spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Huawei Ditinggal ARM, Nasib P30 Pro dkk Terancam?

Telko.id, Jakarta – Kasus pemblokiran Huawei oleh sejumlah perusahaan teknologi penting makin pelik saja. Setelah Google, Intel, dan Qualcomm, kini perusahaan asal China itu ditinggal oleh perancang chip, ARM.

Dilaporkan BBC News, seperti dilansir Telko.id pada Kamis (23/05/2019), karyawan ARM telah diperintahkan untuk menghentikan semua urusan dengan Huawei.

Para karyawan wajib menghentikan semua kontrak aktif, dukungan hak, dan segala keterlibatan yang tertunda dengan Huawei, karena larangan perdagangan yang diberlakukan Amerika Serikat (AS).

Asal tahu saja, negara adidaya ini telah melarang perusahaan AS untuk melakukan bisnis dengan Huawei tanpa izin dari pemerintah. Akan tetapi, ARM bukanlah perusahaan AS, karena mereka berbasis di Inggris, dan dimiliki oleh SoftBank dari Jepang.

Ternyata, ARM memang harus mematuhi aturan AS karena mereka mengembangkan beberapa desain prosesor di wilayah Negeri Paman Sam, seperti Austin, Texas, dan California.

“ARM mematuhi pembatasan terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah AS dan sedang melakukan percakapan dengan lembaga pemerintah yang sesuai untuk memastikan kami tetap patuh,” jelas ARM.

Tentu ini menjadi pukulan telak untuk Huawei yang mengandalkan lisensi ARM untuk desain prosesor HiSilicon Kirin-nya. Tanpa lisensi, Huawei dipastikan tidak akan dapat melanjutkan pembuatan prosesornya sendiri, dan mengancam produk seperti smartphone berbasis prosesor Kirin, seperti Huawei P30 Pro yang jadi smartphone terbaru mereka.

“ARM menghargai hubungannya dengan mitra lama kami, HiSilicon dan kami berharap untuk resolusi cepat tentang masalah ini,” kata ARM.

Huawei sendiri mengomentari masalah ini. Mereka mengakui tekanan akibat dari keputusan yang diakibatkan oleh masalah politik.

“Kami menghargai hubungan dekat kami dengan mitra kami, tetapi mengakui tekanan beberapa dari mereka, sebagai akibat dari keputusan bermotivasi politik,” ujar Huawei.

“Kami yakin situasi yang dapat disesalkan ini dapat diselesaikan dan prioritas kami tetap untuk terus memberikan teknologi dan produk kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” lanjut mereka. (FHP)

Sumber: The Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU