Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Penjara Oregon Larang Narapidana Baca Buku Tentang Teknologi

Telko.id, Jakarta – Departemen Pemasyarakatan Oregon [DOC] melarang para narapidana membaca buku-buku mengenai teknologi dan pemrograman. Pun meski banyak diantaranya mengajarkan keterampilan dasar untuk banyak pekerjaan tingkat pemula. Usut punya usut, ini dilakukan DOC lantaran buku-buku tersebut dianggap dapat menimbulkan ancaman keamanan.

Setidaknya 1.600 judul buku, seperti dilaporkan Salem, dilarang oleh lembaga negara tersebut. Daftar ini dimaksudkan untuk membantu penjara negara bagian agar mengetahui buku mana yang harus ditahan dari narapidana.

Di dalam daftar ini ada banyak buku tentang teknologi — seperti Blockchain Revolution, Python Programming For Beginners, The Hidden Language Of Computer Hardware And Software, dan Windows 10 for Dummies.

{Baca juga: Retas Komputer Penjara, 364 Napi Gondol Rp 2,3 Miliar}

“Sama sekali tidak ada yang akan menimbulkan risiko keamanan. Buku-buku itu ditulis untuk konsumen — orang-orang di rumah,” kata Andy Rathbone, penulis Windows 10 for Dummies, dan beberapa buku lain dalam daftar terlarang.

Seperti yang diungkapkan Motherboard, buku-buku tentang peretasan memang bisa menimbulkan ancaman. Apalagi setelah ada upaya untuk meretas sistem komputer fasilitas pemasyarakatan.

“Saya tidak sepenuhnya terkejut bahwa buku saya ada di daftar itu,” imbuh Justin Seitz, penulis Black Hat Python. “Saya pikir yang lebih mengejutkan adalah beberapa yang lain, yang lebih mendasar. Mempelajari bahasa pemrograman dengan sendirinya tidaklah berbahaya.”

{Baca juga: Bisnis Bitcoin, Pria Ini Dipenjara Dua Tahun}

Kelly Raths, seorang administrator DOC Oregon yang mengawasi ruang buku, mengatakan kepada Salem bahwa buku-buku tentang teknologi diperiksa oleh sekelompok pekerja IT dengan pemahaman tentang ancaman keamanan penjara. Dia mengatakan bahwa itu memungkinkan para narapidana untuk memiliki “banyak akses ke komputer,” tetapi ketika penjara mulai memberi orang-orang di dalamnya akses ke komputer, beberapa dari mereka meninggalkan pesan untuk narapidana lain melalui komputer.

“Itu ancaman signifikan bagi kami,” kata Raths.

Akhirnya, untuk mengurangi ancaman itu, DOC bukan saja melarang beberapa buku untuk dibaca, mereka juga membatasi akses ke komputer bagi narapidana. Demikian dilaporkan Gizmodo, Sabtu, (22/6/2019).

Latest

Lebaran, Indosat Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17%

Telko.id - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mencatatkan...

Jelajahi Keajaiban AI Eraser & AI Smart Image Matting di Oppo Reno11 F 5G

Telko.id - Oppo bersama grup K-Pop populer BSS (Seventeen)...

Telkomsel Ajak Pelanggan Ciptakan Jejak Kebaikan

Telko.id - Telkomsel melalui inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR)...

Rahasia Samsung Bertahan 15 Tahun di Peringkat Satu Global Signage

Telko.id - Samsung Electronics Co., Ltd. mengumumkan prestasinya sebagai...

Rekomendasi

Lenovo Luncurkan Deretan Laptop Terbaru, Seri ThinkPad L dan X13

Telko.id – Lenovo memperkenalkan laptop bisnis terbarunya dalam seri ThinkPad L dan seri ThinkPad X13. Laptop-laptop baru ini merupakan bukti komitmen Lenovo terhadap inovasi...

Pupuk Indonesia Manfaatkan Snowflake Data Cloud

Telko.id - Pupuk Indonesia gandeng Snowflake Data Cloud untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur datanya yang meningkat tajam terkait penyediaan teknologi pertanian cerdas terkini kepada lebih...

Dji Avata 2, Kini Tersedia Di Jaringan Ritel Erajaya

Telko.id -Erajaya Active Lifestyle (ticker code: ERAL) mengumumkan kehadiran DJI Avata 2, drone generasi terbaru dari seri Avata yang memberikan pengalaman terbang dengan sudut...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini