spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1692

New TCash: Mobile Money Telkomsel Gunakan Teknologi NFC

0

Jakarta – Perlahan tapi pasti, alternative pembayaran melalui Mobile Money mulai banyak dipergunakan. Telkomsel adalah salah satu perusahaan telekomunikasi yang sudah memperkenalkannya melalui TCASH. Kini generasi baru dari TCASH pun sudah ada.

Dengan lisensi dari Bank Indonesia, TCASH kini hadir dengan teknologi Near Field Communication (NFC), yang dinamakan TCASH TAP. Hal ini akan memberikan kemudahan dan pengalaman unik kepada pelanggan dalam melakukan transaksi. Layanan ini dapat digunakan di semua jenis ponsel baik feature phone maupun smartphone.

Cukup dengan menempelkan sticker NFC ke ponsel, mengaktifkan layanan, dan pelanggan dapat melakukan ‘TAP’ di mesin NFC merchants. Transaksi TCASH pun sangat aman karena menggunakan PIN 6 digit PIN.

“New TCASH diluncurkan untuk menunjang gaya hidup digital pelanggan dan juga mendukung pemerintah Indonesia di dalam membangun Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) serta mempercepat inklusi keuangan. Pada waktunya kami juga berharap dapat mengembangkan TCASH, sebagai layanan keuangan yang lebih luas dari fasilitas pembayaran, melalaui kerjasama dengan bank, “ Ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.

Untuk itu, Telkomsel bekerja sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk studi kelayakan penggunaan uang elektronik TCASH dalam distribusi bantuan dan subsidi pemerintah. Harapannya, alternative cara bayar baru ini dapat memberikan akses keuangan yang nyaman ke berbagai kalangan masyarakat. Bukan hanya diperkotaan, tetapi juga pedesaan. Termasuk masyakarat yang belum terlayani oleh lembaga keuangan resmi (unbanked).

Saat ini, TCASH sudah dapat dipergunakan pada beberapa merchant ternama, diantaranya Coffee Bean, Baskin Robbins, Wendy’s, McDonald’s, Bakmi GM, 7Eleven, Indomaret dan Cinema XXI. Pada saat ini di Jabodetabek TCASH TAP telah diterima di lebih dari 1,000 outlets merchant dan kedepannya akan dikembangkan ke kota-kota lain hingga dapat menjangkau secara nasional.

“Kami terus mengembangan produk yang memiliki fokus pada pengalaman pelanggan dan pengembangan fitur. Ke depannya TCASH akan dikembangkan untuk layanan lainnya seperti transportasi publik, taksi, parkir dan ke berbagai layanan finansial lainnya. Kami berharap, dengan variasi inovasi produk dan nilai yang ditawarkan, TCASH dapat menjadi standar nasional dalam pembayaran digital dan memberikan berbagai manfaat kepada pelanggan untuk bisa bertransaksi dengan mudah, cepat dan aman”, tutup Ririek.

WD Kenalkan OS Baru pada My Cloud

0

Jakarta – Western Digital kembali menghadirkan OS baru untuk para pengguna mereka yang diberi nama My Cloud OS 3. My Cloud OS 3 menghadirkan user interface intuitif yang memberikan pengalaman dalam hal konten yang lebih kaya.

Os terbaru dari My Cloud ini juga memiliki kemampuan back up dan sinkronisasi yang meningkatkan penawaran NAS awan pribadi. Pengguna juga dapat mengakses data mereka yang  tersimpan pada produk Mycloud yang terletak di rumah dari manapun selama terhubung dengan jaringan internet.

Tjhin Merry, Territory Sales Manager WD mengungkapkan, “Pengguna juga dapat melakukan streaming film dari My Cloud mereka ke device si pengguna.”

Tak hanya itu, kecepatan internet 1Mbps pun disebut-sebut dapat mengakses streaming tersebut selama jaringannya stabil.

WD yakin bisnis ini akan tumbuh di Indonesia, mengingat berkembangnya tren IoT dan era Big Data di negara Ini.

Pengguna dapat mengakses MyCloud mereka melalui aplikasi My Cloud pada perangkat mobile. Sementara itu, melalui MyCloud.com pengguna dapat memberikan akses global melalui user interface berbasis browser web yang intuitif dan memungkinkan kolaborasi file, manajemen akses komprehensif dan tampilan galeri foto dan video.

Untuk fitur Sync, Cloud OS 3 terbaru ini menampilkan data sync di beberapa PC dan notebook. Hal ini sekaligus  memastikan bahwa file penting secara up to date dan tersedia untuk pengguna dari berbagai perangkat. OS terbaru ini juga memungkinkan pengguna untuk membuat pengaturan back up otomatis dari smartphone dan tablet. OS 3 ini juga mencakup dukungan Chromebook dan Chromecast.

WD My Cloud OS 3 tersedia secara gratis pada perangkat penyimpanan My Cloud pribadi saat ini. Perangkat My Cloud yang mendukung OS 3 terbaru meliputi: My Cloud, My Cloud Mirror, My Cloud Expert Series EX2/EX4, My Cloud Expert Series EX2100/EX4100 dan My Cloud Business Series DL2100/DL4100.

Pelanggan juga dapat mengunduh aplikasi mobile WD My Cloud baru, yang kini tersedia di iTunes dan Google Play Store. Seluruh perangkat WD My Cloud kini tersedia di reseller dan distributor terpilih. Akses ke My Cloud Device SDK dan My Cloud API akan tersedia bagi pengembang yang tertarik.

Disaat yang bersamaan, WD juga memperkenalkan versi baru dari perangkat penyimpanan awan pribadi My Cloud Mirror gen 2.  Perangkat ini menampilkan dua hard drive yang diatur ke mode Mirror (RAID 1) yang memastikan konten disimpan pada satu drive dan secara otomatis diduplikasikan ke drive kedua.

Penyimpanan awan pribadi My Cloud Mirror meliputi fitur-fitur baru yang diumumkan untuk My Cloud OS 3 dan peningkatan dari segi prosesor, serta  RAM sebesar 512 MB untuk transfer file yang lebih cepat.

Di Usia ke-19, XL Kian Berkomitmen Bangun Indonesia

0

Jakarta – XL memasuki usia ke-19 bulan Oktober ini. Di usia yang tak lagi belia ini, perusahaan kembali menegaskan komitmennya XL untuk ikut membangun Indonesia melalui bidang telekomunikasi.

XL akan menyesuaikan bisnisnya dengan kebutuhan masyarakat atas layanan yang mendorong produktivitas masyarakat, serta menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang mampu menjadi sarana percepatan pembangunan di segala bidang.

Kami akan terus memperbesar kontribusi kepada masyarakat, baik melalui aktivitas bisnis, juga dengan berbagai program sosial langsung kepada berbagai komunitas masyarakat di seluruh penjuru tanah air. Kami pun menyadari betapa besarnya potensi manfaat teknologi informasi dan komunikasi untuk memperbaiki kondisi dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Untuk itu, kami mohon dukungan seterusnya dari segenap elemen masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, para partner, media massa, juga masyarakat dan pelanggan,” ungkap Direktur Utama XL, Dian Siswarini dalam acara perayaan ulang tahun yang berlangsung di Grha XL, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (16/10).

Telah cukup banyak kontribusi yang diberikan XL, dalam masa 19 tahun beroperasi, dalam membangun serta mengembangkan industri telekomunikasi Indonesia. XL antara lain menjadi pelopor untuk tarif murah layanan voice dan SMS, layanan 3G, tower sharing, juga roaming nasional. XL juga mempelopori yang konsolidasi industri telko dengan melakukan merger dan akuisisi atas AXIS.

Saya sendiri menghitung, dalam 10 tahun terakhir, kontribusi dari perusahaan seluler dan telekomunikasi di Indonesia, hanya dari 4 perusahaan saja, itu total kontribusi kepada pemerintah baik pajak, dividen, maupun dari sisi PNPB, kurang lebih sekitar 280 triliun. Jadi memang kontribusinya sangat luar biasa kepada pemerintah,” tambah Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kesempatan yang sama.

Seiring dengan dinamika industri yang demikian pesat dan kini mengarah pada layanan data dan internet super cepat, XL meneruskan komitmen kepada masyarakat Indonesia dengan terus berupaya menghadirkan layanan data dan internet terbaik.

Sejak akhir 2014, XL telah meluncurkan layanan 4G di Yogyakarta, Bogor, dan Medan. Tahun ini, September 2015, XL juga menjadi operator pertama yang melakukan komersialisasi layanan 4G LTE di Jawa dan Bali, yaitu di Surabaya dan Denpasar. Dengan Bandung dan Jakarta dijadwalkan menyusul pada November mendatang. Sebelumnya XL juga sudah meluncurkan secara komersil 4G LTE di Lombok.

Implementasikan Internet of Things, XL Gandeng Perum Damri

0

Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL) memanfaatkan momentum perayaan ulang tahunnya yang ke-19 dengan menandatangani kerja sama dengan Perusahaan Umum Damri. Melalui kerja sama yang juga merupakan upaya XL dalam mengembangkan dan menghadirkan l ayanan inovatif berbasis Internet of Things (IoT) ini, perusahaan akan menyediakan sistem pemantauan “Passenger Information System,” yang akan digunakan bagi layanan transportasi publik Damri.

Sistem pemantauan yang dirancang XL ini nantinya akan bermanfaat baik bagi penumpang, pengemudi bus, maupun pengelola manajemen perusahaan Damri itu sendiri.

Bagi penumpang, keberadaan sistem yang berbentuk aplikasi ini akan memungkinkan mereka mengetahui waktu kedatangan bis sehingga dapat menghemat waktu tanpa perlu mengantri di terminal, mempermudah transaksi pembelian tiket, bahkan bisa memonitor anggota keluarga yang sedang dalam perjalanan. Sementara bagi pengelola Damri, sistem ini akan mempermudah memantau lokasi keberadaan armada bus, kondisi bus, dan score card awak bus yang beroperasi.

Di sini, kalau kita menggunakan teknologi ini, semua menang. Penumpang menang, manajemen Perum Damri menang, bis dan pengemudi sendiri juga memang. Penumpang tidak hanya bisa melihat dimana lokasi bis, tetapi juga info kedatangan dan di sisi pembayaran juga jauh lebih simpel,” kata Ongki Setiawan, Senior VP XL dalam acara perayaan ulang tahun XL yang digelar di Grha XL, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (16/10).

Pada tahap awal, aplikasi Passenger Information System ini akan dipasang pada 260 armada bus jalur Bandara Soekarno Hatta yang menuju ke beberapa wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Sebagai informasi, saat ini Perum Damri, sebagai perusahaan angkutan pertama di Indonesia telah memiliki setidaknynya 2.500 unit bus yang tersebar di seluruh nusantara.

Kami berharap sistem baru yang kami kembangkan bersama Damri ini akan bisa maksimal dan membantu peningkatan kinerja Damri sebagai perusahaan transportasi legendaris di Indonesia,” ungkap Direktur Utama XL, Dian Siswarini.

Dian menambahkan, bahwa transportasi selalu menjadi kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat Indonesia. Berbagai jenis transportasi yang hadir pun semakin beragam. Begitu juga tuntutan kualitas layanan dari pengguna yang pasti semakin tinggi. XL melihat hal ini sebagai potensi untuk mengembangkan solusi berbasis IoT yang bisa dimanfaatkan oleh para penyelenggara jasa angkutan publik, seperti Damri.

Selain menyediakan “Passenger Information System” bagi penumpang Damri, XL juga telah memberikan solusi berbasis IoT lain sebelumnya, seperti listrik pintar “Simply” yang bekerjasama dengan PLN, “PayPoint” yang bisa digunakan untuk transaksi pembelian maupun penjualan, “YuBox” bagi segmen Transportasi dan Retail Merchant, sertaMCA 3G Access” dan “Aplikasi Sales Management” bagi perusahaan di sektor consumer good.

NumberSync Mungkinkan Punya Satu Nomor Untuk Banyak Perangkat

0

Jakarta – Operator seluler asal Amerika Serikat, AT&T, baru-baru ini telah mengungkapkan rencananya untuk memungkinkan pelanggan seluler menggunakan nomor telepon yang sama untuk semua perangkat mereka yang terhubung.

Disebut NumberSync, layanan ini akan beroperasi di jaringan telekomunikasi AS, sehingga tidak tergantung pada koneksi lokal antara perangkat – seperti Bluetooth atau WiFi, misalnya – untuk bisa bekerja. Namun perangkat harus kompatibel dengan NumberSync untuk bekerja dengan baik.

“Perangkat Anda tidak harus dekat satu sama lain dan NumberSync akan bekerja bahkan jika ponsel utama Anda dimatikan atau terputus dari jaringan,” ungkap David Christopher, Direktur Pemasaran AT&T, dalam sebuah posting blog Rabu kemarin.

Ini berarti bahwa jika seorang pelanggan meninggalkan rumah dengan tablet yang terhubung (ke jaringan seluler), tetapi lupa dengan smartphone-nya, mereka masih tetap bisa dihubungi melalui tablet mereka pada nomor yang sama.

Sayang. Christopher tidak mengungkapkan kapan NumberSync akan diluncurkan. Namun besar kemungkinan akan ditawarkan pada perangkat pertama mereka dalam waktu dekat dengan perangkat tambahan yang rencananya akan tersedia selama periode Natal.

“Kami mengambil pendekatan jaringan berbasis standar yang akan memudahkan dalam menghubungkan berbagai perangkat untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik,” lanjut Christopher, seperti dilansir dari Totaltele, (16/10).

Layanan NumberSync berjalan pada infrastruktur IMS dan RCS yang dibangun AT&T untuk Voice Over Long Term Evolution (VoLTE). Mengingat layanan NumberSync adalah layanan level jaringan, ini akan bekerja potensial dengan OS atau perangkat apapun. Meskipun pembuat perangkat mungkin perlu bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat.

AT&T juga menjanjikan akan berbagi informasi lebih lanjut tentang rincian NumberSync dalam waktu dekat.

Resmi Diblokir, Website i-Doser Masih Bisa Diakses

0

Jakarta – Seperti yang banyak diberitakan pada berbagai media beberapa hari ini, Menkominfo berencana untuk memblokir situs yang menyediakan aplikasi i-Doser.

Kemarin, tepatnya pukul 18.38 WIB, Menkominfo melalui situs resmi mereka mengumumkan akan melanjutkan pemblokiran terhadap situs web yang terhubung dengan i-Doser. Kominfo meminta kepada penyedia layanan Internet untuk memblokir situs yang beralamat i-doser.com, idoseraudio.com, idosersoftware.com dan istoner.com.

Berdasarkan Rapat Panel IV Bidang Investasi Illegal, Penipuan, Perjudian, Obat dan Makanan dan Narkoba terkait situs i-doser yang  diisukan dengan istilah Digital Narcotic merekomendasikan untuk tetap melanjutkan pemblokiran pada situs tersebut yang memang telah diblokir sejak Rabu, 14 Oktober 2015.

Sebagai informasi, rapat panel ini dihadiri oleh para pakar diantaranya. KADIN, ISOC dan APJII. Melalui keterangan rilis pada situs resmi Kominfo, hasil rapat panel tersebut menyimpulkan dua hal, yakni:

  1. Situs i-doser menggunakan nama yang dilarang dan bersifat melanggar ketertiban Umum (dalam hal ini menggunakan istilah : kokain, marijuana, narkotika dan psikotropika lainnya) sesuai dengan pasal 5 UU Nomor 15 Tahun 2001.
  2. Antara penamaan yang ditampilkan dengan produk yang dijual, tidaklah sesuai dengan yang sebenarnya sehingga terjadi penipuan (atau menyesatkan) yang membawa dampak kerugian jual-beli dan transaksi elektronik (UU ITE  pasal 28 dan UU Perlindungan Konsumen).

Rapat Panel ini mengusulkan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika untuk meneruskan pemblokiran situs tersebut termasuk beberapa situs terkait lainnya dan meminta kepada para pengelola ISP untuk ditindak lanjuti.

Namun, pada jumat pagi tim Telko.id mencoba mengakses kembali beberapa situs I-Doser yang diblokir tersebut, hasilnya situs tersebut masih bisa diakses dan para pengunjung juga masih bisa mengunduh aplikasi ini melalui Google Play Store.

Pada Google Play Store, Aplikasi ini sudah diunduh oleh lebih dari 10 ribu pengguna Android di seluruh Dunia.

Pada layar awal situs i-doser, pengguna akan mendapatkan pilihan pada perangkat apa aplikasi ini digunakan. Setidaknya ada tiga pilihan bagi pengguna, yakni melalui smartphone-tablet, PC-laptop, serta mp3 audio.

Untuk yang menggunakan device smartphone dan tablet, pengguna akan langsung diarahkan ke toko aplikasi dari platform perangkat mereka masing-masing.

Aplikasi I-Doser sendiri sejatinya dapat menyebabkan pengguna mereka merasakan sensasi seperti menggunakan narkotika. Aplikasi ini menggunakan teknologi Binaural yang diklaim dapat menstimulasi otak dan merubah keadaan psikis dan mental.

Menurut BNN, istilah Narcotic Digital hanyalah sebuah strategi dari si pemilik situs agar banyak pengguna yang mengakses situs tersebut. BNN menyatakan bahwa hal tersebut tidak mengandung unsur narkotik atau unsur obat-obatan lainnya yang berbahaya.

Unsur yang ditawarkan dalam situs tersebut hanyalah unsur musik yang dikemas dalam gelombang suara atau frekuensi yang berbeda antara telinga kiri dan telinga kanan. [AK/IF]

Penjahat Siber Bobol Jutaan Poundsterling di Bank Inggris

0

Jakarta – Lagi-lagi kejahatan di dunia maya kembali dilancarkan oleh penjahat siber. Kali ini yang menjadi korban adalah sebuah bank di Inggris. Tak tanggung-tanggung, jutaan poundsterling dikabarkan telah raib, dalam sebuah kejadian yang terungkap Rabu kemarin waktu setempat.

Petugas dari National Crime Agency (NCA) memperingatkan bahwa ribuan komputer telah terinfeksi oleh malware Dridex yang berhasil mencuri uang secara online.

Dilansir dari Telegraph (16/10), virus tersebut juga dikenal dengan nama Bugat dan Cridex, diyakini juga bahwa malware tersebut telah dikembangkan oleh para hacker terampil di Eropa Timur untuk mencuri uang dari individu dan perusahaan di seluruh dunia.

Ahli kejahatan cyber Inggris saat ini bekerjasama dengan Federal Bureau of Investigations, Europol, GCHQ, otoritas Moldova dan BKA di Jerman untuk melacak mereka.

Petugas NCA mengatakan lembaga keuangan global dan sistem pembayaran lainnya telah menjadi korban mereka dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai £ 20 juta. Bukan hanya itu, mereka juga mengatakan secara “tidak sadar” beberapa anggota masyarakat juga telah menjadi korban malware Dridex.

NCA mendesak semua pengguna internet untuk memastikan mereka memiliki software anti-virus yang terpasang pada perangkat mereka, baik itu desktop ataupun perangkat mobile. Mereka menyebutkan, “Penyelidikan kami sedang berlangsung dan kami berharap kami bisa segera menangkap pelakunya.”

Biasanya, komputer akan terinfeksi dengan malware Dridex ketika pengguna menerima dan membuka dokumen di email yang tampak seperti email asli. Sementara itu, mayoritas PC yang terinfeksi adalah para pengguna Windows.

Parahnya, kejahatan siber bisa memicu krisis keuangan berikutnya, hal tersebut yang dikhawatirkan oleh Badan Keamanan Nasional Inggris.

Eksekutif Asisten Direktur FBI Robert Anderson mengatakan: “Mereka yang melakukan kejahatan cyber sejatinya sangat sering dan sangat terampil serta dapat beroperasi dari berbagai negara dan benua. Mereka juga bisa dan akan menyebarkan malware baru, kami bersama dengan mitra kami terus-menerus merancang pendekatan baru untuk mengatasi kejahatan cyber.

FBI juga mendesak semua pengguna internet untuk mengambil tindakan dan memperbarui sistem operasi mereka dan  menghimbau para pengguna untuk memiliki software antivirus yang belum kadaluarsa serta berpikir dua kali sebelum mengklik link atau lampiran dalam email yang tidak diinginkan.

“Penjahat cyber sering mencapai lintas batas internasional, namun kami menunjukkan tekad untuk segera meringkus mereka di mana pun mereka berada,” pungkas Anderson. [AK/IF]

 

Tiga Operator Besar di Cina Bentuk Perusahaan Merger

0

Persaingan pada industry telekomunikasi harus dihadapi dengan bijaksana. Yang di kedepankan harus kepuasan para pelanggannya. Selain tentu saja, secara bisnis harus menguntungkan. Hal ini juga yang mendasari tiga operator besar di Cina untuk melakukan merger.

Tentu langkah ini mengejutkan industry telekomunikasi di negeri Bambu tersebut. Bagaimana tidak, biasanya, operator itu cukup ‘arogan’ sehingga tidak mau bekerjasama satu dengan yang lain. Di Cina malah melakukan ‘kejutan’ dengan melakukan merger.

Operator tersebut adalah China Unicom yang berbasis di Hongkong, China Telecom dan China Mobile, ke tiganya menggunakan lebih dari US $30 miliar atau lebih dari 230 miliar yuan yang merupakan asset gabungannya membangun konstruksi untuk China Tower yang baru.

Kontribusi tersebut menjamin kepemilikan di perusahaan yang baru. Di mana, China Unicom akan memberikan kontribusi asset senilai lebih dari US$ 18 miliar atau 155 miliar yuan untuk 28% kepemilikan di China Tower.

China Telecom akan memiliki 28% saham dengan kontribusi yang diberikan adalah US$ 5 miliar atau34 miliar yuan. Dan China Mobile akan memiliki share paling besar yakni 38% dengan kontribusi lebih dari US$ 18 miliar atau setara dengan 116 miliar yuan. Selain ketiga perusahaan tersebut, China Reform Corporation juga akan memiliki 6% dalam perusahaan gabungan tersebut.

Langkah tersebut ternyata di respon sangat posistif oleh pasar saham di Cina. Setidaknya, saham China Unicom naik 5% pada hari yang sama dengan pengumuman ini di Pasar Saham Hong Kong. Begitu juga China Mobile diapresiasi oleh pasar sehingga ada kenaikan sebesar 3%. Sedangkan China Telecom, kenaikan nya hampir 4%.

Langkah merger ini, dilaporkan, merupakan bagian dari kampanya Beijing dalam hal menekan biaya birokrasi pemerintah yang membutuhkan sekitar US$16 Triliun.

Tiga perusahaan telekomunikasi kehilangan banyak pelanggannya untuk aplikasi mobile pesan seperti wechat.

Analis menilai, bahwa China Mobile, yang merupakan partner kedua dari bawah dari sisi kepemilikan saham, akan meraih keuntungan yang besar dari join venture ini. Pertama, karena langkah ini membuat China Mobile dapat memiliki akses infrastruktur yang jauh lebih besar dibandingkan saat ini. Lalu, potensi untuk meraih lebih banyak pelanggan terbuka lebar. Demikian, Cynthia Meng, analis dari Jefferies menyebutkan, seperti yang di kutip dari Chinatopix.com.

Para analis juga percaya bahwa China Mobile akan tetap menempati posisi sebagai market leader di pasar Cina. Bahkan China Mobile juga sudah mengumumkan bahwa harapannya, dalam jangka satu bulan pertama, perusahaanya sudah mendapatkan pemasukan setidaknya US$700 Miliar atau 5 Triliun Yuan.

Dengan adanya penggabungan ini, pengamat juga percaya bahwa ketiga operator akan lebih kompetitif dalam memberikan layanan 4G wireless pada konsumen mereka.

Melihat apa yang terjadi di Cina, apakah memungkinkan di Indonesia terjadi merger besar-besaran atau konsolidasi antar operator? Jika memang hal tersebut adalah yang terbaik bagi industry dan berpihak pada konsumen, kenapa tidak? (Icha)

Solusi Dell untuk Peningkatan Bandwidth pada Data Center

0

Jakarta – Dell kembali memperluas portfolio jaringan terbarunya untuk mengatasi kesulitan dalam perkembangan jaringan campus dan kebutuhan bandwidth yang terus meningkat pada data center.

Untuk jaringan campus, Dell memperkenalkan arsitektur campus terpadu baru yang dibangun dengan menggunakan switch Dell Networking C9010 Network Director baru dan C1048P Rapid Access Node. Sementara untuk data center, Dell memperkenalkan Dell Networking S6100-ON, yang menggabungkan konektivitas multi-rate, modularitas dan jaringan terbuka untuk menghadirkan fleksibilitas jaringan in-rack terbaik.

 

Arsitektur Jaringan Campus terbaru milik Dell menggunakan Dell Networking C9010 Network Director dan C1048P Rapid Access Nodes

Erwin Yusran, Country Business Manager, Enterprise Solutions Group, Dell Indonesia mengungkapkan, “Di Dell, kami melakukan pendekatan holistik, hulu-hilir, untuk jaringan, mulai dari menghubungkan server, storage, dan beban kerja ke dalam data center hingga menghubungkan desktop dan perangkat mobile dalam jaringan campus,” tuturnya.

Arsitektur campus terpadu terbaru dari Dell ini, yang dirancang untuk lingkungan campus skala menengah hingga besar yang membutuhkan peningkatan skalabilitas serta pengelolaan yang lebih mudah, menyediakan tampilan pengelolaan tunggal untuk seluruh jaringan campus, dari akses hingga core. Tampilan tersebut memberikan kemudahan satu pintu untuk mengendalikan kualitas layanan, membuat kebijakan dan melakukan pembaruan perangkat lunak, serta melakukan pemrograman berbagai atribut berbasis perangkat lunak.

Selain itu, dengan menggunakan protokol standar industri, arsitektur campus terbaru dari Dell ini bisa digunakan dalam investasi jaringan campus Dell yang sudah ada dengan menginstal ulang switch Dell Networking N-series sebagai titik akses.

Dell Networking C9010 Network Director terbaru adalah switch modular generasi berikut dengan kemampuan multi-rate dan adalah platform pertama yang menggunakan arsitektur jaringan campus Dell. Dell Networking C9010 Network Director bisa menghantarkan skalabilitas optimum hingga 4.000 port virtual yang dikelola secara terpusat, fleksibilitas sepanjang masa penggunaan dengan kemampuan mendukung 10 dan 40 gigabit Ethernet (GbE) yang saat ini digunakan, dan kemampuan upgrade tanpa alat ke 100 GbE di masa depan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan bandwidth jaringan campus yang beragam dari pengguna dan end-point.

Untuk instalasi awal, C9010 bisa dipasang sebagai platform switch jaringan campus tradisional tanpa Dell Networking C1048P Rapid Access Node, artinya C9010 berperan sebagai agregator platform switch yang sudah ada di dalam lemari kabel.

Sementara itu, Dell juga memperkenalkan solusi untuk data center mereka yang di berinama Dell Networking S6100-ON. Solusi ini adalah switch data center terbaru dari lini produk Seri-S yang menggabungkan konektivitas multi-rate dengan modularitas chassis dan jaringan terbuka, menjadikan switch pilihan sempurna bagi operator data center yang menginginkan fleksibilitas dan kemampuan pengendalian rak maksimal.

Menggunakan berbagai modul ekspansi, pelanggan secara fleksibel dapat memanfaatkan berbagai kombinasi kecepatan port, dari 10 – 100GbE hingga pilihan port QSFP28 dan CXP untuk fleksibilitas instalasi. Dengan peningkatan densitas, kinerja, fleksibilitas dan manajemen yang lebih mudah, Dell S6100-ON ini ideal untuk lingkungan virtualisasi, cloud dan big data analytic yang adalah elemen mendasar untuk Future-Ready Enterprise.

Melalui keterangan tertulis yang diterima tim Telko.id, Erwin mengaku sangat antusias pada kemampuan, tingkat kemudahan dan fleksibilitas dari produk-produk terbaru ini dan berharap dapat membantu pelanggan mereka menyiapkan diri agar siap menyambut masa depan.

 

Mengenai ketersediaan, Dell Networking C9010 dan C1048P telah tersedia mulai Oktober 2015. Sementara Dell Networking S6100-ON akan tersedia mulai kuartal pertama 2016.

‘Project Loon’ Google Tinggal Tunggu Waktu untuk Lepas Landas

0

Jakarta – Masih ingat dengan proyek ambisius Google untuk menghubungkan dunia melalui balon? Ya, inisiatif yang diberi nama Project Loon itu konon telah siap lepas landas menyusul laporan raksasa web yang nengatakan bahwa teknologinya “hampir sempurna” dan akan mengumumkan mitra operator pertamanya di Afrika segera.

Dalam konferensi GSMA Mobile 360 yang berlangsung di Afrika Selatan, kabar baik ini disampaikan pimpinan bisnis regional Google, Wael Fakharany. Fakharany percaya bahwa ini adalah saatnya untuk memperluas teknologi di Afrika, dan menghubungkan orang ke seluruh dunia melalui broadband kecepatan tinggi.

Tentu saja, ada masalah lebih lanjut yang harus diatasi ketika proyek ini bergerak dari percobaan ke rilis komersial, karena pastinya memerlukan akses ke spektrum dan pelanggan. Untuk mengatasi hal ini, Google berniat  menggandeng operator di negara tersebut yang memiliki pengalaman di pasar lokal dan akses ke aset yang akan dibutuhkan Google.

Ini berarti bahwa Google akan menyediakan infrastruktur, sementara operator akan mengontrol distribusi dan pemasaran seperti biasa. Mobile World Live mengutip ucapan Fakharany yang mengatakan, “Hubungan pelanggan adalah dengan perusahaan telekomunikasi, kami hanya penyedia infrastruktur.”

Nah, mengingat proyek ini melibatkan udara, Google juga dipastikan akan memerlukan izin dan negosiasi dari otoritas terkait di Afrika untuk melakukan penerbangan dan memastikan Project Loon tidak membahayakan, baik di langit ataupun hanyut ke wilayah udara terbatas.

Pasalnya, dalam sebuah ujicoba yang berlangsung di Los Angeles bulan lalu, balon Project Loon menabrak halaman depan rumah seseorang di lingkungan pinggiran kota yang tenang. Pemilik rumah, Janet Olaffson, mengurai rasa kagetnya kepada CBS News.

“Kami berlari keluar, dan polisi mengatakan jangan mendekati itu. Saat itu mereka mendapat telepon dari perusahaan yang [salah] mengatakan bahwa itu balon cuaca,” katanya.

Rencananya, selain Afrika, Google juga akan memperluas Project Loon ke lokasi pedesaan lainnya di Sri Lanka dan India. Perusahaan ini bahkan ingin membawanya ke pedesaan di AS di tahun-tahun mendatang. Demikian dilansir dari Telecomtechnews, Kamis (15/10).