spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1582

Mediatek Luncurkan Chipset untuk IoT

0

 

Telko.id – Consumer Electronics Show 2016 baru saja digelar di Las Vegas, Amerika. Pada ajang ini, berbagai macam teknologi baru diperkenalkan. Terutama yang berkenaan dengan internet of things yang menjadi masa depan dunia digital. Salah satu yang ikut berperan adalah perusahaan chipset asal Taiwan yakni Mediatek.

Pada ajang bergengsi ini, Mediatek memperkenalkan tiga chispet terbaru nya yakni MT7697. Chipset ini diperuntukan sebagai jembatan untuk sebuah smart device, tablet dan smartphone untuk dapat berkoneksi dengan cloud. Terutama untuk berbagai peralatan dirumah.

“Chipset MT7697 ini merupakan produk dengan level yang tinggi untuk integrasi tetapi konsumsi power yang rendah. Sehingga sangat cocok untuk kebutuhan di rumah. Hal itu membuat produk ini menjadi pemimpin untuk masa depan inovasi smart home applications,” ujar JC Hsu, Corporate Vice President and general Manager of Business IOT Business Unit Mediatek menjelaskan.

Mediatek MT7697 ini berteknologi BLE atau Bluetooth Low Energy (BLE) dan mendukung juga integrasi dengan SoCs, kombinasi dan optimalisasi DB WiFi, BLE, CM4 dan RAM. Selain itu juga sudah ada di dalamnya power amplifier dengan TX power berkekuatan up to 10 decible-milliwatts (dBm). Untuk device dengan platform iOs sudah ditanamkan BLE yang mendukung up to 160 byte Maximum transmisiion unit (ATT_MTU).

Untuk koneksi jangkauan yang lebih luas, MT7697 ini didukung juga dengan WiFi. Dengan demikian, untuk koneksi internet di rumah dapat menggunakan ke dua teknologi tersebut. Selain itu, produk ini juga sudah mendukung dual band yakni di frekuensi 2.4GHz dan 5 GHz. Rencananya, produk ini mulai diluncurkan secara luas pada semester pertama di 2016.

Kenapa Mediatek begitu antusias meluncurkan produk yang begitu beragam? Ya, karena Mediatek melihat bahwa saat ini adalah waktu nya display. Di mana, berbagai informasi selalu akan dicari melalui berbagai media yang memiliki display. Baik itu TV, mobile handset, tablet atau beragam device lainnya.

Untuk itu, Mediatek juga menyediakan chipset khusus untuk home entertainmen yakni MT8581 yang sudah diklaim merupakan chipset pertama di dunia yang sudah mendukung Ultra-HD 4K Blu-ray player SoC dengan High Dynamic Range.

Lalu, Mediatek juga meluncurkan chipset yang diproduksi Wearables yakni MT2523. Produk ini di klaim oleh Mediatek sebagai SoC pertama yang mampu mengkombinasikan mobile screen dengan resolusi tinggi. Lalu sudah didukung dengan dual-mode Bluetooth dan GPS. Ditambah lagi, produk ini memiliki efisiensi power. (Icha)

Pemerintah Melunak, BlackBerry Batal Tinggalkan Pakistan

0

Telko.id – Awal 2016 membawa kabar baik bagi pengguna BlackBerry di Pakistan. Perusahaan Kanada ini  mengumumkan tidak akan menutup layanannya di negara itu setelah pemerintah menarik perintah yang mengharuskan BlackBerry menyediakan akses ke data terenkripsi yang dikirim melalui server perusahaan.

Langkah tersebut, konon muncul menyusul meningkatnya upaya pemerintah untuk mendapatkan akses ke pesan terenkripsi untuk penyelidikan kriminal dan keamanan nasional. Raksasa teknologi Amerika Serikat, Apple dan Google telah menerapkan enkripsi untuk smartphone sehingga hanya pengguna yang memiliki ‘kunci’, yang berarti perusahaan tidak bisa membagi data bahkan dengan surat perintah atau surat perintah pengadilan.

“Setelah diskusi yang produktif, pemerintah Pakistan telah mencabut perintah penutupan, dan BlackBerry telah memutuskan untuk tetap berada di pasar Pakistan,” ungkap Chief Operating Officer BlackBerry, Marty Beard dalam sebuah posting blog 31 Desember lalu.

Otoritas Telekomunikasi Pakistan memberitahu operator seluler di negara itu pada bulan Juli bahwa server BlackBerry Enterprise Service (BES) BlackBerry tidak lagi diperbolehkan untuk beroperasi di negara itu sejak Desember “untuk alasan keamanan.” Otoritas Telekomunikasi Pakistan kemudian memperpanjang batas waktu penutupan hingga akhir tahun.

Pemerintah telah menuntut untuk memantau semua lalu lintas BES perusahaan, termasuk email dan pesan BBM, kata BlackBerry saat itu. Ditegaskan bahwa hal itu tidak akan memberikan akses terbuka terhadap informasi pelanggan, mencatat bahwa permintaan itu bukan masalah keamanan publik; BlackBerry selalu senang untuk membantu dengan penyelidikan kegiatan kriminal, katanya.

“Kami berterima kasih kepada Otoritas Telekomunikasi Pakistan dan pemerintah Pakistan untuk menerima posisi BlackBerry bahwa kami tidak dapat menyediakan konten dari lalu lintas pelanggan BES kami, kami tidak akan menyediakan akses ke server BES kami,” tulis Beard pekan lalu.

“Kami berharap dapat melayani pasar Pakistan selama bertahun-tahun ke depan, termasuk memperkenalkan produk dan layanan baru, dan berterima kasih pada pelanggan kami di Pakistan untuk kesabaran dan kesetiaan mereka,” tambahnya.

Inilah Kota-Kota Smart Cities AT & T

0

Telko.id – Salah satu Operator terbesar di Amerika Serikat yakni AT & T akhirnya memberitahukan kota-kota mana saja yang akan menjadi tempat pengujian layanan Smart Cities mereka.

Bertempat di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat, AT & T sejatinya menginformasikan tiga nama kota yang menjadi tesbeds dari program Smart Cities mereka. Tiga nama tersebut antara lain Atlanta, Chicago dan Dallas.

Adalah Glenn Lurie, Presiden dan CEO AT & T Mobility yang berbicara tentang strategi operator asal negeri Paman Sam ini untuk kota-kota pintar mereka. Dia menunjukkan bahwa AT & T ingin mengambil pendekatan yang sama k
dengan Connected Cars. “Anda harus melihat ini sebagai rencana yang sama dan merupakan strategi empat pilar yang melibatkan kemitraan dengan Cisco, IBM, Deloitte, Ericsson, Intel dan Qualcomm,” tuturnya seperti dikutip dari laman Mobile World Live.

Lurie bergabung di atas panggung bersama Hans Vestberg, CEO Ericsson, Brian Krzanich, CEO Intel, Komisaris FCC Jessica Rosenworcel dan Kasim Reed, selaku orang nomor satu di Atlanta.

Mereka berada di panggung tersebut pada sesi ‘Operator’s Developer Summit’ setelah sebelumnya CEO AT & T Ralph de la Vega membahas mengenai Connected Cars.

Kabar mengenai pengumuman nama-nama kota ini sejatinya telah berhembus sejak beberapa hari lalu, namun belum ada keterangan resmi yang mengungkap nama kota tersebut sampai pada ajang CES 2016 ini.

Istilah “smart city” merujuk pada kota yang menghubungkan infrastruktur seperti lampu lalu lintas, parkir meter dan meter air ke Internet. AT & T juga akan bekerja dengan perusahaan di seluruh dunia untuk menghubungkan perangkat di otomotif, perkapalan, industri, kesehatan, keamanan rumah ke sektor smart city.

AT & T Beberkan layanan ‘Connected Cars’ mereka di ajang CES 2016

0

Telko.id –  Pada ajang CES 2016 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Seikat, AT & T membeberkan strategi mereka untuk menyongsong ranah smart cities, dengan membuat kesepakatan baru dengan Ford untuk hal ‘Connected Car’, mereka melihat ini merupakan  kesempatan besar, serta kompleksitas besar dan sangat terlibat dengan konsep smart cities.

Operator AS ini mengumumkan akan membawa konektivitas 4G untuk semua kendaraan Ford baru di AS dan Kanada di bawah perjanjian eksklusif multiyear. Target mereka adalah untuk mengkoneksikan 10 juta kendaraan pada tahun 2020 melalui kesepakatan ini.

Pengumuman ini dibuat oleh Presiden dan CEO AT & T untuk mobile dan solusi bisnis, Ralph de la Vega di atas panggung pada sesi ‘Operator’s Developer Summit’ di Las Vegas dengan CTO Ford Raj Nair.

Melihat lebih luas, de la Vega mengatakan AT & T bekerja dengan 9 dari 16 produsen mobil terkemuka pada inisiatif Connected Car.

Selain itu, de la Vega juga menyebutkan tentang hubungan mereka dengan perusahaan minuman energi Red Bull. Kesepakatan AT & T dengan perusahaan minuman berenergi ini adalah dengan mengaktifkan tanggal pendingin yang ada pada setiap dealer Red Bull. Dengan pengaktifan ini, nyatanya dapat menghemat waktu bagi dealer perusahaan tersebut. Saat ini Red Bull memiliki 200.000 ‘connected coolers’ berkat kerjasama dengan AT & T.

AT & T juga bekerja sama dengan tim balap Formula Satu Red Bull. Tim menjalankan VPN internasional atas infrastruktur AT & T dan UK HQ dapat menerima data langsung dari trek balap di seluruh dunia.

“Orang-orang ini menggunakan data secara real-time untuk memotong milidetik dari waktu yang ada,” kata de la Vega seperti dilansir dari Mobile World Live. AT & T juga bekerja dengan tim balap Red Bull pada sektor MDM dan keamanan.

Lebih lanjut, de la Vega mengungkapkan, “Data mengubah permainan, itu adalah revolusi industri baru,” tuturnya.

Telefonica Bikin Perusahaan Patungan Dengan China Unicorm

0

Telko.id – China Unicom dan Telefonica mendirikan perusahaan patungan untuk menyediakan layanan Big Data di Cina.

Kemitraan ini merupakan langkah cerdas untuk mengembangkan teknologi digital, itu akan menyediakan layanan digital dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi dasar milik China Unicom  yang stabil dan luas serta kaya akan pengalaman dan pasar dan tentunya akan ditopang oleh teknologi ‘mature’ milik Telefonica di layanan Big Data seperti Smart Steps.

Dilansit dari Mobile World Live, perusahaan patungan ini akan dikelola dengan mekanisme berorientasi pasar,  dengan pembagian kepemilikan masing-masing 55/45 untuk China Unicom dan Telefonica.

Grup telekomunikasi di Eropa dan Amerika Latin menyebutkan ini adalah langkah pintar dengan menggunakan anonymised, agregat dan ekstrapolasi jaringan data untuk memberikan lokasi dan gerakan wawasan dengan cepat.

Diharapkan perusahaan patungan ini dapat digunakan secara luas di Cina, di daerah-daerah seperti konstruksi transportasi dan operasi, perencanaan kota, manajemen pariwisata, keamanan publik, pengendalian risiko keuangan, real estate dan analisis ritel serta wawasan konsultasi bisnis dan statistik makro.

Dikatakan bahwa upaya ini akan lebih meningkatkan penyebaran China Unicom di pasar big data dan memberikan Telefonica akses ke potensi yang luar biasa dari pasar data yang besar Cina.

Telefonica dan China Unicom telah bekerja sama pada sejumlah inisiatif bersama, seperti aliansi strategis yang dibentuk pada tahun 2009 dan bekerja sama di sektor M2M dan pengadaan handset.

Rampungkan Proses Penawaran, Nokia Kuasai 80% Saham Alcatel-Lucent

0

Telko.id – Proses akuisisi Alcatel-Lucent oleh Nokia perlahan tapi pasti telah menemui titik akhir. Hal ini ditandai dengan telah rampungnya proses penawaran saham yang diajukan, membuat Nokia kini memegang hampir 80% dari saham A-Lu.

Akuisis Alcatel ini secara tidak langsung akan menempatkan Nokia ke posisi yang lebih kuat untuk bersaing dengan dua perusahaan besar lainnya, yakni Ericsson dan Huawei untuk menyediakan peralatan telekomunikasi.

Sebagai informasi, Alcatel-Lucent terdaftar di bursa saham Prancis dan AS, proses lebih rumit yang berbelit-belit tentu saja dibutuhkan oleh satu perusahaan multinasional publik untuk mengakusisi perusahaan ini. Dalam hal ini otoritas pasar saham Perancis, Autorite des Marchés Pemodal, adalah fasilitator utama dan menjadi pengawas atas semua proses akuisisi.

“Kami sangat senang bahwa tawaran itu telah berhasil, dan bahwa investor Alcatel-Lucent berbagi keyakinan kami dalam masa depan perusahaan gabungan,” kata Rajeev Suri, Presiden dan CEO Nokia seperti dilansir Telecoms, Selasa (5/1).

Ia menambahkan, Nokia akan bergerak cepat untuk menggabungkan dua perusahaan dan melaksanakan rencana integrasi. “Pada 14 Januari 2016, Nokia dan Alcatel-Lucent akan menawarkan gabungan portofolio end-to-end di berbagai lingkup dan skala untuk memenuhi kebutuhan pelanggan global kami. Kami akan memiliki R&D dan kemampuan inovasi yang tak tertandingi, yang akan kami gunakan untuk memimpin dunia dalam menciptakan teknologi dan layanan generasi berikutnya,” katanya.

Sementara Nokia ingin segala sesuatunya cepat bergulir pada tahun 2016 ini, sejarah menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama mungkin akan dihabiskan dengan melakukan hal-hal yang membosankan seperti pengintegrasian, perampingan dan kegiatan perusahaan lainnya.

Menyusul proses ini, bisa dipastikan pesaing Nokia akan memanfaatkannya untuk meningkatkan produk end-to-end mereka juga.

True Telecom Akan Hadirkan 4G di 850 Mhz Pada Q3

0

Telko.id – Operator terbesar ketiga di Thailand yakni True, diperkirakan akan meluncurkan layanan 4G pada pita frekuensi 850MHz di Q3 tahun ini setelah regulator telekomunikasi menyetujui upgrade jaringan 3G yang saat ini beroperasi dalam kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi miliki negara yaitu CAT Telecom.

Dilansir dari Mobile World Live, True memiliki perjanjian penjualan kembali dengan CAT Telecom. Perjanjian ini setidaknya akan mendanai upgrade jaringan 4G pada 15MHz spektrum milik CAT dan diizinkan untuk menyewa hingga 80 persen dari kapasitas kerja sampai 2025. Selain itu, True juga telah telah menginstal hampir 14.000 BTS 3G pada 850MHz band frekuensi rendah.

Selain spektrum 850MHz, True sejatinya memiliki 15MHz spektrum 2.1GHz serta 15MHz dari 1.8GHz dan 10MHz dari 900MHz yang mereka hasilkan dari proses lelang pada bulan November dan Desember lalu. Operator mengakuisisi dua blok spektrum 4G dan menggelontorkan dana sebesar $ 3220000000.

Saat ini, True memiliki 22 persen pangsa pasar di Thailand dan 11 persen dari 18 juta pengguna mereka telah beralih ke jaringan 4G, menurut GSMA Intelligence. Sementara operator terbesar kedua di Thailand dtac memiliki sekitar 2,2 juta sambungan 4G, yang mencakup 8,6 persen dari total pelanggan mereka.

Sementara itu, CAT bertujuan untuk meng-upgrade 20MHz spektrum 1.8GHz yang tidak terpakai untuk 4G. Dtac memiliki konsesi dari perusahaan yang dikelola negara untuk menggunakan 50MHz dari 1.8GHz spektrum, yang berakhir pada 2018, namun telah meluncurkan layanan hanya pada 25MHz.

Sementara itu, CAT diberikan 5MHz dari spektrum yang tidak terpakai ke Penyiaran dan Telekomunikasi Komisi Nasional untuk lelang 4G pada bulan November dan telah meminta regulator untuk menggunakan 20MHz tersisa untuk menawarkan layanan 4G sendiri.

Tahun 2019, VoLte akan Tumbuh Sebanyak 100 Persen

0

Telko.id – Pengguna Voice over LTE (VoLTE) di dunia akan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada periode 2014 hingga 2019 mendatang, terhitung pertumbuhan tersebut dapat menyentuh angka 100 persen. Meningkatnya pertumbuhan VoLte diprediksi karena meningkatnya adopsi jaringan 4G LTE di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Infiniti Research ini menyebutkan bahwa implementasi jaringan layanan VoLTE juga tumbuh 36 persen.

Lebih lanjut, Infiniti memprediksi bahwa layanan VoLTE akan mengantongi pendapatan sebesar US$ 120 miliar pada 2020, dengan lebih dari 12 persen dari layanan video call dan layanan tambahan lainnya.

Sekadar informasi, VoLTE merupakan layanan voice yang berbasis LTE. Volte yang merupakan kependekan dari Voice Over LTE ini memanfaatkan jaringan LTE untuk berkomunikasi melalui media voice dan juga memungkinkan penggunaan video call. Layanan ini sejatinya mirip dengan apa yang ditawarkan oleh OTT seperti Whatsapp, BBM dan Line, namun VoLte memiliki kualitas suara yang sangat baik bila dibandingkan tiga OTT tersebut.

Faktor lainnya yang mendorong pertumbuhan tinggi ini adalah meningkatnya pengapalan smartphone LTE dan permintaan pasar akan layanan suara berkualitas tinggi.

Menurut riset ini, kawasan Asia Pasifik menjadi pasar menjanjikan untuk layanan LTE. Pasalnya, adopsi LTE di kawasan tersebut baru memasuki fase awal, seperti dikutip dari laman Telecom Asia.

Di Indonesia sendiri, layanan VoLTE belum dapat diimplementasikan dikarenakan ekosistem handsetnya yang belum tersedia. Namun, beberapa operator seperti Smartfren menjanjikan layanan dan handset yang mendukung VoLTE bakal hadir pada 2016 mendatang. Sementara operator lain seperti XL nampaknya lebih condong mengarah ke RCS (Rich Communication Suite) yang tidak memerlukan penggantian handset.

Selain permasalahan handset, belum tersedianya layanan VoLte di Indonesia dikarenakan belum adanya aturan regulasi mengenai tarif interkoneksi antar operator lain.

Libur Panjang, Layanan Data XL Naik 72 Persen

0

Telko.id – Liburan panjang 2015 dilalui PT XL Axiata Tbk (XL) dengan sukses. Paling tidak, dalam hal pelayanan. Jaringan perusahaan dikabarkan sama sekali tidak mengalami gangguan teknis akibat kenaikan trafik penggunaan semua layanan. Kapasitas jaringan XL telah mampu menampung trafik kenaikan semua layanan di semua wilayah, terutama layanan data.

Dalam keterangan tertulisnya, (5/1), XL mengatakan bahwa trafik penggunaan layanan data meningkat selama masa liburan sepanjang dua pekan terakhir Desember 2015 hingga 3 Januari 2016. Selain itu, XL juga menjaga kualitas layanan dengan seksama sehingga pelanggan bisa mendapatkan manfaat yang tetap maksimal dari layanan XL selama liburan.

“Tahun ini periode liburan cukup panjang, hampir sekitar 2 pekan. Di situ juga ada dua hari besar, Natal dan Tahun Baru. Kita bisa saksikan masyarakat melakukan pergerakan untuk berlibur di berbagai daerah. Kami paham benar, saat ini eranya orang mendokumentasikan apa saja yang dilihat dan dirasakan lalu menyebarkannya ke komunitasnya melalui layanan data dan internet. Karena itu, kami benar-benar menjaga kinerja jaringan secara prima bisa melayani pelanggan,” ungkap Chief Services Management Officer XL, Yessie D. Yosetya.

Kenaikan trafik terutama terjadi pada akses layanan Data, terutama pada berbagai jenis layanan media jejaring sosial dan pengirim pesan instan. Kenaikan layanan meningkat selama periode liburan tersebut. Untuk layanan data, terjadi kenaikan rata-rata sekitar 72% dibandingkan periode tahun baru sebelumnya dan 35% dibandingkan dengan periode hari-hari biasa.

Pada penggunaan media jejaring sosial, terjadi kenaikan terutama pada Facebook sebesar 7% dan Path 11%.  Pada hari biasa, trafik Data sebesar 685 Terabytes.

Data XL menunjukkan, selama liburan terdeteksi terjadinya kenaikan trafik penggunaan layanan XL di daerah-daerah tertentu, terutama kota-kota tujuan wisata di Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, Bali. Lebih spesifik lagi, kenaikan trafik terjadi di lokasi-lokasi wisata. Di Jakarta antara lain di Ancol, Monas, dan TMII. Di Yogya terutama di sejumlah di Gunung Kidul. Bandung di Lembang dan lokasi belanja di dalam kota. Surabaya antara lain di Jembatan Suramadu dan kebun binatang. Bali di sejumlah pantai, juga di area Ubud.

Jaringan XL di seluruh wilayah layanan didukung lebih dari 56 ribu BTS, sebanyak sekitar 3 ribu di antaranya adalah BTS 4G LTE. Sementara itu XL jaringan backbone fiber optic terbentang sepanjang tidak kurang dari 37 ribu km yang menghubungkan pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke Bali-Lombok, Sumatera, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.

Warid Telecom Hadirkan 4G di 8 Kota di Pakistan

0

Telko.id – Penyebaran layanan internet 4G LTE di dunia sudah semakin merata. Tercatat banyak operator diseluruh dunia yang sudah menyelenggarakan layanan ini dan bahkan telah memperluas cakupan mereka ke beberapa wilayah di negara mereka.

Sama halnya dengan di negara timur tengah, Pakistan. Salah satu operator mereka yakni Warid Telecom telah meluncurkan layanan 4G LTE sejak Desember 2014 silam.

Dilansir dari telecomasia, Warid Telecom telah meluncurkan layanan 4G LTE di delapan kota terbaru di Pakistan, yaitu Kamoki, Muridke, Sargodha, Sahiwal, Okara / Okara Cantt, Gwadar, Turbat, dan Kasur.

Pelanggan di kota-kota  tersebut  ditawarkan tujuh hari internet gratis bersama dengan penggantian simcard 4G LTE gratis dan juga menghadirkan handset 4G LTE dengan harga yang lebih bersahabat dan ekonomis, hal tersebut diumumkan oleh Warid Telecom  dalam sebuah pernyataan.

Layanan 4G LTE Warid Telecom juga tersedia di semua area layanan di Motorway (M2), tambah perusahaan.

Seperti diketahui, Warid Telecom termasuk dalam The Abu Dhabi Group, salah satu grup terbesar di Timur Tengah. Warid Telecom menyediakan layanan GSM seluler di Pakistan dan Bangladesh dengan markas besarnya yang terletak di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab.

Setelah peluncuran komersial layanan 4G LTE  pada bulan Desember 2014 silam, Warid Telecom telah mencapai tonggak baru dalam kurang dari satu tahun dan memperluas jaringan 4G LTE untuk 30 kota Pakistan pada tahun ini.

Sekedar informasi, pada November tahun lalu telah memiliki pengguna sebanyak 192,917 user atau meningkat dari 174,727 user di bulan sebelumnya.