spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...
Beranda blog Halaman 26

Nuon Perkuat Ekosistem Hiburan Digital Indonesia dengan Inisiatif Baru

Telko.id – Nuon Digital Indonesia (Nuon) mengumumkan inisiatif strategis dan rencana bisnis 2025 untuk memperkuat posisinya di industri hiburan digital Tanah Air.

Dengan tema “Reshaping Indonesia’s Play”, perusahaan berkomitmen membentuk ulang cara masyarakat menikmati, menciptakan, dan berinteraksi dengan konten digital.

CEO Nuon, Aris Sudewo, menyatakan, “Kami ingin ekosistem ini tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga menjadi ruang yang mendorong pelaku kreatif terus berkarya”.

Nuon fokus pada tiga portofolio utama: Digital Games, Digital Music, dan Digital Lifestyle, dengan kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan talenta lokal.

Dorong Pertumbuhan Industri Gim Lokal

Di sektor Digital Games, Nuon meluncurkan Assault Mode pada gim DreadHaunt, tersedia di Steam dan Xbox. Mode ini menawarkan pengalaman bermain solo, co-op multiplayer, serta AI bots.

Nuon juga mengembangkan gim horor Agni: Village of Calamity melalui program inkubasi bersama Telkom Indonesia, yang rencananya rilis 2026.

Selain itu, Nuon menjadi reseller resmi PC Game Pass di platform UPOINT.ID, Dunia Games, dan IndiHome, memperluas akses masyarakat terhadap layanan gim berkualitas.

Content image for article: Nuon Perkuat Ekosistem Hiburan Digital Indonesia dengan Inisiatif Baru

Ekspansi di Film dan Event Lifestyle

Nuon memperkuat portofolio Digital Lifestyle dengan produksi film drama Tak Ingin Usai di Sini, bekerja sama dengan Paragon Pictures dan Ideosource. Film ini dibintangi Vanesha Prescilla dan Bryan Domani, tayang 5 Juni 2025.

Platform Tiketapasaja.com, bagian dari Nuon, telah menjual lebih dari 100 ribu tiket untuk konser dan festival musik seperti Pesta Semalam Minggu dan Soundsfest.

Platform Nuon yang menyajikan hiburan digital Indonesia ini terus memperluas integrasi sistem untuk pengalaman pengguna yang lebih baik.

Inovasi Layanan Musik Digital

Melalui Langit Musik, Nuon meluncurkan Paket Bestie, layanan berlangganan premium untuk 2-4 pengguna. Langit Musik juga terintegrasi sebagai mini apps di MyTelkomsel, GoPay, dan by.U, memudahkan akses musik digital.

PlayUp by Langit Musik menawarkan solusi musik latar berlisensi untuk pelaku usaha, seperti kafe dan transportasi umum. Inisiatif ini mendorong ekosistem musik digital yang sehat dan transparan bagi kreator lokal.

Nuon meraih penghargaan Hybrid Events Award dan Multi-Platform Campaign Award di Asia-Pacific Broadcasting+ Awards 2024 di Singapura, mengukuhkan kontribusinya di industri hiburan digital.

Dengan strategi terarah dan sinergi antar portofolio, Nuon berkomitmen memperluas eksposur karya kreatif lokal di pasar global. Sejalan dengan visi ini, perusahaan terus berkolaborasi dengan pemain industri seperti Indico untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia. (Icha)

7 Alasan Kenapa Monitor Acer XV242F Wajib Menjadi Milikmu!

Telko.id – Mencari monitor baru yang bisa diandalkan untuk gaming, kerja, atau konten kreatif? Monitor Acer XV242F bisa menjadi jawabannya.

Monitor ini hadir dengan performa luar biasa, desain ergonomis, dan fitur-fitur premium yang membuatnya layak jadi pusat perhatian di meja kerjamu. Berikut 7 alasan kenapa Acer XV242F wajib masuk daftar belanja utamamu!

1. Refresh Rate Super Tinggi Hingga 540Hz

540Hz menjadi angka yang terbilang tinggi untuk sebuah refresh rate. Bayangkan bermain game dengan tampilan yang ultra mulus – itulah yang ditawarkan oleh refresh rate hingga 540Hz di Acer XV242F.

Ini bukan hanya angka, tapi pengalaman visual yang mengubah cara kamu bermain. Sangat cocok buat gamer kompetitif yang butuh respon cepat tanpa delay.

Baca juga : Acer Perkenalkan Tablet Iconia V Series dan Perangkat 5G untuk Mobilitas Tanpa Batas

2. Panel IPS dengan Warna Akurat

Dibekali panel IPS berkualitas, monitor ini memberikan warna yang tajam dan konsisten dari berbagai sudut. Baik kamu seorang desainer, editor video, atau hanya penikmat film sejati, warna-warna yang dihasilkan monitor ini akan membuat semuanya terlihat lebih hidup.

3. Response Time Cepat untuk Aksi Tanpa Blur

Dengan response time yang sangat rendah, kamu bisa menikmati transisi gambar yang bersih dan bebas blur. Setiap gerakan, tembakan, atau transisi cepat akan terasa lebih presisi dan nyata di layar ini.

4. Desain Ergonomis dan Fleksibel

Monitor ini tidak hanya tampil keren, tapi juga nyaman untuk digunakan dalam waktu lama.

Kamu bisa mengatur tinggi, kemiringan, pivot, dan rotasi layar sesuai kenyamanan posisi dudukmu. Sempurna untuk marathon gaming atau bekerja berjam-jam di depan layar.

5. Teknologi AMD FreeSync Premium

Tak perlu khawatir lagi soal screen tearing atau stuttering. Dengan dukungan AMD FreeSync Premium, Acer XV242F menyinkronkan frame rate antara GPU dan monitor, memberikan pengalaman bermain yang lebih lancar dan responsif.

6. Cocok untuk Multi-Purpose: Gaming, Editing, Produktivitas Acer XV242F bukan cuma buat gamer. Resolusi Full HD, akurasi warna tinggi, dan konektivitas lengkap menjadikannya pilihan ideal untuk editing, multitasking, hingga keperluan kerja profesional.

7. Desain Minimalis dengan Bezel Tipis

Tampilannya yang modern dengan bezel ultra-tipis membuat monitor ini terlihat elegan dan cocok untuk setup multi-monitor. Estetika meja kerja atau gaming station kamu dijamin naik level.

Dengan semua fitur unggulan tersebut, Monitor Acer XV242F adalah salah satu investasi cerdas untuk siapa pun yang menginginkan monitor cepat, responsif, dan nyaman digunakan setiap hari. Jangan tunggu lama – monitor ini layak jadi monitor utamamu!

Untuk informasi, monitor Gaming Acer XV242F sudah bisa didapat melalui penjualan online di Acer eStore, ecommerce, ataupun jaringan penjualan Acer terdekat yang tersebar di seluruh Indonesia. Dapat juga di cek pada link berikut ini.

Hal penting yang perlu diketahui juga yakni Acer telah memberikan perlindungan maksimal bagi para penggunanya dengan garansi selama 3 tahun untuk service, 3 tahun untuk spare part, dan 3 tahun untuk panel. Serta tambahan perlindungan 1 tahun Accidental Damage Protection.

Sebuah perlindungan yang mencakup insiden seperti ketumpahan air, jatuh, dan korsleting listrik, yang sering kali menjadi risiko bagi perangkat elektronik.

Dengan adanya garansi dan perlindungan ini, membuat pengguna bisa merasa lebih tenang dalam menggunakan monitor ini dalam jangka panjang. (Icha)

Regulasi Baru untuk Satelit Asing di Indonesia: Perlindungan Frekuensi dan Kemitraan Lokal

0

Telko.id – Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan regulasi tambahan untuk operator satelit asing yang beroperasi di Tanah Air.

Hal ini menyusul meningkatnya kehadiran satelit asing seperti Starlink dan rencana masuknya pemain baru dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam sebuah forum diskusi, perwakilan ASSI (Asosiasi Satelit Indonesia) menjelaskan bahwa regulasi saat ini memberikan fasilitas “landing right” dengan dua syarat utama: koordinasi dengan operator lokal dan prinsip resiprokal.

Namun, muncul kekhawatiran ketimpangan antara pemain asing dan lokal dalam pemanfaatan frekuensi.

“Kami berpikir perlu menambahkan beberapa item untuk kerja sama, bukan mempersulit, tapi prinsipnya adalah bagaimana kita punya kesempatan yang sama,” jelas Sigit Jatiputro, Sekretaris Jenderal Asosiasi Satelit Indonesia menjelaskan.

Proteksi Frekuensi dan Hak Negara

Salah satu usulan baru adalah hak setiap negara untuk memiliki sistem satelitnya sendiri. Selain itu, diusulkan mekanisme kontrol transmisi satelit asing berdasarkan kepatuhan terhadap regulasi.

“Kalau sudah comply dengan aturan, boleh transmit. Kalau belum, tidak boleh transmit di wilayah Indonesia,” tambahnya.

ASSI juga mendorong penerapan “explicit agreement” berdasarkan Artikel 1.15 ITU (International Telecommunication Union) untuk mengontrol satelit asing.

Langkah ini diklaim sebagai upaya melindungi frekuensi yang terbatas dan memastikan kesetaraan akses bagi operator lokal.

Kolaborasi Ekosistem dan Teknologi Ramah Lingkungan

Forum ini juga membahas pentingnya kolaborasi antar-ekosistem, tidak hanya di industri satelit tapi juga dengan sektor lain seperti logistik, pendidikan, dan kesehatan.

“Dengan satelit, konektivitas bisa mempercepat ekspansi layanan kesehatan ke daerah terpencil,” ujar Anggoro K. Widiawan, Ketua Umum.

Isu satelit ramah lingkungan juga mengemuka. Pembicara menjelaskan kriteria satelit ramah lingkungan, antara lain material yang mudah terurai dan tidak mengganggu astronomi.

“Ini menjadi tantangan bagi negara berkembang seperti Indonesia yang ingin membangun industri satelit sendiri,” ujarnya.

Diskusi juga menyentuh rencana pembentukan badan antariksa baru untuk memantau space debris (sampah antariksa).

Saat ini Indonesia masih mengandalkan informasi dari luar negeri untuk memantau objek antariksa yang berpotensi jatuh ke Bumi.

Mengenai kemandirian peluncuran satelit, pembicara mengakui tantangan besar yang dihadapi.

“Kita perlu fokus pada pengembangan bertahap, dimulai dari fasilitas pendukung seperti tempat penyimpanan dan perakitan satelit,” jelasnya.

Kolaborasi dengan negara tetangga disebut sebagai salah satu strategi untuk mempercepat pengembangan industri antariksa nasional.

Menurut data yang diungkapkan dalam forum, nilai pasar satelit di Indonesia mencapai lebih dari Rp6 triliun per tahun.

Namun, dampak tidak langsung terhadap sektor lain seperti pendidikan dan logistik diperkirakan jauh lebih besar. (Icha)

APSAT 2025: Inovasi dan Kolaborasi Kuatkan Ekosistem Satelit Asia Pasifik

Telko.id – Asia Pacific Satellite Conference (APSAT) 2025 resmi digelar pada 2-3 Juni di Hotel Fairmont Jakarta. Konferensi bergengsi ini menghadirkan pemimpin industri, regulator, dan pelaku teknologi satelit dari dalam dan luar negeri untuk memperkuat ekosistem satelit Asia Pasifik.

Mengusung tema “Innovating Satellite Ecosystems: Unlocking Value through Collaboration and Technological Advancements”, APSAT 2025 fokus pada sinergi inovasi teknologi, kebijakan berkelanjutan, dan kolaborasi regional.

“APSAT telah menjadi benchmark penting bagi pengembangan industri satelit di Asia Pasifik. Setiap tahun, kita tidak hanya menyaksikan kemajuan teknologi, tetapi juga tumbuhnya kolaborasi strategis antarnegara dan sektor,” ujar Ketua Umum Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Anggoro Widiawan.

Ekspansi Diskusi dan Partisipasi Lintas Sektor

Sebagai sekuel dari APSAT 2023 dan 2024, konferensi tahun ini memperluas cakupan diskusi dengan berbagai sesi penting:

  • Executive Roundtable: Pandangan strategis dari operator dan pemangku kebijakan.
  • Sustainable Space Technology: Inovasi peluncuran satelit ramah lingkungan.
  • Connectivity & Mobility Services: Pengembangan layanan konektivitas di sektor maritim, aviasi, dan pedesaan.
  • Ground Segment & Network Evolution: Tren terbaru infrastruktur penunjang.

Kedaulatan Digital dan Inklusi Teknologi

Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia menjadikan teknologi satelit sebagai tulang punggung pembangunan digital. APSAT 2025 memperkuat komitmen ini dengan diskusi mendalam tentang:

  • Pemanfaatan satelit untuk pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil.
  • Konvergensi teknologi satelit dengan 5G/IoT.
  • Strategi penyelarasan kebijakan frekuensi dan orbit di tingkat regional dan global.

Inisiatif ini sejalan dengan proyek satelit nasional seperti Satelit Merah Putih 2 milik Telkom dan Palapa Nusantara Dua dari Indosat yang memperkuat konektivitas nasional.

APSAT 2025 juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk terlibat dalam pengembangan teknologi satelit, seperti yang didorong oleh Unhan RI melalui program pelatihan mahasiswa. (Icha)

Internet 10G: Teknologi Super Cepat yang Siap Ubah Industri Digital

Telko.id – Internet 10G atau 10-Gigabit Internet menjadi sorotan sebagai generasi terbaru jaringan broadband yang menjanjikan kecepatan hingga 10 gigabit per detik (Gbps).

Teknologi ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan koneksi super cepat dan stabil di era transformasi digital.

Berbeda dengan 5G yang merupakan jaringan seluler, Internet 10G merupakan peningkatan dari teknologi jaringan kabel atau fiber optik.

Inisiatif pengembangannya dipelopori oleh CableLabs, NCTA, dan perusahaan broadband terkemuka dunia melalui platform 10G.

Seperti dilaporkan sebelumnya oleh Telko.id, China bahkan telah meluncurkan jaringan Internet 10G pertama di dunia.

Teknologi Pendukung Internet 10G

Beberapa teknologi utama yang menjadi tulang punggung layanan ini meliputi:

  • Fiber Optik Full-Duplex DOCSIS 4.0 untuk kecepatan upload/download setara
  • Infrastruktur jaringan latensi rendah (kurang dari 1ms)
  • Peningkatan keamanan jaringan dengan enkripsi kuat
  • Manajemen lalu lintas berbasis AI dan virtualisasi

Menurut laporan Telko.id, Alcatel telah membangun layanan Internet 10G pertama di Chattanooga, AS, menunjukkan percepatan adopsi teknologi ini secara global.

Kecepatan dan Latensi Internet 10G

Sesuai namanya, layanan ini menawarkan kecepatan hingga 10 gigabit per detik (10.000 Mbps). Ini berarti:

  • Download film 4K ukuran 100GB hanya butuh sekitar 80 detik.

  • Unggah file proyek video resolusi tinggi ke cloud bisa dilakukan dalam hitungan detik.

  • Streaming video 8K ke beberapa perangkat sekaligus tanpa buffering.

Dibandingkan dengan internet gigabit standar (1 Gbps), kecepatan 10G 10 kali lebih tinggi — menjadikannya solusi ideal untuk rumah tangga digital, kantor hybrid, serta kebutuhan industri berbasis data besar.

Selain kecepatan, latensi internet 10G sangat rendah, yakni kurang dari 1 milidetik (ms). Ini jauh lebih baik dibandingkan koneksi broadband biasa yang memiliki latensi 10–30 ms.

Kenapa Latensi Rendah Itu Penting?

  • Dalam gaming kompetitif, latensi di bawah 1ms membuat respons lebih cepat dan akurat.

  • Untuk AR/VR, pengalaman jadi lebih real-time dan bebas motion lag.

  • Dalam dunia medis, operasi jarak jauh bisa dilakukan dengan tingkat akurasi tinggi tanpa jeda yang berisiko.

Dengan kecepatan dan latensi ini, layanan ini tidak hanya menjanjikan kecepatan tinggi, tapi juga stabilitas dan kualitas koneksi terbaik untuk aplikasi masa depan seperti smart city, mobil otonom, hingga metaverse.

Dampak Internet 10G pada Berbagai Industri

Kehadiran Internet 10G diprediksi akan membawa transformasi besar di berbagai sektor:

1. Kesehatan: Memungkinkan operasi jarak jauh dengan latensi ultra-rendah dan telemedicine yang lebih akurat.

2. Manufaktur: Mendukung IoT industri dan otomatisasi pabrik dengan pemantauan real-time.

3. Kreatif: Mempercepat proses rendering film dan editing video 8K untuk industri media.

4. Pendidikan: Meningkatkan pengalaman e-learning dengan teknologi VR/AR yang lebih responsif.

5. Gaming: Menghadirkan cloud gaming dan streaming resolusi tinggi tanpa buffering.

Di Indonesia, beberapa penyedia seperti Indihome, MyRepublic, Biznet, dan CBN telah mulai mengembangkan infrastruktur fiber to the home (FTTH) yang mendukung kecepatan hingga 10G.

Langkah ini sejalan dengan upaya operator lain seperti yang dilaporkan Telko.id mengenai dukungan Indosat Ooredoo untuk peningkatan konektivitas digital.

Dengan kecepatan 10 kali lipat dari internet gigabit standar dan latensi di bawah 1 milidetik, Internet 10G tidak hanya menjanjikan pengalaman browsing yang lebih cepat, tetapi juga membuka pintu bagi berbagai inovasi digital di masa depan. (Icha)

China Luncurkan Jaringan Internet 10G Pertama di Dunia

Telko.id – China mencatat sejarah baru dengan meluncurkan jaringan internet 10G pertama di dunia. Peluncuran ini dilakukan di Xiong’an City, Provinsi Hebei, sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur digital global.

Jaringan internet 10G yang super cepat ini merupakan hasil kolaborasi antara raksasa teknologi Huawei dan penyedia telekomunikasi milik pemerintah China, Unicom.

Menurut laporan The Economic Times, jaringan ini mampu mencapai kecepatan unduh hingga 9.834 Mbps dan unggah 1.008 Mbps dengan latensi sangat rendah, hanya 3 milidetik.

Kecepatan ini jauh melampaui negara-negara yang selama ini dikenal memiliki infrastruktur internet tercepat, seperti Uni Emirat Arab (313,5 Mbps) dan Singapura (345,3 Mbps), berdasarkan data Statista.

Teknologi Pendukung 10G

Pencapaian ini didukung oleh penerapan teknologi 50G Passive Optical Network (PON), inovasi canggih dari sistem Fiber to the X (FTTx).

Teknologi ini mampu memberikan kecepatan internet hingga 50 Gbps untuk unggah dan unduh tanpa memerlukan modifikasi infrastruktur signifikan.

Dengan kecepatan ini, pengguna dapat mengunduh film 4K berukuran 20GB dalam waktu kurang dari 20 detik. Bandingkan dengan koneksi 1 Gbps yang membutuhkan waktu 7 hingga 10 menit.

Dampak dan Aplikasi

Jaringan 10G ini diharapkan dapat mendukung berbagai aplikasi berteknologi tinggi, seperti komputasi awan, realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), telemedis, pendidikan jarak jauh, dan pertanian berbasis teknologi.

Peluncuran ini menandai kemajuan China dalam mendominasi pengembangan teknologi digital global. Namun, hal ini juga menjadi tantangan baru bagi negara lain untuk mempercepat upaya transformasi digital mereka. (Icha)

VISION+ dan Indosat Kolaborasi Tingkatkan Akses Konten Digital

0

Telko.id – VISION+, platform OTT terdepan di Indonesia, resmi berkolaborasi dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk menghadirkan layanan eksklusif bagi pelanggan.

Kerja sama ini memungkinkan pengguna Indosat menikmati konten premium VISION+, termasuk film box office, tayangan olahraga dunia, dan VISION+ Originals, melalui jaringan Indosat yang luas.

Layanan ini mulai diluncurkan Mei 2025 secara bertahap, dengan integrasi langsung ke ekosistem digital Indosat. Pelanggan dapat mengaksesnya melalui berbagai kanal distribusi digital dan mobile di seluruh Indonesia.

Kolaborasi ini menjawab kebutuhan akses hiburan berkualitas yang mudah, cepat, dan terjangkau.

Clarissa Tanoesoedibjo, Deputy CEO VISION+, mengatakan, “Kemitraan ini menggabungkan konektivitas kuat Indosat dan hiburan berkualitas VISION+ dalam satu paket lengkap. Kami yakin kombinasi ini akan menciptakan pengalaman digital yang lebih menyenangkan dan bernilai tinggi.”

Ritesh Kumar Singh, Director and Chief Commercial Officer IOH, menambahkan, “Kolaborasi ini memberdayakan pelanggan dengan hiburan premium terjangkau. Mereka kini bisa menikmati konten eksklusif, saluran langsung, dan hiburan sesuai permintaan dengan dukungan jaringan IOH yang andal.”

Kerja sama ini juga sejalan dengan tujuan kedua perusahaan untuk memperluas jangkauan layanan digital dan meningkatkan keterlibatan pelanggan.

Dengan pendekatan produk yang fleksibel dan promosi yang disesuaikan, pelanggan akan mendapatkan penawaran hiburan sesuai kebutuhan mereka.

Penawaran kolaborasi produk VISION+ dan Indosat akan segera tersedia dalam berbagai skema menarik di aplikasi myIM3, baik untuk pelanggan prabayar maupun pascabayar.

Kolaborasi ini memperkuat posisi kedua pihak sebagai penyedia layanan digital yang relevan bagi masyarakat Indonesia.

Dengan jaringan Indosat yang stabil dan konten VISION+ yang variatif, kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman hiburan digital masyarakat Indonesia. Serta berpotensi mengubah lanskap hiburan digital di Tanah Air. (Icha)

POCO F7 Pro Hadirkan Wildboost Optimization 4.0 untuk Pengalaman Gaming Ekstrem

Telko.id – POCO F7 Pro resmi menghadirkan teknologi Wildboost Optimization 4.0 untuk meningkatkan performa gaming secara signifikan. Fitur ini diklaim mampu menstabilkan frame rate, mengoptimalkan konsumsi daya, dan meningkatkan kualitas visual hingga resolusi 2K.

Jeksen, Product Marketing Manager POCO Indonesia, menjelaskan, “POCO F7 Series dirancang untuk hardcore gamer dengan pengalaman ekstrem. Wildboost Optimization 4.0 adalah salah satu inovasi yang membuat gameplay lebih responsif dan imersif.”

Peningkatan Performa Gaming yang Signifikan

Berdasarkan pengujian internal, Wildboost Optimization 4.0 berhasil mempertahankan frame rate stabil saat bermain Genshin Impact selama 30 menit tanpa drop. Konsumsi daya juga turun menjadi 5.6W, lebih efisien dibandingkan tanpa fitur ini (6.15W).

Selain itu, teknologi ini meningkatkan:

  • Touch response hingga 12% lebih cepat
  • Smoother tracking hingga 22% lebih akurat
  • Resolusi game hingga 2K dengan algoritma Super Resolution

5 Elemen Kunci Wildboost Optimization 4.0

Fitur ini bekerja dengan mengoptimalkan lima aspek utama gaming:

  1. AI Performance Scheduling: Mengatur alokasi CPU dan GPU secara otomatis.
  2. 2K Super Resolution: Meningkatkan detail grafis game.
  3. 120FPS Smart Frame Rate: Memastikan gameplay lebih smooth.
  4. Instant Game Control: Respons sentuhan lebih cepat.
  5. Enhanced Game Audio: Suara lebih imersif dengan detail tinggi.

cara aktifin Wildboost Optimization 4.0 di POCO F7 Pro gampang banget, nggak pake ribet:

  • Buka game andalan kalian.
  • Swipe dari pojok kiri atas layar pas lagi di dalam game buat munculin Game Boost.
  • Cari dan aktifkan Wildboost Mode.

POCO F7 Pro dan F7 Ultra telah tersedia di Indonesia dengan harga mulai Rp7.499.000. Pembelian dapat dilakukan melalui Mi.com dan e-commerce resmi seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Galaxy S25 Edge: Desain Ultra-Tipis dengan Performa Tanpa Kompromi

Telko.id – Samsung Galaxy S25 Edge hadir dengan desain revolusioner yang menggabungkan elegan titanium, sistem pendingin canggih, dan kamera 200MP dalam bodi setipis 5,8 mm.

Lebih dari sekadar perangkat ramping, ini adalah masterpiece rekayasa mobile yang menantang konvensi industri.

Revolusi Desain: Tipis tapi Tangguh

Dengan ketebalan hanya 5,8 mm dan bobot 163 gram, Galaxy S25 Edge menjadi model paling ramping dalam sejarah seri Galaxy S.

Namun, jangan terkecoh oleh dimensinya. Samsung menggunakan rangka titanium premium—material yang sama dengan varian Ultra—dan lapisan Corning Gorilla  Glass Ceramic 2 generasi terbaru untuk memastikan ketahanan ekstra.

Seperti diungkapkan dalam analisis material terbaru, kombinasi ini memberikan perlindungan 25% lebih kuat terhadap benturan dibanding generasi sebelumnya.

Kunci keberhasilan desain ini terletak pada rekayasa internal yang presisi. Tim Samsung mengembangkan sistem perakitan baru dengan toleransi hanya 0,1 mm, memungkinkan komponen seperti baterai dan motherboard dipasang secara optimal tanpa mengorbankan ruang.

Hasilnya? Smartphone yang tidak hanya tipis secara visual, tetapi juga nyaman digenggam selama berjam-jam.

Content image for article: Galaxy S25 Edge: Desain Ultra-Tipis dengan Performa Tanpa Kompromi

Sistem Termal Inovatif untuk Performa Maksimal

Bagaimana menjaga chipset Snapdragon 8 Elite tetap dingin dalam bodi super tipis? Samsung menjawabnya dengan vapor chamber 10% lebih besar dibanding S25+, dilengkapi “struktur lubang” eksklusif yang memungkinkan panas dari prosesor langsung terdistribusi ke sistem pendingin.

Content image for article: Galaxy S25 Edge: Desain Ultra-Tipis dengan Performa Tanpa Kompromi
Content image for article: Galaxy S25 Edge: Desain Ultra-Tipis dengan Performa Tanpa Kompromi

Solusi brilian ini—yang pertama kali digunakan pada perangkat Galaxy—menghilangkan sebagian rangka logam depan untuk efisiensi termal lebih baik.

Content image for article: Galaxy S25 Edge: Desain Ultra-Tipis dengan Performa Tanpa Kompromi

Material antarmuka termal khusus juga dikembangkan untuk menyerap panas secara optimal.

Dalam pengujian multitasking berat selama 3 jam, suhu permukaan Galaxy S25 Edge tercatat 4°C lebih rendah dibandingkan pesaing dengan ketebalan serupa. Ini membuktikan bahwa performa flagship tidak harus dikorbankan demi desain ramping.

Kamera 200MP dalam Bodi Tipis

Samsung berhasil memadatkan sistem kamera 200MP—yang biasanya membutuhkan modul tebal—ke dalam desain dua tingkat yang hanya menonjol 1,2 mm dari bodi.

Optimasi struktur autofokus dan OIS mengurangi ketebalan kamera utama lebih dari 10%, tanpa mengorbankan kualitas.

Hasilnya? Foto dengan detail tajam dan warna akurat bahkan dalam low-light, sebagaimana dibuktikan dalam uji coba pra-rilis.

Content image for article: Galaxy S25 Edge: Desain Ultra-Tipis dengan Performa Tanpa Kompromi

Fitur unggulan lain termasuk mode portrait AI yang 40% lebih cepat dibanding generasi sebelumnya, serta kapabilitas video 8K dengan stabilisasi cerdas. Semua ini dikemas dalam paket yang bahkan lebih tipis dari kebanyakan dompet kulit premium.

Dengan harga mulai Rp19,5 juta untuk varian 256GB (sesuai info pre-order resmi), Galaxy S25 Edge bukan sekadar smartphone—ia adalah pernyataan bahwa inovasi sejati terletak pada kemampuan mengatasi batasan fisik tanpa kompromi.

Apakah ini akhir dari era smartphone tebal? Mungkin belum, tapi Samsung jelas telah menaikkan standar. (Icha)

vivo S30 Series Resmi Dirilis: Desain Kompak dengan Baterai Monster!

Telko.id – Pasar smartphone China kembali diramaikan oleh kehadiran duo terbaru dari vivo. S30 dan S30 Pro mini resmi meluncur dengan segudang kejutan, terutama dalam hal desain kompak yang tidak mengorbankan performa. Bagaimana vivo berhasil menjejalkan baterai raksasa 6.500mAh ke dalam bodi yang lebih kecil dari rata-rata flagship?

Spesifikasi yang Membuat Kompetitor Merinding

vivo S30 series datang dengan dua varian yang jelas membidik segmen berbeda. Varian standar S30 mengusung layar 6.67-inch AMOLED dengan refresh rate 120Hz dan chipset Snapdragon 7 Gen 4.

Vivo S30

Sementara itu, adik kecilnya, S30 Pro mini, justru lebih menarik perhatian dengan kombinasi layar LTPO AMOLED 6.31-inch dan chipset MediaTek Dimensity 9300+.

Yang membuat banyak orang tercengang adalah kapasitas baterai kedua perangkat ini. Meski berukuran lebih kompak, S30 Pro mini berhasil memboyong baterai 6.500mAh yang sama dengan versi reguler, dilengkapi teknologi fast charging 90W. Untuk ukuran smartphone dengan dimensi 150×71.7×7.99mm dan berat 186 gram, ini jelas pencapaian teknikal yang impresif.

Kamera Flagship di Tubuh Kompak

Keduanya dibekali setup kamera triple yang mengesankan: lensa utama 50MP (23mm), telephoto periskop 50MP (3x optical zoom, 70mm), dan ultrawide 8MP.

Perbedaan terletak pada sensor utama – S30 menggunakan Sony LYT-700V dengan OIS, sementara Pro mini mendapatkan IMX921 yang lebih canggih. Untuk lensa periskop, keduanya berbagi sensor IMX882 yang sama.

Vivo S30 Pro Mini

Di era dimana banyak vendor mengurangi kualitas kamera di varian mini, vivo justru memberikan perlakuan setara. “Ini adalah pernyataan kami bahwa ukuran kecil tidak harus berarti kompromi pada kualitas gambar,” jelas perwakilan vivo dalam peluncurannya.

Ketangguhan dan Tampilan yang Memikat

Dari segi ketahanan, S30 Pro mini unggul dengan sertifikasi IP68/69 yang membuatnya tahan terhadap semburan air bertekanan tinggi.

Versi reguler S30 harus puas dengan perlindungan IP64. Kedua perangkat menjalankan OriginOS 5 berbasis Android 15, menjamin pengalaman software yang mulus.

Pilihan warna juga menjadi daya tarik tersendiri. S30 hadir dalam Peach Pink, Mint Green, Lemon Yellow, dan Cocoa Black. Sementara Pro mini menawarkan varian Cool Berry Powder yang eksklusif, selain tiga warna lainnya yang sama dengan versi reguler.

Peluncuran ini terjadi di tengah tren penurunan pengiriman smartphone global, menunjukkan strategi vivo yang fokus pada diferensiasi produk.

Dengan pre-order yang sudah dibuka dan pengiriman mulai 6 Juni, apakah duo S30 ini akan menjadi pengecualian di pasar yang lesu?

Bagi Anda yang mencari smartphone kompak tanpa mengorbankan daya tahan baterai, S30 Pro mini layak menjadi pertimbangan serius. Bagaimana vivo berhasil mencapai efisiensi ruang ini mungkin akan menjadi studi kasus menarik bagi kompetitor. Akan kah produk ini masuk ke Indonesia? (Icha