Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Apple, Google dan Amazon Kerjasama Pembayaran Online

Apple, Google serta Amazon adalah tiga perusahaan besar penyedia layanan pembayaran secara online. Layanan tersebut adalah Apple Pay, Android Pay dan Amazon Payment.

Ketiga perusahaan besar ini nampaknya telah mengkesampingkan persaingan mereka di industri ini guna mendukung teknologi di jasa keuangan. Koalisi yang berbasis di Washington ini bertujuan untuk mempromosikan undang-undang “ramah” teknologi yang akan berdampak pada layanan mereka.

Dikutip dari IBTimes, Paypal dan Intuit juga ikut tergabung ke dalam koalisi ini. Mereka berharap agar ada regulasi yang mengatur terkait sejumlah isu teknologi dan jasa keuangan, seperti pencegahan penipuan, keamanan, pembayaran real-time, akses dasar ke layanan keuangan dan pinjaman online.

Layanan pembayaran mobile telah merangsek dengan cepat selama beberapa tahun terakhir ini. Layanan seperti Apple Pay, Android Pay dan Samsung Pay mengandalkan smartphone dan smartwatches untuk memfasilitasi pembayaran di toko maupun dalam aplikasi. Sebagai contoh Apple Pay yang diluncurkan pada tahun 2014 didukung oleh ratusan bank dan diharapkan untuk dapat diterima di 1,5 juta lokasi ritel di Amerika Serikat pada akhir 2015 mendatang.

Selain itu, aplikasi pembayaran mobile secara peer-to-peer yakni PayPal dan pembayaran mobile Venmo, terjadi lonjakan yang signifikan. Lihat saja, pada akhir September lalu saja, total transaksi yang terjadi senilai $ 2,1 miliar. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya menorehkan $ 1,6 miliar.

Menurut Economist, teknologi dibidang keuangan ini dapat menjadi bisnis besar. Tapi dis sisi lain akan menjadi ancaman yang potensial terhadap jasa keuangan tradisional. Goldman Sachs memperkirakan bahwa perusahaan teknologi keuangan dan startup bisa meraup pendapatan senilai $ 4.7 triliun.

Potensi besar inilah yang menjadi alasan dari tiga perusahaan besar tersebut berkoalisi. Dengan tren Internet Of Things yang semakin merebak hingga seluruh dunia, bukan tidak mungkin kedepannya transaksi elektronik akan lebih mendominasi pasar ketimbang transaksi konvensional. (AK/Icha)

Latest

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan...

Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan...

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development...

Rekomendasi

Acer Indonesia Hadirkan Dua Laptop AI, Swift X 14 AI dan Swift Go 14 AI

Telko.id - Acer Indonesia hari ini (27/3) resmi merilis laptop seri Swift generasi terbaru Swift X 14 AI (SFX14-72G) dan Swift Go 14 AI...

Review : Acer Aspire 5 Spin 14 Varian Intel Core i5-1335U

Laptop Multifungsi dengan Segudang Inovasi Telko.id - Acer Aspire 5 Spin 14 (A5SP14-51MTN) mengusung konsep laptop convertible yang mendukung beragam aktivitas sehari-hari dengan fleksibilitas tinggi....

Acer Kenalkan Laptop Gaming Predator Helios Neo 16, Apa Keunggulannya?

Telko.id - Acer resmi meluncurkan laptop gaming Predator Helios Neo 16 terbaru, dilengkapi dengan  Intel Core HX series generasi ke-14 terbaru dan GPU Laptop...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini