spot_img
Latest Phone

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ROG Phone 9 Series Tawarkan Bonus Eksklusif dan Diskon Hingga Rp2,99 Juta

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) menghadirkan promo...

ASUS ROG Exclusive Store Surabaya, Hadirkan Pengalaman Gaming Terbaik

Telko.id - ASUS resmi membuka ROG Exclusive Store di...
Beranda blog Halaman 76

Huawei & Hypernet Perkuat UKM Indonesia dengan Solusi Digital

Telko.id – Huawei Indonesia dan Hypernet  Technologies kolaborasi untuk transformasi digital UKM Indonesia.

Pasalnya, transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.

Namun, bagaimana jika akses terhadap teknologi mutakhir masih menjadi mimpi bagi banyak pemilik bisnis skala kecil?

Huawei Indonesia dan Hypernet Technologies menjawab tantangan ini lewat kolaborasi strategis yang diresmikan pada 16 April 2025.

Baca juga : Usai Lepas Dari Huawei, Honor Siap Masuk ke Indonesia, Sanggup kah?

Di Huawei Indonesia Innovation Centre, kedua raksasa teknologi ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menghadirkan solusi jaringan pintar berbasis HUAWEI eKit.

Inisiatif ini bukan sekadar kerja sama biasa, melainkan lompatan besar dalam demokratisasi teknologi—membawa solusi kelas enterprise ke tangan UKM dengan harga terjangkau dan implementasi sederhana.

Lantas, apa dampak nyata kolaborasi ini bagi 64,2 juta UKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia?

Solusi eKit: Revolusi Jaringan untuk UKM

Ray Guo, Director of Commercial and Distribution Huawei EBG Indonesia, menegaskan komitmennya: “Dengan pengalaman Hypernet di pasar lokal dan teknologi Huawei, kami menghadirkan solusi cerdas yang terjangkau.”

Menurut Ray Guo, HUAWEI eKit menjadi bintang utama dalam kolaborasi ini—paket solusi jaringan berbasis skenario yang dirancang khusus untuk sektor pendidikan, perhotelan, hingga perkantoran kecil.

Keunggulan eKit terletak pada tiga pilar:

  • Efisiensi biaya: Mengurangi kebutuhan investasi infrastruktur besar
  • Kemudahan implementasi: Instalasi dan pemeliharaan yang sederhana
  • Skalabilitas: Tumbuh seiring perkembangan bisnis

Strategi Kolaborasi Tanpa Tumpang Tindih

Yang menarik dari kemitraan ini adalah pendekatan win-win solution yang dijaga kedua belah pihak. “Kami memprioritaskan kebutuhan unik UKM sambil menjaga batasan segmen enterprise,” tegas pernyataan resmi Huawei.

Hypernet Technologies, melalui CTO-nya Sudino Oei, melihat peluang untuk memperluas portofolio layanan sekaligus meningkatkan kualitas solusi yang ditawarkan.

Kerja sama ini dirancang untuk tiga tahun ke depan dengan fokus pada:

  1. Ekspansi distribusi HUAWEI eKit ke berbagai daerah
  2. Pengembangan layanan inovatif berbasis kebutuhan UKM
  3. Penyediaan dukungan teknis dan pelatihan khusus

Dampak Jangka Panjang bagi Ekosistem Digital

Kolaborasi ini bukan sekadar transaksi bisnis, melainkan investasi pada masa depan ekonomi digital Indonesia. Dalam konteks visi Indonesia Emas 2045, penguatan UKM melalui teknologi menjadi kunci pertumbuhan inklusif.

Huawei memanfaatkan 30 tahun pengalaman di infrastruktur TIK, sementara Hypernet menghadirkan pemahaman mendalam tentang pasar lokal.

Analis industri memprediksi kolaborasi Huawei dan Hypernet untuk UKM Indonesia semacam ini akan:

  • Meningkatkan produktivitas UKM hingga 40%
  • Memperpendek kesenjangan digital antara UKM dan perusahaan besar
  • Mempercepat adopsi cloud computing di sektor informal

Dengan 99% pelaku usaha di Indonesia berasal dari segmen UKM, langkah Huawei dan Hypernet ini layak diapresiasi sebagai bentuk nyata kontribusi swasta dalam pembangunan ekonomi digital.

Pertanyaan sekarang: bisakah model kolaborasi ini direplikasi oleh pemain lain untuk mempercepat transformasi digital nasional? (Icha)

OPPO Find N5: Smartphone Lipat Super Tipis yang Bikin Kerja Pebisnis Makin Efisien

0

Telko.id – OPPO Find N5 hadir sebagai solusi bagi Anda yang sedang dalam perjalanan bisnis, harus menyelesaikan presentasi, mengecek email, sekaligus menerima panggilan penting—semua dalam waktu bersamaan.

Di era di mana mobilitas dan kecepatan menjadi kunci produktivitas, perangkat yang bisa mengimbangi dinamika kerja modern bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan keharusan.

OPPO memahami hal ini dan menjawabnya dengan Find N5, smartphone lipat generasi terbaru yang dirancang khusus untuk para profesional yang selalu bergerak.

Dengan layar utama 8,12 inci—yang terbesar di kelasnya—dan desain ramping setara ketebalan dua koin, Find N5 bukan sekadar evolusi dari pendahulunya, melainkan lompatan besar dalam dunia perangkat foldable. Mari kita telusuri bagaimana perangkat ini bisa menjadi partner kerja ideal Anda.

Baca juga : OPPO Find N5: Smartphone Foldable Paling Tipis & Tangguh untuk Eksekutif

Boundless View: Multitasking Tanpa Batas

OPPO Find N5 menghadirkan Boundless View, fitur multitasking revolusioner yang melampaui batas split-screen konvensional.

Bayangkan bisa membuka tiga aplikasi sekaligus di layar lebar 8,12 inci—dokumen di sebelah kiri, spreadsheet di tengah, dan obrolan tim di kanan. Semua terlihat jelas tanpa perlu zoom-in atau bolak-balik antar-aplikasi.

Yang lebih cerdas lagi, ColorOS 15 pada Find N5 mampu memprediksi kebutuhan Anda. Saat menerima file PDF via chat, smartphone ini secara otomatis menampilkan dokumen di sisi kanan layar sementara percakapan tetap aktif di kiri.

Tidak perlu lagi membuka-tutup aplikasi atau copy-paste manual. Fitur ini menghemat hingga 40% waktu kerja berdasarkan pengujian internal OPPO.

AI sebagai Asisten Pribadi Anda

Find N5 bukan sekadar perangkat pasif—ia adalah partner kerja aktif yang dilengkapi kecerdasan buatan mutakhir.

Fitur AI Recording Summary mampu mentranskrip rekaman meeting dan merangkumnya menjadi poin-poin penting dalam hitungan detik.

Fitur dual-screen translation untuk memudahkan percakapan dua arah lintas bahasa

Sementara AI Call Summary secara otomatis membuat daftar tugas dari percakapan telepon, memastikan tidak ada detail penting yang terlewat.

Bagi pebisnis global, fitur dual-screen translation menjadi penyelamat. Cukup lipat sebagian perangkat, ucapkan kalimat dalam bahasa Anda, dan layar cover akan menampilkan terjemahannya secara real-time.

Percakapan lintas bahasa kini bisa berlangsung alami tanpa perlu aplikasi pihak ketiga yang merepotkan.

Integrasi Mulus dengan Ekosistem Apple

Ini mungkin kejutan terbesar dari Find N5: kemampuannya berkomunikasi dengan perangkat Mac. Melalui O+ Connect untuk macOS, Anda bisa mengakses file di Find N5 langsung dari Mac, bahkan mengendalikan komputer dari jarak jauh.

Fitur O+ Connect di OPPO Find N5 memudahkan Anda berkoneksi dengan MacOS

Fitur FlexForm Mode mengubah Find N5 menjadi “laptop mini”—layar utama menampilkan antarmuka Mac sementara bagian bawah berfungsi sebagai touchpad interaktif.

Bagi profesional yang menggunakan kombinasi Android dan Apple, ini adalah terobosan signifikan. Anda bisa membuka Mission Control, melakukan zoom dokumen, atau scroll presentasi—semua dengan sentuhan jari di Find N5.

Integrasi lintas platform ini menghilangkan hambatan produktivitas yang selama ini sering dikeluhkan pengguna multi-device.

OPPO Watch X2: Pendamping yang Sempurna

Sebagai bagian dari paket produktivitas, OPPO juga meluncurkan Watch X2 dengan desain premium titanium alloy dan kaca sapphire crystal.

Jam pintar OPOO Watch X2 hadir dengan desain dan fitur premium

Smartwatch ini bukan sekadar aksesori, melainkan ekstensi dari Find N5 dengan fitur seperti 60S Health Check-In dan pemantauan 100+ mode olahraga. Daya tahan baterai hingga 5 hari membuatnya menjadi pendamping ideal untuk pebisnis sibuk.

Yang menarik, pre-order Find N5 hingga 29 April 2025 menawarkan paket lengkap termasuk Watch X2 gratis, layanan premium 1 tahun, dan cicilan 0%. Total manfaat mencapai Rp22 juta—investasi yang masuk akal untuk peningkatan produktivitas jangka panjang.

OPPO Find N5 bukan sekadar smartphone lipat lain di pasaran. Ia adalah pernyataan bahwa perangkat mobile masa depan harus mampu menjadi pusat produktivitas yang sebenarnya.

Dengan desain yang lebih ringan dari generasi sebelumnya namun kemampuan yang jauh lebih besar, Find N5 siap menjadi jantung dari gaya kerja hybrid yang semakin dominan.

Pertanyaannya bukan lagi apakah Anda membutuhkan perangkat seperti ini, tapi bisakah Anda tetap kompetitif tanpanya? (Icha)

XLSmart Resmi Merger, Ini Komitmennya Ke Pemerintah

0

Telko.id – Akhirnya, setelah melalui proses 6 bulan, XLSMART mendapatkan restu juga dari pemerintah.

Namun, bukan tanpa komitmen. Penggabungan tiga operator besar Indonesia yakni PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telekom Tbk, dan PT Smart Telekom Tbk ini memberikan janji-janji atau komitmen juga pada pemerintah hingga kini siap menghadirkan layanan yang lebih baik dengan sejumlah komitmen konkret.

Bagaimana dampaknya bagi pelanggan dan industri telekomunikasi nasional?

Menurut  Menkomdigi Meutya Hafid, XLSMART menyampaian dokumen dan verifikasi memakan waktu hingga tiga bulan sebelum akhirnya Komdigi memberikan persetujuan resmi.

“Kami memastikan semua aspek teknis dan regulasi terpenuhi sebelum memberikan restu,” ujar Meutya dalam konferensi pers di Kantor Komdigi, Kamis (17/4/2025).

Baca juga : XLSMART Resmi Hadir: Transformasi Digital Indonesia Dimulai

Dengan restu ini, XLSMART tidak hanya menjadi operator baru, tetapi juga membawa sejumlah janji yang harus dipenuhi dalam beberapa tahun ke depan. Apa saja komitmen tersebut, dan bagaimana mereka akan mengubah lanskap digital Indonesia?

Komitmen XLSMART: Kecepatan Internet hingga Pembangunan BTS

Meutya menegaskan bahwa persetujuan Komdigi tidak diberikan begitu saja. XLSMART harus memenuhi beberapa komitmen penting, salah satunya peningkatan kecepatan unduh hingga 16% pada 2029. “Ini bukan sekadar janji, tapi target yang harus dicapai,” tegasnya.

Content image for article: XL Smart Resmi Merger: Komitmen Baru untuk Telekomunikasi Indonesia

Selain itu, XLSMART juga berkomitmen membangun 8.000 BTS baru untuk memperluas jangkauan jaringan, terutama di daerah yang masih minim akses internet.

Langkah ini diharapkan bisa mendorong pemerataan konektivitas digital di seluruh Indonesia.

Dampak Langsung bagi Masyarakat

Implementasi merger ini tidak hanya berdampak pada pelanggan XL Axiata, Smartfren, atau Axis, tetapi juga pada sektor publik.

Meutya menyebutkan bahwa XLSMART akan meningkatkan akses layanan digital di lebih dari 175.000 sekolah, 8.000 fasilitas kesehatan, dan 42.000 kantor pemerintahan.

“Ini adalah langkah besar untuk mendukung transformasi digital Indonesia,” tambahnya. Namun, Meutya juga mengingatkan bahwa Komdigi akan mengawasi ketat pelaksanaan komitmen ini.

Jika XLSMART gagal memenuhi target, sanksi administratif seperti denda hingga pencabutan izin bisa diterapkan.

Masa Depan Operator Gabungan

Meski telah bergabung, XLSMART tidak akan menghapus merek masing-masing operator. Pelanggan XL Axiata, Smartfren, dan Axis tetap bisa menggunakan layanan seperti biasa tanpa perubahan signifikan.

“Ini adalah strategi untuk mempertahankan basis pelanggan sambil memperkuat infrastruktur bersama,” jelas Meutya.

Untuk memastikan transparansi, Komdigi juga membuka layanan aduan bagi pelanggan yang mengalami kendala.

“Kami mengajak media dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi kinerja XLSMART,” pungkasnya.

Dengan merger ini, industri telekomunikasi Indonesia memasuki babak baru. Apakah XLSMART bisa memenuhi harapan? Waktu yang akan menjawabnya. (Icha)

XLSMART Resmi Hadir: Transformasi Digital Indonesia Dimulai

0

Telko.id – Hari ini,  XLSMART, hasil penggabungan XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom, resmi berdiri sebagai kekuatan baru di industri telekomunikasi Indonesia.

Dengan lebih dari 94,5 juta pelanggan dan proyeksi pendapatan Rp45,8 triliun, langkah ini bukan sekadar merger—ini adalah lompatan besar menuju masa depan digital yang lebih inklusif dan terhubung.

Penggabungan ini terjadi di tengah percepatan transformasi digital Indonesia, di mana kebutuhan akan konektivitas yang andal dan terjangkau semakin mendesak.

XLSMART hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut, dengan janji untuk menghadirkan layanan yang lebih cerdas, luas, dan berpusat pada pelanggan.

Baca juga : XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger, Ini Susunan Komisaris dan Direksi nya!

CEO Rajeev Sethi menegaskan, “Ini adalah babak baru bagi ekosistem digital Indonesia.”

Lalu, apa yang membuat XLSMART berbeda dari operator telekomunikasi lainnya? Bagaimana perusahaan ini berencana memenuhi harapan jutaan pelanggannya? Mari kita telusuri lebih dalam.

Kekuatan Baru di Industri Telekomunikasi

XLSMART bukan sekadar nama baru. Ini adalah simbol penyatuan tiga perusahaan dengan portofolio pelanggan yang saling melengkapi.

Dengan pangsa pasar gabungan 25%, XLSMART kini menjadi salah satu pemain utama di industri telekomunikasi Indonesia.

“Kami menyatukan yang terbaik dari XL Axiata dan Smartfren untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih baik,” ujar Rajeev Sethi.

Content image for article: XLSMART Resmi Hadir: Transformasi Digital Indonesia Dimulai

Struktur baru ini juga mencerminkan komitmen terhadap tata kelola yang seimbang. Susunan direksi dan dewan komisaris yang baru telah resmi menjabat, menggabungkan kepemimpinan dari kedua organisasi pendahulu.

Hal ini diharapkan dapat mendorong inovasi yang berorientasi pada pelanggan dan pertumbuhan jangka panjang.

Komitmen untuk 94,5 Juta Pelanggan

Dengan basis pelanggan yang masif, XLSMART menargetkan menjadi perusahaan telekomunikasi paling dicintai di Indonesia pada 2027.

Fokus utamanya jelas: meningkatkan kualitas layanan, memperluas cakupan jaringan, dan menghadirkan solusi digital yang lebih terintegrasi.

“Kami membangun perusahaan yang lebih mendengarkan dan lebih gesit dalam melayani,” tegas Rajeev.

Baik di kota besar maupun daerah terpencil, XLSMART berkomitmen untuk memastikan setiap orang Indonesia memiliki akses terhadap teknologi yang bermakna.

Identitas Baru, Visi yang Lebih Besar

XLSMART memperkenalkan identitas korporat barunya dengan logogram “Infinity World”, yang melambangkan konektivitas tanpa batas.

Tagline “Bersama, Melaju Tanpa Batas” menjadi ajakan bagi pelanggan dan mitra untuk bergerak maju bersama.

“Identitas ini mencerminkan ambisi kami untuk membangun Indonesia yang unggul di era digital,” jelas Rajeev. (Icha)

Amerika Batasi Ekspor ke China, Nvidia Merugi Hingga 92 Triliun!

Telko.id – Diberlakukannya pembatasan ekspor terbaru oleh pemerintah Amerika Serikat berdampak pada turunnya saham teknologi di Amerika Serikat yang ditandai dengan menurunnya saham Nvidia dan AMD hingga 7%.

Permintaan semikonduktor juga diprediksi akan terhambat karena adanya pemberlakuan tarif dan pembatasan ini.

Departemen Perdagangan AS membatasi ekspor untuk produk – produk AI ke China. AMD mengatakan menanggung kerugian hingga USD 800 juta terkait pembatasan ini.

“Perusahaan berharap untuk mengajukan lisensi tetapi tidak ada jaminan bahwa lisensi akan diberikan.” kata AMD yang dikutip dari CNBC.

Baca juga : Dampak Kebijakan Tarif Trump pada Transformasi Digital Indonesia

Di pihak lain, chip AI merek H20 dari Nvidia juga diwajibkan mendapatkan lisensi khusus untuk dapat dijual di pasar China sejak 9 April 2025 lalu.

Pembatasan dan pembuatan lisensi dari pemerintah Amerika ini akan merugikan Nvidia senilai USD 5,5 miliar atau sekitar Rp 92 triliun. Diprediksi permintaan H20 yang sedang laris manis di China ini akan sangat berkurang.

“Pemerintah mengindikasikan bahwa persyaratan lisensi adalah untuk mengantisipasi resiko bahwa produk itu mungkin akan digunakan atau dialihkan untuk (membuat) komputer super di China,” kata Nvidia yang dikutip dari BBC.

Chip H20 sudah dirancang khusus agas sesuai dengan ambang batas regulasi AS, namun tetap cukup kuat untuk mendukung kebutuhan AI China. Chip yang sebanding dengan AI H100 dan H200 yang telah digunakan di AS dan negara lain, namun memiliki kecepatan interkoneksi dan bandwidth lebih lambat dengan menggunakan arsitektur AI generasi sebelumnya yang disebut Hopper.

Chip ini adalah satu – satunya produk kelas atas yang masih bisa dijual ke pasar China setelah AS memberlakukan control ekspor ketat terhadap chip AI sejak 2022.

“Pada 14 April, kami diberitahu bahwa pembatasan tersebut akan diberlakukan secara permanen,” ujar manajemen Nvidia, dikutip Reuters, Selasa (15/4).

Meskipun begitu, CEO Nvidia, Jensen Huang mengatakan bahwa perusahaannya sangat siap untuk mendominasi pasar inference, yang akan menjadi fase berikutnya dari revolusi AI.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa perusahaan besar seperti Tencent, Alibaba, dan ByteDance ramai – ramai memborong chip H20 dari Nvidia ini.

Pasalnya startup AI lokasl seperti DeepSeek tengah mendorong pengembangan model generatif dengan biaya yang lebih rendah. (Icha)

Strava Kini Berbahasa Indonesia, Dukung Gaya Aktif Masyarakat

Telko.id – Strava mulai 16 April 2025,  resmi mendukung Bahasa Indonesia—langkah strategis yang menandai komitmen mereka terhadap pasar lokal.

Langkah ini diambil karena masyarakat Indonesia yang menggunakan terus meningkatkan dan jadi bentuk komitmen mereka terhadap pasar lokal.

NAMUN, bukan sekadar terjemahan, pembaruan ini adalah pintu gerbang bagi jutaan pengguna untuk menjelajahi fitur-fitur Strava dengan lebih intim dan personal.

Indonesia bukan pasar biasa bagi Strava. Dalam lima tahun terakhir, pengguna yang mengunggah aktivitas olahraga di platform ini melonjak 10 kali lipat.

Baca juga : Garmin Berikan Solusi Lengkap untuk Pegolf Pemula dan Profesional

Yang menarik, pertumbuhan itu didorong oleh dua demografi kunci: perempuan dan Generasi Z. Data Strava menunjukkan, partisipasi perempuan meningkat 20 kali lipat, sementara pengguna Gen Z bertambah hampir 3 kali lipat setiap tahun.

Angka-angka ini bukan sekadar statistik—mereka mencerminkan perubahan budaya olahraga yang lebih inklusif dan sosial.

Peluncuran Bahasa Indonesia bukan datang tiba-tiba. Ini adalah respons atas laporan Year in Sport: Trend Report 2024, yang pertama kali dirilis khusus untuk Indonesia.

Laporan itu mengungkap sesuatu yang unik: bagi orang Indonesia, lari bukan sekadar olahraga, melainkan medium bersosialisasi.

Buktinya? Partisipasi klub lari naik 83%, menjadikannya olahraga dengan pertumbuhan komunitas tercepat di negeri ini.

Lebih Dari Sekadar Terjemahan

Anita Butler, Chief Design Officer Strava, menegaskan bahwa adaptasi bahasa adalah bagian dari strategi besar.

“Kami terinspirasi oleh dinamika budaya Indonesia,” ujarnya. “Olahraga di sini memiliki warna sosial yang kuat. Bahasa Indonesia adalah kunci untuk membangun pengalaman yang lebih relevan,” kata Anita

Chief Design Officer Strava, Anita Butler mengungkapkan peluncuran Bahasa Indonesia memungkinkan pengguna untuk lebih mudah menemukan komunitas hingga mencapai tujuan kebugaran mereka.

Fitur-fitur Strava—seperti pelacakan target lari, analisis progres latihan, hingga integrasi komunitas—kini bisa diakses dalam Bahasa Indonesia. Ini memudahkan pengguna pemula maupun veteran untuk memaksimalkan platform. Misalnya, fitur “Klub” yang memungkinkan pengguna bergabung dengan kelompok lari lokal, atau “Tantangan” yang mendorong kompetisi sehat antarteman.

Mengapa Bahasa Begitu Penting?

Dalam dunia aplikasi kebugaran, bahasa sering menjadi penghalang psikologis. Studi dari Common Sense Advisory menunjukkan, 75% konsumen lebih memilih membeli produk dengan informasi dalam bahasa mereka. Strava memahami hal ini. Dengan antarmuka Bahasa Indonesia, hambatan teknis berkurang, sementara keterlibatan emosional meningkat.

Fenomena ini terlihat jelas di kalangan pengguna perempuan. “Banyak wanita Indonesia yang sebelumnya enggan menggunakan aplikasi berbahasa Inggris kini merasa lebih percaya diri,” kata Butler. Ini sejalan dengan tren global di mana perempuan mendominasi pertumbuhan pengguna aplikasi kebugaran.

Masa Depan Strava di Indonesia

Kehadiran Bahasa Indonesia hanyalah awal. Strava disebutkan sedang mempertimbangkan fitur-fitur lokal seperti integrasi dengan event lari nasional atau kolaborasi dengan merek olahraga Indonesia. “Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem kebugaran di sini, bukan sekadar aplikasi impor,” tambah Butler.

Bagi Anda yang belum mencoba, kini adalah waktu terbaik. Strava tidak lagi sekadar aplikasi pelacak lari—ia telah bertransformasi menjadi platform gaya hidup aktif yang menyatukan komunitas, motivasi, dan teknologi. Dan dengan Bahasa Indonesia, semua itu terasa lebih dekat dari sebelumnya. (Icha)

SCALA by Metranet Transformasi Layanan Kesehatan RS PKU Muhammadiyah

0

Telko.id – Bayangkan rumah sakit tanpa tumpukan dokumen fisik, antrean panjang untuk validasi rekam medis, atau risiko pemalsuan data pasien.

Di era digital, transformasi layanan kesehatan bukan lagi sekadar pilihan—melainkan kebutuhan mendesak. Bagaimana SCALA by Metranet menjawab tantangan ini dengan solusi digital signature di RS PKU Muhammadiyah?

Digitalisasi sektor kesehatan Indonesia sedang mengalami percepatan signifikan. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan 65% rumah sakit di Tanah Air masih bergantung pada dokumen fisik, yang berpotensi menimbulkan inefisiensi dan kerentanan keamanan data.

Di tengah kondisi ini, RS PKU Muhammadiyah Gombong dan Sruweng justru mengambil langkah progresif dengan mengadopsi teknologi terkini.

Baca juga : Telkom Dorong UMKM Naik Kelas lewat Transformasi Digital

Kolaborasi strategis dengan SCALA by Metranet—anak perusahaan PT Telkom Indonesia—menjadi kunci transformasi ini. Lantas, apa saja dampak nyata yang bisa dirasakan pasien dan tenaga medis?

Revolusi Digital Signature di Layanan Kesehatan

Implementasi digital signature oleh SCALA menghadirkan tiga perubahan fundamental:

  • Efisiensi waktu: Proses validasi dokumen yang sebelumnya memakan waktu 2-3 hari kini bisa diselesaikan dalam hitungan menit
  • Keamanan berlapis: Teknologi kriptografi mencegah pemalsuan tanda tangan dengan tingkat akurasi 99,9%
  • Kepatuhan regulasi: Solusi ini memenuhi standar PERMENKES No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik

Faisal Yusuf, Direktur Bisnis Metranet, menegaskan: “Ini bukan sekadar mengganti tanda tangan konvensional. Kami membangun ekosistem digital yang terintegrasi, di mana setiap dokumen bisa dilacak (trackable) dan diverifikasi secara real-time.”

Dampak Nyata bagi Pasien dan Tenaga Medis

Bagi pasien RS PKU Muhammadiyah, manfaat teknologi ini langsung terasa:

  1. Waktu tunggu berkurang 70% untuk proses administrasi
  2. Transparansi rekam medis yang bisa diakses kapan saja
  3. Pengurangan risiko kesalahan identifikasi pasien

Sementara bagi tenaga kesehatan, solusi ini menghilangkan beban administratif. Seorang perawat di RS PKU Muhammadiyah Gombong mengaku: “Kini kami bisa fokus pada pelayanan pasien, bukan mengurus dokumen.”

Roadmap Digitalisasi Kesehatan ala SCALA

Implementasi di RS PKU Muhammadiyah menjadi bagian dari strategi besar SCALA dalam mendorong transformasi digital sektor kesehatan. Platform ini menawarkan:

  • Fleksibilitas: Dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem rumah sakit
  • Skalabilitas: Cocok untuk rumah sakit tipe A hingga klinik kecil
  • Dukungan penuh: Termasuk pelatihan dan pendampingan adaptasi teknologi

Ke depan, SCALA berencana mengembangkan fitur tambahan seperti integrasi dengan sistem telemedicine dan analitik data kesehatan. “Target kami dalam 2 tahun mendatang, 500 rumah sakit di Indonesia sudah menggunakan solusi digital signature,” tambah Faisal.

Transformasi digital di RS PKU Muhammadiyah membuktikan bahwa teknologi bukan sekadar alat, melainkan katalis untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih manusiawi. Ketika efisiensi bertemu keamanan, yang menang bukan hanya rumah sakit—tapi setiap pasien yang membutuhkan pelayanan terbaik. (Icha)

GoTo Impact Foundation dan Magelang Setories: Solusi Regeneratif untuk Petani Magelang

0

Telko.id – Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, adalah salah satu lumbung pangan terpenting di Indonesia. Namun, di balik potensinya yang besar, tersimpan tantangan yang menggerogoti kesejahteraan petani.

Bagaimana jika solusinya datang dari kolaborasi antara teknologi, komunitas lokal, dan pendekatan pertanian yang lebih ramah lingkungan?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 10,83% penduduk Magelang masih hidup di bawah garis kemiskinan—angka yang ironis untuk wilayah dengan 57% masyarakat bergantung pada sektor pertanian.

Desa Mangunsari, salah satu episentrum pertanian di Magelang, menjadi contoh nyata: ketergantungan pada pupuk kimia, metode konvensional, dan minimnya akses informasi justru memperburuk risiko keberlanjutan. Lantas, adakah jalan keluar yang tidak sekadar tambal sulam?

Baca juga : GoNusantara, Cara GoTo Lanjutkan Transformasi Digital UMKM Indonesia

Jawabannya hadir melalui inisiatif Magelang Setories, sebuah program pertanian regeneratif hasil kolaborasi GoTo Impact Foundation (GIF) dengan konsorsium lokal.

Bukan sekadar proyek filantropi, ini adalah investasi jangka panjang yang dirancang untuk memberdayakan petani dari akar rumput.

Magelang Setories: Lebih dari Sekadar Program Pertanian

Monica Oudang, Ketua GoTo Impact Foundation, menegaskan bahwa pendekatan mereka berbeda. “Perubahan nyata terjadi ketika masyarakat menjadi agen perubahan di wilayah mereka sendiri,” ujarnya.

Magelang Setories adalah buktinya—sebuah ekosistem yang melibatkan Setara Indonesia, Bhumee Artani, dan Waste & Wishes Indonesia, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah hingga kelompok tani.

Content image for article: GoTo Impact Foundation dan Magelang Setories: Solusi Regeneratif untuk Petani Magelang

Bupati Magelang, Bapak Grengseng Pamuji, melalui perwakilannya, Arif Yulianto, menyambut baik inisiatif ini. “Magelang punya potensi besar sebagai lumbung pangan Jawa Tengah. Namun, potensi saja tidak cukup tanpa kemampuan mengelolanya,” tegasnya. Di sinilah Magelang Setories berperan sebagai katalisator.

Tiga Pilar Utama Magelang Setories

Theodorus Dedy Tri Kuncoro, perwakilan konsorsium, memaparkan tiga solusi inti program ini:

Content image for article: GoTo Impact Foundation dan Magelang Setories: Solusi Regeneratif untuk Petani Magelang
  1. Demonstration Plot (Demplot) Agro Learning Center: Pusat edukasi pertanian regeneratif yang mencakup teknik penanaman, panen, hingga pengelolaan limbah pasca panen.
  2. Pendampingan Pertanian Regeneratif: Petani dibimbing untuk menerapkan rotasi tanaman, agroforestri, dan penggunaan kompos organik—termasuk untuk komoditas seperti padi, cabai, dan sayuran.
  3. Pengelolaan Limbah Organik: Limbah diubah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan maggot sebagai pakan ternak, menciptakan ekonomi sirkular.

“Kami ingin petani tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan hingga 30%,” tambah Theodorus.

Dampak Jangka Panjang: Dari Lingkungan hingga Kesejahteraan

Program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi. Puas Siswa Widada, Kepala Desa Mangunsari, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

“Masyarakat tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan semua pihak untuk memastikan inovasi ini berkelanjutan,” katanya.

Dari sisi lingkungan, Magelang Setories menargetkan pengelolaan 100% limbah organik di Demplot.

Dalam jangka panjang, ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, memperkuat ketahanan terhadap longsor, dan memulihkan daerah aliran sungai.

“Ini bukan milik GIF atau konsorsium semata, tapi milik kita bersama,” tutup Monica. “Sudah saatnya kita berani berdaya dan menciptakan solusi yang benar-benar transformatif.” (Icha)

BDx Raih Sertifikasi NVIDIA DGX-Ready, Pacu Pusat Data AI di Indonesia

Telko.id – BDx Data Centers (BDx), salah satu operator pusat data dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik, baru saja mengukir sejarah dengan meraih sertifikasi NVIDIA DGX-Ready Data Center untuk kampus AI berkapasitas 500MW di Indonesia.

Ini bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan lompatan besar bagi ekosistem digital Tanah Air.

Lalu, apa artinya sertifikasi ini bagi masa depan AI di Indonesia? Bagaimana BDx mempersiapkan infrastruktur yang mampu menjawab kebutuhan komputasi canggih? Mari kita telusuri lebih dalam.

Kampus AI Pertama di Indonesia dengan Sertifikasi NVIDIA DGX-Ready

CGK4, kampus AI milik BDx di Indonesia, kini resmi menjadi salah satu fasilitas pertama di Tanah Air yang menyandang sertifikasi NVIDIA DGX-Ready.

Baca juga : BDx Data Centers dan APJII, Bentuk Indonesia Internet Exchange, Ini targetnya!

Sertifikasi ini bukan sekadar stempel, melainkan bukti kesiapan infrastruktur untuk mendukung beban kerja AI skala besar.

Dengan fasilitas kolokasi dan edge computing yang terhubung di seluruh Indonesia, BDx memungkinkan kliennya mengembangkan solusi AI full-stack sambil memenuhi regulasi lokalisasi data.

“AI sedang mendorong revolusi industri baru yang digerakkan oleh pabrik-pabrik AI,” ujar Mayank Srivastava, CEO BDx.

Mayank menambahkan bahwa Sertifikasi ini membuktikan kesiapan BDx menyediakan infrastruktur mutakhir bagi Indonesia.

Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan AI

Tak hanya unggul dalam performa, BDx juga menetapkan standar baru dalam keberlanjutan. Kampus CGK4 mereka menjadi pusat data AI pertama di Indonesia yang menggunakan sumber energi terbarukan.

Bahkan, BDx tengah mengintegrasikan sistem pendingin berbasis cairan direct-to-chip skala besar — sebuah terobosan pertama di Indonesia — untuk mendukung komputasi AI berdensitas tinggi yang hemat energi.

“Potensi penuh AI hanya bisa dicapai dengan infrastruktur berkinerja tinggi dan berkelanjutan,” tegas Tony Paikeday dari NVIDIA.

Tony menambahkan bahwa dengan sertifikasi ini, klien di Indonesia bisa mengakses infrastruktur AI canggih sekaligus mendukung target ekonomi hijau.

Dukungan Penuh untuk Inovasi NVIDIA Terbaru

BDx tak main-main dalam menyiapkan infrastrukturnya. Mereka menawarkan ruang pusat data berskala besar, sistem pendingin canggih, dan daya komputasi berdensitas tinggi untuk mendukung inovasi terbaru NVIDIA — termasuk NVIDIA Grace Blackwell Superchip dan NVIDIA Blackwell Ultra-powered DGX SuperPOD yang diumumkan di GTC ’25.

Dengan target ekspansi mencapai kapasitas 1 GW, BDx menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan menjawab lonjakan permintaan aplikasi berbasis AI.

Ini bukan sekadar bisnis, melainkan bagian dari misi besar untuk mendemokratisasi AI di Indonesia.

Di era di mana AI menjadi penggerak utama inovasi, kehadiran infrastruktur kelas dunia seperti ini membuka pintu peluang tak terbatas bagi pengembang, startup, hingga perusahaan besar di Indonesia.

Pertanyaannya sekarang: siapkah Anda memanfaatkan momentum ini? (Icha)

Samsung Quantum Dot: Inovasi Ramah Lingkungan yang Mengubah Dunia

Telko.id – Pernahkah Anda membayangkan teknologi layar yang tidak hanya memukau secara visual tetapi juga ramah lingkungan?

Inilah yang berhasil diwujudkan oleh Samsung melalui inovasi quantum dot bebas kadmium—sebuah terobosan yang tidak hanya merevolusi industri layar tetapi juga berkontribusi pada penghargaan Nobel Kimia 2023.

Selama satu dekade terakhir, quantum dot telah menjadi pusat perhatian dalam dunia teknologi layar. Material ini mampu menghasilkan reproduksi warna yang jauh lebih akurat dibandingkan teknologi sebelumnya.

Namun, tantangan terbesar adalah penggunaan kadmium (Cd), logam berat berbahaya yang selama ini menjadi komponen utama dalam sintesis quantum dot. Di sinilah Samsung mengambil langkah berani dengan menghadirkan solusi bebas kadmium pertama di dunia.

Baca juga : Samsung QLED: Teknologi Quantum Dot Pemenang Nobel di Layar Anda

Dari laboratorium hingga penghargaan Nobel, perjalanan quantum dot Samsung adalah kisah tentang komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan. Mari kita telusuri bagaimana teknologi ini mengubah wajah industri display dan dunia akademik.

Dari Kadmium ke Indium: Revolusi Material Quantum Dot

Quantum dot pertama kali menarik perhatian ilmuwan pada 1980-an berkat penelitian Aleksey Yekimov dan Louis E. Brus tentang efek quantum confinement. Kemudian, pada 1993, Moungi Bawendi dari MIT mengembangkan metode sintesis yang lebih andal. Namun, semua pencapaian ini masih bergantung pada kadmium—material beracun yang dibatasi oleh regulasi Uni Eropa (RoHS).

Content image for article: Samsung Quantum Dot: Inovasi Ramah Lingkungan yang Mengubah Dunia
Perbandingan antara quantum dot berbasis kadmium dengan ikatan ionik dan quantum dot berbasis indium dengan ikatan

“Saat itu, cadmium selenide (CdSe) adalah satu-satunya material yang bisa menghasilkan quantum dot berkualitas tinggi,” jelas Taeghwan Hyeon, profesor dari Universitas Nasional Seoul. “Namun, Samsung memilih jalan yang lebih sulit: mengembangkan quantum dot berbasis indium phosphide (InP) yang lebih ramah lingkungan.”

Perbedaan mendasar antara kedua material ini terletak pada jenis ikatan kimianya. Kadmium membentuk ikatan ionik yang stabil dengan selenium atau sulfur, sementara indium membentuk ikatan kovalen yang lebih kompleks dan rentan terhadap cacat selama sintesis. Inilah yang membuat produksi massal quantum dot bebas kadmium menjadi tantangan besar.

Kebijakan Zero-Cadmium: Komitmen Samsung untuk Keselamatan Konsumen

“Tidak ada ruang untuk kompromi dalam hal keselamatan,” tegas Sanghyun Sohn, Kepala Advanced Display Lab Samsung.

Meskipun beberapa negara masih mengizinkan kandungan kadmium hingga 100 ppm, Samsung sejak awal menerapkan kebijakan zero-cadmium.

Keputusan ini bukan tanpa risiko—pada awalnya, quantum dot berbasis indium hanya mencapai 80% performa versi kadmium.

Dengan investasi riset puluhan tahun, Samsung akhirnya berhasil menyempurnakan teknologi ini. Pada 2014, mereka memperkenalkan pelapisan pelindung tiga lapis untuk meningkatkan stabilitas quantum dot InP.

Setahun kemudian, lahirlah SUHD TV—produk komersial pertama dengan teknologi quantum dot bebas kadmium.

Tiga komponen inti dari Quantum Dot

Struktur Quantum Dot Samsung: Inti, Cangkang, dan Ligan

Teknologi layar dari Samsung ini terdiri dari tiga komponen kunci:

  • Inti (core): Bagian yang memancarkan cahaya, terbuat dari indium phosphide.
  • Cangkang (shell): Lapisan pelindung yang menstabilkan struktur inti.
  • Ligan: Lapisan polimer untuk mencegah oksidasi.

“Tidak satu pun dari ketiga komponen ini bisa diabaikan,” ungkap Doh Chang Lee dari KAIST. Integrasi sempurna ketiga elemen inilah yang membuat quantum dot Samsung unggul dalam hal kestabilan dan kualitas warna.

Dampak Akademik: Dari Laboratorium ke Penghargaan Nobel

Keberhasilan komersialisasi quantum dot bebas kadmium oleh Samsung tidak hanya mengubah industri, tetapi juga memengaruhi dunia akademik.

“Arah penelitian berubah drastis setelah peluncuran TV quantum dot Samsung,” kata Lee. Fokus beralih dari material itu sendiri ke aplikasi praktis dalam berbagai bidang.

Yang lebih mencengangkan, inovasi ini turut membuka jalan bagi Bawendi, Brus, dan Yekimov untuk meraih Nobel Kimia 2023. “Komersialisasi adalah faktor kritis dalam penghargaan Nobel,” jelas Hyeon. “QLED Samsung membuktikan bahwa quantum dot memberikan manfaat nyata bagi umat manusia.”

Perbandingan antara struktur LCD, QLED, dan QD-OLED

Kini, Samsung terus memimpin inovasi dengan teknologi QD-OLED yang menggabungkan keunggulan quantum dot dan OLED.

Layar ini meraih penghargaan Display of the Year 2023 dari Society for Information Display—bukti nyata kepemimpinan Samsung dalam revolusi display.

Masa depan teknologi layar ini pun bahkan lebih menjanjikan. Samsung sedang mengembangkan quantum dot elektroluminesensi yang bisa memancarkan cahaya sendiri tanpa backlight.

Teknologi ini akan membawa resolusi dan kecerahan baru untuk aplikasi augmented reality dan virtual reality. Seperti kata Sohn, “Tujuan kami adalah menciptakan pengalaman visual yang tak bisa dibedakan dari kenyataan.”