spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1508

Soal Kerjasama dengan XL, Hary Tanoe: Kami Saling Melengkapi

0

Telko.id – Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap internet menjadi alasan bagi sejumlah penyedia layanan TV berbayar untuk ikut menyertakan akses internet ke dalam layanannya, tak terkecuali Indovision. Lewat program bertajuk “Super Bundel!”, layanan TV berbayar besutan MNC Sky Vision inipun menggandeng XL untuk menjadi partnernya dalam menyediakan akses internet super cepat. Nah, apa alasannya?

Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Jakarta, Rabu (30/3), CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo buka-bukaan terkait pemilihan XL sebagai partner strategis. Menurutnya, kedua perusahaan saling melengkapi, dan sebagai operator seluler serta mobile broadband, XL sangat powerful.

“XL memiliki apa yang tidak dimiliki MNC Group, dan apa yang dimiliki oleh MNC Group tidak dimiliki XL,” katanya. Dalam hal ini, tentu saja jaringan 4G LTE yang menyeluruh.

Seperti diketahui, saat ini layanan 4G LTE XL telah melayani lebih dari 30 kota di tanah air. Ke depannya, layanan ini akan terus diperluas hingga mencapai 85 kota sampai dengan akhir tahun 2016 ini.

“Dan bagi MNC Group, kita tidak akan masuk ke bisnis mobile broadband maupun seluler. Sama halnya dengan XL, yang saya akan kurang strategis untuk masuk ke bidang media,” tambah Hary Tanoe.

Sementara itu, Presiden Direktur XL, Dian Siswarini menyebut keputusan XL untuk bekerjasama dengan Indovision tak lain dikarenakan layanan TV berbayar ini merupakan TV berbayar terbesar dari segi pelanggan. Dengan total mencapai 2.4 juta saat ini.

“Sekarang yang kita sasar adalah pelanggan existingnya Indovision,” kata Dian ketika disinggung mengenai target selama satu tahun ke depan.

Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa kerjasama ini akan membuka potensi kerjasama yang lebih luas lagi ke depannya. “Sekarang ini baru super bundle. Jadi kita membundel mobile broadband dari XL yang berbasis LTE dengan layanan TV berbayar. Tapi ke depannya ini bisa dikembangkan, misalnya untuk smart home, M2M dan sebagainya,” tutup Dian.

Trikomsel Buka Layanan Online to Store Untuk Tingkatkan Penjualan

0

Telko.id – Saat ini penjualan online memang sudah mulai meningkat. Namun, masih banyak juga yang takut untuk membeli device atau gadget via online. Terlebih aktivitas kaum urban sekarang yang begitu padat, terutama di kota besar seperti Jakarta, membuat orang tak memiliki cukup banyak waktu untuk datang berbelanja ke toko. Maraknya bisnis belanja online sangat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa beranjak dari depan layar komputer. Sayangnya untuk berbelanja smartphone melalui online, ada sedikit ketakutan konsumen akan jaminan kualitas atas smartphone yang dibeli.

Melihat peluang ini, Trikomsel Oke Tbk menjalankan konsep Online to Store di OkeShop, yang memudahkan pelanggan melakukan pembelian smartphone idaman. Dengan fasilitas store pick up, pelanggan bisa melakukan pemesanan smartphone melalui online di www.oke.com dan selanjutnya melakukan pengecekan sekaligus pembayaran di outlet OkeShop terdekat. Calon pembeli diberi waktu 3×24 jam untuk melakukan pengecekan dan pembayaran atas smartphone yang dipesan, sebelum pesanan dibatalkan.

“Salah satu keuntungan dengan adanya fasilitas ini, pelanggan OkeShop tidak perlu takut kehabisan barang ketika datang ke toko. Pelanggan bisa melakukan seleksi smartphone yang mau dibeli melalui online, kemudian datang ke toko OkeShop untuk melakukan pengecekan dan pembayaran” ungkap Evy Soenarjo, Direktur Trikomsel menjelaskan.

Trikomsel meluncurkan konsep Online to Store ini dengan melakukan bazaar clearance sale di www.oke.com dan menunjuk 7 outlet OkeShop sebagai pick up point: OkeShop Grand Indonesia, OkeShop Mal Kelapa Gading, OkeShop Kota Kasablanka, OkeShop Mal Taman Anggrek, OkeShop Mal Summarecon Bekasi, OkeShop E-Center Karawaci dan OkeShop Kebon Sirih. Di bazaar ini, smartphone merek Samsung, iPhone, Sony dan Lenovo dijual dengan diskon sampai dengan 80%. Bazaar clearance sale dengan konsep Online to Store juga akan dilakukan di Bandung dan Surabaya dalam waktu dekat ini.

Dengan Online to Store, Trikomsel berharap aktivitas di online akan bertambah, diikuti dengan kenaikan penjualan di toko-toko OkeShop. Banyak promo menarik yang diberikan melalui program ini, seperti: cicilan menarik dengan bunga 0% sampai dengan 18 bulan dan gratis merchandise eksklusif. (Icha)

Dorong Penetrasi 4G LTE, XL Gandeng Indovison

0

Telko.id – Banyak cara dilakukan XL untuk mendorong percepatan pemanfaatan 4G LTE miliknya. Salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan MNC Group. Dimana melalui program bertajuk “Super Bundel! Indovision dan XL Internet Super Cepat,” kedua perusahaan akan memadukan layanan TV berbayar berkualitas dan internet cepat dalam satu paket.

Bagi Indovision, kerjasama ini secara tidak langsung menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya pelanggan existing terhadap akses internet serta layanan TV yang menghibur dan mendidik melalui televisi berlangganan. Sementara bagi XL, selain sebagai upaya untuk mendorong percepatan pemanfaatan layanan 4G LTE, sinergi bisnis dengan Indovision ini sekaligus merupakan implementasi dari program transformasi yang sedang berjalan, salah satu targetnya yaitu menciptakan peluang pertumbuhan bisnis baru atau re-inven.”Kami mencari celah baru untuk mendapatkan revenue baru,” ungkap Presiden Direktur XL, Dian Siswarini di Jakarta hari ini, rabu (30/3).

Dalam kesempatan yang sama, CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengurai rasa bangganya atas terlaksananya kerjasama Indovision dan XL. Harapannya, kerjasama ini bisa membawa nilai tambah bagi MSKY dan MNC Group secara umum melihat bisnis ini sedang menjadi daya tarik tersendiri di kalangan masyarakat, dimana kebutuhan terhadap internet dan hiburan yang berkualitas tidak dapat dipisahkan.

“Harapannya, ke depan kerjasama ini bisa terus diperluas,” katanya.

Ketika disinggung mengenai jangka waktu kerjasama. Dian Siswarini berharap akan akan berlangsung selamanya. “Maunya sih seumur hidup. Karena orang kan kalau sudah menikah, maunya tidak cerai,” katanya.

Sebelumnya, Hary Tanoe juga mengurai prinsip kerjasama yang dianut MNC Group, yakni satu partner seterusnya. “Kalau sekarang dengan XL, ya XL seterusnya. Tidak tiba-tiba ganti dengan Indosat,” pungkasnya.

Bundling layanan Indovision dan XL ini nantinya akan diperuntukkan baik bagi seluruh pelanggan baru maupun pelanggan existing Indovision, dengan program promo yang ditawarkan paket Promo 3 Bulan Gratis Berlangganan, yang bisa didapatkan dengan harga hanya sekitar Rp 292.000 per bulan.

Dengan paket ini, pelanggan dapat menikmati layanan televisi berlangganan dan internet selama 9 bulan plus layanan gratis selama 3 bulan untuk paket berlangganan Indovision Mars/Venus dan kuota internet sebesar 20GB, serta gratis biaya pemasangan.

Layanan ini akan bisa didapatkan pelanggan mulai April 2016, dengan cara menghubungi jaringan penjualan dan kantor cabang Indovision. “Untuk saat ini, kita start di area yang sudah kuat di 4G, seperti Jakarta, bandung, dan Surabaya,” pungkas Ongki Kurniawan, VP Corporate Strategy and Business Development and Senior VP Service Management XL.

Smartfren Siapkan Penerus True Unlimited

0

Telko.id – Setelah sukses dengan promo tarif True Unlimited nya, Smartfren kini menyiapkan promo paket baru untuk menghadapi promo paket True Unlimited yang akan berakhir pada akhir April mendatang. Seperti diketahui, Promo tarif True Unlimited menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna 4G Smartfren.

Sekedar informasi, Promo paket ‘True Unlimited’ milik Smartfren menjadi salah satu alasan meingkatnya pengguna baru dari 4G Smartfren. Bagaimana tidak, dengan hanya memakan tarif Rp. 75.000,- saja, pengguna sudah dapat menikmati internet 4G dengan cepat dan tanpa FUP atau kebijakan penggunaan normal paket internet.

Sebenarnya paket ini dibanderol dengan harga Rp 300 ribu per bulan. Namun karena promo, Smartfren hanya menghargainya sebesar Rp 75 ribu. Alhasil, promo True Unlimited pun jadi Primadona para pengguna seri ponsel Andromax 4G.

“True Unlimited itu kan sudah kita luncurkan sejak bulan November silam yang merupakan paket promosi bundling dari Andromax, tujuan dari Promo ini juga adalah agar masyarakat merasakan experience terlebih dahulu untuk teknologi 4G.namanya juga promosi jadi ada waktunya kapan mulai dan kapan berakhir,” Ujar Derrick Surya, VP Brand & Marketing Communication Smartfren pada kegiatan kampanye #generasi4G di Jakarta(30/12).

Namun, pengguna tidak perlu khawatir, karena pihak Smartfren mengungkapkan telah menyiapkan penerusnya yang tak kalah menarik dan tentunya terjangkau.

Hanya saja, ketika dijumpai pada kegiatan kampanye 4G Smartfren, Derrick tidak mau menjelaskan lebih jauh terkait paket promo penerus yang dimaksud. “Pastinya paket penerus promo Unlimited merupakan jawaban dari kebutuhan konsumen ketika menggunakan promo Unlimited,” ucap Derrick.

“Kami belajar dari kebutuhan data pengguna yang ternyata sangat mumpuni. Maka dari itu, kami telah menyiapkan paket baru penggantinya promo paket True Unlimited yang pengumumannya akan disampaikan sebelum 31 April mendatang,” tambah Derrick.

Disamping itu, Derrick juga mengungkapkan bahwa penggunaan data dari paket True Unlimited mencapai 30 GB perbulan untuk masing-masing pengguna. Namun, Ia menjelaskan bahwa angka tersebut masih dalam batas kewajaran asalkan pengguna tidak menggunakan paket tersebut secara pear-to-pear.

“Secara rata-rata, normalnya mereka dapat menghabiskan data 800 Mb hingga 1 GB per hari dan itu merupakan penggunaan yang wajar ketika mereka sebagai ‘streaming user’, anak saya saja streaming video tiap hari dan itu masih wajar,” ungkap Derrick.

Sampai dengan saat ini, jumlah pengguna paket True Unlimited milik Smartfren berada pada kisaran angka 100 ribu user. Angka tersebut sangatlah kecil, mengingat jumlah pengguna 4G Smartfren secara keseluruhan berada pada kisaran 1.4 juta pengguna.

Derrick juga mengungkapkan, bahwa ada pengguna ‘bandel’ yang menggunakan promo tarif True Unlimited tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Seperti, menggunakan smartphone selain Andromax dan Hisense Pure Shoot, serta menggunakannya di Mifi dengan share user yang sangat banyak. Hal ini terlihat dari jumlah pemakaian data internet yang sangat banyak dan jauh melampaui 30 GB perbulannya.

Perbanyak Pengguna 4G, Smartfren Kampanyekan #Generasi4G di 4 Kota Indonesia

0

Telko.id – Smartfren myang saat ini tegah menggelar jaringan 4G LTE, kembali mengadakan sebuah kampanye dan edukasi kepda masyarakat luas terkait dengan jaringan super cepat 4G, dan penggunaan 4G untuk mendukung segala aktivitas masyarakat sekaligus membuka peluang usaha baru.

Bersama dengan Brand Ammbassador mereka yakni grup Band Nidji, Smartfren mengkampanyekan gerakan sosial bertajuk #Generasi4G. Diharapkan, kampanye ini dapat menggali potensi dan kreatifitas generasi Millenial Indonesia gguna mendukung pertumbuhan ekonomi kretaif di Indonesia.

Derrick Surya, VP Brand & marketing Communication PT. Smartfren telecom Tbk mengungkapkan, “Teknologi 4G LTE yang kami hadirkan tentunya dapat dimanfaatkan lebih dari sekedar digunakan untuk ber-social media. Dengan teknologi 4G LTE Advanced Smartfren yang memiliki konektivitas sangat cepat dan stabil, kami berharap dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas para generasi muda Indonesia dalam membangun bangsa. Untuk itu melalui kampanye ini kami ingin menunjukkan bagaimana teknologi ini dapat membantu mereka menjadi generasi yang lebih baik, dan siap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan, khususnya dalam menyambut era Internet of Things (IoT),” ujarnya pada saat konferensi pers #generasi4G.

Derrick menambahkan, “kita tahu, bahwa saat ini kita telah memasuki era digital, dimana semakin cepat perubahan zaman yang menuntut generasi muda Indonesia untuk semakin kreatif, kontribusi kita untuk Indonesia salah satunya dengan memperkenalkan layanan VoLTE pertama kali di Indonesia,” tambah Derrick.

Sekedar informasi, selain Andromax, 4G LTE milik Smartfren dapat digunakan pada semua smartphone yang sudah mengusung teknologi 4G seperti beberapa seri Samsung, Lenovo, dan Hisense.

Setidaknya, terdapat tiga hal yang membedakan antara jaringan 4G smartfren dengan operaor 4G yang lainnya. seperti, Jaringan 4G terluas di Indonesia dan sudah dibuktikan oleh Opensignal. selain itu, Sudah memiliki teknologi VoLTE yang mempermudah pengguna untuk melakukan panggilan telepon dan video call menggunakan pulsa telepon serta jaringan 4G smartfren, serta Smarftren memiliki teknologi LTE Advanced, yakni adalah teknologi penggabungan antara dua frekuensi berbeda dengan dua teknologi berbeda.

Seperti diketahui, sampai dengan saat ini jumlah pengguna 4G smartfren berada pada kisaran 1.4 juta pelanggan. dengan mayoritas pelanggan menggunakan mifi ketimbang smartphone.

Kembali ke kampanye #Generasi4G, Smartfren bersama dengan Nidji akan mengadakan roadshow di kota-kota besar di Indonesia. Seperti di kawasan Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya.

Untuk Jabodetabek, kampanye #Generasi4G akan diadakan di Summarecon Mall Bekasi pada tanggal 3 April 2016. Sementara untuk Yogyakarta, akan diadakan di Jogja City Mall pada tanggal 17 April 2016, sedangkan di Bandung, roadshow ini akan bertempat di Cihampelas Walk pada tanggal 1 Mei 2016 dan Surabaya pada tanggal 15 Mei 2016 di Surabya Town Squre.

Sebagai Brand Ambassador, Nidji mengungkapkan, “Mewakili generasi muda, kami memberikan apresiasi atas kampanye #Generasi4G yang dilakukan oleh Smartfren. Karena memang benar, teknologi 4G LTE Advanced yang telah tersedia ini harus dimanfaatkan sebaik baiknya terutama bagi para generasi muda untuk mendukung kemajuan mereka. Saya sendiri merasakan manfaat dari 4G LTE Advanced terutama dalam memperkenalkan Nidji lewat dunia digital,” ujar Giring Ganesha selaku vokalis gru band Nidji.

Dipilihnya Nidji sebagai Brand Ambassador dari kampanye ini karena mereka dianggap sebagai ikon generasi muda Indonesia yang aktif dalam melahirkan karya-karya kreatif.

Tri Gelar Festival #Ambisiku Untuk Rangsang Penggunaan 4G LTE

0

Telko.id – Investasi operator untuk gelar jaringan 4G LTE akan menjadi mubazir jika tidak ada konten atau aplikasi yang mendukung. Jika hanya mengandalkan yang sudah ada, tidak salah juga, hanya saja kompetisi nya adalah dengan semua operator yang ada di Indonesia. Itu sebabnya, setiap operator membuat atau menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk dapat melayani kebutuhan para pelanggannya. Demikian juga dengan Tri. Program yang digelar adalah Festival #Ambisiku.

“Festival #Ambisiku ini sebuah program yang menunjukan komitmen Tri kepada generasi muda demi menjadikan Indonesia yang lebih baik, yang notabene saat ini banyak yang menggunakan layanannya,” ujar Dolly Susanto, Chief Sales & Marketing Officer Hutchinson 3 Indonesia menjelaskan. Selain itu, program ini juga untuk memperkenalkan 4G LTE.

Dalam program ini ada empat kegiatan utama. Yang pertama, Cerita #Ambisiku. Yang merupakan serial video inspiratif tentang perjalanan anak muda Indonesia dalam mewujudkan ambisinya. Semuanya dapat diakses melalui akun YouTube Triindonesia.

Kedua, Kelas #Ambisiku. Di mana, Tri akan mengajak para pelaku serta penggiat industri kreatif dan ekonomi digital untuk memberikan inspirasi dan bimbingan bagi para fans Tri yang menjadi follower twitter Triindonesia. Inspirasi ini diharapkan dapat membantu para generasi muda untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis digital dan bakat yang dimiliki bisa menjadi kekuatan hebat.

Ketiga, Sebarkan #Ambisiku. Tri akan membantu para starup untuk promosi usahanya. Dan keempat adalah Parade #Ambisiku. Sebuah ajang aktualisasi ambisi anak muda yang akan digelar di tiga kota yakni Makasar, Pontianak dan Bandung.

Agar layanan 4G LTE Tri banyak digunakan, operator ini juga mengeluarkan tiga produk baru yakni Pake Tri Movie yang akan berkolaborasi dengan Klik Film. Di mana, film box office film Indonesia dapat diakses aplikasi streaming lokal. Paket ini terdiri dari satu voucher movie untuk gratis langganan film Indonesia pilihan selama 30 hari. Voucher kuota 3GB dan satu voucher untuk mendapatkan USIm 4G LTE di 3store.

Pake Tri Lady adalah produk Tri yang bekerjasama dengan Watson, gerai produk farmasi dan alat kecantikan. Produk ini juga bundling dengan produk kecantikan Wardah. Produk ini dapat diperoleh di gerai Watsons di pulau Jawa dan fitur Go-Mart yang tersedia di aplikasi Go-Jek.

Tri juga mengeluarkan kartu perdana Sobat yang diperuntukan bagi pelanggan baru. Dengan kartu ini maka memungkinkan pelanggan untuk dapat berbagi kuota dengan tiga orang lainnya. Bagi yang ingin mengembangkan usaha dapat digunakan untuk koneksi menggunakan lebih dari satu device. Kartu ini memberikan kuota besar dengan harga terjangkau yaitu pulsa reguler 25.000, kuota bersama 6GB yang dapat dibagikan ke tiga nomor Tri. (Icha)

Jadi Brand Ambassador, Nidji Minta Promo True Unlimited diperpanjang

0

Telko.id – Salah satu paket internet 4G yang menjadi primadona di kalangan pengguna 4G adalah Promo paket ‘True Unlimited’ milik Smartfren. Bagaimana tidak, dengan hanya memakan tarif Rp. 75.000,- saja, pengguna sudah dapat menikmati internet 4G dengan cepat dan tanpa FUP atau kebijakan penggunaan normal paket internet.

Namun sayangnya, Promo tarif Rp. 75.000,- perbulan ini sebentar lagi akan berakhir. Tepatnya pada bulan Mei mendatang, Promo unlimited ini akan berubah ke harga normal yakni sekitar Rp. 300.000,- perbulan. Sekedar informasi, menurut pihak Smartfren, rata-rata penggunaan data para pelanggan paket True Unlimited mencapai 30 GB perbulan dan itu masih dalam batas wajar mereka.

Menanggapi hal ini, Giring selaku vokalis Band Nidji yang juga sebagai Brand Ambassador dari program #Generasi4G Smartfren mengaku kecewa dengan berakhirnya promo tarif yang jadi primadona ini.

Giring juga menjelaskan, dengan hadirnya promo paket True Unlimited, Ia bisa menikmati streaming Netflix di setiap kesempatan tanpa lelet, walaupun untuk di wilayah kabupaten sekalipun.

“Sayang sekali promo tarif True Unlimited cuma sampai bulan April, dengan paket True Unlimited kami bisa nonton streaming Netflix bahkan smpai tigkat Kabupaten dan gak lelet, ” ujar vokalis yang dikenal dengan rambut ikalnya ini.

Sejatinya, bukan hanya Giring yang meresahkan promo tarif True Unlimited yang akan berakhir ini. Pasalnya, Menurut Derrick Surya selaku VP Brand & Marketing Communication Smartfren mengungkapkan bahwa ada sekitar 100 ribu pengguna paket True Unlimited Smartfren di Indonesia saat ini.

Nampaknya keinginan Giring untuk memperpanjang tarif promo dari paket True Unlimited tidak akan terlaksana, Pasalnya pihak Smartfren akan tetap memberlakukan tarif normal untuk paket True Unlimited pada awal Mei mendatang.

“True Unlimited itu kan sudah kita luncurkan sejak bulan November silam yang merupakan paket promosi bundling dari Andromax, tujuan dari Promo ini juga adalah agar masyarakat merasakan experience terlebih dahulu untuk teknologi 4G.namanya juga promosi jadi ada waktunya kapan mulai dan kapan berakhir,” Ujar Derrick pada kegiatan kampanye #generasi4G di Jakarta(30/12).

‘Si Bungsu ‘ Tri Baru Woro-woro 4G LTE di Ultah ke 9-nya

0

Telko.id – Terlambat? Jika dibandingkan dengan 4 operator lainnya, memang Tri cukup terlambat. Namun, jika dilihat dari ekosistem 4G LTE di Indonesia, Tri memang tidak terlalu terlambat. Pasalnya, ekosistem 4G LTE yang terdiri dari Device, Network dan Application atau DNA ini memang belum terbentuk sempurna. Terlebih dari sisi Device. Yang saat ini masih dianggap belum maksimal penetrasinya. Maklum, harganya masih dianggap terlalu tinggi.

Tepat pada ulang tahun ke sembilannya, Tri baru meluncurkan layanan 4G LTE dengan ‘sedikit’ agresif. Walaupun, masih kurang dibandingkan dengan 4 operator lainnya. Baru di 6 kota saja yang dianggap perlu oleh ‘si bungsu’ ini untuk diaktifkan layanan 4G LTE nya. Bukan karena tidak mau, tapi lebih melihat kebutuhan dari para pelanggannya. Yakni di Batam, Pontianak, Makasar, Jakarta, Bandung dan Denpasar. Layanan 4G LTE ini bekerja di spektrum 1800 Mhz.

Rentang pita lebar yang dimiliki oleh Tri memang tidak banyak. Hanya 10 Mhz saja. Mungkin itu sebabnya, Tri tidak terlalu gembar-gembor jualan 4G LTE pada konsumen Indonesia. Namun hal itu dibantah oleh Randeep Singh Sekhon, Presiden Direktur Hutchinson 3 Indonesia. “Dengan keterbatasan rentang pita lebar spektrum yang dimiliki Tri yaitu 10 Mhz di 1800 Mhz, Tri tetap melanjutkan komitmennya untuk menghadirkan akses internet bagi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia,” ujar Randeep menjelaskan.

Dari total 39.054 BTS yang sekarang digunakan untuk melayani pelanggannya yang berjumlah 55.5 juta itu, baru sekitar 1.000 BTS saja yang sudah aktif layanan 4G LTE nya. Sedangkan sisanya, masih digunakan untuk layanan data pada 2G dan 3G.

Dengan adanya layanan 4G LTE ini pun, Tri tidak berharap terlalu banyak untuk bisa menambah jumlah pelanggan baru. “4G LTE akan lebih banyak dipergunakan oleh pelanggan yang switch dari 3G ke 4G,” ujar Muhammad Buldyansyah, Wakil Presiden Direktur Hutchinson 3 Indonesia menjelaskan. Lebih lanjut, Buldyansyah juga mengatakan bahwa penetrasi smartphone 4G di Indonesia saat ini baru 15 – 20%. Jika 30-40% nya atau sekitar 2 – 3 juta menggunakan layanan Tri, itu sudah bagus. Paling tidak akhir tahun 2016 bisa dicapai. Sedangkan, untuk trafik data, paling tidak bisa ada peningkatan sekitar 2 – 3% secara nasional.

Saat ini, Tri mengklaim sudah menjadi nomor 2 secara industri untuk operator dengan trafik data terbesar. Mengalahkan operator 3 operator lain. Namun, sudah berdekatan dengan operator nomor 1 di Indonesia. Dengan jaringan yang di klaim sudah melayani 86% populasi di Indonesia, jaringan Tri ini menghantarkan 1200 – 1300 Terabyte/hari atau 40.000 Terabyte/bulan data. Artinya, sepertiga dari trafik industri ada di jaringan Tri. Itu sebabnya, si bungsu ini berani mengklaim nomor 2. Selain itu, penetrasi pengguna smartphone di jaringan Tri mencapai 80%, diatas dari angka penetrasi industri. (Icha)

Kontribusi FAST Untuk Industri Telekomunikasi

0

Telko.id – FAST yang merupakan sebuah wadah bagi para alumni dari Telkom University, termasuk diantaranya STT Telkom, STMB, STISI dan Politeknik, baik secara langsung maupun tidak langsung telah memajukan industri telko Tanah Air. Dengan menyumbang banyak praktisi bahkan sampai ke pakar Telko, FAST sejatinya memiliki peranan penting dalam pertumbuhan industri telko di Indonesia.

Sekedar informasi, para Alumni mereka juga banyak bekerja di beberapa operator besar di Indonesia. Alumni Telkom University juga tersebar di instansi pemerintahan serta berbagai vendor jaringan.

“Kita punya 32000 member yang tersebar di 32 negara, kebanyakan di Indonesia, sekitar 70 hingga 80%,” ujar Jimmy Agueno, Alumni Telkom University dan Calon Presiden Fast 2016-2020.

Seperti diketahui, para alumni mereka sejatinya sudah termasuk dari golongan middle up. Namun, untuk lulusan baru, mereka bisa dibilang masih kurang settle, karena masih baru, dan tugas FAST untuk menjembatani antara alumni yang sudah settle dengan yang belum settle.

Jimmy menambahkan, peluang di industri Telko itu besar sekali. Hal tersebut terbukti dari mayoritas alumni yang tergabung kedalam FAST bekerja di perusahaan telekomunikasi Indonesia. Bahkan, ada juga yang memiliki usaha di industri ini.

Jimmy juga mengharapkan, kedepannya FAST dapat dijadikan sebagai wadah bagi para alumni baru dan alumni lama yang sudah settle, untuk saling berhubungan dan membuka sebuah peluang baru serta semakin memajukan industri telekomunikasi Indonesia.

“Yang cari kerja susah payah, yang mencari tenaga kerja pun juga susah, maka dari itu harapannya FAST bisa jadi penghubung dan menjembatani antara pencari kerja, pencari tenaga kerja serta para investor,” tambah Jimmy.

Terkait dengan TKDN, Jimmy Augeno juga ingin memanfaatkan potensi yang ada dari para alumni untuk menciptakan banyak produk lokal yang dapat digunakan untuk mendukung industri telko di Indonesia. Sekedar informasi, dari semua fakuktas di Telkom University belum bersinergi sehingga hal ini dirasa sulit. Namun, kedepannya FAST akan mensinergikan fakultas tersebut, yang bertujuan pada akhirnya untuk mendukung perkembangan industri telko di Indonesia.

Ia juga menambahkan, bahwa mereka telah mendapatkan dukungan dari ketua BKPM untuk menciptakan industri telko dalam negeri, dan siap mendatangkan investor dari luar negeri.

“Jika ditanya mengenai sumbangsih FAST selama ini untuk industri telko di Indonesia, tentunya sudah sangat banyak mengingat sebagian besar anggota FAST bekerja di Industri telko,” pungkas Jimmy.

CIGI: Pengguna Internet Bingung Bedakan ‘Security’ dan ‘Privacy’

Telko.id – Sebuah ;embaga riset di Kanada, CIGI (Centre for International Governance and Innovation) belum lama ini menggelar sebuah survei terkait pengasawan dalam berinternet. Menurut lembaga ini, warga biasa lebih nyaman dengan pengawasan pemerintah.

Dalam sebuah survei internasional, yang mengikutsertakan 24.000 responden di 24 negara), CIGI mengklaim lebih dari 70 persen ingin “dark net” ditutup (yang bertumpu pada asumsi bahwa 70 persen dari orang-orang paham dengan apa yang disebut “dark net”).

Sekadar informasi, dark net sendiri merupakan sebuah jaringan overlay yang hanya dapat diakses dengan perangkat lunak, konfigurasi, atau otorisasi khusus, sering menggunakan protokol komunikasi non-standar dan port. Perbedaan besar antara internet biasa dan rarknet adalah, darknet bergerak secara lokal dan benar-benar anonim.

Kekesalan terbesar terhadap darknet ada di Indonesia, India dan Meksiko, dimana 80 persen dari semuanya mengatakan itu harus dihilangkan. Sementara AS dan Australia menyusul di barisan berikut dengan 72 persen.

Pada saat yang sama, rata-rata lebih dari 26 persen pengguna tidak percaya dengan pemerintahnya dalam memantau keseluruhan komunikasi mereka tanpa sepengetahuan mereka.

Di antara penggambaran menakutkan dari dark-web – “gambar pelecehan anak, pembelian narkotika ilegal atau merencanakan pembunuhan”, misalnya – peneliti CIGI, Eric Jardine mengakui bahwa “menutup jaringan anonimitas bukan solusi jangka panjang yang layak, karena mungkin akan terbukti tidak efektif.”

Seperti dilaporkan The Register, Rabu (30/3), hanya 8.47 persen responden, rata-rata, mengatakan bahwa mereka percaya sepenuhnya pada pemerintah mereka. Warga paling yang percaya pada pemerintah mereka berada di Tunisia, dengan angka 27 persen, dan Pakistan, pada angka 21 persen.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak memahami bahwa enkripsi yang tidak bisa dipecahkan melindungi hal-hal seperti perbankan dan belanja online mereka, serta melindungi dari kejahatan: 60 persen orang Amerika dan 63 persen dari total sampel menilai “perusahaan tidak harus mengembangkan teknologi yang melindungi penegak hukum mengakses isi data online pengguna.”

Mengenai akses ke data warga, survei mengatakan 70 persen lebih pengguna berpikir bahwa lembaga harus memiliki akses ke konten warga untuk “alasan keamanan nasional yang sah,” sementara 30 persen-nya tidak setuju.

Meski tentu saja, pemahaman warga tentang apa yang dimaksud alasan “valid”bisa saja sangat bervariasi, dalam daftar negara-negara yang termasuk Australia, Brazil, Kanada, Cina, Mesir, Perancis, Jerman, Inggris, Hong Kong, India, Indonesia , Italia, Jepang, Kenya, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Polandia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Swedia, Tunisia, Turki dan Amerika Serikat.

CIGITidak mengherankan jika warga Turki (45 persen tidak setuju dengan akses pemerintah) dan Brazil (41 persen menolak), misalnya, kurang mempercayai pemerintah mereka ketimbang mereka yang berada di Amerika (31 persen tidak setuju), Prancis (29 persen tidak setuju) atau Australia (25 persen tidak setuju). Pasalnya, responden dari Turki dan Brazil saat ini memang tengah mengalami oposisi yang menggemparkan terhadap pemerintah mereka.

Yang menarik justru apa yang terjadi di negara-negara seperti Korea Selatan, Jerman, Hong Kong dan Jepang, dimana semuanya mencatat lebih dari 40 persen responden menentang akses badan keamanan nasional untuk komunikasi mereka.