spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1684

Inilah Solusi Keamanan Terbaru dari Fortinet

0

Sadar akan rentannya keamanan pada saat ini, Fortinet meluncurkan sebuah solusi keamanan baru yang mereka namakan Software Define Network Security (SDNS).

Solusi ini dirancang untuk memberikan perlindungan yang canggih dari ancaman melalui penggabungan keamanan dengan lingkungan pusat data modern. Kerangka baru ini memberikan visi yang jelas dengan langkah-langkah yang dapat ditindak lanjuti dalam memberikan pendekatan yang mudah dipahami untuk mengamankan pusat data.

Berdasarkan keterangan rilis yang diterima tim Telko.id, SDN Security mengubah keamanan maya maju di dunia, di mana pusat data sedang diubah oleh virtualisasi yang teradopsi, cloud computing, dan software-defined networking.

Neil MacDonald, wakil presiden dan analis terkemuka dari Gartner Research mengungkapkan, “Infrastruktur keamanan informasi saat ini masih terlalu kaku dan statis sehingga kurang sesuai dengan kebutuhan bisnis digital yang kini sangat cepat berubah. Demikian juga ancaman yang terus berubah. Jadi, perlindungan yang efektif sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa dalam pengelolaan keamanan pun bergeser keluar dari elemen piranti keras individu dan menuju bidang manajemen berbasis piranti lunak untuk fleksibilitas dalam menentukan kebijakan keamanan.

Kerangka Fortinet SDNS yang baru mencontohkan inovasi perusahaan di semua lapisan utama dari struktur jaringan:

• Data Plane – enkapsulasi mesin keamanan dari kotak piranti keras tetap menjadi contoh logis yang dapat lebih luas didistribusikan dan tertanam
jauh ke dalam virtualisasi lapisan switch dan arus jaringan yang tersari.

• Control Plane – orkestrasi dan otomatisasi kebijakan keamanan dengan penyediaan beban kerja elastis untuk menghilangkan celah keamanan dan
kepatutan dalam lingkungan yang sangat tangkas dan dinamis.

• Management Plane – sebuah ‘panel kaca tunggal’ untuk kebijakan keamanan dan kejadian di seluruh peralatan fisik dan virtual, cloud swasta dan
publik, dan di seluruh infrastruktur terkonvergensi untuk memastikan rancangan keamanan yang konsisten dan sesuai.

Sebagai informasi, Fortinet memulai bisnis di bidang software-defined lebih dari lima tahun yang lalu dengan peralatan virtual pertama mereka yaitu FortiGate-VM yang dirancang untuk mengamankan pusat data yang tervirtualisasi dan terkonsolidasi. (AK/Icha)

Apple, Google dan Amazon Kerjasama Pembayaran Online

0

Apple, Google serta Amazon adalah tiga perusahaan besar penyedia layanan pembayaran secara online. Layanan tersebut adalah Apple Pay, Android Pay dan Amazon Payment.

Ketiga perusahaan besar ini nampaknya telah mengkesampingkan persaingan mereka di industri ini guna mendukung teknologi di jasa keuangan. Koalisi yang berbasis di Washington ini bertujuan untuk mempromosikan undang-undang “ramah” teknologi yang akan berdampak pada layanan mereka.

Dikutip dari IBTimes, Paypal dan Intuit juga ikut tergabung ke dalam koalisi ini. Mereka berharap agar ada regulasi yang mengatur terkait sejumlah isu teknologi dan jasa keuangan, seperti pencegahan penipuan, keamanan, pembayaran real-time, akses dasar ke layanan keuangan dan pinjaman online.

Layanan pembayaran mobile telah merangsek dengan cepat selama beberapa tahun terakhir ini. Layanan seperti Apple Pay, Android Pay dan Samsung Pay mengandalkan smartphone dan smartwatches untuk memfasilitasi pembayaran di toko maupun dalam aplikasi. Sebagai contoh Apple Pay yang diluncurkan pada tahun 2014 didukung oleh ratusan bank dan diharapkan untuk dapat diterima di 1,5 juta lokasi ritel di Amerika Serikat pada akhir 2015 mendatang.

Selain itu, aplikasi pembayaran mobile secara peer-to-peer yakni PayPal dan pembayaran mobile Venmo, terjadi lonjakan yang signifikan. Lihat saja, pada akhir September lalu saja, total transaksi yang terjadi senilai $ 2,1 miliar. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya menorehkan $ 1,6 miliar.

Menurut Economist, teknologi dibidang keuangan ini dapat menjadi bisnis besar. Tapi dis sisi lain akan menjadi ancaman yang potensial terhadap jasa keuangan tradisional. Goldman Sachs memperkirakan bahwa perusahaan teknologi keuangan dan startup bisa meraup pendapatan senilai $ 4.7 triliun.

Potensi besar inilah yang menjadi alasan dari tiga perusahaan besar tersebut berkoalisi. Dengan tren Internet Of Things yang semakin merebak hingga seluruh dunia, bukan tidak mungkin kedepannya transaksi elektronik akan lebih mendominasi pasar ketimbang transaksi konvensional. (AK/Icha)

Project Loon Tidak Akan Dapat Ijin Nomor dari Pemerintah

0

Beberapa hari lalu, tiga operator besar di Indonesia melakukan penandatanganan kerjasama dengan Google untuk Project Loon. Penandatanganan ini ternyata menuai banyak protes karena dianggap tidak berpihak pada teknologi murah dan hasil karya anak bangsa yakni Open BTS.

Project Loon ini juga membuat ketar-ketir para pemain tower. Soalnya, konsep teknologinya adalah balon udara yang memuat ‘BTS’, sehingga tidak membutuhkan lagi tower untuk menaruh peralatan lain. Padahal, industry tower ini cukup banyak menyerap tenaga kerja. Baik yang formal maupun tidak, yang berada di lapangan.

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika pun menyatakan bahwa tidak ada keberpihakan terhadap pihak mana pun. “Keberpihakan kami adalah pada masyarakat Indonesia. Kalau itu memberikan dampak yang positif dan memberikan layanan yang murah tentu akan dioperasikan. Tapi, untuk project Loon ini sendiri masih dalam rangka uji coba”.

Lebih lanjut, Rudiantara menjelaskan bahwa, Indonesia harus membuka lebar terhadap teknologi yang ada supaya mengerti, mana yang baik dan memang dibutuhkan. Jadi, kalau open BTS mau melakukan uji coba atau teknologi lainnya mau uji coba silahkan saja.

Project Loon memang ketika uji coba harus melakukan interkoneksi dengan tiga operator yakni Telkomsel, XL Axiata dan Indosat. Pasalnya, Google sebagai pembawa teknologi ini tidak akan diberikan ijin nomor. Dan hanya diijinkan untuk wilayah yang terpencil dan belum terjangkau oleh operator.

Dalam prakteknya, Project Loon akan menggunakan balon udara bertenaga matahari yang akan mengudara di ketinggian sekitar 20 km di atas permukaan laut yang befungsi layaknya menara pemancar.

Masa percobaan Project Loon sendiri direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2016 mendatang. Frekuensi yang digunakan untuk project Loon ini melalui 4G LTE di frekuensi 900 Mhz. (Icha)

 

Emerson Network Power Tunjuk Distibutor Baru di Indonesia

0

JakartaEmerson Network Power kembali menunjukkan dukungannya terhadap pertumbuhan pasar usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia dengan menunjuk PT. Sarana Energi Internusa sebagai distributor terbaru Emerson di Indonesia. PT SEI menjadi bagian dari distributor Emerson dalam menawarkan teknologi dan solusi terbaik di kelas dalam hal daya, panas, dan manajemen infrastruktur bagi UKM di Indonesia dan memungkinkan mereka untuk menjadi lebih kompetitif di tengah tren teknologi yang terus berkembang.

Solusi utama yang ditawarkan oleh PT SEI adalah Liebert GXT4, solusi uninterruptible power supply (UPS) on-line yang memberikan daya AC terus menerus dengan kualitas tinggi ke peralatan yang terkoneksi dengannya dan tidak memiliki gangguan saat ditransfer ke baterai. Liebert GXT4 melindungi peralatan penting dari seluruh gangguan daya yang diakibatkan oleh pemadaman, penurunan dan pengurangan daya, lonjakan daya atau gangguan suara.

Laporan terbaru dari Frost & Sullivan memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar di Asia Tenggara dengan adopsi Internet of Things (IoT) tertinggi; dan pertumbuhan pelanggan telepon selular yang semakin meningkat berarti semakin semakin banyak aplikasi komputasi yang digunakan pada jaringan.

Di Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu pengadopsi tercepat dalam hal teknologi. Perusahaan menyadari pentingnya manfaat TI demi pertumbuhan karena semakin banyak masyarakat Indonesia yang tahu bahwa masuk ke dalam jaringan (online) itu mudah. Agar tetap kompetitif, UKM perlu berinvestasi pada infrastruktur penting yang bisa diandalkan untuk mendukung dan memungkinkan pengadopsian tren teknologi terbaru,” ungkap Susilo Hadi Sumarsono, Country Manager, Emerson Network Power, Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (5/11).

PT. SEI adalah distributor peralatan listrik dan TI terdepan di Indonesia dan mereka bermitra dengan vendor-vendor global untuk mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi. Mereka didukung oleh tim penjualan dan layanan berpengalaman sehingga mampu menjadi distributor pilihan.

Kami sangat senang PT SEI bisa menjadi distributor Emerson. Pengalaman mereka yang mendalam ditambah dengan portofolio produk kami yang komprehensif memungkinkan kami menjangkau lebih banyak lagi pelanggan di Indonesia dan mendukung lebih banyak kebutuhan dari peralatan penting,” ujar Mario Tjandra, Regional Manager of the Channel Business for Emerson Network Power in Asia.

Hal yang tak jauh berbeda diutarakan Andre Kohardinata, Manager PT. SEI. Menurutnya, kerjasama terbaru dengan Emerson Network Power ini tidak hanya meningkatkan penawaran produk dan layanan PT SEI, tetapi juga meningkatkan kemampuan dalam memberikan layanan kelas dunia kepada pelanggannya di Indonesia.

Dengan dukungan penuh dari Emerson, kami akan membawa solusi mereka lebih dekat ke lebih banyak pelanggan dan memenuhi permintaan dari UKM,” katanya.

Selain memberikan akses penuh terhadap seluruh portofolio produk mereka, Emerson Network Power juga mendukung distributornya, baik lokal maupun di Asia, dengan memberikan dukungan teknis dan penjualan agar mereka bisa berkembang dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

Green Manufacturing ala Foxconn

0

 Foxconn sudah lama menjadi partner bagi Apple dalam memproduksi device untuk produsen asal Amerika tersebut. Sejalan dengan itu, kedua perusahaan secara berkesinambungan terus meningkatkan lagi kerjasamanya. Salah satu program kemitraan yang saat ini sedang dijalankan berkaitan dengan energy.

Saat ini, Foxconn sedang membangun pembangkit energi  tenaga surya 400 megawatt .  Lokasi proyek ini di Henan, China. Rencananya akan selesai pada tahun 2018. Sebagai proyek pertama di program ini, Foxconn berkomitmen untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan di Zhengzhou. Di mana, produksi final iPhone dilakukan.

Sebagai pemain terbesar di manufaktur elektronik skala global, keberlangsungan usaha penjadi pilar penting bagi Foxconn. Hal itu yang membuat Foxconn harus melakukan investasi yang signifikan menuju green manufacture. Teknologi inovatif pun diterapkan sehingga standar tertinggi untuk mendukung tujuan tersebut dapat  tercapai. Termasuk juga efisiensi energi, perlindungan terhadap lingkungan dan mempromosikan greener ecosystem di industri saat ini dan ke depan.

“Kami sangat antusias untuk memulai inisiatif ini dengan Apple. Perusahaan kami berbagi  visi untuk  keberlanjutan bisnis ke depannya dan saya berharap bahwa ini proyek energi  terbarukan akan berfungsi sebagai katalis bagi upaya terus mempromosikan ekosistem hijau dalam industri kami dan di luar, ” ujar Terry Gou, pendiri dan CEO Foxconn Technology Group menjelaskan.

“Keberlanjutan bisnis ini merupakan pilar inti dalam strategi Foxconn dan Apple berkomitmen untuk berinvestasi di bidang manufaktur hijau. Foxconn juga merasa harus bertanggung jawab, melindungi udara dan air, dan mengembangkan terus  energi bersih. Semua itu menjadi jantung dari komitmen Apple ke China,” ujar Lisa Jackson,  Wakil President Apple bidang Lingkungan, Kebijakan dan Inisiatif Sosial.

Selanjutnya, Lisa juga menyatakan bahwa sebenarnya proyek yang dilakukan tersebut akan lebih membantu kesinambungan proyek Apple di Cina sehingga diperlukan untuk adopsi energi yang terbarukan tersebut.

Apple telah mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk melindungi lingkungan dengan transisi dari bahan bakar fosil ke energi bersih. Saat ini perusahaan powering 100 persen dari operasinya di China dan Amerika Serikat, dan lebih dari 87 persen dari operasi di seluruh dunia, dengan energi terbarukan.

Selain itu, Foxconn juga akan melakukan integrasi server ke dalam bisnis produk telekomunikasinya. Hal ini di dorong oleh kondisi di mana cloud computing data center saat ini sudah berkembang pesat. Dari murni server menjadi full system integration yang meliputi server, storage dan switch jaringan. Bahkan sudah banyak suplier yang upgrade lini produk nya untuk memenuhi permintaan pasar yang baru. Langkah ini juga mengurangi kemungkinan klien untuk minta potongan harga.

Selain Foxconn, perusahaan  ODM lain seperti Quanta dan Inventec, kemudian vendor server Dell pun sudah mengintegrasikan storage dan network serta mengalihkan ke server solution. Targetnya adalah layanan small cloud computing.

Foxconn baru-baru bermitra dengan Hewlett-Packard (HP) untuk mendirikan perusahaan patungan dan berharap mendapat order dari Facebook, Amazon dan penyedia layanan komputasi awan lapis kedua. Saat ini, Foxconn baru mendapatkan pesanan dari Microsoft untuk platform Azure nya. (Icha)

Lenovo Hadirkan Device 4G Harga Sejutaan

0

Proses refarming 4G di 1800 Mhz yang di gelar oleh pemerintah bersama beberapa operator selular akan selesai pada akhir bulan ini. Beberapa vendor smartphone pun sedang berlomba-lomba guna menghadirkan smartphone berteknologi 4G yang berjalan di 1800 Mhz dengan harga yang terjangkau.

Seperti diketahui, ekosistem 4G meliputi Network, Device dan Application. Untuk Network, bisa dipastikan hampir selesai. Sementara device, Lenovo tampaknya mengambil start lebih dulu dengan menghadirkan Lenovo seri A2010.

Lenovo A2010 adalah smartphone teranyar seri A milik Lenovo yang menyasar kalangan Entry Level. Smartphone 4G ini adalah hasil dari rakitan Lenovo di pabrik barunya di Serang, Banten.

Ini adalah wujud dari Lenovo guna menghadirkan device 4G yang terjangkau bagi kalangan masyarakat Indonesia.

Smartphone ini di banderol dengan harga Rp.999.000. Harga ini khusus bagi pembeli di channel e-commerce JD. Salah satu raksasa e-commerce asal Tiongkok yang mulai merambah pasar Indonesia.

Seperti biasa, Lenovo menggunakan strategi penjualan Online To Offline untuk penjualan smartphonenya. Dengan menerapkan harga offline lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga online dari produk teranyar Lenovo ini.

Selain A2010, Lenovo juga memperkenalkan varian lain dari smartphone Affordable mereka yakni, Lenovo A6010. Smartphone ini juga di rakit di Pabrik yang sama dengan A2010.

Adrie Suhadi, Country Lead Smartphone Division Lenovo Indonesia mengungkapkan, “Indonesia merupakan salah satu pasar smartphone terbesar di di Dunia dan kami berkomitmen untuk melayani pasar dalam negeri dengan produk yang di buat di Indonesia agar teknologi dan fitur kelas dunia dapat dijangkau dengan cepat oleh konsumen di Indonesia,” tuturnya.

Kedepannya pabrik perakitan di Indonesia tidak hanya merakit smartphone seri entry level saja, namun juga akan merakit smartphone High End dengan standarisasi Lenovo. Hanya saja Adrie belum dapat memprediksikan kapan waktunya. Sebab, saat ini proses perakitan di Indonesia ini masih dalam tahap belajar. Nanti akan dievaluasi untuk kemudian ditingkatkan untuk perakitan smartphone.

Mengenai device 4G dengan harga satu jutaan, sebenarnya di Indonesia telah tersedia beberapa jenis headset seperti, Polytron ZAP, Lenovo A6000, keluarga Andromax 4G, serta Powerphone milik Bolt. Namun dua nama belakang tersebut hanya bisa digunakan oleh simcard Smartfren dan Bolt saja. Praktis hanya Polytron selaku vendor lokal yang berani menghadirkan headset 4G dengan harga yang terjangkau.

Hadirnya dua varian entry Level terbaru dari Lenovo ini nantinya akan semakin memperkaya pilihan konsumen dalam hal smartphone 4G dengan harga satu jutaan. Yang membedakan hanyalah spesifikasi dan brand awareness yang masih melekat di benak para konsumen. Dengan demikian, masyarakat Indonesia akan semakin mudah untuk menikmati pengalaman berinternet dengan teknologi generasi keempat itu.(AK/Icha)

Demi Muluskan TKDN, Lenovo Hadirkan Pabrikasi di Indonesia

0

Aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN mewajibkan setiap produsen yang mau berjualan smartphone 4G setidaknya memiliki 30% kandungan dalam negeri.  Memang sejatinya mulai berlaku pada 1 Januari 2017 mendatang. Namun, beberapa vendor smartphone tengah melakukan proses guna memenuhi target aturan tersebut.

Seperti di ketahui, refarming 4G pada 1800 Mhz yang di gelar oleh beberapa operator selular di perkirakan selesai pada akhir November ini, Hal itulah yang menjadi salah satu alasan dari Lenovo untuk segera memenuhi standar TKDN guna dapat memasarkan smartphone 4G mereka di Indonesia.

Sebagai informasi, upaya Lenovo ini bukanlah membangun sebuah pabrik di Indonesia, melainkan hanya melakukan pabrikasi atau perakitan device 4G saja di Indonesia. Langkah ini dilakukan bekerjasama dengan Tridharma Kencana (TDK). Jadi, beberapa tipe produk sudah dirakit di pabrik milik TDK ini yang terletak di Serang, Banten. Sisanya, masih mengimpor produk dari Taiwan.

Adrie Suhadi, Country Lead Smartphone Division Lenovo Indonesia menjelaskan, “Menurut laporan IDC, Lenovo menjadi nomor 1 untuk kategori smartphone 4G LTE di Indonesia, Disisi lain, pemerintah juga saat ini telah mengelurakan regulasi TKDN guna mendorong pabrikasi produk TIK di Indonesia dan kami bangga menjadi vendor smartphone pertama yang mematuhi regulasi tersebut,”jelasnya.

Pada tahap awal, proses perakitan ini baru menggunakan 20% kandungan lokal dan secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 30% pada awal 2017.

Kandungan lokal tersebut saat ini baru meliputi charger, kabel, earphone, SDM, dan peralatan yang diinvestasikan oleh Lenovo dan TDK di dalam negeri. Tahap selanjutnya akan masuk desain atau adaptasi lokal bersama, preload aplikasi – terutama yang dikembangkan bersama dan terakhir adalah pembuatan Toko dan cloud. Semua proses itu diharapkan sudah dapat terealisasi maksimal 3 tahun ke depan.

Dalam pabrikasi ini, Lenovo menyumbangkan sistem dan stadarisasi produksi. Sisanya, tenaga kerja, lahan dan bangunan berasal dari pihak TDK.

Adrie juga menjelaskan proses perakitan di Indonesia baru berjalan selama 1 Bulan dengan kapasitas produksi di pabrik tersebut sekitar 75 ribu hingga 150 ribu unit perbulannya atau 1.5 juta pertahun.

Sementara itu, Menteri Kominfo Rudiantara mengungkapkan saat ini Indonesia sedang menuju Broadband Country. Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari laporan operator, saat ini sudah ada 10 juta smartphone 4G yang tercatat. Hal ini bagus karena ketika network belum siap, device sudah tersedia banyak.

Terkait dengan pabrikasi Lenovo, Rudiantara mengungkapkan, “Saya mengucapkan selamat kepada Lenovo dalam hal membangun pabrikasi di Indonesia, walaupun baru 20% TKDN, namun pada tanggal 1Januari 2017 diharapkan sudah 30%,”

Rudiantara juga mengharapkan kedepannya headset 4G Lenovo akan berada pada harga di bawah 1 juta.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah inisiasi dari Lenovo ini bertujuan untuk memajukan industri di Indonesia dan membuka banyak tenaga kerja disini atau hanya sebagai “pemulus” dari TKDN saja.(AK/Icha)

Smartfren Targetkan Migrasi Sejuta Pengguna di Akhir Tahun

0

Pengguna Smartfren saat ini tercatat sekitar 12 juta pelanggan. Dari kesemua pelanggan tersebut hanya sedikit sekali yang telah melakukan migrasi ke jaringan 4G LTE. Seperti diketahui, saat ini para pengguna Smartfren baik voice maupun data masih menggunakan jaringan EVDO.

Untuk voice sejatinya terjadi beberapa masalah, karena pada jaringan 4G nantinya fitur voice akan sangat sulit di lakukan pasalnya belum banyak device yang mendukung teknologi VoLTE. Hal itulah yang membuat, saat ini banyak pelanggan yang menggunakan aplikasi untuk mengakses voice melalui jaringan data.

Roberto Saputra selaku Direktur Smartfren mengungkapkan, “challange masih ada di sisi ekosistem spektrum dan saat ini device VoLTE  masih terlalu sedikit,” tuturnya pada sesi doorstop.

Sementara itu berbicara mengenai migrasi, Roberto menyebut saat ini baru sekitar 100 ribu pengguna yang beralih ke jaringan 4G dari total 12 juta pengguna EVDO mereka.

Ia juga menjelaskan, selama masih ada permintaan dari pengguna untuk EVDO mereka masih terus menjaga EVDO.

“Selama ada demand dari pengguna, smartfren tidak akan meninggalkan EVDO, Tantangan kami saat ini masih dari sektor edukasi 4G,” jelasnya.

Mereka juga menargetkan, sebanyak 1 juta pelanggan bermigrasi ke jaringan 4G hingga akhir tahun ini.

Roberto menyebutkan bahwa improve jaringan, device dan service adalah tiga cara Smartfren untuk merangsek ke pasar 4G mengingat 3 Operator besar mulai bisa menyelenggarakan 4G di 1800 Mhz pada akhir tahun ini akan semakin gencar pada tahun 2016 mendatang.

Untuk merealisasikan target migrasi mereka, Smartfren menghadirkan beberapa device seri Andromax dengan harga terjangkau, Lalu menghadirkan paket 4G murah serta masih menggelar program Trade in di Galeri Smartfren.

Untuk program Trade In sendiri, para pengguna lama akan di berikan potongan harga khusus yang bervariasi tergantung dari total pemakaian mereka pada jaringan EVDO.

Mengenai jumlah pengguna 4G, terlihat ada peningkatan yang cukup signifikan. Saat ini saja Smartfren telah mengantungi sekitar 300 sampai 400 ribu pengguna baru jika dilihat dari device mereka yang dijual.

Roberto menegaskan, Target Smartfren sendiri sekitar 800 ribu pengguna baru hingga akhir tahun ini. (AK/Icha)

Samsung Galaxy J2 Perkaya Ekosistem 4G Smartfren

0

Jakarta – Smartfren yang sedang gencar-gencarnya untuk mengajak penggunanya bermigrasi ke 4G, kembali hadir dengan pilihan handset berkualitas. Kali ini, pabrikan ponsel yang digandengnya adalah Samsung, dengan smartphone bertajuk Galaxy J2 besutannya.

Kerjasama ini juga sekaligus menunjukan keseriusan Smartfren dalam pasar OMH (Open Market Handset). Sebagai informasi, sebelumnya Smartfren juga telah menghadirkan beberapa pilihan Andromax 4G dengan harga yang cukup terjangkau.

“ini adalah sebuah langkah dimana Smartfren bekerjasama dengan brand global dan saya yakin ini akan menjadi strategi yang sangat baik dimana teknologi 4G dari Smartfren bertemu dengan handset canggih milik Samsung,” ungkap Roberto Saputra, Direktur Smartfren di Jakarta, Rabu (4/11).

Roberto juga mengungkapkan kerjasama ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam hal penetrasi jaringan 4G.

Samsung Galaxy J2 juga dilengkapi dengan program bundling dari Smartfren. Paket bundling tersebut meliputi bonus kuota data sebesar 4,5 GB yang terbagi menjadi dua yakni 1.5 GB kuota reguler dan 3GB internet malam. Bonus kuota ini hanya bisa dinikmati para pengguna sampai dengan 7 hari setelah aktivasi.

Sukoco Purwokardjono, Head Of Device Smartfren menyebutkan, “Semua produk Samsung 4G yang hadir di Indonesia sudah compile dengan peraturan TKDN dari Pemerintah.”

Samsung Galaxy J2 hadir dengan dua slot sim card, yakni slot 1 untuk smartfren dan slot kedua untuk kartu GSM. Sejatinya, Samsung Galaxy J2 ini belum mendukung Carier Agregation(CA) milik Smartfren. Pun demikian dengan layanan suara (voice), sehingga pengguna hanya bisa menikmati jaringan data saja. Itupun bukan paket internet “True Unlimited” yang belum lama ini diluncurkan oleh Smartfren.

Samsung Galaxy J2 dibamderol dengan harga Rp. 1.999.000 dan sudah tersedia di galeri Smartfren dan tradisional market.

Program Trade in

Masih dalam rangka mendorong para penggunanya untuk bermigrasi ke jaringan 4G, Smartfren juga tetap membuka kesempatan bagi pengguna CDMA-nya dengan memberikan potongan harga. Hal ini sejatinya juga menjadi salah satu strategi Smartfren dalam hal migrasi pengguna ke jaringan 4G.

Erik Meijer Jadi Presiden Direktur Baru telkomtelstra

0

Jakarta – Telkomtelstra, Joint Venture antara Telkom Indonesia dan Telstra yang berbasis di Jakarta, hari ini secara resmi mengumumkan Erik Meijer sebagai Presiden Direktur yang baru, efektif per 1 Desember 2015.

Erik Meijer telah bekerja di Indonesia selama 22 tahun terakhir dan telah menjabat berbagai posisi manajemen senior di industri teknologi informasi dan komunikasi Indonesia. Ia akan menggantikan Phill Sporton yang telah memimpin telkomtelstra sejak awal berdirinya perusahaan ini dan akan kembali ke Australia untuk menduduki posisinya di Telstra.

“Setelah melalui proses pencarian yang cukup panjang, kami sangat senang bisa mendapatkan seorang kandidat dengan kemampuan sekaliber Erik Meijer, yang kami yakini dapat mendukung upaya kami dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan sejak telkomtelstra didirikan,” ungkap David Burns, Group Managing Director Telstra Global Service dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/11).

Burns menambahkan, perusahaan juga sangat berterima kasih kepada Phill Sporton untuk kinerja luar biasa yang telah ia lakukan, membawa telkomtelstra dari sebuah start-up menjadi sebuah bisnis yang tumbuh pesat.

“Di masa kepemimpinan Phill, kami telah membangun tim lokal yang kuat dalam memberikan berbagai managed solutions di Indonesia dan saat ini kami dengan senang hati menyambutnya kembali di Telstra,” kakatanya.

Hal senada diutarakan Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise & Business Services Telkom Indonesia. Selain mengapresiasi kontribusi Phill yang luar biasa di telkomtelstra sejak awal didirikan, Awaluddin juga menyambut Erik Meijer yang dianggapnya akan mampu membantu pertumbuhan bisnis perusahaan berkat pengalaman yang dimilikinya.

“Telkom Indonesia komitmen akan bekerjasama yang intens dengan Erik serta tim telkomtelstra, sejalan dengan pertumbuhan dan kesuksesannya di Indonesia,” katanya.

telkomtelstra kini memiliki lebih dari 70 karyawan profesional kompeten yang berbasis di Jakarta dan telah mengoperasikan binisnya secara menyeluruh, dengan sejumlah pelanggan dari berbagai perusahaan terkemuka dan mengelola pelanggan lebih dari 200 lokasi tersebar di Indonesia.

Saat ini binis telkomtelstra berfokus pada tahap pertama, yakni meningkatkan layanan jasa dan produk (Managed Network Services, Integrated Service Management and Professional Services), untuk pelanggannya di Indonesia. Perusahaan ini akan meluncurkan fase kedua dari produk-produknya antara lain Managed Cloud, Unified Communications, serta rangkaian komunikasi yang terintegasi dari Managed Security Products di tahun 2016.

telkomtelstra juga telah membuka Customer Experience Center pertama dan satu-satunya di Indonesia yang merupakan pusat terbesar yang dimiliki oleh Telstra di luar Australia.