Telko.id – Lenovo yang juga merupakan vendor smartphone 4G, nyatanya sangat mendukung peraruran pemerintah terkait dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G mereka.
Sekedar informasi, Lenovo telah bekerja sama dengan pabrik perakitan Indonesia untuk mulai merakit smartphone mereka disini. Hal ini juga merupakan sebuah syarat untuk dapat mencapai setidaknya 20% tingkat kandungan lokal mereka. Dengan mengeluarkan investasi yang cukup besar, Lenovo kini tengah berusaha untuk mencapai target mereka menjadi 30% di tahun depan, yang mana angka tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh Lenovo.
Namun, Pemerintah memberikan beberapa role model untuk pencapaian 30% TKDN. Kelima bentuk skema tersebut meliputi, skema 100 persen hardware, skema 100 persen software, kemudian komposisi 75 persen hardware dan 25 persen software, skema rasio rata dimana baik software maupun hardware memiliki masing-masing 50 persen, dan yang terakhir adalah hardware 25 persen serta software 75 persen.
Skema 100 persen software nampaknya kurang dapat diterima oleh beberapa vendor yang telah berinvestasi untuk membangun pabrik dan RnD di Indonesia. Dengan 100 persen software, seharusnya mereka tidak perlu merogih kocek dalam-dalam untuk berinvestasi dari segi pabrik.
Namun, setelah tim Telko.id mengkonfirmasi lebih lanjut terkait skema ini terhadap I Gusti Putu Suryawirawan selaku dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian, Ia menyebut bahwa para vendor smartphone boleh memilih skema-skema yang sudah disediakan oleh Kemenperin dan bukan harus mengikuti satu skema saja.
Lantas, bagaimana dengan Lenovo? Ditemui pada peluncuran smartphone terbaru nya di Jakarta (23/3), Adrie R. Suhadi selaku Country Lead Lenovo Mobile Bisnis Group mengungkapkan bahwa saat ini Tingkat Kandungan Lokal mereka sudah melebihi angka 20%, walaupun kesemuanya berasal dari Hardware.
“Sampai dengan saat ini, kandungan lokal kita telah mencapai lebih dari 20% dan semua masih hardware,” ujarnya saat ditemui pada peluncuran Lenovo Vibe K4 Note.
Adrie menambahkan, untuk melakukan preloaded game lokal saja, tidak semudah seperti yang dibayangkan. Pasalnya, harus ada ketentuan seperti games lokal yang di preloaded harus berapa games, kemudian games tersebut memiliki berapa active user, games tersebut siapa yang memiliki, dan lokasi server. Namun Ia kembali menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Kemenperin terkait hal ini.
Disinggung mengenai harapan Lenovo, Adrie menjawab, “untuk mencapai 30% itu kan boleh berasal dari komponen software, namun sampai dengan saat ini, komponen software nya saja masih belum ketuk palu,”
Ia juga menyebut, “Saat ini kita masih 100 persen hardware, hanya kedepannya kita mengharapkan ada komposisi software. Namun saya belum berani sebut berapa persen komposisi nya,” sebutnya.
Walaupun enggan menyebut persentase komposisi hardware-software, diyakini komposisi TKDN Lenovo akan lebih cenderung kearah hardware, mengingat investasi besar yang telah mereka keluarkan untuk pabrikasi produk 4G mereka.