spot_img
Latest Phone

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

ARTIKEL TERKAIT

Data Strava: 41% Atlet Masih di Jalur Tepat Capai Target 2025

Telko.id – Strava, platform komunitas olahraga terbesar di dunia, merilis laporan tren tengah tahun yang menunjukkan bahwa 41% pengguna berlangganannya masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kebugaran tahun 2025.

Data ini didasarkan pada aktivitas lebih dari 50 jenis olahraga yang dilakukan pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Michael Horvath, Co-Founder dan CEO Strava, mengatakan, “Data ini menunjukkan ketahanan dan dedikasi komunitas atlet kami. Mereka tidak hanya aktif, tetapi juga terhubung, termotivasi, dan terus melacak kemajuan menuju tujuan pribadi mereka.”

Laporan ini juga mengungkap bahwa pesepeda memimpin dengan rata-rata kemajuan 53%, disusul pelari dengan 51%.

Klub dan komunitas menjadi pendorong utama konsistensi atlet. Di Indonesia, jumlah klub lari baru di Strava tumbuh 5,8 kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Komunitas seperti Strava Runners Indonesia, Indonesia Berlari, dan She-Runs menjadi wadah bagi pengguna untuk berbagi motivasi dan tetap konsisten.

Aktivitas berkelompok di Strava mendapat apresiasi dua kali lipat lebih besar dibanding aktivitas solo. Selain itu, jam paling populer untuk berlari di Indonesia adalah pukul 09.00 pada hari Sabtu dan pukul 18.00 pada hari Selasa.

Pelacakan detail kebugaran juga menjadi kunci kesuksesan. Rata-rata kegiatan berjalan kaki di Strava tercatat hampir 4.000 langkah (3 km), sementara berlari menambahkan sekitar 6.300 langkah (6 km). Atlet Gen Z lebih sering mengunggah aktivitas menggunakan Apple Watch dibanding generasi lain.

Dalam hal perlengkapan, pelacakan sepatu di Strava memudahkan pengguna mengetahui waktu tepat untuk mengganti alas kaki.

Asics menjadi merek sepatu paling banyak dicatat secara global, diikuti Nike dan Hoka. Di Indonesia, Asics juga unggul, disusul Adidas dan merek lokal Ortuseight.

Kompetisi menjadi motivasi pamungkas bagi atlet Strava. Sebanyak 66% pelari dan pesepeda telah mencapai rekor pribadi baru di berbagai segmen tahun ini. Namun, generasi Baby Boomer unggul dengan 58% mencapai rekor, sementara Gen Z hanya 36%.

Dengan musim maraton mendekat, 42% pelari tahun ini telah mencatatkan waktu terbaik untuk jarak 5k, 10k, 21k, atau maraton penuh.

Bagi yang mengejar target jarak, pesepeda dengan target 5.000 km hanya perlu menempuh 67 km per bulan, sementara pelari target 1.000 km cukup 17,4 km per bulan.

Laporan Strava ini sejalan dengan tren kebugaran global yang juga diangkat dalam studi Nielsen tentang perubahan kebiasaan penggemar olahraga.

Teknologi memainkan peran penting, termasuk dalam hal peningkatan penggunaan data mobile untuk mendukung aktivitas kebugaran.

Bagi pengguna yang ingin memaksimalkan pengalaman, paket berlangganan gabungan Strava dan Runna menawarkan hemat hingga 60%.

Momentum menuju akhir tahun 2025 semakin kuat, dan Strava akan merangkum pencapaian terbaik pengguna dalam Year In Sport setiap Desember. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU