Telko.id – Proses migrasi Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) BAKTI Komdigi yang ditangani oleh Telkomsat sudah selesai. Sebanyak 1.219 lokasi BTS di seluruh Indonesia telah dipindahkan dari satelit lama ke satelit baru sejak pertengahan Januari hingga akhir Januari 2024.
Plt. Direktur Infrastruktur BAKTI Komdigi, Darien Aldiano, menjelaskan migrasi dilakukan karena adanya perubahan kontrak dan lelang ulang. “Telkomsat berdasarkan hasil lelang, menjadi pelaksana migrasi. Proses ini mencakup perpindahan arah antena dari satelit lama ke satelit baru,” ujarnya.
Migrasi BTS USO ini tidak semua nya mulus, ada yang menghadapi beberapa kendala di lapangan, termasuk masalah material yang rusak dan pengiriman yang lambat.
Selain itu, persoalan lahan juga menjadi tantangan, terutama di beberapa lokasi seperti Konawi (Sulawesi Tenggara), Landak (Kalimantan Barat), Maluku, dan Nusa Tenggara.
Kendala Lahan dan Material
Darien menyebutkan, empat lokasi masih tertunda migrasinya. “Satu lokasi terkait masalah lahan hibah, di mana penghibah meminta ganti rugi. Sedangkan lokasi lain mengalami masalah daya listrik drop sehingga perlu penggantian baterai,” jelasnya. Target penyelesaian seluruh migrasi diharapkan selesai pada Juni 2024, kecuali untuk lokasi yang masih terkendala lahan.

Setelah migrasi selesai, BAKTI akan melakukan uji layanan untuk memastikan kualitas jaringan. “Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Komdigi untuk memastikan proses ini berjalan optimal,” tambah Darien.
Baca Juga:
Perubahan Satelit dan Kapasitas Jaringan
Migrasi ini melibatkan perpindahan dari satelit lama ke satelit baru seperti MP2, MP3, dan Upstar 5. Untuk BTS USO, kapasitas jaringan ditingkatkan menjadi 8 Mbps guna mendukung kebutuhan akses internet masyarakat di daerah terpencil.
“Kalau yang sekolah dan perkantoran, akses internetnya gratis melalui kuota. Tapi untuk masyarakat umum, layanan ini berbayar,” jelas Darien. Ia menambahkan, meski kapasitas ditingkatkan, permintaan pengguna terus bertambah seiring dengan peningkatan penggunaan data.
Proyek migrasi BTS USO ini sejalan dengan upaya pemerintah memperluas jaringan 4G LTE di daerah tertinggal, seperti yang juga dilakukan melalui proyek Palapa Ring dan inisiatif lainnya.
Dengan rampungnya migrasi ini, diharapkan konektivitas digital di daerah-daerah terpencil semakin merata, mendukung program pemerataan infrastruktur digital nasional. (Icha)