spot_img
Latest Phone

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ROG Phone 9 Series Tawarkan Bonus Eksklusif dan Diskon Hingga Rp2,99 Juta

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) menghadirkan promo...
Beranda blog Halaman 1516

Layanan Data Melonjak, Telkomsel Sukses Kawal GMT di Belitung

0

Telko.id – Telkomsel sukses menjaga kualitas jaringan Internet cepat 4G LTE di Belitung saat momen Gerhana Matahari Total terjadi. Layanan Telkomsel 4G LTE beroperasi secara baik untuk melayani kebutuhan komunikasi berbasis layanan data dari para wisatawan yang datang baik dari dalam dan luar negeri. 

Tingginya penggunaan layanan data Telkomsel juga dapat terlihat dari melonjaknya angka peningkatan sebesar 387 persen dibandingkan dengan hari normal pada lokasi-lokasi pengamatan gerhana, dimana lokasi Pantai Kelayang & Tanjung Tinggi menjadi lokasi dengan kenaikan paling tinggi.

Lewat keterangan tertulisnya, Rabu (9/3), Direktur Network Telkomsel, Sukardi Silalahi mengatakan bahwa jaringan Telkomsel sukses mengawal Peristiwa Gerhana Matahari Total di Belitung dengan amat baik. “Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dan pelanggan tetap bisa menikmati layanan 4G Telkomsel dengan kualitas terbaik, sekalipun terjadi lonjakan trafik komunikasi di lokasi-lokasi yang dipadati oleh wisatawan,” ungkapnya.

Sukardi menambahkan bahwa sejak awal Telkomsel telah melakukan persiapan yang matang di Belitung untuk menjaga pengalaman pelanggan  tetap terjaga saat peristiwa Gerhana Matahari Total.

Hal ini sejalan dengan program broadband superiority Telkomsel yang telah dicanangkan sebelumnya dengan nama True Broadband Experience, dimana fokus utamanya adalah peningkatan kualitas jaringan guna meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam menikmati layanan data Telkomsel.

Selain peningkatan trafik layanan data, juga terjadi peningkatan roamers di Belitung dengan kenaikan sebesar 44 persen yang kebanyakan dari wisatawan mancanegara asal Malaysia, Singapura, Cina & Amerika Serikat.

Wisatawan yang hadir di Belitung dapat menikmati layanan Telkomsel 4G LTE yang hadir melayani 90 persen inner city Kabupaten Belitung serta Belitung Timur dan dapat ditemukan di berbagai lokasi utama seperti Bandara, Hotel BW, Bundaran Batu Satam, Pantai Tanjung Tinggi & Kelayang, dan Tanjung Pendam.

Dengan layanan Internet cepat ini, maka pelanggan dengan nyaman dapat melakukan berbagai aktivitas digitalnya seperti mengunggah berbagai foto dan video ke social media.

Secara total Telkomsel mengoperasikan sebanyak 15 BTS 4G di Belitung yang melayani pelanggan dengan kualitas layanan data terbaik saat terjadinya peristiwa Gerhana Matahari Total. Layanan Internet cepat Telkomsel 4G LTE yang digelar dengan frekuensi hingga 20 Mhz ini pun diharapkan akan memberikan pengalaman mobile digital lifestyle terbaik kepada pelanggan, dimana aktivitas menggunggah foto dan video akan terjadi dengan lebih cepat, sehingga pelanggan dapat berbagi momen istimewa peristiwa Gerhana Matahari Total secara real-time.

Huawei Akan Hadirkan Teknologi Internet Multi Gigabit

0

Telko.id – Huawei dan operator seluler Yunani, Cosmote telah menyelesaikan ujicoba lapangan dari teknologi backhaul nirkabel baru yang menggabungkan E-Band dan frekuensi microwave tradisional. Menurut mereka, ujicoba ini dinilai sukses.

Perusahaan melakukan pengujian teknologi super Dual Band dengan transmisi microwave milik Huawei. Dengan menggunakan obligasi spektrum pada band 6 GHz sampai 42 GHz secara bersama-sama ditambah lagi dengan frekuensi tinggi E-band yakni band 71 GHz hingga 86 GHz melalui teknologi agregasi link khusus.

Dengan mengambil keuntungan dari manfaat jarak jauh berkat gabungan dari frekuensi tradisional dan keuntungan kapasitas spektrum E-Band, sistem ini mampu menghasilkan transmisi multi-Gigabit untuk link yang melebihi 7 km. Seperti dilaporkan dari TelecomAsia (9/3).

“Huawei telah memulai kerjasama microwave dengan OTE Group, anggota dari Deutsche Telekom Group, sejak tahun 2009 dan kami sangat terhormat untuk menjadi mitra transmisi microwave Deutsche Telekom saat ini,” ucap Presiden Huawei untukbproduk microwave, Bob Chen.

“Deutsche Telekom dan Huawei bersama-sama akan fokus pada inovasi teknologi microwave dengan melihat potensi ke depan untuk LTE-Evo dan bahkan 5G,” tutup Chen.

Google ‘Pede’ Komersialisasi Loon Segera Terlaksana

0

Telko.id – Vice President Google Mike Cassidy percaya bahwa penyebaran komersial dari project Loon yang juga merupakan ambisi perusahaan sudah semakin dekat. Hal ini terlihat dari skeptisisme sekitar teknologi yang mulai menghilang.

Sekedar informasi, Cassidy adalah sosok yang juga mengepalai proyek balon inernet milik google ini mengungkapkan, “banyak orang yang mulai percaya dengan perusahaan, pada bulan lalu kami mengumumkan kesepakatan dengan Sri Lanka untuk mulai menguji teknologi sebagai bagian dari usaha patungan,” ucapnya seperti dilaporkan MobileWorldLive (9/3).

Sekedar informasi, Pada bulan Oktober silam Google juga telah membuat kemitraan Loon pertama di Indonesia dengan tiga operator besar Tanah Air yakni Telkomsel, Indosat dan XL Axiata untuk memberikan uji coba 4G di daerah terpencil di Nusantara. Selain itu, India juga dilaporkan sebagai agenda berikutnya dalam ujicoba Loon ini.

“Balon-balon saat ini telah terbang hampir 20 juta kilometer di seluruh dunia, beberapa balon sudah mengelilingi dunia sebanyak sembilan belas kali,” ujar Cassidy. “Dan kami sudah melakukan tes interoperabilitas lengkap dengan beberapa mitra telko kami,” tambahnya.

Cassidy juga mengatakan perusahaan kini bisa mendaratkan balon dalam 500 meter dari target setelah terbang 10.000 kilometer. Sementara untuk kecepatan download 50Mbps, saat ini didukung oleh balon 4G.

Namun, Cassidy belum dapat menempatkan jangka waktu tertentu untuk penyebarannya, dengan Loon yang berada di bawah segmen ‘peluncuran roket ke bulan’ perusahaan. Yakni laboratorium inovatif yang didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan proyek tertentu.

Disamping itu, Operator termasuk Vodafone, Telstra dan Telefonica juga telah menguji teknologi ini dan Cassidy mengatakan perusahaan telekomunikasi terbuka untuk ide Loon, yang digambarkan sebagai solusi teknologi rendah, mengingat penghematan biaya besar  berpotensi mendatangkan banyak profit dibandingkan dengan peluncuran infrastruktur tradisional di daerah pedesaan.

Khusus di Indonesia sendiri, sejatinya Pemerintah dalam hal ini Kominfo juga sedang menyelenggarakan proyek Palapa Ring, sebagai inisiasi untuk memberikan akses internet bagi daerah rural dengan menggunakan serat fiber.

Kominfo juga sedang mengusahakan untuk terbentuknya network sharing kepada para Operator Indonesia. Yang mana solusi ini juga dapat mempercepat penyebaran akses internet di wilayah terpencil di Indonesia.

Pertanyaannya saat ini, apakah Inisiasi dari Pemerintah dan Google ini akan saling bersinergi, atau justru akan saling tumpang tindih, kita tunggu saja.

Norton : Mayoritas Pengguna Internet Indonesia Rentan Terhadap Kejahatan Siber

Telko.id – Menurut survey yang dilakukan oleh Norton yang bertajuk Norton Cybersecurity Insight Report mengungkapkan bahwa 8 dari 10 pelanggan di Indonesia meyakini bahwa mereka akan mengalami kejahata online.

Selain itu, laporan ini juga mengungkapkan bahwa para konsumen meyakini informasi kartu kredit mereka lebih mungkin untuk dicuri saat belanja online daripada dari dompet mereka sendiri.

Sekira 55% konsumen percaya bahwa informasi kartu kredit mereka lebih mungkin dicuri setelah belanja online daripada dari dompet mereka, Sekitar 59% orang Indonesia percaya menggunakan Wi-Fi publik lebih berisiko daripada menggunakan toilet umum. Selain itu, 42% pengguna internet telah mengalami sendiri kejahatan cyber dalam satu tahun terakhir.

Choon Hoon Chee, Director, Asia Consumer Business, Norton by Symantec mengungkapkan, “Para penjahat siber menggunakan teknik yang semakin canggih untuk mencuri informasi pribadi konsumen, seperti password, informasi kontak, dan otentifikasi perbankan untuk mengisi pundi-pundi mereka,” ucapnya pada saat jumpa pers di Jakarta (8/3).

Ia menambahkan, pihaknya mendorong para konsumen yang berbelanja online untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi informasi mereka secara online dan tidak pernah merasa puas dengan keamanan.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa  Generasi Baby Boomers, yakni kelompok yang sering dianggap kurang melek teknologi, lebih memiliki keamanan berinternet dibandingkan dengan generasi Millennial,  dengan hanya 19% responden mengakui telah berbagi password.

Lahir di era digital, generasi Millennial, justru harus sering berhati-hati dengan 47% orang yang mengaku telah berbagi password dan melakukan aktivitas online lainnya yang berisiko. Kecenderungan berbagi password juga merupakan headline dari laporan ini. Dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia yang sering berbagi password akun pribadi ke orang lain. Meski memiliki password, namun password yang dipilih oleh pengguna juga cenderung simpel dan mudah ditebak. Hal inilah yang sejatinya mempermudah para hacker untuk mencuri data dan merugikan para korbannya.

Choon menyebutkan, konsumen Indonesia kehilangan sekitar 33 jam waktunya selama satu tahun terakhir untuk berurusan dengan dampak dari kejahatan online. Lebih lanjut, nominal  uang senilai 7,6 juta rupiah per korban dengan akumulasi sebesar 194,603,7 miliar rupiah merupakan jumlah nominal yang berhasil dikeruk oleh para hacker dari korbannya di Indonesia.

Laporan Norton juga menyebutkan bahwa, pengguna sejatinya peduli dan sadar terhadap kejahatan cyber, namun mereka cenderung terlalu percaya diri dengan perilaku keamanan online mereka. Ketika diminta untuk menilai langkah-langkah keamanan mereka, secara konsisten mereka memberi nilai A. Namun pada kenyataanya, sebagian besar tidak melakukan tindakan dasar keamanan online yakni penggunaan password.

Mengenai Validitas dari riset ini, Norton mengklaim telah menggunakan lebih dari 1000 pengguna smartphone di Indonesia dengan usia diatas 18 tahun.

Inilah Tips Dari Norton Untuk Menjaga Keamanan Data Pribadi

Telko.id – Norton sebagai Penyedia solusi antivirus yang juga merupakan anak dari perusahaan Symantec menrilis laporan tentang kecenderungan kejahatan siber di dunia dan Indonesia. Pada kegiatan Konferensi Pers di Jakarta (8/3), Norton memberikan beberapa tips agi pengguna agar menjaga keamanan akun mereka serta kartu kredit yang mereka punya.

Seperti diketahui, semakin banyaknya perangkat yang terhubung ke internet disertai dengan banyaknya akun pengguna yang disebar ke dunia maya, menjadikan sebuah peluang baru bagi para pennjahat siber untuk menjalankan aksi nya.

Choon Hoon Chee, Direktur Asia Consumer Business Norton mengungkapkan, “83% pengguna Smartphone memasang pasword pada perangkat mereka, but, 29% tidak memiliki pasword di laptop mereka, 37% tidak memiliki pasword di tablet mereka dan 41% tidak memiliki pasword di desktop mereka,” ucapnya.

Dari data diatas, sejatinya dapat disimpulkan bahwa kecenderungan pengguna terkesan ‘lalai’ dalam memproteksi perangkat mereka selai smartphone. Choon juga menyebutkan bahwa 80% pengguna tidak memiliki antvirus di laptop mereka. Serta 87% tidak memiliki antvirus pada tablet dan 79% tidak memiliki antivirus di desktop mereka. Bagi pengguna yang terbiasa berbelanja online, hal ini tentunya sangat membahayakan mereka. Pasalnya, ketidak hadiran antivirus dan internet security pada tablet dan laptop mereka

Namun, Ia juga memberikan tips kepada para pengguna yang hendak berbelanja online agar keamanan mereka tetap terjaga. berikut adalah bebrapa tips dari Norton.

Tetap waspada

Pengguna perlu waspada dan berhati-hati terhadap keamanan dan tidak memberikan data pribadi secara online. Mereka harus memberikan perhatian khusus pada password yang mereka gunakan dan membuat pasword tersebut secara lebih kompleks dan juga unik. Pada situs media sosial,  jika terdapat sebuah tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, pastikan Sebelum mengklik, arahkan mouse ke link untuk melihat tujuan.

Hindari apa yang tidak perlu

Berhati-hatilah saat menyimpan atau berbagi informasi kartu kredit Anda pada  situs pengecer, online shopping perdagangan, atau situs-situs jejaring sosial. Jika informasi pada situs web memiliki konten tidak masuk akal, maka ada kemungkinan mereka Selalu memantau keuangan Anda dan memberikan aktivitas yang tidak biasa. Jika ada biaya yang tidak Anda buat, segera laporkan ke layaan konsumen pda situs tersebut.

Melindungi perangkat Anda.

Karena lebih banyak rahasia Informasi dibagi dan disimpan melalui perangkat mobile, penting bagi konsumen untuk menambahkan keamanan untuk perangkat ponsel mereka agar data mereka terlindungi, dan juga untuk meindungi perangkat mereka ketika tercuri ataupun hilang. Norton Mobile Security melindungi perangkat mobile dengan mudah menggunakan layanan berbasis web.

Demikianlah beberap tips yang dihadirkan oleh Norton pada saat jumpa pers di Jakarta. sejatinya perlindungan terbaik untuk perangkat dan akun anda, bukanlah dari Antivirus semata. Namun, anda sebagai pengguna dan pemilik akun tersebutlah yang harus memproteksi dan memberikan kontrol terhadap diri sendiri. Sangat disarankan juga untuk berinternet sehat, denga tidak membuka situs-situs penyedia konten bajakan dan juga porno. karena di situs tersebut, sejatinya banyak bersarang malware yang dapat menjangkit perangkat anda.

Sprint Berencana Sewa Kan Network Untuk Bayar Hutang

0

Telko.id – Sudah delapan tahun belakangan ini, rapor keuangan Sprint merah. Operator ini masih memiliki hutang sebesar 34 miliar US$. Angka ini dua kali dari nilai pasar. Menurut Masayoshi Son, founder dari Softbank yang juga menguasai Sprint sejak 2013, seperti dilansir dari Bloomberg menyebutkan bahwa akan ada rencana untuk mulai melakukan pembayaran atas hutang. Namun, ini hanya seperti pinjaman lain untuk melakukan pelunasan saja.

Seperti yang dikatakan oleh Tarek Robbiati, Chief Financial Officer Sprint, bahwa proposal untuk pembuatan anak perusahaan yang lain dari Son – Korporasi Jepang yang akan meminjamkan dana pada Sprint. Unit baru itu berencana untuk menerima equipment carrier Wireless dan beberapa spektrum nirkabel sebagi jaminan.

Namun, Sprint menyebutkan tidak akan memberikan kontrol spektrum wireless nya. Di mana nilai dari spektrum itu sendiri diperkirakan mencapai 115 miliar US$, seperti yang diperhitungkan oleh Blommberg Intelligence. Atau sekitar 3 sampai 5 miliar US$ dari pinjaman tersebut.

“Spektrum adalah salah satu aset berharga yang dimiliki oleh Sprint,” ujar Dave Novosel, analis dari Gimme Credit. Lebih lanjut, Dave menyebutkan bahwa Spektrum itu menjadi sebuah kepastian yang dapat diberikan oleh Sprint karena dari sisi cash flow , Sprint tidak bisa memberikan kepastian.

Hutang Sprint sendiri saat ini dua kali dari nilai pasar perusahaan. Dengan menggunakan spektrum sebagai jaminan, menjadikan langkah Sprint ini tidak biasa. Para analisis pun menilai bahwa Sprint sudah kehabisan pilihan dalam jangka pendek di pasar obligasi dengan hasil yang tinggi dan menguntungkan. Hal ini membuatnya mampu membayar hutang di tahun ini sekitar 2.3 miliar US$. Sebagai awal, dari 10 miliar US$ hingga akhir 2020. “Hal ini menjadikan game yang cukup beresiko, tapi disisi lain memiliki keuntungan pasar yang tinggi,” ujar Chris Ucko, analis yang juga peneliti obligasi dari Credit Sights menjelaskan.

Dalm waktu menunggunya, Son telah melakukan peminjaman aset pada Sprint. Misalnya, pada bulan November, Soft Bank memberikan Sprint pinjaman untuk persediaan ponsel senilai 1.2 miliar US$. Ini merupakan peminjaman ponsel yang nantinya akan dikembalikan. Walau demikian, tetap saja, spektrum menjadi aset yang sangat penting dibandingkan ponsel tersebut.

Saat ini, Sprint adalah perusahaan yang memiliki sebagian besar spektrum 2.5 gigaherrtz di Amerika. Itu akan menjadi jaminan untuk tahun-tahun ke depan bahwa infrastruktur dibelakang Sprint ini cukup untuk bisa membuat jaringan nirkabel tercepat di Amerika. Chief Technology Officer Sprint, John Saw menyebutnya sebagai bit Itu spektrum menyebut sebagai “crown jewel.”

Dengan tertunda investasi besarnya di jaringan, Sprint saat ini fokus untuk menghadapi persaingan ‘keras’ nya dengan Verizon danAT&T. dengan cara memberikan tarif data yang lebih rendah pada masa promosi. Hal ini membuat Sprint memperoleh penambahan pelanggan untuk pertama kali nya sejak 2008 lalu. “Untuk mempertahankan pelanggannya, Sprint harus memperbaiki kualitas jaringannya,” ujar Walt Piecyk. analis dari BTIG menjelaskan.

Pada Oktober lalu, perusahaan mengumumkan bahwa melakukan pemotongan biaya sebesar 2.5 miliar US$. Dan hal ini mampu meningkatkan kas dan setara kas sekitar 12 persen menjadi 2.2 miliar US$. Sayang, upaya tersebut ternyata belum bisa memenuhi kebutuhannya. Baru menyelesaikan setengah dari tahun sebelumnya.

Para analis memperkirakan bahwa kerugian bersih dari Sprint ini sebesar 1.5 miliar US$ untuk tahun fiskal 2015 nya yang berakhir pada bulan Maret ini. Hal ini membuat Standard & Poor memangkas satu peringkat rating kredit Sprint menjadi B pada Februari lalu. Pada September lalu, Sprint pun sudah diturunkan rating nya juga oleh Moody Investor Service dengan high Risk B3.

“Saya berpikir bahwa Sprint akan sulit keluar dari kemelut hutangnya ini. Kecuali memang ada yang membantu nya untuk menyelesaikan persoalannya tersebut,” ujar Roger Entner, seorang analis peneliti Recon Analytics. (Icha)

Kominfo Janjikan TKDN di Palapa Ring Paket Timur

0

Telko.id –  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan janjikan adanya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam penyelesaian Proyek Palapa Ring, khususnya untuk Paket Timur yang saat ini masih dalam tahap prakualifikasi.

Hal tersebut berdasarkan pernyataan pria yang kerap disapa Chief RA ini pada acara penandatanganan Palapa ring paket tengah beberapa waktu lalu. Dalam pernyataannya, Ia menyebutkan aturannya akan segera disusun agar bisa diterapkan saat tender di Paket Timur sekitar kuartal ketiga atau awal kuartal keempat 2016 ini.

“Saat ini belum ada aturannya. Nanti akan diatur berapa persentasenya. Kita maunya semaksimal mungkin TKDN. Ini aturannya sedang disusun,” ungkapnya usai penandatangan proyek Palapa Ring Paket Tengah di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Namun karena perjanjian kerjasama untuk paket Barat dan Tengah sudah ditandatangani, kemungkinan aturan TKDN tersebut akan berlaku untuk Proyek Palapa Ring Paket Timur yang ditargetkan penandatanganan perjanjian kerjasamanya dilakukan pada September 2016.

“Yang pasti aturan TKDN ini dimasukkan untuk paket Timur. Paket Barat dan Tengah kan sudah ditandatangani, tapi nanti akan saya minta juga,” tambahnya.

Rudiantara juga telah berbicara pada Menteri Perindustrian (Menperin) saleh Saleh Husin terkait hal ini. “Saya sudah bicara dengan Pak Saleh Husein (Menteri Perindustrian) tentang bagaimana memanfaatkan produksi dalam negeri dalam konteks Palapa Ring. Nanti akan dibuat aturannya,”

Menanggapi permintan tersebut, Saleh Husin langsung bertindak cepat dengan meminta PT. Len Telekomunikasi Indonesia yang akan menggarap Paket Tengah agar dapat memanfaatkan komponen yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri.

“Banyak juga produk yang sudah bisa dibuat di dalam negeri dalam rangka mendukung Palapa Ring, misalnya kabel optik untuk di darat maupun di laut. Kira-kira sudah ada 10 perusahaan yang bisa memproduksinya dan bisa dimanfaatkan,” lanjut Saleh Husein.

Seperti diketahui, kawat baja merupakan komponen dominan dari serat optik, sementara harga kawat baja lokal dari Krakatau Steel saja seharga USD 1.200 per metric ton. Bandingkan dengan harga kawat baja dari China yang hanya USD 700 per metric ton. Apakah TKDN akan benar-benar dimasukan dalam paket timur Palapa Ring? Kita tunggu saja.

Telkomsel Jajal T-Bike Pada 17 Brand Sepeda Motor

0

Telko.id – T-Bike adalah layanan dari Telkomsel untuk tracking sepeda motor. Dengan dukungan M2M atau machine to machine. Setelah diluncurkan beberapa waktu, Telkomsel melanjutkan unjuk kebolehan dengan menghadirkan keunggulan layanan T-Bike yang ditanamkan di 17 brand sepeda motor yang berbeda, yang menjadi bagian dari peserta gelaran Touring Motor Plus Award.

Kemampuan fitur T-Bike seperti memonitor, memandu dan mengendalikan sepeda motor dari ponsel cerdas dapat dinikmati para Bikers peserta touring sejak keberangkatan dari Jakarta (Gedung Kompas Gramedia) hingga finish nanti di kota Bandung, (5/3).

Sebanyak 17 brand sepeda motor ternama dari pabrikan Jepang seperti Honda, Suzuki, Yamaha, dan dari pabrikan Eropa seperti Vespa, Aprillia, BMW, MV Agusta dan lain sebagainya akan menjajal keunggulan penggunaan sejumlah fitur yang tersedia di aplikasi T-Bike, seperti Fine My Bike (fitur untuk memandu pencarian lokasi sepeda motor), Tracking (fitur Melacak lokasi kendaraan Anda dengan menunjukkan alamat lengkap dan titik koordinat), Engine On/Off (Fitur yang memberikan keamanan ekstra pada sepeda motor), dan Geo Fence (fitur yang mengatur peringatan batas aman kecepatan maksimum berkendara).

“Telkomsel menawarkan inovasi teknologi T-Bike yang hadir sebagai solusi digital terbaik untuk berkendara sepeda motor. Dengan penggunaan aplikasi T-Bike di 17 brand sepeda motor ini, kami ingin menunjukkan bahwa T-Bike dapat dengan mudah dan nyaman digunakan di semua jenis dan brand sepeda motor,” Jaka Susanta, Vice President M2M Business Telkomsel, menjelaskan.

Kelebihan utama dari aplikasi T-Bike ini adalah ketersediaan fitur yang lengkap dan cara pemasangan yang mudah dan cepat. Kedua kelebihan ini yang membuat aplikasi T-Bike mendapat pengakuan dari MURI sebagai operator telekomunikasi pertama yang mengimplementasikan tracker GPS pada sepeda motor (First), aplikasi motor tracker terbaik di Indonesia (Finest) dari Motor Plus, dan rekor instalasi tercepat di Indonesia berkat sistem plug-in device yang hanya memakan waktu kurang dari 10 menit (Fastest) dari Forwot (Forum Wartawan Otomotif).

Jaka menambahkan, saat ini T-Bike telah digunakan oleh sejumlah perusahaan ternama yang mempercayakan layanan fitur T-Bike untuk mendukung operasional pekerjaan mereka, seperti KFC, Berrybenka, Wingstop, Carl’s Jr., Bakmi GM, Domino Pizza, Hoka-Hoka Bento, McDonald’s serta beberapa partner reseller sepeda motor seperti RTX dan Bintang Motor.

Telkomsel berharap penggunaan aplikasi T-Bike juga dapat mendorong perilaku berkendara yang baik di seluruh kalangan masyarakat, serta mendukung upaya peningkatan ketertiban berkendara dengan adanya fitur khusus bagi pengendara (rider) dan pemantau (circle) yang terintegrasi. T-Bike merupakan kelanjutan dari roadmap layanan T-Drive yang telah terlebih dahulu diperkenalkan Telkomsel untuk moda transportasi kendaraan roda empat, yang beroperasi dengan menggunakan Telkomsel Driving Analytics berupa OBD (On Board Diagnostic Device) GPS Tracking yang dapat dengan mudah di instalasi pada kendaraan, tutup Jaka. (Icha)

Karyawan Indonesia Sudah Siap Jadi Mobile Worker, Tapi?

Telko.id – Microsoft melakukan studi tentang produktivitas kerja para pebisnis di Asia Pasific. Disebut dengan Studi New World of Work. Hasilnya, Indonesia memiliki nilai tertinggi dalam hal karyawan yang bekerja secara mobile. Sayangnya hanya 29% karyawan bisnis di Indonesia yang merasa telah terfasilitasi oleh tempat kerja mereka untuk menghadapi tantangan dalam era gaya kerja baru (New World of Work).

Studi yang dilakukan oleh Microsoft ini melibatkan bisnis se-Asia Pasifik. Hasilnya menunjukkan bahwa adanya ekspektasi karyawan terhadap tempat kerja yang masih belum terpenuhi dalam hal produktivitas, kolaborasi, dan inovasi di era mobile-first, cloud-first.

Di mana, para pekerja banyak yang merasa tidak mendapat dukungan untuk bekerja secara mobile dari sisi teknologi, kebijakan perusahaan maupun tempat kerja. Pasalnya, para pekerja tetap diharuskan hadir di kantor, mengakses informasi dan data penting melalui server internal perusahaan, serta tidak memiliki teknologi yang mendukung kerja kolaborasi jarak jauh.

“Teknologi berperan sebagai kunci utama yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari manapun serta meningkatkan produktivitas. Namun, terdapat aspek lain seperti budaya organisasi, kebijakan, infrastruktur, peluang kolaborasi atau kemampuan untuk menanggulangi hal-hal yang menghalangi inovasi, yang menjadi semakin penting bagi organisasi dalam usahanya untuk lebih kompetitif,” ujar César Cernuda, President of Microsoft Asia Pacific, menjelaskan.

Salah satu pionir e-commerce di Indonesia yang berdiri sejak 1993, Bhinneka.com, telah menerapkan sistem bekerja secara mobile bagi karyawannya sejak 5 tahun lalu. Menurut CEO Bhinneka.com, Hendrik Tio, saat ini perusahaan mau tidak mau harus mengikuti kebutuhan karyawan untuk bekerja secara mobile. “Kami melihat demand dari karyawan saat ini untuk bekerja secara mobile terus meningkat. Sebagai perusahaan, kami harus mendukung keinginan tersebut, agar kami tidak kehilangan peluang untuk merekrut talenta yang kreatif serta bisa bersaing di pasar.”

Menurut studi New World of Work konsep tradisional tentang kerja telah mengalami perubahan, bahkan pada bisnis di Indonesia. Perubahan itu ditunjukkan antara lain dengan semakin banyaknya karyawan yang menggunakan perangkat mereka sendiri (bring-your-own-device) untuk menyelesaikan pekerjaan; tuntutan untuk memberikan respon yang cepat kepada konsumen maupun pemangku kebijakan di perusahaan; tuntutan bagi karyawan untuk mudah dihubungi di luar jam kantor, dan beberapa hal lainnya.

Bhinneka.com memiliki 700 karyawan dan sebagian besar dari mereka, terutama karyawan dari bagian support yang terdiri dari marketing, developer dan produk, telah menerapkan gaya kerja mobile. “Mereka bisa bekerja dari manapun, bertukar e-mail dengan mudah, mengakses data dengan cloud, berkolaborasi menggunakan Office 365, menganalisa data dengan Microsoft Power BI dan fitur-fitur lain dari Microsoft,” ujar Hendrik.

Lebih jauh Hendrik menjelaskan bahwa prinsip-prinsip New World of Work memberikan dampak yang positif bagi bisnisnya. “Yang paling penting adalah karyawan menjadi lebih fun dan tidak harus bekerja pada office hours. Dampaknya adalah produktivitas yang lebih baik dan lahirnya ide-ide kreatif dari karyawan. Efisiensi juga kami rasakan dari segi waktu, karena tidak perlu mengalami kemacetan di Jakarta, serta dari segi tempat dimana kami tidak perlu menyediakan kubikel untuk masing-masing karyawan,” ungkapnya.

Microsoft mendukung bisnis di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan menyediakan tools yang sesuai dengan gaya bekerja dalam New World of Work. “Tujuan kami jelas bukan untuk membuat lebih banyak teknologi, namun untuk membuat teknologi dapat melakukan lebih banyak hal untuk pengguna dan bisnis mereka,” jelas Peter Sutiono, Small & Midmarket Solutions & Partners (SMS&P) Director, Microsoft Indonesia. (Icha)

Inilah Pemenang Palapa Ring di Setiap Paketnya

0

Telko.id – Seperti diketahui sebelumnya, Proyek Palapa Ring untuk paket barat dan tengah telah diumumkan pemenangnya. Bukan hanya pengumuman, Para vendor terpilih pun juga telah menandatangani kontrak untuk proyek tersebut.

Sekedar informasi, untuk ruang lingkup proyek Palapa Ring ialah, Melayani daerah non-financially feasible (tidak layak secara bisnis/keuangan), Pemerintah berperan menyediakan penjaminan, Distruktur sebagai PPP/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha dan Merupakan proyek PPP pertama di sektor telekomunikasi. Seperti diketahui sebelumnya, Proyek Palapa Ring akan melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia dan terbagi menjadi tiga paket wilayah yakni, Wilayah Barat, Tengah dan Timur.

Untuk paket Barat, dimenangkan oleh konsorsium Moratel – Triasmitra dengan komposisi Moratel memegang 90% dan 10% untuk Trasmitra. Proyek paket barat ini diperkirakan akan menghaiskan biaya sekiar US$ 40,39 Juta. Untuk target penyelesaian proyek ini, pemerintah menargetkan pada akhir ahun 2018 dan mulai beroperasi pada 1 Januari 2019.

Sementara Untuk Paket Tengah, tender ini dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima. Dengan Presentase sebagai berikut : PT LEN (51 %), PT. Teknologi Riset Global Investama (34 %), PT. Sufia Technologies (5%), PT. Bina Nusantara Perkasa (5%) dan PT Multi Kontro Nusantara (5%). Paket Tengah akan meliputi 17 kabupaten atau kota di Indonesia bagian Barat yang akan terhubung dengan serat optik di darat dan laut sepanjang 1.676 KM. Paket Tengah sendiri nantinya akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Estimasi biaya untuk pembangunan Paket Tengah ini akan mencapai US$47,08 juta.

Baik paket barat dan tengah, para pemenang paket ini telah melakukan penandatangan MoU dan hanya membutuhkan waktu satu minggu saja. Menkominfo, Rudiantara mengungkapkan, “Ini pekan sejarah. Dalam waktu seminggu kita tanda tangan 2 kontrak. Saya berharap financial closing-nya cepat,” ucap Rudiantara.

Beda halnya dengan paket timur. Untuk wilayah ini, Pemerintah haruss melakukan prakualifikasi ulang. Pasalnya, wilayah geografis dari paket Timur lebih kompleks. Selain itu, peserta tender yang terdahulu digugurkan karena belum memenuhi persyaratan.

Untuk kebutuhan proses tender ulang tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomifo) melalui Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana membuka kembali prakualifikasi Tender Palapa Ring untuk Paket Indonesia Timur.

Proses pengadaan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur dan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.

Paket Timur ini menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua hingga pedalaman Papua. Sebagai informasi, peserta terdahulu yang mengikuti tender Palapa Ring paket timur ini adalah PT iForte Solusi Infotek, Konsorsium PT Matra Mandiri Prima-PT Hitachi High Technologies Indonesia-PT Partibandar Utama, Konsorsium Super Sistem Ultima-Huawei, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Indosat Ooredoo Tbk yang membentuk konsorsium bersama PT XL Axiata Tbk.

Ketika ditemi oleh tim telko.id beberapa waktu lalu, Menkominfo, Rudiantara mengatakan, saat ini ada 7 perusahaan yang sudah ikut pra-kualifikasi proyek Palapa Ring untuk paket Timur.

“Dari ketujuh perusahaan itu, ada yang dari operator besar, ada juga dari pemenang tender barat dan tengah, dan ada juga yang baru,” ujar menteri disela acara peresmian proyek Palapa Ring paket Tengah, di Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekira 6.300 kilometer.

Kominfo juga menargetkan, bahwa penandatanganan paket timur akan rampung pada bulan pertama di kuartal keempat tahun ini. Selain itu, Ia juga berjanji akan memasukan unsur TKDn pada proyek Palapa Ring paket ini, namun Ia belum mau mengungkapkan berapa kadar dari TKDN tersebut.

Menkominfo juga berharap proyek Palapa Ring paket barat dan tengah sudah mulai berjalan sebelum paket timur digulirkan dan diketahui pemenangnya.