Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Dukung Operasional SATRIA-1, Pemerintah Siapkan 11 Satelit Bumi

Telko.id – SATRIA-1 atau Satelit Multifungsi (SMF) Indonesia Raya 1 masih dalam proses pabrikasi di Cannes. Di sisi lain, pemerintah pun sedang menyiapkan 11 satelit bumi untuk mendukung operasional satelit tersebut.

11 Satelit bumi ini nantinya akan menjadi jembatan angkasa telekomunikasi, khususnya di kawasan terdepan, tertinggal dan terluar (3T).

“Kini tengah dalam proses pabrikasi di Cannes, Prancis yang dikerjakan oleh Thales Alenia Space. Di Indonesia sejumlah aktivitas pun digelar. Salah satunya dengan pembangunan Satelit Stasiun Bumi yang akan ditempatkan di 11 lokasi yaitu Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura,” jelas Johnny G.Plate, Menteri Kominfo saat meninjau lokasi pembangunan Ruang Kontrol Satelit Bumi SATRIA-1 di Jl. Dusun III, Kel. Balok. Kec. Kupang Barat, Kab. Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/02/2022).

Pembangunan 11 stasiun bumi untuk penghubung jembatan angkasa, menurut Menkominfo menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam mengejar target Proyek Satelit SATRIA-1. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) Kementerian Komifo membangun gateway di 11 lokasi tersebut dengan pertimbangan pemerataan akses dan percepatan transformasi digital.

“Pemerintah, atas nama Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya menghadirkan konektivitas secara merata di seluruh pelosok tanah air sebagai fondasi utama dalam transformasi digital. Jadi Proyek Satria ini diharapkan dapat mendukung percepatan tranformasi digital dengan menghubungkan yang tidak terhubung, to connect all the dots,” tandasnya.

Menteri Johnny menjelaskan pembangunan SATRIA-1 juga melibatkan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, terutama berkaitan dengan penempatan stasiun bumi.

“BAKTI Kominfo dan PT Satelit Nusantara III juga melakukan pendekatan dengan pemerintah daerah dan tokoh-tokoh masyarakat di lokasi sekitar gateway. Hal ini untuk memberikan penjelasan mengenai manfaat-manfaat yang akan diterima secara langsung maupun tidak dengan adanya proyek Satria,” ungkapnya.

Saat ini terdapat tiga jenis stasiun bumi yang disiapkan Kementerian Kominfo. Pertama, Pengendali Satelit Primer yang berfungsi sebagai stasiun pusat pengendali dan pengawas alur pergerakan satelit mengontrol proses penerimaan sinyal. Kedua, Network Operation Control (NOC) berfungsi untuk mengawasi, mengendalikan serta mencatat aktivitas jaringan yang sedang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan sesuai standar dan rencana yang telah ditentukan.

Dan ketiga, Gateway Satelitte (juga disebut sebagai teleport atau HUB), merupakan stasiun bumi yang mengirimkan data ke dan dari satelit ke local area network.

150 Ribu Titik Layanan Publik

Johnny mengungkapkan, pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu telah dilaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control dan Gateway Proyek SATRIA-1 di Cikarang, Kab. Bekasi, Jawa Barat.

“Hal ini menandai telah dimulainya pembangunan untuk ruas bumi Proyek SATRIA-1, sekaligus menunjukkan bahwa meskipun masih berada di tengah situasi pandemi, kami terus melayani masyarakat,” ujarnya.

Selain membuat Stasiun Bumi, BAKTI Kementerian Kominfo sedang mempersiapkan titik-titik yang akan mendapat akses internet dari SATRIA-1. Menurut Johnny, selain sebagai cadangan, SATRIA-1 ini juga akan berfungsi sebagai penambah kapasitas layanan untuk telekomunikasi.

“Menurut perhitungan BAKTI, satelit cadangan perlu memiliki kapasitas sekitar 80Gbps. Sementara SATRIA-1 memiliki kapasitas transmisi 150Gbps. Dari sisi konstruksi, satelit ini dimulai pada 3 September 2020. Kemudian, akan diluncurkan sesuai jadwal yaitu pada kuartal kedua 2023 dan bisa beroperasi secara komersial paling lambat pada 17 November tahun yang sama,” jelasnya.

Satelit SATRIA-1 ditargetkan bisa menjangkau 150.000 titik layanan publik, terbanyak untuk sekolah dan pesantren (93.900) untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer. Satelit itu juga akan memberikan akses internet untuk puskesmas dan rumah sakit di 3.700 titik dan 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah 3T.

“Selain itu, satelit ini akan menjangkau 47.900 titik kantor desa, kelurahan, kecamatan dan kantor pemerintahan daerah lainnya serta 600 titik layanan publik lainnya,” tandas Menkominfo.

Dalam peninjauan, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang; Bupati Kabupaten Kupang, Korinus Masneno; Kepala Biro Umum, Sensilaus Dore dan Kepala Balmon Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Kupang, Latuse. (Icha)

Latest

XL Axiata Manfaatkan Starlink Jangkau BTS di Pedalaman

Telko.id – XL Axiata siap mengajak perusahaan milik miliarder...

XL Axiata ‘Tagih” Insentif Implementasi Jaringan 5G di Indonesia

Telko.id - XL Axiata berharap rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator...

Layanan Purnajual realme Kini Tersedia Melalui WhatsApp

Telko.id - realme resmi meluncurkan layanan WhatsApp realme Support,...

Nokia Tuntaskan Modernisasi Jaringan 5G XL Axiata di Indonesia

Telko.id - Nokia mengumumkan bahwa telah berhasil menyelesaikan proyek...

Rekomendasi

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini agar bisnis dibidang apapun tidak terlibas oleh jaman yang sudah masuk ke era teknologi digital....

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu tahun sekali, pas hari Raya Idul Fitri. Nah, kali ini Telko.id berkesempatan mudik berbekal Acer...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development (IMD) terkait Smart City Indeks (SCI) 2024 menyebutkan bahwa Indonesia perlu perbaikan soal kemacetan dan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini