Telko.id, Jakarta – Seorang mahasiswa yang berpura-pura menjadi gadis dengan menggunakan filter swap genderSnapchat, berhasil membantu polisi menangkap pedofilonline.
Dilaporkan oleh NBC Bay Area, mahasiswa berusia 20 tahun yang bernama Ethan (nama belakang dirahasiakan), membuat identitas palsu untuk memancing pedofil. Hal itu ia lakukan setelah mendengar cerita dari teman wanitanya yang dianiaya oleh pedofil ketika masih kecil.
Dia berpura-pura menjadi seorang gadis bernama “Esther”. Ia kemudian mulai mendapat kiriman pesan dari seorang pria di aplikasi kencan Tinder.
{Baca juga: Pedofil Manfaatkan TikTok untuk Buntuti Gadis Remaja?}
“Aku yakin dia akan mengirim pesan padaku. Apakah kamu ingin bersenang-senang malam ini? Dan saya memutuskan untuk memanfaatkannya,” “kata Ethan kepada NBC Bay Area.
Ethan yang memalsukan identitasnya, mengatakan kepada pria cabul tersebut bahwa dia berusia 16 tahun. Ia juga bertanya apakah umurnya, akan mengganggunya.
Menurut polisi, berdasarkan tangkapan layar berisi percakapan antara Ethan dan pria itu, menunjukkan bahwa itu tidak masalah bagi tersangka.
“Kami kemudian mulai mengirim sms kepadanya, dan itu menjadi jauh lebih eksplisit,” ungkap Ethan.
Ethan dan pria itu terus saling berkirim pesan selama 12 jam. Ethan kemudian mengirim tangkapan layar dari percakapan tersebut dengan Crime Stoppers, sebuah tip line bagi publik untuk memberikan informasi tentang kegiatan terkait kejahatan.
“Aku hanya mencari seseorang. Dia kebetulan polisi,” kata Ethan.
Penyelidik mengidentifikasi bahwa pria itu bernama Robert Davies, seorang perwira polisi. Davis ditangkap karena dicurigai mendiskusikan aktivitas seksual dengan minor di media sosial.
Akibat perbuatannya, kini pria itu ditempatkan di bagian administratif, menurut Departemen Kepolisian San Mateo tempat Davis bertugas.
{Baca juga: Duh.. WhatsApp Dituding Jadi Sarang Pedofil}
Filter swap gender Snapchat yang populer pertama kali diperkenalkan pada bulan Mei. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat bagaimana mereka terlihat sebagai lawan jenis.
Berita tentang upaya Ethan untuk menangkap pedofil dengan menggunakan filter Snapchat mendapat respon positif di media sosial. Para netizen menyebutnya “pahlawan”. [BA/HBS]
Telko.id, Jakarta – Pemerintah membuat kebijakan tegas terkait pemasangan iklan YouTube untuk perusahaan. Otoritas setempat meminta kepada semua perusahaan untuk tidak beriklan di video YouTube yang bermuatan propaganda anti-negara.
Menurut laporan Reuters, dikutip Telko.id, Kamis (13/06/2019), Partai Komunis yang berkuasa mempertahankan sensor media secara ketat di Vietnam. Mereka sama sekali tidak mau berkompromi dengan segala hal terkait perbedaan pendapat.
“Google sangat longgar dalam mengatur konten. Akibatnya, para pengguna masih bisa membeli iklan secara langsung dari YouTube dan Google tanpa keterlibatan agen iklan lokal,” tulis Vietnam News Agency (VNA).
{Baca juga: Sah! Iklan di WhatsApp Bakal Hadir Tahun Depan}
Menurut VNA, kementerian Vietnam membuat daftar perusahaan asing yang mengiklankan di video berkonten ilegal dan berbahaya, termasuk Samsung Electronics, Huawei Technologies, Yamaha Motors, dan Grab.
Kementerian Informasi Vietnam menemukan sekitar 55.000 video di YouTube yang mengandung konten berbahaya. Konten tersebut melanggar undang-undang Vietnam. Dari jumlah itu, sebanyak 8.000 video telah dihapus atas permintaan pemerintah Vietnam.
{Baca juga: Bocah Ini Ngamuk Karena Susah Sinyal di Kampung Halaman}
“Dalam waktu dekat, pemerintah akan meminta YouTube untuk mengidentifikasi kanal-kanal Vietnam. Pemerintah hanya akan mengesahkan kanal-kanal yang dipertimbangkan untuk iklan yang bersedia membagi keuntungan alias menghasilkan pendapatan,” tulis VNA.
Undang-undang keamanan siber di Vietnam berlaku mulai awal tahun ini. Regulasi tersebut mewajibkan perusahaan memiliki kantor serta menyimpan data di Vietnam. Namun, perusahaan teknologi dan kelompok sayap kanan menolak undang-undang itu. (SN/FHP)
Telko.id, Jakarta – Samsung masih bungkam mengenai tanggal rilis smartphone lipat Samsung Galaxy Fold. Alih-alih menginformasikan perkembangan perbaikan layar perangkat itu, Samsung justru akan menggarap smartphone inovatif lain, yakni smartphone gulung.
Menurut laporan Gizmodo, seperti dikutip Telko.id, Kamis (13/06/2019), Samsung telah mendaftarkan paten smartphone layar gulung alias rollable. Layar tersebut bisa digulung dan disimpan aman di bagian dalam perangkat.
Bagian atas layar akan menjadi lokasi penempatan kamera depan smartphone. Lalu, speaker atau pengeras suara bisa dibentangkan ke arah luar dari dalamnya. Dengan demikian, layar terlihat berasio aspek tidak biasa.
Berdasarkan dokumen paten, smartphone gulung Samsung mirip Blackberry Priv. Namun, ukuran layarnya lumayan tinggi. Sepertinya, Samsung terinspirasi dari inovasi yang dilakukan oleh LG, yang mengembangkan teknologi serupa.
Sebelumnya, kabar terbaru datang terkait waktu peluncuran smartphone layar lipat bikinan Samsung, yakni Galaxy Fold. Seorang petinggi Samsung bersedia buka suara soal tanggal rilis ponsel mutakhir yang bermasalah di layar itu.
{Baca juga: Bocoran Harga Galaxy Note 10, Lebih Murah dari iPhone XS Max}
Menurutnya, seperti dikutip Telko.id dari GSM Arena, Sabtu (08/06/2019), Galaxy Fold bakal meluncur pada Juli 2019 mendatang. Samsung, sebutnya, segera menggelar konferensi pers mengenai rencana rilis smartphone layar lipat tersebut.
Masih berdasarkan keterangan sang petinggi Samsung, pada konferensi pers nanti, perusahaan akan mengumumkan tanggal pasti rilis Galaxy Fold. Sayang, ia tak mengungkap pasti, kapan waktu pelaksanaan konferensi pers. (SN/FHP)
Telko.id – Menurut laporan IDC terbaru, Apple kehilangan pasar hingga 22,73%. Yang mengalami pertumbuhan positif hanya Huawei dan Xiaomi. Yang lainnya negative.
Berdasarkan IDC, penjualan ponsel cerdas di Eropa, Timur Tengah dan Afrika mencapai 83,7 juta unit selama kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut turun sebesar 3,3% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam hal nilai total, penurunan bahkan lebih besar dengan perkiraan nilai ritel sebelum pajak $ 26,8 juta, yang turun 10% pada Q1 2018.
Pada kuartal pertama tahun ini, berdasarkan data dari IDC, Huawei mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Bahkan terbesar di wilayah ini dengan pengiriman yang meningkat 66,1% YoY, diikuti oleh Xiaomi dengan 33,3%. Sedangkan merek utama lainnya turun. Mulai dari HMD turun 32,6%, Apple kehilangan 22,73%.
Walau demikian, Samsung tetap menjadi pemimpin dalam hal pangsa pasar dengan 29,5% diikuti oleh Huawei (25,4%) dan Apple (14,7%). Namun, bagi Apple, angka ini merupakan yang terendah dalam dalam lima tahun belakangan ini.
Menurut analis IDC, Marta Pinto, penurunan tersebut disebabkan karena permintaan yang melambat. Pasalnya, konsumen bertahan lebih lama pada perangkat. Itu sebabnya, semua merek diharapkan dapat memberikan inovasi terbaiknya. Termasuk juga Apple ditantang dengan perangkat terbarunya.
Di Timur Tengah, terjadi penurunan yang cukup besar, sekitar 18,8% YoY. Walaupun penurunan nya tersebut berada pada harga handset rata-rata. Di sisi lain, Afrika tumbuh sebesar 6%. Sedangkan di Eropa secara keseluruhan hanya terjadi perubahan sedikit saja atau bahkan tidak terlalu signifikan.
Lalu, harga rata-rata di Eropa Barat terlihat sedikit penurunan sementara itu di pasar Eropa Tengah dan Timur tetap statis.
Ke depan, IDC memperkirakan akan lebih banyak lagi ketidakpastian untuk penjualan ponsel pintar. Hal ini disebabkan karena adanya ketegangan geopolitik dan periode konsumen mengganti smartphone nya lebih lama. (Icha)
Telko.id, Jakarta – Perhatian para gamers di seluruh dunia sedang tertuju ke ajang E3 2019. Gelaran tersebut sudah berlangsung sejak 11 Juni hingga 13 Juni 2019 di Los Angeles Convention Center, Amerika Serikat.
Di E3 2019, banyak developer dan publishergame terkenal saling unjuk gigi dengan memperkenalkan game terbaru yang dikemas dengan gameplay dan teknologi terbaru.
Sebut saja seperti Ubisoft, Square Enix, Nintendo, Microsoft, dan lainnya. Nah, sekarang dalam tulisan kali ini tim Telko.id akan merangkum 7 game yang diperkenalkan di E3 2019.
Semuanya bisa dibilang menarik perhatian para gamers, karena menampilkan gameplay yang menarik dalam trailer-nya, sampai grafis menakjubkan yang memanjakan mata. Yuk disimak!
Avengers
Di E3 2019, Square Enix memperkenalkan beberapa game, salah satunya adalah game Avengers yang namanya masih dirahasiakan sampai saat ini. Game tersebut sampai sekarang diberi kode “Project Avengers” oleh Square Enix dan Marvel.
{Baca juga: Yeayy! Square Enix Ungkap Tanggal Rilis Game Avengers}
Developer itu pun telah memamerkan gameplay perdana dan juga jadwal rilisnya. Melalui channel YouTube “Marvel’s Avengers”, Square Enix mengumumkan jika game Avengers akan hadir pada 15 Mei 2020 mendatang.
Nah, pada trailer-nya, nampak kalau wajah para karakter Avengers di game tidak menyerupai karakter asli di film Avengers. Meski demikian, Square Enix dan Marvel memastikan kalau jalan cerita, momen ikonik, serta lingkungannya akan mirip kisah orisinal.
FIFA 2020
Electronic Arts (EA) juga mengumumkan game FIFA 20 di E3 2019. Developer tersebut mengatakan, bahwa FIFA 2020 bakal rilis pada 27 September 2019. Dalam presentasinya, EA mengungkap kalau di game tersebut ada mode permainan futsal atau mode “Volta”.
Di dalam mode ini, EA mengajak pemain menciptakan karakter sendiri, lengkap dengan pakaian dan sepatunya. EA menyatakan, pemain bisa bertanding dalam beberapa pilihan, seperti 3 lawan 3 tanpa penjaga gawang.
Selain mode baru, FIFA 2020 juga membawa berbagai macam peningkatan, dari mulai grafis, gameplay, skill pemain, dan lainnya.
Just Dance 2020
Ubisoft merayakan satu dekade dari game Just Dance, dengan merilis Just Dance 2020 di gelaran E3 2019 dengan berbagai fitur dan lagu baru didalamnya. Just Dance 2020 memungkinkan para gamers untuk bersenang-senang bersama dengan teman-teman dalam mode Co-op.
Demi keamanan, Ubisoft juga akan menghadirkan Kids Mode di game ini. Melalui mode ini maka anak-anak akan mendapatkan lagu yang sesuai dengan umur mereka.
{Baca juga: Rayakan Satu Dekade, Ubisoft Luncurkan Just Dance 2020}
Mode ini bisa membantu orangtua menghindari lagu-lagu dewasa ketika anaknya sedang bermain game tersebut. Game Just Dance 2020 akan dirilis Ubisoft pada 5 November mendatang. Game ini hanya akan hadir untuk konsol Nintendo Switch dan Nintendo Wii.
Final Fantasy VII Remake
Selain Avengers, Square Enix juga membuat kejutan dengan mengumumkan kehadiran game Final Fantasy VII Remake di E3 2019. Square Enix menegaskan bahwa Final Fantasy VII Remake akan keluar pada Maret 2020 mendatang.
{Baca juga: Sah! Final Fantasy VII Remake Rilis Tahun Depan}
Konfirmasi ini pun langsung mementahkan kabar bahwa game tersebut bakal rilis pada 2023 nanti. Selain itu, game ini juga tampaknya hanya akan tersedia eksklusif untuk PlayStation 4 sehingga pengguna PlayStation 4 tinggal menunggu game tersebut keluar untuk memainkannya.
Cyberpunk 2077
Game bergenre, RPG yakni Cyberpunk 2077 menarik perhatian di E3 2019. Dalam trailernya, game tersebut menampilkan salah satu karakter yakni John Wick alias Keanu Reeves sebagai Johny Silverhand.
Uniknya pada konferensi pers Microsoft di E3 2019, Keanu Reeves muncul di panggung setelah pemutaran perdana trailer Cyberpunk 2077. Game besutan CD Projekt Red menawarkan medan adu tembak secara terbuka dengan pilihan karakter yang bisa dikustomisasi.
{Baca juga: Wow! Ada John Wick di Cyberpunk 2077}
Cyberpunk 2077 akan hadir untuk PC, PlayStation 4, dan Xbox One. Microsoft memastikan, game ini akan rilis di konsol Xbox One pada 16 April 2020 mendatang. Saat ini gamer sudah bisa melakukan pre-order. Para gamers PC bisa melakukan pre-order melalui Steam senilai Rp 700 ribu.
The Legend of Zelda: Awakening
Kisah antara Link dan puteri Zelda berlanjut. Dalam E3 2019, Nintendo mengungkapkan bahwa The Legend of Zelda : Awakening Link akan rilis pada 20 September 2019 di Nintendo Switch.
Game ini merupakan versi pembaruan dari Game Boy 1993 klasik dengan nama yang sama. Tetapi saat ini, pemain akan semakin dimanjakan dengan visual yang apik ketika dimainkan di Nintendo Switch.
{Baca juga: Yeayy! The Legend of Zelda: Awakening Link Debut Sebentar Lagi}
Dalam game, para pemain bisa membangun dan merancang ruang bawah tanah sendiri untuk dijelajahi. The Legend of Zelda sendiri adalah permainan petualangan yang didesain oleh Shigeru Miyamoto dan seri pertama dirilis pada tahun 1986 lalu.
Age of Empires II : Definitive Edition
Microsoft turut memeriahkan ajang E3 2019. Dalam ajang tersebut Microsoft mengungkapkan bocoran mengenai game Age of Empires II : Definitive Edition. Game tersebut akan hadir untuk merayakan ulang tahun ke-20 dari game strategi tersebut.
{Baca juga: Siap-siap! Age of Empires II: Definitive Edition Segera Dirilis}
Sayangnya Microsoft enggan memberi tahu soal kapan game tersebut akan dirilis. Microsoft hanya menjelaskan jika game ini merupakan pembaruan dari Age of Empires: Definitive Edition dengan grafis yang ditingkatkan.
Telko.id, Jakarta – Serial orisinal Netflix, Stranger Things akan hadir dalam bentuk game mobile. Di acara E3 2019, Netflix mengumumkan akan meluncurkan game Stranger Things Mobile di Android dan iOS pada 2020 mendatang.
Sekadar informasi, Stranger Things adalah serial orisinal Netflix dengan genre fiksi ilmiah yang dikombinasikan dengan unsur-unsur horor. Serial ini dibuat oleh The Duffer Brothers, serta co-executive yang diproduksi oleh Shawn Levy dan Dan Cohen.
Dilansir dari phoneArena, Kamis (13/06/2019), Netflix bekerja sama dengan pengembang Next Game untuk meracik Stranger Things menjadi game mobile.
{Baca juga: Drakor di Netflix Ini akan Diadaptasi jadi Game Mobile}
Game tersebut nantinya akan dikemas dengan gameplay dan tampilan ala kartun 1980-an.
Yang menarik, Stranger Things Mobile akan terintegrasi dengan Google Maps sehingga memungkinkan pemain untuk menjelajahi The Upside Down yang tersembunyi di lingkungan sekitar. Selain itu, game juga hadir untuk menyambut session ketiganya yang akan rilis pada 4 Juli mendatang.
Next Game pun menyambut baik kolaborasi ini. Next Game memberi bocoran, jika game itu tetap mengangkat tema-tema yang berada di serial tersebut.
“Fokus utama kami adalah menyampaikan tema-tema Stranger Things yang kaya dan intens seperti persahabatan dan petualangan supernatural, dan menerjemahkannya ke dalam hiburan di perangkat seluler Anda,” tulis Next Game.
{Baca juga: Netflix Gabung Acara E3 2019, Mau Rilis Game?}
Wacana Netflix untuk merilis game sudah mulai terkuat akhir-akhir ini. Dilansir dari Gamesradar, Kamis (16/05/2019), Netflix diberitakan siap berpartisipasi pada gelaran E3 2019 pada 12 Juni 2019 mendatang. Asal tahu saja, E3 2019 merupakan acara industri game terbesar dan termegah sejagat. (NM/FHP)
Telko.id, Jakarta – Amerika Serikat (AS) terus berbenah untuk melawan aksi rasis. Baru-baru ini, Kantor Kejaksaan Distrik San Francisco, Amerika Serikat akan menyematkan teknologi AI atau Artificial Intelligence di alat bernama “Bias Mitigation Tool” untuk mencegah tuntutan yang sifatnya rasis.
Menurut laporan The Verge, seperti dilansir Telko.id pada Kamis (13/06/2019), teknologi ini akan digunakan untuk mengurangi bias ketika jaksa melayangkan tuntutan kepada terdakwa.
Tujuannya, agar jaksa bisa benar-benar fokus kepada kasus kejahatan terdakwa bukan ras mereka.
Bias Mitigation Tool nantinya akan menyunting informasi dari laporan polisi yang dapat mengidentifikasi ras tersangka. Alat ini tidak hanya akan menghapus deskripsi ras, tetapi juga deskriptor seperti warna mata dan warna rambut.
{Baca juga: Polisi New York akan Gunakan Perangkat VR untuk Latihan}
Menurut Jaksa Distrik San Francisco, George Gascón, nama, lokasi, dan lingkungan yang semuanya mungkin secara sadar atau tidak sadar memberi tahu jaksa bahwa tersangka memiliki latar belakang ras tertentu juga dihapus. Seperti nama Hernandez, yang biasanya merupakan nama dari seseorang keturunan Latin.
“Ketika Anda melihat orang-orang yang dipenjara di negara ini, mereka akan menjadi laki-laki dan perempuan kulit berwarna secara tidak proporsional,” kata George.
Bias Mitigation Tool dikembangkan oleh Alex Chohlas-Wood dan tim di Stanford Computational Policy Lab. Wood mengatakan, alat baru ini pada dasarnya hanya web ringan yang menggunakan beberapa algoritma untuk secara otomatis membuat ulang laporan polisi, mengenali kata-kata dalam laporan menggunakan versi komputer, dan menggantinya dengan versi generik.
{Baca juga: Polisi Minta Riwayat Lokasi Pengguna ke Google, Ada Apa?}
Wood menambahkan jika alat ini masih dalam tahap akhir, dikembangkan tanpa biaya untuk Kejaksaan San Francisco, dan bisa berfungsi maksimal jika pembuatan telah selesai. (NM/FHP)
Telko.id, Jakarta – Selain meluncurkan Xiaomi Mi 9T atau versi global dari seri Redmi K20 di Eropa, Xiaomi juga meluncurkan perangkat wearable terbarunya, yaitu Mi Band 4. Seperti Mi 9T, perangkat ini pun diubah namanya menjadi Mi Smart Band 4.
Dikutip dari GSMArena, Kamis (13/06/2019), wearable tersebut memiliki body yang lebih bongsor, punya layar OLED yang berwarna, dan pilihan warna strap yang lebih banyak.
Mi Smart Band 4 punya layar berukuran 0,95 inci dengan resolusi 120 x 240 RGB. Layarnya telah dilindungi oleh 2.5D tempered glass dengan lapisan anti-fingerprint.
{Baca juga: Versi Global Redmi K20 Resmi Dirilis, Xiaomi Mi 9T}
Dari segi kemampuan, sebenarnya perangkat ini tidak jauh berbeda dibandingkan Mi Band 3. Pengguna tetap dapat memantau detak jantung, dan berbagai aktivitas dengan akurasi yang baik, seperti saat berenang, berlari, bersepeda, dan lainnya.
Bukan Mi Band namanya kalau harganya tidak terjangkau. Ya, perangkat ini hanya dibanderol dengan harga €35 atau setara Rp 560 ribuan. Xiaomi mengatakan, perangkat tersebut akan dijual di benua biru pada 26 Juni mendatang. (FHP)
Telko.id – Huawei baru saja mengumumkan akan meluncurkan seri Huawei Nova 5. Namun, bukan atas nama Huawei tetapi atas nama Nova itu sendiri atau independent brand. Dan sudah dicatatkan sebagai merek baru ‘Nova’ di Weibo, dengan perusahaan induk sebagai Huawei Devices (Dongguan) Co., Ltd. seperti yang dilaporkan oleh Huawei Central.
Pengumuman itu disampaikan oleh Huawei pada 11 juni lalu, dan Huawei Nova 5 ini berencana akan diluncurkan pada 21 juni mendatang di Wuhan, Cina.
Rencananya, Huawei akan meluncurkan dua smartphone Nova sekaligus yakni Nova 5 dan Nova 5i.
Pada teaser yang sudah banyak beredar, Huawei pun memperlihatkan logo baru Nova. Sayang, pada video teaser tersebut belum ada informasi lengkap tentang spesifikasi mapun desain dari Nova 5 ini.
Namun berdasarkan data dari TENAA selaku otoritas industri smartphone di Cina, Nova 5i akan ditopang dengan empat kamera di bagian belakang.
Langkah ini, untuk membuat Nova menjadi independent brand ini, sudah pernah juga dilakukan oleh Huawei, ketika melahirkan Honor dan lalu dijadikan independent brand sendiri. Dan, dalam perjalannya, strategi operasi yang terpisah mampu menambah lebih banyak energi ke Huawei.
Waktu itu, merek Honor diluncurkan pada 2013 oleh Huawei untuk bersaing dengan perusahaan seperti Xiaomi. Huawei telah mengumpulkan banyak keuntungan dari perangkat seluler Honor. Bahkan, pernah disampaikan bahwa, Honor melampaui total pengiriman Xiaomi.
Ada beberapa pembicaraan bahwa jika Honor menjadi independen, itu akan membantu Honor mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Akankah Nova menjadi sukses seperti Honor? Kita tunggu saja gebrakan Nova selanjutnya. (Icha)
Telko.id, Jakarta – Xiaomi resmi merilis smartphone terbarunya, Xiaomi Mi 9T di Eropa. Smartphone ini merupakan versi global dari Redmi K20 yang beberapa waktu lalu resmi diluncurkan.
Oleh karenanya, Mi 9T pun punya spesifikasi yang identik dengan smartphone jagoan dari Redmi tersebut.
Smartphone ini mengusung layar berjenis AMOLED berukuran 6,39 inci dengan resolusi Full HD+ atau 2340 x 1080 piksel. Sudah ada sensor sidik jari di dalam layarnya juga di sana.
{Baca juga: Jadi “Flagship Killer 2.0”, Segini Harga Duo Redmi K20}
Di sektor dapur pacunya, digunakan prosesor Snapdragon 730, yang dikombinasikan dengan RAM 6GB, GPU Adreno 618, ROM 64GB atau 128GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh.
Di bagian kamera, Mi 9T mengusung kamera selfie pop-up dengan sensir 20MP aperture f/2.2. Sedangkan kamera belakangnya, terdapat tiga kamera utama dengan konfigurasi 48MP aperture f/1.8, 8MP lensa telephoto, dan 13MP lensa ultrawide.
Lantas, berapa harga Xiaomi Mi 9T di tanah Eropa? Dilansir dari GSMArena, Kamis (13/06/2019), smartphone ini dihargai €329 atau setara dengan Rp 5,3 jutaan untuk model 6GB/64GB. Sedangkan untuk 6GB/128GB, dilepas di harga €369 atau Rp 6 jutaan.
{Baca juga: Kamera Pop-up Redmi K20 Bisa Tahan 8 Tahun Naik Turun}
Mi 9T akan dijual pada 17 Juni mendatang, dengan tiga pilihan warna, yaitu Black, Blue, dan Red. Apabila dibandingkan dengan harga Redmi K20, harganya terbilang cukup mahal.
Sebab, K20 dilepas dengan harga mulai dari CNY 1,999 atau setara Rp 4,1 jutaan untuk versi 6GB/64GB, dan CNY 2,099 atau Rp 4,3 jutaan untuk 6GB/128GB. (FHP)