spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 937

Telkomsel Percayakan Pembangunan Jaringan 5G Pada Ericsson?

0

Telko.id – Telkomsel sebagai salah satu operator di Indonesia menunjuk Ericsson untuk menyediakan jaringan inti (core network) teknologi seluler generasi kelima, atau 5G. Teknologi yang digunakan adalah Virtualized Evolved Packet Core dan Ericsson Cloud Packet Core.

Teknologi tersebut memungkinkan Telkomsel untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi dan kelincahan untuk bisnisnya saat ini dan untuk peluang di masa depan.

Dengan meningkatnya kecepatan Radio Access Network (RAN) dan meningkatnya kebutuhan akan latensi rendah, penyedia layanan juga menghadapi kebutuhan untuk mengembangkan jaringan inti menjadi arsitektur maju dan fleksibel yang mencakup distribusi ke tepi jaringan.

Penyebaran solusi NFVI (Infrastruktur Fungsi Virtualisasi Infrastruktur) Ericsson, bersama-sama dengan Ericsson Cloud Packet Core, merupakan langkah signifikan menuju menjadikan jaringan Telkomsel 5G-ready.

“Solusi cloud akan membantu memenuhi permintaan yang meningkat akan layanan jaringan baru untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” ungkap Ivan C Permana, Wakil Presiden, Manajemen Jaringan Cloud, Telkomse.

Ivan pun menambahkan,” Solusi NFVI Ericsson siap untuk teknologi 5G dan IoT, yang akan berguna bagi semua operator dan pelanggan perusahaan. Manfaat 5G akan berkisar dari berkurangnya waktu transfer data, pemotongan jaringan khusus hingga distribusi optimal kemampuan inti jaringan. ”

“Sebagai platform utama untuk 5G Core, solusi NFVI dan Cloud Packet Core kami akan membantu memenuhi kebutuhan pelanggan Telkomsel yang terus berkembang dan memungkinkan penyebaran cepat kasus penggunaan baru dan solusi inovatif di masa depan,” ujar Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia.

Soper menyakini bahwa kekuatan teknologi terdepan dari kemampuan jaringan inti Ericsson akan terus menarik perhatian penyedia layanan secara global saat mereka mengubah jaringan mereka menjadi 5G dan IoT. (Icha)

Mahal Banget! Ongkos Perjalanan ke Bulan Capai Rp 430 Triliun

Telko.id, Jakarta – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana untuk melakukan perjalanan ke bulan lagi pada tahun 2024 mendatang. Akan tetapi, rencana NASA bisa dibilang akan sulit terwujud, akibat biaya perjalanan ke bulan yang tidak murah.

Administrator NASA, Jim Bridenstine memperkirakan, jika biaya pendaratan astronot ke bulan bisa mencapai USD 20 miliar hingga USD 30 miliar atau setara Rp 430 triliun.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Senin (17/06/2019), menurut Jim, pihaknya membutuhkan biaya tersebut selama 5 tahun kedepan untuk mewujudkan ambisi mendaratkan astronot ke bulan.

NASA diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar USD 20 miliar per tahun atau Rp 286,8 triliun selama 5 tahun pengembangan. Artinya, terjadi peningkatan anggaran sebesar USD 6 miliar atau Rp 86 triliun dibandingkan rata-rata anggaran NASA selama ini.

{Baca juga: Plin-plan, Donald Trump Minta NASA Fokus Eksplorasi Mars}

Meski demikian, ia mengatakan bahwa ini mungkin bukan rencana harga final. Sebab, pendaratan manusia ke bulan tidak hanya berbahaya tetapi juga tidak dapat diprediksi sehingga diperlukan dana tambahan.

Sebelumnya, NASA berencana menempatkan orang sekali lagi ke bulan. Mereka sedang menyiapkan perjalanan terbaru ke satelit bumi. Nama misi tersebut adalah  Artemis. Misi ini juga menjadi bentuk penghormatan 50 tahun Misi Apollo, yang berhasil membawa Niel Armstrong menginjakan kaki ke bulan.

NASA memiliki alasan tersendiri mengapa memilih nama Artemis untuk misi terbaru. Untuk diketahui, Artemis merupakan bagian dari dewi dalam sejarah mitologi Yunani yang merupakan saudara kembar dari Apollo dan Selene.

{Baca juga: NASA Punya Misi Baru ke Bulan, Namanya Artemis}

Artemis sendiri adalah  dewi perburuan bersama Orion setia menemaninya. Selain itu Misi Artemis ini bertujuan untuk menandai kembalinya Amerika di permukaan Bulan pada tahun 2024 mendatang.

Rencana membawa astronot ke bulan sendiri telah ada sejak tahun lalu. NASA mengungkapkan bahwa kemarin ada sembilan perusahaan swasta yang akan mengajukan proposal untuk tender NASA senilai maksimal USD 2,6 miliar atau sekitar Rp 42 triliun. (NM/FHP)

Trik Rekam Video 4K Menggunakan iPhone

Telko.id, Jakarta – Setuju atau tidak, tidak boleh diabaikan fakta bahwa banyak smartphone terbaru saat ini mampu mengambil video dengan kualitas yang menakjubkan. Bahkan, mayoritas smartphone sekarang mampu rekam video  4K.

Jika memiliki iPhone 6 atau yang lebih baru, Anda beruntung. Sebab, smartphone tersebut bisa dipakai untuk merekam video beresolusi 4K. Sayang, Apple sengaja mengatur agar semua video yang direkam via iPhone beresolusi 1080p HD di 30fps.

Lantas, bagaimana caranya supaya bisa meningkatkan resolusi dan framerate melalui iPhone 6 atau yang lebih baru?

{Baca juga: Kualitas Video Huawei P30 Pro Lebih Jelek dari Seri Sebelumnya}

Tim Telko.id akan memberikan cara untuk rekam video 4K di iPhone. Simak langkah-langkahnya di bawah ini.

  • Buka Setting di aplikasi dan gulir ke bawah hingga Anda menemukan menu Camera.
  • Ketuk, lalu pilih Record Video.
  • Di sana terdapat berbagai pilihan resolusi dan framerate.
  • Seperti HD 720p di 30fps dengan ukuran video 40MB per menit, 1080p HD di 30fps (resolusi default) berukuran 60MB per menit, 1080p HD di 60fps (video lebih halus) berukuran 90MB per menit,  4K di 24fps berukuran 135MB per menit, 4K di 30fps berukuran 170MB per menit, dan  4K di 60fps berukuran 400MB per menit.
  • Klik 4K dan pilih framerate yang diinginkan.
  • Semakin tinggi framerate, semakin halus video Anda.
  • Ulangi langkah tersebut jika Anda ingin mengubah lagi resolusi.
  • Untuk mengonfirmasi bahwa video Anda sedang direkam dengan resolusi 4K, buka aplikasi Camera dan di sudut kanan atas akan terdapat 4K diikuti oleh framerate yang telah dipilih.

Seperti yang telah dicatat Apple di halaman Settings, semakin tinggi resolusi dan framerate yang Anda pilih, semakin banyak memori yang digunakan. Karenanya, langkah selanjutkan adalah aktifkan penyimpanan iCloud di iPhone Anda.

Jika kehabisan ruang penyimpanan terlalu cepat, Anda dapat memilih untuk merekam di resolusi 720p. Berdasarkan perhitungan Apple, perekaman dengan resolusi tersebut butuh 1/10 penyimpanan dibanding perekaman video 4K dia 60fps. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

 

Bertemu Cook, Donald Trump Minta Apple Tinggalkan China

Telko.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan CEO Apple, Tim Cook, kabarnya melakukan pertemuan, baru-baru ini. Mereka membahas rencana Apple ke depan, yakni memproduksi perangkat di dalam negeri, dan segera meninggalkan China.

Menurut laporan Phone Arena, seperti dikutip Telko.id, Minggu (16/6/2019), Trump meminta kepada Cook supaya Apple tak lagi bergantung kepada China. Trump mendorong agar Apple mulai memproduksi iPhone dan sebagainya di AS.

Setali tiga uang, Cook juga berharap Apple tak lagi terdampak perang dagang antara AS dan China. Maklum, selama ini, Apple memproduksi iPhone dan perangkat lain di perusahaan rekanan, yang mayoritas berada di negara rival AS, yakni China.

{Baca juga: Donald Trump Minta Apple Pindahkan Pabrik ke AS}

Sebelumnya, pertemuan serupa juga berlangsung, membahas ancaman Trump untuk membebankan tarif 25 persen kepada kelompok produk buatan China. Kelompok perangkat impor yang akan dibebankan pajak tambahan termasuk iPhone.

Laporan Wall Street Journal, dikutip Telko.id, Kamis (13/06/2019) lalu, menyebut bahwa petinggi Foxconn, Young Liu, menyatakan perusahaan sudah menyiapkan fasilitas produksi di luar China. Pabrik itu bisa untuk memproduksi iPhone.

Ia kemudian meminta kepada Apple untuk tidak lagi khawatir jika harus menggunakan jasa Foxconn guna merakit iPhone terbaru. Ia menegaskan bahwa produksi iPhone di pabrik Foxconn luar China bakal terhindar dari pajak tambahan.

{Baca juga: Giliran Bos Apple yang Protes Kebijakan Trump}

Seperti diketahui, Apple memang banyak menggunakan jasa perusahaan asal China untuk merakit perangkat buatannya. Bahkan, Apple memakai jasa Foxconn, manufaktur asal Negeri Tirai Bambu, untuk memproduksi mayoritas iPhone. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

Bayi Bernama Caroline Ini Hanya Merespon kalau Dipanggil “Alexa”

Telko.id, Jakarta – Ketika speaker pintar dengan asisten digital, seperti Alexa, Siri, Cortana, dll, hadir di dunia, muncul beberapa kekhawatiran. Sebagai misal, berapa banyak perkataan para pengguna direkam? Masalah ini ternyata sudah dialami seorang ibu di Amerika Serikat.

Seiring waktu berjalan, ternyata ada masalah lain yang dibawa asisten digital yang tidak diantisipasi oleh para pengguna. Sebuah video yang dibagikan oleh Good Morning America membuktikannya. Video tersebut merupakan kiriman seorang pemirsa Good Morning America.

Dalam video diperlihatkan seorang bayi berusia tujuh bulan bernama Caroline selalu merespons cepat ketika orangtuanya menyebut nama Alexa. Hal itu terjadi gara-gara orangtuanya terlalu sering menggunakan speaker asisten pintar Amazon Alexa.

{Baca juga: Duh! Siswa SD Ketahuan Kerjakan PR dengan Bantuan Alexa}

Dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Minggu (16/6/2019), Caroline mengira punya panggilan Alexa. Dalam video, sang ibu memanggil Caroline beberapa kali, tetapi diabaikan. Namun, ketika nama Alexa disebut, bayi perempuan itu berbalik.

Wah, coba bayangkan kalau hal yang sama menimpa para orangtua yang mempunya asisten pintar semacam Siri, Cortana, atau Bing. Bisa-bisa, bayi mereka juga hanya mau menoleh apabila disapa dengan panggilan Siri, Cortana, atau Bing.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang biasa memakai asisten pintar buatan Google? Sama halnya, ada kemungkinan besar bayi-bayi di beberapa negara hanya mau menoleh ketika dipanggil dengan nama Ok Google. Lantas, bagaimana solusinya?

{Baca juga: Fitur Ini Bisa Hubungkan Echo dengan Jam Weker}

Entahlah. Yang jelas, keberadaan asisten pintar mengundang dilema. Di satu sisi, asisten digital memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai hal, Di sisi lain, asisten digital berdampak tak terduga, seperti halnya yang menimpa Caroline.

Masalah ini memang cukup unik. Karena sebenarnya sejak Amazon menggunakan Alexa sebagai julukan produk speaker pintar Echo pada 2015 lalu, banyak orang tua di Negeri Paman Sam itu yang enggan menggunakan nama itu untuk puteri mereka.

Recode melaporkan bahwa 6.050 bayi perempuan diberi nama Alexa pada 2015. Angka itu menurun menjadi hanya 3.883 pada 2017, sejak Amazon memakai nama itu untuk julukan speakerEcho.

Data statistik dari Administrasi Jaminan Sosial yang dianalisis oleh Profesor Sosiologi dari Universitas Maryland Philip Cohen juga menyatakan ada 311 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan pada 2015.

{Baca juga: Identik dengan Amazon, Orang Amerika Ogah Pakai Nama Alexa}

Jumlah itu turun 33 persen pada 2017, dimana ada 207 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan.

Well, apakah masalah ini akan juga dialami keluarga di Indonesia saat perangkat speaker pintar buatan Amazon itu mulai banyak digunakan di Tanah Air. Sebaiknya Anda sudah lebih waspada saat menggunakannya. [SN/HBS]

 

 

Sumber: Ubergizmo

 

Dua Cara Berbagi Lokasi ke Teman via WhatsApp

Telko.id, Jakarta Berbagi lokasi via layanan pesan instan WhatsApp cukup berguna. Menggunakannya, Anda akan memudahkan teman untuk menjemput atau mengarahkan rute menuju lokasi yang dituju.

Jika Anda adalah pengguna WhatsApp, fitur berbagi lokasi mungkin sudah tidak lagi asing di telinga. Namun, masihkah Anda bingung dalam memakainya? Jangan khawatir, berikut cara mudah bagi Anda untuk berbagi lokasi.

  • Ketuk ikon + di sudut kiri bawah aplikasi.
  • Pilih opsi Location.
  • Selanjutnya akan muncul peta dengan pin yang menunjukkan lokasi Anda saat ini.
  • Ketuk Send Your Current Location.
  • Atau, Anda juga bisa lokasi terdekat jika layanan GPS kurang maksimal.
  • Lokasi Anda akan dikirim sebagai pesan ke kontak WhatsApp.

{Baca juga: 3 Trik WhatsApp Web yang Wajib Anda Tahu}

Jika Anda ingin berbagi lokasi tetapi tidak berpikir akan bertahan lama di suatu tempat, ada cara lain. Anda bisa berbagi lokasi dan orang lain akan terus mendapat pembaruan tempat. Ia akan tahu pergerakan Anda. Caranya?

  • Ketuk ikon + di sudut kiri bawah aplikasi.
  • Pilih opsi
  • Selanjutnya akan muncul peta dengan pin yang menunjukkan lokasi Anda saat ini.
  • Ketuk Share Live Location.
  • Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu memberikan izin kepada WhatsApp untuk mengakses lokasi. Jika Anda belum, Anda harus mengaktifkannya.
  • Setelah diaktifkan, Anda dapat memilih berapa lama untuk membagikan lokasi secara langsung.
  • Lokasi Anda akan dikirim sebagai pesan ke kontak WhatsApp.
  • Lokasi langsung akan berakhir setelah penghitung waktu habis.
  • Anda juga dapat menekan Stop Sharing jika ingin mengakhirinya lebih awal.

{Baca juga: Trik Akses WhatsApp Web di Smartphone Android}

Sumber: Ubergizmo

Samsung Galaxy Xcover 4s, Tangguh dan Tahan Banting

0

Telko.id – Samsung Galaxy Xcover 4s kali pertama diperkenalkan pada 2019, June. Perangkat bermesin Exynos 7885 ini hadir dengan sistem operasi Android 9.0 (Pie), upgradable to Android 10.0; One UI 2.0 dan dibekali dengan RAM berkapasitas 3 GB.

Sampai berita ini diturunkan, Samsung memang belum secara resmi merilis harga Samsung Galaxy Xcover 4s. Tapi jika melihat dari spesifikasi yang ditawarkan, perangkat ini diperkirakan akan dibandrol dengan harga yang kurang lebih sama dengan seri sebelumnya (Samsung Galaxy A40).

(Baca Juga : Harga dan Spesifikasi Samsung Terbaru)

Perangkat cerdas ini hadir dengan beberapa pilihan warna (Gray) dan memiliki body berdimensi 146.2 x 73.3 x 9.7 mm (5.76 x 2.89 x 0.38 in) dengan berat 172 g (6.07 oz). Desainnya dibangun dari komponen , dengan slot SIM card yang diletakkan pada sisi body, support Single SIM (Micro-SIM) or Dual SIM (Micro-SIM, dual stand-by).

Kamera Samsung Galaxy Xcover 4s

Sejak kemunculan media sosial dan platform berbagi lainnya, kamera jadi salah satu fitur penting dari sebuah perangkat cerdas. Tak terkecuali perangkat yang satu ini. Ya, berikut adalah sensor kamera utama yang dibenamkan ke dalam body belakang Samsung Galaxy Xcover 4s :

  • 16 MP, f/1.7, PDAF.

Sensor kamera tersebut tidak hanya bisa digunakan untuk menghasilkan foto dengan resolusi maksimal 16 MP tapi juga untuk merekam video dengan resolusi maksimal 1080p. Lalu bagaimana dengan kamera depannya?

Well, untuk kamera depan, perangkat ini mengandalkan sensor 5 MP, f/2.2 yang tidak hanya penting untuk selfie, tapi juga bisa diandalkan saat melakukan video call ataupun video conference. Kamera tersebut dilengkapi dengan fitur dan bisa digunakan untuk merekam video dengan resolusi maksimal.

Spesifikasi Samsung Galaxy Xcover 4s

Pada sektor performa, perangkat ini mengandalkan chipset Exynos 7885 yang ditopang Central Processing Unit atau CPU Octa-core (2×1.6 GHz Cortex-A73 & 6×1.6 GHz Cortex-A53) dan prosesor grafis / GPU Mali-G71 MP2. Komponen pemrosesan tersebut didukung dengan RAM berkapasitas 3 GB. Lengkap dengan opsi penyimpanan internal / ROM berkapasitas 32GB storage, microSDXC dan baterai berjenis Li-Ion dengan kapasitas 2800 mAh.

Beralih ke bagian multimedia, ada layar berukuran 5.0″ Inch dengan jenis PLS TFT capacitive touchscreen, 16M colors. Resolusi layarnya 720×1280 pixels dan telah dilengkapi dengan ,. Layar tersebut jadi viewfinder yang cukup nyaman untuk menampilkan beragam fungsi yang dibawanya. Termasuk untuk menonton video dan bermain game tentunya.

Baca Juga : LayarKaca21 dan 7 Situs Nonton Film Gratis Pengganti Indoxxi

Dan layaknya sebuah perangkat cerdas, Samsung Galaxy Xcover 4s sudah dibekali konektifitas yang terbilang lengkap. Untuk konektifitas jaringan seluler misalnya. Perangkat ini support teknologi GSM / HSPA / LTE yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi data dengan kecepatan maksimal HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (2CA) Cat6 300/50 Mbps. Selain itu ada juga konektifitas USB 2.0, Type-C 1.0 reversible connector, GPS(Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS), Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot, dan bluetooth (5.0, A2DP, LE). Tak ketinggalan fitur lainnya seperti Accelerometer, proximity, compass, .

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah spesifikasi Samsung Galaxy Xcover 4s :

NETWORK
Technology GSM / HSPA / LTE
2G bands GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 – SIM 1 & SIM 2 (Dual SIM model only)
3G bands HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100
4G bands LTE band 1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 28(700), 38(2600), 40(2300)
Speed HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (2CA) Cat6 300/50 Mbps
LAUNCH
Announced 2019, June
Status Available. Released 2019, July
BODY
Dimensions 146.2 x 73.3 x 9.7 mm (5.76 x 2.89 x 0.38 in)
Weight 172 g (6.07 oz)
Build
SIM Single SIM (Micro-SIM) or Dual SIM (Micro-SIM, dual stand-by)
Colors Gray
IP68 dust/water resistant (up to 1.5m for 30 mins)
MIL-STD-810G compliant
DISPLAY
Type PLS TFT capacitive touchscreen, 16M colors
Size 5.0 inches, 68.9 cm2 (~64.3% screen-to-body ratio)
Resolution 720 x 1280 pixels, 16:9 ratio (~294 ppi density)
Protection
PLATFORM
OS Android 9.0 (Pie), upgradable to Android 10.0; One UI 2.0
Chipset Exynos 7885 (14 nm)
CPU Octa-core (2×1.6 GHz Cortex-A73 & 6×1.6 GHz Cortex-A53)
GPU Mali-G71 MP2
MEMORY
Card slot microSDXC (dedicated slot)
RAM 3 GB
Internal 32GB 3GB RAM
MAIN CAMERA
Sensors 16 MP, f/1.7, PDAF
Features LED flash, HDR, panorama
Video 1080p@30fps
SELFIE CAMERA
Sensors 5 MP, f/2.2
Features
Video
SOUND
SOUND
CONNECTIVITY
WLAN Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth 5.0, A2DP, LE
GPS Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS
NFC Yes
Radio FM radio
USB 2.0, Type-C 1.0 reversible connector
FEATURES
Sensors Accelerometer, proximity, compass
Other
BATTERY
Type Li-Ion
Size 2800 mAh
Removable Li-Ion 2800 mAh battery
TESTS
Performance
Battery life

Cari Pengganti Android, Huawei Pakai Aurora OS?

0

Telko.id, Jakarta – Karena sedang menghadapi masalah dengan Amerika Serikat (AS), Huawei kemungkinan akan memakai sistem operasi alternatif sebagai pengganti Android. Ada desas-desus, Huawei bakal menggarap OS sendiri. Namun kabar terbaru mengungkap hal yang berbeda, Huawei disebutkan akan memakai Aurora OS.

Menurut laporan dari Ubergizmo, dikutip Telko.id, Minggu (16/6/2019), Huawei akan beralih ke sistem operasi lain yang sudah ada. Artinya, Huawei tak akan membuat sistem operasi baru sendiri seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya.

Menurut rumor, Huawei tampaknya sedang mempertimbangkan untuk menggunakan Sailfish OS daripada sistem operasi bikinan sendiri. Sayang, tidak jelas kenapa Huawei lebih memilih menggunakan Sailfish OS, alih-alih platform buatannya sendiri.

{Baca juga: Sistem Operasi Huawei, HongMeng OS akan Meluncur Tahun Ini}

Satu alasan yang paling masuk akal, penggunaan Sailfish OS lebih tak ribet daripada Huawei harus menciptakan sistem operasi sendiri. Meski demikian, Huawei tak bakal memakai Sailfish OS, melainkan sistem operasi basisnya yang bernama Aurora OS.

CEO Huawei, Guo Ping, telah membahas kemungkinan untuk itu. Asal tahu saja, Sailfish OS sudah diluncurkan beberapa tahun lalu. Sistem operasi tersebut adalah evolusi platform MeeGo yang dikembangkan bersama oleh Nokia dan Intel pada masa itu.

Di lain sisi, Google sepertinya masih enggan kehilangan Huawei. Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa Google sedang melobi pemerintah AS agar Android bisa tetap mendukung perangkat Huawei. Google bahkan berani menjamin keamanan nasional AS.

{Baca juga: Google Rayu Pemerintah AS Izinkan Huawei Tetap Pakai Android}

Menurut Google, jika Huawei benar-benar jadi membuat sistem operasi sendiri alias tak lagi memakai Android, privasi para pengguna justru terancam. Google menegaskan bahwa sistem operasi bikinan Huawei bakal rawan terkena retas.

Kepastian sistem operasi yang akan dipakai Huawei sebagai pengganti Android memang masih simpang siur. Sebelumnya pabrikan asal China ini dikabarkan sudah menyiapkan sistem operasi buatan sendiri bernama HongMeng OS.

Bahkan menurut kabar terakhir, Huawei disebutkan siap merilis perangkat pertama dengan HongMeng OS pada Oktober 2019 mendatang. Tak tanggung-tanggung, Huawei bakal mendistribusikan satu juta perangkat untuk proses pengujian.

Seperti dilansir dari GSMArena, sebelum mendistribusikan satu juta perangkat, Huawei kini sedang berupaya untuk mematenkan nama HongMeng sebagai merek dagang di sejumlah negara.

{Baca juga: Huawei Patenkan HongMeng OS di Berbagai Negara, Termasuk Indonesia}

Paten terbaru di World Intellectual Property Organization Global Brand Database menunjukkan, permintaan merek dagang untuk HongMeng OS telah didaftarkan di sejumlah negara, termasuk Indonesia dan Thailand.

Informasi menyebut bahwa paten merek dagang tersebut juga telah didaftarkan oleh Huawei di luar kawasan Asia tenggara, meliputi Australia, Kanada, Kamboja, Uni Eropa, India, Meksiko, Spanyol, dan Swiss. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Ditinggal Investor, Amazon Tutup Amazon Spark?

Telko.id, Jakarta Amazon kabarnya akan menutup fitur jejaring sosial miliknya, Amazon Spark. Layanan yang digadang-gadang sebagai pesaing Instagram tersebut ditutup karena ditinggal oleh investornya.

Dilansir Telko.id dari Engadget pada Minggu (16/06/2019), Amazon Spark adalah jejaring sosial yang mirip Instagram. Media sosial ini dirilis pada tahun 2017 dan berfokus pada layanan belanja yang terintegrasi dengan Amazon.

Sayang umur Amazon Spark tidak panjang. Layanan ini telah lenyap dari internet dan URL amazon.com/spark. Sekarang mereka mengarahkannya ke halaman #FoundItOnAmazon yang baru.

Fitur tersebut tidak lagi disapu dari menu navigasi situs seluler. Amazon kembali menggunakan menu hamburger dan tidak lagi menampilkan pembaruan Spark seperti dulu.

Menu FAQ Spark masih online, tetapi jika Google Assistant mengklik tautannya, Anda akan menemukan bahwa sebagian besar Google Assistant tidak bisa terhubung dengan Amazon Spark.

{Baca juga: Drone Pengirim Barang Amazon Bisa Terbang Sejauh 25 Km}

Spekulasi bermunculan terkait penutupan ini terjadi karena Wakil Presiden Konsumen Amazon, Chee Chew meninggalkan perusahaan dan pindah ke Twilio di awal 2019.

Chew banyak berinvestasi di Spark sehingga ketika Chew pergi, Amazon tidak mempertahankan Amazon Spark. Juru Bicara Amazon juga buka suara terkait penutupan fitur jejaring sosial tersebut.

Dia tidak merinci penyebab ditutupnya fitur tersebut. Dikatakan bahwa  perusahaan milik Jeff Bezos ini sedang menguji fitur #FoundItOnAmazon yang memberi pengalaman mencari gaya busana dan dekorasi rumah.

Fitur #FoundItOnAmazon didasarkan pada wawasan dari eksperimen sebelumnya. Saat ini tersedia untuk sebagian dari pelanggan kami” kata Juru Bicara.

{Baca juga: Amazon Siapkan Layanan Streaming Musik Gratis, Saingi Spotify?}

Amazon memang terus melakukan inovasi bagi penggunanya. Pada awal April 2019, sumber internal menyebut jika Amazon sedang menyiapkan layanan streaming musik gratis yang didukung iklan.

Layanan streaming musik tersebut juga akan memberikan akses “Limited Catalog” dan bisa dimainkan di speaker Echo tanpa harus membayar atau mendaftar untuk layanan lain. [NM/HBS]

Sumber: Engadget

Sega Pamer Konsol Retro di E3, Bisa Main 42 Game

Telko.id, Jakarta Sega pamer konsol terbaru di ajang Electronic Entertainment Expo, Amerika Serikat 2019 (E3) kemarin. Mereka memperkenalkan konsol retro bernama Genesis Mini dengan 42 game yang bisa dimainkan.

Dilansir Telko.id dari The Verge pada Minggu (16/06/2019) sega mengemas Genesis Mini seperti perangkat Sega di zaman dahulu. Konsol ini mempunyai slot cartridge yang benar-benar bisa dibuka tutup, lengkap dengan tombol on/off dan reset mekanik.

Sega juga menggunakan port pengontrol USB standar, dua kontroler dengan  tiga tombol standar yang, meskipun sangat besar untuk dipegang rasanya mampu mengembalikan beberapa kenangan dengan Sega.

Genesis Mini juga merupakan konsol retro resmi Sega setelah sebelumnya hanya memberikan lisensinya ke pabrikan pihak ketiga seperti AtGames.

{Baca juga: Penggemar SEGA Protes Film Sonic the Hedgehog, Kenapa?}

Lewat konsol ini Anda bisa bermain sekitar 42 game termasuk game klasik seperti Sonic The Hedgehog, Earthworm Jim, Contra, Gunstar Heroes, Ecco the Dolphin dan Street of Rage 2. Jumlah game ini jauh lebih banyak ketimbang konsel retro lain yang  juga bermunculan di pasaran.

Tampilan antarmukanya pun terbilang menarik. Setiap judul game disertai gambar yang ada di dalam boksnya serta deskripsi singkat game tersebut. Bahkan ada juga informasi genre dan rating umur dari Entertainment Software Rating Board (ESRB)

Genesis Mini juga memiliki sistem save state yang kuat dan opsi untuk mem-boot diri kembali ke menu menggunakan pengontrol. Sega Genesis Mini akan keluar di pasaran sekitar bulan September 2019 dan dibandrol dengan harga USD$ 79,9 atau Rp 1,1 juta.

{Baca juga: Retro Entertainment Console, Konsol dengan 600 Game Jadul}

Konsol retro mulai menjadi tren. Tahun lalu saja  ada konsol bernama Retro Entertainment Console yang memberikan lebih dari 600 game pre-loaded jadul, seperti Super Mario Bros, PacMan, Tetris, dan lainnya. Menariknya, desain konsol tersebut mirip seperti Nintendo Entertainment System (NES), milik pesaingnya Nintendo. [NM/HBS]

Sumber: The Verge