spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 939

Huawei Tunda Peluncuran Smartphone Lipat Mate X, Kenapa?

0

Telko.id, Jakarta Huawei menunda peluncuran smartphone lipat Huawei Mate X di pasaran dari Juni hingga September 2019. Alasannya, mereka sedang melakukan pengujian kembali agar smartphone lipat buatannya tersebut lebih baik ketimbang Samsung Galaxy Fold.

Huawei sedang melakukan pengujian ekstensif untuk memastikan perangkat itu siap untuk konsumen. Huawei mengambil pendekatan hati-hati menyusul kegagalan peluncuran ponsel lipat Samsung Galaxy Fold.

Smartphone tersebut memulai debutnya pada bulan April tetapi pengiriman telepon ditunda tanpa batas waktu setelah perangkat yang berada di beberapa outlet pecah dalam hitungan hari.

{Baca juga: Lagi Diboikot, Huawei Mate X Dibanderol Rp 37 Juta, Ada yang Beli?}

“Kami tidak ingin meluncurkan produk untuk menghancurkan reputasi kami,” kata juru bicara Huawei, seperti dilansir Telko.id dari The Verge, Sabtu (15/06/2019).

Masalah yang lebih besar untuk Huawei adalah efek berkelanjutan dari larangan perdagangan atau embargo dari pemerintah Amerika Serikat. Terlebih, apakah Mate X akan didukung oleh Android atau tidak. Media CNBC menulis jika Mate X akan didukung Android karena smartphone tersebut diluncurkan sebelum embargo AS diberlakukan.

Sedangkan Wall Street Journal melaporkan bahwa belum dapat dipastikan jika Mate X akan didukung Android atau tidak. Juru bicara Huawei tidak menjawab polemik tersebut. Dia hanya mengaku jika mereka siap jika Huawei Mate X tak didukung Android.

“Jika kita dipaksa untuk melakukannya sendiri, kita siap. Kita bisa melakukannya dalam enam hingga sembilan bulan ke depan,” kata Juru Bicara.

{Baca juga: Huawei Mate X, Ponsel Layar Lipat 5G Pesaing Galaxy Fold}

Sebelumnya Pabrikan asal China ini memperkenalkan  Huawei Mate X  di ajang MWC 2019, dengan tampilan yang lebih tipis, memiliki layar lebih besar, dan lipatan lebih rata. Saat dilipat, layar utama Mate X berukuran 6,6 inci dengan resolusi 2480 x 1148, aspek rasio.

Untuk harganya, Huawei membanderol Mate X seharga € 2.299 atau sekitar Rp 36,5 juta dengan 8GB RAM dan 512GB penyimpanan. [NM/HBS]

Sumber: The Verge

Demi Konten, YouTuber Ini Nikahi Ibu Sahabatnya

Telko.id,Jakarta – Di “Era YouTube” seperti sekarang, terkadang kita sulit membedakan apa yang dilakukan seseorang memang tulus, atau hanya demi popularitas. Seperti yang dilakukan seorang Youtuber asal Amerika bernama David Dobrik yang menikahi ibu sahabatnya. Tulus atau demi konten YouTube?

Seorang YouTuber asal Amerika bernama David Dobrik membuat heboh karena menikahi ibu sahabatnya. Dia berdalih, pernikahannya itu untuk membuktikan bahwa ia memang dapat “menemukan cinta”. Benarkah?

Cerita ini bermula saat pada bulan Mei lalu, Dobrik yang berusia 22, memposting video di YouTube berjudul “Saya Menikahi Ibu Teman Terbaik Saya !! (lamaran)”.

Dalam video itu, Dobrik bercerita bagaimana awal percakapannya dengan seorang sahabatnya yang juga sesama YouTuber, Jason Nash yang berusia 46, hingga akhirnya Dobrik melamar ibu sahabatnya yang bernama Lorraine.

Dalam video itu, Dobrik terdengar bertanya kepada Jason tentang bagaimana perasaannya, bahwa anak-anaknya tampaknya lebih menyukai pacar mantan istrinya.

Lalu Jason membalas pertanyaan Dobrik dengan mengatakan, “Lucu sekali, berpikir bahwa kamu tidak akan pernah memiliki mantan istri karena tidak ada yang mau menikahimu,” kata Jason.

{Baca juga: Demi Viewer, Youtubers Ini Nekat Bergelantungan di Gedung Tinggi}

Tiga jam setelah percakapan, Dobrik terbang ke Boston menemui Lorraine, untuk melamarnya. Dobrik menjelaskan bahwa ia ingin menjadi ayah tiri Jason. Gayung pun bersambut,Lorraine setuju menerima “pinangan” Dobrik dan mengatakan aksi itu akan menghebohkan semua orang.

Beberapa saat kemudian, Dobrik dan Lorraine menikah di Las Vegas. Kemudian, Dobrik memamerkan akta nikahnya kepada Jason dan memanggilnya “anakku”.

Video pernikahan Dobrik dan Lorraine ini diposting pada bulan Mei, dan telah dilihat lebih dari 7,8 juta kali. Sampai di sini, sepertinya apa yang “ingin dicapai” Dobrik membuat konten yang ditonton banyak orang sudah tercapai. Sementara pernikahan itu sendiri hanya seperti main-main.

Terbukti, pernikahan mereka tidak sampai seumur jagung. “Bulan madu” mereka pun telah berakhir. Sebab, pada tanggal 13 Juni, Dobrik mengumumkan bahwa ia telah mengakhiri pernikahannya dengan Lorraine.

{Baca juga: Youtuber Ini Dihujat Netizen Usai Berciuman dengan Adiknya}

Dia menulis keterangan yang panjang di Instagram. Dobrik menjelaskan bahwa dia dan Lorraine telah berusaha keras untuk membuat hubungan mereka berhasil.

Dalam keterangan tersebut, ia juga mengatakan, mereka berdua akan berkomitmen untuk menjadi teman yang baik dan sahabat bagi anak-anak mereka.

Tak ayal, aksi Dobrik ini menuai banyak kecaman dari para netizen. Dan mungkin karena tak tahan diserang netizen yang “julid” di Twitter, Dobrik pun meminta privasinya dihormati.

 

“Saya sedih mengumumkan bahwa Lorraine dan saya telah berpisah. Saya hanya berharap yang terbaik baginya. Kami mungkin terburu-buru, tetapi itulah yang terjadi ketika dua orang muda jatuh cinta. Harap hormati privasi kami saat ini,”katanya.

Beberapa penggemarnya pun ikut bersedih, mendengar tentang kabar perceraiannya. Namun, Dobrik juga menerima banyak kritikan dari beberapa pengguna media sosial karena dianggap telah “merusak kesucian pernikahan” hanya sekadar untuk membuat konten video YouTube.

{Baca juga: Duh! YouTuber Ini Dibui 15 Bulan Gara-gara “Prank Oreo”}

Saat ini, Dobrik memiliki lebih dari 12 juta subscribers di YouTube. Dan nampaknya keinginannya untuk membuat konten yang sukses ditonton banyak orang telah berhasil. Apapun alasannya, tingkah Dobrik ini tidak patut ditiru. [BA/HBS]

Sumber: The Star

Google Kembangkan Fitur Pengingat di Google Message

Telko.id, Jakarta – Kita sering lupa membalas pesan di ponsel karena terlalu sibuk bekerja. Demi menjawab permasalahan tersebut, Google dikabarkan sedang mengembangkan fitur pengingat untuk membas pesan di Google Message.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Sabtu (15/06/2019) isu tersebut mulai muncul di forum XDA Developers yang diunggah akun Quinny899. Mereka menemukan beberapa fitur yang masih dikembangkan Google salah satunya pengingat pesan.

Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk tidak lupa membalas pesan. Pengguna bisa mengatur pengingat untuk pesan teks mereka sehingga mereka dapat diingatkan untuk membalas pesan dalam periode waktu yang ditentukan.

Sepertinya fitur ini bisa  berguna jika Anda adalah tipe yang banyak lupa atau jika Anda berada dalam situasi di mana Anda tidak dapat membalas dengan cepat. Namun, seperti yang dikatakan oleh XDA Developers, pengguna yang telah menggunakan snoozing notifikasi, fitur ini tidak terlalu berguna.

{Baca juga: Kini Sudah Ada Pelindung Spam di Google Message?}

Google memang terus mengembangkan fitur terbaru untuk Google News. Tahun lalu telah muncul fitur perlindungan spam telah ada di Google Message atau android messages dan hadir di beberapa pengguna.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Sabtu (29/12/2018), rumor tersebut muncul dari laporan Android Police. Sayangnya fitur tersebut belum diluncurkan secara luas karena beberapa pengguna mengklaim mereka belum menerimanya.

Fitur anti spam itu tampaknya juga diaktifkan dari sisi server, sehingga Anda tidak perlu melakukan apa pun untuk mendapatkannya meskipun Anda mungkin perlu memiliki versi terbaru dari Google Message.

{Baca juga: Google Assistant sedang Dicoba di Android Messages}

Masih menurut Android Police, fitur ini masih memiliki beberapa masalah privasi. Hal ini karena menurut halaman dukungan Google, tampaknya beberapa info tentang pesan Anda nantinya akan dikirim ke Google terlebih dahulu.

Jadi jika Anda lebih suka Google tidak memiliki akses ke pesan Anda, spam atau tidak ada spam, maka Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mematikannya atau mungkin menemukan aplikasi lain. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Adobe Gunakan AI untuk Deteksi Konten Deepfakes

Telko.id, Jakarta – Fenomena Deepfakes menimbulkan keresahan di masyarakat, khusus soal keaslian sebuah foto atau video. Untuk itu Tim Peneliti Adobe dan University of California, Barkeley melatih Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi deepfakes yang masuk ke Adobe Photoshop.

Dilansir Telko.id dari Engagdet pada Sabtu (15/06/2019) tim melatih jaringan saraf convolutional (CNN) untuk melihat perubahan pada gambar yang dibuat pada fitur Face Away Liquify Photoshop.

Fitur ini merupakan fitur Adobe Photoshop yang memiliki kemampuan untuk mengubah mata, mulut dan fitur wajah orang lain.

Ketika diuji jaringan CNN mendeteksi gambar yang telah diedit dengan tingkat akurasi 99% atau lebih tinggi dari kemampuan manusia yang memiliki akurasi hanya 53%. Selain itu jaringan CNN juga dapat mengembalikan gambar ke gambar asli sebelum diedit.

{Baca juga: Upss! Gal Gadot Dijadikan Artis Porno oleh AI}

Para peneliti berharap alat ini akan membantu mengembalikan kepercayaan pada media digital pada saat fenomena deepfake banyak dikhawatirkan. AI ini diharapkan bisa untuk forensik gambar, sehingga memungkinkan lebih banyak orang mengungkap praktik manipulasi gambar.

Ini bukan pertama kalinya, Adobe telah menggunakan AI untuk layananan tetapi alat ini secara khusus ditargetkan untuk mendeteksi deepfakes. Adobe mengatakan jika fitur tersebut harus segera diluncurkan untuk melawan gambar-gambar palsu tersebut.

“Kita hidup di dunia di mana semakin sulit untuk mempercayai informasi digital yang kita konsumsi,” kata peneliti Adobe Richard Zhang. Dan ketika datang untuk melihat gambar yang dimanipulasi dan wajah yang berubah, Adobe mengatakan ini baru permulaan.

{Baca juga: Kualitas Deepfakes Ditingkatkan, Video Hoax jadi Sulit Dikenali?}

Deepfakes adalah video palsu yang telah dimanipulasi oleh AI untuk membuat seseorang atau sesuatu muncul pada objek yang lain. Deepfakes ini dapat menirukan gaya atau mimik dari satu orang atau objek, dan memindahkannya ke orang atau objek yang lain. [NM/HBS]

Sumber: Engagdet

Menarik, Facebook Luncurkan “Fitur Donor Darah”

Telko.id, Jakarta Facebook menghadirkan fitur baru yang memudahkan pengguna untuk donor darah. Fitur tersebut diyakini bakal memudahkan para pengguna yang selama ini rutin menyumbangkan darah.

Sayangnya, fitur ini baru tersedia untuk para pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS). Cara kerjanya, fitur akan memberi tahu para pengguna di mana tempat terdekat untuk mendonorkan darah.

Dikutip Telko.id dari CNN, Jumat (14/6/2019), pengguna bisa mendaftar menjadi pendonor darah di bagian About di profil akun. Orang yang sudah mencantumkan kesediaan akan menerima pemberitahuan dari pusat donor darah.

{Baca juga: Pembaruan Facebook Portal Janjikan Fitur-fitur Menarik}

“Di lima kota AS, kami akan menempatkan pemberitahuan tepat di atas News Feed Facebook. Tujuannya untuk meminta pengguna mendaftar jika mau berdonor darah,” kata chief operating officer Facebook, Sheryl Sandberg.

Kota-kota yang akan mendapatkan akses untuk menerima pendonor dari Facebook adalah Chicago, New York, San Francisco, Baltimore, dan Washington. Namun,  fitur akan diluncurkan secara nasional dalam beberapa bulan mendatang.

“Kalau ada kekurangan darah di sejumlah kota, mitra kami bakal memberi tahu dan memberi kesempatan kepada pengguna untuk menyumbang. Fitur tersebut hadir untuk mengajak pengguna berkontribusi satu sama lain,” imbuhnya.

{Baca juga: Facebook akan Bayar Pengguna yang “Rela Disadap”, Mau?}

Menurut Sandberg, fitur serupa sudah hadir di India, Pakistan, Brasil, dan Bangladesh. Ia mengklaim, sekitar 35 juta orang telah mendaftar untuk menjadi pendonor darah di Facebook di negara-negara yang bisa mengakses fitur itu. [SN/HBS]

Sumber: CNN

Konsumen Takut Beli Ponsel Huawei, Penjualan Turun 40%

Telko.id, JakartaEmbargo Amerika Serikat (AS) ternyata berdampak pada penjualan ponsel Huawei di Indonesia. Diperkirakan penjualan ponsel Huawei turun hingga 40% dibanding sebelum kebijakan soal larangan Huawei dikeluarkan pemerintah AS.

Pasar ponsel dunia sedang dihebohkan dengan masalah embargo yang diberikan pemerintah AS pada perangkat buatan Huawei. Dengan alasan keamanan nasional, Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan aturan melarang menggunakan ponsel buatan Huawei. Alhasil, embargo itu membuat Huawei kelimpungan, karena menghantam penjualan mereka.

Keputusan Trump yang memasukkan Huawei ke daftar hitam perdagangan telah membuat perusahaan asal China tersebut mulai ditinggalkan sejumlah perusahaan raksasa teknologi AS yang menjadi mitranya. Yang paling heboh adalah saat Alphabet sebagai induk perusahaan Google telah menghentikan kerja sama bisnisnya dengan Huawei.

{Baca juga: Ancaman ‘Serangan Balik’ China Bikin AS Ciut, Embargo Huawei Dicabut?}

Keputusan ini membuat perusahaan terancam tidak bisa memanfaatkan berbagai layanan, termasuk software, hardware dan sistem operasi Android, kecuali yang tersedia secara publik melalui lisensi open source.

Sudah jatuh, ketimpa tangga. Mungkin begitulah nasib Huawei sekarang. Setelah banyak perusahaan yang memutuskan kerja sama, data terbaru menyebut jika minat pelanggan pada perangkat Huawei menurun pasca embargo AS diberlakukan.

Kebijakan embargo AS ternyata juga berdampak pada penjualan ponsel Huawei di Indonesia. Diperkirakan penjualan ponsel Huawei turun hingga 40% dibanding sebelum kebijakan soal larangan Huawei dikeluarkan pemerintah AS.

Untuk mengetahui sejauh mana tren penjualan ponsel Huawei di Indonesia, tim Telko.id coba melakukan penelusuran secara langsung ke beberapa pusat penjualan ponsel di Jakarta, yakni ITC Kuningan dan Mall Ambasador Jakarta, pada Kamis (13/06/2019).

Salah seorang penjual yakni Ade dari Milano Cell mengatakan jika embargo AS sangat berpengaruh kepada penjualan ponsel Huawei. Menurutnya, masyarakat khawatir terkait tidak ada lagi dukungan Android untuk smartphone Huawei.

“Berpengaruh karena gak ada yang mau beli lagi. Udah ditawarin gak mau beli, dibilang takut katanya,” ujar Ade kepada tim Telko.id.

{Baca juga: Sistem Operasi Huawei, HongMeng OS akan Meluncur Tahun Ini}

Ade menambahkan, bahwa terjadi penurunan penjualan hingga 40%. Biasanya selama sebulan tokonya mampu menjual hingga 20 unit smartphone Huawei. Namun jumlah itu turun drastis pasca isu dicabutnya Android merebak ke publik.

“Menurun sampai 40%. Biasanya bisa menjual 20 unit sebulan, tapi ketika Android katanya mau dicabut, mulai terjadi penurunan,” tambah Ade.

Hal serupa juga dikatakan oleh Santi dari Gadget Store, konsumen mulai berpaling ke smartphone mereka lain seperti Xiaomi dan Samsung. Menurutnya, terjadi penurunan hingga 50%, karena isu dicabutnya Android.

“Turunnya sampai 50%. Sekarang udah jarang konsumen yang nanya Huawei. Pembeli sekarang lebih banyak yang tanya ponsel Samsung dan Xiaomi, ” terang Santi.

Penyebab penurunan Huawei memang didominasi soal isu embargo AS khususnya dicabutnya Android. Sehingga menurut Teuku dari Zeta Phone, konsumen khawatir jika membeli produk Huawei terbaru, seperti Huawei P30 dan Huawei P30 Pro tidak akan didukung oleh Android.

“Orang awamkan tahunya itu (Android) bakal ditarik dan gak bisa digunain lagi. Sayangnya itu mereka belum tahu juga kabar kepastiannya. Jadi asumsi-asumsi sendiri,” kata Teuku.

Sementara itu, pihak Huawei Indonesia tidak mau memberikan keterangan soal tren penurunan penjualan ponsel Huawei di Indonesia. Hingga tulisan ini dibuat, pihak Huawai Indonesia tidak membalas pertanyaan yang diberikan oleh tim Telko.id.

Sebelumnya situs perbandingan produk, PriceSpy melaporkan bahwa setelah banyak perusahaan yang memutuskan kerja sama, minat pelanggan pada perangkat Huawei menurun pasca embargo AS diberlakukan. PriceSpy menyebutkan bahwa tingkat klik pengunjung mengalami penurunan sebear 26%.

Penurunan ini membawa berkah bagi para pesaing Huawei, khususnya Xiaomi dan Samsung. PriceSpy mengungkapkan jumlah klik pengunjung untuk smartphone Xiaomi dan Samsung mengalami peningkatan cukup signifikan.

Situs PriceSpy melihat terjadi peningkatan klik per tayang sebesar 13% untuk perangkat Samsung, sementara Xiaomi mencatatkan 19% lebih banyak klik dalam jumlah waktu yang sama.

Embargo AS sendiri bermula kala Presiden AS, Donald Trump menandatangani perintah larangan bagi perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan perusahaan-perusahaan yang menimbulkan risiko keamanan nasional, khususnya Huawei.

{Baca juga: Dampak Embargo AS, Minat Pelanggan Huawei Menurun}

Padahal sebelum dilakukan embargo oleh AS, minat konsumen terhadap Huawei terbilang cukup besar. Awal tahun 2019 lalu Huawei dilaporkan telah memecahkan rekor pendapatan di segmen bisnis produk konsumen. Capaian ini tak terlepas dari kemonceran bisnis smartphone premium Huawei yang meningkat dalam beberapa kuartal terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Huawei mengklaim pendapatan perseroan di segmen itu menembus USD 52 miliar atau Rp 735,4 triliun pada 2018. Pencapaian ini terbilang meningkat, meski dibayangi oleh sentimen global terkait isu keamanan.

Kepala Divisi Konsumen Huawei, Richard Yu menyebut, penjualan perusahaan di segmen bisnis tersebut sendiri melonjak sekitar 50 persen dari realisasi 2017. [NM/HBS]

 

 

Mobil Masa Depan Toyota Punya Fitur “Motor Matic”, Apa Itu?

Telko.id, Jakarta – Toyota berencana untuk menghadirkan fitur untuk mematikan mesin secara otomatis pada mobil masa depan mereka, mirip teknologi pada motor matic yang beredar saat ini yang bernama Idling Stop System (ISS). Bedanya, selain untuk efisiensi energi, teknologi itu berguna demi keselamatan pengemudi.

Menurut Toyota, fitur bernama Auto Shut Off tersebut akan secara otomatis mematikan mesin setelah jangka waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, pengguna tak perlu khawatir jika mobil dibiarkan menyala.

Dilansir Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Jumat (14/06/2019), selain fitur Auto Shut Off, mobil masa depan Toyota juga bakal terkoneksi dengan aplikasi di smartphone. Nantinya, aplikasi berfungsi sebagai pengingat tambahan untuk para pengguna atau pengemudi.

{Baca juga: Toyota Bikin Robot yang Jago Main Basket}

Perusahaan mengumumkan pula bahwa mobil masa depan miliknya akan datang dengan fitur parkir otomatis. Namun, jangan disangka mobil Toyota bakal bisa parkir sendiri tanpa bantuan pengemudi, karena sifatnya hanya mendeteksi.

Artinya, apabila pengemudi keluar dari kendaraan tanpa menempatkan posisi persneling dalam posisi parkir, fitur akan membantu untuk menempatkannya di mode P atau mode parkir. Dengan demikian, mobil dipastikan tetap aman ketika diparkir.

{Baca juga: Jepang Perkenalkan Robot Relawan di Olimpiade Tokyo 2020}

Perusahaan asal Jepang ini sengaja menghadirkan fitur itu demi keselamatan yang dirancang untuk membantu mengurangi risiko mobil terguling karena pengemudi lupa menarik rem tangan atau menampatkan persneling ke mode parkir.

Fitur-fitur baru tersebut diharapkan benar-benar hadir di mobil Toyota pada 2020 mendatang. Jadi, Anda bisa menimbangnya mulai sekarang untuk menunda membeli mobil baru demi bisa mengakses fitur yang dihadirkan Toyota. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Gantikan Android, Huawei Akan Gunakan Aurora OS Dari Rusia?

Telko.id – Google sudah dipastikan akan ‘menceraikan’ Huawei sehingga tidak dapat menggunakan operating system Android lagi, gegara ‘gencatan perang dagang’ yang dikeluarkan oleh Trump pada produsen asal Cina ini.

Akhirnya, Huawei pun harus mempersiapkan segala sesuatu nya agar bisnis nya tetap berjalan. Termasuk mempersiapkan OS pengganti Android.

Beberapa hari lalu, Huawei sudah menyebutkan akan menggunakan OS HongMeng, operating sistem buatan sendiri yang akan dipasang dalam smartphone besutannya.

Namun, disebutkan juga, seperti dilansir dari Forbes, Huawei sedang mencari celah juga untuk masuk dalam ekosistem di Russia. Termasuk menjajaki untuk penggunakan OS asal Russia yakni Aurora.

Aurora dibangun berbasiskan Sailfish OS yang dikembangkan oleh Jolla Finland dan telah dikembangan juga oleh Russian Open Mobile Platform dengan dukungan dari penguasa Russian yakni Grigory Berezkin.

Lalu pada tahun 2018, perusahaan Rusia milik negara Rostelecom mengakuisisi 75% saham di Open Mobile Platform.

Menurut media Rusia, The Bell, Guo Ping, Huawei Rotating Chairman sempat membahas kemungkinan peralihan OS smartphone Cina ke Sailfish dengan Menteri Pengembangan dan Komunikasi Digital Rusia, Konstantin Noskov. Hal itu dilakukan menjelang Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.

Sebelumnya juga, masalah ini pernah diangkat selama pertemuan antara Vladimir Putin dan Xi Jinping, ungkap sumber lain menjelaskan.

Pembicaraan tersebut, menurut seorang pejabat federal, membahas dua bidang.

Yang pertama adalah pemasangan sistem operasi Aurora di berbagai perangkat Huawei. Aurora mungkin diinstal pada perangkat perusahaan Cina alih-alih Google Android, yang tidak dapat digunakan perusahaan China sepenuhnya setelah larangan A.S.

“Cina sudah menguji perangkat dengan Aurora diinstal pada mereka,” sumber yang dekat dengan pemerintah mengatakan kepada The Bell.

Yang kedua adalah produksi lokal di Rusia dari beberapa perangkat Huawei. Diskusi difokuskan pada potensi meluncurkan produksi bersama chip dan perangkat lunak.

Seorang juru bicara untuk Rostelecom mengatakan kepada The Bell bahwa mereka belum mendengar tentang perundingan, tetapi perusahaan siap untuk bekerja dengan semua pengembang solusi mobile. Huawei tidak berkomentar. (Icha)

Lockscreen Huawei P30 Pro dkk Ada Iklannya, Pengguna Protes

0

Telko.id, Jakarta – Para pengguna smartphone Huawei melancarkan protes, di tengah problem pelik embargo Huawei. Penyebabnya, brand asal China ini menampilkan iklan yang cukup mengganggu di lockscreen smartphone.

Baru-baru ini, cuitan dari para pemilik smartphone Huawei mengeluhkan keberadaan iklan Huawei di lockscreen smartphone mereka.

Iklan itu nongol di seri Huawei P30 Pro, Huawei P20 Pro, Huawei P20, dan Huawei P20 Lite.

{Baca juga: Huawei Patenkan HongMeng OS di Berbagai Negara, Termasuk Indonesia}

Menurut laporan phoneArena, seperti dikutip Telko.id, Jumat (14/06/2019), hal serupa juga dialami oleh para pengguna Honor 10. Mereka pun merasa tidak senang dengan hal tersebut.

Informasi menyebut bahwa Huawei memasang iklan di smartphone yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk Inggris, Irlandia, Belanda, Norwegia, Jerman, dan Afrika Selatan.

Embargo Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei memang berdampak besar. Banyak perusahaan memutuskan kerja sama dengan Huawei, dan membuat minat konsumen terhadap perangkat Huawei pun turun.

{Baca juga: Lagi Diboikot, Huawei Mate X Dibanderol Rp 37 Juta, Ada yang Beli?}

Situs PriceSpy melaporkan bahwa Huawei mengalami penurunan sebesar 26 persen terkait jumlah klik pengunjung di laman resmi. Dan, Xiaomi dan Samsung mendapat durian runtuh gegara hal itu.

Embargo AS bermula kala Presiden Donald Trump menandatangani perintah larangan bagi perusahaan-perusahaan nasional untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan China.

Padahal, sebelum dilakukan embargo oleh AS, minat konsumen terhadap Huawei terbilang cukup besar. Awal 2019, Huawei telah memecahkan rekor pendapatan di segmen bisnis produk konsumen. (SN/FHP)

Sumber: phoneArena