spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1527

XL Axiata Pilih Ericsson Untuk Implementasi Hypersclae Cloud dan NFV

0

Telko.id – Setiap operator harus mampu mengadopsi berbagai teknologi yang sesuai untuk menjamin pelayanannya di masa depan. Termasuk juga XL Axiata yang kerap melakukan transformasi jaringan agar dapat memberikan pengalaman yang terbaik pada pelanggannya.

Namun, langkah transformasi yang dilakukan oleh XL ini harus memenuhi standar virtualisasi multi vendor dan akan memungkinkan layanan inovatif untuk dihadirkan ke pasar lebih cepat lagi. Untuk itu, XL Axiata menggandeng Ericsson sebagi mitra agar transformasi jaringannya berjalan lancar.

Dalam kerjasama kali ini, XL Axiata bermitra dengan Ericsson untuk mengimplementasikan hyperscale cloud dan NFV. Selain itu juga, XL Axiata akan menerapkan arsitektur terpilah dalam tranformasi jaringannya. Dan Ericsson memberikan solusi full-stack cloud, termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasarkan Intel ® Rack Skala Architecture.

“Melalui inisiatif cloud hyperscale dengan Ericsson ini, kami berharap untuk menempatkan NFV dan cloud untuk penggunaan praktis. Kami akan mempercepat pengiriman layanan inovatif dengan mengekspos aset jaringan, sambil meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko dalam bagaimana jaringan sedang dibangun dan dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan,“ ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, menjelaskan.

Ericsson akan menyebarkan solusi cloud terpadu termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasarkan Intel (R) Rack Skala Architecture, dan Virtual Network Functions (VNFs) sebagai bagian dari evolusi cloud XL Axiata dan realisasi dari Network Functions Virtualization (NFV).

“Ini merupakan tonggak penting dalam kemitraan panjang kami dengan XL Axiata, menandai langkah penting dalam evolusi cloud untuk XL Axiata. Kami akan terus memperkuat kemitraan dengan memanfaatkan kepemimpinan Ericsson di cloud dan NFV,“ ujar Thomas Jul, Presiden Direktur, Ericsson Indonesia, menjelaskan.

Sebagai bagian dari tahap pertama transformasi, Ericsson Service Aware Policy Controller (SAPC) dan Traffic Monitoring and Analysis (TMA) VNFs juga akan dikerahkan.

Manajemen umum dari VNFs akan diaktifkan oleh Ericsson Network Manager, yang mendukung pengelolaan kedua fungsi jaringan fisik dan virtual, menawarkan pemandangan umum dari sumber daya jaringan dan layanan di beberapa teknologi jaringan, dan menyediakan lifecycle management untuk VNFs. Ini merupakan langkah kunci bagi tranformasi cloud XL Axiata, karena kedua IT dan aplikasi jaringan akan ditempatkan di lingkungan yang sama.

Solusi ini menawarkan arsitektur NFV terbuka dan memenuhi kebutuhan XL Axiata untuk lingkungan virtualisasi multivendor yang terstandarisasi yang akan memungkinkan operator untuk membawa layanan baru ke pasar dengan lebih cepat. Dengan mengadopsi Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 dengan software carrier-grade juga akan memungkinkan XL Axiata untuk mengoptimalkan NFV dan infrastruktur IT melalui infrastruktur terpilah dan software-defined yang mendukung pemanfaatan sumber daya yang lebih fleksibel dan responsif.

Sebagi informasi tambahan, Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 adalah generasi baru dari sistem datacenter menggunakan arsitektur hardware terpilah untuk pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Fokus awal adalah pada transformasi cloud bagi operatoruntuk NFV, IT dan operasi cloud komersial. (Icha)

Singtel Tunjuk Ericsson Gelar 4G LTE Untuk IoT

0

Telko.id – Singtel dan Ericsson mengumumkan kerjasama untuk menggelar jaringan 4G LTE yang akan mendukung pertumbuhan yang cepat dari perangkat yang terhubung (IoT). Kolaborasi ini akan dimulai dengan percobaan teknologi Narrow Band Internet of Things (NB-IOT) yang akan dimulai pada paruh kedua 2016.

NB-IOT adalah solusi telekomunikasi yang akan memungkinkan cakupan layanan yang lebih luas dan perangkat yang lebih ringkas, yang akan membuat SingTel dapat mendukung penggunaan IoT baru dilokasi seperti Smart Cities, utilitas dan lingkungan. Jaringan 4G LTE dari Singtel ini sudah mendukung untuk low-cost category 1 (Cat-1) devices, yang dibangun untuk aplikasi IoT.

“Konektivitas IoT menjadi bagian penting dari perusahaan-perusahaan besar di Singapura dan mendukung program Smart Nation dari pemerintah Singapura. Kami mengantisipasi pertumbuhan permintaan untuk menghubungkan banyak sensor dan perangkat dengan cara yang hemat biaya,” ujar Tay Soo Meng, Group Chief Technology Officer, Singtel menjelaskan.

Lebih lanjut, Tay juga menjelaskan bahwa dengan fokus pada kemampuan hemat daya di jaringan akan memberikan manfaat efisiensi energi untuk ekosistem IoT. Jadi, setidaknya, daya tahan hidup baterai bisa mencapai 10 tahun. Dengan pengenalan awal dari perangkat IoT bertenaga rendah, maka Singtel juga akan selangkah lebih dekat untuk tujuan 5G, di mana perangkat baru dan teknologi sensor dapat memanfaatkan konektivitas jaringan untuk memberdayakan berbagai kasus penggunaan, seperti pencahayaan dan konektivitas kendaraan-ke-infrastruktur.

“Singtel terus mengejar teknologi terkemuka dengan Ericsson –sebagai bagian dari program kemitraan 5G kami. Ericsson adalah salah satu pemimpin dalam mengeksplorasi teknologi baru seperti LTE-M dan NB-IoT, membuka jalan menuju connected eco-system baru dan kami sangat senang untuk bekerja sama dengan mereka untuk terus memberikan solusi inovatif untuk pasar kami,” ujar Tay menjelaskan.

IoT adalah segmen yang tumbuh pesat dan, menurut Ericsson Mobility Report, 28 miliar perangkat yang terhubung diharapkan terjadi pada tahun 2021, dimana lebih dari 15 miliar akan terhubung M2M dan perangkat elektronik konsumen. Dukungan untuk Machine Type Communication yang masif juga menjadi salah satu aspek penting yang dimungkinkan oleh network eco-system generasi ke-lima.

Kemampuan baterai jangka panjang menjadi prasyarat bagi sejumlah besar perangkat IoT, yang mendukung penyebaran lapangan dengan kebutuhan daya dan pemeliharaan yang minimal. Hal ini dimungkinkan untuk mengaktifkan lebih dari 10 tahun hidup baterai pada jaringan LTE yang ada. Kemampuan penghematan daya memungkinkan perangkat untuk memasuki mode deep sleep baru dan ideal untuk perangkat yang hanya perlu menghubungi jaringan sekali per jam atau bahkan kurang secara berkala.

“IoT adalah pasar yang baru muncul dan kami senang untuk bekerja dengan Singtel untuk meningkatkan jaringan mereka untuk mendukung adopsi IoT. Bersama-sama kita akan terus mengeksplorasi teknologi IoT masa depan seperti Cat-M dan NB-IOT yang menjanjikan untuk mengurangi biaya perangkat dan meningkatkan cakupan dan daya tahan baterai lebih jauh. Contoh aplikasi yang dapat memanfaatkan teknologi ini adalah suhu, kualitas udara dan sensor banjir,” ujar Sam Saba, Region Head, Ericsson South East Asia & Oceania, menjelaskan. (Icha)

Gratis Internetan 4G di IM3 Ooredoo Freedom Bus

0

Telko.id – Ada saja cara operator untuk memperkenalkan layanan nya pada masyarakat. Indosat Ooredoo sengaja membuat bus khusus, tentu dengan berbagai pernak-pernik promosi di badan bus untuk menarik masyarakat merasakan layanannya. Malah, bisa berinternet gratis. Program ini diberi nama Freedom Bus. Program pendukung untuk memperkenalkan layanan Freedom Combo yang baru saja di luncurkan.

Freedom Bus ini, disediakan untuk memudahkan masyarakat dan pelanggan yang khususnya bepergian di seputar Jakarta. Di mana, traffic ibu kota ini sangat tinggi. Selama perjalanan Freedom Bus, pelanggan akan disuguhkan dengan kenyamanan di dalam bus dan kenyamanan berkomunikasi dengan paket Freedom Combo tanpa dipungut biaya. “Kami juga memberikan kesempatan kepada pelanggan yang belum menggunakan simcard 4G, dapat mengganti simcard lamanya dengan USIM 4G untuk merasakan berkomunikasi dengan internet cepat di jaringan kuat 4G-LTE Indosat Ooredoo,” ujar Toni Darusman, Group Head Marketing Communication Indosat Ooredoo menjelaskan.

Freedom Bus akan disediakan 6 unit yang dapat dinikmati secara gratis oleh seluruh masyarakat di wilayah Jakarta dengan berbagai kenyamanan di dalamnya. Seperti bus full AC, tempat duduk yang nyaman, dan charger station di beberapa tempat duduk. Selain itu, penumpang pun akan dibagikan refreshment tissue wangi, air mineral dan permen.

Freedom Bus juga dilengkapi dengan smartphone 4G yang dapat digunakan untuk merasakan akses internet cepat di jaringan 4Gplus Indosat Ooredoo. Selain itu tim mobile agent yang berada di dalam Freedom Bus akan membantu pelanggan yang akan mengganti simcard lamanya dengan USIM 4Gplus secara gratis. Tim Mobile Agent juga membantu pelanggan untuk dapat menikmati paket Freedom Combo yang memberikan Bonus double kuota data dengan telepon dan sms tanpa batas untuk pengalaman digital dan produk terbaik bagi pelanggan.

Freedom Bus akan aktif pada pukul 07.00 – 19.00 WIB setiap harinya dan sudah beroperasi sejak Senin, 21 Februari kemarin hingga 22 Maret 2016 kedepan. Freedom Bus IM3 Ooredoo menyediakan 2 rute yang beroperasi di hari kerja, Senin sampai Jumat,  Rute 1 dengan  tujuan Harmoni – Blok M (PP) dan rute 2, tujuan Taman Menteng – Rasuna Said – Kota Kasablanka – Mega Kuningan – Ambassador (PP). Sementara di hari libur Sabtu dan Minggu disediakan rute Ragunan – Lebak Bulus (PP) dan rute Ragunan – TMII (PP).

Paket Freedom Combo yang telah diluncurkan bulan lalu, adalah paket yang menghadirkan cara baru menikmati layanan telekomunikasi, dimana semua kebutuhan komunikasi pelanggan seperti internet, nelpon dan  SMS ada dalam satu paket. Ditambah bonus data hingga dua kali serta telepon dan SMS sepuasnya ke sesama pelanggan Indosat Ooredoo selama 24 jam tanpa batas.

Paket Freedom Combo terdiri dari pilihan paket yang simple, yaitu paket M, L, XL dan XXL. Pelanggan dapat memilih paket yang paling sesuai dengan kebutuhan komunikasi mereka.

Paket ini bisa dinikmati mulai dari Rp 59 ribu per bulan dengan kuota 1GB + 1GB (4G) serta telepon dan SMS sepuasnya tanpa batas ke sesama pelanggan Indosat Ooredoo. (Icha)

Lenovo Ungkap Solusi Hyperconvergednya Bersama Nutanix

0

Telko.id – Lenovo, sebagai salah satu penyedia perangkat keras untuk server berbasis x86 hari ini mengumumkan kolaborasinya dengan Nutanix. Tujuannya adalah untuk membawa infrastruktur hyperconverged ke pasar enterprise di Indonesia.

Menurut penelitian dari IDC, perusahaan-perusahaan menghabiskan sekitar 70 – 80 persen dari budget IT tahunan mereka hanya untuk menjaga sistem tetap berjalan. Melihat kondisi tersebut, kedua perusahaan memperkenalkan keluarga hyperconverged appliances baru yang dibangun dari sistem enterprise Lenovo serta diperkuat oleh software dari Nutanix. Solusi ini menyatukan storage, server dan layanan virtualisasi ke dalam sebuah appliance berbasis x86 dari Lenovo yang bisa diterapkan secara scale-out. Dengan integrasi ini, kerumitan data center bisa teratasi dan pada akhirnya bisa menghemat pengeluaran IT.

“Teknologi Nutanix yang telah dikenal kepemimpinannya, dipadukan dengan jangkauan global kami, akan mendorong maju kedua perusahaan dengan cara membantu konsumen mengurangi kompleksitas data center dalam berbagai ukuran,” ungkap AP Alliance Director Lenovo, Daniel Tan.

Dengan penyederhanaan sistem, pelaku bisnis bisa lebih fokus pada aplikasi dan layanan mereka yang menjadi inti kekuatan bisnis. Solusi ini juga mampu meningkatkan kelincahan bisnis dengan menawarkan alternatif yang menarik dari layanan cloud publik. Kerjasama ini juga membuktikan komitmen Lenovo dalam industri IT, dengan strategi menjadi pemimpin pasar untuk server x86 dan berinvestasi dalam pengembangan dan penerapan solusi IT untuk membentuk data center generasi selanjutnya.

Selain Nutanix, solusi yang ditawarkan ini juga akandisokong oleh teknologi teranyar dari Intel yang mampu mendukung berbagai jenis beban kerja, termasuk enterprise application, database, virtualized desktop, dan big data analytics dengan efisiensi dan skalabilitas yang tinggi.

“Enterprise senantiasa mencari solusi yang lebih mudah untuk memecahkan masalah storage mereka, dan Intel bekerjasama secara mendalam dengan para pemimpin bidang data center untuk membawa solusi ini ke pasar. Kami berkolaborasi erat dengan Lenovo dan Nutanix untuk mendorong pengoptimalan kinerja server enterprise dan sistem storage berbasis arsitektur Intel,” kata Yohan Wijaya, MNC Director Intel Indonesia.

Kerjasama ini juga akan membantu Lenovo dan Nutanix menjangkau konsumen yang lebih banyak. Hal itu didukung oleh channel penjualan Lenovo yang luas serta dukungan pre-sales dan post-sales dari Nutanix.

Solusi ini akan dijual melalui mitra channel Lenovo di seluruh dunia dan melalui tim penjualan enterprise Lenovo di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Selain itu, Lenovo dan Nutanix juga merencanakan untuk melakukan investasi substansial di platform teknik dan pengembangan, serta strategi go-to-market yang agresif.

“Menjalin kemitraan dengan Lenovo merupakan sebuah tonggak bersejarah dalam usaha kami untuk membawa ‘infrastruktur tidak terlihat’, yang memiliki efisiensi teknologi web-scale dan kecanggihan desain consumer-grade, ke perusahaan dengan berbagai ukuran,” pungkas Pun Kok Lim, Asean Managing Director Nutanix.

Tak Mau Tertinggal, Uni Eropa Siapkan Action Plan untuk Kembangkan 5G

0

Telko.id – Aksi sejumlah negara (khususnya di Asia) dalam mengembangkan 5G tampaknya menjadi ‘ancaman’ tersendiri bagi negara-negara Eropa. Buktinya, Uni Eropa baru-baru ini mengurai niatnya untuk meluncurkan action plan untuk mengembangkan jaringan seluler 5G, yang akan mempercepat koneksi internet secara signifikan. Rencana ini dibuat dalam upaya menghindari ketertinggalan dari kawasan lain.

“Komisi akan bekerja sama dengan industri untuk menyiapkan action plan 5G yang terkoordinasi untuk Eropa,” kata Komisaris Digital Uni Eropa, Gunther Oettinger dalam acara Mobile World Congress, di Barcelona.

Ia menambahkan, action plan ini rencananya akan diadopsi pada akhir tahun ini dan akan melibatkan perusahaan telekomunikasi serta pemain utama dari sektor otomotif, energi, media dan energi.

Eropa telah memimpin kompetisi dalam teknologi GSM – standar asli untuk jaringan seluler pada tahun 1990-an – tetapi tertinggal di belakang Amerika Serikat dan Asia dalam peluncuran koneksi 4G.

Sektor bisnis telah berulang kali menyerukan kepada Uni Eropa untuk meningkatkan kualitas infrastruktur komunikasi mobile, mengatakan bahwa jaringan yang tidak memadai menghambat penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan. khususnya ketika Eropa secara perlahan mulai keluar dari resesi.

“Kita perlu belajar dari kegagalan. Kita tidak bisa tertinggal dalam transformasi yang paling penting dari masyarakat sejak revolusi industri,” kata komisaris Uni Eropa.

Seperti diketahui, jaringan seluler 5G menjanjikan koneksi yang lebih baik untuk mengatasi semakin meningkatnya jumlah pengguna internet mobile. Uni Eropa memperkirakan film definisi tinggi dapat diunduh dalam enam detik dengan teknologi baru ini. Bandingkan dengan waktu enam menit yang dibutuhkan untuk mengunduhnya dengan 4G.

Selain itu, jaringan 5G baru juga bisa membuka berbagai layanan dengan mengalirkan data pada kecepatan yang lebih cepat, memungkinkan layanan seperti operasi jarak jauh atau mobil tanpa pengemudi dan memungkinkan pelanggan untuk menikmati video dan virtual reality dengan mudah. Demikian dilaporkan Phys, Rabu (24/2).

Saat ini, ITU (International Telecommunication Union) juga mengatakan bahwa negara-negara anggota telah menyetujui rencana untuk merinci bagaimana menyelaraskan standar untuk 5G, dengan peluncuran yang diharapkan terjadi pada tahun 2020.

Lampaui Target, Pengguna Global Mobile Connect GSMA Kini Capai 2 Miliar

0

Telko.id – Dalam ajang Mobile World Congress yang tengah berlangsung di Barcelona, Spanyol, Direktur Umum GSMA (asosiasi operator seluler GSM seluruh dunia) Mats Granryd mengatakan bahwa inisiatif Mobile Connect GSMA telah memiliki lebih dari 2 miliar pengguna global saat ini.

Menurut Mats, konektivitas 24/7 adalah “hal yang bagus,” merujuk pada apa yang menjadi tema dalam MWC 2016, namun konsumen dan operator harus memperhatikan masalah privasi dan keamanan dengan kian banyaknya identitas online dan password.

Berkaca dari kenyataan itu, GSMA pun meluncurkan Mobile Connect dua tahun yang lalu, atau lebih tepatnya dalam ajang Mobile World Congress 2014. Ini merupakan sebuah inisiatif yang memberikan konsumen identitas tunggal berbasis ponsel yang memungkinkan mereka untuk mengakses beberapa layanan mobile dan digital dengan aman.

Beberapa operator yang menawarkan layanan berdasarkan Mobile Connect diantaranyaa América Móvil, Axiata Group (Bangladesh, Indonesia, Sri Lanka), China Mobile, China Mobile Pakistan (Zong), China Telecom, China Unicom, DNA, Elisa, Globe Telecom, Indosat Ooredoo, Mobilink, Mobitel, Orange (Mesir, Perancis, Maroko, Spanyol), Sunrise, Swisscom (Swiss), Telefónica Group (Argentina, Meksiko, Peru, Spanyol), Telenor Group (Bangladesh, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Thailand), TeliaSonera (Finlandia) , Telkomsel, Telstra, TIM dan Turkcell (Turki).

“Dengan diluncurkan Mobile Connect secara global, operator seluler memenuhi peran penting dalam lingkunp identitas digital, memberikan pengguna kontrol atas data mereka sendiri dan memungkinkan konsumen, bisnis dan pemerintah untuk berinteraksi dan mengakses layanan online dalam lingkungan yang nyaman, privat dan terpercaya,” ungkap Granryd seperti dilansir dari TradeArabia, Rabu (24/2).

Tahun lalu organisasi ini menetapkan target 1 miliar pengguna, ungkap Granryd, meskipun ia mengaku tidak memiliki bukti tertulis untuk target itu.

“Kami telah melampaui itu. Kami sekarang memiliki lebih dari 2 miliar pengguna,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Chairman GSMA, yang tak lain mantan CEO Telenor, Jon Fredrik Baksaas menuturkan bahwa GSMA selama ini sering berjuang untuk menyelaraskan tujuan dengan pihak lain yang ada di industri untuk menghasilkan skala yang diperlukan untuk berbagai inisiatif.

“Tapi pada kesempatan ini kami telah berhasil,” katanya.

Dia menambahkan bahwa dengan perpindahan dari 4G ke 5G, dengan meningkatnya angka koneksi dan layanan, konsep identitas akan menjadi semakin penting.

ZTE Tandatangani Kontrak Pre5G

0

Telko.id – ZTE mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani MOU Pre5G dengan Hutchison Drei Austria, Perjanjian tersebut ditujukan untuk membangun site Pre5G pertama di Eropa. Sekedar informasi, Drei merupakan bahasa lain dari 3 dalam bahasa Jerman. Nama Drei juga diambil karena ingin mrnciptakan kesan dari perusahaan global namun rasa lokal.

Dalam sebuah wawancara kelompok di ajang Mobile World Congress di Barcelona, VP ZTE  Zhang Jianguo mengatakan bahwa perusahaannya telah bekerjasama dengan Drei selama lebih dari enam tahun.

Zhang juga mengatakan bahwa kecepatan empat sampai enam kali lebih 4G LTE menjadi harapan mereka di lebih dari 6000 site LTE di Austria, dan Ia juga mengungkapkan bahwa handset untuk jaringan ini pun juga akan terus didukung ketersediaanya.

“Kegiatan ZTE melibatkan penggunaan inti teknologi 5G pada jaringan 4G agar dapat secara efektif mengurangi tekanan dari lonjakan lalu lintas data pada jaringan operator telekomunikasi ini sebelum standardisasi teknologi 5G diberlakukan,” ujar vendor asal China tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan ini juga memuat informasi mengenai roadmap mereka pada tahun lalu. Pada 2015, ZTE melakukan uji lapangan untuk Pre5G secara besar-besaran pada BTS MIMO di banyak operator, dan akan tersedia secara komersial dalam skala besar di tahun 2016.

Sementara itu, CTO Drei Matthias Baldermann mengatakan perusahaannya telah mengalami pertumbuhan lalu lintas yang dramatis dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 50% berasal dari basis video. “Kami merupakan ‘maverick’ di pasar Eropa, Kami memiliki pangsa pasar 28%, namun kami setidaknya menangani dua-pertiga dari semua lalu lintas di Austria,” ujarnya seperti dikutip dari laman TelecomAsia (24/2).

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan bahwa Drei akan memulai uji coba dari ‘gear’ ZTE terbaru dalam beberapa bulan ke depan.

Tuntutan data akan terus tumbuh dan sampai sejauh mana, kita tidak tahu,” tutup Baldermann.

Gandeng Telkom University, MLPT Gelar Kompetisi ‘Remaja Berkarya’

0

Telko.id – Salah satu system Integrator terkemuka di Indonesia, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sukses menggelar kompetisi bertajuk “Remaja Berkarya” baru-baru ini.

Menggandeng Telkom University sebagai panitia, kompetisi pembuatan aplikasi skala nasional setingkat SMA/SMK ini merupakan bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) MLPT, yang merupakan wujud perhatian perusahaan terhadap dunia pendidikan, khususnya di bidang pengembangan TI, dan sekaligus untuk mendukung pengembangan bakat dan minat generasi muda Indonesia di bidang teknologi/pengembangan aplikasi.

Adapun kriteria aplikasi yang dikompetisikan harus mencerminkan tentang budaya, ekonomi dan sosial Indonesia. Dengan publikasi kompetisi yang kurang dari 3 minggu sejak dibukanya pendaftaran pada awal Desember 2015, panitia telah menerima lebih dari 80 proposal dari berbagai SMA/SMK di seluruh Indonesia.

Melalui beberapa tahap penjurian, terpilih 20 semi finalis yang diberikan waktu 1 bulan untuk mengumpulkan aplikasinya, dan dalam seleksi terakhir terpilih 6 tim grand finalis dengan aplikasi terbaiknya, serta diundang ke kampus FIT Telkom University untuk mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri yang terdiri dari tim MLPT dan tim dosen FIT Telkom University.

“Kami bangga akan generasi muda Indonesia, dimana melalui kegiatan CSR Remaja Berkarya ini bisa semakin mengasah minat dan bakat mereka khususnya di bidang teknologi. Kami berharap, bahwa teknologi juga dapat menjadi sarana untuk mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, yang bakal menumbuhkan inovasi-inovasi yang kelak dapat go international,” ungkap Solution and Infrastructure Business Director MLPT, Jip Ivan Sutanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/2).

Dekan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University, Teguh Widodo, tak kalah mengurai rasa gembiranya melihat antusiasme siswa-siswi SMA/SMK di seluruh Indonesia terhadap perkembangan Teknologi Informasi (TI). Ia berharap, kerja sama antara Telkom University dan Multipolar Technology ini dapat memacu minat generasi muda Indonesia untuk menguasai TI, antara lain melalui pembuatan aplikasi-aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tiga pemenang kompetisi ini:

Juara 1 dengan hadiah sebesar Rp 15juta, adalah aplikasi berjudul Jampi Pandu buatan 2 siswa siswi dari SMA Santa Maria Surabaya.

Aplikasi ini bertujuan untuk memperkenalkan ragam jamu-jamuan tradisional kepada generasi muda Indonesia. Aplikasi ini selain berisi informasi tentang berbagai komposisi ramuan jamu untuk berbagai penyakit, juga dilengkapi dengan game seputar bentuk-bentuk komponen ramuan herbal seperti kunyit, kencur, jahe, kapulaga dan sebagainya.

Juara 2 dengan hadiah sebesar Rp 10juta, adalah aplikasi berjudul I Am Aps (Indonesia Amazing Application) buatan 3 siswi SMK Negeri 1 Cimahi.

Aplikasi ini mengambil tema budaya dari 34 propinsi di Indonesia, mulai dari rumah adat, alat musik tradisional, makanan khas, lagu tradisional sampai tokoh pahlawan nasional dari daerah tersebut. Ketiga siswi yang menggagas aplikasi ini berharap, agar setiap orang yang membuka aplikasi ini serta memainkan gamenya, khususnya generasi muda, dapat semakin mengenal dan mencintai budaya nasional Indonesia.

Juara 3 dengan hadiah sebesar Rp 5juta, diraih aplikasi Jejak Si Joki, karya 3 siswa-siswi SMK Telkom Sandy Putra Malang.

Games berbasis android yang rencananya akan segera dikembangkan ke sistim operasi iOS dan BlackBerry ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai budaya di Indonesia dengan cara yang fun. Daerah yang dipilih untuk permainan ini adalah Papua, Bali dan Ponorogo. Untuk dapat memainkannya, pengguna diwajibkan mengumpulkan koin dengan menjawab beberapa pertanyaan seputar budaya dari masing-masing daerah tersebut.

Tiga grand finalis lainnya yaitu dari SMAN 2 Lumajang, SMK TI Madinatur Qur’an Jonggol, dan SMKN 1 Cimahi mendapatkan hadiah hiburan.

 

Indosat Ooredoo Ingin Tingkatkan Akses Internet Bagi Perempuan

0

Telko.id – Dalam ajang Mobile World Congress (MWC) GSMA 2016 yang tengah berlangsung di Barcelona, Spanyol, asosiasi operator seluler GSM seluruh dunia meluncurkan The Connected Women Commitment Initiative. Inisiatif ini dihadirkan sebagai sebuah komitmen yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan secara gender bagi perempuan di negara berkembang untuk memperoleh akses internet dan peluang memanfaatkan layanan mobile money (mobile money services).

Indosat Ooredoo, sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia, memiliki perhatian dan komitmen yang kuat terhadap isu ini, dimana bersama dengan operator seluler anggota GSMA lainnya, menargetkan lebih dari 7 (tujuh) juta perempuan dari kalangan menengah ke bawah di berbagai negara berkembang dapat segera menikmati akses internet dan mendapatkan manfaat dari layanan mobile money, termasuk bagi perempuan di Indonesia.

Dalam keterangan resminya, Rabu (24/2), President Director and CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli menegaskan komitmen Indosat Ooredoo untuk terus mendukung perempuan Indonesia untuk dapat terkoneksi dengan internet dan menikmati manfaat dari layanan mobile money dalam rangka meningkatkan peran dan kualitas hidup perempuan Indonesia.

“Industri telekomunikasi di Indonesia telah memainkan berbagai peran penting dalam perkembangan ekonomi beberapa tahun terakhir. Saat ini Indonesia memiliki 278 juta pengguna seluler, melebihi jumlah populasi sebesar 250 juta, dimana jumlah perempuan yang telah memiliki akses internet hanya sebesar 13 juta orang. Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan koneksi internet dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, berbagai hasil studi menyatakan bahwa perempuan menjadi kunci utama dari pengembangan masyarakat. Indosat Ooredoo mendukung inisiatif GSMA Connected Women, melalui komitmen meningkatkan akses perempuan ke mobile internet dari 40% menjadi 43% di tahun 2020. Dengan visi yang kuat untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo percaya dapat mewujudkan komitmen ini.

 

woman and internetSaat ini, perempuan kurang mampu di seluruh dunia termasuk di negara berkembang seperti Indonesia menghadapi 3 masalah kesenjangan, yaitu kesenjangan pengetahuan dalam menggunakan internet dan solusi digital untuk memperluas wawasan, kesenjangan kemampuan menambah penghasilan dan kesenjangan pendanaan atau akses layanan keuangan dan perbankan.

Menyadari berbagai kesenjangan tersebut yang juga dialami perempuan Indonesia, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk turut mengatasi masalah tersebut melalui salah satu program CSR-nya yang fokus pada optimalisasi pemanfaatan ICT untuk perempuan yaitu INSPERA (Inspirasi Perempuan Indonesia).

INSPERA fokus pada 2 hal, yakni meningkatkan kemampuan dan keterampilan perempuan untuk dapat memperoleh penghasilan, serta memberikan akses pendanaan dan layanan keuangan, serta meningkatkan jumlah perempuan untuk mendapatkan akses informasi dan fasilitas telekomunikasi melalui berbagai layanan dan aplikasi, kegiatan komunitas perempuan, seminar, sharing, pameran digital dan enterprenership.

Pemberdayaan perempuan dengan memberikan koneksi internet dan layanan laku pandai serta meningkatkan pengetahuan digital dan akses informasi ini diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas kehidupan perempuan Indonesia melalui berbagai program pemberdayaan perempuan dan financial inclusions.

Berbagai studi mengatakan pemberdayaan ekonomi perempuan akan memiliki manfaat berlipat, khususnya bagi anak-anak mereka dengan indikasi pendidikan dan kesehatan yang semakin baik.

Ini Beda Digital Workspace VMware Dengan Pemain Lain

0

Telko.id – VMware selaku pemain besar di segmen infrastruktur cloud dan mobilitas bisnis kembali meluncurkan solusi platform baru yang diberinaa Workspace ONE. Solusi ini merupakan sebuah platform yang simpel dengan segi kemanan sekelas enterprise untuk menyelenggarakan sebuah digital workspace yang aman, serta mendukung terwujudya sebuah gaya bekerja yang flleksibel.

Solusi dari VMware ini juga mendukung sebuah konsep Bring Your Own Device (BYOD) yang saat ini sedang menjadi mega tren di seluruh industri yang ada. berbicara mengenai keunikan dan perbedaannya dengan pemain lain, Adi Rusli Selaku Senior Director and Country Manager VMware Indonesia mengungkapkan, “Position kami unik, karena kami memiliki fleksibiliti dan memberikan pilihan kepada pelanggan untuk mejalankan aplikasi yang mereka miliki,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, bahwa solusi Digital Workstation mereka merupakan sebuah solusi yang fleksibel, terlepas berjalan di traditional infrastruktur ataupun berjalan pada level cloud untuk mengkonsumsi teknologi yang dimiliki perusahaan sejak lama ataupun untuk mengadopsi teknologi baru seperti mobile cloud, dan bisa digunakan oleh berbagai device yang mendukung.

“Saat ini hanya kami yang memiliki solusi arsitektur tersebut dan menawarkan hal tersebut ke pelanggan, sementara untuk pemain lain tidak menawarkan solusi yang lengkap seperti kami,” ucapnya.

Sekedar informasi, Pemain infrastrutur cloud seperti Microsoft Azzure hanyalah cloud services saja, mereka tidak bisa memberikan fleksibilitas kepada konsumen untuk mendeploys aplikasi pengguna yang diinginkan oleh pengguna tersebut.

Sekedar informasi, Solusi yang ditawarkan oleh VMware ini merupaan solusi yang lebih mengarah ke perilaku konsumer seperti, BYOD, akses data informasi melalui berbagai device serta untuk menyambut tren IOT kedepannya.

Berbicara mengenai penetrasi pasar, Adi mengungkapkan industri di Indonesia yang paling cepat dalam mengadopsi teknologi ini adalah industri, Asuransi, keuangan multi finance, distribusi serta retail, agent surveyor dan juga perbankan.

Beberapa industri tersebut memiliki puluhan bahkan ratusan agen yang terkoneksi dengan device dan perusahaan juga ingin mengonntrol untuk menjaga sekuriti dari data perusahaan tersebut. Selain itu dari sisi kemudahan untuk memberikan fleksibilitas kepada karyawan mereka untuk membawa device sendiri dan mengadopsi tren BYOD juga menjadi salah satu alasan sendiri bagi VMware untuk lebih menyasar segmen industri seperti tadi.

“Dengan menggunaka solusi ini, para karyawan bisa tetap memilii privasi yang tidak tercampur dengan data perusahaan yang ada di perangkat mereka seperti Smartphone, Laptop maupun tablet,” tambah Adi.

Solusi ini sejatinya juga memungkinkan menyasar sektoral bisnis penidikan. Bagaimana tidak, denga hadirnya solusi Digital Workspace dari VMware, pihak sekolah bisa menyelenggarakan ‘sekolah online’ yang tentunya dapat memberikan efiiensi bagi para guru, serta siswa sehingga mereka tidak perlu lagi datang kesekolah.

“Sejatinya solusi seperti tersebut sudah di adopsi di dunia pendidikan, sebagai contoh di negara tetangga yakni malaysia, sejatinya mereka memanfaatkan mobilitas untuk siswa, namun untuk di Indonesia belum mengarah kearah sana,” Ucap Adi Rusli kepada tim Telko.id di Jakarta (23/2).