spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 3

OCA Telkom: Solusi Digital Ramah Lingkungan untuk Pajak Daerah

0

Telko.id – Badan Pendapatan Daerah Sumatera Barat (Bapenda Sumbar) mengadopsi solusi komunikasi digital Omni Communication Assistant (OCA) dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dalam mentransformasikan operasionalnya yang dapat mendukung implementasi ESG.

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi acuan bagi organisasi modern, termasuk instansi pemerintah. Integrasi prinsip ESG tidak hanya mendorong efisiensi operasional, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

Bapenda Sumbar, dengan dukungan OCA, menjadi contoh nyata bagaimana transformasi digital bisa selaras dengan tujuan lingkungan dan sosial.

Lantas, bagaimana OCA membantu Bapenda Sumbar mencapai efisiensi hingga 1500% sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan? Mari kita telusuri lebih dalam.

Dari Surat Fisik ke Notifikasi Digital: Efisiensi yang Mengubah Segalanya

Sebelum mengadopsi OCA, Bapenda Sumbar mengandalkan metode konvensional: mengirim surat fisik dan memasang spanduk untuk menyampaikan informasi pajak kendaraan. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga boros biaya.

Setiap bulan, hanya sekitar 3.000 surat yang bisa dikirim—jumlah yang sangat terbatas untuk menjangkau seluruh wajib pajak. Belum lagi dampak lingkungan dari limbah kertas dan spanduk yang kerap berakhir di tempat sampah.

Setelah beralih ke OCA, perubahan drastis terjadi. Dengan memanfaatkan fitur OCA Blast, Bapenda Sumbar mampu mengirimkan notifikasi pajak secara digital melalui aplikasi pesan.

Hasilnya? Jumlah pemberitahuan yang dikirim melonjak dari 3.000 menjadi 45.000 per bulan—peningkatan efisiensi sebesar 1500%. Masyarakat pun menerima informasi lebih cepat dan akurat, yang pada akhirnya meningkatkan kepatuhan pajak dan pendapatan daerah.

Dampak Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dan Deforestasi

Selain meningkatkan layanan publik, OCA juga membawa manfaat signifikan bagi lingkungan. Pengurangan penggunaan kertas adalah salah satunya. Menurut World Wildlife Fund (WWF), produksi satu ton kertas membutuhkan 17 pohon, belum lagi konsumsi air dan energi yang besar.

Dengan beralih ke notifikasi digital, Bapenda Sumbar secara tidak langsung berkontribusi mengurangi deforestasi dan emisi karbon.

Tak hanya itu, distribusi surat fisik yang sebelumnya mengandalkan kendaraan dinas juga berkurang drastis. Hal ini membantu menekan emisi gas buang dan membuat operasional lebih ramah lingkungan.

Dalam jangka panjang, langkah seperti ini bisa menjadi model bagi instansi pemerintah lainnya yang ingin menerapkan prinsip ESG.

Prinsip ESG: Lebih dari Sekadar Lingkungan

Transformasi digital Bapenda Sumbar tidak hanya menyentuh aspek lingkungan (Environmental), tetapi juga sosial (Social) dan tata kelola (Governance).

Dari sisi sosial, layanan yang lebih cepat dan akurat meningkatkan kepuasan masyarakat. Sementara dari aspek tata kelola, transparansi dan akuntabilitas menjadi lebih terjamin dengan sistem digital yang terintegrasi.

Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business and Technology Telkom, menegaskan, “Transformasi digital bukan hanya tentang efisiensi operasional, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab kita terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola yang lebih baik.”

Pernyataan ini sejalan dengan upaya global mencapai pembangunan berkelanjutan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Kolaborasi antara sektor publik dan swasta, seperti yang dilakukan Telkom dan Bapenda Sumbar, menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi katalisator perubahan.

Solusi seperti OCA tidak hanya mengoptimalkan layanan, tetapi juga membuka jalan bagi praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab. (Icha)

Motorola Edge 60 FUSION: Smartphone Premium dengan AI dan Layar Paling Imersif

Telko.id – Motorola Edge 60 FUSION hadir dengan layar lengkung empat sisi paling imersif di dunia, kamera Sony-LYTIA 700C pertama di segmennya, dan ketangguhan kelas militer. Dengan harga spesial Rp5.299.000, apakah ponsel ini layak menjadi andalan Anda?

Layar Paling Imersif di Dunia

Motorola Edge 60 FUSION menawarkan layar lengkung 1,5K empat sisi dengan rasio layar-ke-bodi 96,3%, menjadikannya salah satu yang terbaik di pasaran.

Dengan kecerahan mencapai 4500 nits dan resolusi Super HD (1220p), pengalaman menonton atau bermain game menjadi lebih hidup.

Teknologi True Color yang tervalidasi Pantone memastikan reproduksi warna akurat, sementara kecepatan refresh 120Hz dan sentuh 300Hz membuat navigasi terasa mulus. Fitur Eye Care dan DC Dimming juga hadir untuk kenyamanan mata.

Kamera Sony-LYTIA 700C: Revolusi Fotografi

Sistem kamera 50 MP dengan sensor Sony-LYTIA 700C menjadi salah satu keunggulan utama Edge 60 FUSION.

Sensor ini, pertama di dunia untuk segmennya, menghadirkan performa luar biasa dalam kondisi cahaya rendah.

Dukungan AI Adaptive Stabilization dan Photo Enhancement memastikan hasil foto dan video tetap tajam dan stabil. Fitur seperti Magic Eraser, Unblur, dan Magic Editor dari Google AI semakin melengkapi pengalaman fotografi.

Pengalaman AI Terbaik di Segmennya

Motorola tidak main-main dengan kecerdasan buatan. Dengan moto ai 1.0, Edge 60 FUSION menawarkan fitur seperti Catch Me Up (meringkas notifikasi terlewat), Pay Attention (mengingat agenda penting), dan Remember This (menyimpan momen dengan konteks AI).

Magic Canvas 1.0 bahkan mampu mengubah teks menjadi gambar, membuka kreativitas tanpa batas.

Ketangguhan Kelas Militer dan Desain Elegan

Smartphone ini telah melewati 16 tahap pengujian MIL-810H Military Grade Certification dan dilengkapi sertifikasi IP68+IP69 untuk ketahanan air dan debu.

Desainnya yang elegan, dengan pilihan warna Pantone Slipstream, Amazonite, dan Mykonos Blue, membuatnya menonjol di antara pesaing seperti smartphone berkamera Leica atau Xiaomi Redmi Note 14 Series.

Ditenagai prosesor Mediatek7400 4nm, baterai 5500 mAh, dan pengisian cepat TurboPower 68W, Motorola Edge 60 FUSION siap menemani aktivitas harian tanpa khawatir kehabisan daya. D

engan harga spesial Rp5.299.000, smartphone ini layak dipertimbangkan bagi yang mencari kombinasi performa, desain, dan inovasi. (Icha)

XL Axiata Siapkan Kartu Perdana dan Paket Internet Khusus Haji dengan Booster Kuota

Telko.id – XLSMART Telecom menghadirkan solusi lengkap bagi jamaah haji Indonesia melalui kartu perdana dan paket internet khusus haji dengan fitur inovatif.

Sejak 1 Mei 2025, XLSMART melalui produk XL Prabayar dan AXIS telah membuka penjualan kartu perdana “XL Haji” dan paket internet khusus haji.

Tak hanya menawarkan kuota besar dengan masa berlaku panjang, tahun ini mereka meluncurkan fitur unggulan: Booster Kuota Haji.

Inovasi ini memungkinkan jamaah membeli tambahan kuota secara fleksibel selama di Arab Saudi hanya dengan Rp35 ribu.

Alfons Bosch Sansa, Chief Marketing Officer XLSMART, menjelaskan bahwa layanan ini dirancang berdasarkan studi pola konsumsi data jamaah haji sebelumnya.

“Kami memahami kebutuhan komunikasi yang tinggi selama ibadah. Dengan paket booster, jamaah bisa menyesuaikan penggunaan internet tanpa perlu khawatir kehabisan kuota,” ujarnya.

Pilihan Kartu Perdana dan Paket Internet Haji

XLSMART menawarkan beragam pilihan paket yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan durasi ibadah:

  • Kartu Perdana Haji: Mulai Rp355 ribu untuk 20GB (10GB+10GB) berlaku 45 hari, tersedia dalam bentuk eSIM dan regular SIM
  • Paket Internet Haji: Mulai Rp185 ribu untuk 6GB (5GB+1GB) berlaku 45 hari
  • Paket Booster: Tambahan 1GB hanya Rp35 ribu, bisa dibeli via aplikasi myXL atau AXISNet

Untuk pelanggan AXIS, tersedia Kartu Perdana AXIS Mabrur dengan kuota hingga 50GB (Rp745 ribu) dan paket internet mulai Rp185 ribu untuk 6GB. Seperti dilansir sebelumnya, paket ini sudah tersedia di berbagai embarkasi haji sejak awal Mei.

Jangkauan Luas di Seluruh Embarkasi Haji

XLSMART memastikan kemudahan akses dengan menyediakan kartu perdana di 12 embarkasi haji utama, termasuk:

  • Embarkasi Pondok Gede Jakarta
  • Embarkasi Solo (SOC)
  • Embarkasi Medan Kualanamu
  • Embarkasi Banjarmasin

Selain itu, jamaah juga bisa membeli melalui webstore xl.co.id atau e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan TikTok.

Seperti diketahui, ini merupakan kelanjutan dari komitmen XLSMART dalam mendukung komunikasi jamaah haji sejak beberapa tahun terakhir.

Jaminan Kualitas Jaringan di Tanah Suci

Yang membedakan layanan XLSMART adalah kemitraan strategis dengan berbagai operator telekomunikasi di Arab Saudi.

“Kami bekerja sama dengan operator lokal terbaik sehingga jamaah tidak perlu repot mengganti kartu SIM,” tegas Alfons.

Untuk dukungan teknis, XLSMART menyediakan saluran khusus yang bisa diakses dari Arab Saudi melalui:

  • Call center: 817 atau +622157959817 (Rp5.000/menit)
  • Email: customerservice@xl.co.id
  • Twitter: @myXLCare (untuk XL Prabayar)

Dengan berbagai kemudahan ini, ibadah haji tahun 2025 diharapkan bisa berjalan lebih nyaman dengan dukungan komunikasi yang memadai.

Sebagai pelopor kartu perdana khusus haji, XLSMART terus berinovasi memenuhi kebutuhan digital jamaah di era modern. (Icha)

Acer Edu Summit 2025: Transformasi Pendidikan Asia Pasifik dengan AI

Telko.id – Bayangkan ruang kelas di mana setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, di mana AI mampu menganalisis gaya belajar unik mereka dan menyesuaikan materi secara real-time.

Ini bukan lagi sekadar mimpi—melainkan realitas yang sedang dibentuk oleh Acer di Asia Pasifik.

Dalam Acer Edu Summit 2025 yang digelar di Bangkok, perusahaan teknologi ini memaparkan visinya untuk mendorong revolusi pendidikan berbasis AI, mengundang para pemangku kepentingan dari 11 negara untuk berkolaborasi.

Kolaborasi Global untuk Masa Depan Pendidikan

Acara bertajuk “Shaping Tomorrow: AI and Digital Technologies in Education” ini menjadi wadah bagi para pendidik, pembuat kebijakan, dan pelaku teknologi—termasuk perwakilan dari Indonesia—untuk mendiskusikan bagaimana AI dan digitalisasi dapat mentransformasi sistem pendidikan.

Andrew Hou, Presiden Acer Asia Pasifik, menegaskan komitmen perusahaan dalam menyediakan alat yang memungkinkan pendidik dan siswa “berkembang di era digital”.

Forum ini juga menghadirkan pakar seperti Prof. Jason Lodge dari University of Queensland yang membedah tantangan dan peluang AI dalam pembelajaran.

Indonesia Menunjukkan Leadership dalam Edukasi Digital

Prof. Eko Indrajit, perwakilan Indonesia, memaparkan konsep “Intelligent Schools” yang memanfaatkan AI untuk menciptakan sistem pendidikan adaptif.

Sementara Rudy Sumadi dari Acer Indonesia membagikan kisah sukses transformasi digital di Kota Madiun—di mana ribuan Chromebook telah mendorong pembelajaran interaktif.

“Akses teknologi adalah kunci pendidikan inklusif,” tegas Sumadi, menyoroti peran Acer sebagai mitra strategis.

Inovasi Teknologi Pendukung: Dari Server AI hingga Pembelajaran Imersif

Acer tidak hanya berdiskusi, tetapi juga memamerkan solusi nyata. Melalui Altos Computing, mereka meluncurkan server AI Altos BrainSphere™ R680 F7 yang didukung GPU NVIDIA—dirancang untuk komputasi pendidikan skala besar.

Tidak ketinggalan, demo dari AOPEN dan SpatialLabs menunjukkan bagaimana esports dan teknologi stereoskopik bisa diintegrasikan ke kurikulum.

Dengan 72% institusi pendidikan di Asia Pasifik mulai mengadopsi AI (data internal Acer 2025), summit ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara sektor publik, privat, dan akademik adalah kunci mempersiapkan generasi mendatang.

Pertanyaannya kini: bagaimana Indonesia bisa memimpin gelombang ini, bukan sekadar menjadi penonton? (Icha)

POCO C71: Smartphone Sejutaan dengan Performa Ekstrem dan Fitur Canggih

Telko.id – POCO meluncurkan POCO C71, perangkat yang membuktikan bahwa harga murah tidak harus berarti kompromi pada kualitas.

Dengan tagline #SiPalingCadas, smartphone ini siap menjadi andalan bagi berbagai kalangan, dari pelajar hingga profesional.

POCO C71 bukan sekadar smartphone biasa. Dalam segmen harga yang sangat terjangkau, perangkat ini menawarkan spesifikasi yang biasanya hanya ditemukan di ponsel dengan harga dua kali lipat lebih mahal.

Mulai dari prosesor octa-core, layar besar 6,88 inci dengan refresh rate 120Hz, hingga baterai 5200mAh yang didukung fast charging 15W—semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna yang maksimal.

Jeksen, Product Marketing Manager POCO Indonesia, menjelaskan, “POCO C71 adalah bukti bahwa kami berkomitmen memberikan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Ini bukan smartphone kaleng-kaleng, melainkan perangkat yang benar-benar bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.”

Performa Tangguh untuk Segala Aktivitas

Ditenagai oleh prosesor octa-core, POCO C71 mampu menangani berbagai tugas berat dengan lancar.

Baik itu bermain game seperti Mobile Legends atau PUBG Mobile, multitasking antara aplikasi media sosial dan produktivitas, hingga streaming konten HD—semuanya berjalan mulus tanpa lag.

Performa ini bahkan bisa disandingkan dengan beberapa smartphone mid-range yang harganya jauh lebih mahal.

Yang lebih mengesankan, POCO C71 dilengkapi dengan teknologi RAM expansion yang memungkinkan pengguna menambah kapasitas RAM virtual hingga 8GB.

Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang sering menjalankan banyak aplikasi sekaligus atau bermain game berat.

Dengan kombinasi RAM besar dan penyimpanan internal 128GB, pengguna tidak perlu khawatir kehabisan ruang untuk menyimpan foto, video, atau aplikasi favorit.

Layar Besar dengan Pengalaman Visual Mulus

Salah satu fitur unggulan POCO C71 adalah layar berukuran 6,88 inci dengan refresh rate 120Hz.

Layar besar ini tidak hanya nyaman untuk menonton konten atau bermain game, tetapi juga memberikan pengalaman scrolling yang lebih halus saat berselancar di media sosial atau membaca artikel panjang.

Refresh rate tinggi membuat setiap gerakan di layar terasa lebih responsif dan natural.

Kualitas layar ini tentu menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan smartphone lain di segmen harganya.

Sebagai perbandingan, beberapa pesaing seperti itel S25 Series yang juga menawarkan layar AMOLED, masih mematok harga lebih tinggi dari POCO C71.

Baterai Tahan Lama dengan Fast Charging

Daya tahan baterai sering menjadi masalah utama pengguna smartphone, terutama bagi mereka yang aktif. POCO C71 mengatasi masalah ini dengan baterai berkapasitas besar 5200mAh yang bisa bertahan seharian penuh bahkan dengan penggunaan intensif.

Baik untuk marathon streaming, gaming berjam-jam, atau sekadar chatting sepanjang hari—baterai ini siap menemani tanpa perlu sering-sering mengisi daya.

Ketika waktunya mengisi ulang, teknologi fast charging 15W memastikan proses pengisian berlangsung cepat.

Dalam waktu singkat, pengguna bisa mendapatkan cukup daya untuk melanjutkan aktivitas.

Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang selalu mobile dan tidak punya banyak waktu untuk menunggu pengisian baterai.

Kamera 32MP dengan Kecerdasan AI

Di era di mana konten visual menjadi sangat penting, POCO C71 tidak mengecewakan dengan kamera utamanya beresolusi 32MP yang didukung teknologi AI.

Kamera ini mampu menghasilkan foto dengan detail tajam dan warna yang hidup, bahkan dalam kondisi cahaya rendah.

Fitur AI membantu mengoptimalkan setiap pengambilan gambar secara otomatis, sehingga pengguna bisa mendapatkan hasil terbaik tanpa perlu pengaturan manual yang rumit.

Bagi penggemar fotografi smartphone atau mereka yang aktif di media sosial, kamera POCO C71 menawarkan nilai lebih dibandingkan pesaing di kelas harganya.

Hasil jepretannya bisa bersaing dengan beberapa smartphone mid-range, membuatnya menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin memiliki perangkat berkamera bagus tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

POCO C71 akan tersedia dalam periode First Sale mulai 15 Mei hingga 25 Mei 2025 dengan harga promosi di bawah Rp1 juta—sebuah penawaran yang sulit ditolak untuk spesifikasi yang ditawarkan.

Bagi mereka yang mencari smartphone dengan performa tangguh, fitur lengkap, dan harga terjangkau, POCO C71 layak menjadi pertimbangan utama. (Icha)

Indonet Perkuat Jaringan Fiber Optik untuk Dukung Ekosistem Digital

Telko.id – Indonet menjawab tantangan riil yang dihadapi Indonesia, di mana lebih dari 200 juta pengguna internet membutuhkan konektivitas supercepat untuk mendukung geliat ekonomi digital.

Faktanya, laporan We Are Social 2025 menunjukkan 73% transaksi bisnis di Indonesia kini mengandalkan pertukaran data real-time.

Dari e-commerce hingga layanan finansial, ketergantungan pada infrastruktur digital telah mencapai titik kritis.

Namun, di balik layar, ada satu nama yang selama tiga dekade menjadi tulang punggung konektivitas enterprise: Indonet.

Pada 14 Mei 2025, penyedia infrastruktur digital ini mengumumkan strategi besar—investasi masif dalam jaringan fiber optik generasi terbaru.

Bukan sekadar upgrade biasa, langkah ini disebut-sebut akan mengubah peta konektivitas digital di Jakarta, Tangerang, Bekasi, hingga Bogor.

Lantas, apa implikasinya bagi bisnis dan ekosistem digital Indonesia?

Revolusi Bawah Tanah: Fiber Optik 800G dan Masa Depan Konektivitas

Indonet tak main-main. Dengan menambah kapasitas fiber core 10 kali lipat dari total pembangunan sepuluh tahun terakhir, mereka membangun “jalan tol data” bawah tanah yang menghubungkan pusat-pusat data strategis.

Teknologi DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang diusung memungkinkan kecepatan backbone hingga 800G per channel—setara dengan mengalirkan 400 film HD dalam sedetik.

“Ini bukan hanya tentang kecepatan, melainkan ketahanan layanan,” tegas Agus Ariyanto, SEVP Operation Indonet.

Jaringan bawah tanah mengurangi risiko gangguan fisik seperti cuaca ekstrem atau aktivitas konstruksi, sementara teknologi terbaru memastikan skalabilitas untuk kebutuhan 5-10 tahun ke depan.

Dampak Nyata bagi Pelaku Bisnis: Dari Latensi Rendah Hingga Efisiensi Biaya

Bagi perusahaan yang bergantung pada cloud computing atau pertukaran data besar-besaran—seperti fintech, healthtech, atau platform logistik—upgrade ini ibarat oksigen segar.

Dengan latensi di bawah 2ms dan kapasitas port pelanggan hingga 400G, proses seperti backup data harian yang biasa memakan jam kini bisa selesai dalam hitungan menit.

Yudie Haryanto, SEVP Sales & Marketing Indonet, menyebutkan contoh nyata: “Sebuah platform ride-hailing bisa mengurangi biaya server hingga 30% berkat efisiensi transfer data real-time antar-pusat data kami.” Angka ini signifikan mengingat tingginya biaya operasional digital.

Peta Jalan 2025-2030: Ekspansi ke Kawasan Industri dan Smart City

Fase berikutnya akan fokus pada perluasan core network ke kawasan industri dan perkantoran.

Analis telekomunikasi memperkirakan, investasi semacam ini akan memicu dominasi model bisnis as-a-service di Indonesia.

Dengan infrastruktur yang siap menghadapi lonjakan data 5G dan IoT, Indonet tak hanya membangun jaringan—melainkan fondasi bagi ekonomi digital yang lebih inklusif.

Jadi, bisnis apa yang siap memanfaatkan gelombang transformasi ini?

Satu hal pasti: di era di mana data adalah mata uang baru, memiliki infrastruktur tercepat berarti memegang kunci pasar. (Icha)

Tecno HiOS 15 Resmi Dirilis: UI Lebih Ringkas, AI Lebih Cerdas

Telko.id – Tecno baru saja meluncurkan HiOS 15, sistem operasi terbaru yang mengusung desain minimalis dan kecerdasan buatan (AI) yang lebih matang.

Sebagai bagian dari Transsion Holdings, Tecno terus berinovasi untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

HiOS 15 bukan sekadar pembaruan biasa—ini adalah lompatan signifikan dalam hal efisiensi, kecepatan, dan personalisasi.

Sistem operasi ini dirancang untuk perangkat Tecno kelas menengah hingga flagship, termasuk seri SPARK terbaru dan Phantom Ultimate 2.

Lantas, apa saja keunggulan HiOS 15 yang membuatnya layak dinantikan? Mari kita kupas tuntas.

Desain Lebih Minimalis, Performa Lebih Gesit

HiOS 15 menghadirkan antarmuka yang lebih bersih dengan pengurangan 40% aplikasi bawaan.

Artinya, ruang penyimpanan Anda tidak lagi penuh dengan bloatware yang jarang digunakan.

Animasi dan transisi baru yang halus membuat navigasi terasa lebih responsif, dengan klaim peningkatan kecepatan hingga 15%.

Fitur MemFusion 3.0 dan defragmentasi memori bekerja di latar belakang untuk mengoptimalkan penggunaan RAM dan penyimpanan.

Sensory Scheduling 2.0 memungkinkan multitasking hingga 25 aplikasi sekaligus tanpa lag.

Ada juga Blank Data Mode yang melindungi informasi sensitif dari aplikasi tertentu—solusi bagi Anda yang sering meminjamkan ponsel.

Revolusi AI: Dari Panggilan Otomatis hingga Pengeditan Foto

HiOS 15 membawa sejumlah fitur AI canggih yang siap mempermudah kehidupan digital Anda:

  • AI Call Assistant: Menerjemahkan, mencatat, dan meringkas panggilan secara real-time, termasuk dari WhatsApp.
  • AI Auto Answer: Menjawab panggilan dan memberikan ringkasan saat Anda tidak bisa mengangkat.
  • AI Voiceprint Noise Suppression: Menghilangkan kebisingan latar belakang saat panggilan.
  • AI Eraser 2.0 & Image Extender: Menghapus objek yang tidak diinginkan dari foto dan memperluas gambar tanpa kehilangan kualitas.

Tak ketinggalan, AI Wallpaper Generator memungkinkan Anda membuat wallpaper unik berdasarkan preferensi pribadi, sementara AI Blurring secara otomatis mengaburkan informasi sensitif dalam tangkapan layar.

Fokus pada Pasar Indonesia

Tecno menunjukkan komitmen kuat terhadap pasar Indonesia dengan mengintegrasikan dukungan untuk bahasa lokal.

Ella AI, asisten virtual Tecno, kini mendukung Bahasa Hindi dan akan segera mendukung Bahasa Indonesia, Bengali, Tamil, Gujarati, dan Marathi sebelum akhir tahun ini.

Kolaborasi dengan Sarvam AI, model dasar asal India, memastikan pemrosesan bahasa daerah yang lebih akurat.

Langkah ini sejalan dengan strategi Transsion untuk memperkuat posisinya di pasar smartphone Indonesia yang kompetitif.

Dengan HiOS 15, Tecno tidak hanya mengejar ketertinggalan dari raksasa seperti Samsung dan Xiaomi, tetapi juga berusaha menawarkan nilai tambah melalui integrasi AI yang lebih dalam dan personalisasi untuk pengguna Asia.

Pertanyaannya sekarang: siapkah Anda untuk upgrade? (Icha)

Polytron G3: Strategi Baru di Industri Mobil Listrik Indonesia

Telko.id – Polytron tiba-tiba meluncurkan mobil listrik? Langkah berani ini bukan tanpa alasan. Polytron G3 dan G3+ resmi diluncurkan sebagai mobil listrik pertama mereka, meski tanpa pabrik perakitan mandiri.

Lalu, apa sebenarnya yang ingin dicapai oleh Polytron dengan masuk ke industri otomotif yang sudah padat persaingan ini?

Polytron bukanlah pemain baru di dunia teknologi. Sebelumnya, mereka telah merambah pasar kendaraan listrik dengan meluncurkan motor listrik.

Namun, meluncurkan mobil listrik adalah langkah yang jauh lebih besar. Tanpa fasilitas produksi sendiri, Polytron menggandeng PT Handal Indonesia Motor untuk merakit Polytron G3 dan G3+.

Pabrik di Purwakarta dan Bekasi ini juga digunakan oleh merek-merek ternama seperti Chery, Neta, dan Jetour.

Lantas, apa yang membuat Polytron percaya diri bersaing di industri otomotif Indonesia?

Salah satu keunggulan utama adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 40%. Baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51.916 kWh dari Gotion, yang sudah beroperasi di Indonesia, menjadi salah satu pendukung utama TKDN ini.

Latar Belakang dan Strategi Polytron

Polytron tidak sendirian dalam langkah ini. Mereka bekerja sama dengan Skyworth, perusahaan asal China, untuk mengembangkan Polytron G3 dan G3+.

Namun, kolaborasi ini tidak serta-merta membuat mobil ini sepenuhnya impor. Dengan TKDN 40%, Polytron berusaha memenuhi regulasi pemerintah sekaligus menarik minat konsumen yang semakin peduli dengan produk lokal.

Strategi Polytron terlihat jelas yakni memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada untuk mengurangi biaya investasi.

Dengan menggunakan pabrik PT Handal Indonesia Motor, mereka bisa fokus pada pengembangan produk dan pemasaran.

CEO Polytron, Hariono, bahkan menyatakan bahwa pabrik di Purwakarta memiliki kapasitas produksi tiga kali lebih besar daripada di Bekasi.

Peluang dan Tantangan di Pasar EV Indonesia

Industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia sedang naik daun. Pemerintah terus mendorong penggunaan EV melalui berbagai insentif dan regulasi.

Namun, apakah pasar EV di Indonesia sudah cukup besar untuk menampung pemain baru seperti Polytron?

Data menunjukkan bahwa minat terhadap EV terus meningkat, terutama di kalangan urban. Namun, infrastruktur seperti stasiun pengisian daya masih menjadi kendala utama.

Polytron harus memastikan bahwa produk mereka tidak hanya terjangkau, tetapi juga didukung oleh layanan purna jual yang memadai.

Di luar negeri, pasar EV juga tumbuh pesat. Negara-negara seperti China dan Eropa sudah jauh lebih maju dalam hal adopsi EV.

Namun, Polytron tampaknya lebih fokus pada pasar domestik terlebih dahulu, mengingat potensi pertumbuhan yang masih besar di Indonesia.

Masa Depan Polytron di Industri Otomotif

Polytron G3 dan G3+ hanyalah awal. Pertanyaan besarnya adalah: apakah Polytron akan meluncurkan lebih banyak model tahun ini?

Jika hanya mengandalkan satu tipe, apakah mereka bisa untung? Jawabannya tergantung pada respons pasar dan strategi pemasaran mereka.

Sebelumnya, Polytron sudah mencoba peruntungan di pasar motor listrik. Kini, dengan masuk ke segmen mobil listrik, mereka menunjukkan komitmen serius di industri EV.

Namun, kesuksesan mereka akan sangat bergantung pada kemampuan mereka bersaing dengan merek-merek yang sudah mapan seperti Hyundai, Wuling, dan Toyota.

Dengan kolaborasi yang tepat dan strategi pemasaran yang jitu, Polytron bisa menjadi pemain yang diperhitungkan di industri mobil listrik Indonesia. Namun, jalan mereka masih panjang dan penuh tantangan. (Icha)

Merger GOTO dan Grab: Dampak dan Nilai Strategis

Telko.id – Isu merger antara GOTO (Gojek dan Tokopedia) dengan Grab semakin menguat belakangan ini.

Aksi korporasi ini didorong oleh kebutuhan untuk memperkuat posisi di pasar digital Asia Tenggara yang semakin kompetitif.

Dengan menggabungkan kekuatan, kedua perusahaan berharap dapat menciptakan sinergi operasional, memperluas jangkauan layanan, dan meningkatkan efisiensi biaya.

Merger ini juga dipicu oleh tekanan investor yang menginginkan konsolidasi di industri ride-hailing dan e-commerce untuk mencapai profitabilitas lebih cepat.

Nilai Merger dan Potensi Dampak Ekonomi

Meskipun nilai pasti merger belum diumumkan, analis memperkirakan nilai transaksi bisa mencapai miliaran dolar AS, menjadikannya salah satu merger terbesar di Asia Tenggara.

Gabungan GOTO dan Grab akan menciptakan raksasa teknologi dengan cakupan layanan mulai dari transportasi, pembayaran digital, hingga logistik.

Namun, di tengah gelombang PHK besar-besaran di Indonesia, merger ini berpotensi memicu efisiensi tenaga kerja yang bisa memperburuk situasi ketenagakerjaan.

Di sisi lain, kolaborasi ini mungkin membuka peluang baru bagi UMKM melalui integrasi platform yang lebih kuat, seperti yang pernah dilakukan GOTO melalui program buyback saham untuk stabilisasi bisnis.

Siapa yang Diuntungkan?

Investor dan pemegang saham akan menjadi pihak paling diuntungkan dari merger ini, terutama jika nilai perusahaan gabungan meningkat pasca-konsolidasi.

Pengguna layanan juga berpotensi mendapat manfaat berupa integrasi fitur yang lebih luas, seperti akses ke pembayaran digital dan logistik yang terhubung.

Namun, risiko monopoli dan kenaikan tarif layanan patut diwaspadai, mengingat minimnya pesaing signifikan di pasar.

Pelajaran dari merger lain, seperti kewajiban pasca-merger Indosat Ooredoo Hutchison, menunjukkan pentingnya pengawasan regulator.

Dampak bagi Pengguna dan Perekonomian Indonesia

Masyarakat pengguna aplikasi GOTO dan Grab mungkin menghadapi perubahan signifikan dalam pengalaman layanan, termasuk kemungkinan unifikasi aplikasi atau kebijakan harga.

Di tingkat makro, merger ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, tetapi juga berisiko mengurangi lapangan kerja jika efisiensi korporasi dilakukan melalui pemotongan karyawan.

Upaya mitigasi, seperti kolaborasi dengan pemangku kepentingan—seperti kemitraan Indosat dan GSMA untuk penciptaan lapangan kerja—perlu dipertimbangkan.

Dengan kompleksitas dampak yang mungkin terjadi, merger GOTO dan Grab tidak hanya menjadi sorotan bisnis, tetapi juga ujian bagi kebijakan pemerintah dalam menyeimbangkan inovasi dan perlindungan masyarakat. (Icha)

Huawei IP Club 2025: Jaringan Cerdas Berbasis AI untuk Transformasi Digital Indonesia

Telko.id – Huawei Indonesia baru saja menggelar acara IP Club 2025 dengan tema “Straight to Intelligent IP”, sebuah deklarasi bahwa masa depan jaringan adalah tentang adaptasi, prediksi, dan efisiensi berbasis AI.

Forum tahunan ini bukan sekadar pamer teknologi. Di tengah lonjakan trafik data—seperti yang dialami operator Indosat saat Idulfitri—Huawei menawarkan solusi jaringan yang tak hanya cepat, tapi juga “berpikir”.

Mulai dari deteksi gangguan proaktif hingga pengoptimalan bandwidth otomatis, teknologi mereka dirancang untuk industri yang semakin haus akan konektivitas tanpa cela.

Dari Edge Computing hingga AI: Arsitektur Jaringan Masa Depan

Franck Xu, Marketing & Solution Sales Director Huawei Indonesia, menegaskan bahwa infrastruktur IP cerdas adalah kunci membuka potensi data.

“Ini bukan tentang kecepatan semata, tapi bagaimana jaringan bisa beradaptasi dengan dinamika bisnis,” ujarnya.

Huawei memperkenalkan solusi terpadu yang menggabungkan edge computing, otomatisasi berbasis AI, dan keamanan siber tingkat lanjut—sebuah paket komprehensif untuk menjawab tantangan seperti yang dihadapi Telkomsel Hyper AI dalam mengelola jaringan hybrid.

Kolaborasi Nyata: Kisah Sukses Biznet dan Astra International

Nugroho dari Biznet mengungkapkan, kolaborasi dengan Huawei selama satu dekade telah mentransformasi infrastruktur mereka.

“Dari peningkatan kapasitas hingga stabilitas jaringan, solusi Huawei membantu kami mempertahankan posisi sebagai penyedia internet terbaik,” katanya.

Sementara itu, Anas Dwi Vidianto dari Astra International menyoroti peran krusial jaringan Huawei dalam mendukung IoT dan manajemen data real-time di ekosistem otomotif mereka.

Kedua testimoni ini bukan sekadar promosi. Mereka membuktikan bahwa teknologi Huawei—seperti yang diterapkan dalam ekspansi 5G Telkomsel—telah teruji di lapangan. Di tengah persaingan ketat penyedia layanan, jaringan yang “cerdas” menjadi pembeda utama.

Dengan portofolio solusi yang bisa dikustomisasi untuk industri lokal, Huawei tidak hanya menjual produk—mereka membangun ekosistem digital Indonesia yang siap menghadapi tantangan 5 tahun ke depan. Pertanyaannya sekarang: sudahkah bisnis Anda mempersiapkan infrastruktur untuk lompatan ini? (Icha)