Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Google Tinjau 1 Juta Video Teroris di YouTube

Telko.id, Jakarta – Dalam 3 bulan pertama di tahun 2019, Google secara manual meninjau lebih dari 1 juta video yang diduga sebagai video teroris di YouTube. Dari hasil tinjauan itu, ada 90.000 video yang melanggar kebijakan YouTube sehingga sekitar 9% dari total 1 juta lebih telah dihapus.

Dilansir Telko.id dari Engadget pada Jumat (03/05/2019), Google mengatakan di US House Panel kemarin, bahwa pihaknya bekerja ekstra untuk mengulas jutaan konten video tersebut.

Google telah memiliki lebih dari 10 ribu orang yang bekerja pada ulasan konten dan menghabiskan ratusan juta dolar untuk meninjau konten terorisme.

Sebelumnya Google, Facebook dan Microsoft telah diminta pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengungkapkan anggaran anti terorisme mereka. Diperkiraan Google telah mengeluarkan ratusan juta dollar untuk memberantas konten terosisme dari platform mereka.

Penyebaran konten kekerasan pada kasus penyerangan Mesjid di Christchurch di Selandia Baru, telah menambah tekanan bagi platform media sosial untuk memantau konten.

{Baca juga: Riwayat Lokasi di Google Bisa Terhapus Otomatis per 3 Bulan}

Australia telah membuat undang-undang untuk meminta perusahaan media sosial bertanggung jawab untuk menghapus konten kekerasan, dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan undang-undang yang mengharuskan konten teroris dihapus dalam waktu satu jam setelah pemberitahuan.

Untuk memenuhi standar tersebut, Google kemungkinan akan membutuhkan sistem yang menandai video secara lebih akurat untuk ditinjau secara manual. Sayangnya Google belum mau memberikan komentar lebih jelas terkait usaha mereka melawan konten terorisme.

Sebelumnya YouTube juga sempat direpotkan dengan “serbuan” video penembakan di Selandia baru tersebut.  Chief Product Officer YouTube, Neal Mohan, mengatakan bahwa pascakasus tersebut setiap detik ada satu video terkait penembakan di Selandia Baru yang diunggah ke platform. Ia menyebut, situasi baru mulai terkendali ketika 24 jam setelahnya.

{Baca juga: Setiap Detik, Video Penembakan di Selandia Baru Nongol di YouTube}

“Setiap kali tragedi serupa terjadi, kami harus mempelajari hal baru. Dalam kasus penembakan di Selandia Baru, volume video yang diunggah ke platform mencatatkan rekor,” terangnya, seperti dikutip Telko.id dari Engadget. [NM/HBS]

Sumber: Engadget

Latest

XL Axiata Manfaatkan Starlink Jangkau BTS di Pedalaman

Telko.id – XL Axiata siap mengajak perusahaan milik miliarder...

XL Axiata ‘Tagih” Insentif Implementasi Jaringan 5G di Indonesia

Telko.id - XL Axiata berharap rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator...

Layanan Purnajual realme Kini Tersedia Melalui WhatsApp

Telko.id - realme resmi meluncurkan layanan WhatsApp realme Support,...

Nokia Tuntaskan Modernisasi Jaringan 5G XL Axiata di Indonesia

Telko.id - Nokia mengumumkan bahwa telah berhasil menyelesaikan proyek...

Rekomendasi

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini agar bisnis dibidang apapun tidak terlibas oleh jaman yang sudah masuk ke era teknologi digital....

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu tahun sekali, pas hari Raya Idul Fitri. Nah, kali ini Telko.id berkesempatan mudik berbekal Acer...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development (IMD) terkait Smart City Indeks (SCI) 2024 menyebutkan bahwa Indonesia perlu perbaikan soal kemacetan dan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini