Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

BAKTI Tancap Gas, Bangun 7904 BTS sampai 2022

Telko.id – BAKTI tancap gas, bakal bangun 7904 BTS sampai akhir 2022. Lokasi pembangunannya bukan tempat yang mudah. Pasalnya, BTS tersebut harus terpasang di wilayah 3T atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia. Semua itu demi pemerataan akses internet di Indonesia.

Wilayah 3T ini memang tidak menarik bagi para operator. Selain memang biaya pembangunan nya sangat besar karena sulit nya menjangkau lokasi, secara bisnis juga tidak menguntungkan. Itu sebabnya, peran BAKTI Kominfo ini menjadi penting dalam pemerataan akses internet di Indonesia.

“Dengan adanya akses internet yang lebih merata maka diharapkan digital ekonomi Indonesia pun terjadi peningkatan. Setidaknya sampai pada tahun 2022 mendatang dapat terjadi peningkatan sampai 47%,” ungkap Fadhilah Mathar, Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kementerian Kominfo menjelaskan dalam webinar dengan tema “Konektivitas Telekomunikasi dalam Membangun Roadmap Indonesia Digital”, Selasa (27/06/2020).

Langkah BAKTI bangun BTS ini juga akan menunjang digitalisasi 6 sekotr strategis di 22 kawasan di indonesia. Sesuai juga dengan target pemerintah di 2024 mendatang. Ke enam sektor itu adalah Sektor pertanian, pariwisata, Logistik, Maritim, Pendidikan dan Kesehatan.

Semua BTS yang akan dibangun oleh BAKTI ini berteknologi 4G. Ini ada alasannya. Menurut Fadhilah Mathar atau akrab dipanggil Ibu Indah ini, jaringan 4G ini menjadi standar untuk bisa mengakses berbagai platform yang dibutuhkan untuk mendorong ekonomi digital hingga ke pelosok Indonesia.

Nah, sebelum itu, pemerintah juga sudah membuat aturan terkait ketersediaan HP atau smartphone. Di mana, pemerintah membuat regulasi tentang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk HP 4G. Dengan demikian harga nya lebih affordable dan terjangkau sehingga diharapkan dapat terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Termasuk untuk masyarakat di wilayah 3T.

Tantangan Membangun BTS di 3T

Dalam BAKTI bangun BTS di daerah 3T ini sangat-sangat tidak mudah. Baik dalam pasokan listrik, bahan bakar, sampai transport untuk membawa peralatan sampai tujuan hingga berdiri dan bisa digunakan oleh masyarakat sekitar. Dan itu tidak berhenti sampai disitu. Setelah dibangun pun, perlu ada dukungan pemerintah daerah, TNI, Polri dan pihak lainnya agar selama pembangunan dan saat BTS berdiri agar tetap aman.

Masalah lain juga yang menjadi perhatian adalah lokasi. Setidak nya, untuk membangun sebuah BTS dibutuhkan luas lahan 20×20 meter. Ini yang perlu disiapkan oleh pemerintah daerah sebagai lahan pinjam pakai. Jadi dukungan pemda ini sangat penting agar pemerataan akses internet ini dapat terjadi di Indonesia.

Ginanjar, Direktur Marketing dan Solution LINTASARTA pada webinar itu juga sempat bercerita bahwa untuk membawa peralatan ke lokasi harus dilakukan dengan penuh perjuangan. “Terkadang alat yang diperlukan harus dikirim menggunakan pesawat terbang. Namun, karena besar nya alat, harus dilakukan dua, tiga kali penerbangan. Atau karena akses jalan masih belum bagus, peralatan yang diperlukan di tarik menggunakan kerbau,” ungkap Gilang menceritakan suka duka membangun BTS di daerah 3T.

Namun, karena Lintasart sudah memiliki pengalaman, target yang dibebankan pada perusahaan ini dapat berjalan dengan baik. Misi complies!

Pembiayaan Bangun BTS di wilayah 3T

Dulu, BAKTI mendapatkan dana untuk membangun BTS di wilayah 3T melalui dana Universal Service Obligation (USO) dari para operator. Sekarang, BAKTI mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Fadhilah, ada dana rata-rata sebesar Rp.17 triliun setiap tahun dari APBN yang dialokasikan untuk membangun infrastruktru di wilayah-wilayah non komersial. Termasuk wilayah 3T.

Dalam pembangunan 7904 BTS tersebut, BAKTI atau Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi ini tidak sendirian. Ada beberapa partner yang digandeng dan dibagi dalam 5 paket.

Sebagai informasi untuk paket 1 dan 2 untuk pembangunan BTS 4G yang akan dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data. Yang akan meliputi wilayah Sumatera, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Maluku atau disebut wilayah non-Papua.

Lalu, dilanjutkan lagi dengan paket 3, 4 dan 5 untuk wilayah Papua. Untuk wilayah ini, ada Lintasarta yang digandeng oleh BAKTI. Setidaknya ada  1795 BTS yang akan dibangun di wilayah Timur Indonesia ini oleh Lintasarta dari 7904 BTS yang menjadi target BAKTI.

Kontrak Paket 1 dan Paket 2 telah ditandatangani pada 29 Januari 2021 antara Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data dengan BAKTI Kominfo. Total nilai kontrak tersebut sebesar Rp9,5 triliun. 

Sedangkan kontrak Paket 3, 4, dan 5 yang akan dikerjakan oleh konsorsium PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT SEI untuk Paket 3, serta IBS dan ZTE untuk Paket 4 dan Paket 5 total nilai kontraknya sebesar Rp18,8 triliun. (Icha)

Latest

realme C65 Hadirkan Teknologi Rainwater Smart Touch, Apa Itu?

Telko.id - realme C65 yang merupakan smartphone anyar di...

Canalys: Oppo Perkuat Posisinya, Kuasai 21% Pasar Smartphone Q1 2024

Telko.id – Berdasarkan laporan dari Canalys, Oppo memampu memperkuat...

Anda Penggemar Bola? Yuk ke Oppo Gallery Rasakan Langsung Keajaiban UCL!

Telko.id – Oppo hadirkan keseruan UEFA Champion League (UCL)...

Smartfren Raih CSR & PDB Awards 2024 dari Kementerian Desa PDTT

Telko.id - Smartfren Raih CSR & PDB Awards 2024...

Rekomendasi

Ini Manfaat, 4 Operator Indonesia Hadirkan Layanan API GSMA Open Gateway

Telko.id – Empat operator Indonesia yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), XL Axiata, dan Smartfren mengumumkan peluncuran tiga layanan Application Programming Interface...

Done, Teleglobal dan Kacific Selesaikan Mobile Backhaul Berbasis Satelit

Telko.id – Akhirnya, Teleglobal dan Kacific bisa menyelesaikan penyediaan mobile backhaul service berskala besar untuk operator telekomunikasi yang memiliki jangkauan luas di Indonesia. Kerjasama ini...

Ini Operator Seluler Indonesia Yang Jadi Global Rising Star versi OpenSignal!

Telko.id – OpenSignal baru saja mengeluarkan laporannya dalam Global Mobile Network Awards 2022. Dari deretan operator dunia, ada operator seluler di Indonesia yang masuk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini