Jakarta – Seperti diketahui, Twitter dengan cepat menuai sensasi secara global setelah peluncurannya pada tahun 2006 silam. Namun pertumbuhan platform media sosial tersebut saat ini melambat menyusul banyaknya platform media sosial lainnya dan sampai saat ini belum menghasilkan keuntungan.
Berkaca dari hal tersebut, Twitter akan memberhentikan karyawan mereka pada minggu depan. Jack Dorsey sebagai bos baru Twitter kembali mendorong operasi untuk lebih merampingkan karyawan mereka agar lebih efisien.
Dilansir dari phys.org (12/10), PHK akan tersebar di seluruh perusahaan yang berbasis di San Francisco dan kemungkinan akan mencakup insinyur didalamnya. Diperkirakan karyawan yang akan dipecat mencapai sekitar setengah dari karyawan Twitter atau sekitar 4.200 karyawan.
Sampai saat ini, pihak Twitter sendiri masih enggan untuk melakukan konfirmasi terkait hal ini dan menjelaskan mengenai apakah ini hanya sekadar rumor atau fakta.
Dorsey telah menjabat sebagai CEO sejak bulan Juni silam. Ia kembali secara permanen pada minggu lalu setelah menjadi kepala eksekutif Square, yakni perusahaan pembayaran digital yang didirikannya. Sementara itu, Dorsey kembali ke Twitter dengan misi untuk memperluas basis pengguna mereka di atas 300 juta pengguna.
Sebagai informasi, Saham Twitter tergelincir hampir empat persen menjadi USD 29,74 di lantai bursa. Hal ini yang disinyalir menyebabkan berhembusnya rumor pemecatan besar-besaran tersebut.
Jika memang benar terjadi, maka akan banyak pengangguran di Negeri Paman Sam, dan pemerintah Amerika Serikat tampaknya harus turun tangan mengatasi masalah pengangguran ini. [AK/IF]