Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Teknologi Dapat Jadi Penyebab Keluarga Milenial Berantakan, Kenapa?

Telko.id – Teknologi memang tidak bisa diterima oleh semua kalangan dengan mudah. Terutama bagi kalangan orang tua. Tak pelak, generasi milenial lah yang harus banyak membantu. Bisa anak atau cucu. Namun, terkadang sangat mengganggu sehingga membuat hubungan keluarga pun menjadi berantakan atau tidak dinamis.

Hal ini yang ditemukan oleh Kaspersky yang mengadakan survei baru-baru ini. Dalam survei tersebut, bahwa lebih dari sepertiga (35%) orang-orang yang berusia 55-an ke atas mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan teknologi jika itu tidak dibantu oleh anak-anak mereka.

Akibat inilah mereka secara otomatis dianggap sebagai anggota paling muda di keluarga yang berkewajiban untuk mendukung segala jenis hal teknis tentang teknologi, dan dapat menyebabkan munculnya beberapa permintaan seperi “Bisakah kamu membantu untuk memperbaiki internet?”,”Bisakah kamu memberitahu cara mengunggah ke cloud?”, atau “Bisakah kamu cek seberapa aman aplikasi perbankan online saya?”

Hal ini menjadi ironis karena saat generasi muda mengumpulkan segala usaha untuk membeli rumah, memiliki anak, dan memajukan karir mereka, tuntutan dari anggota keluarga yang kewalahan terhadap teknologi dan permintaan konsultasi gratis terkadang melewati batas terlalu jauh.

Sementara lebih dari setengah milennial (55%) merasa berkewajiban untuk memberikan dukungan teknis sesuai permintaan kerbat lebih tua, seperempat (25%) mengatakan bahwa mereka secara aktif menghindari anggota keluarga yang mereka pikir akan meminta bantuan.

Dengan setengah (52%) orang yang berusia 55 tahun ke atas mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tentang teknologi, 41% akan menelepon anak-anak mereka atau anggota keluarga muda lainnya untuk mendapatkan dukungan TI jarak jauh.

Sebesar 18% kehilangan dukungan teknis anak-anak mereka, melebihi perusahaan kehilangan mereka (si orang tua) saat mereka tidak di kantor. Dan, demi memenuhi kebutuhan mereka dalam mendapatkan bantuan teknologi, 15% dari orang-orang yang berusia 55 ke atas bahkan menyuap anggota keluarga yang lebih muda ini untuk dukungan.

“Tidak semua orang tumbuh dengan teknologi – dan oleh karena itu generasi yang lebih tua mungkin merasa tidak nyaman menggunakannya layaknya milenial, atau mereka yang ahli dalam teknologi. Tetapi kami ingin semua orang menikmati peluang yang dapat dan mampu dilakukan oleh teknologi dalam kehidupan. Kami berkomitmen untuk memberdayakan semua orang dengan informasi untuk melakukannya. Pengetahuan yang tepat akan memungkinkan pengguna dari segala usia untuk dapat melakukan aktivitas online mereka dengan percaya diri dan bersemangat menyambut  masa depan” kata Alexander Moiseev, Chief Business Officer, Kaspersky.

Ketergantungan yang berlebihan pada kaum milenial untuk menjadi pahlawan dalam dukungan teknologi bahkan mempengaruhi hubungan keluarga, hingga kebiasaan mereka dalam memberikan hadiah. Hampir sepertiga (30%) menghindari membeli hadiah berupa teknologi kepada anggota keluarga yang lebih tua, karena tahu bahwa merekalah yang akan diharuskan untuk mengaturnya.

“Kemajuan dramatis teknologi mulai dari dalam mobil, kantor, dan lingkungan sosial telah menantang semua generasi untuk terus belajar cara memanfaatkannya. Mereka yang berada di paruh kedua kehidupan menemukan perubahan yang luar biasa dan seringkali takut ditipu, diekspos atau ketakutan akan menjadi target dari perubahan luar biasa tersebut, dan seringkali milenial lah yang terpaksa datang untuk menyelamatkan. Dipersenjatai dengan pengetahuan, millenial dianggap tidak memiliki masalah berarti dalam teknologi dan sedikit lebih terikat pada inner Bill Gates,” tambah Kathleen Saxton, psikoterapis.

Kaspersky berkomitmen untuk memutus siklus kesenjangan tersebut dan memberikan waktu kembali kepada milenial yang harus semakin memberikan dukungan teknologi berkelanjutan bagi anggota keluarga, sembari melengkapi generasi lebih tua dengan alat untuk membantu diri mereka sendiri.

Itu sebabnya, Kaspersky membuat fitur khusus baru yakni ‘Bisakah kamu?’, untuk membantu para generasi yang lebih tua untuk bisa mandiri memaksimalkan teknologi. Mudah-mudahan efektif ya!

Survei online ini dilakukan terhadap 11.000 koresponden dari 13 negara dengan kuota perwakilan nasional untuk setiap kelompok dari jenis kelamin, usia dan wilayah. (Icha)

Latest

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini...

Indosat SheHacks 2024, Kembali Hadir Dukung Pemberdayaan Perempuan

Telko.id - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui...

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan...

Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan...

Rekomendasi

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini agar bisnis dibidang apapun tidak terlibas oleh jaman yang sudah masuk ke era teknologi digital....

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu tahun sekali, pas hari Raya Idul Fitri. Nah, kali ini Telko.id berkesempatan mudik berbekal Acer...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development (IMD) terkait Smart City Indeks (SCI) 2024 menyebutkan bahwa Indonesia perlu perbaikan soal kemacetan dan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini