spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 2

OPPO Flagship Store Gandaria City, Redesign Jadi Ruang Hangout dan Eksplorasi Teknologi

0

Telko.id – OPPO secara resmi membuka OPPO Flagship Store di Gandaria City, Jakarta Selatan, menandai dimulainya era baru retail yang menggeser fokus dari sekadar transaksi menjadi ruang hidup ketiga (third living space) bagi komunitas, khususnya anak muda.

Toko ini dirancang sebagai tempat hangout yang nyaman sekaligus arena eksplorasi teknologi bertema masa depan, lengkap dengan humanoid robot dan fasilitas 3D printing.

Patrick Owen, Vice President OPPO Indonesia, menyatakan bahwa toko ini dirancang untuk terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.

“Di sini, teknologi tidak berdiri sendiri, tetapi hadir berdampingan dengan sisi humanis yang membuat orang ingin berlama-lama, mulai dari kehadiran Finders Café, area luas yang nyaman, co-working space, ruang komunitas, hingga beragam fasilitas yang memanjakan pengunjung,” ujarnya dalam peresmian store.

Konsep ini sejalan dengan visi OPPO untuk menghadirkan third living space melalui retail.

Mengusung filosofi desain “Technology & Humanity”, store ini menawarkan tata ruang terbuka dengan area lounge yang nyaman, sudut co-working, dan coffee corner Finders Cafe.

Fasilitas ini ditujukan untuk mendukung kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga di ruang publik.

Content image for article: OPPO Buka Flagship Store Gandaria City, Ubah Toko Jadi Ruang Hangout dan Eksplorasi Teknologi

Salah satu daya tarik utama adalah kehadiran humanoid robot sebagai pemandu (star guide). Robot dengan 43 degrees of freedom ini dapat bergerak lincah, menyampaikan informasi produk secara interaktif, hingga menampilkan tarian yang dapat dikendalikan via perangkat OPPO. Kehadirannya menjadi simbol pendekatan retail masa depan yang lebih imersif.

Content image for article: OPPO Buka Flagship Store Gandaria City, Ubah Toko Jadi Ruang Hangout dan Eksplorasi Teknologi

Store ini juga dilengkapi dengan fasilitas 3D printing canggih yang memungkinkan pengunjung membuat aksesori ponsel custom sesuai karakter pribadi.

Pengunjung dapat memilih desain, menambahkan nama, dan menyaksikan langsung proses pembuatannya di dalam store, memberikan pengalaman personalisasi kreatif yang langka.

Desain interior mengintegrasikan sentuhan lokal Indonesia, seperti penggunaan anyaman rotan pada coffee bar dan dinding hijau (Jakarta Green Wall) di area komunitas.

Ruang ini memadukan tanaman hijau dan material alami untuk menciptakan suasana hangat yang merefleksikan keterhubungan brand dengan karakter kota Jakarta.

Content image for article: OPPO Buka Flagship Store Gandaria City, Ubah Toko Jadi Ruang Hangout dan Eksplorasi Teknologi

Untuk kenyamanan maksimal, OPPO Flagship Store Gandaria City menyediakan fasilitas free charging, area duduk nyaman, dan aroma kopi yang menyambut pengunjung sejak masuk.

Ruang ini didesain untuk memanjakan pengunjung yang ingin bersantai, bekerja, atau menikmati waktu sendiri tanpa tekanan berbelanja.

Sebagai bagian dari pembukaan, OPPO menampilkan karakter ikonik “Ollie” dalam ukuran besar untuk pertama kalinya di Indonesia. Kehadiran berbagai karakter Ollie di area pintu masuk bertujuan memperkuat ikatan emosional dengan generasi muda yang kreatif dan ekspresif, sekaligus menjadi spot foto yang menarik.

Content image for article: OPPO Buka Flagship Store Gandaria City, Ubah Toko Jadi Ruang Hangout dan Eksplorasi Teknologi

Patrick Owen menutup, “Melalui OPPO Flagship Store Gandaria City, kami ingin menunjukkan bahwa masa depan retail bukan hanya tentang produk dan teknologi canggih, tetapi juga tentang bagaimana teknologi bisa hadir secara lebih hangat, personal, dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari konsumen.”

Langkah ini memperkuat komitmen OPPO dalam membangun ekosistem yang dekat dengan pengguna, sebagaimana terlihat dalam berbagai inisiatif engagement lainnya.

Content image for article: OPPO Buka Flagship Store Gandaria City, Ubah Toko Jadi Ruang Hangout dan Eksplorasi Teknologi
Content image for article: OPPO Buka Flagship Store Gandaria City, Ubah Toko Jadi Ruang Hangout dan Eksplorasi Teknologi

Kehadiran flagship store ini juga menjadi wadah ideal untuk memperkenalkan produk-produk terbaru OPPO, seperti seri Find X8 yang menawarkan keuntungan eksklusif, dalam lingkungan yang mendukung eksplorasi langsung dan pengalaman hands-on yang mendalam bagi calon konsumen. (Icha)

Kemkomdigi Optimalkan SATRIA-1 Pulihkan Telekomunikasi di Sumatra

0

Telko.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengoptimalkan akses telekomunikasi melalui sambungan Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) untuk menjangkau wilayah terdampak bencana di Sumatra.

Langkah ini diambil menyusul terputusnya akses komunikasi akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di pulau tersebut.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan pentingnya operasional SATRIA-1 dalam memberikan layanan komunikasi darurat bagi masyarakat.

“Kami memastikan warga dapat berkomunikasi tanpa hambatan. Lebih banyak warga bisa memberi kabar dan menerima informasi yang mereka perlukan,” kata Meutya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (13/12/2025).

Berdasarkan data Kemkomdigi, sebanyak 18 titik lokasi terdampak bencana kini dapat menikmati layanan akses telekomunikasi melalui satelit SATRIA-1.

Titik-titik tersebut tersebar di wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Kehadiran satelit multifungsi ini menjadi solusi krusial mengingat infrastruktur telekomunikasi darat di sejumlah lokasi mengalami kerusakan parah.

Optimalisasi SATRIA-1 ini melanjutkan peran satelit tersebut dalam menanggapi keadaan darurat. Sebelumnya, Kemkomdigi juga telah menyiapkan titik internet darurat SATRIA-1 di lokasi bencana lainnya.

Keberhasilan uji coba SATRIA-1 sebelumnya telah membuktikan kapabilitasnya dalam menyediakan konektivitas di daerah terpencil dan terdampak.

Berikut adalah daftar 18 titik lokasi di Sumatra yang telah mendapatkan akses telekomunikasi melalui SATRIA-1:

  • Bandara Pinangsori/Dr Fredric Lumban Tobing Sibolga
  • SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Jl. K.H. Dewantara 1, Sibuluan Indah, Kec. Pandan, Tapanuli Tengah
  • RSUD Pandan, Jl. Padang Sidempuan, Kalangan, Tapanuli Tengah
  • Kantor BPBD Pandan, Tapanuli Tengah
  • Kantor Kecamatan Tapian Nauli, Sibolga, Tapanuli Tengah
  • Gedung Nasional, Jl. Dr. Fl. Tobing Kota Sibolga
  • Masjid Raya Pase Panton Labu, Kec. Tanah Jambo Aye, Aceh Utara
  • Masjid At Tagwa Padang Meriah, Langkahan, Aceh Utara
  • Posko Masjid Al Ikhsan, Desa Sungai Liput, Kec. Kejuruan Muda, Aceh Tamiang
  • Kantor Camat Indra Makmur, Jl. Alue le Mirah KM 18, Aceh Timur
  • GOR Aceh Tamiang
  • Posko Lokop Duli, Desa Lokop, Kec. Serbajadi, Aceh Timur
  • Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur, Kec. Malalak, Kab. Agam
  • UPT BNPB Regional, Jl. Raya PadangIndarung KM 8, Bandar Buat, Padang
  • Posko Tim Basarnas Koto Alam, Nagari Salareh Aia Timur, Kec. Palembayan, Kab. Agam
  • Posko Subarang Aia, Kec. Palembayan, Desa Salareh Aie, Kab. Agam
  • SDN 04 Koto Ranah, Kec. IV Nagari Bayang Utara, Kab. Pesisir Selatan
  • Posko Utama Rumah Dinas Bupati Agam

Pemilihan titik-titik strategis seperti bandara, rumah sakit (RSUD), kantor pemerintahan, posko bencana, dan fasilitas publik seperti sekolah dan masjid, menunjukkan pendekatan yang terintegrasi.

Tujuannya adalah memulihkan koordinasi logistik, layanan kesehatan darurat, dan pusat informasi bagi pengungsi secara simultan.

Layanan dari satelit SATRIA-1 ini diharapkan dapat memperlancar arus informasi antara petugas di lapangan, relawan, dan masyarakat terdampak.

Akses komunikasi yang stabil sangat vital untuk koordinasi evakuasi, pendistribusian bantuan, serta pelaporan kondisi terkini dari wilayah yang terisolasi.

Keberadaan satelit ini menjadi bukti nyata pemanfaatan teknologi untuk penanggulangan bencana, sebagaimana juga terlihat dalam upaya pengoperasian stasiun bumi SATRIA-1 yang mendukung infrastruktur dasarnya.

Upaya Kemkomdigi mengoptimalkan SATRIA-1 di Sumatra ini merupakan respons cepat terhadap darurat komunikasi. Dengan konektivitas yang kembali pulih, proses pemulihan pascabencana diharapkan dapat berjalan lebih efisien.

Langkah ini juga mengonfirmasi peran strategis infrastruktur satelit nasional sebagai tulang punggung konektivitas darurat ketika jaringan terestrial mengalami gangguan. (Icha)

Samsung Galaxy Z TriFold Ludes dalam Hitungan Menit!

0

Telko.id – Bayangkan sebuah produk teknologi yang begitu dinanti, hingga stoknya habis sebelum Anda sempat mengklik tombol “beli”. Itulah realitas yang dihadapi para penggemar gadget di Korea Selatan pekan lalu.

Samsung Galaxy Z TriFold, ponsel lipat tiga yang disebut-sebut membawa era baru perangkat mobile, resmi meluncur dan lenyap dari pasar dalam hitungan menit.

Sebuah fenomena yang bukan hanya menegaskan hype di sekitar perangkat ini, tetapi juga memicu pertanyaan: seberapa siap Samsung memenuhi dahaga pasar akan inovasi ekstrem?

Peluncuran pada 12 Desember 2025 itu berlangsung bak sebuah flash sale raksasa. Baik melalui kanal online Samsung.com maupun di 20 gerai offline terpilih di seluruh Korea, unit-unit Galaxy Z TriFold tersapu bersih dengan kecepatan yang mencengangkan.

Bagi yang melewatkannya, rasa penyesalan mungkin baru saja terobati. Bocoran terbaru dari publikasi ternama The Chosun, yang mengutip sumber dalam perusahaan, mengindikasikan bahwa Samsung akan segera melakukan restock.

Namun, seperti biasa dalam dunia gadget yang panas, peluang kedua ini datang dengan catatan dan tantangannya sendiri.

Lantas, apa yang membuat Galaxy Z TriFold begitu spesial hingga memicu demam beli yang luar biasa? Dan yang lebih penting, bagaimana Anda bisa memanfaatkan kesempatan restock ini sebelum kembali terlambat?

Mari kita selami dinamika di balik peluncuran sensasional ini dan apa yang bisa kita harapkan ke depannya.

Restock Segera: Kesempatan Kedua yang Mungkin Lebih Singkat

Menurut laporan The Chosun, Samsung akan mengisi kembali rak-rak virtualnya dalam beberapa hari ke depan. Rencananya, toko online Samsung.com akan membuka penjualan kembali pada Rabu pukul 10 pagi waktu setempat.

Meski menjadi kabar gembira, angin segar ini diperkirakan akan berlalu dengan cepat. Sumber yang sama memperkirakan bahwa hanya sekitar 3.000 unit Galaxy Z TriFold yang dialokasikan khusus untuk pasar domestik Korea Selatan dalam gelombang restock ini. Jumlah yang sangat terbatas untuk permintaan yang jelas-jelas meledak.

Tak hanya online, sejumlah gerai offline juga disebutkan akan menerima kiriman tambahan, kemungkinan pada waktu yang bersamaan. Sayangnya, laporan tersebut tidak merinci gerai mana saja yang akan kebagian jatah. Mengingat pada peluncuran perdana hanya 20 toko yang mendapat jatah, bisa dipastikan persaingan di dunia nyata akan sama ketatnya.

Pesan yang jelas: siapkan jari dan kaki Anda, karena pertarungan memperebutkan ponsel lipat tiga ini akan kembali memanas.

Momok Scalper dan Harga yang Melambung di Pasar Sekunder

Di balik euforia peluncuran, selalu ada pihak yang memanfaatkan situasi. Kehadiran scalper atau penimbun yang kemudian menjual kembali produk dengan harga selangit telah memperparah situasi.

Galaxy Z TriFold diluncurkan dengan harga resmi KRW 3.594.000. Namun, tak lama setelah status “habis terjual” muncul, berbagai platform jual-beli barang bekas langsung dipenuhi listing dengan harga yang jauh melambung.

Beberapa listing menawarkan ponsel ini dengan harga hingga KRW 4 juta, dan yang lebih ekstrem, ada yang berani membanderol hingga KRW 10 juta. Lonjakan harga ini menggambarkan betapa tingginya nilai yang ditempatkan konsumen (dan spekulan) pada kepemilikan awal perangkat flagship ini.

Kehadiran restock dengan harga normal diharapkan dapat meredam gelembung harga di pasar sekunder, setidaknya untuk sementara. Namun, mengingat stok yang tetap terbatas, efek penurunannya mungkin hanya bersifat sementara sebelum harga kembali meroket begitu stok berikutnya habis.

Mengapa Galaxy Z TriFold Begitu Menggoda?

Fenomena sell-out ini tentu bukan tanpa alasan. Galaxy Z TriFold bukan sekadar iterasi dari ponsel lipat biasa. Ia mewakili lompatan bentuk faktor (form factor) yang signifikan, menawarkan fleksibilitas layar yang belum pernah ada sebelumnya.

Dari ponsel yang ringkas, ia dapat berubah menjadi tablet kecil, dan kemudian menjadi layar yang lebih besar lagi untuk produktivitas atau konsumsi media. Inovasi ini didukung oleh rekayasa hardware yang rumit, termasuk konfigurasi tiga baterai terpisah yang didesain untuk mengoptimalkan ruang dan daya tahan.

Peluncuran resminya telah membawa era baru ponsel lipat tiga, menantang konsep tradisional tentang bagaimana sebuah perangkat mobile seharusnya bekerja dan terasa.

Namun, perjalanan menuju produk final ini penuh dengan spekulasi dan bocoran, termasuk kemunculan prototipe dengan kamera quad yang bocor di LinkedIn, yang semakin memanaskan antusiasme komunitas teknologi.

Strategi dan Tips untuk Berebut Restock

Bagi Anda yang berniat mencoba peruntungan pada gelombang restock Rabu mendatang, persiapan adalah kunci. Pertama, pastikan akun Anda di Samsung.com sudah login dan informasi pembayaran telah terisi dengan benar untuk memangkas waktu checkout.

Kedua, akses halaman produk beberapa menit sebelum pukul 10.00 dan lakukan refresh secara berkala. Ketiga, pantau akun media sosial resmi Samsung Korea untuk konfirmasi akhir dan kemungkinan daftar gerai offline yang akan mendapat restock.

Perlu diingat, dengan perkiraan hanya 3.000 unit yang tersedia, peluangnya sangat tipis. Jangan mudah tergoda untuk membeli dari scalper dengan harga yang tidak wajar.

Selain merugikan secara finansial, Anda juga kehilangan jaminan garansi resmi dari pembelian melalui kanal yang tidak sah. Kesabaran mungkin akan terbayar, mengingat Samsung kemungkinan akan terus meningkatkan produksi seiring waktu, seperti yang terjadi pada generasi awal ponsel lipat mereka.

Peluncuran dan restock yang super ketat ini juga memberikan pelajaran berharga bagi Samsung dan industri. Di satu sisi, ini adalah validasi pasar yang kuat untuk inovasi bentuk lipat tiga.

Di sisi lain, ini menyoroti tantangan logistik dan produksi untuk perangkat yang kompleks. Keberhasilan Galaxy Z TriFold di pasar awal seperti Korea akan sangat menentukan strategi peluncuran globalnya, termasuk potensi ekspansi ke pasar besar seperti China yang sudah membuka pre-order dengan harga mulai Rp 46 jutaan.

Selain itu, pengalaman pengguna akan dioptimalkan oleh software pendukung seperti One UI 8.5 yang fokus pada kemudahan dan keamanan.

Jadi, apakah Anda akan menjadi salah satu dari segelintir orang yang berhasil membawa pulong inovasi terbaru Samsung ini? Atau akan memilih untuk menunggu hingga pasar sedikit lebih tenang?

Apapun pilihannya, satu hal yang pasti: Galaxy Z TriFold telah membuktikan bahwa hasrat akan teknologi terdepan masih mampu menciptakan badai di pasar, dan badai itu belum akan reda dalam waktu dekat. (Icha)

Vivo S50 & S50 Pro Mini : Chipset Gahar, Baterai Monster, Harga Menantang

0

Telko.id – vivo meluncurkan seri S50 dan S50 Pro mini di China pada 15 Desember 2025, vivo bukan sekadar memperkenalkan penerus, melainkan mendeklarasikan perang baru di segmen menengah atas.

Mereka datang dengan paket lengkap: chipset flagship teranyar, baterai berkapasitas luar biasa, dan ketangguhan level tertinggi—sebuah kombinasi yang jarang ditemui di kelas harganya.

Lanskap ponsel mid-range premium memang sedang memanas. Setelah melalui fase persaingan kamera dan desain, arena pertarungan kini bergeser ke daya tahan dan efisiensi performa.

Konsumen semakin cerdas; mereka tak lagi hanya terpukau oleh jargon marketing, tetapi menuntut bukti nyata dalam penggunaan sehari-hari, terutama dalam hal ketahanan baterai dan kehandalan di berbagai kondisi. vivo S50 series hadir tepat di tengah gejolak ini, menjawab tantangan dengan spesifikasi yang, jujur saja, membuat beberapa varian flagship pun mungkin merasa tersaingi.

Lantas, apa saja yang membuat duo terbaru vivo ini layak disebut sebagai “game changer”? Mari kita telusuri lebih dalam, mulai dari jantung performanya yang berdenyut kencang, hingga ketangguhan fisik yang siap menghadapi segala cuaca. Inilah analisis lengkapnya.

Dua Wajah, Dua Kekuatan: Snapdragon 8s Gen 3 vs Gen 5

Perbedaan paling mendasar antara vivo S50 dan S50 Pro mini terletak pada otaknya. vivo S50 ditenagai oleh Snapdragon 8s Gen 3, sebuah chipset yang telah membuktikan diri sebagai pilihan tangguh untuk performa high-end dengan efisiensi daya yang baik.

Chipset ini menjadi andalan banyak ponsel performa, seperti realme GT 6 dan POCO F6, yang menawarkan pengalaman gaming dan multitasking mulus. Upgrade dari Snapdragon 7 Gen 4 di generasi sebelumnya (S30) adalah lompatan signifikan yang pasti akan terasa, terutama dalam rendering grafis dan kecepatan pemrosesan AI.

Sementara itu, vivo S50 Pro mini melangkah lebih jauh dengan memboyong Snapdragon 8 Gen 5 yang baru diumumkan. Ini adalah langkah berani yang menempatkan varian “mini” ini pada posisi yang sangat premium.

Dibandingkan dengan pendahulunya, S30 Pro mini, yang menggunakan Dimensity 9300+, upgrade ke SD 8 Gen 5 ini dijanjikan membawa “oomph” atau tenaga ekstra yang lebih besar, terutama untuk tugas-tugas komputasi intensif dan fotografi computational photography tingkat lanjut. Pilihan chipset ini jelas menjadi pembeda kelas dan harga antara kedua model.

Desain yang Diperbarui dan Ketangguhan Level “Tentara”

Secara desain, keduanya mendapatkan penyegaran. vivo S50 memiliki layar yang justru sedikit lebih kecil, 6.59 inci, dibandingkan pendahulunya, menandakan mungkin fokus pada ergonomi yang lebih baik. S50 Pro mini mempertahankan filosofi “mini”-nya dengan layar kompak 6.31 inci, menjadi oasis bagi pengguna yang rindu ponsel powerful dengan genggaman nyaman.

Kedua layar tersebut sama-sama menggunakan panel AMOLED FHD+ dengan refresh rate 120Hz, dipadukan dengan scanner sidik jari ultrasonik terbaru untuk kecepatan dan keakuratan membuka kunci yang lebih baik.

Namun, kejutan terbesar mungkin terletak pada sertifikasi ketahanannya. Kedua ponsel ini memiliki peringkat IP68 DAN IP69. IP68 sudah umum untuk ketahanan air dan debu, tetapi IP69 menandakan ketahanan terhadap semprotan air bertekanan tinggi dan uap panas—standar yang biasanya ditemukan pada perangkat industri atau smartphone rugged.

Ini adalah komitmen vivo terhadap daya tahan yang jarang ditemui di ponsel non-rugged, memberikan ketenangan pikiran ekstra bagi pengguna aktif.

vivo S50 and S50 Pro mini are official with updated designs, new chipsets

Baterai Raksasa 6.500 mAh dan Pengisian Daya Cepat

Di era di mana ketergantungan pada ponsel sangat tinggi, kapasitas baterai sering menjadi penentu kepuasan. vivo S50 series menjawabnya dengan baterai berkapasitas sangat besar, 6.500 mAh, yang menggunakan teknologi Silicon-Carbon (Si/C).

Teknologi ini dikenal mampu meningkatkan densitas energi, artinya baterai bisa lebih tahan lama tanpa harus menambah ukuran fisik secara signifikan.

Dukungan pengisian daya 90W wired memastikan pengisian ulang yang sangat cepat dari baterai raksasa tersebut.

vivo S50 Pro mini mendapatkan keunggulan tambahan: dukungan pengisian nirkabel 40W. Fitur ini melengkapi posisinya sebagai varian premium, memungkinkan kemudahan pengisian daya tanpa kabel dengan kecepatan yang masih terhanging impresif. Kombinasi baterai besar dan pengisian cepat ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi power user.

Sistem Kamera Triple 50MP yang Solid

Di bagian kamera, vivo mengambil pendekatan konsisten untuk kedua model. Mereka berbagi konfigurasi triple camera yang dipimpin oleh sensor utama 50MP (IMX921), didampingi lensa telephoto 50MP (IMX882) dengan zoom optik 3x, dan lensa ultrawide 8MP.

Konsistensi ini menarik karena berarti pengguna tidak mengorbankan kemampuan fotografi utama meski memilih varian regular S50. Sensor IMX921 dan IMX882 adalah sensor yang capable, dan dipadukan dengan kekuatan pemrosesan dari Snapdragon 8s Gen 3 dan 8 Gen 5, dijamin akan menghasilkan foto yang detail dan tajam, terutama dalam kondisi cahaya cukup. Di bagian depan, kamera selfie 50MP siap menangkap momen dengan resolusi tinggi.

Harga dan Ketersediaan: Tarik-Ulur di Pasar Padat

vivo S50 ditawarkan dengan harga mulai CNY 2,999 (sekitar Rp 6,7 jutaan) untuk varian 12GB RAM/256GB penyimpanan, dan naik menjadi CNY 3,599 (sekitar Rp 8 jutaan) untuk konfigurasi tertinggi 16GB/512GB. Warna yang tersedia adalah Putih, Biru, Ungu, dan Hitam.

Sementara vivo S50 Pro mini, dengan chipset dan fitur nirkabel yang lebih premium, dibanderol mulai CNY 3,699 (sekitar Rp 8,3 jutaan) untuk 12/256GB, dan CNY 4,299 (sekitar Rp 9,6 jutaan) untuk 16/512GB.

Varian mini ini hadir dalam pilihan warna Putih, Ungu, dan Hitam. Kedua ponsel sudah bisa dipesan pra-order dan rencananya mulai dikirim pada 19 Desember 2025.

Dengan banderol harga tersebut, vivo S50 series jelas masuk ke medan pertempuran yang padat. Mereka bukan hanya harus berhadapan dengan sesama pendatang baru, tetapi juga dengan pesaing tangguh yang sudah lebih dulu memanfaatkan teknologi AI untuk pengalaman berbeda, seperti yang diusung HONOR 400 dengan fitur AI-nya.

Keunggulan vivo terletak pada paket lengkap: performa chipset terdepan, baterai terbesar di kelasnya, dan ketangguhan fisik yang tak terbantahkan.

Apakah kombinasi mematikan ini cukup untuk memenangkan hati konsen yang semakin kritis? Jawabannya akan terlihat seiring waktu, tetapi satu hal yang pasti: vivo telah mengangkat standar untuk apa yang harus dihadirkan oleh sebuah ponsel mid-range premium di akhir 2025. Mereka tidak hanya menjual spesifikasi, tetapi juga ketahanan dan keandalan—dua hal yang semakin berharga di tengah hiruk-pikuk inovasi yang sering kali mengabaikan aspek fundamental. (Icha)

Xiaomi Siapkan Ponsel Baterai 10.000 mAh, Ketebalan Kurang dari 8,5mm!

0

Telko.id – Baterai memang sangat diperhatikan konsumen sebelum membeli Smartphone. Maklum, smartphone akan selalu dimaksimalkan saat digenggam dan itu dalam waktu lama.

Bayangkan ponsel yang bisa bertahan dua, tiga, bahkan empat hari penuh dengan sekali isi daya, terlepas dari seberapa berat Anda menggunakannya. Mimpi yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan? Tampaknya tidak lama lagi.

Industri smartphone telah lama terobsesi dengan kamera, layar, dan chipset tercepat. Namun, di balik semua kemegahan spesifikasi itu, ada satu komponen fundamental yang sering kali menjadi titik lemah: baterai. Kemajuan teknologi baterai terasa jauh lebih lambat dibandingkan komponen lainnya.

Tapi, gelombang perubahan besar sedang datang. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Xiaomi, raksasa teknologi asal Tiongkok, sedang mempersiapkan terobosan yang bisa mengubah permainan secara total.

Setelah rumor tentang Redmi Turbo 5 Pro dengan baterai 9.000 mAh, Xiaomi dikabarkan tidak akan berhenti di situ. Perusahaan ini disebut-sebut sedang menggarap ponsel dengan kapasitas baterai yang hampir seperti legenda: 10.000 mAh.

Dan yang lebih mencengangkan lagi, ponsel dengan “power bank” internal ini diklaim akan memiliki ketebalan kurang dari 8,5 mm. Ini bukan sekadar rumor biasa; ini adalah sinyal bahwa era baterai tahan lama tanpa mengorbankan desain ramping akhirnya dimulai.

Bocoran Spesifikasi: Bukan Hanya Besar, Tapi Juga Cepat dan Ramping

Berdasarkan informasi yang beredar, ponsel misterius Xiaomi ini tidak hanya mengandalkan kapasitas raksasa. Bocoran menyebutkan dukungan untuk pengisian daya kabel (wired) 100W, yang berarti mengisi penuh baterai 10.000 mAh bisa dilakukan dalam waktu yang masih sangat masuk akal.

Belum lagi dukungan untuk pengisian nirkabel sangat cepat (very fast wireless charging). Kombinasi ini—kapasitas besar dan kecepatan isi ulang tinggi—adalah paket komplit yang selama ini diidamkan banyak pengguna.

Pencapaian teknik yang paling mencolok adalah klaim ketebalan bodi yang kurang dari 8,5 mm. Untuk memberikan perspektif, banyak ponsel flagship saat ini dengan baterai di bawah 5.000 mAh memiliki ketebalan sekitar 8-9 mm.

Memasukkan baterai dua kali lipat lebih besar ke dalam bodi yang bahkan lebih tipis adalah prestasi rekayasa yang luar biasa. Ini mengisyaratkan penggunaan teknologi baterai baru, kemungkinan dengan kepadatan energi yang lebih tinggi, atau penataan internal yang sangat efisien seperti yang pernah diterapkan pada Xiaomi Mi 10 dengan sistem pendingin Liquid Cool 2.0-nya yang canggih untuk mengatur ruang dan panas.

Lanskap Persaingan: Honor Juga Ikut Bermain

Xiaomi bukan satu-satunya yang melihat peluang di segmen ini. Rumor juga menyebutkan bahwa Honor, mantan anak perusahaan Huawei, berencana meluncurkan ponsel serupa dalam seri Win-nya, juga dengan baterai 10.000 mAh dan dukungan pengisian 100W. Ini jelas menunjukkan bahwa tren “baterai raksasa” sedang dipetakan secara serius oleh para pemain besar di industri.

Persaingan ini sangat sehat bagi konsumen. Ketika dua atau lebih vendor besar berinvestasi dalam teknologi yang sama, inovasi akan berjalan lebih cepat, dan harga bisa menjadi lebih kompetitif.

Kita mungkin sedang menyaksikan kelahiran segmen baru: “smartphone ultra-endurance” yang fokus utamanya adalah kebebasan dari stopkontak, tanpa mengabaikan performa dan estetika.

Pendekatan ini berbeda dengan lomba ketipisan ekstrem atau inovasi bentuk seperti yang diperlihatkan Samsung dengan Galaxy Z TriFold atau prototipe ponsel lipat tiga mereka.

Misteri Merek dan Target Pasar

Satu hal yang masih menjadi teka-teki adalah di bawah bendera merek apa Xiaomi akan meluncurkan perangkat ini. Apakah akan menjadi flagship Xiaomi murni, atau masuk dalam lini Redmi yang lebih agresif secara harga, atau bahkan dibawah label Poco yang fokus pada performa? Masing-masing pilihan akan membawa positioning yang berbeda.

Sebagai Xiaomi murni, perangkat ini bisa diposisikan sebagai teknologi showcase. Sebagai Redmi, ia bisa menjadi “game-changer” di segmen mid-range hingga high-end. Sebagai Poco, ia akan menjadi mesin bertenaga dengan daya tahan ekstrem untuk gamer dan power user.

Terlepas dari mereknya, kehadiran ponsel seperti ini menjawab keluhan nyata pengguna. Seperti yang diungkapkan salah satu komentar dari sumber berita, performa baterai bahkan pada ponsel berusia empat setengah tahun bisa sangat meningkat setelah proses “debloating” atau menghapus aplikasi bawaan yang tidak perlu.

Ini menunjukkan bahwa efisiensi perangkat lunak dan keras sama pentingnya dengan kapasitas fisik. Ponsel dengan baterai 10.000 mAh, dikombinasikan dengan optimasi software yang baik, benar-benar bisa menghilangkan “battery anxiety” untuk selamanya.

Masa Depan Teknologi Baterai dan Tantangannya

Meski terdengar menggembirakan, penting untuk menyikapi rumor ini dengan kepala dingin. Memasukkan baterai berkapasitas sangat tinggi ke dalam bodi tipis bukan tanpa tantangan.

Isu keamanan, manajemen panas, dan degradasi baterai dalam jangka panjang adalah faktor kritis yang harus diatasi.

Teknologi baterai dengan kepadatan energi tinggi, seperti yang mungkin digunakan di sini, sering kali memerlukan material dan proses yang lebih rumit.

Belum ada baterai berkapasitas ekstrem dan tipis yang telah disertifikasi oleh lembaga penguji seperti TUV, termasuk yang dikembangkan oleh startup seperti Betavolt yang disebutkan dalam diskusi.

Ini mengingatkan kita bahwa jalan dari prototipe atau rumor ke produk massal yang aman dan andal masih panjang. Namun, fakta bahwa raksasa seperti Xiaomi dan Honor dikabarkan serius menggarapnya adalah indikator kuat bahwa teknologi pendukungnya telah matang atau sangat dekat untuk diproduksi secara komersial.

Pada akhirnya, rumor tentang Xiaomi dan ponsel baterai 10.000 mAh-nya lebih dari sekadar bocoran spesifikasi. Ini adalah sebuah janji.

Janji bahwa kemajuan teknologi seharusnya membuat hidup kita lebih mudah, bukan menambah kecemasan. Ini adalah pengakuan bahwa daya tahan baterai tetap menjadi salah satu fitur paling penting bagi pengguna sehari-hari.

Jika rumor ini terbukti benar, kita mungkin akan melihat pergeseran prioritas dalam industri, di mana “berapa lama” menjadi pertanyaan yang sama pentingnya dengan “seberapa cepat”.

Dan untuk Anda yang lelah mencari stopkontak di bandara, kafe, atau meeting room, era baru kebebasan digital mungkin benar-benar akan segera tiba. (Icha)

Honor Play 60A : Baterai Gahar, Harga Bersahabat

0

Telko.id – Di tengah hiruk-pikuk pasar smartphone yang dipenuhi jargon-jargon canggih dan harga selangit, kehadiran ponsel baru sering kali hanya menjadi angin lalu.

Namun, bagaimana jika ada ponsel yang datang dengan diam-diam, membawa spesifikasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan harganya tak membuat dompet menjerit?

Honor baru saja melakukannya. Tanpa gebyar pengumuman besar, mereka secara resmi meluncurkan Honor Play 60A, sebuah ponsel 5G yang menawarkan formula klasik: baterai besar, performa cukup, dan harga yang sangat terjangkau.

Seri Play dari Honor memang dikenal sebagai garis ponsel yang fokus pada nilai dan pengalaman gaming dasar. Di pasar yang semakin jenuh, strategi ini seperti napas segar bagi konsumen yang lelah dengan spesifikasi overkill untuk aktivitas yang sederhana.

Kehadiran Play 60A ini bukan sekadar penambahan varian, melainkan sebuah pernyataan bahwa di segmen entry-level, ketahanan dan efisiensi masih menjadi raja.

Lantas, apa saja yang ditawarkan oleh Honor Play 60A ini? Apakah dia sekadar ponsel “biasa saja” atau punya kejutan yang layak diperhitungkan? Mari kita selami lebih dalam spesifikasi dan posisinya di pasar yang semakin kompetitif, terutama dengan banyaknya pilihan dari merek seperti Xiaomi, OPPO, dan vivo di rentang harga serupa.

Spesifikasi Inti: Daya Tahan di Atas Segalanya

Honor Play 60A dibangun dengan filosofi yang jelas: tahan lama. Jantung dari ponsel ini adalah baterai berkapasitas 5.300mAh. Angka ini bukanlah yang terbesar di kelasnya, namun kombinasi dengan chipset yang efisien menjanjikan ketahanan seharian penuh, bahkan lebih, dengan penggunaan normal.

Untuk mengisi daya baterai yang besar tersebut, Honor menyertakan dukungan pengisian daya wired 15W. Meski terkesan konservatif dibandingkan rival yang sudah menawarkan 33W atau lebih di kelas yang sama, ini adalah pilihan realistis untuk menjaga harga tetap rendah.

Di bagian depan, Honor Play 60A mengusung layar LCD berukuran 6.75 inci dengan resolusi HD+ dan refresh rate 90Hz.

Kombinasi ini menawarkan ruang tampil yang luas dan pengalaman scroll yang lebih mulus dibandingkan standar 60Hz, meski dengan detail piksel yang tidak setajam panel Full HD+. Untuk segmen harganya, kehadiran refresh rate 90Hz adalah nilai tambah yang signifikan.

Honor Play 60A debuts with 5,300mAh battery, Dimensity 6300

Performa dan Software: Cukup untuk Harian dan Game Ringan

Menghidupkan semua fitur tersebut adalah chipset MediaTek Dimensity 6300. Ini adalah platform 5G yang dirancang untuk efisiensi dan performa yang seimbang.

Dipasangkan dengan memori 6GB RAM dan penyimpanan internal 128GB, konfigurasi ini cukup tangguh untuk menangani multitasking sehari-hari, media sosial, streaming video, dan bahkan game-game mobile populer dengan pengaturan grafis menengah.

Honor Play 60A langsung menjalankan Android 15 dengan lapisan kustomisasi MagicOS 9.0 di atasnya, menjamin pengguna mendapatkan pengalaman software terbaru dari Google dengan sentuhan fitur tambahan dari Honor.

Di sektor kamera, Honor mengambil pendekatan minimalis. Ada kamera belakang tunggal 13MP dan kamera selfie 5MP. Keduanya mampu merekam video hingga 1080p.

Spesifikasi ini mengisyaratkan bahwa fotografi bukanlah fokus utama perangkat ini. Ia hadir untuk mengabadikan momen dengan cukup baik, bukan untuk bersaing dalam hal detail atau fotografi malam hari.

Bagi pengguna yang mengutamakan kamera, mungkin pilihan seperti vivo Y31 5G dan Y31 Pro 5G yang baru saja meluncur bisa menjadi pertimbangan lebih lanjut.

Desain, Konektivitas, dan Harga yang Menarik

Honor Play 60A hadir dengan bodi yang relatif ramping dengan ketebalan 7.89mm dan bobot 187 gram. Ia mempertahankan jack audio 3.5mm, sebuah fitur yang masih sangat dihargai oleh segmen penggunanya.

Untuk konektivitas, selain dukungan 5G yang menjadi andalan, ponsel ini juga telah dilengkapi dengan Wi-Fi dual-band dan Bluetooth 5.3. Ponsel ini tersedia dalam tiga pilihan warna yang menarik: Azure Sky (Biru Langit), Inky Black Rock (Hitam Batu Tinta), dan Lake Blue (Biru Danau).

Yang paling memikat mungkin adalah harganya. Honor Play 60A dipasarkan di China dengan harga CNY 1.599, atau setara dengan sekitar $220 USD, untuk varian tunggal 6GB/128GB.

Posisi harga ini menempatkannya sebagai penantang serius di segmen entry-level 5G. Ia bersaing langsung dengan banyak ponsel lain yang menawarkan baterai besar, seperti OPPO A5i Pro 5G yang eksklusif di Shopee, atau bahkan varian yang lebih performa seperti yang ada di jeroan POCO F7 Series.

Honor Play 60A debuts with 5,300mAh battery, Dimensity 6300

Analisis Pasar dan Masa Depan: Hanya untuk China?

Peluncuran yang “diam-diam” ini memunculkan pertanyaan besar: apakah Honor Play 60A hanya akan tersedia di China? Sering kali, model yang dirilis di China dengan spesifikasi tertentu kemudian hadir di pasar global dengan sedikit modifikasi, seperti penambahan modul kamera tambahan untuk memenuhi ekspektasi pasar yang berbeda.

Hal ini bisa menjadi strategi efisiensi biaya produksi. Namun, dengan spesifikasi yang sudah cukup solid dan harga kompetitif, tidak menutup kemungkinan varian global akan segera menyusul, mungkin dengan nama yang sedikit berbeda.

Kehadiran Honor Play 60A adalah pengingat bahwa tidak semua konsumen membutuhkan kamera 200MP atau chipset paling top. Bagi banyak orang, ponsel adalah alat komunikasi dan hiburan yang harus andal dan tahan lama.

Dengan baterai 5.300mAh, layar 90Hz, dan dukungan 5G di bawah angka $250, Honor Play 60A berhasil memenuhi kebutuhan dasar tersebut dengan elegan.

Ia mungkin bukan ponsel yang paling gemilang, tetapi dalam kesederhanaannya, ia tahu persis peran yang harus dijalankan: menjadi teman digital yang tak mudah kehabisan daya di tengah kesibukan.

Jadi, jika Anda mencari ponsel 5G baru dengan prioritas utama pada ketahanan baterai dan harga terjangkau, Honor Play 60A layak masuk dalam daftar pertimbangan.

Meski saat ini baru tersedia di China, kehadirannya memberi sinyal kuat tentang arah produk entry-level Honor ke depan.

Kita tunggu saja, apakah ponsel dengan formula serupa akan segera mendarat di Indonesia, bersaing dengan para pemain mapan lainnya di arena yang semakin panas. (Icha)

Waze Uji Coba Fitur Lampu Lalu Lintas, Akhirnya Menyusul Google Maps?

0

Telko.id – Pernahkah Anda, saat menggunakan Waze, bertanya-tanya mengapa aplikasi navigasi yang begitu canggih dalam hal laporan pengguna ini tidak menampilkan simbol lampu lalu lintas yang sederhana? Sementara kompetitor utamanya, Google Maps, telah lama memamerkan fitur tersebut.

Rupanya, penantian panjang pengguna setia Waze itu akan segera berakhir. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa fitur penampil lampu lalu lintas (traffic lights) akhirnya memasuki tahap uji coba terbatas.

Fenomena ini menarik untuk dikulik. Waze, yang telah diakuisisi Google sejak 2013, seringkali menjadi laboratorium fitur crowdsourcing yang kemudian diadopsi oleh Google Maps.

Namun, dalam hal visualisasi lampu lalu lintas, justru Waze yang tertinggal jauh. Fitur ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman berkendara dengan Google Maps selama bertahun-tahun, membantu pengendara mempersiapkan diri menghadapi persimpangan.

Keterlambatan integrasi fitur dasar ini di Waze sempat menjadi teka-teki, terutama mengingat keduanya berada di bawah payung perusahaan yang sama. Apakah ini soal prioritas pengembangan, kompleksitas integrasi data, atau sekadar strategi diferensiasi produk?

Kini, kabar baiknya datang dari Israel. Waze secara resmi memulai pengujian fitur tampilan lampu lalu lintas di negara tersebut. Meski masih dalam tahap awal dan cakupannya terbatas, langkah ini adalah sinyal kuat bahwa fitur yang paling banyak diminta (most requested) itu sedang dalam perjalanan ke ponsel Anda.

Ini bukan sekadar tambahan ikon di layar; ini tentang menyempurnakan ekosistem navigasi real-time yang menjadi DNA Waze. Lantas, seperti apa detailnya, dan kapan kita bisa menikmatinya?

Uji Coba Terbatas : Tampilan Maksimal Tiga Lampu

Menurut laporan dari sumber berbahasa Ibrani, uji coba fitur lampu lalu lintas di Waze saat ini benar-benar bersifat awal dan eksklusif untuk wilayah Israel.

Yang menarik dari implementasi perdana ini adalah adanya batasan tampilan. Waze dikabarkan hanya akan menampilkan maksimal tiga lampu lalu lintas di depan ketika pengguna berada dalam mode navigasi aktif.

Kebijakan ini diduga diambil untuk menjaga antarmuka pengguna (UI) tetap bersih, tidak terlalu penuh, dan fokus pada rute inti. Bayangkan jika setiap persimpangan sepanjang jalan tol ditandai dengan ikon lampu, layar bisa menjadi berantakan dan justru mengganggu konsentrasi berkendara.

Namun, ada nuansa menarik lainnya. Jika Anda membuka aplikasi Waze tanpa mengaktifkan mode navigasi (hanya melihat peta), Anda akan melihat semua lampu lalu lintas di sekitar lokasi Anda.

Perbedaan ini menunjukkan pendekatan yang cerdas: saat navigasi diaktifkan, yang utama adalah kejelasan instruksi belok; sedangkan dalam mode eksplorasi, kelengkapan informasi visual menjadi prioritas.

Pendekatan “less is more” dalam mode navigasi ini patut diapresiasi, mengingat keselamatan berkendara harus diutamakan. Fitur ini sejalan dengan tren integrasi layanan navigasi, seperti yang pernah terjadi ketika Fitur Waze di Google Maps Hadir di 40 Negara, menunjukkan bagaimana platform saling meminjam kekuatan.

Lampu Lalu Lintas: Fitur Kecil yang Berdampak Besar

Mungkin ada yang menganggap remeh kehadiran ikon lampu merah, kuning, dan hijau di peta digital. Namun, dalam praktiknya, fitur ini memiliki nilai strategis yang tinggi.

Bagi pengendara, mengetahui posisi persimpangan berikutnya membantu dalam persiapan mental dan fisik: kapan harus mengurangi kecepatan, kapan harus berpindah jalur, atau sekadar waspada terhadap kendaraan dari arah lain.

Dalam konteks Waze yang terkenal dengan navigasi berbasis komunitas, kehadiran lampu lalu lintas bisa menjadi konteks tambahan yang sempurna untuk laporan pengguna.

Misalnya, laporan “macet di depan” menjadi lebih informatif ketika diketahui bahwa penyebabnya adalah lampu merah yang panjang di persimpangan tertentu.

Fitur ini juga menjadi pelengkap sempurna untuk sistem peringatan dini Waze lainnya. Seperti kita tahu, Waze telah menjadi primadona untuk menghindari kemacetan, terutama di momen-momen spesifik.

Buktinya, Saat Ramadhan, Pengguna Waze Naik 44 Persen, menunjukkan betapa masyarakat bergantung pada aplikasi ini untuk navigasi yang efisien. Dengan tambahan data lampu lalu lintas, algoritma perhitungan waktu tempuh (ETA) Waze berpotensi menjadi lebih akurat, karena dapat mempertimbangkan pola berhenti dan jeda di persimpangan, bukan hanya berdasarkan kecepatan kendaraan dan volume lalu lintas.

Kapan Roll Out Global? Prediksi dan Harapan

Pertanyaan jutaan pengguna Waze di luar Israel tentu saja: kapan fitur ini akan tersedia secara global? Sayangnya, Waze belum memberikan timeline resmi. Pengujian terbatas di satu negara adalah fase yang wajar dalam pengembangan fitur besar.

Tim developer perlu mengumpulkan data, memantau performa, dan menyesuaikan algoritma sebelum melakukan peluncuran bertahap ke negara lain. Namun, fakta bahwa uji coba telah dimulai adalah kabar yang sangat menggembirakan. “Wait probably won’t be much longer from this point on,” begitu kira-kira harapan yang terbangun.

Peluncuran global mungkin akan mengikuti pola fitur-fitur Waze sebelumnya, yang seringkali dimulai di beberapa negara sebelum akhirnya tersedia di seluruh dunia.

Kita bisa melihat pola serupa pada integrasi fitur-fitur Waze ke dalam Google Maps, seperti yang dibahas dalam artikel Fitur Waze di Google Maps Hadir di 40 Negara, Indonesia?.

Prosesnya mungkin tidak instan, tetapi arahnya sudah jelas. Indonesia, dengan pengguna Waze yang loyal dan kondisi lalu lintas yang dinamis, memiliki peluang besar untuk termasuk dalam daftar negara penerima fitur ini pada fase selanjutnya.

Menyempurnakan Ekosistem: Lebih dari Sekadar Lampu

Kehadiran lampu lalu lintas di Waze bukanlah akhir dari evolusi. Ini justru membuka pintu untuk pengembangan fitur yang lebih cerdas dan kontekstual di masa depan.

Bayangkan jika sistem ini nantinya terintegrasi dengan data waktu nyata tentang durasi lampu hijau atau merah, atau bahkan bisa memberikan saran lajur berdasarkan pola lampu.

Atau, dalam skenario yang lebih maju, fitur ini bisa dikombinasikan dengan sistem peringatan “polisi di depan” yang legendaris di Waze, menciptakan peta bahaya dan titik perhatian yang lebih komprehensif untuk pengendara.

Inovasi semacam ini akan semakin mengukuhkan posisi Waze sebagai aplikasi navigasi “by the people, for the people”. Dengan komunitas pengguna yang aktif melaporkan segala hal di jalan, dari kecelakaan, bahaya, hingga suara DJ Khaled yang memandu perjalanan, penambahan data infrastruktur statis seperti lampu lalu lintas adalah langkah logis berikutnya. Ini adalah konvergensi antara data crowdsourcing yang dinamis dengan data peta dasar yang akurat.

Jadi, meski saat ini kita hanya bisa menyaksikan uji coba dari jauh, momentum ini patut disambut. Fitur lampu lalu lintas mungkin terlihat sebagai tambahan kecil, tetapi ia mewakili komitmen Waze untuk terus berinovasi dan mengejar ketertinggalan dari fitur-fitur praktis yang ditawarkan kompetitor.

Bagi pengguna setia, ini adalah pengingat bahwa aplikasi favorit mereka terus mendengarkan masukan. Tinggal menunggu waktu saja hingga ikon lampu merah, kuning, dan hijau itu menghiasi layar kita, menyempurnakan setiap petualangan di jalan raya dengan satu lapis informasi tambahan yang sangat berarti. (Icha)

iPhone Lipat Bocor Lagi: Ukuran Layar, Sensor Sidik Jari, dan Kamera Terungkap

0

Telko.id – Setelah bertahun-tahun menjadi penonton di pinggir lapangan, Apple akhirnya dikabarkan siap meluncurkan jawabannya untuk tren ponsel lipat.

Dunia teknologi bergumam, pasar menanti, dan para pesaing seperti Samsung mungkin mulai merasa gelisah.

Bocoran terbaru bukan lagi sekadar desas-desus, melainkan mulai mengerucut pada spesifikasi teknis yang konkret.

Seolah-olah tirai besi kerahasiaan Apple perlahan mulai tersibak, memberikan gambaran tentang bagaimana raksasa Cupertino itu akan menafsirkan ulang konsep smartphone yang dapat dilipat.

Selama beberapa tahun terakhir, pasar ponsel lipat didominasi oleh merek-merek Asia, dengan Samsung Galaxy Z Fold series sebagai pemimpin yang tak terbantahkan.

Namun, ada satu nama yang selalu menghantui percakapan ini: Apple. Kehadiran iPhone Lipat—atau apapun nanti namanya—bukan sekadar penambahan varian baru. Ini adalah pernyataan.

Sebuah langkah yang bisa mengubah persepsi mainstream tentang perangkat lipat dari barang niche menjadi kebutuhan.

Analis memprediksi, kehadiran Apple bisa menjadi katalis yang dibutuhkan untuk membawa foldable ke arus utama, persis seperti yang mereka lakukan dengan smartphone touchscreen dulu.

Kini, melalui saluran bocoran terpercaya di Weibo, Digital Chat Station, detail-detail penting mengenai perangkat yang dijuluki “iPhone Fold” ini mulai bermunculan.

Bocoran ini mengungkap pilihan desain yang mengejutkan, spesifikasi layar, dan konfigurasi kamera, memberikan kita bahan analisis paling solid sejauh ini tentang bagaimana wujud iPhone masa depan tersebut.

Adopsi book-style

Bocoran mengindikasikan bahwa iPhone Fold akan mengadopsi desain buku-style (book-style) yang sudah populer, mirip dengan pendekatan yang diambil oleh Samsung Galaxy Z Fold series.

Ini berarti perangkat akan memiliki layar cover di bagian luar dan layar utama yang lebih besar di dalam, yang terbuka seperti buku.

Namun, di sinilah Apple tampaknya mengambil jalan yang berbeda dari filosofi mereka sendiri. Menurut Digital Chat Station, iPhone Fold akan dilengkapi dengan sensor sidik jari samping (side-mounted fingerprint sensor) untuk autentikasi.

Ini adalah keputusan yang cukup mengejutkan. Mengapa? Karena Apple telah selama bertahun-tahun mempromosikan Face ID sebagai sistem keamanan biometrik utama yang lebih aman dan nyaman.

Kehadiran sensor sidik jari fisik—dan itu pun di samping, bukan di bawah layar—mengisyaratkan bahwa teknologi Face ID mungkin belum dapat diintegrasikan dengan sempurna pada desain lipat yang ramping.

Atau, bisa jadi ini adalah kompromi untuk mengurangi ketebalan dan kompleksitas notch. Apapun alasannya, ini berarti pengguna mungkin perlu beradaptasi dengan metode unlock yang “klasik” kembali.

Keputusan untuk tidak menggunakan sensor sidik jari di bawah layar (under-display) juga menarik, mungkin mengindikasikan prioritas pada kualitas tampilan layar utama yang tak terganggu.

Spesifikasi Layar: Kombinasi Teknologi Tampilan Mutakhir

Di sinilah magic sebuah ponsel lipat benar-benar terasa: pada layarnya. Bocoran menyebutkan bahwa layar utama yang dapat dilipat pada iPhone Fold akan berukuran 7,58 inci secara diagonal. Ukuran ini menempatkannya dalam jangkauan yang kompetitif dengan pesaing utamanya.

Yang lebih menarik adalah inklusi kamera selfie di bawah layar (under-display selfie camera) pada panel utama ini.

Teknologi ini memungkinkan area tampilan yang benar-benar bebas dari notch atau punch-hole, memberikan pengalaman menonton dan bermain game yang imersif tanpa gangguan.

Sementara itu, layar penutup (cover display) dikabarkan berukuran 5,25 inci dan akan menggunakan kamera selfie dengan hole-punch. Pilihan ini cukup pragmatis.

Layar penutup yang lebih kecil berfungsi untuk tugas-tugas cepat dan notifikasi, sehingga keberadaan punch-hole di sini tidak terlalu mengganggu, sekaligus mungkin menawarkan kualitas kamera selfie yang lebih baik dibandingkan solusi under-display yang masih terus disempurnakan.

Perbedaan pendekatan antara dua layar ini menunjukkan pemikiran matang Apple dalam menyeimbangkan antara estetika futuristik dan kegunaan praktis sehari-hari.

Konfigurasi Kamera: Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas

Di bagian belakang, iPhone Fold dikabarkan hanya akan membawa dua kamera. Dalam dunia di mana jumlah lensa sering dijadikan marketing gimmick, keputusan Apple untuk bertahan dengan konfigurasi dual-camera ini menarik.

Namun, jangan salah sangka. Bocoran menyebut setidaknya satu dari kamera tersebut akan memiliki resolusi 48MP. Ini mengisyaratkan bahwa Apple mungkin mengandalkan sensor besar dengan pixel-binning untuk menghasilkan foto yang detail dalam berbagai kondisi cahaya, didukung oleh kekuatan komputasi chipset mereka yang legendaris.

Pendekatan minimalis pada kamera belakang ini konsisten dengan rumor yang menyebut produksi iPhone Lipat akan terbatas dan tertunda.

Apple mungkin memfokuskan sumber dayanya untuk menyempurnakan pengalaman inti—layar lipat, daya tahan engsel (hinge), dan integrasi perangkat lunak—daripada terlibat dalam perlombaan kamera yang sudah mereka menangkan di lini iPhone biasa.

Fokusnya mungkin adalah membuat kamera yang ada bekerja sempurna dalam bentuk faktor yang baru, sebuah tantangan teknis yang tidak kecil.

Analisis Pasar: Akankah iPhone Fold Jadi Game Changer?

Prediksi bahwa iPhone Fold akan merevitalisasi pasar ponsel lipat di tahun 2026 bukanlah omong kosong. Apple memiliki kekuatan merek, ekosistem yang tertutup rapat, dan basis pengguna yang loyal yang siap mengadopsi apa pun yang mereka luncurkan.

Kehadiran mereka memberikan legitimasi yang mungkin dibutuhkan segmen foldable untuk meyakinkan konsumen mainstream tentang daya tahan dan kegunaannya.

Namun, jalan menuju kesuksesan tidak mulus. Apple akan memasuki arena yang sudah diisi oleh pemain mapan seperti Samsung dengan Galaxy Z Fold yang sudah mencapai iterasi ke-7.

Tantangan teknis seperti daya tahan engsel, crease pada layar, dan harga yang tinggi masih menjadi penghalang. Bocoran terkait Galaxy Z Fold8 sendiri sudah menyebutkan penyempurnaan pada teknologi hinge dan baterai, menunjukkan bahwa persaingan akan semakin ketat.

Selain itu, pasar China juga dipenuhi oleh inovasi cepat dari merek seperti Vivo dan OPPO. Perbandingan antara Vivo X Fold5 dan OPPO Find N5 menunjukkan betapa kompetitifnya lanskap ini.

Pertanyaan besarnya adalah: Akankah Apple membawa sesuatu yang benar-benar revolusioner, atau sekadar menyempurnakan formula yang sudah ada?

Bocoran tentang sensor sidik jari samping dan kamera under-display menunjukkan campuran antara adopsi teknologi yang sudah matang dan inovasi tertentu.

Kunci sebenarnya mungkin terletak pada bagaimana iOS dioptimalkan untuk bentuk faktor lipat ini—sebuah area di mana Apple memiliki kendali penuh dan potensi untuk menciptakan pengalaman yang mulus.

Bocoran visual tentang wujud iPhone Lipat juga telah beredar sebelumnya, meski masih spekulatif. Beberapa render menunjukkan desain yang ramping dengan bezel seragam, mengikuti estetika khas Apple.

Jika bocoran terbaru ini akurat, maka kita sedang menyaksikan gambaran yang semakin jelas dari salah satu produk Apple paling dinantikan dalam dekade terakhir.

Jawaban atas pertanyaan apakah foldable akhirnya akan menjadi arus utama mungkin memang akan datang dari tangan yang menggenggam logo apel yang tergigit.

Waktu yang akan menjawabnya, tetapi satu hal yang pasti: pertaruhan di pasar ponsel lipat akan menjadi jauh lebih menarik mulai sekarang. (Icha)

CBN dan Vidio, Hadirkan Paket Hiburan Lengkap

0

Telko.id – CBN Fiber menjalin kerja sama strategis dengan platform streaming Vidio untuk menghadirkan akses hiburan premium bagi pelanggan internet rumahnya.

Kolaborasi yang diresmikan pada 12 Desember 2025 ini memungkinkan pelanggan CBN Fiber mengaktifkan paket Vidio Platinum, Vidio Platinum Extra, dan Vidio Ultimate langsung melalui layanan mereka.

Sebagai bagian dari peluncuran, kedua perusahaan menghadirkan promo spesial 12.12 Buy One Get One (BOGO) untuk pengguna baru paket Vidio Platinum Extra dan Vidio Ultimate.

Promo ini memberikan satu bulan tambahan gratis setelah pembayaran bulan pertama, membuat konten premium lebih terjangkau.

Dedy Handoko, Commerce Director CBN, menyatakan kolaborasi ini lahir dari kebutuhan pelanggan akan hiburan digital yang mudah diakses dan berkualitas.

“Dengan jaringan internet CBN Fiber yang andal dan konten premium dari Vidio, kami ingin menghadirkan pengalaman menonton yang lebih lancar, personal, dan sesuai dengan gaya hidup digital masyarakat Indonesia saat ini,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Kerja sama ini semakin memperkuat portofolio layanan digital CBN, yang sebelumnya juga telah meluncurkan inovasi seperti CBN Fiber Safe, paket internet rumah pertama di Indonesia dengan asuransi cyber protection.

Hermawan Sutanto, Managing Director Vidio, mengapresiasi kepercayaan CBN Fiber. “Kami yakin paduan konten lengkap kami dengan internet cepat CBN Fiber akan memberikan pengalaman streaming terbaik yang mampu menghidupkan kembali suasana ruang keluarga,” kata Hermawan.

“Tambahan promo gratis 1 bulan, kami ingin memudahkan seluruh pelanggan untuk menikmati layanan hiburan berkualitas ini tanpa hambatan,” ujar Hermawan menambahkan.

Content image for article: CBN Fiber Gandeng Vidio, Hadirkan Paket Hiburan Lengkap Plus Gratis 1 Bulan

Pilihan Paket dan Konten Eksklusif

Pelanggan CBN Fiber dapat memilih dari tiga paket premium Vidio. Paket Vidio Platinum menawarkan akses ke Vidio Original Series, konten entertainment, serta pertandingan olahraga nasional dan internasional seperti BRI Super League, UEFA Champions League, dan La Liga.

Vidio Platinum Extra mencakup semua konten di paket Platinum, ditambah akses ke konten olahraga eksklusif seperti Serie A, FA Cup, BWF, MotoGP, Formula 1, dan SPOTV.

Sementara itu, paket Vidio Ultimate menjadi pilihan paling komprehensif dengan menyediakan akses penuh ke seluruh pertandingan Premier League, melengkapi katalog olahraga global yang sudah ada.

Vidio dikenal sebagai platform Over-The-Top (OTT) dengan konten olahraga terlengkap di Indonesia, menayangkan lebih dari 70 kompetisi. Platform ini juga menjadi pionir produksi original series dengan lebih dari 100 judul hingga akhir 2025, termasuk series terbaru seperti “Pertaruhan 3” dan “Sugar Baby”.

Memperkuat Ekosistem Digital

Kerja sama dengan Vidio merupakan langkah strategis CBN dalam memperkaya ekosistem layanan digitalnya. Sebagai digital service provider, CBN tidak hanya fokus pada infrastruktur internet berkecepatan tinggi, seperti layanan internet 1Gbps untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, tetapi juga pada konten dan pengalaman pengguna.

Kolaborasi semacam ini sejalan dengan tren industri di mana penyedia jaringan berpartner dengan platform konten untuk menambah nilai layanan. Inisiatif serupa juga terlihat dari operator lain, misalnya dalam penyelenggaraan event seperti Mzone Esports Expo yang digelar oleh Tri bersama Mzone dan CBN Fiber.

Dengan jaringan fiber optik yang luas dan stabil, CBN Fiber berposisi ideal untuk mendukung streaming konten berkualitas tinggi dari Vidio tanpa buffering. Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membedakan layanan CBN di pasar internet rumah yang kompetitif.

Promo 12.12 BOGO menjadi pintu masuk bagi pelanggan untuk merasakan langsung manfaat dari integrasi layanan ini. Kerja sama antara CBN Fiber dan Vidio menandakan komitmen kedua belah pihak dalam menyediakan solusi hiburan digital yang terintegrasi, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia. (icha)

Samsung Galaxy S25 Ultra, Partner Mabar Seru Liburan

0

Telko.id – Menghabiskan waktu liburan akhir tahun dengan bermain game bersama atau “mabar” (main bareng) secara virtual kini menjadi pilihan hiburan yang populer.

Fakta ini didukung survei Jakpat semester 2 2025 yang mencatat 96% gamer di Indonesia bermain game via perangkat mobile. Memahami tren ini, Samsung menghadirkan Galaxy S25 Ultra sebagai perangkat utama yang didukung performa flagship dan kecerdasan Google Gemini untuk pengalaman gaming yang lebih menyenangkan.

Ilham Indrawan, MX Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, menyatakan Galaxy S25 Ultra dirancang sebagai partner gaming ultimat.

“Galaxy S25 Ultra dirancang sebagai ultimate gaming partner dengan prosesor paling kuat dan kapasitas baterai yang ditingkatkan, sehingga pengguna bisa ‘mabar’ seharian tanpa khawatir lag atau baterai cepat habis,” ujarnya.

Kombinasi performa hardware dan kemampuan AI seperti Circle to Search serta Gemini Live diharapkan menjadi solusi satu atap untuk liburan seru di rumah.

Bagi penggemar game kompetitif seperti MOBA yang membutuhkan presisi tinggi atau RPG yang mengandalkan visual imersif, performa perangkat adalah kunci. Galaxy S25 Ultra menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan pengalaman bermain yang stabil dan responsif, layaknya mengikuti turnamen e-sports dari rumah.

Integrasi Google Gemini menambah kepraktisan, memungkinkan pencarian strategi dan taktik permainan dengan cepat langsung dari dalam game.

Fitur Cerdas untuk Gaming Tanpa Hambatan

Samsung Galaxy S25 Ultra membawa sejumlah fitur cerdas yang langsung dapat dirasakan manfaatnya saat bermain. Salah satunya adalah Circle to Search with Google. Fitur ini memungkinkan pengguna mencari informasi terkait game tanpa perlu keluar dari aplikasi.

Saat menemui misi sulit atau penasaran dengan item yang digunakan lawan, pengguna cukup menekan tombol home dan melingkari objek di layar. Informasi detail dari Google akan muncul secara overlay, memungkinkan penyusunan strategi tanpa kehilangan momentum permainan.

Content image for article: Samsung Galaxy S25 Ultra Jadi Partner Mabar Seru Liburan di Rumah

Fitur lain yang tak kalah revolusioner adalah Gemini Live Screensharing. Kemampuan ini berfungsi layaknya pelatih pribadi yang dapat memahami konteks visual di layar secara real-time.

Pengguna dapat berdiskusi dengan Gemini tentang langkah strategis, meminta analisis kekalahan, atau sekadar mengobrol saat bermain solo.

Fitur ini sangat bermanfaat untuk game RPG kompleks seperti Genshin Impact atau Solo Leveling: Arise, di mana Gemini dapat memberikan panduan taktis.

Tak hanya sebagai asisten game, Gemini Live Screensharing juga berperan sebagai asisten kreatif untuk konten media sosial. Setelah merekam momen seru dalam game, pengguna dapat meminta Gemini untuk membuat skrip voice-over, menyarankan hashtag trending, atau merekomendasikan musik latar.

Hal ini memudahkan pengguna mengemas highlight permainan menjadi konten yang engaging dan siap dibagikan, sebuah fungsi yang juga diusung dalam Tips Jitu Bikin Konten Traveling Pakai Galaxy S25 Ultra.

Content image for article: Samsung Galaxy S25 Ultra Jadi Partner Mabar Seru Liburan di Rumah

Ditenagai Snapdragon 8 Elite dan Baterai Tahan Lama

Semua fitur canggih tersebut didukung oleh performa hardware tangguh. Galaxy S25 Ultra ditenagai Processor Snapdragon® 8 Elite for Galaxy, chipset tercepat yang dirancang khusus untuk menangani grafis berat, ray-tracing, dan pemrosesan AI tingkat lanjut.

Hal ini memastikan visual game tetap mulus di refresh rate 120Hz tanpa frame drop, baik dalam pertempuran intensif maupun eksplorasi dunia terbuka yang luas.

Content image for article: Samsung Galaxy S25 Ultra Jadi Partner Mabar Seru Liburan di Rumah

Untuk mendukung sesi gaming maraton selama liburan, perangkat ini dilengkapi baterai besar dengan manajemen daya berbasis AI. Sistem ini secara cerdas mengalokasikan daya saat mode Game Booster aktif, menjaga efisiensi tinggi dan mencegah perangkat cepat panas.

Pengguna dapat bermain game berat sekaligus melakukan screen recording berjam-jam tanpa khawatir kehabisan daya di tengah permainan.

Galaxy S25 Ultra tersedia dalam tiga varian: 12GB/256GB seharga Rp20.999.000, 12GB/512GB seharga Rp22.999.000, dan 12GB/1TB seharga Rp26.999.000.

Pilihan warna yang ditawarkan adalah Titanium Silverblue, Titanium Whitesilver, Titanium Gray, dan Titanium Black.

Samsung juga menawarkan promo spesial periode 11 Desember 2025 hingga 14 Januari 2026 dengan total cashback hingga Rp2,2 juta.

Performa AI yang revolusioner ini juga menjadi ciri khas seri Galaxy S25, seperti yang diusung oleh Samsung Galaxy S25 Edge: Desain Ultra-Tipis dengan Performa AI yang Revolusioner.

Dengan kombinasi performa processor Snapdragon 8 Elite, baterai tahan lama, serta integrasi fitur AI Google Gemini seperti Circle to Search dan Live Screensharing, Samsung Galaxy S25 Ultra memposisikan diri sebagai perangkat yang mampu mengubah pengalaman gaming mobile di rumah.

Kehadirannya menjawab kebiasaan mayoritas gamer Indonesia yang mengandalkan smartphone sebagai perangkat utama, sekaligus menawarkan solusi hiburan yang seru dan praktis selama masa liburan. (Icha)