Telko.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan mengenai Tata Kelola Teknologi Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI).
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan regulasi disusun mengacu praktik terbaik dari berbagai negara, termasuk penerapan Readiness Assestment Methodology (RAM) yang direkomendasikan UNESCO.
“Untuk penguatan tata kelola AI, Kominfo sedang menjajaki RAM yang digunakan oleh UNESCO sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah ke depan,” jelasnya dalam Road to World Public Relation Forum 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (23/04/2024).
Budi Arie menyatakan Indonesia menggunakan pendekatan horizontal dan vertikal untuk menyusun regulasi yang berkaitan dengan teknologi AI.
Baca juga : Kominfo Segera Gelar Dialog Publik Terkait Pedoman AI
“Pendekatan horizontal melalui pengaturan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi serta Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Etika AI. Sedangkan pendekatan vertikal bersifat sektoral seperti sektor keuangan dan kesehatan,” jelasnya.
Kementerian Kominfo juga aktif dalam forum internasional yang membahas pemanfaatan AI seperti AI Safety Summit 2023, Internet Governance Forum 2023, UNESCO Global Forum on Ethics of AI 2024, serta AI Summit for Democracy. Menurut Budi hal itu diperlukan untuk mendapatkan acuan dalam penyusunan regulasi di Indonesia.
“Kita paham betul bahwa AI ini modal cuma dua. Kalau di Eropa diatur secara horizontal, sedangkan di Amerika diatur secara vertikal. Nah, kita sedang mencoba meramu, mendiskusikan mana yang paling sesuai untuk Indonesia,” tuturnya.
Budi mengapresiasi penyelenggaraan Road to WPRF 2024 dan mengharapkan dapat mendorong praktisi humas untuk menghadirkan ekosistem komunikasi publik yang bertanggung jawab di tengah perkembangan teknologi yang makin pesat.
“Di masa depan, teknologi digital bisa sangat membantu dalam menjalankan berbagai aktivitas kehumasan. Semoga kualitas sumberdaya manusia kehumasan terus meningkat, termasuk menggaungkan public relations bahwa Indonesia adalah negara yang hebat, bangsa yang kita cintai,” tuturnya.
Menkominfo menekankan saat ini Indonesia menjadi sorotan dunia akibat beragam potensi yang ada. Oleh karena itu, Budi mengingatkan agar Indonesia tidak hanya sekadar menjadi pasar.
“Jangan hanya sekadar pasar, melainkan ikut ambil bagian dalam pengembangan, pertumbuhan dan kecepatan teknologi digital ke depan yang berguna buat masyarakat baik aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya,” ungkapnya.
Menkominfo juga mengajak praktisi kehumasan terus berkreasi. Menurutnya, hanya ada dua kata kunci menghadapi tantangan teknologi yaitu adaptasi dan inovasi.
“Dengan dua kata kunci itu, kita yakin Indonesia akan menjadi negara maju, negara yang penuh harapan, negara yang betul-betul bisa menjadi bagian penting dalam kemajuan ekonomi dan pembangunan dunia di masa mendatang,” ujarnya. (Icha)