spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1502

Perluas Jejak di Asia, Axiata Group Rekrut 3 Bos Baru

0

Telko.id – Axiata Group belum lama ini menunjuk tiga eksekutif senior untuk memperkuat tim manajemen mereka. Hal tersebut dikarenakan mereka ingin memperluas jejak di Asia dan juga sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan efisiensi di seluruh Group.

Hans Wijayasuriya, CEO Dialog di Sri Lanka, mengambil peran tambahan sebagai CEO regional untuk Axiata Group karena perusahaan ingin memperluas ‘kekuasaan’ di seluruh Asia Selatan. Operasinya mencakup wilayah Dialog, Robi di Bangladesh, Idea di India dan Ncell di Nepal.

Nama berikutnya adalah Dominic Arena, sebelumnya Arena menjabat sebagai direktur Penasehat AEC. Dia di sini menggantikan René Werner, yang telah memegang peran ganda sebagai petugas strategi utama untuk Axiata Group dan untuk Celcom di Malaysia dan kini akan fokus sepenuhnya pada Celcom.

Nama ketiga adalah Mohd Asri Hassan yang diangkat menjadi kepala kelompok operasi bisnis dengan fokus pada peningkatan kinerja unit bisnis baru Axiata, yakni Qorus Alliance. Selain itu, ia juga akan mengelola operasi kinerja perusahaan dan mengkoordinasikan upaya perluasan Group.

Sekedar informasi, Wijayasuriya bergabung sebagai pendiri tim manajemen Dialog pada tahun 1994 dan telah menjadi CEO Dialog sejak tahun 1997. Dia juga menjabat sebagai CEO dan founder untuk Layanan Digital Axiata pada 2012-2014 dan terus melayani dewan unit bisnis dan beberapa anak perusahaan ventura digital mereka.

Sementara Arena memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri telekomunikasi. Sebelum AEC, Ia sempat menjabat sebagai seorang managing partner di sebuah perusahaan penasehat strategis dan perusahaan yang berbasis di Singapura. Ia juga sempat menjadi direktur di KPMG Advisory.

Nama terakhir, yakni Hassan sebelumnya memegang peran sebagai mitra strategis Capital Partners, yakni sebuah perusahaan ekuitas swasta yang didirikan di Asia Selatan. Dia memiliki pengalaman lebih dari 27 tahun di ranah IT dan industri telekomunikasi dan sempat menjabat sebagai country president Motorola Malaysia pada periode 2006-2008.

Dilansir dari Mobile World Live, Senin (17/1), CEO Axiata Group, Jamaludin Ibrahim mengklaim bahwa saat ini hampir satu dekade pembangunan kepemimpinan di Axiata Group. Ia pun menyebut, bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk merekrut para profesional industri berkaliber tinggi untuk mengemban posisi pimpinan di Axiata Group.

Jika di Axiata Group terjadi perombakan kepemimpinan, bagaimana dengan anak perusahaan mereka di Indonesia? Well, kita tunggu saja perubahan apa lagi yang dihadirkan Axiata Group di anak perusahaannya di Indonesia. [ak/if]

Amankan IoT dari Penjahat Siber, Ini Cara WISeKey & Kaspersky Lab

0

Telko.id – Salah satu perusahaan keamanan internet, yakni WISeKey, hari ini mengumumkan kerjasamanya dengan Kaspersky Lab untuk memerangi penjahat siber di wearable devices. Kemitraan baru ini akan memberikan perlindungan ekstra bagi wearable devices yang diprediksi akan banyak digunakan sebagai bentuk pembayaran mobile dan nirkontak.

Dengan jam tangan pintar, pelacak kesehatan (fitness tracker) dan gelang pembayaran (payment wristbands) diprediksi menjadi salah satu satu dari lima metode transaksi pembayaran mobile pada tahun 2020 – sekitar US$500 juta per tahun – maka tidak bisa dihindari jika mereka akan menjadi target yang berkembang untuk serangan siber.

“Kerjasama antara WISeKey dan Kaspersky Lab merupakan terobosan baru di bidang keamanan siber bagi IoT. Kombinasi kepercayaan dan kenyamanan yang nantinya ditanamkan pada wearable devices akan menjadi pembuka pintu bagi implementasi di sektor lain, di mana pendekatan yang sama dapat mendukung berbagai aplikasi IoT lainnya,” ungkap Carlos Moreira, CEO WISeKey.

Kedua perusahaan mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi yang akan menggabungkan otentikasi serta enkripsi data ke dalam wearable devices sehingga memungkinkan peralatan ini untuk terhubung, berkomunikasi dan bertukar data keuangan dengan aman.

Interaksi antar perangkat dipastikan akan mengubah lanskap bisnis dan konsumen. Pasar bagi wearable device yang terkoneksi sendiri diperkirakan akan tumbuh sebesar 35 persen per tahun. Namun, yang mengkhawatirkan adalah masih banyaknya perangkat terkoneksi serta lalu lintas data pada perangkat ini yang tidak terlindungi, dan hal ini menjadi permasalahan yang cukup serius mengingat kebanyakan dari mereka digunakan untuk melakukan pembayaran.

Produsen jam tangan premium, seperti Bulgari, bahkan sudah mengintegrasikan perangkat lunak keamanan milik WISeKey yang sudah dipatenkan, WIS.WATCH ke dalam jam tangan pintarnya. Hal ini memungkinkan pelanggan dapat dengan aman mengidentifikasi dan mengotentikasi perangkat mereka, sehingga dapat menghubungkannya ke perangkat lain seperti smartphone serta untuk mengakses aplikasi, data pribadi dan penyimpanan awan yang aman.

Dengan kemitraan baru ini, teknologi software development kit (SDK) untuk perangkat mobile dari Kaspersky Lab akan disertakan ke dalam solusi ini, menambahkan lapisan keamanan ekstra dan menjadi pelopor pembayaran mobile yang aman.

“Kita hidup di dunia yang benar-benar terkoneksi. Tapi karena jumlah perangkat terkoneksi ini terus bertumbuh, begitu juga jumlah ancaman. Dan sayangnya ada jutaan perangkat terkoneksi, yang aktif digunakan saat ini, memang tidak dirancang untuk menjadi aman,” sambung Eugene Kaspersky, CEO Kaspersky Lab

Ia menambahkan, seharusnya, segi keamanan juga dibangun sejak awal. “Ada kebutuhan mendesak untuk membangun dan menerapkan tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk perangkat IoT, dan kami merasa senang bisa bekerja sama dengan WISeKey dalam pengembangan solusi tersebut,” pungkasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1).

Solusi kolaboratif ini akan berdasarkan ‘Cryptographic Root of Trust for IoT’ dan teknologi NFCTrusted milik WISeKey. Dengan keduanya, teknologi ini menjamin keaslian, kerahasiaan dan integritas transaksi online.Cryptographic Root of Trust for IoT telah dipasang di lebih dari 2,6 miliar desktop, browser, perangkat mobile, sertifikat SSL dan perangkat terkoneksi.

Trikomsel Masih Jadi Raja Retail

0

 

Telko.id – Trikomsel setelah beberapa tahun belakangan ini begitu cemerlang nama nya, tersandung masalah keuangan. Awal Januari 2016, akhirnya saham perusahaan ini di suspen atau dihentikan sementara perdagangannya mulai Rabu (6/1/2016)

Kepala Penilaian Perusahaan BEI Kristian Manullang menuturkan, suspensi dilakukan untuk menghindari perdagangan yang tidak wajar atas efek Perseroan. Suspensi dilakukan mulai sesi pertama perdagangan saham Rabu pekan ini hingga pengumuman lebih lanjut.

Suspensi juga dilakukan mempertimbangkan Surat PT Trikomsel Oke Tbk Nomor 110/CST-TRIO/2015 pada 28 Desember 2015 soal Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Trikomsel Oke Tbk dan Surat Perseroan Nomor 001/CST-TRIO/2016 pada 4 Januari 2016 perihal penyampaian penjelasan terkait PKPU.

Kondisi yang dialami oleh Trikomsel ini diharapkan tidak terus berkelanjutan. Pasalnya, jika sampai terjadi hal terburuk, misalnya, tutup maka secara industri telekomunikasi juga akan terganggu. Bagaimana tidak, Trikomsel memiliki asset yang sangat dibutuhkan oleh industri telekomunikasi yakni retail shop yang cukup banyak. Terakhir, jumlah retail shop dengan brand Oke shop dan Global Teleshop masih berada di angka 700 outlet. Saat ini, tidak ada distributor yang memiliki jumlah retail shop dengan jumlah yang ratusan. Tentu hal ini akan mengganggu aliran ponsel di Indonesia.

Saat ini, memang Trikomsel tidak memiliki kerjasama secara langsung dengan vendor ponsel. Tetapi dengan jumlah retail yang begitu besar menjadi jalur distribusi bagi para distributor lain untuk menyalurkan ponsel ke seluruh pelosok Indonesia. Hal ini, yang kemudian coba terus dijalankan oleh Trikomsel dalam kondisi sulit ini. “Pokoknya jumlah pengambilan ponsel tidak banyak. Cukup saja untuk stok di toko,” ujar salah satu pegawai Oke Shop yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan.

Menurut Susanto susilo, pengamat industri telekomunikasi, satu-satunya jalan keluar agar Trikomsel ‘selamat’ adalah dengan mencari investor baru. Apakah investor dari dalam negeri? Rasanya tidak karena dana yang dibutuhkan oleh Trikomsel cukup besar. Setidaknya, agar mampu berjalan dengan baik lagi, Trikomsel membutuhkan dana setengah dari hutang yang dimilikinya.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, PT Trikomsel Tbk mencatatkan liabilitas jangka pendek mencapai Rp 3,8 triliun pada 30 September 2015 dari periode 31 Desember 2014 sebesar Rp 3,26 triliun. Utang jangka panjang mencapai Rp 3,67 triliun pada 30 September 2015.

Utang bank jangka pendek perseroan antara lain pinjaman ke PT Bank Negara Indonesia Tbk mencapai Rp 1,08 triliun dan PT Bank Mandiri sebesar Rp 476,28 miliar.

Lebih lanjut Susanto juga menjelaskan bahwa saat ini jika bicara tentang Raja Voucher, Telesindo rajanya. Erajaya adalah Raja Distribusi sedangkan Trikomsel masih menjadi Raja Retail Shop. Tidak ada distributor lain yang memiliki asset retail shop sebanyak Trikomsel. Itu sebabnya, Susanto yakin bahwa Trikomsel akan tetap bisa survive. (Icha)

Nokia, Alcatel-Lucent Resmi Beroperasi Bersama

0

 

Telko.id – Setelah Nokia dan Alcatel-Lucent resmi mengumumkan merger pada bulan April 2015 lalu, akhir nya kedua perusahaan jaringan tersebut mulai beroperasi secara bersama-sama.

Seperti diketahui, merger dari kedua perusahaan tersebut mengeluarkan dana secara kumulatif sebesar 16.5 US$ dan perusahaan baru tersebut kini memiliki karyawan 100 ribu secara global. Kantor pusat berada di Finlandia yang akan mengatur perusahaan ini secara strategis. Sedangkan untuk penelian dan pengembangan akan berada di Perancis, Jerman, Cina dan Amerika Serikat.

Rajeev Suri, yang dulu menjabat sebagai head di Nokia kini menjabat sebagai CEO diperusahaan baru. Sedangkan chairman Nokia Risto Siilasmaa akan menjabat sebagai ketua dewan.

“Nokia telah melalui transformasi fundamental,” kata Siilasmaa. “Lebih dari 99% karyawan kami tidak menggunakan lencana Nokia di tiga tahun belakangan ini, tapi kami mampu memperoleh Pendapatan, kapitalisasi pasar dan peluang pertumbuhan yang berlipat. Kami juga memiliki visi yang kuat untuk program dunia, tim manajemen yang memiliki kemampuan luar biasa dan memiliki ambisi yang kuat untuk berinovasi dan memimpin dunia. Kita bergerak maju dengan antusias, kepercayaan diri dan mampu untuk meneruskan tantangan status quo. ”

“Hari ini teknologi berubah, didorong oleh transisi ke ‘5G’, ‘Internet of Things’ dan Cloud. Semua itu menuntut kemampuan baru yang luar biasa dari jaringan,” tambah Suri.

“Bergabung dengan Alcatel-Lucent pas disaat yang tepat, sehingga kita dapat menyelaraskan produk dan roadmap teknologi untuk generasi berikutnya dari teknologi jaringan dalam strategi kami. Dengan demikian, kami dapat mengambil keuntungan yang optimal dari kesempatan yang ada dan menjadi lebih baik dalam melayani pelanggan termasuk para penyedia layanan komunikasi, pemerintah, pemain internet dan perusahaan besar. Nokia juga memiliki skala global, kekuatan inovasi dan end-to-end portofolio untuk memimpin perubahan ini dan akhirnya akan memperluas kemungkinan manusia saling terhubung di seluruh dunia.” (Icha)

Lewat Program Terbaru, Indosat Ooredoo Dukung Sepakbola Nasional

0

Telko.id – Indosat tak hanya menandai awal tahun dengan menghadirkan layanan baru – paket Freedom Combo – anak usaha Ooredoo ini juga terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan persepakbolaan tanah air.

Setelah sebelumnya memberikan dukungannya kepada klub Persib Bandung, Bali United dan Arema Malang, Indosat Ooredoo kini mengeluarkan program baru yang merupakan wujud dukungan terhadap perkembangan dunia sepak bola Indonesia. Program terbaru Indosat Ooredoo ini kali ini berfokus kepada pengembangan talenta dan kemampuan pelatih dan pemain junior sepak bola Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Indosat Ooredoo mendukung mereka untuk menimba ilmu ke klub top dunia, yakni FC Internazionale Milan.

“Ini merupakan komitmen kami untuk mendorong perkembangan sepak bola di Indonesia. Dukungan kami berupa pendanaan untuk keberangkatan mereka ke klub Italia, FC Internazionale Milan,” ungkap President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli dalam keterangan resminya, Jumat (15/1).

Harapannya, dengan diadakannya pogram ini klub-klub Indonesia akan semakin mampu meningkatkan kualitas pelatih dan pemainnya sehingga bisa bersaing di level yang lebih tinggi.

Program ini berjalan di awal tahun 2016. Kerjasama dengan tim yang dimiliki pengusaha asal Indonesia Erick Thohir ini terjalin sebagai wujud untuk memajukan klub-klub sepak bola Indonesia guna memiliki kualitas pemain yang lebih handal.

Sebagai pionir, yang pertama kali akan diberangkatkan ke Inter Milan adalah Djadjang Nurjaman, pelatih Klub Persib Bandung. Banyak hal yang bisa digali oleh Djadjang Nurjaman selama berguru ke Italia. Dan itu tidak hanya dalam bentuk pengetahuan, tetapi juga pengalaman, yang tentunya akan bisa diterapkan di timnya saat ia kembali nanti.

Persib Bandung dan Inter Milan terkenal memiliki fans yang fanatik. Saat ini jumlah fans club Inter Milan (Interisti) telah berjumlah lebih dari 5 juta follower. Sedangkan fans club Persib Bandung (bobotoh) jumlahnya juga berkisar di angka tersebut. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai suporter sepakbola terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Amerika Serikat.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat menguntungkan semua pihak, baik Indosat Ooredoo, Inter Milan maupun Persib.

Selama di Italia, Djadjang Nurjaman akan mendalami ilmu kepelatihan tentang Knowledge of Methodology of the Inter Milan Academy with specific reference U16 – U19 di Inter Milan selama satu tahun.

“Berangkatnya pemain dan pelatih ini pun tidak lepas dari peran Indosat Ooredoo sebagai salah satu sponsor resmi Persib. Salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini akan memberikan dukungan dana dan nomor dengan pulsa unlimited selama di Italia,” ujar Glen Sugita, Direktur Utama PT. Persib Bandung Bermartabat.

Sebagai informasi, sejak tahun 2013 Indosat memiliki komitmen pada olah raga sepak bola. Hal ini diawali dengan peluncuran VAS Content yang menjadikan Indosat menjadi mitra telekomunikasi resmi bagi para penggemar klub sepak bola Inter Milan, Arsenal dan Barcelona serta PSG yang ada di Indonesia.

Selain keempat klub dunia tersebut, Indosat juga menjalin kerjasama dengan klub sepak bola nasional seperti Persib, Bali United dan Arema.

“Kerja sama ini menjadi wujud komitmen kami untuk terus memberikan nilai tambah ke pelanggan kami, khususnya pecinta bola. Indonesia merupakan basis terbesar fans sepak bola dan kami berharap kerja sama ini dapat memenuhi kebutuhan seluruh fans di Indonesia,” pungkas Alexander Rusli.

Netflix Mulai menindak tegas Pengguna Proxy dan VPN

0

Telko.id – Layanan Streaming Netflix nampaknya sudah mulai geram dengan para pengguna VPN di seluruh Dunia. Perangkat VPN biasanya digunakan untuk membuka berbagai situs yang dilarang oleh pemerintah penyiaran di suatu negara. VPN sejatinya dapat meng unblock batasan akses yang diberikan oleh suatu negara terhadap para masyarakat di negara tersebut.

Di Netflix, biasanya para pengguna menggunakan perangkat seperti Proxy, VPN, dan sejenisnya agar dapat mengakses konten Netflix yang diblokir di negara mereka. Hal ini tentunya akan menghilangkan control yang ada pada pelanggan dan mereka dapat menyaksikan film yang tidak lolos sensor di negara mereka.

Namun, saat ini raksasa streaming itu akan melarang pengguna mereka untuk mengakses layanan Netflix menggunakan proxy ataupun VPN tadi.

Dilansir dari postingan blog, sejatinya layanan mereka kini telah tersedia di banyak negara, hal ini sejatinya para pengguna tidak perlu lagi menggunakan VPN ataupun layanan sejenis.

David Fullagar, VP content delivery architecture Netflix menyebut, “Saat ini konten kami sudah tersedia secara global, maka tak ada lagi alasan untuk menggunakan proxy ataupun unblocker,”

Sekedar informasi, saat ini layanan streaming Netflix sudah menjangkau di lebih dari 130 negara, termasuk Indonesia. Namun tidak semua konten yang tersedia di layanan streaming ini bisa diakses di semua negara.

Contohnya konten yang ada di Netflix Indonesia tentu tak sama dengan konten yang ada di Netflix Amerika Serikat ataupun Inggris. Namun Netflix menjanjikan bahwa mereka berusaha untuk mengatasi hal tersebut.

Juru bicara Netflix juga mengungkapkan kepada reuters bahwa tujuan utamanya adalah untuk memberikan layanan yang hampir sama di seluruh dunia. Menggunakan VPN atau proxy untuk melewati batas secara virtual itu menyalahi aturan penggunaan Netflix karena adanya batasan lisensi serial TV dan Film.

Untuk urusan VPN dan Proxy, sejatinya Netflix tergolong lambat melakukan tindakan. Berbeda dengan layanan sejenis seperti Hulu yang sudah memblokir penggunaan VPN sejak tahun 2014 untuk menghindari adanya pembajakan dari luar Amerika Serikat.

Berbicara mengenai konten yang mereka produksi sendiri, sejatinya Netflix memang secara langsung menyediakan konten tersebut di katalog untuk semua negara. Namun tidak untuk film lain yang tidak memiliki lisensi dan sensor dari suatu negara.

Namun, Netflix belum menjelaskan mengenai skema apa yang akan mereka gunakan untuk menghentikan para pengunjung ‘bandel’ yang masih menggunakan VPN dan Proxy.

Demi Broadband Pedesaan, Gigaclear Sediakan Rp 370 Miliar

0

Telko.id – Salah satu penyedia jaringan broadband tercepat dan paling dapat diandalkan di Inggris, Gigaclear, baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan telah mendapatkan pinjaman sebesar € 25 juta atau sekitar Rp 370 miliar dari European Investment Bank (EIB) atau Bank Investasi Eropa yang akan digunakan untuk mendanai rencana untuk menggelar serat broadband di 40.000 properti di Inggris tahun ini.

Dilaporkan Totaltele, Jumat (15/1), Gigaclear mengatakan dana tersebut akan mencakup sekitar sepertiga dari investasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tersebut.

Gigaclear telah menginstal serat untuk 15.000 properti di wilayah pedesaan di Oxfordshire, Essex, Northamptonshire, Berkshire dan Gloucestershire, dan telah mulai mengerjakan 10.000 tambahan lagi. Dikatakan, proyek ini bertujuan untuk mencapai setidaknya 40.000 properti baru selama 2016, namun tidak menentukan lokasinya.

“Ini adalah tingkat dukungan yang luar biasa bagi Gigaclear sebagai sebuah bisnis. EIB jelas memiliki keyakinan terhadap model dan visi kami,” kata pendiri dan kepala eksekutif Gigaclear, Matthew Hare, dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan, pihaknya telah memperkirakan bahwa 1,5 juta properti di Inggris bisa mendapatkan keuntungan dari layanan perusahaannya dan mereka ingin menjangkau orang-orang secepat mungkin. “Tapi kami bisnis yang padat modal. Jadi pinjaman ini adalah saat yang penting bagi kami dan langkah penting berikutnya dalam strategi ekspansi kami,” tambah Hare.

Gigaclear mengatakan bahwa pinjaman ini adalah salah satu yang terbesar dari jenisnya yang diberikan kepada sebuah perusahaan Inggris.

“Selama lima tahun terakhir Bank Investasi Eropa telah memberikan hampir €12 miliar untuk meningkatkan broadband dan telekomunikasi di seluruh Eropa,” kata Jonathan Taylor, wakil presiden Bank Investasi Eropa.

“Kami sangat senang untuk mendukung kegiatan Gigaclear dalam mendukung target pertama kami untuk komunikasi pedesaan di Inggris,” tambahnya.

Ericsson dan Huawei Perpanjang Paten Lisensi

0

Telko.id – Ericsson dan Huawei telah memperpanjang perjanjian lisensi paten  silang global mereka yang meliputi teknologi nirkabel termasuk GSM, UMTS dan paten LTE  standar.

Sebagai bagian dari perjanjian baru tersebut, Huawei akan membuat pembayaran royalti secara langsung kepada Ericsson berdasarkan penjualan aktual dari 2016 dan seterusnya. Istilah komersial ini belum diungkapkan.

“Kami sangat senang untuk memperpanjang perjanjian lisensi silang global kami dengan Ericsson,” ucap Jianxin Ding selaku kepala global kekayaan intelektual Huawei.

Dilansir dari Telecom Asia, perjanjian baru ini mencerminkan pandangan kedua perusahaan terkemuka tersebut bahwa inovasi dan hak kekayaan intelektual harus dilindungi, dan diberikan kompensasi yang wajar karena pelaksanaan hak kekayaan intelektual sangat penting untuk mempromosikan inovasi teknologi, berbagi dan teknologi standardisasi, mendrive serta mempercepat evolusi industri.

Sementara itu, vendor lainnya yakni Nokia telah menyelesaikan hari pertama operasi gabungan dengan Alcatel-Lucent setelah menyelesaikan merger antara perusahaan. Perusahaan ini telah mengumumkan komposisi dari papan pertama perusahaan gabungan direksi, yang akan melayani ketua Risto Siilasmaa.

Perusahaan juga menegaskan, bahwa tim baru ini termasuk presiden dan CEO Rajeev Suri.

Nantinya, Rajeev Suri akan memberikan posisi presiden jaringan mobile untuk Samih Elhage, presiden jaringan tetap Federico Guillen, presiden IP / jaringan optik Basil Alwan, presiden aplikasi dan teknologi Bhaskar Gorti dan presiden Nokia Teknologi Ramzi Haidamus.

Tahun 2020, Vodafone Australia Hadirkan 5G

0

Telko.id – Vodafone Australia berencana untuk meluncurkan layanan 5G untuk tahap komersialisasi teknologi di tahun 2020, dan berencana untuk membuat awalan dari teknologi ini dan memprioritaskan peluncuran pada tahun depan.

Dalam sebuah wawancara dengan Fairfax Media, CEO Vodafone Hutchison Australia Inaki Berroeta mengatakan prioritas inti perusahaan lain akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan meluncurkan rencana ponsel disesuaikan.

Dilansir dari Telecom Asia, rencana peluncuran pada tahun 2020 telah disetujui oleh pemilik bersama Vodafone dan Hutchison Whampoa, dan berencana untuk mempertahankan fokus pada upgrade teknologi dan meningkatkan infrastruktur di Australia.

Prioritas pribadi Berroeta ini termasuk mengurangi tingkat keluhan pelanggan dengan meningkatkan otomatisasi dan mempersiapkan untuk adopsi massa dari National Broadband Network (NBN).

Dia mengharapkan tahun 2018 mendatang menjadi titik balik bagi pasar broadband di Australia sebagai NBN dan mencapai sekitar 10 juta rumah tangga di negaranya.

Vodafone juga sejatinya masih membuka kemungkinan bermitra dengan TPG Telecom yang sudah menyediakan serat untuk menara seluler operator. Jika terjadi, kemitraan ini bertujuan untuk menyediakan layanan broadband melalui jaringan TPG.

Sekedar informasi, beberapa operator besar akan mulai melakukan ujicoba layanan 5G pada 2018 mendatang, seperti beberapa operator di China yang didukung penuh oleh Pemerintahnya. Beberapa operator yang sudah pasti akan menggelar layanan 5G adalah MTS Rusia, SK Telecom Korea, dan bahkan Amerika Serikat yang ‘katanya’ akan mempelopori jaringan generasi kelima ini.

Bagaimana dengan Indonesia, sejatinya di Negara kita belum akan melakukan proses pengimplementasian dan penelitian untuk teknologi jaringan ini. Pasalnya, beberapa operator di Indonesia saja baru menggelar layanan 4G dan masih berfokus pada layanan serta coverage mereka.

Belum lagi permasalahan handset 4G yang ketersediaannya masih sedikit, jika dilihat dari keterjangkauan harga. Serta, Pemerintah masih ingin mengembangkan ekosistem lain berupa Application guna mendukung jaringan 4G. Setidaknya, sebelum tahun 2020, Indonesia belum akan menggelar layanan 5G.