Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Upss! Ternyata Orang Tua Paling Banyak Sebar Hoaks

Telko.id, Jakarta – Percaya gak percaya, ternyata orang tua lebih sering menyebar hoaks atau berita palsu di Twitter dan media sosial lainnya. Setidaknya itu menurut hasil studi yang dilakukan Northestern University, Harvard University, dan University at Buffalo.

Dikutip Telko.id, Minggu (27/1/2019), Independent menyebut, para peneliti dari tiga universitas ternama itu menemukan fakta yang cukup mengejutkan, yakni pengguna berusia tua dan konservatif cenderung lebih sering menyebar hoaks lewat Twitter.

Survei yang dilakukan terhadap pengguna internet sejak 1 Agustus hingga 6 Desember 2016 atau ketika Pemilihan Presiden AS itu mendapati bahwa orang tua merupakan pengguna medsos yang sangat antusias.

Dalam sehari, pengguna Twitter dari kalangan tua rata-rata membuat 70 kali cuitan. Dari jumlah tersebut, tercatat 0,1 persen pengguna yang membagikan 80 persen berita palsu. Peneliti memakai algoritma dalam riset.

“Algoritma mendeteksi berita palsu menggunakan kata-kata bernada menyinggung. Kami mendeteksi peredaran berita palsu hingga 90 persen pengguna,” kata Profesor Northeastern University, David Lazer.

{Baca juga: 5 Konten Hoaks yang Bikin Heboh di Awal 2019}

Tim peneliti mencocokkan lebih dari 16.400 akun Twitter yang mencuit menggunakan akun dengan nama asli. Dengan begitu, tim memastikan ada manusia di balik setiap berita palsu yang dicuitkan, bukan memakai bot.

Menurut Lazer, usia dan pandangan politik berpengaruh kuat terhadap kemungkinan seseorang membagikan berita palsu lewat Twitter. Bisa jadi, mereka melakukannya karena terlibat langsung dalam sistem politik.

Sebelumnya, studi peneliti di Princeston dan New York University mencatat, 11 persen pengguna Facebook di AS berusia 65 tahun ke atas kerap berbagi hoaks, tiga persen pengguna 18-29 tahun menyebar informasi palsu.

Lansia cenderung membagikan hoaks 7 kali lebih banyak daripada mereka yang berusia 29 tahun ke bawah, dan ini benar-benar terlepas dari ideologi, tingkat pendidikan atau afiliasi politik.

Adrew Guess yang merupakan salah satu peneliti mengatakan, banyak orang yang sudah memprediksi jika kelompok lansia yang paling banyak membagikan hoaks di internet.

“Bagi saya, apa yang menarik adalah bahwa hubungan tersebut berlaku bahkan ketika Anda mengontrol afiliasi atau ideologi pihak,” ucap ilmuwan politik dari Princeton University tersebut.

{Baca juga: Kominfo: Ada 3 Tipe Pelaku Penyebaran Hoaks}

“Fakta bahwa itu terlepas dari sifat-sifat lain ini cukup mengejutkan bagi saya. Bukan hanya didorong oleh orang tua yang lebih konservatif,” tambahnya. [SN/HBS]

Sumber: Independent

Latest

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini...

Indosat SheHacks 2024, Kembali Hadir Dukung Pemberdayaan Perempuan

Telko.id - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui...

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan...

Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan...

Rekomendasi

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini agar bisnis dibidang apapun tidak terlibas oleh jaman yang sudah masuk ke era teknologi digital....

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu tahun sekali, pas hari Raya Idul Fitri. Nah, kali ini Telko.id berkesempatan mudik berbekal Acer...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development (IMD) terkait Smart City Indeks (SCI) 2024 menyebutkan bahwa Indonesia perlu perbaikan soal kemacetan dan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini