologi AI Terbaru!

Telko.id – Berita teknologi terbaru selalu menarik perhatian banyak orang, terutama para penggemar gadget dan teknologi. Kita hidup di zaman yang serba digital, di mana kemajuan teknologi terus berkembang dan menghadirkan berbagai inovasi baru yang menarik. Dan ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari gadget terbaru, aplikasi baru, hingga teknologi terkini yang dapat memudahkan hidup kita sehari-hari. Tak hanya itu, berita ini juga dapat memberikan kita wawasan baru tentang tren dan arah perkembangan teknologi di masa depan.

Bicara tren, salah satu tren teknologi terbaru yang sedang naik daun adalah teknologi 5G. Berita teknologi terbaru menginformasikan bahwa teknologi 5G sekarang sudah tersedia di beberapa negara di seluruh dunia dan akan segera diperluas ke banyak negara lainnya. Teknologi 5G juga diklaim mampu memberikan kecepatan internet yang lebih cepat dan jaringan yang lebih stabil, sehingga akan sangat membantu bagi mereka yang sering menggunakan internet dalam mobilitas yang tinggi.

Selain itu, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) juga menjadi topik hangat dalam berita teknologi terbaru. Beberapa perusahaan teknologi ternama sedang mengembangkan aplikasi dan sistem kecerdasan buatan yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kinerja dalam berbagai bidang. Contohnya adalah pengembangan kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan dan pendidikan, yang dapat membantu mengoptimalkan proses pengobatan dan pembelajaran. Informasi terbaru yang membahas perkembangan teknologi kecerdasan buatan ini dapat memberikan kita wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Berikut adalah sejumlah berita teknologi terbaru yang kami muat di situs telko.id.

Indonet Perkuat Jaringan Fiber Optik untuk Dukung Ekosistem Digital

Telko.id – Indonet menjawab tantangan riil yang dihadapi Indonesia, di mana lebih dari 200 juta pengguna internet membutuhkan konektivitas supercepat untuk mendukung geliat ekonomi digital.

Faktanya, laporan We Are Social 2025 menunjukkan 73% transaksi bisnis di Indonesia kini mengandalkan pertukaran data real-time.

Dari e-commerce hingga layanan finansial, ketergantungan pada infrastruktur digital telah mencapai titik kritis.

Namun, di balik layar, ada satu nama yang selama tiga dekade menjadi tulang punggung konektivitas enterprise: Indonet.

Pada 14 Mei 2025, penyedia infrastruktur digital ini mengumumkan strategi besar—investasi masif dalam jaringan fiber optik generasi terbaru.

Bukan sekadar upgrade biasa, langkah ini disebut-sebut akan mengubah peta konektivitas digital di Jakarta, Tangerang, Bekasi, hingga Bogor.

Lantas, apa implikasinya bagi bisnis dan ekosistem digital Indonesia?

Revolusi Bawah Tanah: Fiber Optik 800G dan Masa Depan Konektivitas

Indonet tak main-main. Dengan menambah kapasitas fiber core 10 kali lipat dari total pembangunan sepuluh tahun terakhir, mereka membangun “jalan tol data” bawah tanah yang menghubungkan pusat-pusat data strategis.

Teknologi DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang diusung memungkinkan kecepatan backbone hingga 800G per channel—setara dengan mengalirkan 400 film HD dalam sedetik.

“Ini bukan hanya tentang kecepatan, melainkan ketahanan layanan,” tegas Agus Ariyanto, SEVP Operation Indonet.

Jaringan bawah tanah mengurangi risiko gangguan fisik seperti cuaca ekstrem atau aktivitas konstruksi, sementara teknologi terbaru memastikan skalabilitas untuk kebutuhan 5-10 tahun ke depan.

Dampak Nyata bagi Pelaku Bisnis: Dari Latensi Rendah Hingga Efisiensi Biaya

Bagi perusahaan yang bergantung pada cloud computing atau pertukaran data besar-besaran—seperti fintech, healthtech, atau platform logistik—upgrade ini ibarat oksigen segar.

Dengan latensi di bawah 2ms dan kapasitas port pelanggan hingga 400G, proses seperti backup data harian yang biasa memakan jam kini bisa selesai dalam hitungan menit.

Yudie Haryanto, SEVP Sales & Marketing Indonet, menyebutkan contoh nyata: “Sebuah platform ride-hailing bisa mengurangi biaya server hingga 30% berkat efisiensi transfer data real-time antar-pusat data kami.” Angka ini signifikan mengingat tingginya biaya operasional digital.

Peta Jalan 2025-2030: Ekspansi ke Kawasan Industri dan Smart City

Fase berikutnya akan fokus pada perluasan core network ke kawasan industri dan perkantoran.

Analis telekomunikasi memperkirakan, investasi semacam ini akan memicu dominasi model bisnis as-a-service di Indonesia.

Dengan infrastruktur yang siap menghadapi lonjakan data 5G dan IoT, Indonet tak hanya membangun jaringan—melainkan fondasi bagi ekonomi digital yang lebih inklusif.

Jadi, bisnis apa yang siap memanfaatkan gelombang transformasi ini?

Satu hal pasti: di era di mana data adalah mata uang baru, memiliki infrastruktur tercepat berarti memegang kunci pasar. (Icha)

Tecno HiOS 15 Resmi Dirilis: UI Lebih Ringkas, AI Lebih Cerdas

Telko.id – Tecno baru saja meluncurkan HiOS 15, sistem operasi terbaru yang mengusung desain minimalis dan kecerdasan buatan (AI) yang lebih matang.

Sebagai bagian dari Transsion Holdings, Tecno terus berinovasi untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

HiOS 15 bukan sekadar pembaruan biasa—ini adalah lompatan signifikan dalam hal efisiensi, kecepatan, dan personalisasi.

Sistem operasi ini dirancang untuk perangkat Tecno kelas menengah hingga flagship, termasuk seri SPARK terbaru dan Phantom Ultimate 2.

Lantas, apa saja keunggulan HiOS 15 yang membuatnya layak dinantikan? Mari kita kupas tuntas.

Desain Lebih Minimalis, Performa Lebih Gesit

HiOS 15 menghadirkan antarmuka yang lebih bersih dengan pengurangan 40% aplikasi bawaan.

Artinya, ruang penyimpanan Anda tidak lagi penuh dengan bloatware yang jarang digunakan.

Animasi dan transisi baru yang halus membuat navigasi terasa lebih responsif, dengan klaim peningkatan kecepatan hingga 15%.

Fitur MemFusion 3.0 dan defragmentasi memori bekerja di latar belakang untuk mengoptimalkan penggunaan RAM dan penyimpanan.

Sensory Scheduling 2.0 memungkinkan multitasking hingga 25 aplikasi sekaligus tanpa lag.

Ada juga Blank Data Mode yang melindungi informasi sensitif dari aplikasi tertentu—solusi bagi Anda yang sering meminjamkan ponsel.

Revolusi AI: Dari Panggilan Otomatis hingga Pengeditan Foto

HiOS 15 membawa sejumlah fitur AI canggih yang siap mempermudah kehidupan digital Anda:

  • AI Call Assistant: Menerjemahkan, mencatat, dan meringkas panggilan secara real-time, termasuk dari WhatsApp.
  • AI Auto Answer: Menjawab panggilan dan memberikan ringkasan saat Anda tidak bisa mengangkat.
  • AI Voiceprint Noise Suppression: Menghilangkan kebisingan latar belakang saat panggilan.
  • AI Eraser 2.0 & Image Extender: Menghapus objek yang tidak diinginkan dari foto dan memperluas gambar tanpa kehilangan kualitas.

Tak ketinggalan, AI Wallpaper Generator memungkinkan Anda membuat wallpaper unik berdasarkan preferensi pribadi, sementara AI Blurring secara otomatis mengaburkan informasi sensitif dalam tangkapan layar.

Fokus pada Pasar Indonesia

Tecno menunjukkan komitmen kuat terhadap pasar Indonesia dengan mengintegrasikan dukungan untuk bahasa lokal.

Ella AI, asisten virtual Tecno, kini mendukung Bahasa Hindi dan akan segera mendukung Bahasa Indonesia, Bengali, Tamil, Gujarati, dan Marathi sebelum akhir tahun ini.

Kolaborasi dengan Sarvam AI, model dasar asal India, memastikan pemrosesan bahasa daerah yang lebih akurat.

Langkah ini sejalan dengan strategi Transsion untuk memperkuat posisinya di pasar smartphone Indonesia yang kompetitif.

Dengan HiOS 15, Tecno tidak hanya mengejar ketertinggalan dari raksasa seperti Samsung dan Xiaomi, tetapi juga berusaha menawarkan nilai tambah melalui integrasi AI yang lebih dalam dan personalisasi untuk pengguna Asia.

Pertanyaannya sekarang: siapkah Anda untuk upgrade? (Icha)

Polytron G3: Strategi Baru di Industri Mobil Listrik Indonesia

Telko.id – Polytron tiba-tiba meluncurkan mobil listrik? Langkah berani ini bukan tanpa alasan. Polytron G3 dan G3+ resmi diluncurkan sebagai mobil listrik pertama mereka, meski tanpa pabrik perakitan mandiri.

Lalu, apa sebenarnya yang ingin dicapai oleh Polytron dengan masuk ke industri otomotif yang sudah padat persaingan ini?

Polytron bukanlah pemain baru di dunia teknologi. Sebelumnya, mereka telah merambah pasar kendaraan listrik dengan meluncurkan motor listrik.

Namun, meluncurkan mobil listrik adalah langkah yang jauh lebih besar. Tanpa fasilitas produksi sendiri, Polytron menggandeng PT Handal Indonesia Motor untuk merakit Polytron G3 dan G3+.

Pabrik di Purwakarta dan Bekasi ini juga digunakan oleh merek-merek ternama seperti Chery, Neta, dan Jetour.

Lantas, apa yang membuat Polytron percaya diri bersaing di industri otomotif Indonesia?

Salah satu keunggulan utama adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 40%. Baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51.916 kWh dari Gotion, yang sudah beroperasi di Indonesia, menjadi salah satu pendukung utama TKDN ini.

Latar Belakang dan Strategi Polytron

Polytron tidak sendirian dalam langkah ini. Mereka bekerja sama dengan Skyworth, perusahaan asal China, untuk mengembangkan Polytron G3 dan G3+.

Namun, kolaborasi ini tidak serta-merta membuat mobil ini sepenuhnya impor. Dengan TKDN 40%, Polytron berusaha memenuhi regulasi pemerintah sekaligus menarik minat konsumen yang semakin peduli dengan produk lokal.

Strategi Polytron terlihat jelas yakni memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada untuk mengurangi biaya investasi.

Dengan menggunakan pabrik PT Handal Indonesia Motor, mereka bisa fokus pada pengembangan produk dan pemasaran.

CEO Polytron, Hariono, bahkan menyatakan bahwa pabrik di Purwakarta memiliki kapasitas produksi tiga kali lebih besar daripada di Bekasi.

Peluang dan Tantangan di Pasar EV Indonesia

Industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia sedang naik daun. Pemerintah terus mendorong penggunaan EV melalui berbagai insentif dan regulasi.

Namun, apakah pasar EV di Indonesia sudah cukup besar untuk menampung pemain baru seperti Polytron?

Data menunjukkan bahwa minat terhadap EV terus meningkat, terutama di kalangan urban. Namun, infrastruktur seperti stasiun pengisian daya masih menjadi kendala utama.

Polytron harus memastikan bahwa produk mereka tidak hanya terjangkau, tetapi juga didukung oleh layanan purna jual yang memadai.

Di luar negeri, pasar EV juga tumbuh pesat. Negara-negara seperti China dan Eropa sudah jauh lebih maju dalam hal adopsi EV.

Namun, Polytron tampaknya lebih fokus pada pasar domestik terlebih dahulu, mengingat potensi pertumbuhan yang masih besar di Indonesia.

Masa Depan Polytron di Industri Otomotif

Polytron G3 dan G3+ hanyalah awal. Pertanyaan besarnya adalah: apakah Polytron akan meluncurkan lebih banyak model tahun ini?

Jika hanya mengandalkan satu tipe, apakah mereka bisa untung? Jawabannya tergantung pada respons pasar dan strategi pemasaran mereka.

Sebelumnya, Polytron sudah mencoba peruntungan di pasar motor listrik. Kini, dengan masuk ke segmen mobil listrik, mereka menunjukkan komitmen serius di industri EV.

Namun, kesuksesan mereka akan sangat bergantung pada kemampuan mereka bersaing dengan merek-merek yang sudah mapan seperti Hyundai, Wuling, dan Toyota.

Dengan kolaborasi yang tepat dan strategi pemasaran yang jitu, Polytron bisa menjadi pemain yang diperhitungkan di industri mobil listrik Indonesia. Namun, jalan mereka masih panjang dan penuh tantangan. (Icha)

Merger GOTO dan Grab: Dampak dan Nilai Strategis

Telko.id – Isu merger antara GOTO (Gojek dan Tokopedia) dengan Grab semakin menguat belakangan ini.

Aksi korporasi ini didorong oleh kebutuhan untuk memperkuat posisi di pasar digital Asia Tenggara yang semakin kompetitif.

Dengan menggabungkan kekuatan, kedua perusahaan berharap dapat menciptakan sinergi operasional, memperluas jangkauan layanan, dan meningkatkan efisiensi biaya.

Merger ini juga dipicu oleh tekanan investor yang menginginkan konsolidasi di industri ride-hailing dan e-commerce untuk mencapai profitabilitas lebih cepat.

Nilai Merger dan Potensi Dampak Ekonomi

Meskipun nilai pasti merger belum diumumkan, analis memperkirakan nilai transaksi bisa mencapai miliaran dolar AS, menjadikannya salah satu merger terbesar di Asia Tenggara.

Gabungan GOTO dan Grab akan menciptakan raksasa teknologi dengan cakupan layanan mulai dari transportasi, pembayaran digital, hingga logistik.

Namun, di tengah gelombang PHK besar-besaran di Indonesia, merger ini berpotensi memicu efisiensi tenaga kerja yang bisa memperburuk situasi ketenagakerjaan.

Di sisi lain, kolaborasi ini mungkin membuka peluang baru bagi UMKM melalui integrasi platform yang lebih kuat, seperti yang pernah dilakukan GOTO melalui program buyback saham untuk stabilisasi bisnis.

Siapa yang Diuntungkan?

Investor dan pemegang saham akan menjadi pihak paling diuntungkan dari merger ini, terutama jika nilai perusahaan gabungan meningkat pasca-konsolidasi.

Pengguna layanan juga berpotensi mendapat manfaat berupa integrasi fitur yang lebih luas, seperti akses ke pembayaran digital dan logistik yang terhubung.

Namun, risiko monopoli dan kenaikan tarif layanan patut diwaspadai, mengingat minimnya pesaing signifikan di pasar.

Pelajaran dari merger lain, seperti kewajiban pasca-merger Indosat Ooredoo Hutchison, menunjukkan pentingnya pengawasan regulator.

Dampak bagi Pengguna dan Perekonomian Indonesia

Masyarakat pengguna aplikasi GOTO dan Grab mungkin menghadapi perubahan signifikan dalam pengalaman layanan, termasuk kemungkinan unifikasi aplikasi atau kebijakan harga.

Di tingkat makro, merger ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, tetapi juga berisiko mengurangi lapangan kerja jika efisiensi korporasi dilakukan melalui pemotongan karyawan.

Upaya mitigasi, seperti kolaborasi dengan pemangku kepentingan—seperti kemitraan Indosat dan GSMA untuk penciptaan lapangan kerja—perlu dipertimbangkan.

Dengan kompleksitas dampak yang mungkin terjadi, merger GOTO dan Grab tidak hanya menjadi sorotan bisnis, tetapi juga ujian bagi kebijakan pemerintah dalam menyeimbangkan inovasi dan perlindungan masyarakat. (Icha)

Huawei IP Club 2025: Jaringan Cerdas Berbasis AI untuk Transformasi Digital Indonesia

Telko.id – Huawei Indonesia baru saja menggelar acara IP Club 2025 dengan tema “Straight to Intelligent IP”, sebuah deklarasi bahwa masa depan jaringan adalah tentang adaptasi, prediksi, dan efisiensi berbasis AI.

Forum tahunan ini bukan sekadar pamer teknologi. Di tengah lonjakan trafik data—seperti yang dialami operator Indosat saat Idulfitri—Huawei menawarkan solusi jaringan yang tak hanya cepat, tapi juga “berpikir”.

Mulai dari deteksi gangguan proaktif hingga pengoptimalan bandwidth otomatis, teknologi mereka dirancang untuk industri yang semakin haus akan konektivitas tanpa cela.

Dari Edge Computing hingga AI: Arsitektur Jaringan Masa Depan

Franck Xu, Marketing & Solution Sales Director Huawei Indonesia, menegaskan bahwa infrastruktur IP cerdas adalah kunci membuka potensi data.

“Ini bukan tentang kecepatan semata, tapi bagaimana jaringan bisa beradaptasi dengan dinamika bisnis,” ujarnya.

Huawei memperkenalkan solusi terpadu yang menggabungkan edge computing, otomatisasi berbasis AI, dan keamanan siber tingkat lanjut—sebuah paket komprehensif untuk menjawab tantangan seperti yang dihadapi Telkomsel Hyper AI dalam mengelola jaringan hybrid.

Kolaborasi Nyata: Kisah Sukses Biznet dan Astra International

Nugroho dari Biznet mengungkapkan, kolaborasi dengan Huawei selama satu dekade telah mentransformasi infrastruktur mereka.

“Dari peningkatan kapasitas hingga stabilitas jaringan, solusi Huawei membantu kami mempertahankan posisi sebagai penyedia internet terbaik,” katanya.

Sementara itu, Anas Dwi Vidianto dari Astra International menyoroti peran krusial jaringan Huawei dalam mendukung IoT dan manajemen data real-time di ekosistem otomotif mereka.

Kedua testimoni ini bukan sekadar promosi. Mereka membuktikan bahwa teknologi Huawei—seperti yang diterapkan dalam ekspansi 5G Telkomsel—telah teruji di lapangan. Di tengah persaingan ketat penyedia layanan, jaringan yang “cerdas” menjadi pembeda utama.

Dengan portofolio solusi yang bisa dikustomisasi untuk industri lokal, Huawei tidak hanya menjual produk—mereka membangun ekosistem digital Indonesia yang siap menghadapi tantangan 5 tahun ke depan. Pertanyaannya sekarang: sudahkah bisnis Anda mempersiapkan infrastruktur untuk lompatan ini? (Icha)

ShopeePay Serba Gratis: Transaksi Digital Tanpa Biaya Admin Mulai Mei 2025

0

Telko.id – ShopeePay meluncurkan program terbarunya bertajuk “Aplikasi ShopeePay Serba Gratis”. Program ini dimulai 1 Mei 2025.

Di tengah maraknya biaya administrasi yang kerap menjadi beban pengguna, langkah ShopeePay ini seperti angin segar. Data Bank Indonesia menunjukkan, transaksi uang elektronik tumbuh 23% pada kuartal pertama 2025.

Namun, biaya admin masih menjadi kendala utama bagi 62% pengguna, menurut survei JakPat.

Program ini bukan sekadar promo sesaat, melainkan bagian dari strategi besar percepatan inklusi keuangan digital.

“Kami ingin transaksi digital benar-benar terjangkau,” tegas Eka Nilam Dari, Director of Business and Partnership ShopeePay Indonesia, dalam rilis resminya.

ShopeePay Serba Gratis

Detail Promo ShopeePay Serba Gratis

Program ini menawarkan tiga benefit utama yang langsung menyentuh pain point pengguna:

  • Isi Saldo Gratis 7x/Bulan: Via transfer bank, e-wallet lain, atau minimarket seperti Indomaret tanpa potongan biaya. Minimal isi saldo Rp50.000.
  • Transfer Antar Bank & E-Wallet Tanpa Biaya: Kirim uang ke rekening bank mana pun atau dompet digital seperti DANA, GoPay, hingga OVO bebas biaya admin.
  • Tarik Tunai Gratis 2x/Bulan: Lakukan penarikan tunai di jaringan Alfamart dan Indomaret tanpa dipotong biaya transaksi.

Analisis Dampak Program Ini

Inisiatif ShopeePay ini berpotensi menggeser peta persaingan dompet digital di Indonesia. Dengan menghapus tiga biaya admin utama, mereka langsung menyerang keunggulan kompetitor.

“Strategi ini cerdas karena menarget pain point utama pengguna – biaya tersembunyi,” ujar Andi Wijaya, Analis Fintech dari Indonesia Digital Economy Institute.

Berdasarkan simulasi kami, pengguna aktif bisa menghemat hingga Rp150.000 per bulan dari promo ini. Hitung saja: 7x isi saldo (Rp2.500/transaksi) + 2x tarik tunai (Rp6.500/transaksi) + transfer antar bank (Rp2.500-6.500/transaksi).

Panduan Lengkap Manfaatkan Promo

Berikut langkah detail untuk memaksimalkan program ini:

Cara Isi Saldo ShopeePay Gratis

  1. Buka aplikasi, pilih menu ‘Isi Saldo’
  2. Pilih metode: transfer bank/e-wallet/minimarket
  3. Masukkan nominal minimal Rp50.000
  4. Konfirmasi transaksi

Transfer Uang Tanpa Biaya

Fitur ini sangat membantu untuk kirim uang ke keluarga atau bayar tagihan. Caranya:

  1. Pilih menu ‘Kirim Uang’
  2. Input nomor rekening/HP tujuan
  3. Tentukan nominal
  4. Masukkan PIN untuk verifikasi

Menariknya, ShopeePay juga mengintegrasikan fitur QRIS dalam platformnya. Seperti dijelaskan dalam artikel 4 Tips Aman Bayar Pakai QRIS, transaksi menjadi lebih aman dan praktis.

Pertimbangan dan Batasan

Meski menggiurkan, ada beberapa catatan penting:

  • Promo berlaku hingga kuota terbatas
  • Minimal transaksi Rp50.000 untuk isi saldo dan tarik tunai
  • Batas frekuensi transaksi gratis per bulan

Program ini juga menjadi bukti komitmen ShopeePay dalam memperluas ekosistemnya. Sebelumnya mereka telah sukses dengan inisiatif seperti Google Play Festival yang mengintegrasikan kebutuhan hiburan digital.

Namun konsumen tetap perlu waspada. Seperti diungkap dalam laporan 5 eWallet Ini Dapat Teguran Keras, keamanan transaksi digital harus menjadi prioritas.

Untuk memastikan Anda tak ketinggalan promo ini, segera update aplikasi ShopeePay versi terbaru. Info lengkap bisa diakses di situs resmi mereka atau melalui Instagram @shopeepay_id. Dengan berbagai kemudahan ini, transaksi digital memang semakin sulit untuk ditolak. (Icha)

PlayUp by Langit Musik: Solusi Legal Musik Publik yang Menguntungkan

Telko.id – Di Indonesia, penggunaan musik tanpa lisensi di ruang publik masih sering diabaikan—padahal konsekuensinya tak main-main.

Langit Musik dan PlayUp hadir dengan solusi cerdas yang tak hanya melindungi bisnis Anda, tetapi juga memberi manfaat bagi musisi.

Industri musik digital Indonesia tumbuh pesat, namun ekosistem royalti masih tertinggal. Data LMKN menunjukkan hanya 15% pelaku usaha yang menggunakan musik berlisensi.

Padahal, UU Hak Cipta No.28/2014 jelas mengatur kewajiban ini. Di sinilah PlayUp by Langit Musik menjadi game changer—menghubungkan kebutuhan bisnis dengan hak kreator secara transparan.

Kolaborasi strategis antara Nuon Digital Indonesia (pemilik Langit Musik) dan PlayUp ini bukan sekadar layanan streaming biasa.

Mereka membangun ekosistem di mana setiap putaran lagu di mal, transportasi umum, bahkan warteg, memberi kontribusi nyata bagi musisi. Bagaimana mekanismenya?

Revolusi Musik Publik yang Berkeadilan

“Ini tentang menciptakan ekosistem berkelanjutan,” tegas Aris Sudewo, CEO Nuon. Platform ini menawarkan katalog jutaan lagu berlisensi dari musisi ternama seperti Bams, Marcell, hingga Oslo Ibrahim.

Apa yang membedakan? Skema monetisasi ganda: pelaku usaha dapat pendapatan tambahan dari iklan audio, sementara musisi mendapat royalti transparan.

Teknologi PlayUp memungkinkan tracking akurat setiap pemutaran—sesuatu yang selama ini menjadi kendala dalam distribusi royalti.

Dharma Oratmangun dari LMKN mengakui: “Sistem ini membuat penagihan royalti 300% lebih efisien.” Untuk pertama kalinya, pemilik Warteg di Jabodetabek pun bisa berkontribusi pada rantai nilai musik nasional.

Win-Win Solution untuk Bisnis dan Kreator

Pascal Lasmana, CEO PlayUp, membeberkan keunggulan teknis: “Algoritma kami bisa menyesuaikan playlist dengan profil pengunjung—mirip teknologi yang digunakan Acer dalam sistem AI terbarunya.”

Fitur ini telah diadopsi Lippo Mall dan Transjakarta, dengan hasil peningkatan dwell time pengunjung hingga 22%.

Bams, salah satu musisi yang tergabung, menyoroti aspek keadilan: “Dulu, lagu saya diputar di mana-mana tanpa saya tahu. Sekarang ada transparansi.” Mekanisme ini sejalan dengan semangat ekspansi jaringan 5G yang memungkinkan real-time data tracking.

Dukungan Regulasi dan Masa Depan Ekosistem Kreatif

Kemenekraf RI mendorong inisiatif ini sebagai bagian dari Gerakan Nasional Musik Berlisensi. Langkah ini memperkuat posisi Indonesia menyongsong ekonomi kreatif digital—seperti terlihat pada kesuksesan inovasi teknologi berbasis konten lokal lainnya.

Ke depan, integrasi dengan IoT diprediksi akan membuat sistem ini semakin cerdas. Bayangkan speaker di MRT Jakarta yang otomatis memutar lagu berdasarkan demografi penumpang—sambil mengalirkan royalti ke pemilik hak cipta. Inilah masa depan musik publik yang adil dan menguntungkan semua pihak.

PlayUp by Langit Musik tak sekadar menyediakan lagu—mereka membangun budaya menghargai kreativitas. Untuk bisnis, ini investasi reputasi. Untuk musisi, ini pengakuan karya. Dan untuk Indonesia, ini lompatan menuju ekosistem kreatif yang berkelanjutan. (Icha)

Finpay dan Koperasi MIMS Kolaborasi Tingkatkan Kemandirian Pekerja Migran

0

Telko.id – Di tengah geliat ekonomi digital, pekerja migran Indonesia (PMI) seringkali menjadi pihak yang terpinggirkan. Bagaimana tidak? Mereka yang berjasa sebagai pahlawan devisa justru kerap kesulitan mengakses layanan keuangan modern.

Namun, kabar baik datang dari kolaborasi strategis antara Finpay—anak usaha PT Telkom Indonesia—dan Koperasi Migran Indonesia Makmur Sejahtera (MIMS). Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata membangun kemandirian finansial bagi para pejuang di negeri orang.

MIMS: Koperasi Pertama yang Memihak Pekerja Migran

Didirikan di bawah naungan Yayasan Pertakina Indonesia Sejahtera Abadi, Koperasi MIMS hadir sebagai pionir bagi pekerja migran—baik yang masih aktif maupun yang telah kembali ke tanah air.

Dengan prinsip gotong royong dan sistem digital, MIMS menjawab tiga tantangan utama: akses keuangan, perlindungan dari praktik merugikan, dan persiapan masa depan yang lebih sejahtera.

“Banyak PMI punya semangat wirausaha, tetapi terkendala akses dan pendanaan,” tegas Anang Zunaedi, Ketua Koperasi MIMS, dalam peluncuran yang dihadiri Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

Solusi Finpay: Dari Payment Gateway hingga Co-Brand E-Money

Sebagai mitra teknologi, Finpay tidak setengah-setengah. Mereka menghadirkan paket lengkap: Payment Gateway untuk transaksi online, Transfer Dana antar-rekening, Co-Brand uang elektronik, hingga sistem kasir dan PPOB (Payment Point Online Bank).

“Kami ingin memberikan pengalaman paling nyaman bagi PMI,” ujar Aziz Sidqi, Direktur Business & Marketing Finnet.

Dengan infrastruktur Telkom sebagai tulang punggung, solusi ini dijamin andal—bahkan di daerah dengan konektivitas terbatas sekalipun.

Kolaborasi ini juga selaras dengan tren digitalisasi koperasi yang sedang naik daun. Seperti halnya tren belanja online yang mendorong UMKM go digital, Finpay dan MIMS membuktikan bahwa transformasi teknologi bisa dimulai dari level akar rumput.

Dampak Jangka Panjang: Dari Devisa hingga Kesejahteraan Keluarga

Bayangkan: Seorang PMI di Taiwan kini bisa membayar tagihan listrik orang tuanya di Jawa Timur langsung melalui aplikasi koperasi. Atau seorang mantan pekerja migran yang membuka warung kelontong dengan modal dari simpanan di MIMS. Inilah masa depan yang ingin diwujudkan.

“Ini bukan sekadar urusan transfer uang, melainkan membangun ekosistem,” tambah Aziz.

Langkah ini sejalan dengan inisiatif lain seperti program pembelian reksa dana oleh fintech lain yang juga menyasar segmen kurang terlayani.

Peluncuran kerja sama di De Javasche Bank, Surabaya, bukan tanpa alasan. Gedung bersejarah itu menjadi simbol transformasi—dari ekonomi kolonial menuju kemandirian finansial yang inklusif.

Kini, pertanyaannya bukan lagi “bisakah”, melainkan “seberapa cepat” dampak ini bisa dirasakan oleh 4,9 juta PMI di seluruh dunia. (Icha)

Xiaomi Kuasai Pasar Smartphone Indonesia di Awal 2025, Ini Rahasianya

Telko.id – Pasar smartphone Indonesia kembali menunjukkan dinamikanya yang menarik. Di tengah persaingan ketat antar-brand global, Xiaomi berhasil mempertahankan posisi puncaknya sebagai raja pasar smartphone Tanah Air di kuartal pertama 2025.

Data terbaru dari Canalys (Mei 2025) mengungkapkan, Xiaomi menguasai 19% pangsa pasar—sebuah pencapaian yang konsisten sejak kuartal kedua 2024. Lalu, apa yang membuat Xiaomi terus unggul di pasar yang semakin kompetitif ini?

Fenomena ini bukan sekadar keberuntungan semata. Sejak awal 2024, Xiaomi telah menunjukkan konsistensi dalam memahami selera dan kebutuhan pasar Indonesia.

Mulai dari strategi produk yang tepat sasaran hingga ekosistem teknologi yang terintegrasi, brand asal Tiongkok ini membuktikan bahwa dominasinya bukanlah kebetulan.

Wentao Zhao, Country Director Xiaomi Indonesia, menyebut pencapaian ini sebagai buah dari komitmen jangka panjang mereka.

Jika ditelisik lebih dalam, kesuksesan Xiaomi di Indonesia dibangun dari tiga pilar utama: portofolio produk yang beragam, distribusi yang merata, dan ekosistem AIoT yang semakin matang.

Mari kita kupas satu per satu strategi yang membuat Xiaomi tetap menjadi favorit konsumen Indonesia.

Strategi Produk: Dari Entry-Level Hingga Flagship

Xiaomi memahami bahwa pasar Indonesia sangat heterogen. Untuk itu, mereka menghadirkan lini produk yang mencakup semua segmen.

Di entry-level, Redmi A5 menjadi andalan dengan menawarkan spesifikasi mumpuni di harga terjangkau—sesuai dengan kebutuhan mayoritas konsumen Indonesia yang sensitif terhadap harga namun menginginkan performa memadai.

Sementara di segmen mid-range, Redmi Note 14 Series berhasil mencuri perhatian berkat inovasi kameranya yang signifikan.

Seri ini tidak hanya unggul dalam hal fotografi tetapi juga desain yang premium dan baterai tahan lama—faktor-faktor yang sangat dihargai oleh pengguna Indonesia.

Tak ketinggalan, di segmen flagship, Xiaomi 15 Series hasil kolaborasi dengan Leica menghadirkan pengalaman fotografi profesional.

Dengan dukungan chipset terkini dan teknologi layar mutakhir, seri ini menjadi bukti bahwa Xiaomi mampu bersaing di kelas premium.

Jaringan Distribusi: Offline dan Online yang Solid

Selain produk yang tepat, Xiaomi juga mengoptimalkan jaringan distribusinya. Wentao Zhao menegaskan bahwa perluasan jangkauan penjualan—baik melalui mitra ritel offline maupun platform e-commerce—menjadi kunci keberhasilan mereka.

Dengan demikian, konsumen dari berbagai daerah di Indonesia dapat mengakses produk Xiaomi dengan mudah.

Strategi omnichannel ini tidak hanya meningkatkan penetrasi pasar tetapi juga memperkuat brand awareness.

Xiaomi kerap menggandeng marketplace lokal untuk program eksklusif, seperti flash sale atau bundling menarik, yang semakin mendongkrak penjualan.

Ekosistem AIoT: Lebih dari Sekadar Smartphone

Xiaomi tidak berhenti pada smartphone. Mereka membangun ekosistem Artificial Intelligence of Things (AIoT) yang terintegrasi, mulai dari perangkat rumah pintar hingga wearable device.

Produk seperti Xiaomi Smart Air Purifier dan Smart AC semakin memperkuat posisi Xiaomi sebagai pemain utama dalam teknologi connected living.

Visi ini selaras dengan tren digitalisasi yang semakin masif di Indonesia. Dengan menghadirkan solusi lengkap—mulai dari komunikasi, hiburan, hingga kenyamanan rumah—Xiaomi berhasil menciptakan loyalitas pelanggan yang tinggi.

Ke depan, Xiaomi berkomitmen untuk terus berinovasi. Seperti diungkapkan dalam rencana strategis mereka untuk 2025, brand ini akan fokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan lokal serta memperluas jangkauan layanan purnajual.

Dengan strategi yang matang dan eksekusi yang tepat, dominasi Xiaomi di pasar smartphone Indonesia tampaknya akan bertahan lebih lama. (Icha)

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

0

Telko.id – Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 – Tactical Edition, smartwatch yang dirancang khusus untuk mereka yang menolak kompromi dalam ketangguhan dan fungsionalitas.

Dengan standar militer MIL-STD 810, bezel logam, dan fitur taktis canggih, Instinct 3 – Tactical Edition bukan sekadar upgrade dari seri sebelumnya.

Ini adalah lompatan besar dalam dunia wearable untuk aktivitas ekstrem. Bagaimana smartwatch ini bisa menjadi partner andalan Anda? Mari kita telusuri lebih dalam.

Garmin tidak main-main dengan seri Instinct 3 Tactical Edition. Smartwatch ini hadir sebagai solusi lengkap bagi pengguna yang membutuhkan perangkat siap tempur dalam segala kondisi.

Dari layar AMOLED berkualitas tinggi hingga fitur rucking khusus, berikut analisis komprehensif tentang apa yang membuat smartwatch ini istimewa.

Desain Militer dengan Sentuhan Teknologi Mutakhir

Garmin Instinct 3 – Tactical Edition dibangun dengan material fiber-reinforced polymer yang diperkuat bezel logam, membuatnya tahan terhadap benturan keras dan kondisi ekstrem.

Dengan ketahanan air hingga 100 meter dan layar anti-gores, smartwatch ini siap menemani Anda dari dasar laut hingga puncak gunung.

Yang menarik, Garmin menyematkan senter LED bawaan dengan berbagai mode pencahayaan. Mulai dari cahaya hijau untuk menjaga penglihatan malam hingga mode strobo untuk sinyal darurat.

Fitur Night Vision Google Mode-nya memungkinkan layar meredup untuk operasi rahasia di malam hari.

Fitur Taktis yang Mengubah Cara Anda Beroperasi

Salah satu pembeda utama Instinct 3 – Tactical Edition adalah fitur taktisnya yang komprehensif. Stealth Mode memungkinkan Anda menonaktifkan semua komunikasi nirkabel sambil tetap merekam data aktivitas.

Kill Switch memberikan opsi untuk menghapus semua data secara instan jika keamanan terancam.

Fitur Ballistic Solution-nya kompatibel dengan aplikasi Applied Ballistics Quantum, sementara Jumpmaster dirancang khusus untuk penerjun payung.

Dual-position format memungkinkan Anda melihat dua koordinat sekaligus, dan projected waypoint membantu navigasi di medan terbuka.

Dari Rucking Hingga Pemantauan Kesehatan 24/7

Garmin memperkenalkan fitur baru bernama Rucking, aktivitas berjalan dengan beban yang berasal dari latihan militer. Fitur ini secara otomatis menghitung kalori yang terbakar berdasarkan berat beban yang Anda bawa.

Smartwatch ini juga dilengkapi pemantauan kesehatan menyeluruh termasuk detak jantung, Pulse Ox, HRV, dan skor tidur. Dengan teknologi multi-band GPS dan SatIQ™, navigasi menjadi lebih akurat sekaligus hemat daya.

Untuk pengguna yang sering beraktivitas outdoor, fitur TracBack routing membantu Anda kembali ke titik awal dengan aman. Sementara deteksi insiden dan Assistance bisa mengirim lokasi ke kontak darurat jika terjadi kecelakaan.

Pilihan Model dan Harga

Garmin Instinct 3 – Tactical Edition tersedia dalam tiga varian:

  • Solar 45mm (Rp 8.899.000)
  • Solar 50mm (Rp 9.799.000)
  • AMOLED 50mm (Rp 10.699.000)

Model dengan panel surya generasi terbaru menawarkan masa pakai baterai hingga 5x lebih lama dari Instinct 2 Solar dalam mode GPS.

Sementara versi AMOLED menawarkan layar berkualitas tinggi dengan daya tahan baterai 24 hari dalam mode smartwatch.

Smartwatch ini sudah tersedia di seluruh jaringan Garmin Official Stores baik online maupun offline di Indonesia.

Dengan segala keunggulannya, Instinct 3 – Tactical Edition bukan sekadar aksesori, melainkan perangkat penting bagi mereka yang menjalani gaya hidup ekstrem dan penuh tantangan. (Icha)