spot_img
Latest Phone

OpenAI Siapkan Browser dengan AI, Saingan Google Chrome

Telko.id - OpenAI sebagai induk perusahaan dari ChatGPT sedang...

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...

Google Akhirnya Gabungkan Android dan ChromeOS, Apa Kelebihannya?

Telko.id - Google secara resmi mengonfirmasi rencana besar mereka...

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...
Beranda blog Halaman 924

iPhone 2020 Bakal Usung Layar 120Hz?

0

Telko.id, Jakarta  – Satu nilai jual iPad Pro buatan Apple adalah tampilan layar 120Hz yang indah. Jika pernah mencobanya, Anda akan tahu betapa halus dan apik tampilan layar itu. Pemakaiannya pun menyenangkan. Kabarnya, layar serupa juga akan disematkan pada iPhone 2020.

Selam ini banyak orang bertanya-tanya, apakah layar di iPad Pro itu bakal bisa dihadirkan di iPhone? Apple memang belum memberi penjelasakan mengenai hal tersebut. Namun, cuitan Ice Universe di Twitter seolah memberi jawaban atas pertanyaan itu.

{Baca juga: iPhone 2020 Punya Sensor ToF 3D?}

Ice Universe mengklaim bahwa Apple akan membawa layar 120Hz ke iPhone 2020. Apple kabarnya sedang dalam pembicaraan dengan Samsung dan LG untuk membawa layar tersebut ke iPhone keluaran tahun depan.

Meski demikian, seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Senin (22/7/2019), ada opsi bagi Apple untuk menyematkan layar 60Hz ke iPhone 2020. Jika informasi itu ternyata benar, sebenarnya tidak terlalu mengagetkan.

Asal tahu saja, di beberapa ponsel bersistem operasi Android, ada opsi tersembunyi untuk mengaktifkan tampilan dengan kecepatan refresh yang lebih tinggi. Namun, refresh rate yang lebih tinggi menguras baterai.

Lain hal dengan ponsel berlayar antara 60Hz dan 120Hz. Ponsel dengan display seperti itu lebih menawarkan keseimbangan antara tampilan yang halus serta kemampuan untuk menghemat daya baterai secara efektif.

{Baca juga: Tahun Depan, Mengetik di iPhone Cukup Lewat Pikiran}

Sejauh ini, Razer telah mengadopsinya di dua produk, yakni Razer Phone dan Razer Phone 2. Produsen lain juga memakai layar serupa. Bahkan, OnePlus telah menawarkan ponsel dengan layar 90Hz di seri OnePlus 7 Pro. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Epic Games Tuntaskan Final Showdown Fortnite

Telko.id, Jakarta – Epic Games masih mencari cara untuk menandai transisi musim Fortnite dengan gaya nan megah. Studio tersebut baru saja menyelesaikan acara Final Showdown untuk akhir musim sembilan.

Musim itu menghadirkan pertempuran royale dengan perkelahian antara monster raksasa dan robot yang sama-sama besar demi kepentingan kemanusiaan. Namun, bukan robotlah yang menjadi pemenang.

{Baca juga: Awas! Gamers Fortnite Jangan Update iOS 13 Beta!}

Menurut Engadget, musim kesepuluh game tersebut diperkirakan tidak akan dimulai sampai 1 Agustus 2019. Namun,  setidaknya Anda punya gambaran tentang apa yang akan terjadi dalam beberapa minggu.

Sebelumnya dilaporkan, musim lanjutan Fortnite Season 10 akan dirilis pada 1 Agustus 2019. Ini artinya, Fortnite Season 9 akan berjalan sedikit lebih lama dari biasanya, yakni selama dua belas minggu.

Namun demikian, ini konon bukan tanpa alasan. Final Piala Dunia Fortnite diadakan menjelang akhir Juli 2019 dan perubahan musim selalu berdampak pada peta dan gameplay. Akibatnya, perlu adanya perubahan strategi.

Nah, karena Epic Games ingin memastikan para finalis bermain di lapangan yang sama yang mereka kenali, season 9 membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan daripada musim-musim sebelumnya.

{Baca juga: Begini Cara Main PUBG Mobile di PC Pakai Tencent Gaming Buddy}

Masih menurut laporan, Fortnite season 10 ini akan dimulai tepat setelah season 9 berakhir. Rincian skin dan Battle Pass baru akan diungkap dalam waktu dekat. Sebelumnya, Epic Games telah menambahkan senjata OP alias overpowered di Fortnite. [BA/HBS]

 Sumber: Engadget

 

2 Trik Ampuh Kembalikan Foto dan Video yang Terhapus di Android

Telko.id – Semua foto dan video yang diambil menggunakan kamera, khususnya pada smartphone tentunya memiliki cerita tersendiri di dalam hidup penggunanya. Tapi apa jadinya jika foto atau video yang tersimpan rapih dalam galeri smartphone itu tak sengaja terhapus dengan berbagai alasan? Lalu bagaimana cara mengembalikan video yang terhapus?

Memang pada smartphone Android sekarang ini ada fitur Recycle Bin yang memungkinkan penggunanya mengambil kembali foto atai video yang terhapus asalkan tidak terhapus secara permanen. Namun bagaimana jadinya jika ternyata foto atau video terhapus secara permanen? Adakah cara untuk mengembalikan rekaman momen tersebut ke galeri smartphone kita?

Untungnya, Tim Telko.id punya trik ampuh untuk mengembalikan foto dan video yang terhapus itu. Tak hanya satu cara, melainkan dua sekaligus. Nah, ingin tahu seperti apa cara mengembalikan video yang terhapus? Yuk, lihat ulasan berikut!

Menkominfo Sarankan Tilang Elektronik Gunakan IoT

Telko.id, Jakarta Menkominfo Rudiantara memberi saran terkait penerapan Electronic Traffic Law Enforcement atau tilang elektronik yang diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Rudiantara menyarankan, agar tilang elektronik bisa menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT).

“Sekarang kan sudah ada tilang pakai elektronik (pemberlakuan Tilang Elektronik) itu bisa nanti kita kembangkan pakai IoT,” kata Rudiantara saat berdialog dengan Sespimti Polri di Jakarta, Jumat (19/07/2019).

Rudiantara memaparkan, pemanfaatan IoT dapat memberikan nilai tambah. Misalnya saja, melalui IoT, anggota polisi yang mengatur lalu lintas mampu mendeteksi kendaraan.

{Baca juga: Ratusan Pengendara Kesasar Gara-gara Google Maps}

“Itu kan bisa diliat pakai IoT, misalnya sensor nomornya (plat kendaraan) berapa. Kan kalau itu dicatat, bisa diliat mobil ini biasanya kalau hari kerja ke mana. Jadi, di sistem itu sudah tau (perjalanan kendaraan). Jadi nanti pengaturan lalu lintas itu makin bagus,” imbuhnya.

Selain itu teknologi tersebut juga dapat meningkatkan keamanan bagi transportasi di Indonesia. Nantinya, apabila tilang elektronik berbasis IoT diberlakukan, maka bisa melibatkan Kementerian Perhubungan maupun Dinas Perhubungan di setiap kabupaten dan kota.

Rudiantara pun menyatakan bahwa ia siap membantu pihak-pihak terkait dalam mengembangkan teknologi tersebut.

“Kami Kominfo dengan senang hati, setidaknya mendiskusikan dan menyiapkan ini dengan siapapun. Ini luar biasa kalau dioperasikan kedepannya,” jelasnya.

{Baca juga: Ssst, Facebook & Google Tahu Kamu Doyan Nonton Film Porno}

Teknologi IoT memang memberikan banyak kemudahan. Sebelumnya perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara mulai merasakan dampak dari teknologi tersebut. Survei terbaru menyebut jika perusahaan asal Thailand dan Indonesia merupakan dua negara yang paling merasakan dampak dari kehadiran IoT.

Survei ini dilakukan oleh Asia IoT Business Platform (AIBP) di negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hasilnya sebanyak 10,7% perusahaan Thailand dan 8,9% perusahaan di Indonesia telah merasakan manfaat dari penerapan IoT. (NM/FHP)

Dalam Dua Bulan, Go-Viet Selesaikan 1 Juta Orderan

Telko.id, Jakarta Gojek memaparkan hasil ekspansinya di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand. Di Vietnam misalnya, layanan Go-Viet yang mereka luncurkan pada September 2018 lalu mendapatkan hasil yang positif.

Menurut Presiden Gojek Group, Andre Soelistyo, dua bulan sejak pertama kali diperkenalkan di Vietnam, Go-Viet telah menembus 1 juta pesanan atau order.

“Kurang dari 2 bulan di Vietnam sudah 1 juta order. Ini membuktikan jika pertumbuhan begitu cepat dan mereka tertarik dengan solusi kami,” kata Andre di Kantor Gojek, Jakarta pada Senin (22/07/2019).

{Baca juga: Gojek Rekrut Eks Bos Facebook untuk Pimpin Go-Viet}

Hal serupa terjadi di Singapura dengan layanan Gocar, dan Thailand dengan layanan serupa Gojek bernama GET. Di dua negara tersebut, layanan mereka juga mendapatkan feedback yang positif.

Andre mengatakan, salah satu alasan mengapa layanan mereka cepat diterima di beberapa negara Asia Tenggara karena sebelum kehadiran Gojek, pemain di industri ini hanya satu saja. Sehingga, saat ada layanan lain, masyarakat di sana pun bisa menerimanya.

“Pas begitu kami launch, konsumen dan driver menerima kami. Jadi akses ke konsumen cepat sekali,” jelasnya.

Andre pun sangat bangga dengan pencapaian mereka. Pasalnya, di Indonesia saja, pencapaian 1 juta order bisa mereka dapatkan setelah 7 bulan diluncurkan.

{Baca juga: Solve, Logo Baru Gojek yang Tampil Lebih Segar}

“Kami mencapai 1 juta order sekitar 7 bulan di Indonesia. Mudah-mudahan misi depan, kami bisa menjadi aplikasi terbesar di Asia Tenggara,” tutup Andre.

Di kesempatan yang sama, Gojek juga merilis logo baru bernama Solve. Logo tersebut merupakan simbol evolusi perusahaan sebagai layanan yang memecahkan masalah melalui teknologi. Menurut CEO Gojek Group, Nadiem Makarim nama logo tersebut diambil dari kata dalam bahasa inggris yang artinya memecahkan.

“Solve artinya memecahkan. Jadi kita ingin menjadi aplikasi yang memecahkan permasalahan. Logo baru ini melambangkan alasan utama hadirnya Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui teknologi” pungkas Nadiem. (NM/FHP)

SMA di “Ciayumajakuning” Bertanding di Telkomsel Xschool League 2019

0

Telko.id, Jakarta – Telkomsel gelar Telkomsel Xschool League 2019 di wilayah Ciayumajakuning, Jawa Barat. Acara ini adalah ajang kompetisi di bidang olahraga, seni, pendidikan, dan dunia digital bagi pelajar di 40 SMA kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.

Menurut General Manager Consumer Sales Regional Jabar Telkomsel, Mulya Budiman, pihaknya terus berupaya menghadirkan sarana bagi para pelajar untuk mengembangkan minat dan bakatnya ke arah yang lebih produktif.

“Telkomsel berupaya menghadirkan sarana bagi pelajar, untuk mengembangkan minat dan bakat mereka,” kata Mulya.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Telko.id pada Senin (22/07/2019), Telkomsel XSchool League 2019 akan dimulai dengan babak penyisihan di empat wilayah yang berbeda.

Babak penyisihan perdana akan diadakan di Kuningan dan Cirebon pada tanggal 22 – 24 Juli 2019. Kemudian, dilanjutkan di Indramayu pada 25 – 27 Juli 2019, dan terakhir diadakan di Majalengka pada 29 – 31 Juli 2019. Mulya mengatakan, puncak acara bakal diselenggarakan di Cirebon pada 10 Agustus mendatang.

{Baca juga: Gandeng Google, Telkomsel Perkenalkan ‘Android Zero Touch’}

Kompetisi ini terbagi menjadi beberapa kategori pertandingan, yakni olahraga, edukasi, eSport, dan seni. Untuk olahraga, peserta bisa adu skill lewat pertandingan futsal dan basket.

Sementara edukasi, mereka bisa mengikuti Kuis Rangking 1 dan Trivia. Lalu eSport, peserta bisa adu kemampuan gaming di pertandingan PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds) dan Mobile Legends.

Kemudian di bidang seni, peserta bisa adu kemampuan melalui Telkomsel Got Talent, Video Short Movie, dan Photography Contest. Telkomsel Xschool sendiri telah resmi dibuka di Arena Basket Generasi Muda Cirebon (GMC) pada 20 Juli 2019 kemarin.

{Baca juga: Musim Haji 2019, Telkomsel Siapkan Posko Siaga Haji}

Pada kesempatan tersebut Telkomsel juga menghadirkan Kartu Anak Sekolah dengan kuota sebesar 4GB di Cirebon dan Indramayu, serta 3,25 GB di Kuningan dan Majalengka dengan harga terjangkau.

“Melalui program Telkomsel XSchool League ini, kita akan menyaksikan bakat dan talenta baru yang lahir untuk mengukir prestasi dan mengharumkan nama sekolah mereka,” tambah Mulya. (NM/FHP)

Unik, Aplikasi Ini Visualisasikan Kandungan Gula di Minuman

Telko.id, Jakarta – Apakah Anda penasaran dengan kandungan gula dalam setiap minuman instan yang baru saja diminum? Well, biasanya Anda dapat memeriksa informasinya berdasarkan komposisi nutrisi yang tertera di kemasan minuman.

Tapi, terkadang itu menjadi hal yang rumit untuk dilakukan apalagi divisualisasikan. Beruntung, di Jepang, ada seorang pria bernama Daiki Shimizu yang punya ide cemerlang dalam menentukan berapa banyak kandungan gula dalam setiap minuman.

Ia mengembangkan aplikasi untuk memvisualisasikan kandungan gula. Menurut Ubergizmo, dikutip Telko.id, Senin (22/07/2019), cara kerja aplikasi tersebut cukup sederhana.

{Baca juga: Ahli Saraf Siap Program Ulang Otak Manusia untuk Membenci Gula}

Aplikasi akan memindai barcode dalam kemasan minuman, lalu memunculkan gambar tentang kandungan gula di dalamnya.

Meski terkesan unik, tapi sebenarnya inovasi ini bukan pertama kali ada. Pasalnya, ada aplikasi lain seperti MyFitnessPal yang juga memiliki kemampuan untuk memindai barcode makanan untuk melihat nutrisinya.

{Baca juga: Mau jadi Tua ala FaceApp? Begini Caranya}

Namun, ada perbedaan di antara keduanya. Aplikasi karya Shimizu bisa memvisualisasikan informasi sehingga pengguna bisa mengukur kebutuhan gula bagi tubuh.

Sayangnya, aplikasi tersebut masih belum dapat diunduh dan digunakan oleh smartphone Android maupun iOS. Akan tetapi, aplikasi yang telah ia kembangkan sejak tahun lalu itu dipastikan bakal tersedia di App Store, asalkan mendapatkan otorisasi dari Apple. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Ini Dia Alasan Kenapa Gojek Merasa Perlu Ganti Logo

0

Telko.id – Tidak terasa, Gojek kini sudah memasuki usia ke 8 tahun. Begitu banyak aral merintang yang dihadapi, sampai akhirnya dipercaya banyak institusi keuangan maupun angle investor sehingga bisa sampai seperti sekarang ini. Kondisi hingga saat ini membuat Founder dan CEO Gojek Grup, Nadiem makarim menilai bahwa logo nya saat ini sudah tidak mencermintakan apa yang terjadi di internalnya.

“Kita bukan hanya super apps di ride hailing, super apps food delivery ataupun super aps financial inklusi saja. Kita supper aps yang berubah menjadi paltform terknologi yang dapat memenuhi kebutuhan, konsumen kita. Ada 20 supper apps semua nya di Gojek,” ujar Nadiem saat meresmikan logo baru nya.

Perubahan logo baru ini juga merupakan masukan dari para mitra Gojek. “Para mitra Go-Car tanya, logo tidak mewakili kita. Lalu dari GoFood juga begitu dan lainnya juga memberikan masukan yang sama. Mereka tidak merasa terwakili dengan logo Gojek yang lama,” tambah Nadiem.

Itu sebabnya, logo Gojek resmi diubah dengan lingkaran dengan tepat mempertahankan warna hijau yang disebut nya ‘Solve’. “Kami ingin, semua masyarakat, begitu melihat logo kami langsung paham, ohhh itu Gojek secara otomatis,” ungkap Nadiem.

Kehadiran logo baru ini diilhami oleh perjalanan Gojek yang telah berhasil menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara. Logo baru ini melambangkan alasan utama hadirnya Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui teknologi.

Perubahan logo ini pun menjadi tonggak sejarah baru yang menandai evolusi Gojek dari layanan ride-hailing, menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang menggerakkan orang, barang, dan uang.

“Logo ini melambangkan satu tombol untuk semua. Di lain pihak, lingkaran di logo baru ini mewakili ekosistem Gojek yang semakin solid memberikan manfaat untuk semua. Logo ini mewakili semangat kami untuk selalu menawarkan cara pintar  dalam  mengatasi  tantangan yang dihadapi para pengguna untuk hidup yang lebih mudah bagi konsumen, untuk akses pendapatan tambahan yang lebih luas bagi mitra, untuk peluang pertumbuhan bisnis yang pesat bagi  para  merchant,  dan  masih  banyak  lagi. Dengan  Gojek #PastiAdaJalan, itu intinya,” kata Nadiem.

Selain itu, logo baru ini tetap menempatkan mitra di posisi istimewa. Sebagai contoh, jika diperhatikan, logo ini menyerupai ikon driver yang terdapat di fitur layanan GoRide di aplikasi Gojek. “Kami bangga dengan para mitra Gojek yang mampu berkembang bersama kemajuan teknologi, sehingga mereka bisa diandalkan oleh semua lapisan masyarakat  kapan  pun,  di mana pun. Mereka berperan aktif dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi digital dengan membantu mempermudah hidup jutaan masyarakat setiap hari,” lanjut Nadiem.

Dengan logo baru, Gojek akan terus berinovasi menghadirkan berbagai cara pintar mengatasi tantangan yang dihadapi dan terus memberikan dampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat sekaligus membangun posisi Indonesia sebagai hub teknologi di Asia Tenggara. (Icha)

Telkom Berikan Dana CSR Rp2,6 T Untuk Sekolah Di Wilayah 3T

0

Telko.id – Memaknai 54 tahun perjalanannya, Telkom memberikan bantuan dana kepada siswa dan guru dari sekolah di wilayah Terpencil, Terluar dan Terdepan (3T).  Dana CSR yang dialokasikan itu mencapai Rp 2,6 miliar.

Bantuan yang diberikan berupa alat bantu ajar dan beasiswa diberikan kepada guru dan siswa yang didatangkan langsung dari Riau, Flores dan Papua yang mewakili wilayah 3T. Selain itu, juga diberikan bantuan sarana laboratorium untuk sekolah.

Menteri BUMN Republik Indonesia Rini M. Soemarno didampingi Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyerahkan secara simbolis bantuan kepada siswa dan guru dari sekolah di wilayah Terpencil, Terluar dan Terdepan (3T).

Bantuan tersebut diserahkan pada acara Telkom Charity Golf Tournament 2019 dengan tema Peduli Pendidikan Nasional di Royale Jakarta Golf Club (20/7). Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kerjasama dukungan dari Telkom kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ditandangani oleh Direktur Human Capital Management Telkom Edi Witjara dan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.

“Kedepan memang kompetisinya adalah sumber daya manusia kita yang harus mampu bergerak di segala bidang atau di segala macam aktivitas yang berbasiskan digital, karena itu saya rasa Telkom mempunyai fungsi yang sangat besar untuk meningkatkan kepandaian bangsa. Jadi saya berharap tentunya program ini terus dikembangkan bahkan lebih besar lagi melalui sinergi bersama BUMN-BUMN lain,” ungkap Rini M. Soemarno, Menteri BUMN RI.

Dalam kesempatan yang sama Ririek menjelaskan bahwa “Komitmen Telkom untuk membangun Pendidikan Indonesia telah dilakukan sejak lama melalui berbagai program seperti Internet Goes to School, Bagimu Guru Kupersembahkan, Indonesia Digital Learning, My Teacher My Hero, Broadband Learning Center, Pustaka Digital, Employee Volunteer Program, dan AnniverSafari.

Kali ini, dengan mengangkat tema dan semangat #SelaluAda untuk Indonesia, Telkom ingin menggambarkan perannya yang hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia.

Telkom hadir melalui infrastruktur telekomunikasi, jaringan, produk dan layanan yang mendukung kebutuhan dan keinginan semua lapisan masyarakat yang berada dari Sabang sampai Merauke. Telkom #SelaluAda di setiap sendi kehidupan bangsa untuk menumbuhkembangkan masyarakat dan ekonomi Indonesia. (Icha)

Solve, Logo Baru Gojek yang Tampil Lebih Segar

Telko.id, Jakarta Gojek meluncurkan logo baru yang tampil lebih segar. Logo Gojek terbaru ini bernama Solve, yang merupakan simbol evolusi dari perusahaan layanan ride-hailing tersebut sebagai perusahaan yang memecahkan masalah melalui teknologi.

Menurut CEO Gojek Group, Nadiem makarim, nama logo itu diambil dari kata dalam bahasa Inggris yang artinya “memecahkan”.

“Solve artinya memecahkan. Jadi kita ingin menjadi aplikasi yang memecahkan permasalahan. Logo baru ini melambangkan alasan utama hadirnya Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui teknologi” kata Nadiem di Kantor Gojek, Jakarta pada Senin (22/07/2019).

Ia mengatakan, logo baru itu juga merepresentasikan banyaknya layanan yang tersedia di Gojek. Berbeda dengan logo sebelumnya yang kerap mendapatkan kritis dari mitra merchant dan mitra pengemudi Gocar.

“Banyak merchant yang menilai jika logo kami tidak merepresentasikan mereka. Kalau dilihat, Solve bisa menyerupai mapping point, search bar bahkan sosok pengemudi Gojek,” pungkas Nadiem.

Selain itu, kehadiran logo baru ini tidak bisa terlepas dari evolusi Gojek sejak tahun 2011. Gojek yang bermula dari layanan dengan media call center, berubah menjadi “Super App” dengan 20 layanan.

“Kehadiran logo baru Gojek diilhami oleh perjalanan perusahaan yang telah berhasil menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara,” ujar Nadiem.

Hal serupa juga dikatakan oleh Co-founder Gojek, Kevin Aluwi. Menurutnya, perubahan logo perusahaan merupakan tonggak sejarah baru yang menandai evolusi mereka dari layanan ride-hailing menjadi ekosistem yang terintegrasi yang menggerakan orang, barang dan uang.

“Kami tidak mungkin ada di sini tanpa dukungan jutaan mitra kami beserta keluarga mereka, sekaligus ratusan juta konsumen yang mempercayakan berbagai kebutuhan sehari-hari kepada layanan Gojek,” ucap Kevin.

Logo Solve sendiri telah mejeng di Google Play Store. Akan tetapi untuk platform App Store, logo terbaru itu belum tampil di toko aplikasi untuk sistem operasi iOS itu. (FHP)