spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1505

Serang 3 Bank di India, Hacker Minta Bitcoin Sebagai Tebusan

0

Telko.id – Hacker menguasai komputer di tiga bank dan perusahaan farmasi di India baru-baru ini. Mereka menuntut tebusan dalam bentuk Bitcoin untuk kunci dekripsi untuk mencairkannya.

Dilansir dari EtTech, Selasa (12/1), para penyerang mengakses sistem dengan mengambil alih komputer IT administrator. Dalam keempat kasus ini, para hacker dikatakan telah menggunakan ransomware Le Chiffre.

Setelah mengenkripsi semua file, hacker menuntut masing-masing satu bitcoin (sekitar Rs 30.000 dengan harga saat ini) per komputer dengan total mencapai jutaan dolar. Ini adalah kasus pertama di India, dimana hacker meminta uang tebusan berupa Bitcoin, mata uang digital yang diterima hampir di seluruh dunia.

Beberapa uang tebusan dikatakan telah dibayar untuk membebaskan komputer milik top eksekutif. Meski nama bank dan perusahaan farmasi atau jumlah komputer yang dikompromikan hingga saat ini belum diketahui.

“Dalam dua minggu terakhir, banyak perusahaan India termasuk beberapa bank dan perusahaan farmasi menjadi sasaran hacker,” kata Mukul Shrivastava, mitra untuk penyelidikan penipuan dan jasa sengketa di EY.

“Dalam beberapa kasus, perusahaan juga membayar uang tebusan untuk sekitar 15 komputer sehingga setidaknya para top eksekutif bisa menggunakan komputer mereka,” tambahnya.

Frekuensi dan keganasan serangan cyber pada perusahaan-perusahaan India akan diintensifkan mengingat kemajuan ekonomi menarik lebih banyak predator, kata para ahli. Tidak satupun dari kasus yang disebutkan di atas melibatkan polisi. Perusahaan India cenderung merahasiakan serangan tersebut.

Dalam semua kasus, infeksi dimulai ketika email yang menyamar sebagai pesan dari manajemen senior dibuka. Setelah komputer administrator TI dikuasai, malware menemukan jalan ke komputer lain.

Para ahli mengatakan ransomware ini sulit untuk dideteksi. “LeChiffre mengenkripsi data pada komputer dan server di latar belakang menggunakan 256-bit kriptografi kunci publik di mana kunci pribadi untuk dekripsi hanya diketahui hacker,” kata Amit Jaju, Direktur eksekutif, forensik cyber, analisis data, EY. Hacker meninggalkan pemberitahuan mengenai uang tebusan dan rincian kontak pada setiap komputer dalam sebuah file teks.

Para ahli juga mengatakan kunci dekripsi juga mungkin memiliki malware yang akan memungkinkan akses hacker di masa depan. Pada Mei tahun lalu, dua konglomerat India harus membayar sekitar USD 5 juta masing-masing setelah hacker meretas sistem mereka. Para hacker, yang diduga beroperasi dari Timur Tengah, mengancam akan membocorkan informasi kepada pemerintah India jika uang tebusan tidak disampaikan. Keduanya dikabarkan telah memenuhinya.

Awali Tahun Baru, XL Manjakan Pengguna Dengan Mood Music

0

Telko.id –  Awali Tahun baru 2016, XL menghadirkan sebuah layanan VAS terbaru mereka yaitu XL Mood Music. Layanan ini juga merupakan layanan RBT mereka yang berbeda dengan RBT pada umumnya.

Mood Music sendiri merupakan RBT yang mana pengguna bisa mengganti berbagai nada sambung pribadi mereka berkali-kali dengan hanya melakukan satu kali registrasi.

Bukan hanya itu, perbedaan berikutnya  dari layanan RBT lainnya adalah para pelanggan juga bisa mendengarkan nada sambung mereka ketika sedang melakukan panggilan voice ke pengguna lain yang tidak menggunakan RBT.

Riza rachmansyah, VP Brand Management XL Axiata Indonesia mengungkapkan, “XL ingin mrngawali tahun 2016 ini dengan gebrakan, yaitu kami ingin menghadirkan layanan mood music dengan memanfaatkan layanan RBT,” ucapnya.

Sekedar informasi, RBT juga merupakan layanan yang tahan banting dan cukup diminati oleh para pelanggan XL di seluruh Indonesia.

Sampai dengan saat ini saja, jumlah pengguna RBT XL telah mencapai 2.5 juta pelanggan. RBT juga menyumbang sekitar 30 sampai 40 persen dari total revenue mereka di tahun lalu.

Untuk Mood Music sendiri, sejatinya pihak XL tidak berniat untuk menggantikan layanan RBT lawas mereka, dan akan berjalan berdampingan dengan RBT yang sudah ada.

Mood Music adalah pelanggan nanti tidak perlu gonta ganti RBT setiap saat. Mereka akan mendapatkan service berupa beberapa lagu yang sudah dipilih terlebih dahulu.

Terkait dengan RBT, XL juga lebih transparan dan lebih mudah untuk mendapatlan lagu bagi para konsumen

Herry Yulianto, Head of VAS XL “Kita ingin mempertahankan pelanggan existing kita dan berusaha lebih dekat dengan mereka lewat musik, dan kita pada tahun ini akan lebih berfokus pada layanan yang berbasis musik,”ucapnya.

Untuk Mood Music sendiri sejatinya telah dihadirkan untuk para pelanggan sejak tanggal 1 Desember tahun lalu. Bahkan, Riza Rahmansyah juga mengklaim kalau sampai dengan saat ini total pengguna layanan Mood Music sudah melebihi dari Ekspektasi XL.

Nantinya, Mood Music juga akan hadir dalam bentuk aplikasi untuk semakin memudahkan para pengguna dalam mengganti lagu kesukaan mereka.

Berbicara mengenai target, Herry mengungkapkan semoga kedepannya layanan Mood Music akan mengikuti kesuksesan dari layanan RBT mereka.

Untuk langganan sendiri, pihak XL memberikan tarif langganan mingguan dan bulanan. Untuk mingguan, pengguna akan dibebankan tarif sebesar Rp.5.500 untuk 7 hari langganan serta Rp. 11.000 untuk 30 hari berlangganan tanpa takut terkena tambahan biaya ketika mereka mengganti lagu.

5 Perubahan eCommerce di 2016

0

 

Telko.id – Tahun 2015, adalah tahun di mana popularitas eCommerce mulai tumbuh. Masyarakat pun mulai mengenal pembayaran digital dari mobile wallet yang asalnya harus tekan-tekan tombol menjadi cukup dengan sentuhan melalui teknologi NFC atau Near field communication. Lalu, apa yang akan terjadi pada 2016? Teknologi apa yang sedang berkembang dan menjadi trend di industry? Berdasarkan prediksi aka nada lima perubahan yang terjadi.

Startups Akan Menjadi Bank Bagi Generasi Milenium

Pada 2014, yang terjadi adalah pinjaman peer-to-peer. Kemudian pada 2015 muncul platform pinjaman alternative yang menindaklanjuti model tradisional dengan aplikasi pinjaman seperti Earnest dan Affirm. Yang jadi sasaran adalah para millennium. Yang memang sudah cukup aware dengan transkasi ini.

Selanjutnya, jika model ini akan dikembangkan adalah bagaimana dapat menyentuh generasi tersebut. Berdasarkan studi, generasi ini setengahnya bahkan tidak memiliki kartu kredit.

Yang terjadi, muncul aplikasi dapat memberikan pinjaman dalam skala kecil. Seperti yang dilakukan oleh Affirm. Demikian juga dengan pola bayar dalam jangka waktu tertentu. Dengan pola yang tidak besar membuat mereka juga paham, kapan hutang nya akan lunas dan akhirnya akan melakukan peminjaman betikutnya.

Lebih luas lagi, perusahaan pinjaman baru akan fokus menjadi bank yang lebih besar dan konsumen dapat beralih. “Ini adalah tujuan bank untuk membantu orang dapat merealisasikan harapan dan impian mereka, sehingga dapat bersekolah, membeli rumah, mungkin membeli mobil, dan meminjam uang di saat membutuhkan,” ujar Louis Beryl, salah seorang pendiri dan CEO Earnest seperti yang dilansir dari venturebeat.com.

Selanjutnya, Louis juga mengatakan bahwa Earnest akan memperluas usahanya untuk menjadi professional dan melayani “Kami ingin memperluas bisnis nya dengan melayani para professional sepanjang hidup mereka”.

Pada tahun 2016, kita akan melihat startups yang bekerja secara terintegrasi dengan kehidupannya millennial nya dengan layanan yang akan membantu mereka untuk membeli mobil dan rumah.

Akan Banyak Alasan Pakai Mobile Wallet di Toko

Tahun ini, Apple Pay dan PayPal akan mendorong teknologi eCommerce hingga mendorong para toko untuk menggunakan layanan pembayarannya. Pada starups kecil juga akan mengubah cara pembayaran di toko online mereka.

Ketika Apple menggunakan teknologi NFC maka cara pembayaran ini akan dapat diterima oleh brand besar seperi McDonald. Perusahaan Mobile Wallet pun perlu dorongan agar layanannya digunakan semudah penggunakan kartu kredit.

Memang untuk cara ini dapat terangsang tumbuh dikalangan masyarakat perlu ada gerakan yang signifikan dari para pemain Mobile Wallet. Yang sekarang ini memang sudah dilakukan oleh para operator dan beberapa perusahaan lain. Selain jumlah toko atau merchant yang mengadopsi layanan ini diperbanyak jumlah nya, perlu juga ada langkah yang ‘memaksa’ agar konsumen menggunakan layanan ini. Apakah dengan pemberikan bonus atau iming-iming lainnya. Sehingga akhir nya menjadi kebutuhan. Hal ini tidak saja dapat dilakukan secara fisik maupun online atau digital.

Shopping di Mana Saja dan Kapan Saja

Mungkin sekarang belum terpikirkan bahwa ke depan dapat berbelanja sambil masak di dapur. Tetapi Amazon sudah akan melakukan integrasi interface untuk belanja di rumah. Di mana aka nada tombol Amazin Dash yang tinggal di tekan dan melakukan belanja langsung di seluruh bagian rumah. Tapping tombol tersebut akan secara otomatis melakukan order dengan menggunakan produk yang ada di rumah. Hal yang sama juga dilakukan oleh MasterCard.

Di tahun 2016 juga, akan mulai bermunculan peralatan rumah tanggal seperti kompor, microwaves, refrigerator yang menyedikan tombol order atau cara berbelanja lainnya.

Kompetisi Akan Berimbas pada Peer to Peer Payment

Pembicaraan Apple dengan bank, kemudian akan melakukan kerjasama dengan Google, Square dan Facebook, tentu juga perlu dicermati. Di mana Mobile wallets akan menjadi alat pembayaran yang memenuhi kebutuhan konsumen. Di 2016, ketika masyarakat sudah menggunakan mobile wallet maka akan menuntut layanan di tingkatkan dan dapat memenuhi semua kebutuhannya.

Shopping di Facebook

Facebook akan meningkatkan platform Messenger nya dan akan memasukan juga layanan berbelanja di dalamnya. Tentu ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkannya. Terutama bagi perusahaan yang ingin meningkatkan layanannya pada pelanggannya.

Apalagi, Facebook juga sudah melakukan kerjasama dengan PayPal. Tentu, hal ini akan menjadi demand tambahan bagi Messenge platform dari Facebook. Awal tahun ini saja, Facebook sudah bekerjasama dengan Shopify dan memasukan Shop Section di halaman Facebook yang dapat mensasar langsung konsumen. Di 2016, Shopify juga akan meningkatkan layanannya di halaman Facebook maupun messengernya.

Dengan adanya peluang-peluang baru tersebut maka digital financial produk juga akan menjadi mature dan akan siap untuk lebih agresif lagi. Dan jangan kaget ketika Apple, PayPal dan Google akan memberikan konsumen reward programs bagi yang menggunakan digital wallets nya.

Peluang-peluang diatas juga harus dicermati oleh pemerintah. Jangan sampai, Indonesia hanya menjadi target pasar saja. (Icha)

Transaksi TCASH Meningkat 150% Selama 2015

1

Telko.id – Dalam gaya hidup digital, tidak terlepas dari trend pembayaran secara digital. Yang tercatat di Telkomsel yang menggunakan layan TCASH terjadi peningkatan yang signifikan selama 2015. Pada penutupan tahun 2015, terjadi peningkatan 150% dibandingkan tahun 2014.

Bahkan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru 2015, terjadi peningkatan trafik transaksi TCASH hingga 100% dibandingkan hari normal. Hal ini berkaitan dengan tingginya angka kunjungan masyarakat ke pusat-pusat perbelanjaan, dimana di lokasi-lokasi tersebut layanan TCASH telah digunakan oleh beberapa merchant ternama diantaranya Coffee Bean, Baskin Robbins, Wendy’s, McDonald’s, Bakmi GM, 7Eleven, Indomaret dan Cinema XXI.

“Kenaikan trafik TCASH yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menunjukkan adanya sambutan positif dari masyarakat terhadap layanan mobile money yang kami tawarkan,” ujar Herman Suharto, General Manager Digital Payment and Banking Telkomsel dalam release tertulisnya.

Herman lebih lanjut menjelaskan bahwa transaksi TCASH sejauh ini paling banyak digunakan untuk bayar beli di handphone dan bayar cepat pakai Tap. Ke depannya ekosistem TCASH akan terus dikembangkan untuk layanan lainnya seperti transportasi publik, taksi, parkir dan ke berbagai layanan finansial, serta penambahan jumlah merchant.

Direktur IT & Finance McDonald’s Indonesia, Yanti Lawidjaja mengatakan, “McDonald’s melihat TCASH sebagai opsi pembayaran non tunai yang mudah dan cepat, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk kami. Sistem pembayaran non tunai kami yang terintegrasi memudahkan transaksi non tunai, baik untuk pelanggan maupun kasir. Ditambah dengan adanya promosi menarik yang TCASH lakukan di McDonald’s, maka angka penggunaan pembayaran non tunai kami naik cukup pesat selama tahun 2015.”

TCASH yang kini hadir dengan teknologi Near Field Communication (NFC), yang dinamakan TCASH TAP juga memberikan kemudahan lebih dan pengalaman unik kepada pelanggan dalam melakukan transaksi. Layanan ini dapat digunakan di semua jenis ponsel baik feature phone maupun smartphone.

Penggunaan layanan ini amat mudah, dimana pelanggan cukup menempelkan sticker NFC ke ponselnya (bisa diperoleh di GraPARI, 7 Eleven dan Indomaret bertanda khusus), mengaktifkan layanan, dan pelanggan dapat melakukan ‘TAP’ di mesin NFC merchants. Transaksi TCASH pun sangat aman karena menggunakan PIN 6 digit PIN.

“Kami berharap, dengan variasi inovasi produk dan nilai yang ditawarkan, TCASH dapat memberikan berbagai manfaat kepada pelanggan untuk bisa bertransaksi dengan mudah, cepat dan aman”, tambah Herman

Pada saat ini di Jabodetabek TCASH TAP telah diterima di lebih dari 2,000 outlets merchant dan kedepannya akan dikembangkan ke kota-kota lain hingga dapat menjangkau secara nasional. TCASH dapat digunakan untuk pembelian pulsa, pembayaran tagihan, kirim uang, belanja online, dan bayar cepat di merchant dengan cara TAP. (Icha)

Empat Operator Amerika Keluhkan Biaya Subsidi Perangkat

0

Telko.id – Beberapa laporan menunjukkan bahwa Sprint mengikuti T-Mobile, Verizon dan AT & T untuk bergerak menjauh dari kontrak dua tahun mereka kepada vendor smartphone, terutama didorong oleh keinginan untuk menghapuskan subsidi perangkat.

Dilansir dari Telecoms, Sprint tidak lagi menawarkan subsidi perangkat untuk pelanggan baru, hal ini sesuai dengan janji yang dibuat oleh CEO-nya di tengah tahun 2015. Sekedar informasi, pada awal tahun, situs berita Engadget menginformasikan bahwa AT & T beralih ke program penyewaan handset. Sementara itu, Verizon telah melakukan hal yang sama pada tahun lalu dan T-Mobile, yang terutama menargetkan program pasar prabayar, telah melakukan hal ini selama beberapa tahun.

Saat ini, sejumlah operator di seluruh dunia telah mengeluh mengenai biaya subsidi untuk setiap perangkat yang mendukung bisnis mereka, tetapi mereka takut untuk secara sepihak mencabut subsidi tersebut karena takut menyerahkan keuntungan untuk pesaing mereka. Salah satu perusahaan yang melakukan hal ini adalah Telefónica Spanyol pada 2012, bergabung sebentar dengan Vodafone sebelum akhirnya lesu. Masalahnya adalah Orange Spanyol mendapatkan pelanggan karena masih setia dengan subsidi.

AT & T telah membuat sebuah program seperti tawaran sewa device dan bukan kepemilikan langsung dari perangkat. Sebagian besar konsumen merasa sulit untuk menaikkan dana secara mandiri untuk membeli handset langsung, operator akan terus melihat manfaat bisnis dalam membantu mereka.

Subsidi menjadi alasan utama untuk menarik pelanggan, bagi sebagian operator, hal ini sebagai model bisnis yang berguna.

Nantinya, tidak akan mengejutkan ketika melihat banyak pasar pascabayar yang didominasi oleh pihak lain seperti di Eropa Barat selama 2016.

Indonesia Bakal di Serbu Layanan Streaming

0

 

Telko.id – Dengan adanya fasilitas internet cepat, layanan streaming pun semakin banyak digunakan. Perusahaan yang menyediakan layanan streaming pun bermunculan. Terutama yang menyediakan lokal konten secara regional.

Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar pun menjadi target dari para perushaan yang menyediakan layanan streaming. Setelah Netflix, PCCW Viu sudah siap masuk ke Indonesia.

Yang jadi andalan adalah konten Korea. Di mana, Indonesia, masyarakat penggemar Korea begitu besar. Tentu, layanan ini akan menjadi incaran juga nanti nya jika sudah masuk ke Indonesia.

PCCW melihat bahwa konten Korea ini tidak hanya memiliki penggemar di Negara nya sendiri. Tetapi Negara lain di Asia, konten Korea memiliki tempat tersendiri. Itu sebabnya, PCCW yakin bahwa drama Korea dan variety program dapat menjadi langkah strategi bagi perusahaannya untuk bisa memperluas pasarnya. Apalagi, perusahaan ini juga akan menyesuaikan subtitle dengan bahasa Negara yang dirambahnya. Jika saat ini masih menggunakan bahasa Inggris dan Cina, sangat mungkin terjadi masuk ke Indonesia dengan bahasa Indonesia.

Dengan adanya internet cepat ini memberikan peluang bagi perusahaan seperti PCCW ini karena akan semakin banyak masyarakat yang memiliki koneksi dengan kecepatan yang cukup untuk menonton secara streaming kualitas video yang tinggi.

Peluang ini tentu tidak dilihat hanya para pemain besar saja, pemain kecil pun akan memanfaatkan peluang ini. Salah satu strategi yang dilakukan adalah tidak hanya bermain secara lokal saja, tetapi mulai merambah ke regional. Seperti yang dilakukan oleh Netflix yang akan memperluas layanannya ke 130 negara. Sebuah langkah besar karena saat ini baru 60 negara saja yang dilayani.

PCCW melihat bahwa konten Korea menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian masyarakat. Memang, konten Korea terdengar seperti market yang kecil, tetapi ternyata merupakan para yang besar di Asia, seperti yang diungkapkan oleh Janice Lee, Managing Director PCCW’s Viu dan dilansir dari CNet. “Dari konsumen yang menonton streaming, 50 hingga 80% menonton drama Korea. Di Singapur saja lebih dari 50%,” ujar Janice Lee memberi contoh.

Lebih lanjut, Janice juga menyebutkan bahwa selain konten Korea, ke depan PCCW juga akan menggarap konten-konten Cina, Taiwan dan Jepang. Selain itu, PCCW akan memproduksi konten sendri dan ini akan memberikan prospek yang cerah untuk Viu.

Saat ini, Viu, masih melayani Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Tapi ke depan, India dan Indonesia pun akan dilayani. Paling tidak di akhir kuartal pertama 2016. Masyarakat pun dapat menonton layanan dari Viu ini melalui smartphone, tablet maupun PC. Konten Viu juga dapat didownload oleh masyarakat yang ingin menyimpan di ruang penyimpanan sendiri. (Icha)

Tahun Depan, India akan Instal 2.500 Hotspot Wi-Fi di 256 Tempat

0

Telko.id – Pemerintah India memiliki banyak target terkait penggunaan internet di negaranya. Selain mencapai 50 crore pelanggan internet (atau setara 500 juta) dalam 6-7 bulan ke depan, India juga menargetkan untuk memasang 2.500 hotspot wi-fi di 256 tempat pada tahun fiskal berikutnya. Hal ini sebagaimana diungkapkan Menteri Telekomunikasi India, Ravi Shankar Prasad, hari ini.

“Hari ini penetrasi mobile India adalah 100 crore, sementara penetrasi internet adalah 40 crore. Butuh waktu lebih dari 3-4 tahun untuk menjadi 20-30 crore,” ungkapnya.

Ia menambahkan, butuh waktu kurang dari satu tahun untuk menjadi 30-40 crore dan ia telah menetapkan target 50 crore. “Atas izin Tuhan, kita akan mencapai 50 crore datang 6-7 bulan,” katanya.

Mencatat bahwa layanan wi-fi sangat penting untuk menghubungkan India, Prasad mengatakan bahwa perusahaan telekomunikasi milik negara BSNL berencana untuk menginstal 2.500 hotspot wi-fi di 256 tempat pada tahun fiskal berikutnya.

Sejauh ini, perusahaan telekomunikasi ini telah menyediakan 500 hotspot di 200 tempat. Proyek hotspot wi-fi ini akan menjadi pendorong utama untuk inisiatif ‘Digital India’.

Seperti diketahui, Pemerintah India telah meluncurkan inisiatif Digital India pada 2014 lalu, yang terdiri dari berbagai proyek bernilai sekitar Rs 1 lakh crore untuk mengubah negara itu menjadi negara yang perekonomiannya memberdayakan pengetahuan digital.

Program ini mencakup proyek-proyek yang bertujuan untuk memastikan bahwa layanan pemerintah tersedia untuk warga secara elektronik dan orang-orang mendapatkan manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi terbaru.

“Digital India akan mengubah negara, khususnya orang-orang seperti chaiwallas (pedagang kaki lima) dan paanwallas (pemilik toko) sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan mereka,” pungkas Prasad, seperti dilansir dari EtTech, Senin (11/1).

Spectranet Hadirkan Kecepatan Broadband 100 Mbps

0

Telko.Id – Perusahaan ISP asal India,  Spectranet berencana untuk menggoyang pasar broadband lokal dengan memperkenalkan layanan broadband 100Mbps unlimited di pusat-pusat perkotaan tertentu dengan hanya 1.200 rupee ($ 18) per bulan.

Perusahaan berencana untuk memperkenalkan layanan ini kepada semua pelanggan dalam tempo satu tahun ini.

Dilansir dari Telecom Asia, saat ini India penyedia fixed-line biasanya menawarkan harga sekitar 3.000 rupee per bulan untuk layanan 40-50Mbps dengan total kuota data hingga 300GB. Sementara Spectranet akan melakukan peluncuran ini dan tentunya akan merangsang persaingan lanjut di pasar.

Spectranet berencana untuk menggelar layanan secara bertahap selama tahun ini, dan telah memulai percobaan tiga bulan dengan menyediakan layanan broadband 100Mbps seharga 1.199 rupee di wilayah Gurgaon.

Sekedar informasi, Spectranet saat ini beroperasi di Gurgaon, Delhi, Bangalore, Chennai, Pune, Mumbai, Noida dan Ghaziabad.

Spectranet memiliki sekitar 50.000 konsumen dan 4.000 pelanggan korporasi di pasar-pasar. Target dari perusahaan ini sejatinya untuk memperluas kehadiran mereka dengan mengaliri internet mereka pada 25-30% rumah di semua kota dalam waktu 4-5 tahun, atau naik dari 4-5% saat ini.

Persaingan pada industri Fixed Broadband di India memang cukup sengit, namun hadirnya paket langganan dengan kecepatan hingga 100 Mbps dengan biaya yang lebih terjangkau tentunya akan membuat Spectranet lebih diunggulkan dalam persaingan bisnis Broadband di tanah Bollywood ini.

Jejaring Sosial Jadi Target Spammer Untuk Dapatkan Nomor Telepon

0

Telko.id – Apa yang terlintas di benak Anda ketika Anda lagi-lagi menerima spam atau pesan phishing pada ponsel? Kemungkinan besar kalimat yang pertama kali terlontar dari mulut Anda adalah, “Siapa sih nih orang? Dan dapat dari mana mereka nomor gue?

Pada awalnya, kecurigaan Anda akan mengarah pada toko pulsa, tempat dimana Anda mungkin pernah membeli pulsa. Namun, tidak jarang juga bagi spammer dan penjahat siber menggunakan database yang mereka dapatkan dari jejaring sosial dengan menggunakan software khusus, daripada menggunakan database pelanggan ponsel yang “bocor”.

Para pakar keamanan informasi, termasuk Kaspersky Lab, selama bertahun-tahun mengingatkan bahwa penjahat dunia maya dapat menggunakan informasi apapun tentang diri Anda yang Anda publikasikan pada jejaring sosial. Namun, sejumlah besar pengguna tetap tidak menghiraukan dan terus saja berbagi berita dan sejumlah besar informasi pribadi dengan teman-teman virtual mereka dan juga para pengguna lainnya.

Hal ini dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak menyenangkan dan bahkan tak terduga. Untuk menunjukkan bahwa hal ini bukan hanya keresahan semata-mata, Ruslan Stoyanov selaku Head of Investigation Unit, Kaspersky Lab memberikan salah satu contoh kegiatan terbaru dari tim investigasi kejahatan siber di Kaspersky Lab.

Aksi kejahatan siber run-of-the-mill

Akhir tahun lalu, tim investigasi kejahatan siber Kaspersky Lab membantu lembaga penegak hukum untuk menghentikan kegiatan geng kecil penjahat siber Rusia yang mengkhususkan diri dalam penyebaran malware Android dan mencuri uang dari rekening perbankan online. Rencana jahat kelompok itu cukup sederhana: mereka menggunakan database nomor ponsel yang mereka miliki untuk mengirimkan pesan singkat (SMS) yang berisi link ke Trojan perbankan. Jika infeksi berhasil, perangkat mobile akan menjadi bagian dari botnet, dan Trojan mulai mencari informasi tentang layanan perbankan apapun yang digunakan oleh korban, mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengaksesnya. Kemudian tugas mereka selanjutnya relatif sederhana yaitu mentransfer uang korban ke rekening mereka sendiri.

Namun, ada hal yang sangat menarik untuk diperhatikan disini, yaitu tidak satupun anggota di geng penjahat siber ini yang merupakan seorang programmer profesional. Ketika orang berbicara tentang hacker dan pencurian uang, maka gambaran yang muncul dalam pikiran kita adalah beberapa programmer korup yang menuliskan kode berbahaya dan kemudian menggunakannya untuk menginfeksi perangkat pengguna tanpa mereka disadari. Sayangnya, kali ini kami tidak berbicara tentang para profesional dengan pendidikan dan pengalaman yang relevan. Sebaliknya, kita perkirakan anggota geng kriminal siber ini hanya menghabiskan waktu yang cukup lama di forum hacking umum untuk mengumpulkan informasi dan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan kejahatan dunia maya.

Negara-negara di luar Rusia

Salah satu alat yang mereka gunakan yang dikhususkan untuk kepentingan tertentu adalah program parser yang mengumpulkan nomor ponsel dari profil publik di jejaring sosial populer di Rusia, VKontakte. Dengan bantuan alat ini, para penjahat dunia maya ini membuat database nomor ponsel yang kemudian mereka gunakan untuk mengirimkan pesan berbahaya. Sejauh yang kami ketahui, jejaring sosial adalah satu-satunya sumber informasi dari mana penjahat siber ini mendapatkan data-data mereka.

Forum kejahatan siber Rusia (terutama forum terbuka yang sering dikunjungi oleh penipu amatir) memiliki banyak iklan yang menawarkan perangkat lunak jenis ini untuk dijual atau disewakan. Peralatan ini mampu mengumpulkan dan menyusun semua informasi berharga tentang pengguna, termasuk nama pertama dan terakhir mereka, semua data kontak yang diposting dan pengaturan profil – jadi bukan hanya nomor ponsel. Namun, ada juga penawaran di hacking forum ini untuk alat serupa yang dirancang mengumpulkan data dari jejaring sosial lainnya, termasuk Facebook dan Instagram.

Ketersediaan informasi ini menawarkan penjahat siber banyak kesempatan untuk melakukan penipuan. Aksi kejahatan yang paling jelas adalah data yang dikumpulkan tersebut dapat digunakan untuk mengirimkan spam (termasuk iklan dan spam berbahaya), mencuri uang melalui layanan SMS premium, dan menciptakan kartu SIM palsu. Namun, dalam hal ini bukanlah jumlah uang yang dicuri yang menjadi permasalahan utamanya, melainkan jumlah kelompok penjahat siber non-profesional sejenis yang melakukan aktivitas serupa. Dilihat oleh banyaknya jumlah keluhan pengguna yang diposting pada forum dukungan perbankan online, maka tampak jelas bahwa ada puluhan kelompok penjahat siber yang sedang beroperasi.

Fakta bahwa kegiatan penipuan ini sebagian besar mengambil tempat di Rusia dan negara-negara tetangga bukan berarti tidak ada yang perlu ditakutkan oleh orang-orang yang tinggal di negara-negara lainnya. Sangat mungkin bahwa skema serupa yaitu memanfaatkan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber publik sudah muncul di luar negara-negara bekas Uni Soviet, atau ada kemungkinan muncul dalam waktu dekat.

Negara-negara paling berisiko termasuk negara dimana yang lazim menggunakan telepon pra-bayar serta berbagai layanan SMS populer, termasuk yang memungkinkan kartu bank beroperasi melalui SMS.

Apa yang harus dilakukan?

Singkatnya, ada baiknya jika pengguna mempublikasikan sedikit informasi tentang diri mereka sendiri di jejaring sosial. Khususnya, tidak mempublikasikan nomor ponsel Anda, atau menghapusnya jika Anda sudah posting. Hal ini tentu saja tidak akan sepenuhnya menghilangkan aksi penjahat siber yang mencuri informasi pribadi pengguna dari jejaring sosial, tapi setidaknya hal itu mencegah cara termudah bagi penjahat siber untuk mencuri uang Anda.

Jika Anda atau keluarga dan teman-teman Anda menggunakan layanan mobile banking, Anda juga harus menerapkan langkah-langkah keamanan dasar berikut ini:

  • Blok instalasi aplikasi dari pihak ketiga pada perangkat Android yang Anda gunakan untuk melakukan mobile banking;
  • Menetapkan batas penarikan untuk rekening bank Anda;
  • Membatasi atau menonaktifkan pengiriman pesan teks ke nomor premium-rate;
  • Menggunakan solusi keamanan yang handal yang mampu melindungi perangkat Anda dari infeksi.

Jika Anda telah menjadi korban serangan dan uang Anda dicuri, hubungilah lembaga penegakan hukum. Hal ini penting untuk Anda lakukan, karena kita melihat sebuah tren berbahaya sedang berkembang: ketersediaan luas berbagai alat, termasuk yang berbahaya, dan perasaan anonimitas kejahatan siber telah menciptakan rasa aman palsu bagi para penjahat siber, dan diperparah lagi oleh sikap pasif para korban. Hal ini mendorong peningkatan jumlah orang untuk mulai bertindak sebagai penjahat siber dengan harapan mendapatkan keuntungan yang mudah.

Semakin banyak penjahat siber ditangkap karena kegiatan illegal ini, maka semakin jelas pula bahwa kejahatan siber  bukanlah lahan yang menguntungkan dan bagi mereka yang berniat untuk melakukan aksi serupa akan mengurungkan niat untuk mulai melakukan kejahatan di dunia maya. Hal ini akan sangat membantu menjadikan dunia maya sebagai tempat yang lebih aman.

Bahaya Bug Hantui Pengguna Gojek

0

Telko.id – Startup yang sedang di elu-elu kan namanya di Indonesia yakni Gojek, ternyata masih memiliki kerentanan dari segi keamanan pada aplikasi mobile mereka. Hal ini tergambar dari sebuah postingan blog seorang programmer.

Menurut blog tersebut, terdapat celah keamanan yang terdapat pada kompinen penyusun aplikasi Gojek ini. Bahkan, programmer yang bernama Yohanes Nugroho ini telah melaporkan hal tersebut kepada pihak gojek.

“Saya sudah mengirimkan ini ke pihak Gojek dan mereka minta waktu untuk perbaikan. Mereka meminta saya menunda sampai tanggal 10 Januari 2016 untuk menerbitkan ini,” tuturnya pada blog tersebut.

Terbukti, bug yang terdapat di dalam aplikasi Go-Jek merupakan bug yang dinilai paling berbahaya, pasalnya, bug tersebut mampu mencuri informasi pribadi driver Go-Jek, mengubah pulsa driver, melihat order history pelanggan, nomor telepon, e-maildan sangat rentan.

Bukan hanya bug tadi yang membahayakan, menurut Yohannes, ada puluhan end point API gojek yang juga berbahaya karena berpotensi menjadi bug.

“Bug yang ada kemungkinan bukan hanya yang saya tulis di bawah ini, masih ada banyak lagi (ada puluhan endpoint API gojek, banyak yang berpotensi punya bug,” Tutur Yohanes pada Blog tersebut.

Postingan ini sejatinya telah di tulis sejak akhir Desember silam, namun Ia telah melakukan pengecekan sebanyak dua kali pada bulan Agustus dan Desember, dan ternyata belum ada tindakan perbaikan dari pihak gojek tersebut.

Yohanes  yang saat ini tinggal di Thailand juga menyarankan pihak Go-Jek agar sesegera mungkin memperbaiki bug tersebut. Ia juga mengingatkan pengguna Go-Jek agar berhati-hati dalam berbagi informasi serta Ia pun berharap, setelah memublikasikan tulisan tersebut, Go-Jek bisa cepat tanggap dengan melakukan perbaikan sesegera mungkin.

Sampai dengan saat ini, Tim Telko.id belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Gojek. Kami pun telah menghubungi Nadiem Makarim, namun blm ada jawaban terkait masalah ini.

Bagi anda yang penasaran ingin melakukan pengecekan terhadap bug ini, silahkan klik link ini yang tersedia di blog Yohanes.

*Sumber : blog.compactbyte.com/2016/01/02/bug-gojek-agustus-2015/?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd