spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1506

Lenovo Akan Ciptakan Perangkat yang Mendukung Project Tango

0

Telko.id – Lenovo mengatakan sedang bekerja pada sebuah smartphone yang mendukung upaya Proyek Tango Google, yang dimaksudkan adalah untuk membuat hubungan lebih dalam antara smartphone dan dunia nyata.

Set tersebut rencananya akan diluncurkan pada musim panas 2016, smartphone baru ini juga ditujukan untuk mengubah layar menjadi jendela ajaib yang dapat menjadikan berbagai informasi dan benda-benda digital ‘berpindah’ ke dunia nyata, kata perusahaan China tersebut seperti dilansir dari laman Mobile World Live.

Sekedar informasi, proyek ini juga melibatkan1
pembuat chip Qualcomm.

“Untuk terobosan baru dalam smartphone dan tablet yang kompetitif seperti industri saat ini, kita harus mengambil risiko inovasi dan hal tersebut merupakan satu-satunya cara untuk benar-benar mengubah cara pengguna dalam menggunakan teknologi mobile,” kata Chen Xudong, SVP dan presiden kelompok bisnis mobile di Lenovo.

Proyek Tango sendiri merupakan platform teknologi yang menggunakan visi komputer canggih, kedalaman penginderaan dan gerak pelacakan untuk membuat pengalaman 3D secara on-screen, hal ini juga memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi lingkungan fisik melalui perangkat.

Hardware dan software Specialised bergabung untuk memungkinkan perangkat bereaksi terhadap gerakan pengguna, nantinya perangkat dapat mengenali tempat-tempat yang sering dikunjungi pengguna seperti rumah, kantor dan ruang publik, bukan hanya itu, tidak seperti GPS, pelacakan gerak Proyek Tango dirancang untuk bekerja di dalam ruangan, memungkinkan penggunaan yang tepat di daerah seperti pusat perbelanjaan.

Untuk mendukung upaya tersebut, Lenovo meminta pengembang untuk membuat aplikasi, dengan kemampuan untuk memenangkan pendanaan dan memiliki sebuah fitur aplikasi rahasia pada smartphone yang tidak disebutkan namanya.

Inilah Harapan Penggiat Openbts Setelah Bertemu Menteri

0

Telko.id – Seperti di ketahui pada Kamis(7/1) kemarin, Menteri Kominfo bertemu dengan para penggiat openbts di bilangan Tebet, Jakarta.

Menurut Anton Raharja, salah seorang penggiat Openbts, pertemuan kemarin sejatinya hanya pertemuan santai santai dan ada diskusi antara Menkominfo Rudiantara dengan para penggiat openbts dan para dosen. Diskusi tersebut memang membahas mengenai openbts.

Kepada tim Telko.id, Anton menyebut bahwa Pemerintah mendukung dengan akan menyiapkan aturan-aturan yang membuat openbts bisa diujicobakan di daerah-daerah yang tidak tercover sinyal telepon nya.

“Chief RA berharap, bukan janjikan, bahwa boleh saja implementasi openbts di suatu daerah (yang dia sebut “island”) tapi dengan syarat-syarat seperti no commercial,  no SLA no dan frequency tax,” jelas Anton.

Ketiga syarat yang dimaksud diatas adalah
1. tidak komersial, tidak diperjualbelikan layanan telepon-nya.

2. Tidak bisa menuntut SLA pada operator yang ada maupun pemerintah, ketika kualitas yang dihasilkan kurang memuaskan. Karena sifat openbts ini merupakan buatan dari rakyat tersebut.

3. Pemerintah akan berupaya agar tidak ada BHP.
Menurut Anton, Openbts adalah perangkat yang baik hardware maupun software nya terbuka bagi siapapun yang mau buat sendiri, membangun sendiri bahkan memproduksi sendiri. Kedepannya ya openbts di riset saja terus sampai betul-betul menjadi produk yang baik dan berguna bagi rakyat.

Berbicara mengenai Brikerbox, yakni alat yang menjadi salah satu produk dari perusahaannya, Anton menyebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan pembicaraan openbts kemarin, tidak dibahas dan tidak nyambung sama sekali, dalam arti bicara openbts itu bukan bicara vendor tertentu yang akan memanfaatkan situasi atau alat/merk tertentu yang akan jadi banyak dibeli orang atau pihak tertentu yang akan menjadi penyedia.

“Saya dan kawan-kawan hadir sebagai penggiat IT saja, ingin implementasi openbts di daerah-daerah terpencil yang butuh teleponan bisa dijalankan tanpa harus takut di sweeping misal nya,” tambah Anton.

Disinggung mengenai project palapa ring yang sedang digaungkan oleh Pemerintah, Anton menyebut, “sebenarnya sejalan, tapi interkoneksi dengan operator telekomunikasi yang ada justru tidak boleh, per meeting kemarin, karena katanya harus memenuhi standar internasional dulu,” ujarnya.

Tidak basa-basi, Ia hanya menginginkan setidaknya dengan kehadiran Chief RA, Openbts bisa segera digunakan baik untuk warga yang belum mendapatkan jaringan telepon, atau untuk riset dan pengembangan.

“Yang terpenting gimana openbts ini bisa diimplementasi, dan bisa di riset lebih dalam,” tuturnya saat ditemui di salah satu Mall di Jakarta.

Ia juga mengharapkan agar aturannya benar-benar ada dan riil dengan syarat-syarat yang tidak terlalu memberatkan.

Ia juga mengatakan, rencana kedepan para pegiat Openbts setelah pertemuan ini adalah lebih mengintensifkan segi riset, tidak ada keraguan untuk menjalankan riset dan ujicoba openbts, melakukan berbagai training di berbagai perguruan tinggi tentang openbts, melakukan implementasi di daerah-daerah yang biasa disebut ‘island’.

Ia juga mengungkapkan kedepannya akan membantu mengawal Pemerintah untuk menjalankan urusan administrasi sehingga dapat mempercepat proses pengesahan dari aturan openbts tadi. Para pegiat openbts juga mengharapkan pihak Pemerintah sebagai regulator dapat memberikan penomoran dengan nomor depan 52 xxx.

mobilelargeSekedar informasi, Openbts saat ini hanya bisa untuk berkomunikasi telepon dan sms saja serta GPRS. Namun, Anton menegaskan bahwa Openbts pun bisa memberikan jaringan internet 3G bahkan 4G, untuk hal ini sejatinya masih memerlukan beberapa riset dan pengembangan.

Mengenai harga Alat, harga alat ini masih cukup mahal. Kisaran harga untuk harware nya saja berkisar antara 20 hingga 300 juta rupiah. Harga ini tergantung dari coverage, kualitas serta range network. Belum lagi untuk membangun tower, namun Anton mengungkapkan, bisa menggantikan Tower dengan pohon yang tinggi. Kemudian biaya juga diperlukan untuk instalasi listrik serta kabel. Mengenai harga hardware, Anton sangat optimis kedepannya harga tersebut bisa lebih murah asal ada regulasi yang mengatur untuk membuat alat tersebut sendiri di Indonesia.

Coolpad Perkenalkan Logo Baru

0

Telko.id – Pada ajang Consumer Electronics Show di Las Vesgas, Amerika, Coolpad, salah satu produsen smartphone asal Cina mengubah logo nya.

“Ketika Coolpad memulai untuk menentukan bagaimana identitas Coolpad yang baru terlihat secara visual, kami tidak melakukan perubahan kecil, namun perubahan yang mewakili besarnya perkembangan yang terjadi di Coolpad. Perubahan logo dari yang lama menjadi logo baru saat ini, sudah di persiapkan dari jauh – jauh hari oleh kantor pusat kami di China. Transformasi ini dilakukan secara bertahap dan disebar ke seluruh kantor Coolpad di setiap negara. Seluruh proses perubahan logo mengacu pada kondisi perusahaan dan kebutuhan pasar sehingga menjadi prinsip perusahaan dan kekuatan baru untuk menyongsong tahun kehidupan baru,” kata Natalie Chen, Brand Manager Coolpad Indonesia.

Logo baru Coolpad ini menggunakan warna utama fajar biru yang menggambarkan rasionalitas, loyalitas, serta fokus untuk memberikan teknologi terbaru kepada pengguna dan warna hijau tumbuh yang menggambarkan harapan, menunjukkan prospek yang menjanjikan bagi Coolpad untuk terus tumbuh di masa depan.

Coolpad merepresentasikan prinsip perusahaan terbarunya dengan 4C (four C) yaitu:

Catalyst : merupakan aturan yang Coolpad terapkan kepada seluruh karyawannya agar selalu melihat pasar dan menciptakan inovasi-inovasi yang brilian agar bisa beradaptasi secara cepat dalam memasuki kemajuan teknologi dunia.

Creative : tentu saja kreativitas sangat diperlukan oleh seluruh karyawan Coolpad dalam menciptakan suatu produk yang baru, fresh, dan bisa terintegrasi dengan kebutuhan penggunanya.

Confident : Coolpad juga selalu menghadirkan perangkat untuk masyarakat dengan kualitas material dan spesifikasi yang baik serta tingkat keamanan yang sangat tinggi. Mengingat smartphone bisa dikatakan barang personal dan telah menjadi privasi seseorang. Hal ini dirasa sangat penting untuk membangun kepercayaan dan memberikan rasa yang nyaman kepada penggunanya.

Caring : Coolpad ingin menjadi sahabat smartphone Anda, mencoba menghubungkan teman, sahabat, keluarga yang jauh untuk berkomunikasi tanpa batasan jarak. Hal tersebut juga diterapkan di dalam

Prinsip baru 4C tersebut, yaitu Catalyst: Katalisator, Creative: Kreatif, Confident: Percaya Diri, Caring: Peduli, merupakan perwujudan dari kerja keras dan profesionalisme untuk menjadikan Coolpad sebagai leader market di pasar global. Perangkat-perangkat yang dihadirkan oleh Coolpad akan selalu mengandalkan bahan atau material-material yang sempurna, wujud tampilannya yang baik dan elegan sampai berada digenggaman penggunanya, sehingga pengguna akan merasakan pengalaman yang sempurna ketika memakai Coolpad Smartphone. (Icha)

AT&T dan Ericsson Garap Pelestarian Air berbasis IoT di Atlanta

0

 

Telko.id – AT&T bekerjasama dengan Ericsson menciptakan solusi Connected Water di Atlanta, Amerika. Serangkaian uji coba pun telah di lakukan. Uji coba tersebut memungkinkan Chattahooche Riverkeeper, sebuah organisasi di bidang pelestarian air di Chattahoochee River Basin, memantau kualitas air kota di lokasi sumber air utama, dari lokasi terpisah.

Uji coba lapangan proyek Connected Water ini, memanfaatkan sebuah prototipe desain dari pemenang lomba ide inovasi “Technology for Good” di kalangan mahasiswa, yang disponsori oleh Ericsson belum lama ini. Sementara AT&T akan menyediakan seluruh konektivitas nirkabel bagi perangkat Internet of Things (IoT).

Didirikan pada tahun 1994, Chattahooche Riverkeeper adalah organisasi advokasi lingkungan, yang memiliki lebih dari 7000 anggota,mendedikasikan diri untuk menjaga dan memulihkan DAS (Daerah Aliran Air)Chattahooche, yang merupakan sumber air minum bagi hampir 4 juta penduduknya.

“Chattahooche Riverkeeper sangat bangga dan senang dapat bekerja sama dengan Ericsson dan AT&T di proyek yang sangat menarik ini. Proyek ini akan menghasilkan persediaan air yang lebih bersih dan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi kota Atlanta dan sekitarnya,” ujar Jason Ulseth, Chattahooche Riverkeeper menjelaskan.

Uji coba ini menjadi contoh penerapanInternet of Things (IoT), dimana segala yang telah diuntungkan karena saling terkoneksi, akan semakin terhubung. Segmen IoT telah berkembang dengan pesat. Menurut Ericsson Mobility Report, akan ada lebih dari 28 milyar perangkat yang terhubung pada akhir 2021 nanti.

Prototipe pertama proyek ini ditempatkan pada sebuah sumber air kota Atlanta di Proctor Creek. Lebih dari 60.000 penghuni tinggal di sepanjang Proctor Creek, dimana aliran sumber air ini mengalir melewati wilayah pemukiman, kompleks industri, taman kota dan di sepanjang sisi sekolah umum. (Icha)

Ericsson Luncurkan solusi Data Analytics IoT

0

Telko.id – Teknologi baru yang mendukung pertumbuhan Internet of Things menjadi primadona di Consumer Electronics Show 2016 di Las Vegas. Maklum saja, device yang mendukung teknologi ini jumlahnya akan meningkat tajam di 2016 ini dan seterus nya. Itu sebabnya, teknologi yang bersinggungan dengan IoT ini pun menjadi salah satu incaran para pengunjung. Ericsson, pada ajang pameran international ini pun memamerkan solusi data Analaytics untuk IoT.

”Peluncuran Solusi User & IoT Data Analytics adalah langkah penting dari komitmen Ericsson untuk IoT – menuju terwujudnya visi kita dalam Networked Society. Ericsson User Data Consolidation (EUDC) mampu mengatur milyaran data pelanggan dan dengan solusi baru ini kita dapat membantu operator untuk tumbuh dan memonetisasi aset data, dalam layanan baru pada pasar IoT yang terus berkemban,” ujar Jan Häglund, Vice President and Head of Product Area Network Analytics & Control Ericsson menjelaskan.

Solusi tersebut akan membantu para operator seluler untuk meningkatkan efisiensi internal dalam pengaturan data pelanggan dan perangkat Internet Of Things (IoT), serta melakukan eksplorasi dari berbagai aplikasi intas-vertikal IoT.

Solusi User & IoT Data Analytics ini akan menggabungkan data pengguna dan perangkat IoT dalam layaknya sebuah database. Hal ini akan memberikan akses jaringan yang aman bagi berbagai jenis perangkat, baik yang berbasis selular maupun non-selular, dan memungkinkan operator untuk melakukan analisis data real-time berdasarkan fungsionalitas analitik database pada sistem manajemen data pelanggan. Solusi iniberbasis Ericsson User Data Consolidation (UDC) yang sudah terbukti kemampuannya, termasuk komponen Centralized User Database (CUDB) dan User Profile Gateway (UPG).

Sebagai hasilnya, operator dapat mengekstrak gambaran unik berbagai perilaku pengguna dan perangkat yang terkoneksi, yang juga didapat dari penggunaan sumber-sumber jaringan. Solusinya juga memungkinkan pengaturan akses data dari dan kepada pelanggan dan aplikasi-aplikasi industri. Rencananya, solusi ini mulai tersedia secara komersial pada akhir kuartal kedua 2016.

Di dalam Networked Society, jumlah data akan meningkat secara eksponen, dengan ribuan perangkat IoT yang terhubung dalam jaringan. IoT menjanjikan perubahan cara kita hidup dan beraktivitas, melalui pemanfaatan konektivitas yang akan membawa kita ke tingkat kecerdasan baru untuk terhubung dengan dunia sekitar, dengan menggunakan cara yang tidak memungkinkan sebelumnya. Bagi penyedia operator, ledakan data ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan. (Icha)

Kontes 4G Resmi Bergulir di Aljazair

0

Telko.id – Regulator telekomunikasi Aljazair Kamis kemarin mengumumkan pembukaan resmi kontes lisensi 4G-nya. Autorité de Régulation de la Poste et des Télécommunications (ARPT) mengatakan proses ini terbuka untuk operator seluler Aljazair yang ada.

Menurut laporan Total Telecom, Jumat (8/1), ada tiga lisensi 4G yang tersedia. Ketiganya akan ‘diperebutkan’ oleh tiga operator jaringan seluler utama di negara tersebut, yakni Djezzy, yang masuk ke dalam kategori BUMN, unit lokal Ooredoo, dan Algerie Telecom Mobilis.

Pihak yang berkepentingan dapat mengumpulkan dokumentasi kontes dari ARPT antara 10 Januari dan 13 Januari dengan biaya 100.000 dinar atau setara Rp 12 juta.

Menurut Algerie Presse Service, negara akan mengumumkan pemenang lisensi ini pada bulan Mei.

“Peluncuran resmi 4G dijadwalkan untuk semester pertama 2016,” Imane Houda Feraoun, Menteri Pos dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Aljazair mengungkapkan pada Desember lalu.

Ia menambahkan, keterlambatan ini sendiri terjadi dalam kaitannya dengan penggunaan layanan lokasi satelit geografis (GPS). “Proyek ini masih dalam pemeriksaan pada tingkat lanjutan,” katanya kala itu.

Sebagai informasi, ada lebih dari 38 juta pelanggan ponsel di negara Afrika Utara ini. Dan itu adalah peluang bagi ketiga operator yang bermain di sana.

Netflix Hadir di Indonesia, TV Berbayar Terancam Lesu

Telko.id – Salah satu penyedia layanan streamingvideo populer, Netflix, resmi menginjakan kakinya di Indonesia pada Kamis, 7 Januari 2016. Hal tersebut tentunya akan semakin memanjakan para penikmat siaran televisi di Indonesia.

Menurut The New York Times, kehadiran Netflix di Indonesia merupakan salah satu strategi ekspansi bisnis perusahaan.

Selain Indonesia, perusahaan yang berbasis di Los Gatos, California AS tersebut akan melakukan ekspansi ke banyak negara lain. Tercatat mereka akan menghadirkan layanan streaming mereka di 130 negara lagi dengan total negara saat ini telah mencapai 190 negara.

“Hari ini Anda akan melihat kelahiran jaringan TV internet global baru. Dengan peluncuran ini, konsumen di seluruh dunia, dari Singapura sampai ke St Petersburg, dari San Francisco ke Sao Paulo bisa menikmati acara TV dan film secara bersamaan tanpa harus menunggu lama,” kata Co-founder and Chief Executive Netflix, Reed Hastings di sesi presentasinya yang diadakan di CES 2016, Las Vegas Convention Center, Amerika Serikat.

Yang menjadi permasalahannya adalah, Hadirnya TV Streaming ini apakah akan mengganggu bisnis TV berbayar di Indonesia. Pasalnya, Netflix dianggap  sebagai alternatif para pencinta film untuk menyaksikan tayangan kesayangan mereka dan tak perlu lagi mengandalkan konten dari televisi berbayar. Inilah yang dianggap bakal mengancam bisnis televisi berbayar di Indonesia.

Terlebih, Untuk pelanggan Indonesia Netflix akan memberikan masa percobaan selama satu bulan gratis. Kegiatan promosi ini disinyalir akan meraup banyak subscriber sekaligus menjadi pilot project mereka di Indonesia.

Koneksi internet yang semakin baik menjadi salah satu alasan hadirnya raksasa streaming ini di Indonesia. Namun, berbicara mengenai regulasi, sejatinya Menkominfo Rudiantara belum mengetahui apakah Netflix masuk kedalam kategori OTT (Over The Top) atau bukan.

“Belum tahu, makanya nanti lihat. Bisa jadi OTT harus lihat servernya di mana dan lainnya,” tutur Rudiantara. Terlebih, ia tidak mau menyamakan Netflix dengan OTT seperti Youtube, walaupun sama-sama menghadirkan konten video.

“Kalau (Netflix) ini soal film dan payable (bisa berbayar)Itu larinya ke mana, dari sisi pelanggan kan bayarnya langsung ke Netflix, tapi datanya bayar ke operator,” tandas pria yang kerap disapa Chief R.A ini.

Berbicara mengenai persaingan denganTV berbayar atau Bioskop, Rudiantara mengungkapkan, “Sekarang di Indonesia itu bukan seribu layar lagi, tapi dengan adanya 4G pada perangkat pelanggan, hasilnya jutaan layar pengganti bioskop, tapi, pelanggan kita belum biasa, Coba deh, nanti kalau ke depannya bagus, itu akan jadi killer applications,” ungkapnya.

HKT dan Huawei Telah Selesaikan Proses Migrasi Jaringan VoLte

0

Telko.id – HKT (Hong Kong Telecommunication),  selaku tangan kanan dari  PCCW Group, dan Huawei telah menyelesaikan proses home industri pertama  mereka yang diberinama Home Subscriber Server (HSS) / Voice over LTE (VoLTE) cutover, hal ini tentunya membuka jalan bagi integrasi penuh dari jaringan mobile inti HKT dan CSL .

Dalam pernyataan bersama, perusahaan mengatakan cutover HSS / VoLTE adalah langkah pertama dari serangkaian migrasi untuk mengintegrasikan dua jaringan inti mobile HKT dan CSL ke jaringan inti yang terintegrasi yang baru dibangun.

Integrasi adalah langkah strategis yang diikuti proses akuisisi HKT  dari CSL untuk menyatukan pengalaman pengguna dengan homogen dan set layanan yang disederhanakan.

Rencana jangka panjang mereka adalah untuk memungkinkan HKT dalam menawarkan layanan canggih, cakupan jelajah lebih luas dan kecepatan data yang lebih tinggi, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan bersama.

Seluruh integrasi jaringan diharapkan akan selesai pada tahun 2016.

“Migrasi pertama ini adalah yang paling penting dan sulit di seluruh integrasi, database yang dinamis untuk beberapa juta pelanggan CSL harus ditransfer dari HSS, yang dianggap sebagai otak dari jaringan mobile,” seperti dikutip dari laman telecom asia.

Migrasi jaringan VoLTE mencakup IP Multimedia Subsystem (IMS) dan circuit switched domain, termasuk inti 2G / 3G / 4G / IMS HSS.

Sebuah tim yang berdedikasi dari HKT dan ahli dari Huawei menghabiskan sekitar sembilan bulan untuk membangun jaringan inti baru yang terintegrasi. Termasuk desain awal, instalasi peralatan dan commissioning, integrasi sistem dan pengujian, serta pengujian penerimaan pengguna.

HKT dan Huawei mengungkapkan bahwa proses migrasi mereka menuai hasil “sukses besar” mengingat ruang lingkup yang belum pernah terjadi sebelumnya, kompleksitas teknis dan koordinasi yang luas antara dua vendor.

Kedua perusahaan tersebut juga meyakini bahwa migrasi ini merupakan migrasi live pertama di dunia untuk ranah 2G / 3G / 4G / IMS HSS ditambah IMS / VoLTE cutover dari satu vendor ke yang lain.

Verizon akan Saingi AT&T dalam Lomba Smart City

0

Telko.id – AT&T tampaknya tidak akan menjadi satu-satunya operator di AS yang terjun ke ranah smart city (kota cerdas). Pasalnya, Verizon, baru-baru ini juga mengurai ketertarikannya untuk terjun ke lahan yang sama. Perusahaan bahkan mengatakan bahwa kota cerdas adalah bagian penting dari strategi jangka panjang untuk Internet of Things (IOT).

“Salah satu bagian IOT yang membuat kami benar-benar bersemangat adalah kota cerdas. Kami punya sejumlah rencana di luar sana, satu dengan Savannah, Georgia, satunya lagi akan kami bicarakan akhir tahun ini,” ungkap EPV dan President of product innovation and new businesses di Verizon Communications Inc, Marni Walden dalam sebuah konferensi di Las Vegas belum lama ini.

Saat ini, operator tengah melakukan pemantauan utilitas dan tes kontrol lalu lintas masing-masing di Pesisir Timur dan Barat.

Lomba untuk menjadi yang paling dominan dalam mengembangkan kota cerdas di AS telah resmi dimulai. Lebih tepatnya setelah Selasa lalu AT&T Inc mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan kota-kota di Atlanta, Chicago dan Los Angeles untuk mengimplementasikan sistem utilitas dan lalu lintas yang lebih cerdas.

Sebagian besar pendapatan Verizon terkait IOT masih berasal dari telematika lama dan bisnis manajemen armada. “Pada kuartal keempat itu setengah miliar dolar [dalam pendapatan],” tambah Walden seperti dilansir dari Lightreading, Jumat (8/1).

Walden menggambarkan sektor Internet of Things dan mesin-ke-mesin (M2M) sebagai sesuatu yang “memiliki banyak potensi … tapi dengan landasan pacu yang panjang.”

SK Telecom Demonstrasikan Teknologi Interkoneksi Internet of Things

0

Telko.id – Operator Korea, SK Telecom, belum lama ini berhasil menunjukkan interworking antara dua standar Internet of Things (IOT) yang berbeda, yakni oneM2M dan Open Internet Consortium (OIC).

Standar oneM2M dirancang untuk mendukung komunikasi antara perangkat yang letaknya berjauhan, sementara OIC ditujukan untuk menghubungkan perangkat yang dekat satu sama lain.

“Interworking antara standar IOT yang berbeda penting karena secara dramatis dapat memperluas ekosistem IOT keseluruhan dengan meningkatkan pengembangan produk dan layanan yang dapat beroperasi secara mulus terlepas dari standar,” ungkap SK Telecom, dalam sebuah pernyataannya.

Menurut laporan Total telecom, Jumat (8/1), empat mitra membantu SK Telecom dalam demonstrasi ini. Mereka adalah Samsung, Electronics Technology Institute (KETI), pembuat mikrokontroler Atmel, dan pembuat modul mesin-ke-mesin (M2M) Axstone.

Demonstrasi ini sendiri menunjukkan bahwa perangkat berbasis OIC yang dikembangkan oleh Samsung dan Atmel dikontrol melalui smartphone yang terhubung ke platform yang IOT ThingPlug SK Telecom, yang didasarkan pada oneM2M. Menjembatani kesenjangan antara kedua standar itu adalah sebuah gateway yang menampilkan solusi interworking oneM2M-OIC yang dikembangkan oleh KETI dan Axstone.

“Demonstrasi ini akan mengantar dunia baru IOT, di mana perangkat IOT dari semua standar dapat terhubung secara mulus, sehingga memberikan pelanggan dengan nilai yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui berbagai kasus penggunaan baru,” pungkas SK Telecom.